Praktek yang
sering terjadi !
KORUPSI
Definisi
Asal kata Corrupt Corruption Korruptie
KORUPSI
Selain definisi tindak pidana korupsi, masih ada tindak pidana yang
berkaitan dengan tindak pidana korupsi. Jenis tindak pidana lain itu
2 tertuang pada pasal 21, 22, 23, dan 24 Bab III UU No 31 Tahun 1999 jo. UU
No 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Pengertian Korupsi
Insiklopedia Indonesia :
“Korupsi (dari bahasa Latin corruptio = penyuapan; curruptore = merusak) gejala
dimana para pejabat, badan-badan negara menyalahgunakan wewenang dengan
terjadinya penyuapan, pemalsuan serta ketidakberesan lainnya.
KORUPSI adalah :
“Tindakan yang melanggar norma-norma hukum baik yang tertulis maupun tidak
tertulis yang berakibat rusaknya tatanan hukum, politik, administrasi, manajemen,
sosial dan budaya serta berakibat pula terhadap terampasnya hak-hak rakyat yang
semestinya didapat”.
PENGERTIAN KORUPSI
MENURUT UU 31/99 JO UU 20/01
• Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri
sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan
negara atau perekonomian Negara;
• Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau
suatu korporasi, menyalah-gunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang
ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan
negara atau perekonomian negara;
• Setiap orang yang melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal
209, 210, 387, 388, 415, 416, 417, 418, 419, 420, 423, 425, 435 KUHP;
• Setiap orang yang memberi hadiah atau janji kepada pegawai negeri dengan
mengingat kekuasaan atau wewenang yang melekat pada jabatan atau
kedudukannya, atau oleh pemberi hadiah atau janji dianggap melekat pada jabatan
atau kedudukan tersebut.
PENGERTIAN KORUPSI
MENURUT UU 31/99 JO UU 20/01 (lanjutan)
Menyalahgunakan
wewenang, kesempatan, Pasal 3
atau sarana
KORUPSI
Pemerasan Gratifikasi
Perbuatan Curang
1. Merugikan Keuangan Negara
Pasal 2 (UU 31/1999)
(1) Setiap org yg secara melawan hukum melakukan
perbuatan memperkaya diri sendiri/org lain/suatu
korporasi yg dapat merugikan keu negara /pereko.
negara, dipidana penjara dg penjara seumur hidup/
pidana penjara paling singkat 4 th & paling lama 20 th
& denda paling sedikit Rp. 200 juta & paling banyak
Rp. 1 milyar.
(2) Dlm hal tindak pidana korupsi sebagaimana dimaksud
dlm ayat (1) dilakukan dlm keadaan tertentu, pidana
mati dapat dijatuhkan.
Pasal 3
Setiap org yg dg tujuan menguntungkan diri sendiri
/orang lain/suatu korporasi, menyalahgunakan
kewenangan, kesempatan/sarana yg ada padanya
karena jabatan/kedudukan yg dapat merugikan
keuangan negara/pereko.negara, dipidana dengan
pidana penjara seumur hidup/pidana penjara
paling singkat 1 tahun & paling lama 20 tahun &
atau denda paling sedikit Rp. 50 juta & paling
banyak Rp. 1 m.
2. Suap-Menyuap
Pasal 5 (UU 20/2001)
(1) Dipidana dg pidana penjara paling singkat 1 tahun & paling lama 5 tahun & atau pidana denda paling
sedikit Rp 50 juta dan paling banyak Rp 250 juta setiap orang yang :
a. Memberi/menjanjikan sesuatu kpd PN/ penyelenggara negara dg maksud supaya Pegawai Negeri
Sipil/penyelenggara negara tsb berbuat/tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yg bertentangan
dg kewajibannya; atau
b.memberi sesuatu kpd Pegawai Negeri Sipil /penyelenggara negara karena/berhubungan dengan
sesuatu yang bertentangan dg kewajiban, dilakukan/tidak dilakukan dalam jabatannya.
(2) Bagi PN/penyelenggara negara yg menerima pemberian/janji sebagaimana dimak
sud dlm ayat (1) huruf a/huruf b, dipidana dg pidana yg sama sebagaimana dimaks
ud dlm ayat (1).
Pasal 6
(1) Dipidana dg pidana penjara paling singkat 3 tahun & paling lama 15 tahun & pidana denda paling
sedikit Rp 150 juta dan paling banyak Rp 750 juta setiap orang yang:
a. Memberi/menjanjikan sesuatu kpd hakim dg maksud utk mempengaruhi putusan perkara yg
diserahkan kepadanya untuk diadili; atau
b. Memberi/menjanjikan sesuatu kpd seseorang yg menurut ketentuan per uu ditentukan menjadi
advokat utk menghadiri sidang pengadilan dg maksud utk mempengaruhi nasihat/pendapat yg
akan diberikan berhubung dg perkara yg diserahkan kpd pengadilan untuk diadili.
(2) Bagi hakim yang menerima pemberian/janji sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a atau
advokat yg menerima pemberian/janji sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b, dipidana dg
pidana yang sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
MEREBAKNYA
NARKOBA
Lesunya Pertumbuhan Ekonomi Penurunan Rendahnya Kuali
dan Investasi Produktifitas tas Barang dan
Menurunnya Pendapatan
Jasa Bagi Publik
Negara Dari Sektor Pajak
Meningkatnya Hutang
Negara
Mahalnya Harga Jasa
dan Pelayanan Publik
Pengentasan Kemiskinan
Berjalan Lambat
Terbatasnya Akses Bagi
Masyarakat Miskin
1. Negara korup harus membayar biaya hutang lebih besar (Depken &
Lafoutan,2006)
2. Harga infra struktur lebih tinggi (Golden and Picci, 2005)
3. Tingkat Korupsi yang tinggi meningkatkan ketimpangan pendapat
an dan kemiskinan(Gufta, Davoodi, and Alonso-Terme,2002)
4. Korupsi menurunkan investasi (Paolo Mauro, 1995) dan karenanya
menurunkan pertumbuhan ekonomi.
5. Persepsi korupsi memiliki dampak yang kuat dan negatif terhadap
arus investasi asing (Shang, ADB)
6. Negara-negara yg dianggap memiliki tingkat korupsi yg relatif
rendah selalu menarik investasi lebih banyak dari pada negara
rentan korupsi (Campos dan Pradhan, ADB)
Dampak Korupsi bagi Pelaku Korupsi
Dampak 1
Dampak 2
Dampak 3
Dampak 4
Dampak 5
Dampak 6
Dampak 7
Dampak 8
Dampak 9
Dampak 10
Dampak 11
Dampak 12
Pencegahan Korupsi
MENGAPA PERLU PENCEGAHAN KORUPSI?
KESEMPATAN
FAKTOR
TEKANAN PEMBENARAN
UPAYA MENCEGAH KKN
UPAYA PREVENTIF
(Bagaimana mengendalikan faktor pendorong timbulnya korupsi)
1. Sistem Penerimaan Pegawai
2. Peningkatan Profesionalisme pegawai
3. Sistem reward & punishment yang jelas dan memadai
4. Sistem Karir yang jelas
5. Mengembangkan kajian resiko & Fraud Control Plan
UPAYA INVESTIGATIF
(Bagaimana mendeteksi, menginvestigasi dan tindak lanjut hasil investigasi atas dugaan korupsi)
1. Pengemb.saluran pelaporan
2. Pengemb.keahlian investigatif
3. Audit investigatif
UPAYA EDUKATIF
(Bagaimana meningkatkan public awareness ttg korupsi)
1) Memberikan pengertian,pemahaman kepada semua pihak (pegawai pemerintah)
Contoh: sosialisasi
Peran PNS dalam Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi