yolanlaman@yahoo.com
yolanlaman@yahoo.com
yolanlaman@yahoo.com
TUJUAN PEMBELAJARAN
HASIL BELAJAR
Setelah mengikuti
pembelajaran ini,
peserta diharapkan mampu
menerapkan Anti Korupsi
dalam melakukan kegiatan
di instansinya
INDIKATOR HASIL BELAJAR
SETELAH SELESAI MENGIKUTI MATERI INI
PESERTA DIHARAPKAN DAPAT :
A. Menjelaskan konsep pemberantasan korupsi
B. Menjelaskan strategi pemberantasan korupsi
C. Menjelaskan upaya penindakan
D. Menjelaskan upaya pencegahan
Korupsi secara Etimologi
• Istilah korupsi berasal dari bahasa
latin “corrumpere”, “corruptio”
atau “corruptus”
• Dari bahasa latin tersebut
kemudian diadopsi oleh beberapa
bangsa di dunia
• Beberapa bangsa di dunia
memiliki istilah tersendiri
mengenai korupsi
Etimologi…(cont’d)
Bahasa inggris Bahasa perancis Bahasa belanda
Corruption, Corruptie,
Corruption
Corrupt Korruptie
Jahat, rusak,
Rusak
curang
Bribery
UU Nomor 20 Tahun 2001
TENTANG
Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama
5 (lima) tahun dan atau pidana denda paling sedikit Rp 50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp 250.000.000,00 (dua ratus lima
puluh juta rupiah) setiap orang yang:
a. memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau
penyelenggara negara dengan maksud supaya pegawai negeri atau
penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu
dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya; atau
b. memberi sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara
karena atau berhubungan dengan sesuatu yang bertentangan dengan
kewajiban, dilakukan atau tidak dilakukan dalam jabatannya.
yolanlaman@yahoo.com
Ayat 2
Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama
15 (lima belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 150.000.000,00
(seratus lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp 750.000.000,00
(tujuh ratus lima puluh juta rupiah) setiap orang yang:
a. memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan maksud
untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya
untuk diadili; atau
b. memberi atau menjanjikan sesuatu kepada seseorang yang menurut
ketentuan peraturan perundang-undangan ditentukan menjadi advokat
untuk menghadiri sidang pengadilan dengan maksud untuk
mempengaruhi nasihat atau pendapat yang akan diberikan berhubung
dengan perkara yang diserahkan kepada pengadilan untuk diadili.
yolanlaman@yahoo.com
Ayat 2
yolanlaman@yahoo.com
Lanjutan pasal 7 ayat 1
a. setiap orang yang pada waktu menyerahkan barang keperluan Tentara
Nasional Indonesia dan atau Kepolisian Negara Republik Indonesia
melakukan perbuatan curang yang dapat membahayakan
keselamatan negara dalam keadaan perang; atau
b. setiap orang yang bertugas mengawasi penyerahan barang keperluan
Tentara Nasional Indonesia dan atau Kepolisian Negara Republik
Indonesia dengan sengaja membiarkan perbuatan curang
sebagaimana dimaksud dalam huruf c.
yolanlaman@yahoo.com
Pasal 7 ayat 2
Bagi orang yang menerima penyerahan bahan bangunan atau orang yang
menerima penyerahan barang keperluan Tentara Nasional Indonesia
dan atau Kepolisian Negara Republik Indonesia dan membiarkan
perbuatan curang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a atau
huruf c, dipidana dengan pidana yang sama sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1). yolanlaman@yahoo.com
Pasal 8
Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan
paling lama 15 (lima belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp
150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp
750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah), pegawai negeri
atau orang selain pegawai negeri yang ditugaskan menjalankan suatu
jabatan umum secara terus menerus atau untuk sementara waktu,
dengan sengaja menggelapkan uang atau surat berharga yang
disimpan karena jabatannya, atau membiarkan uang atau surat
berharga tersebut diambil atau digelapkan oleh orang lain, atau
membantu dalam melakukan perbuatan tersebut.
yolanlaman@yahoo.com
Pasal 9
Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan
paling lama 5 (lima) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp
50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp
250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah) pegawai negeri atau
orang selain pegawai negeri yang diberi tugas menjalankan suatu
jabatan umum secara terus menerus atau untuk sementara waktu,
dengan sengaja memalsu buku-buku atau daftar-daftar yang khusus
untuk pemeriksaan administrasi.
yolanlaman@yahoo.com
Pasal 10
Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan
paling lama 7 (tujuh) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp
100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling banyak Rp
350.000.000,00 (tiga ratus lima puluh juta rupiah) pegawai negeri atau
orang selain pegawai negeri yang diberi tugas menjalankan suatu
jabatan umum secara terus menerus atau untuk sementara waktu,
dengan sengaja:
a. menggelapkan, menghancurkan, merusakkan, atau membuat tidak
dapat dipakai barang, akta, surat, atau daftar yang digunakan untuk
meyakinkan atau membuktikan di muka pejabat yang berwenang,
yang dikuasai karena jabatannya; atau
yolanlaman@yahoo.com
Lanjutan pasal 10
yolanlaman@yahoo.com
Pasal 12 A
Pasal 12 A
(1) Ketentuan mengenai pidana penjara dan pidana denda
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Pasal 6, Pasal 7, Pasal 8,
Pasal 9, Pasal 10, Pasal 11 dan Pasal 12 tidak berlaku bagi tindak
pidana korupsi yang nilainya kurang dari Rp 5.000.000,00 (lima juta
rupiah).
(2) Bagi pelaku tindak pidana korupsi yang nilainya kurang dari Rp
5.000.000,00 (lima juta rupiah) sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan
pidana denda paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah).
yolanlaman@yahoo.com
Pasal 12 B ayat 1
Abuse of power
(Penyalahgunaan kekuasaan)
Betrayal of trust
(Pengkhianatan kepercayaan)
Pengkhianatan terhadap kepercayaan
(betrayal of trust)
• penghianatan merupakan bentuk
korupsi paling sederhana
• Semua orang yang berkhianat atau
mengkhianati kepercayaan atau
amanat yang diterimanya adalah
koruptor.
• Amanat dapat berupa apapun, baik
materi maupun non materi (ex:
pesan, aspirasi rakyat)
• Anggota DPR yang tidak
menyampaikan aspirasi
rakyat/menggunakan aspirasi
untuk kepentingan pribadi
merupakan bentuk korupsi
Penyalahgunaan kekuasaan
(abuse of power)
• Abuse of power merupakan korupsi
tingkat menengah
• Merupakan Segala bentuk
penyimpangan yang dilakukan melalui
struktur kekuasaan, baik pada tingkat
negara maupun lembaga-lembaga
struktural lainnya, termasuk lembaga
pendidikan, tanpa mendapatkan
keuntungan materi.
Penyalahgunaan kekuasan untuk mendapatkan
keuntungan material (material benefit)
Akuntabilitas Kewajaran
PRINSIP-
PRINSIP
ANTI-
KORUPSI
Kontrol Aturan
Aturan Main
Main
Akuntabilitas
• Akuntabilitas mengacu pada kesesuaian antara
aturan dan pelaksanaan kerja
• Semua lembaga mempertanggungjawabkan
kinerjanya sesuai aturan main baik dalam
bentuk konvensi (de facto) maupun konstitusi
(de jure), baik pada level budaya (individu
dengan individu) maupun pada level lembaga.
Bagaimana mengukur Akuntabilitas ?
Laporan Pertanggungjawaban
Out Put
(Teknisi Fisik dan Administrasi)
Kebijakan Anti-Korupsi
• Kebijakan anti korupsi mengatur tata interaksi agar tidak
terjadi penyimpangan yang dapat merugikan negara dan
masyarakat.
• Kebijakan anti korupsi tidak selalu identik dengan undang-
undang anti-korupsi, namun bisa berupa undang-undang
kebebasan mengakses informasi, undang-undang
desentralisasi, undang-undang anti-monopoli, maupun
lainnya yang dapat memudahkan masyarakat mengetahui
sekaligus mengontrol terhadap kinerja dan penggunaan
anggaran negara oleh para pejabat negara.
Cara terbaik untuk menghukum orang
yang berbuat salah kepada kita adalah
berbuat baik dan bijak selalu pada nya
Ni komang nesawati
POTRET KEMISKINAN
Gaya Hidup Mewah….
Harta Berlimpah…
DAMPAK KORUPSI BERSIFAT MASIF
Korupsi tidak hanya
berdampak terhadap
satu aspek
kehidupan saja.
Korupsi
menimbulkan
efek domino yang
meluas terhadap
eksistensi bangsa
06/11/2013 dan negara. 59
77 Tahun Kemerdekaan
AK
TA
KORUPSI
MENGHAMBAT
…
KEMAJUAN
BANGSA
KOREA
INDONESIA
NEGARA SELATAN NEGARA
BERKEMBAN MERDEKA MAJU
G MERDEKA
17-08-1945
15-08-1945
Suap
Menyuap
Suap menyuap
(Sesuatu/Janji)
Moral yang
kurang kuat
Sifat Gaya hidup
tamak/rakus yang
manusia. konsumtif
Aspek
Perilaku
Individu
Aspek sikap
masyarakat Aspek Ekonomi
terhadap korupsi
Faktor
Eksternal
ASPEK
ORGANISAS
I
Kelemahan sistim
Kurang memadainya sistem pengendalian manajemen
akuntabilitas dan Lemahnya pengawasan
Korupsi karena kebutuhan Korupsi karena ada peluang
MOTIVASI
KORUPSI
Korupsi karena ingin
Korupsi karena ingin menjatuhkan pemerintah dan
memperkaya diri sendiri Korupsi karena ingin
menguasai suatu negara
HAL-HAL YANG MENJADI PEMBENARAN
yolanlaman@yahoo.com
Dampak Korupsi
Bidang Kehidupan Dampak Korupsi
Politik 1. Terpusatnya kekuasaan pada pejabat
negara tertentu (pemeritah pusat).
2. Daerah dan pemerintah daerah sangat
bergantung pada pemerintah pusat.
3. Lemahnya sikap dan moralitas para
penyelenggara negara.
4. Terhambatnya kaderisasi dan
pengembangan sumber daya manusia
indonesia.
5. Terjadinya ketidakstabilan politik karena
rakyat tidak percaya terhadap pemerintah.
6. Diabaikannya pembangunan nasional
karena penyelenggara negara disibukkan
dengan membuat kebijakan popilis bukan
realistis.
yolanlaman@yahoo.com
Bidang Kehidupan Dampak Korupsi
Ekonomi 1. Pembangunan dan sumber-sumber ekonomi
dikuasai orang yang berada di lingkaran
kekuasaan.
2. Munculnya para pengusaha yang mengandalkan
kebijakan pemerintah bukan berdasarkan
kemandirian.
3. Rapuhnya dasar ekonomi nasional karena
pertumbuhan ekonomi bukan didasarkan pada
kondisi sebenarnyaMunculnya para
4. konglomerat yang tidak memiliki basis ekonomi
kerakyatan.
5. Munculnya spekulan ekonomi yang menjatuhkan
ekonomi secara keseluruhan
6. Hilangnya nilai moralitas dalam berusaha, yakni
diterapkannya sistem ekonomi kapitalis yang
sangat merugikan pengusaha menengah dan
kecil.
7. Terjadinya tindak pencucian uang
yolanlaman@yahoo.com
Dampak Korupsi
Bidang Kehidupan Dampak Korupsi
Sosial Budaya 1.Hilangnya nilai-nilai moral sosial.
2.Hilangnya figur pemimpin dan contoh
teladan dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara
3.Berkurangnya tindakan menjunjung
tinggi hukum, berkurangnya kepedulian
dan kesetiakawanan
4.Lunturnya nilai-nilai budaya bangsa.
yolanlaman@yahoo.com
EDUKASI ANTI KORUPSI
Integritas Diri
Teladan
Keluarga
Budaya
Organisasi
87
3 NILAI UTAMA
(STRATEGIS INSTRUMENTAL)
• KEJUJURAN
• DAPAT DIPERCAYA
INTEGRITAS •
•
BERKARAKTER
TANGGUNG JAWAB
• KONSISTEN
• DAYA SAING
• OPTIMIS
ETOS KERJA • INOVATIF
• PRODUKTIF
• KERJA SAMA
GOTONG •
•
SOLIDARITAS
TOLONG MENOLONG
ROYONG • PEKA KOMUNAL
• ORIENTASI PADA KEMASYARAKATAN
PERBEDAAN SUAP DAN
GRATIFIKASI MENURUT
PAKAR
Ada meeting Tidak ada
of mind meeting of
mind
Perbuatan
yang Pelaporan
mengindikasik G R AT I F I K A S I ditekankan
an meeting of
SUAP pada
mind telah kesadaran
dilakukan Niat jahat
Niat jahat
(mens rea) (mens rea)
telah ada dianggap ada
saat setelah 30
Perbaikan manusia
Peran keluarga
Mengoptimalkan peran agama
dalam memberantas korupsi
Memperbaiki moral suatu bangsa
menolak korupsi karena secara
moral sudah salah
Meningkatkan kesadaran hukum
Meningkatkan kesejahteraan
Pemimpin jujur, bersih, dan anti korupsi
Langkah-langkah Pemberantasan
Korupsi
• Upaya yang dapat dilakukan dengan langkah-langkah :
yolanlaman@yahoo.com
• Cara yang kedua yang ditempuh untuk menindak lanjuti korupsi
adalah :
1. Pemberian hukum secara sosial dalam bentuk isolasi kepada para
koruptor
2. Penindakan secara tegas dan konsisten terhadap setiap aparat
hukum yang bersikap tidak tegas dan meloloskan koruptor dari
jerat hukum
3. Penindakan secara tegas tanpa diskriminasi sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku terhadap para
pelaku korupsi
4. Memberikan tekanan langsung kepada pemerintah dan lembaga-
lembaga penegak hukum untuk segera memproses secara hukum
para pelaku korupsi
yolanlaman@yahoo.com
Upaya Pemberantasan Korupsi
• Upaya yang paling tepat untuk memberantas
korupsi adalah dengan memberikan pidana
atau menghukum seberat-beratnya pelaku
korupsi. Dengan demikian bidang hukum
khususnya hukum pidana akan dianggap
sebagai jawaban yang paling tepat untuk
memberantas korupsi.
• Benarkah demikian?
Strategi Komunikasi Pemberantasan
Korupsi (PK)
• Adanya Regulasi
• Perbaikan Sistem
• Perbaikan manusianya
Adanya Regulasi
• KEPMENKES No: 232 Menkes/Sk/Vi/2013,
Tentang Strategi Komunikasi Pemberantasan
Budaya Anti Korupsi Kementerian Kesehatan
Tahun 2013.
• Penyusunan dan sosialisasai Buku panduan
Penggunaan fasilitas kantor
• Penyusunan dan sosialisasi Buku Panduan
Memahami Gratifikasi
• Workshop/ pertemuan peningkatan
pemahaman tentang antikorupsi dengan topik
tentang gaya hidup PNS, kesederhanaan,
perencanaan keuangan keluarga sesuai dengan
kemampuan lokus
• Penyebarluasan nilai-nilai anti korupsi (disiplin
dan tanggung jawab) berkaitan dengan
kebutuhan pribadi dan persepsi gratifikasi
• Penyebarluasan informasi tentang peran
penting dann manfaat whistle blower dan
justice collaborator
Perbaikan Sistem
• Preventif
• Represif.
Preventif
• menumbuhkan dan membangun etos kerja
• mengusahakan perbaikan penghasilan (gaji),
menumbuhkan kebanggaan-kebanggaan dan atribut
kehormatan diri setiap jabatan dan pekerjaan,
teladan dan pelaku pimpinan atau atasan lebih
efektif dalam memasyarakatkan pandangan,
penilaian dan kebijakan, terbuka untuk kontrol,
• adanya kontrol sosial dan sanksi sosial,dan
pendidikan dapat menjadi instrumen penting bila
dilakukan dengan tepat bagi upaya pencegahan
tumbuh dan berkembangnya korupsi.
Represif
• penegakan hukum dan hukuman yang berat
perlu dilaksanakan dan apabila terkait dengan
implementasinya maka aspek individu
penegak hukum menjadi dominan, dalam
perspektif ini pendidikan juga akan berperan
penting di dalamnya.
4 Hal yang dapat dilakukan masyarakat
untuk turut berantas korupsi