Anda di halaman 1dari 2

RESTRAIN

A. Pengertian Restrain
Restraint (dalam psikiatrik) secara umum mengacu pada suatu bentuk
tindakan menggunakan tali untuk mengekang atau membatasi gerakan
ekstremitas individu yang berperilaku di luar kendali yang bertujuan
memberikan keamanan fisik dan psikologis individu.(Stuart,2001)
Restraint (fisik) merupakan alternative terakhir intervensi jika dengan
intervensi verbal, chemical restraint mengalami kegagalan. Seklusi
merupakan bagian dari restraint fisik yaitu dengan menempatkan klien di
sebuah ruangan tersendiri untuk membatasi ruang gerak dengan tujuan
meningkatkan keamanan dan kenyamanan klien.
Intervensi restrain dibatasi waktu yaitu: 4 jam untuk klien berusia
>18 tahun, 2 jam untuk usia 9-17 tahun, dan 1 jam untuk umur <9 tahun.
Evaluasi dilakukan 4 jam untuk klien >18tahun, 2 jam untuk pasien-pasien
dan usia 9-17 tahun. Waktu minimal reevaluasi oleh dokter adalah 8 jam
untuk usia >18 tahun dan 4 jam untuk usia <17 tahun. Selama restrain
klien di observasi tiap 10-15 menit, dengan fokus observasi: Tanda-tanda
cedera yang berhubungan dengan restrain : Nutrisi dan hidrasi sirkulasi
dan rentang gerak eksstremitas tanda penting kebersihan dan eliminasi
status fisik dan psikologis kesiapan klien untuk dibebaskan dari restrain.

B. Jenis – jenis Restrain


1. Pengendalian dengan menggunakan bantuan alat bantu untuk menahan
gerakan tubuh dan kepala pasien maupu nmenahan gerakan rahang dan
mulut pasien :
a. Restraint Lengan dan Kaki
b. Restraint Mumi atau Bedong
c. Papoose board
d. Restraint Jaket
e. Sheet and ties
f. Restraint siku
g. Pedi-wrap
h. Molt Mouth Prop
i. Molt Mouth Gags
j. Tongue Blades

2. Pengendalian fisik (physical restraint) tanpa bantuan alat


Pengendalian bentuk ini merupakan bentuk pengendalian yang
menggunakan bantuan perawat maupun bantuan orang tua atau pihak
keluarga pasien. Pengendalian fisik dengan bantuan tenaga kesehatan
pengendalian fisik dengan menggunakan bantuan tenaga kesehatan
merupakan bentuk pengendalian fisik dimana diperlukan tenaga
kesehatan, misalnya perawat untuk menahan gerakan pasien pasien dengan
cara memegang kepala, lengan, tangan ataupun kaki pasien pasien.

C. Resiko Penggunaan Restrain Pada Pasien


Hubungan kematian pasien dengan gangguan psikologi yang
disebabkan penggunaan restraint adalah dimana ketika pengendalian fisik
(restrain) dilakukan, pasien pasien mengalami reaksi psikologis yang tidak
normal, yaitu seperti menigkatnya suhu tubuh, cardiac arrhythmia yang
kemudian dapat menyebabkan timbulnya positional asphyxia,
excited delirium, acute pulmonary edema, atau pneumonitis yang dapat
menyebabkan kematian pada pasien.

Anda mungkin juga menyukai