Anda di halaman 1dari 9

EVALUASI PENCAPAIAN PROGRAM TAHUN 2022

UPTD PUSKESMAS BENTENG

Indikator Sesuai Renstra 2021-


No Target Capaian Hal yang menghambat capaian Rencana Tindak lanjut
2026 dan SPM
PROMKES
1 rumah tangga Ber-PHBS 65% 78% 1. MASIH ADA KK YANG MEROKOK
1. MELAKUKAN PENYULUHAN DAN PENEMPELAN STIKER
ROKOK DI TTU
2. MASIH ADA KK YANG TIDAK MEMILIKI JAMBAN
2. BEKERJASAMA DENGAN PEMERINTAH DESA DAN
FASILITATOR STBM DESA
3. MASIH ADA KK YANG TIDAK MEMILIKI CTPS
3. BEKERJASAMA DENGAN PEMERINTAH DESA DAN
FASILITATOR STBM DESA
4. MASIH ADA IBU HAMIL YANG MELAHIRKAN DIRUMAH
4. MELAKUKAN SOSIALISASI TENTANG PEMANFAATAN
RUMAH TUNGGU DAN KERJASAMA DENGAN
PEMERINTAH DESA UNTUK MENYIAPKAN AMBULANCE
DESA
5. MASIH ADA BALITA YANG TIDAK DATANG KE POSYANDU
5. BEKERJASAMA DENGAN KADER UNTUK MELAKUKAN
SWIPING PENIMBANGAN
6. MASIH ADA BALITA YANG TIDAK MENDAPATKAN ASI EKSKLUSIF
6. MELAKUKAN PENYULUHAN TENTANG MANFAAT ASI
EKSKLUSIF
MASIH ADA JEJARING DESA SIAGA YANG TIDAK AKTIF DAN TIDAK MELAKUKAN KOORDINASI DENGAN DESA
2 KEAKTIFAN DESA SIAGA 80% 75% MEMILIKI SK PENGANGKATAN

POSYANDU AKTIF TIDAK MEMILIKI ALAT PEMANTAUAN PERTUMBUHAN KOORDINASI DENGAN DESA
3 100% 54.55%

4 KADER AKTIF 100% 100%

PIS-PK
masih ada PUS yang tidak KB dan menggunakan KB alami melakukan penyuluhan tentang pentingnya mengikuti
1 Keluarga mengikuti program KB 75% 83.16 keluarga berencana
masih ada ibu hamil yang melahirkan di rumah melakukan kerjasama dengan pemerintah desa untuk
mengingatkan masyarakat untuk melahirkan di faskes
2 ibu melakukan persalinan di faskes 84% 82 dan sosialisasi pemanfaatan rumah tunggu
masih ada bayi yang belum mencapai imunisasi dasar lengkap karena melakukan penyuluhan tentang ketepatan dan manfaat
bayi mendapat imunisasi dasar sakit dalam memberikan imunisasi kepada anak
3 84% 94
lengkap

masih ada bayi yang tidak memberikan asi eksklusif memberikan penyuluhan tentang manfaat asi eksklusif
4 bayi mendapat asi eksklusif 80% 88.92
masih ada balita yang tidak datang ke posyandu memberikan edukasi kepada orang tua tentang manfaat
penimbangan setiap bulan dan bekerjasama dengan
balita yang dipantau pemerintah desa untuk memberikan sanksi
5 88% 95
pertumbuhannya

penderita TBC paru mendapat masih ada pasienTBC tahun 2019 yang tidak mengkonsumsi obat secara memberikan penyuluhan tentang manfaat minum obat
6 88% 100 teratur secara teratur
pengobatan sesuai standar
masih ada pasien Hipertensi yang tidak berobat secara teratur memberikan penyuluhan tentang penyakit hipertensi
penderita hipertensi melakukan dan meneruskan inovasi tentang Peduli Hipertensi
7 90% 100
pengobatan secara teratur kepada pasien HT dan keluarga.

masih ada pasien jiwa yang tidak berobat secara teratur dan masih ada memberikan edukasi kepada keluarga tentang
penderita gangguan jiwa mendapat yang dipasung tahun 2019 pengobatan secara teratur dan keluarga yang sebagai
8 70% 100
pengobatan dan tidak terlantarkan PMO

anggota keluarga tidak ada yang masih banyak KK yang merokok melakukan penyuluhan tentang bahaya merokok dan
9 60% 61.75 penempelan stiker rokok di tempat umum
merokok
masih ada anggota keluarga yang tidak memiliki JKN bekerjasama dengan pemerintah desa untuk
10 keluarga sudah menjadi anggota 82.50% 81.16 mengusulkan BPJS Sosial
JKN
masih ada kk yang tidak memiliki akses air bersih memberikan penyuluhan tentang cara pengolahan air
11 keluarga yang mempunyai akses air 82 minum
bersih 92.70%
masih ada keluarga yang tidak memiliki jamban bekerjasama dengan program STBM untuk melakukan
keluarga mempunyai akses atau pemicuan tentang manfaat jamban di masing-masing
12 80% 94
menggunakan jamban sehat keluarga

PROGRAM KIA/KB

Masi ada ibu hamil yang terlambat periksa kehamilan,


1 Cakupan K1 Akses 95% 83.90% kurangnya pemahaman masyarakat tentang tanda awal kehamilan, tingkatkan penyuluhan tentang tanda awal kehamilan
kurangnya kerja sama linsek dalam menjaring ibu hamil K1,masih tinggi dan kesehatan reproduksi, tingkatkan kerjasama lintas
kasus kehamilan di luar nikah, kurangnya pemahaman masyarakat sektor, tingkatkan kemitraan bidan dengan dukun dan
tentang kespro kader
Masi ada ibu hamil yang terlambat periksa kehamilan,
2 Cakupan k1 Murni 95% 68.50% kurangnya pemahaman masyarakat tentang tanda awal kehamilan, tingkatkan penyuluhan tentang tanda awal kehamilan
kurangnya kerja sama linsek dalam menjaring ibu hamil K1,masih tinggi dan kesehatan reproduksi, tingkatkan kerjasama lintas
kasus kehamilan di luar nikah, krangnya pemahaman masyarakat sektor, tingkatkan kemitraan bidan dengan dukun dan
tentang kespro kader

Masi ada ibu hamil yang terlambat periksa kehamilan,


3 Cakupan K4 95% 61.40% kurangnya pemahaman masyarakat tentang tanda awal kehamilan, tingkatkan penyuluhan tentang tanda awal kehamilan
kurangnya kerja sama linsek dalam menjaring ibu hamil K1,masih tinggi dan kesehatan reproduksi, tingkatkan kerjasama lintas
kasus kehamilan di luar nikah, krangnya pemahaman masyarakat sektor, tingkatkan kemitraan bidan dengan dukun dan
tentang kespro kader, optimalkan kegiatan kelas ibu hamil

Masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang tanda bahaya pada


4 CakupanDeteksi Resti Oleh Tenkes 90% 26.97% ibu hamil,bersalin dan nifas, kurangnya media penyuluhan, kurangnya
penyuluhan dari petugas tentang faktor dan jenis resiko tinggi oleh Tingkatkan penyuluhan tentang tanda bahaya pada ibu
ptugas hamil, bersalin dan nifas, pengadaan media penyuluhan

Masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang tanda bahaya pada


5 CakupanDeteksi Resti oleh Masyarak 90% 13.50% ibu hamil,bersalin dan nifas, kurangnya media penyuluhan, kurangnya
penyuluhan dari petugas tentang faktor dan jenis resiko tinggi oleh Tingkatkan penyuluhan tentang tanda bahaya pada ibu
ptugas hamil, bersalin dan nifas, pengadaan media penyuluhan

secara RILL semua bayi baru lahir sudah dilakukan kunjungan baik yang
6 Cakupan KN 1 90% 74% lahir di rumah maupun di faskes,, target yang terlaluh tinggi tidak sesuai Optimalkan kegiatan kelas ibu hamil, tingkatkan kegiatan
dengan jumlah kelahiran kunjungan Rumah neonatus

secara RILL semua bayi baru lahir sudah dilakukan kunjungan baik yang
7 Cakupan KN Lengkap 90% 73.20% lahir di rumah maupun di faskes,, target yang terlaluh tinggi tidak sesuai Optimalkan kegiatan kelas ibu hamil, tingkatkan kegiatan
dengan jumlah kelahiran kunjungan Rumah neonatus

Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentangnya pemeriksaan


8 Cakupan KF3 Oleh Tenkes 90% 72.80% masa nifas, kurangnya penyuluhan petugas tentang tanda bahaya masa Otimalkan kegiatan kelas ibu hamil, Tingktakan kegiatan
nifas kunjungan rumah bagi ibu nifas

Optimalkan kegiatan kelas ibu hamil, tingkatkan


9 CakupanPersalinan Oleh Tenkes 90% 70% Masih ada persalinan di rumah dan ditolong dukun, kemitraan bidan kerjasam dengan lintas sektor, tingkatkan kemitraan
dengan dukun belum optimal, kerjasama lintas sektor belum optimal bidan dengan dukun dan kader

Optimalkan kegiatan kelas ibu hamil, tingkatkan


10 CakupanPersalinan Di Faskes 90% 61.80% Masih ada persalinan di rumah dan ditolong dukun, kemitraan bidan kerjasam dengan lintas sektor, tingkatkan kemitraan
dengan dukun belum optimal, kerjasama lintas sektor belum optimal bidan dengan dukun dan kader

semua komplikasi obstetri sudah di tangani dan ada yang di rujuk ,


11 Cakupan Komplikasi Obstetri 80% 14% target terlalu tinggi tidak sesuai dengan jumlah kasus yang ada, alat pengadaan alat kesehatan, mengikuti pelatihan
kesehatan yang terbatas kegawatdaruratan
semua komplikasi obstetri sudah di tangani dan ada yang di rujuk ,
12 Cakupan Komplikasi Neonatus 80% 11.10% target terlalu tinggi tidak sesuai dengan jumlah kasus yang ada, alat pengadaan alat kesehatan, mengikuti pelatihan
kesehatan yang terbatas kegawatdaruratan

kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya deteksi dini


13 Cakuoan Kunjungan Bayi 90% 81% pada bayi dan balita, kurangnya penyuluhan petugas tentang SDIDTK, tingkatkan penyuluhan tentang SDIDTK, pengadaan alat
kurangnya alat peraga peraga SDIDTK

kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya deteksi dini


14 Cakupan Kunjungan Balita 80% 29.10% pada bayi dan balita, kurangnya penyuluhan petugas tentang SDIDTK, tingkatkan penyuluhan tentang SDIDTK, pengadaan alat
kurangnyan alat peraga peraga SDIDTK

tingkatka penyuluhan tentang Kontrasepsi, kerjasama


15 Cakupan KB Aktif 75% 71.20% kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kontrasepsi,masih banyak dgn BKKBN untuk pemasangan alat kontarsepsi jangkah
PUS yang tidak mau ber KB panjang

GIZI
Pemberian PMT-P bagi ibu hamil Tetap Melakukan Penyuluhan tentang pentingnya
KEK konsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang
1. 100% 100%
(makanan yg mengandung protein hewani,protein
nabati,vitamin dan mineral )
Pemberian PMT-P bagi gizi buruk Tetap Melakukan Penyuluhan tentang pentingnya
dan gizi kurang konsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang
100% 100%
(makanan yg mengandung protein hewani,protein
2. nabati,vitamin dan mineral )
Pemberian vitamin A untuk Bayi & Memberikan penyuluhan tentang manfaat pemberian
Balita 100% 100%
3. Vitamin A
Bekerja sama dengan pemerintah desa, kader posyandu
pelacakan kasus gizi buruk 100% 100% untuk ,melakukan sweeping bagi balita yang tidak hadir
4. pada saata penimbangan
Pemantauan Sesudah pemberian Tetap Melakukan Penyuluhan tentang pentingnya
PMT-P bagi bumil KEK konsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang
100% 100%
(makanan yg mengandung protein hewani,protein
5. nabati,vitamin dan mineral )

Tetap Melakukan Penyuluhan tentang pentingnya


Pemantauan Sesudah pemberian konsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang
100% 100%
PMT-P bagi bayi dan balita gizi (makanan yg mengandung protein hewani,protein
6. buruk dan gizi kurang nabati,vitamin dan mineral )
Penjaringa peserta didik untuk Memberikan penyuluhan terkait makanan bergizi bagi
pengkuran TB dan BB khusus siswa 100% 100%
anak Sekolah Dasar
7. kelas I, VII dan X
sosialisasi Pemberian Makanan Bayi
dan Anak (PMBA) di posyandu Masih ada kader yang tidak melakukan penyuluhan kepada orang tua Memberikan penyegaran kembali kepada kader terkait
100% 100%
balita pada saat posyandu PMBA
8.
Pemberian PMT Penyuluhan di Tetap Memberikan Penyuluhan dan penjelasan terkait
Posyandu 100% 100%
9. PMT yang disiapkan
Pendataan keluarga Sadar Gizi Bekerja sama dengan kader untuk memberikan
100% 100% banyak keluarga yang tidak Sadar Gizi
10. (KADARZI) penyuluhan tentang 13 pesan dasar gizi seimbang
Kunjungan Rumah balita gizi Buruk Bekerja sama dengan kader posyandu untuk
100% 75% Orang Tua Balita tidak ada di tempat memberitahu kepada keluarga balita bahwa pentingnya
11. kunju ngan dari petugas kesehatan
Pemberian Tablet Tambah Darah Memberikan penyuluhan Tentang Tanda-tanda Anemia
100% 100% masih ada rematri yang tidak mau mengkonsumsi Tablet Tambah Darah
12. Bagi Remaja Putri dan cara pencegahannya
Kelas ibu dan balita masih ada beberapa desa yang belum dilaksanakan ( ds.golo mori,ds, Melakukan koordinasi dengan bapak/I penanggung
100% 70%
13. warloka,ds,warloka pesisir,dan desa compang longgo ) jawab jaringan

POSY.LANSIA
1 Pelayanan kesehatan dengan 80% 50% 1. Masih ada masyarakat yang tidak memahami tentang hipertensi 1.Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
penderita hipertensi
Penyakit Tidak Menular
2. Tidak ada kader khusus untuk hipertensi
2.Koordinasi dengan desa untuk pembentukkan kader
Posbindu
3. Belum ada kesadaran penuh masyarakat tentang Hipertensi
3.Melakukan penyuluhan dengan metode SEBAR
MURAH (Senam Bersama, Makan Sayur dan Buah)

Masyarakat belum memahami tentang penyakit Diabetes Membuat metode penyuluhan dengan menampilkan
melitus,karena mereka msh menganggap ,obat tradisional lebih penting vidio tentang penyakit Diabetes Melitus
2 Pelayanan kesehatan dengan 80% 41%
penderita Diabetes Melitus

Surveilans Epidemologi
1 Pengumpulan Data Penyakit Berbasis 100% 100%
2 Analisi data penyakit 100% 100%
Pustu atau jaringan wajib mengirim laporan W2 setiap
hari Sabtu setelah selesai pelayanan di Pustu atau
3 Pelaporan SKDR 100% 90% masih ada pustu dan Jaringan yang telat mengirim Laporan Jaringan
4 Pelaporan STP 100% 100%
5 Penyelidikan Penyakit Berbasis KLB 100% 100%

STBM

100% 96% Masih ada masyarakat yang belum memiliki jamban sekitar 4 %, karena
keadaan ekonomi yang tidak mendukung, testur tanah,ketersedian air
1 Stop Babs bersih,dan mengharapankan bantuan jamban. Berkoordinasi dengan pemerintah desa,melakukan
2 Cuci tangan pakai sabun di air yang m 100% 100% penyuluhan, sosialisasi dimasyarakat dan monitoring
3 Pengelolaan makan dan minuman ru 100% 99% bersama fasilitator STBM tingkat desa.
4 Pengamanan Sampah rumah tangga 100% 95% masih 5% pengamanan sampah rumah tangga tidak benar.
100% 91% masih 9% masyrakat belum menjalankan pengamanan limbah cair
5 pengamanan limbah cair rumah tang dengan baik

P2 TB
- Melakukan Kunjungan rumah
- Melakukan Kegiatan Ketuk pintu
- Melakukan Kegiatan Investigasi kontak
Kurang Kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri ke unit - Memberikan Penjelasan atau Penyuluhan
1 Cakupan CDR 70% 50%
pelayanan kesehatan kepada Penderita dan Keluarga tentang
Penyakit TBC

Cakupan Penemuan dan


Penanganan Penyakit TBC BTA 90% 100%
2
Proporsi jumlah kasus tuberculosis
yang diobati dan sembuh dalam Memantau dan mengawasi minum obat pasien sampai
program DOTS 85% 75% Masih ada sebagian penderita masih dalam tahap pengobatan
tuntas dan sembuh.
3
Pelayanan kesehatan orang
100% 100%
4 Terduga Tuberkulosis

FARMASI
Mencatat penerimaan dan
1 pengeluaran Obat disetiap Unit 100% 100%
Pelayanan

Membuat kartu stok untuk setiap


2 jenis obat/bahan digudang secara 100% 100%
rutin
3 Menerapkan FIFO dan FEFO 100% 100%

KESEHATAN LINGKUNGAN
1 Cakupan Rumah Sehat 80% 80%
2 Cakupan SAB Sehat 100% 95% masih ada 5% masyarakat mengkonsumsi air tidak bersih

3 Cakupan SPAL dan Tempat Sampah 80% 75% masih ada 5% masyarakat membuang air limbah sembarang tempat Berkordinasi dengan Pemerintah Desa ,melakukan
Keluarga
penyuluhan dan sosialisasi di masyarakat
4 Cakupan TTU Sehat 80% 80%
5 Cakupan Jamban Sehat 100% 81% masih ada 19% masyarakat belum memiliki jamban sehat
6 Cakupan Rumah Bebas Jentik ≥ 95% 82% masih ada 13% rumah masyarakat belum bebas jentik

P2 DIARE & RABIES


Kasus Diare ditangani oleh
1 100% 100%
puskesmas dengan oral dehidrasi

RABIES
1 Cuci luka terhadap kasus gigitan 100% 100%
HPR
Vaksinasi terhadap kasus gigitan
2 100% 100%
HPR yang berindikasi

UKS
1. masih belum ada peran guru pada kegiatan melakukan kerjasama antar puskesmas dan sekolah
mengenai seputar kesehatan, seperti menghidupkan
kegiatan uks pada sekolah, pengadaan ruang uks,
1 penjaringan anak sekolah/uks 100 80 pengadaan guru uks, dan pengadaan dokter kecil/KKR

2. berkurangnya pemahaman siswa tentang kesehatan


3. koordinasi antara sekolah dan tenaga kesehatan belum maksimal

KESJAOR
- Kurangnya Kesadaran Pekerja tentang Fungsi Pos UKK - -Penyuluhan Kesehatan Kerja
1 Pemeriksaan Pekerja di pos UKK 100% 80% -Membuat Pengajuan ke DINKES
Kurangnya Alokasi Dana Kegiatan.
-Lingkungan Tempat Kerja Kurang bersih dan sarana kurang memadai
2 Pemeriksaan Tempat Kerja 100% 80% - -Penyuluhan kebersihan lingkungan
Kurangnya Alokasi Dana Kegiatan. -Membuat Pengajuan ke DINKES
- Sosialisasi tentang kesehatan olahraga -
-Kurangnya Poster tentang Kes.olah raga -
3 Mengukur Kebugaranpada Anak SD. 70% 50% Pengadaan Poster -
Kuangnya Alokasi Dana
Pengajuan ke DINKES
4 Jumlah Pos UKK 70% 50% -Kuangnya Alokasi Dana untuk Pembentukan pos ukk -Buat Pengajuan Ke DINKES

-Penyuluhan Kesehatan tentang keber sihan lingkungan


-Buat
5 Jumlah Tempat Kerja 70% 50% -Masih kurang dana untuk kegiatan pengajuan ke DINKES

IMUNISASI
- Tidak ada dana khusus untuk sweeping imunisasi Koordinasi dengan Instalasi Famasi kabupaten melalui
Cakupan Desa/Kelurahan - Kekosongan vaksin BCG di bulan Juni s/d Agustus 2022, dan vaksin Dinas Kesehatan untuk mengetahui ketersediaan vaksin
1 universal child 84% 61.60% IPV dibulan Maret s/d Juni 2022 imunisasi rutin setiap tanggal 20 dalam bulan
imunization (UCI)

KESWA
Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Sdh mencapai target Tingkatkan sosialisasi pada masyarakat dan Melakukan
1 Gangguan 100% 100% Deteksi dini penemuan kasus ODGJ di Posyandu dan
Jiwa Berat (ODGJ) Puskesmas

Cakupan Pelayanan Kesehatan Proaktif keluarga dan masyarakat untuk melaporkan kasus ODMK Menjalin kerjasama dengan linsek
2 Orang Dengan Masalah Kesehatan 100% 98%
Jiwa (ODMK)
Kurangnya kegiatan Deteksi dini Napza di Fasyankes dan sekolah * Tingkatkan sosialisasi pada masyarakat dan melakukan
deteksi dini Kesehatan Jiwa dan Napza di Sekolah dan
3 Cakupan Pelayanan Kesehatan Jiwa 100% 50% Masyarakat * Menjalin
Dan NAPZA kerjasama dengan linsek

P2 MALARIA
1 Penemuan Penderita dengan 100% 100% Tidak ada,Karena semua penderita yang memiliki gejala klinis -
Konfirmasi Lab malaria dilakukan pemeriksaan lab menggunakan RDT atau
Mikroskop
2 Pengobatan Penderita dengan 100% 100% Tidak ada, Karena semua penderita positif maupun suspek -
CEPAT dan TEPAT dilakukan pengobatan dan jika ada indikasi di lakukan Rujukan
3 Penanggulangan Faktor Resiko 80% 25% - belum dilakukan pemeriksaan jentik dan pembagian larvasida 1. pada bulan februari akan dilakukan pemeriksaan
jentik,dan penaburan larvasida bersamaan dengan
pembagian abate 2 .Membuat jadwal
kegiatan dan berkoordinasi dengan lintas sektor
untuk kegiatan yang telah terdaftar.

- belum aktifnya lintas sektor untuk mendata masyarakat yang 1. melakukan sosialisasi dan memberikan informasi
datang dari daerah endemis malaria ulang tentang surat endaran bapak wakil bupati
tentang pelaku perjalanan dari daerah endemis
malaria. 2. Melakukan
kerjasama dengan KKP, TNI dan POLRI untuk jika
ada pelaku perjalannan dan anggota yang datang dari
daerah endemis segera dinformasikan ke Puskesmas
untuk bisa dilakukan survey Migrasi

DBD
1 Penemuan dan Penangganan DBD 100% 100% Tidak ada,Karena semua penderita yang memiliki gejala DBD -
dilakukan pemeriksaan NSI dan dilakukan pengobatan dan jika ada
indikasi dilakukan rujukan
2 Kegiatan Pemeriksaan Jentik Berk 95% 85% kurang informasinya tentang pencegahaan DBD dengan cara 3 M 1. Memberikan informasi kepada masyarakat
tentang pencegahan demam berdarah pada setiap
kegiatan dalam gedung maupun luar gendung
2. Melakukan Monitorng rutin bersama dengan
pembagian bate pada setiap 4 tahun sekali
3. Membuat jadwal Monitoring, Abatesi dan
kegiatan PSN yang berkerjasaa dengan lintas Sektor

Anda mungkin juga menyukai