Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN TERMINAL DAN MENJELANG AJAL

A. Pengertian
Keadaan terminal adalah proses ketika individu semakin mendekati akhir hayatnya atau
disebut proses kematian yang biasanya disebabkan oleh sakit yang parah/terminal, atau oleh
kondisi lain yang berujung pada kematian individu.
Menjelang ajal (dying) adalah proses ketika individu semakin mendekati akhir hayatnya
atau disebut proses kematian.
Mubarak, W.I., Indrawati, L.,& Susanto, J.(2015)

B. Pohon Masalah
(Keadaan Terminal dan Menjelang Ajal)

Menjelang Ajal

Denial and Isolation Anger Bargaining Depression Acceptance

Keadaan Terminal

1. Kekhawatiran mengenai dampak 1. Ansietas


kematian seseorang terhadap
orang terdekat, 2. Insomnia

2. Kesedihan yang mendalam, 3. Letih


3. Ketakutan akan nyrei menjelang 4. Menangis
ajal,
5. Menanyakan identitas
4. Ketakutan cepat mati,
6. Menanyakan makna hidup
5. Ketakutan kehilangan
kemampuan mental saat 7. Takut
menjelang ajal,
Mendekatikarena
kematian 8. Marah
6. Ketakutan menderita
menjelang ajal,
1. Penurunan tonus otot (tubuh 9. Merasa
semakin hidup kurang
lemah)
7. Ketakutan menderita karena bermakna
2.
menjelang ajal,Sirkulasi melemah (tekanan darah menurun)
3. Kegagalan fungsi sensorik (sensasi nyeri menurun)
4. Kegagalan fungsi pernapasan (pernapasan tidak
teratur)Penyakit keganasan (Ca hati, Ca
paru)tanda-tanda1 vital
5. Perubahan
Penyakit kronis (gangguan ginjal,
gangguan kardiovaskuler)
Mubarak, W.I., Indrawati, L.,& Susanto, J.(2015). NANDA International. (2015)

C. Pemeriksaan Diagnostik

Untuk mengkaji pemenuhan kebutuhan pasien terminal. Jenis pemeriksaan diagnostik


yang dapat dilakukan yaitu :

1. Pemeriksaan Tonus Otot

Penurunan tonus otot ditandai dengan:

a. Relaksasi otot muka sehingga dagu menjadi turun


b. Kesulitan dalam berbicara, proses menelan dan hilangnya reflek menelan
c. Penurunan kegiatan traktus gastrointestinal, ditandai: nausea, muntah, perut
kembung, obstipasi, dsbg
d. Penurunan control spinkter urinari dan rectal
e. Gerakan tubuh yang terbatas/semakin lemah
2. Pemeriksaan Sirkulasi
Kelambatan dalam sirkulasi ditandai dengan:
a. Kemunduran dalam sensasi
b. Cyanosis pada daerah ekstermitas
c. Kulit dingin, pertama kali pada daerah kaki, kemudian tangan, telinga
dan hidung
3. Pemeriksaan Sensoria
Gangguan-gangguan sensoria:
a. Penglihatan kabur
b. Gangguan penciuman dan perabaan
c. Kemampuan indera berangsur-angsur menurun
4. Pemeriksaan pernapasan
Gangguan ditandai dengan:
a. Mengorok/bunyi napas kasar
b. Pernapasan tidak teratur/melalui mulut
5. Pemeriksaan tanda-tanda vital
Perubahan-perubahan tanda vital yaitu:
a. Nadi lambat dan lemah
b. Tekanan darah turun
c. Pernafasan cepat, cepat dangkal dan tidak teratur

2
Mubarak, W.I., Indrawati, L.,& Susanto, J.(2015)

D. Pengkajian Keperawatan
Menurut pola fungsi Gordon (1982), terdapat 11 pengkajian pola fungsi kesehatan :
1. Pola Persepsi Dan Pemeliharaan Kesehatan : Pada pasien dengan keadaan terminal.
Pada pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan yang dikaji mengenai :
a. Pandangan pasien mengenai sehat dan sakit
b. Apakah pasien memahami keadaan kesehatan dirinya?
c. Apakah jika sakit pasien segera berobat ke dokter, ataukah menggunakan obat
tradisional?
d. Apakah pasien sudah memeriksakan dirinya sebelum ke rumah sakit?

2. Pola Nutrisi : Pada pola ini, untuk pasien dengan keadaan terminal yang dapat dikaji
mengenai:
a. Bagaimana nafsu makan selama di rumah dan di rumah sakit?
(mual/muntah/normal)
b. Berapakah porsi makan per sekali makan?
c. Berapa frekuensi makan selama di rumah dan di rumah sakit ?
d. Berapakah frekuensi minum selama di rumah dan di rumah sakit?
e. Berapakah jumlah minum (cc) selama di rumah dan di rumah sakit ?
3. Pola Eliminasi: Pada pola pengkajian pasien dengan keadaan terminal yang dikaji
mengenai :
a. Berapakah frekuensi setiap kali buang air besar selama di rumah dan di rumah
sakit ?
b. Bagaimanakah konsistensi feses pasien dalam buang air besar?
c. Bagaimana warna feses saat buang air besar ?
d. Berapakah frekuensi setiap kali buang air kecil selama di rumah dan di rumah
sakit ?
e. Berapakah jumlah urine keluar saat buang air kecil ?
f. Bagaimana warna urin saat buang air kecil ?
4. Aktivitas dan Latihan: Pada pola ini pasien dengan keadaan terminal dikaji mengenai
1) Kemampuan perawatan diri

3
Tabel 1. Kemampuan perawatan diri
SMRS MRS
Aktivitas
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
Mandi
Berpakaian/berdandan
Eliminasi/toileting
Mobilitas di tempat tidur
Berpindah
Berjalan
Naik tangga
Berbelanja
Memasak
Pemeliharaan rumah
Skor 0 = mandiri 3 = dibantu orang lain & alat
1 = alat bantu 4 = tergantung/tidak mampu
2 = dibantu orang lain
2) Kebersihan diri
a. Berapakah frekuensi pasien mandi dan menggosok gigi per 1 hari saat
sakit?
b. Berapakah frekuensi pasien memotong kuku dan keramas selama
seminggu saat sakit?
3) Altivitas sehari-hari
a. Apakah pasien bisa mengikuti aktivitas sehari-hari selama sakit?
4) Rekreasi
a. Apakah pasien selama sakit melakukan rekreasi?
5) Olah raga
a. Apakah pasien bisa melakukan kegiatan olah raga?

5. Tidur dan Istirahat : Pada pola pengkajian pasien dengan keadaan terminal, yang dikaji
mengenai:
a. Bagaimanakah pola tidur pasien selama sakit? Yang digambarkan dengan pukul
berapa pasien mulai tidur dan sampai pukul berapa pasien tidur saat malam hari?
b. Bagaimana frekuensi tidur pasien selama sakit? Yang digambarkan dengan berapa
lama pasien tidur malam?

4
c. Apakah pasien mengalami pola tidur NREM (Non-Rapid Eye Movement)?
Ataukah pasien mengalami pola tidur REM (Rapid Eye Movement)?

6. Sensori, Presepsi dan Kognitif : Pada pola ini pasien dengan keadaan terminal fokus
yang dikaji mengenai :
a. Bagaimana cara pembawaan pasien saat bicara? Apakah normal, gagap, atau
berbicara tak jelas?
b. Bagaimanakah tingkat ansietas pada pasien?
c. Apakah pasien mengalami nyeri?
Jika iya, lakukan pengkajian dengan menggunakan:
P (provoking atau pemacu) :
Q (quality atau kualitas) :
R (region atau daerah) :
S (severity atau keganasan) :
T (time atau waktu) :

7. Konsep diri : Pada pola ini pasien dengan keadaan terminal pada umumnya dikaji
mengenai :
Body image/gambaran diri
a. Adakah prosedur pengobatan yang mengubah fungsi alat tubuh?
b. Apakah pasien memiliki perubahan ukuran fisik?
c. Adakah perubahan fisiologis tumbuh kembang?
d. Adakah transplantasi alat tubuh?
e. Apakah pernah operasi?
f. Bagaimana proses patologi penyakit?
g. Apakah pasien menolak berkaca?
h. Apakah fungsi alat tubuh pasien terganggu?
i. Adakah keluhan karena kondisi tubuh?
Role/peran
j. Apakah pasien mengalami overload peran?
k. Adakah perubahan peran pada pasien?
Identity/identitas diri
l. Apakah pasien merasa kurang percaya diri?
m. Mampukah pasien menerima perubahan?
n. Apakah pasien merasa kurang memiliki potensi?
o. Apakah pasien kurang mampu menentukan pilihan?
Self esteem/harga diri
p. Apakah pasien menunda tugas selama sakit?
q. Apakah pasien menyalahgunakan zat?
5
Self ideals/ideal diri
r. Apakkah pasien tidak ingin berusaha selama sakit

8. Seksual dan Repruduksi : Pada pola ini pasien dengan keadaan terminal pada umumnya
dikaji mengenai :
a. Kapan terakhir menstruasi ?
b. Apakah ada keluhan saat menstruasi ?
c. Apakah rutin melakukan pemeriksaan payudara/testis ?
d. Apakah ada riwayat penyakit sebelumnya ?

9. Pola Peran Hubungan : Pada pola ini pasien dengan keadaan terminal pada umumnya
dikaji mengenai :
a. Apakah pekerjaan pasien?
b. Bagaimanakah kualitas pekerjaan pasien?
c. Bagaimanakah pasien berhubungan dengan orang lain?

10. Manajemen Koping Setress : Pada pola ini pasien dengan keadaan terminal fokus yang
dikaji mengenai bagaimana pasien menangani masalah yang dimiliki dan bagaimana cara
pasien menggunakan system pendukung dalam menghadapi masalah.

11. Sistem Nilai Dan Keyakinan : Pada pola ini pasien dengan keadaan terminal fokus yang
dikaji mengenai bagaimana pasien memandang secara spiritual serta keyakinannya
masing-masing.

Potter, Patricia. A. (1996)

E. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan menurut buku NANDA (2015-2017) :
1. Ansietas Kematian
Definisi : Perasaan tidak nyaman atau gelisah yang samar atau yang ditimbulkan oleh
persepsi tentang ancaman nyata atau imajinasi terhadap eksistensi seseorang.

6
Faktor yang berhubungan :
a. Antisipasi dampak kematian i. Konfrontasi terhadap realita
pada orang lain penyakit terminal
b. Antisipasi efek merugikan dari j. Mengalami proses menjelang
anesthesia umum ajal
c. Antisipasi nyeri k. Merasa dekat dengan kematian
d. Antisipasi penderitaan l. Observasi terkait kematian
e. Hampir mengalami kematian m. Pembahasan mengenai topic
f. Ketidakpastian tentang kematian
kehidupan setelah kematian n. Ragu mengenai menghadapi
g. Ketidakpastian tentang kekuatan yang lebih tinggi
kekuatan yang lebih tinggi o. Tidak menerima kematian
h. Ketidakpastian tentang sendiri
prognosis

2. Distres Spiritual
Definisi : Suatu keadaan menderita yang berhubungan dengan gangguan kemampuan
untuk mengalami makna hidup melalui hubungan diri sendiri, dunia atau kekuatan yang
tinggi
Faktor yang berhubungan :
a. Ancaman kematian k. Menerima kabar buruk
b. Asing tentang diri sendiri l. Mengalami kejadian kematian
c. Asing tentang social m. Menjelang ajal
d. Gangguan sosiokultural n. Nyeri
e. Kehilangan bagian tubuh o. Penignkatan ketergantungan
f. Kehilangan fungsi bagian pada orang lain
tubuh p. Penuaan
g. Kejadian hidup tidak berguna q. Persepsi tentang tugas yang
h. Kelahiran bayi tidak selesai
i. Kematian orang terdekat r. Program pengobatan
j. Kesepian s. Sakit
7
t. Transisi hidup

F. Rencana Keperawatan
1. Ansietas Kematian
2. Distres Spiritual

Diagnosa Tujuan dan Kriteria


No Intervensi (NIC) Rasional
Keperawatan Hasil

1 a. Ansietas NOC :
Setelah dilakukan Pengurangan
Kematian
tindakan keperawatan Kecemasan
berhubungan
selama 2x24 jam
dengan :
diharapkan pasien
antisipasi a. Gunakan pendekatan Meminimalkan
mampu : yang tenang dan
dampak perasaan
a. Mengurangi
kematian meyakinkan kekhawatiran,
penyebab kecemasan b. Pantau tanda dan
terhadap orang ketakutan, firasat,
b. Mengendalikan gejala ansietas,
lain, antisipasi atau perasaan tidak
respon kecemasan sumber ansietas
penderitaan, c. Berada disisi klien menentu yang
ketidakpastian c. Menghilangkan untuk meningkatkan berhubungan
tentang penyebab ketakutan rasa aman dan dengan sumber
d.
kekuatan yang mengurangi bahaya yang
8
lebih tinggi, ketakutan diantisipasi dan
merasa dekat tidak jelas.
d. Luangkan waktu
dengan
bersama pasien Memberikan
kematian, tidak
untuk mengatasi penenangan,
menerima
rasa takut ditinggal penerimaan,
kematian sendiri
e. Mengungkapkan sendiri dorongan selama
Ditandai dengan e. Dengarkan klien
alasan-alasan untuk masa masa stress
f. Puji/kuatkan prilaku
: kekhawatiran
hidup dengan skala serta ada selalu
yang baik secara
mengenai
1-5 untuk klien serta
tepat
dampak f. Mengungkapkan meningkatkan
g. Berikan kenyamanan
kematian makna hidup dengan kenyamanan fisik
fisik dan keamanan
seseorang skala 1-5 dan kedamaian
g. Mengungkapkan
terhadap orang psikologi dalam
perasaan control diri
terdekat, fase akhir
dengan skala 1-5 h. Dorong pasien
kesedihan yang kehidupan
h. Mengungkapkan
untuk
mendalam,
penurunan perasaan Memfasilitasi
mengekspresikan
kekuatan akan
ansietas dengan skala pengembangan
perasaan kepada
nyeri menjelang
1-5 cara pandang yang
orang terdekat
ajal, ketakutan i. Mengekspresikan
i. Dorong anggota positif dalam
cepat mati, perasaan positif
keluarga untuk hadir situasi tertentu
ketakutan mengenai hubungan
sesering mungkin serta kebersamaan
kehilangan dengan orang
sesuai harapan dengan orang lain,
kemampuan terdekat dengan skala
pasien; baik secara fisik
mental saat 1-5
tetapinformasikan dan psikologis
menjelang ajal
mereka; dorong selama masa
mereka untuk masa yang
menyentuh dan dekat dibutuhkan serta
secara fisik dengan meningkatkan
pasien kebersamaan
dengan keluarga
selama masa-masa
9
yang dibutuhkan

10
2. Distres spiritual Setelah dilakukan
berhubungan tindakan keperawatan Perawatan Kondisi
dengan menjelang selama 2x24 jam Akhir Kehidupan
ajal diharapkan pasien
mampu :

a. Mengungkapkan
a. Dukung pasien Mendukung pasien
harapan dengan
dan keluarga untuk mengungkapkan
skala 1-5
untuk bersama- harapan dan hal-hal
sama mengenali yang dirasakan selama
makna kematian ini
b. Usahakan untuk
memahami
tindakan,
perasaan, dan
sikap pasien

b. Mendamaikan
c. Hormati Membantu untuk
hubungan dengan
permintaan berada di samping
skala 1-5
tertentu pasien pasien agar pasien
c. Mempertahankan
dan keluarga tidak merasa sendiri
rasa control waktu
d. Dukung upaya dan memanfaatkan
yang tersisa dengan
keluarga untuk waktu yang tersisa
skala 1-5
tetap berada di dengan berbagi kasih
d. Berbagi kasih
samping tempat saying dengan orrang-
sayang dengan
tidur pasien orang yang disayangi
orang lain dengan
e. Tunjukkan
skala 1-5
perhatian melalui
aktivitas
menghadirkan diri
dengan
11 meluangkan
G. Implementasi
Dilakukan sesuai dengan intervensi.

H. Evaluasi
1. Evaluasi Formatif (merefleksikan observasi perawat dan analisi terhadap klien
terhadap respon langsung pada intervensi keperawatan)

2. Evaluasi Sumatif (merefleksikan rekapitulasi dan sinopsi observasi dan analisis


mengenai status kesehatan klien terhadap waktu)

(Poer, 2012)

I. Referensi
Bulechek, G.M. Butcher, H.K. Dochterman, J.M. Wagner, C.M. 2016. Nursing
Interventions Classification (NIC). Singapore : Elsevier Global Rights.

Herman, T.H. 2015-2017. NANDA Internasional Inc. Diagnosis Keperawatan:


definisi & klasifikasi 2015-2017. Jakarta : EGC

Moorhead, S. Johnson, M. Maas, M.L. Swanson, E. 2016. Nursing Outcomes


Classification (NOC). Singapore: Elsevier Global Rights.

Mubarak, W.I. Indrawati, Lilis Susanto, J. 2015. Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar.
Jakarta : Salemba Medika.

Potter, Patricia. A. 1996. Pengkajian Kesehatan Ed. 3. Jakarta: EGC

12
Poer, M. 2012. Makalah Dokumentasi Keperawatan Dokumentasi Evaluasi.
(Online). Available at https://www.scribd.com/doc/106424735/makalah-
dokumentasi-evaluasi-keperawatan. Diunduh pada 1 September 2016.

13

Anda mungkin juga menyukai