“
Over Generalization merupakan Distorsi Kognitif (Kesalahan
Logika dalam Berpikir) yaitu pembuatan kesimpulan tanpa
bukti yang mendukung atau bisa juga disebut pembuatan
asumsi tentang sesuatu berdasarkan pengalaman yang
terbatas.
2
Studi Kasus
3
Tanda-tanda umum generalisasi berlebihan meliputi :
1. Berasumsi buruk
2. Memikirkan satu kesalahan menunjukkan semua upaya di masa depan akan
menghasilkan kegagalan
3. Pembicaraan diri sendiri yang negatif
4. Berpikir bahwa Anda tidak akan pernah bisa melakukan apa pun dengan benar
5. Menggunakan bahasa seperti "tidak pernah", "selalu", "semua orang", atau "tidak
seorang pun" untuk menggambarkan peristiwa atau perilaku
6. Melihat kejadian satu kali sebagai pola yang konsisten
1. Distorsi kognitif ini dapat menurunkan motivasi, menghambat rasa percaya diri, dan
meningkatkan kecemasan.
2. Generalisasi yang berlebihan dapat membuat kita merasa bahwa semua orang tidak
menyukai kita dan kita tidak dapat melakukan apa pun dengan benar.
3. Generalisasi berlebihan yang membatasi diri terjadi ketika pola pikir negatif menghalangi
kita untuk mencapai potensi diri. Ini adalah pemikiran umum seperti "Saya tidak cukup baik"
atau "Saya tidak akan pernah bisa melakukan itu". Hal ini mungkin menghalangi Anda
mengambil risiko atau langkah selanjutnya dalam suatu proses, sehingga merugikan karir
dan kehidupan sosial Anda.
5
6 Langkah untuk Berhenti Melakukan Generalisasi
Berlebihan
Langkah 1: Tanyakan pada diri Anda: Apa dampak dan
manfaat dari berpikir seperti ini?
Langkah 2: Kumpulkan bukti yang mendukung pemikiran
ini. Apakah kesimpulan Anda pada berdasarkan banyak
data yang relevan atau hanya pada satu atau dua titik
data?
Langkah 3: Berdasarkan fakta saat ini, apakah menurut
Anda semua orang akan mengambil kesimpulan yang
sama seperti Anda? Jika tidak, mengapa tidak? Apakah
mereka melihat sesuatu yang tidak Anda lihat? Apakah
penafsiran lain akan lebih efektif dalam mengatasi atau
mencapai hasil yang Anda inginkan?
6
6 Langkah untuk Berhenti Melakukan Generalisasi
Berlebihan
Langkah 4: Ambil langkah keluar dari pikiran Anda sejenak. Pilihlah seorang teman. Jika teman
ini datang kepada Anda dan memberi tahu Anda bahwa hal yang sama juga terjadi padanya,
apa yang akan Anda katakan kepada mereka? Apakah ini berbeda dengan apa yang Anda
katakan pada diri Anda saat ini? Pertimbangkan mengapa Anda mungkin memberikan nasihat
yang berbeda kepada teman Anda daripada yang Anda berikan kepada diri Anda sendiri dan
apakah ini berguna. Apakah Anda akan memberi tahu teman Anda apa yang Anda katakan
pada diri Anda sendiri? Jika tidak, mengapa tidak?
Langkah 5: Apakah menurut Anda, Anda mengandalkan bukti nyata, atau mungkinkah Anda
membiarkan perasaan memandu pemikiran Anda tentang masalah ini? Emosi cenderung
mewarnai pemikiran kita, mengubah kesimpulan yang kita buat, dan memperburuk
kesalahan alami dalam berpikir. Jika Anda merasa lebih baik atau suasana hati Anda lebih baik,
bagaimana pendapat Anda tentang situasi ini?
Langkah 6: Identifikasi contoh ketidakbenaran penafsiran ini. Apa pengecualian terhadap
kesimpulan ini?
7
THANK YOU
Neal Creative ©