Anda di halaman 1dari 14

Cognitive Behavior Therapy

1. Albert Ellis  REBT


TOKOH :
2.Aaron T. Beck  CT
3. Donald Meichenbaum 
CBM
Kognitif terapi adalah terapi yang
menekankan pada proses kognitif
untuk melakukan introspeksi,
Aaron Beck’s memperoleh insight dan mengujikan
Cognitive realita (Beck, 1976, p. 20)
Therapy (CT)
Menekankan pada melakukan
perubahan atas pikiran negatif dan
keyakinan yang maladaptif.
 Dalam proses kehidupan, individu
dihadapkan pada berbagai kejadian atau
situasi, beberapa diantaranya dapat
menjadi pemicu munculnya pikiran
otomatis yang maladaptif
 Pikiran maladaptif itu dapat dicirikan dalam
bentuk pikiran-pikiran yang salah, terlalu
Theoretical berlebihan, terlalu ekstrim dan seringkali
tidak akurat
Assumptions  Pikiran maladaptif itu diperoleh dari core
belief yang dimiliki oleh individu
 Yang diperolehnya sejak usia awal
kehidupannya
 Pikiran otomatis, core belief dan gangguan-
gangguan emosi yang muncul karenanya
dapat dimodifikasi dengan terapi kognitif
To understand the nature of an
emotional episode or disturbance it is
essential to focus on the cognitive
Basic theory content of an individual’s reaction to
the upsetting event or stream of
thoughts
To change the way clients think by
using their automatic thoughts to
reach the core schemata and begin to
GOALS introduce the idea of schema
restructuring
*Automatic thoughts: personalized notions that are triggered by
particular stimuli that lead to emotional responses
Hierarchy of Beliefs
(Adapted from Judith Beck’s Cognitive Therapy: Basics and Beyond)

Situation Automatic
Emotion
Thoughts

Intermediate Beliefs

Core Beliefs
1. Arbitrary Inferences  membuat
keputusan tanpa bukti yang sesuai dan mendukung,
katastropi, berpikir bahwa tidak ada yang suka

2. Selective Abstraction  membuat


keputusan dengan bukti terbatas, informasi penting
Cognitive lain diabaikan, info penting ditiadakan c/0 : lebih
melihat kegagalan dibanding keberhasilan
Distortions
3. Overgeneralization  mempercayai
keyakinan yang ekstrim berdasarkan suatu kejadian
dan menggunakan keyakinan tersebut pada kejadian
yang tidak sama
4. Magnification and minimization 
membesar-besarkan atau memperkecil masalah
5. Personalization  menganggap kejadian
buruk adalah tanggungjawabnya

Cognitive 6. Labeling and Mislabeling  membuat


label atas dirinya berdasarkan kesalahan di masa
Distortions lalu

7. Dichotomous Thinking  berpikir


dalam 2 kutub yang ekstrim c/o : sangat sempurna
atau sangat buruk
1. Negative evaluation of self: “I am
unworthy.”
2. Negative evaluation of the world
Beck’s or specific events: “Everything is
Cognitive Triad just more evidence that the world
is falling apart.”
3. Negative evaluation of the future:
“Nothing will ever get better.”
1. Access clients’ irrational or
maladaptive thoughts.
2. Instruct clients in more adaptive or
Tahap more rational thinking and/or
Pelaksanaan teach internal verbal instructional
Terapi Kognitif coping strategies.
3. Support clients as they apply these
new and developing skills in their
lives.
1. Generating alternative interpretations is a
useful technique with clients who hold onto
maladaptive or irrational automatic thoughts
despite the fact that other, more reasonable,
interpretations or explanations exist
Teknik-Teknik 2. Vigorous and Forceful Disputing
Konseling 3. Thinking in Shades of Grey : It involves
dalam CBT taking a client’s automatic thoughts,
assumptions, or conclusions about a specific
performance and placing them on a concrete,
measurable scale.
4. Exploring the Consequences of Giving up the
“Should” Rule
Kenalilah bentuk distorsi kognitif yang
paling rentan Anda alami
Hal-hal penting apa dalam hidup Anda
yang membuat Anda rentan terhadap
distorsi kognitif tersebut ?
Refleksi Bagaimana distorsi kognitif itu akan
mempengaruhi kerja Anda sebagai
konselor ?
Menurut Anda, apa yang perlu Anda
lakukan untuk memiliki cara berpikir
yang lebih adaptif ?

Anda mungkin juga menyukai