PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
a) Tujuan Umum
Tujuan dari penulisan ini adalah memenuhi tugas mata kuliah
keperawatn jiwa II dan menjabarkan tentang terapi modalitas
A. TERAPI KOGNISI
1. Konsep Gangguan Kognisi
Secara garis besar gejala gangguan jiwa dikelompokan menjadi
empat kelompok besar yaitu : gangguan kognisi (cognitive), gangguan
kemauan (volition), gangguan emosi dan afek (emotion and afect),
gangguan psikomotor (psycomotor). Masing-masing kelompok
gangguan dibagi lagi menjadi beberapa kelompok yang sangat rumit
dan kompleks.
Gangguan kognisis adalah adanya masalah dalam proses mental
yang dengannya seseorang individu menyadari dan mempertahankan
hubungan dengan lingkungannya baik lingkungan dalam maupun
lingkunga luarnya (fungsi mengenal). Bagian-bagian dari proses
kognisi bukan merupakan kekuatan yang terpisah-pisah, tetapi
sebenarnya ia merupakan cara dari seseorang individu untuk berfungsi
dalam hubungannya dari lingkungannya.
Proses kognisi meliputi:
Sensasi dan persepsi
Perhatian
Ingatan
Asosiasi
Pertimbangan
Kesadaran
a) Pengertian Cognitive Behavioral Therapy
Cognitive behavioral therapy : aplikasi dari berbagai variasi
teori belajar dalam kehidupan. Tujuannya adalah untuk menolong
seseorang keluar dari kesulitannya dalam berbagai bidang
pengalaman.
Sering kali masalah tersebut terjadi dalam konteks masalah medis
atau gangguan psikiatrik. Teknik kognitif terafi dapat diterapkan
dalam bidang pendidikan, ditempat kerja, dalam kegiatan
konsumen, dan olahraga.dalam situasi tersebut cognitive behavioral
therapy dapat menolong sesorang dalam pertumbuhan prestasinya
dengan meningkatkan kemampuan kopingnya. Hal ini dapat
Bimbingan
Demonstrasi
Praktik
Feedback
D. TERAPI LINGKUNGAN
1. Konsep Terapi Lingkungan
Manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungan sehingga aspek
lingkungan harus mendapat perhatian khusus dalam kaitannya untuk
menjaga dan memelihara kesehatan manusia. Lingkungan berkaitan erat
dengan stimulasi psikologis seseorang yang akan berdampak pada
kesembuhan, karena lingkungan tersebut akan memberikan dampak
baikpada kondisi fikik maupun psikologis seseorang.
komunikasi terapeutik.
- Staf membagi tanggungjawab bersama pasien
- Personal dari lingkungan menghargai klien sebagai individu yang
Lingkungan Fisik
Asfek terapi lingkungan meliputi semua gambaran yang konkrit
yang merupakan bagian eksternal kehidupan rumah sakit. Setting-nya
meliputi:
- Bentuk dan struktur bangunan
- Pola interaksi antara masyarakat dengan rumah sakit
E. TERAPI PSIKORELIGIUS
1. Pendahuluan
Saat ini di rumah sakit umum dianjurkan melaksanakan suatu
program yang dinamakan program Integrasi Kesehatann Jiwa. Tentu
saja ini sudah mulai dijalankan di sejumlah rumah sakit yang
berdasarkan agama atau yang dikelola organisasi sosial keagamaan
melalui pelaksanaan terapi agama. Disamping dokter yang mengobati,
ada juga agamawan yang mendampingi, memberikan dan menuntun
do’a. Di RSI, RSHS, dan RSCM, sudah diterbitkan buku tuntunan do’a.
Alangkah baiknya bila rohaniawan yang membimbing di rumah sakit
juga mempunyai pengetahuan kesehatan atau dokter-dokter yang ada
dapat pula memberikan tuntunan agama. Tujuannya agar pasien yang
terbaring itu tidak merasa jenuh dan tidak berontak. Karna dalam
keadaan berbaring pun ia bisa beribadah, berzikir atau mengaji serta
sholat dengan segala kemampuannya.
Dengan demikian pasien tidak merasa ragu karna senantiasa bisa
mendapat pahala. Sebaliknya orang yang tidak memiliki tuntunan
agama akan merasa gelisah, ingin pulang, cemas, dan sebagainya, yang
justru akan menurunkan respon imunitasinya.
Dalam penelitian yang dilakukan di Amerika, ada sekelompok
pasien yang selalu menunda nunda-operasi sehingga jadwal operasi
yang sudah dibuat ditunda lagi, kecuali pada operasi yang darurat. Ada
masalah apa dengannya? Padahal dalam pemeriksaaan semua sudah
F. TERAPI KELOMPOK
Terapi Kelompok adalah psikoterapi yang dilakukan pada
sekelompok klien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain
dipimpin oleh seorang terapis atau petugas kesehatan jiwa yang terlatih.
(Direktorat Kesehatan Jiwa)
Terapi kelompok adalah perawatan modalitas untuk lebih dari satu
orang yang menyediakan hasil yang terapeutik untuk individu. (Deborah
Atai Otong)
Terapi Kelompok adalah bentuk terapi yang melibatkan satu
kelompok dari pertemuan yang telah direncanakan oleh seorang terapis
yang ahli untuk memfokuskan pada satu atau lebih dalam hal :
1. Kesadaran dan pengertian diri sendiri.
2. Memperbaiki hubungan interpersonal.
3. Perubahan tingkah laku.
Terapi Kelompok adalah proses keperawatan teurapeutik yang
dilakukan dalam kelompok. (Judih Haber)
Jadi dapat disimpulkan bahwa Terapi kelompok merupakan metoda
pekerjaan sosial yang menggunakan kelompok sebagai media proses
pertolongan profesional. Maksudnya ialah individu-individu yang
mengalami masalah sejenis disatukan dalam kelompok penyembuhan dan
kemudian dilakukan terapi dengan dibimbing atau didampingi oleh
seorang atau satu tim petugas kesehatan.
g) Keagamaan
Kegiatan yang dilakukan sesuai dengan ajaran agama atau
tidak.
Hubungan dengan pemuka agama
2) Tingkat kebuuhan perawat klien.
a) Kondisi klien yang membutuhkan perawatan intensif:
Disorientasi berat
Agresif dan amuk
Perilaku bizarre
Mengancam integritas fisk dan psikologis klien
Mengancam integritas fisik dan psikologis orang lain.
Pasien yang hari ke- 1 dirawat
Derajat ketergantungan klien pada perawat.
b) Kondisi klien yang memerlukan modifikasi perawatan intensif:
A. Kesimpulan
Terapi modalitas ialah terapi dalam keperawatan jiwa, diman
perawat mendasarkan potensi yang dimiliki klien (modal-modality)
sebagai titik tolak terapi atau penyembuhan. Kombinasi terapi modalitas
merupaka suatu yang sangat dianjurkan. Untuk itu perawat mempunyao
peranan yang sangat penting untuk mengkombinasikan berbagai terapi
modalitas sehingga perubahan perilaku yang dicapai akan maksimal.
Utnuk mencapai langkah ini tentu dituntut semakin meningkatnya
kemampuan perawat dalam melaksanakan berbagai pendekatan/strategi
terapi modalitas ini. Belajar berkelanjutan karenanya menjadi hal yang
wajib dilakukan setiap perawat.
B. Saran