Anda di halaman 1dari 27

TERAPI KOGNITIF

By.
Dr. RIZKI FITRYASARI PK, Ns.M.Kep
Definisi
Terapi jangka pendek yang teratur, yang
memberikan dasar berpikir pada klien untuk
mengekspresikan perasaan negatifnya,
memahami masalahnya, serta mampu mengatasi
perasaan negatifnya dan mampu memecahkan
masalah tersebut
Masalah Keperawatan

Risiko bunuh diri


Isolasi sosial
Harga diri rendah
Defisit perawatan diri
PROSES PENYIMPANGAN BERPIKIR

Yang menciptakan respons emosional anda bukanlah peristiwa


yang negatif, tetap persepsi dan pikiran anda tentang peristiwa

Peristiwa external Peristiwa internal


(di luar kontrol anda) (dalam kontrol anda)

Pikiran anda:
Tindakan
“Itu tidak adil!”
orang lain
“Persetan!”
“Saya tidak terima”

Perilaku:
Anda mengusir orang itu, Emosi:
meninggalkan dengan dingin, Marah, frustasi, takut,
merencanakan balas dendam merasa bersalah
Karakteristik Klien
Menarik diri
Enggan melakukan ADL
Defisit perawatan diri
Harga diri rendah
Menyatakan ide bunuh diri
Komunikasi koheren, tidak ada flight of idea
Delusi, halusinasi terkontrol; tidak ada manik
depresi; tidak mendapat terapi ECT
Tujuan
Mengubah pikiran dari tidak logis, negatif menjadi
objektif, rasional, positif
Meningkatkan aktivitas
Mengurangi perilaku yang tidak diinginkan
Meningkatkan ketrampilan sosial
Tujuan Keperawatan
Masalah Tujuan

Risiko bunuh diri Ide bunuh diri hilang


Isolasi sosial Meningkatkan
hubungan sosial
Harga diri rendah Meningkatkan harga
diri
Defisit perawatan diri Meningkatkan
kemampuan merawat
diri
Teknik Kontrol Mood
Tiga kolom
Pikiran otomatis
Distorsi kognitif
Tanggapan rasional

Panah vertikal
Contoh Metode dengan Teknik Tiga Kolom
Pikiran Otomatis Distorsi Kognitif Tanggapan Rasional
(Kritik diri) (Pembelaan diri)
1. Saya tidak pernah 1. Over-generalisasi 1. Omong kosong!
benar Saya juga melakukan banyak hal yang
baik

2. Saya selalu 2. Over-generalisasi 2. Saya tidakselalu terlambat. Coba


terlambat saja ingat saat-saat saya datang
tepat waktunya. Meskipun saya kini
terlambat lebih sering daripada
biasanya tetapi saya akan mengataso
masalah ini serta mencari cara untuk
dapat lebih menepati waktu

Seseorang mungkin akan kecewa


karena saya terlambat, namun itu
bukan berarti kiamat. Mungkin
pertemuan juga tidak mulai pada
waktunya
Distorsi Kognitif
1. Pemikiran “SEGALANYA ATAU TIDAK SAMA SEKALI”
Melihat segala sesuatu dalam kategori hitam atau putih.
Contoh: Jika prestasi anda kurang dari sempurna, maka
anda memandang diri anda sendiri sebagai seorang yang
gagal total
2. Over-generalisasi
Memandang suatu peristiwa yang negatif sebagai sebuah
pola kekalahan tanpa akhir
Contoh: Seorang murid yang gagal dalam ujian berpikir “Saya
tidak akan pernah lulus ujian yang lainnya dalam semester
ini dan saya akan keluar dari sekolah ini”.
Distorsi Kognitif
3. Personalisasi
Memandang diri sebagai penyebab suatu peristiwa eksternal
yang negatif yang kenyataannya tidaklah demikian
Contoh : “Direktur saya mengatakan bahwa produktivitas
perusahaan kami menurun, tapi saya tahu ia sebenarnya
sedang membicarakan saya:.
4. Berpikir dikotomi
Berpikir dengan ekstrim bahwa semua hal adalah semuanya
baik atau semuanya buruk
Contoh : “Jika suami saya meninggalkan saya, saya mungkin
akan mati”.
Distorsi Kognitif
5. Pembencanaan
Berpikir yang terburuk tentang orang atau kejadian
Contoh : “Saya lebih baik tidak mengajukan diri untuk
promosi di tempat pekerjaan karena saya tidak akan
mendapatkannya dan saya merasa diri saya sangat buruk”
.

6. Membuat abstrak yang selektif


Memfokuskan pada detail tapi tidak pada informasi yang
relevan
Contoh : “Seorang istri percaya bahwa suaminya tidak
mencintainya karena ia pulang kerja larut malam, tetapi
sang istri menolak perhatian yang diberikan oleh suami,
hadiah yang dibawanya dan acara khusus yang mereka
rencanakan bersama
Distorsi Kognitif

7. Kesimpulan yang tidak beralasan


Menarik kesimpulan negatif tanpa bukti yang mendukung
Contoh : Seorang wanita muda menyimpulkan “teman saya
tidak suka kepada saya karena saya tidak mengirimkan
kartu ulang tahun untuknya”

8. Membaca pikiran
Percaya bahwa seseorang tahu pikiran orang lain tanpa
memvalidasinya terlebih dahulu
Contoh : “Mereka mungkin berpikir saya gendut dan malas”
Distorsi Kognitif

9. Membesar-besarkan atau mengecilkan


Melebih-lebihkan suatu hal atau menecilkan suatu hak
secara tidak tepat
Contoh : Saya telah menghanguskan makan malam, itu
menunjukkan betapa tidak mampunya saya

10. Perfeksionis
Merasa butuh untuk melakukan segala sesuatu secara
sempurna agar merasa dirinya baik
Contoh : Saya akan menjadi seseorang yang gagal apabila
saya tidak mendapatkan nilai A pada semua ujian saya”.
Distorsi Kognitif
11. Eksternaliasasi harga diri
Mengukur nilai seseorang berdasarkan pendapat orang lain
Contoh : “Saya harus selalu kelihatan cantik kalau tidak
teman-teman saya tidak akan mau berada dekat saya”

12. Filter mental


Menemukan hal kecil yang negatif dan terus memikirkannya
sehingga pandangan tentang realita menjadi gelap

13. Mendiskualifikasi hal positif


Menolak pengalaman-pengalaman positif dengan bersikeras
bahwa semua itu “bukan apa-apa”
Distorsi Kognitif
14. Penalaran emosional
Menganggap emosi-emosi yang negatif mencerminkan
realita yang sebenarnya
Contoh : “Saya merasa begitu, maka pastilah begitu”

15. Memberi cap dan salah memberi cap


Bentuk ekstrim dari over-generalisasi; memberi cap yang
negatif kepada diri sendiri.
Contoh : “Saya memang seorang yang sial”, “Saya memang
seorang yang bodoh”
Contoh Metode Dengan Teknik Panah Vertikal
Pikiran Otomatis Tanggapan Rasional
1. Dr. B mungkin berpikir saya adalah 1. Hanya karena Dr.B menunjukkan kesalahan
seorang ahli terapi yang buruk saya itu tidak berarti bahwa selanjutnya ia juga
“Jika memang ia berpikir akan berpikir bahwa saya adalah seorang “ahli
demikian, mengapa harus terapi yang buruk”. Saya harus menanyakan
kepadanya, apakah yang sebenrnya ia pikirkan,
mengecewakan saya?” namun dalam beberapa kesempatan ia telah
memuji saya dan berkata bahwa saya
mempunyai bakat unggul

2. Itu artinya bahwa saya memang 2. Seorang yang berpengalamanpun hanya dapat
seorang terapis yang bodoh karena menunjukkan kekuatan serta kelemahan
dia seorang yang bepengalaman spesifik saya sebagai seorang terapi. Setiap kali
“Andaikan saya memang seorang memberi cap “buruk” pada saya, maka
seorang ahli terapi yang semua itu hanya suatu pernyataan yang terlalu
global, merusak dan tidak berguna. Saya toh
buruk, lalu apa aritnya telah banya berhasil dengan kebanyakan pasien
bagiku?” tidak belarlah
saya, sehingga saya “buruk”, tidak
peduli siapapun yang mengatakannya
Pelaksanaan Terapi Kognitif
Sesi Tujuan
I Ungkap pikiran otomatis
II Alasan
III Tanggapan
IV Menuliskan
V Penyelesaian masalah
VI Manfaat tanggapan
VII Ungkap hasil
VIII Catatan harian
IX Support system
Rencana Intervensi
Sesi I
Jelaskan tujuan terapi kognitif
Identifikasi masalah : “what”, “where”, “when”,
“who”
Diskusikan sumber masalah
Diskusikan pikiran dan perasaan
Catat pikiran otomatis, klasifikasikan dalam
distorsi kognitif
Rencana Intervensi
Sesi II
Review ulang
Diskusikan pikiran otomatis
Tanya penyebab
Beri respon
Tanyakan tindakan klien
Anjurkan menulis perasaan
RTL : hasil tulisan klien akan dibahas
Rencana Intervensi
Sesi III
Diskusikan hasil tulisan
Dorong untuk beri pendapat
Beri umpan balik
Dorong untuk ungkap keinginan
Beri persepsi perawat terhadap keinginan
Beri reinforcement positif
Jelaskan metoda tiga kolom
Diskusikan cara menggunakan metoda tiga
kolom
Anjurkan menuliskan pikiran otomatis dan cara
penyelesaiannya
Rencana Intervensi
Sesi IV
Tanya perasaan saat menulis buku harian
Dorong untuk mengomentari tulisan
Beri respon dan umpan balik
Anjurkan untuk lakukan
RTL : hasil tulisan akan didiskusikan
Rencana Intervensi
Sesi V
Diskusikan kembali prinsip terapi 3 kolom
Tanyakan stresor/masalah baru dan respon
penyelesaian
Tanyakan kemampuan menanggapi pikiran
otomatis negatif
Beri reinforcement positif
Anjurkan tulis pikiran otomatis dan tanggapan
rasional saat menghadapi masalah
Rencana Intervensi
Sesi VI
Diskusikan perasaan setelah menggunakan
tanggapan rasional
Beri umpan balik
Diskusikan manfaat tanggapan rasional
Tanyakan apakah dapat menyelesaikan masalah
Tanyakan hambatan yang alami
Beri persepsi perawat
Diskusikan cara mengatasi hambatan
Anjurkan untuk mengatasi sesuai kemampuan
Beri reinforcement positif
Rencana Intervensi
Sesi VII
Diskusikan perasaan setelah menggunakan terapi
kognitif
Beri reinforcement positif dan pendapat perawat
Diskusikan manfaat yang dirasakan
Tanyakan apakah dapat menyelesaikan masalah
Beri persepsi terhadap hambatan yang dihadapi
Diskusikan hambatan yang dialami dan cara mengatasi
Anjurkan untuk mengatasi sesuai kemampuan
Beri reinforcement positif
Rencana Intervensi
Sesi VIII
Tanya apakah selalu mengisi buku harian
Beri reinforcement positif
Diskusikan manfaat buku harian
Anjurkan membuka buku harian bila menghadapi
masalah yang sama
Tanyakan kesulitan dan diskusikan cara
menggunaan yang efektif
Rencana Intervensi
Sesi IX
Jelaskan keluarga tentang terapi kognitif
Libatkan keluarga
Diskusikan dengan keluarga kemampuan yang
telah dimiliki klien
Anjurkan keluarga untuk siap mendengarkan dan
menanggapi masalah klien

Anda mungkin juga menyukai