Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY.

W DENGAN
EKLAMPSIA DI RUANG ICU RSU KERTA HUSADA SINGARAJA
PADA TANGGAL 24-25 SEPTEMBER 2016

1. PENGKAJIAN

Tanggal Masuk : Senin 24 September 2016 jam 05.00


Ruang : ICU
Pengkajian : senin 24 September jam 06.00
NO.RM : 509543

IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. W
Usia : 24 tahun
TB/BB : TB/ BB : 150 cm /60 kg
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Diagnosa : Eklamsi Posterm
Suku : Jawa
No.RM : 590543
Alamat : Sendangsari, Garung-Wonosobo

Penanggung Jawab :
Nama : Tn. W
Usia : 26 tahun
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Sendangsari, Garung-Wonosobo
1. Keluhan Utama
Klien mengeluh pusing, kencang dan cemas dengan kondisi kehamilannya.

2. Riwayat Penyakit Sekarang


Tanggal 24/09/2016 jam : 04 : 20 Klien datang ke IGD RSU Kerta Husada mengeluh
riwayat kejang 2x kurang lebih 1 jam dirumah, di IGD kejang 1 x dengan G1P0A0, HPL :
30 agustus 2016, usia kehamilan 44 minggu. terapi yang diberikan O2 2 L/menit, cairan
intravena RL dan MgS04 dan masuk ICU jam 05 : 00 dan dilakukan operasi SC pada
tanggal 24 Februari 2014, mulai jam 10.45 WIB selesai jam 11.30 WIB, menggunakan
General Anestesi (GA)
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien mengatakan kunjungan ANC teratur kurang lebih 10 x, di bidan, klien tidak pernah
mengkonsumsi obat selain dari bidan, obat yg di berikan selama hamil : Fe, Vit C, B6 dan
B1, riwayat hipertensi selama kehamilan .

4. Riwayat Penyakit Keluarga


Keluarga mengatakan tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan misalnya hipertensi
dan DM.

5. Riwayat Pekerjaan
Klien tidak bekerja, di rumah sebagai ibu rumah tangga.

6. Riwayat Geografi
Kondisi rumah permanen, jauh dari jalan raya, jauh dari perkotaan, keadaan rumah selalu di
rawat oleh klien.

7. Riwayat Alergi
Klien tidak mempunyai riwayat alergi apapun debu, cuaca makanan maupun obat - obatan.

8. Kebiasaan Sosial
Klien tidak mempunyai kebiasaan merokok, alcohol dan obat - obatan terlarang. Klien
menginginkan kehamilan keluarga mendukung.

POLA FUNGSIONAL MENURUT GORDON

1. Pola Persepsi-Managemen Kesehatan


Saat dikaji klien mengatakan pada kehamilan yang sekarang selalu memeriksakan
kondisi kehamilannya denan rutin, dan selalu berkonsultasi dengan bidan jika mengalami
suatu masalah.
2. Pola Nutrisi-Metabolik
klien mengakui teerjadinya penigkatan pola makan dibandingkan dengan sebelum
hamil, dengan jenis makanan nasi + lauk + sayur. dalam sehari klien minum sekitar
1500cc/hari.

3. Pola Eliminasi
Pola BAK klien normal sebelum dirawat ( 4-5 kali sehari ), saat dirawat klien
dipasang DC ( karakteristik urine jernih, bau khas ), pola BAB klien 2 hari sekali dengan
konsistensi lembek, tidak terdapat bercak darah.

4. Pola Latihan-Aktifitas
Sebelum Hamil : klien melakukan aktivitas sehari hari seperti biasa ( memasak, dll )
Saat Dikaji : klien hanya berbaring di tempat tidur sambil ,menahan nyeri
kontraksi, pusing, dan gelisah.

5. Pola Kognitif Perseptual


klien menganggap bahwa kahamilan yang dialami diharapkan bayi perempuan, dan
menganggap bahwa kehamilan merupakan hal yang dialami oleh setiap wanita.

6. Pola Istirahat-Tidur
Sebelum hamil : klien mengaku pola tidurnya normal ( 8 jam / hari )
Saat Dikaji : klien tidak bisa tidur karena gelisah dan kontraksi yang dirasakan.

7. Pola Konsep Diri-persepsi Diri


klien tidak merasa malu dengan perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan.

8. Pola Peran Dan Hubungan


Klien telah siap untuk mengasuh kelahiran anak yang ke 4 ini dengan pengalaman
yang telah dimiliki sebelumnya. dan menjalankan kewajiban sebagai istri bagi suaminya.
9. Pola Reproduksi/seksual
Klien tidak pernah mengalami masalah pada alat reproduksinya ( PMS, gangguan
dalam haid )

10. Pola Pertahanan Diri


Klien bersikap terbuka kepada suaminya saat mengalami permasalahan rumah tangga.

11. Pola Keyakinan Dan Nilai


Klien dan keluarganya beragama islam, dan percaya bahwa Allah akan ,memberikan
pertolongan kepadanya.

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Lemah
System tubuh :
1. Breath
Hidung : cuping hidung (-), terpasang oksigen nasal canul 2 liter/menit, tidak ada rhinorea,
fungsi penciuman baik, RR : 37 x/menit, Sound breath : vesikuler, Saturasi oksigen : 98%,
Bentuk dada : simetris, retraksi (-), tidak ada ketinggalan gerak saat bernafas,
pengembangan dada sama.

2. Blood
Nadi : 106 x/menit,teraba kuat,irama teratur, Bunyi Jantung : S1>S2 tidak ada bunyi
tambahan, TD : 164/106 mmHg, JVP : tidak ada peningkatan JVP, tidak ada pembesaran
kelenjar tyroid.

3. Brain
Tingkat kesadaran : Compos Mentis (E4,M6,V5), Bentuk kepala : mesochepal, tidak ada
lesi. Mata : pandangan tidak kabur, dapat melihat seseorang didepannya dengan baik,
konjungtiva tidak anemis, sclera an ikterik, pupil isokor, palpebra tidak ada pembengkakan,
fungsi pendengaran baik.

4. Bladder
Urine output : kurang lebih 240 cc/6 jam, warna kuning terang, bau khas urin, Alat bantu :
menggunakan kateter DC No.16

5. Bowel
a. Mulut : mukosa bibir lembab, terlihat bersih, gigi tersusun rapi.
b. Abdomen
TFU 21 cm, janin tunggal, letak memanjang, punggung kiri, presentasi kepala, penurunan
terendah 4/5, DJJ : 138 x/menit., Bising usus tidak terkaji, status nutrisi diit RG Jenis
makanan disesuaikan kondisi kien (sementara di puasakan).
c. BAB : klien belum BAB sejak awal di RS

6. Bone
a. ROM : klien sukar bergerak karena usia kandungan tua.
b. Deformitas ekstremitas : tidak ada
c. Mobilisasi : klien tidak mobilisasi, mobilisasi di bantu perawat dan alat.
d. Turgor : baik, Akral dingin , capilery refill kembali dalam <3 detik, Suhu : 37,0 oC derajat
celcius / aksila.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Hasil Laborat
Nama : Ny.W
No.RM : 590543
Tanggal pemeriksaan : 24 Februari 2014 04:24 (pre 0p)

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI


RUJUKAN
HEMATOLOGI
Darah Lengkap
Hemoglobin 12.9 g/dL 11.7 15.5
Leukosit H 18.3 10^3/uL 3.6 11.0
DIFF COUNT
Eosinofil . % 2.00 4.00
Basofil . % 0-1
Netrofil . % 50 - 70
Limfosit . % 25 - 40
Monosit . % 28
Hematokrit 40 % 35 47
Eritrosit 5.2 10^6/uL 3.80 5.20
Trombosit 269 10^3/uL 150 400
MCV L 78 fL 80 100
MCH L 25 pg 26 34
MCHC 32 g/dL 32 36

Golongan Darah A

KIMIA KLINIK
Gula Darah Sewaktu H 155 mg/dL 70 150
Ureum 9.2 mg/dL < 50
Creatinin 0.60 mg/dL 0.40 0.90
SGOT 21.0 U/L 0 - 35
SGPT 22.0 U/L 0 35
Bilirubin Total 0.40 mg/dL 0.1 1.0
Bilirubin Direk 0.10 mg/dL 04
Bilirubin Indirek 0.30

SERO IMUNOLOGI
HBsAg
Positive Negative

Nama : Ny.W
No RM : 590543
Tanggal Pemeriksaan : 24 februari 2014 jam 13 : 37 (Post Op)
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI
RUJUKAN
HEMATOLOGI
Darah Lengkap
Hemoglobin L 10.4 g/dL 11.7 15.5
Leukosit H 18.6 10^3/uL 3.6 11.0
DIFF COUNT
Eosinofil . % 2.00 4.00
Basofil . % 0 1
Netrofil . % 50 70
Limfosit . % 25 40
Monosit . % 1 8
Hematokrit L 31 % 35 47
Eritrosit 4.1 10^6/uL 3.80 5.20
Trombosit 236 10^3/ uL 150 400
MCV L 76 fL 80 100
MCH 26 pg 26 34
MCHC 33 g/dL 32 - 36

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. ANALISA DATA

Hari/Tgl/ Data Focus Etiologi Problem


jam
Senin Ds : klien mengatakan cemas Krisis situasional Ansietas
24/09/16 dengan kondisi kehamilan
06 : 00 nya.
Do :Klien terlihat pucat dan
gelisah, N : 106 x/menit, RR
26 x/menit,akral dingin.
Senin Ds : Klien mengatakan Kejang ber ulang Resiko Cidera
24/09/16 kejang di rumah 2x, pasien
06 : 00 mengatakan pusing, sesak
nafas.
Do : TD : 164 /106 mmHg
N : 106 x/menit, RR 37 x/
menit, Terpasang O2 nasal
canul 2 liter/ menit, riwayat
Kejang (+), Pusing (+)

Senin Ds : Klien mengatakan nyeri Agen Cider Fisik Nyeri akut


24/09/16 luka operasi seperti di tusuk ( Luka SC )
20 : 00 tusuk, nyeri hilang timbul,
pada perut bagian bawah
sekala nyeri 7.
Do : Terdapat luka post op
SC, Keadaan luka tertutup,
perban bersih, KU : lemah,
kesadaran composmentis,
TD : 120/ 64 mmHg, RR :23
x/ menit, N : 94 x/ menit,
saturasi O2 96%
Senin Ds : Prosedur Infansif Resiko Infeksi
24/09/16 Do : Terdapat luka post op
20 : 00 SC, Keadaan luka tertutup,
perban bersih, KU : lemah,
kesadaran composmentis,
TD : 120/ 64 mmHg, RR :23
x/ menit, N : 94 x/ menit, S
:36,1OC saturasi O2 96%
Leukosit : H 18,6
Post OP hari ke-0
Terpasang infuse RL +
oxytosin 20tpm
Terpasang DC No-16
Terpasang o2 nasal kanul 2
liter/menit.
b. PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN
1. Resiko cidera berhubungan dengan kejang ber ulang
2. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional.
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisil ( luka SC )
4. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur infansif
3. RENCANA KEPERAWATAN

Hari/tgl/ Dx Tujuan dan Intervensi Rasional Ttd


jam
Senin Setelah dilakukan tindakan1. Membuka jalan nafas saat Kel
24/09/16 asuhan keperawata selama kejang x
06 : 00 2x24 jam tidak terjadi injuri2. Membantu dalam
dengan criteria hasil : melakukan intervensi yang
1. Klien tidak kejang tepat.
2. TTV dalam batas normal. 3. Menghindari jatuh
Rencana Tindakan: 4. Menghindari cidera kepala
1. Posisikan klien miring saat5. Kebutuhan oksigen
kerang. tercukupi
2. Monitor TTV dan kesadaran6. Mengurangi aktifitas
klien. kejang.
3. Pasang penghalang tempat
tidur.
4. Beri bantalan kepala yang
empuk.
5. Berikan okksigenasi
6. Berikan MgSo4 sesuai advice
dokter

Senin Setelah dilakukan tindakan 1. Meninkatkan kepercayaan Kel


24/09/16 asuhan keperawatan selama1 x klien terhadap perawat x
06 : 00 20 menit kecemasan teratasi 2. Klien dapat mengetahui
dengan kriteria hasil : tujuan toindakan, bekerja
1. Menggunakan teknik sama dan kooperatif dalam
relaksasi untuk menurunkan program.
kecemasan. 3. Meningkatkan
2. Melaporkan penurunan pengetahuan dan
rentang waktu priode cemas. mengurangi kecemasan.
Rencana Tindakan : 4. Meningkatkan rileksasi
1. Gunakan pendekatan yang mengurangi cemas.
menyenangkan. 5. Evaluasi tindakan
2. Jelaskan semua prosedur dan
apa yang dirasakan selama
prosedur.
3. Berikan informasi factual
mengenai diagnosis tindakan
prognosis.
4. Instruksikan pada klien untuk
menggunakan teknik relaksasi.
5. Identivikasi tingkat
kecemasan.

Senin Setelah dilakukan tindakan 1. Mengetahui keadaan Kel


24/09/16 asuhan keperawatan selama umum klien x
20 : 00 2x24 jam nyeri akut teratasi2. Tiap skala nyeri memiliki
dengan criteria hasil : menejemen yang berbeda
1. Nyeri berkurang. 3. Relaksasi dapat
2. Klien terlihat rileks dan mengalihkan presepsi nyeri
nyaman. 4. Posisi nyaman dapat
3. TTV dalam batas normal mengurangi reaksi nyeri
4. Melaporkan secara verbal 5. Terapi analgetik dapat
nyeri berkurang. membantu melokalisir
Rencana Tindakan : nyeri
1. Ukur TTV secara berkala.
2. Kaji skala nyeri.
3. Ajarkan teknik relaksasi
4. Memberikan posisi nyaman
5. Kolabprasi pemberian
analgetik

Senin Setelah dilakukan tindakan 1. Mencegah infeksi Kel


24/09/16 asuhan keperawatan selama 2 nosokomial x
20 : 00 x 24 jam diharapkan infeksi 2. Meminimalkan terjadinya
tidak terjadi dengan criteria kontaminasi
hasil : 3. Untuk mengetahui adanya
1. Tidak ada tanda tanda infeksi tanda tanda infeksi
(rubor, color, doror, tumor, 4. Mengetahui keadaan
fungsiolaesa) umum klien
2. Leukosit dalam batas normal5. Leukosit yang meningkat
3. Suhu tubuh normal menunjukan adanya proses
36 -77,5oC infeksi
Rencana Tindakan : 6. Obat anti biotic dapat
1. Cuci tangan sebelum dan membantu membunuh
sesudah melakukan tindakan. kuman
2. Anjurkan klien untuk tidak
memegang pada bagian yang
luka.
3. Observasi tanda tanda infeksi
4. Monitor tanda tanda vital
5. Kolaborasi pemeriksaan
darah: leukosit

6. Kolaorasi dalam pemberian


antibiotic
4. IMPLEMENTASI
Hari/Tgl/ Dx Implementasi Respon Ttd
jam
Senin I 1. Menerima klien, memberikan 1. S : - Ke
24/09/16 posisi nyaman dengan satu O : Klien terlihat nyaman. x
Pagi bantal.
06 : 00 2. S : -
I 2. Memasang oksigen nasal canul O : O2 5 liter/menit lancer.
Saturasi O2 98%
3. Mengukur tetesan infuse. 3. S: -
I O : Infuse RL 20 tpm lancer.
4. S : -
4. Memberikan MgSo4 O : MgSo4 1gr /jam via
I siring pum lancar.
5. S : -
5. Mengukur TTV dan kesadaran O:Kesadaran composmentis
I klien KU : Lemah
TD : 164/106mmHg
N : 106 x/menit
RR : 37 x/menit
S : 37,0oC
6. S : -
O : Klien dalan keadaan
6. Memasang penghalang tempat aman, kejang (-)
08 : 00 I tidur klien 7. S: -
O : Klien mengatakan cemas
7. Menyapa klien dengan ramah berkurang, klien
II hangat, Memberikan informasi mendengarkan informs
terkait dengan diagnosis dan terkait kesehatannya dengan
menjelaskan tujuan, prosedur penuh perhatian, klien paham
tindakan. dan mengerti, mampu
menjelaskan ulang tentang
pengertian eklamsi, posterm
dan tujuan dan pprosedur
tindakan SC.
8. S: -
O : Klien mampu
mendemonstrasikan teknik
relaksasi.
8. Menganjurkan teknik nafas 9. S : Klien mengatakan cemas
09 : 00 I,II dalam. berkurang.
O :ekspresi wajah terlihat
lebih rileks dan tenang.
9. Identifikasi tingkat kecemasan.
10 : 00 II 10. S :
O:Kesadaran composmentis
TD : 162/106mmHg
10. Mengukur TTV dan kesadaran N : 93 x/menit RR : 26
klien x/menit, S :36,1oC Saturasi
10 : 45 I, II O2 99%
11. S : Klien mengatakan cemas
berkurang
O :ekspresi wajah terlihat
lebih rileks dan tenang.
11. Mengantar klien operasi dan
memotivasi 12. S : -
11 :30 I O: Anestesi gengan GA KU :
lemah.
13. Tangan terbebas dari mikro
12. Oprasi SC selesai organism
14. S :-
O : O2 2 liter/ menit lancer
13. Mencuci tangan sebelum dan 15. S :
sesudah melakukan tindakan O :Infuse RL + Oxytosin 20/
IV14. Memasang oksigen nasal canul tpm lancer
16. S: -
I 15. Memonitor tetesan infuse O : 1gr/jam via siring pump
lancer
17. S : -
I 16. Memberikan MgSo4 O : TD : 150/104 mmHg
N : 80 x/ menit
RR : 24 x/ menit
12 : 00 I 17. Mengukur TTV dan kesadaran Seturasi O2 98 %, kesadaran
klien. somnolen (pengaruh anestesi
)
I 18. S :-
O : Intake :
Parenteral : 200 cc

18. Menghitung balancecairan per 7 Output :


jam. Urine : 250 cc
Iwl : 175
13 : 00 Balance : - 225

Senin I 1. Mengukur TTV dan kesadaran


1. S : Ke
24/09/16 klien O : KU : Lemah kesadaran x
Sore somnolen (pengaruh
14 : 00 anestesi). TD : 147/88mmHg,
N : 94 x/ menit, RR : 23x/
menit, saturasi O2 : 98%
2. S :
I 2. Memberikan MgSo4 O : 1 gr/jam via siring pump
lancer
3. S :
III3. Memberikan posisi berbaring, O: Klien mengatakan
Memonitor bising usus nyaman, bising usus belum
terdengar.
4. Mengatur tetesan infuse 4. S :
I, O : Infuse RL +oxytosin 1
III ampul 20 tpm s/d 12 :00
25/09/16
5. Memberikan terapi injeksi 5. S :
16 : 00 III analgetik, O: Injeksi ketorolak, MPS,
alinamin f masuk
6. Monitor TTV dan kesadaran 6. S :
19 : 00 I pasien O :KU : Lemah, kesadaran
somnolen ( pengaruh anestesi
). TD :127/73 mmHg, RR :
22 x/ menit, N : 96 x /menit,
saturasi O2 : 97 %
7. S :
7. Memberikan terapi injeksi O: Obat injeksi cefotaxim,
20 : 00 antibiotic OMZ masuk
8. S :
8. Menghitung balance cairan per O: Intake : parenteral : 700
13 jam cc, output : urine : 450 cc, iwl
: 325,
balance : - 22
Senin I 1. Memonitor tetesan infuse dan
1. S : Ke
24/09/16 Mg So4 O :RL +oxytosin 1 ampul 20 x
malam tpm, MgSo4 via siring pump
20 : 00 lancer
I 2. Memonitor TTV, KU dan
kesadaran klien 2. S : Klien mengatakan nyeri
luka operasi seperti di tusuk
tusuk, nyeri hilang timbul,
pada perut bagian bawah
sekala nyeri 7.
O : KU : lemah, kesadaran
composmentis, TD : 120/ 64
mmHg, RR :23 x/ menit, N :
94 x/ menit, S : 36,1OC,
saturasi O2 96%
3. S:
O:Klien mendemonstrasikan
24 : 00 III3. Menganjurkan teknik relaksasi dengan baik.
4.
S:
Selasa O:Obat injeksi ketorolak,
25/09/16 4. Memberikan terapi obat injeksi MPS, alinamin masuk
05 : 30 I, dan Menganjurkan klien untuk
III , istirahat 5. S : -
IV O: KU : sedang, kesadaran
5. Memontor TTV, KU dan composmentis, TD : 151 / 93
06. : 30 I kesadaran klien mmHg, N : 83, RR : 24 X/
menit S : 36,5 C,
6. S :
O :Intake : parenteral : 1600
cc,
6. Menghitung balance cairan output : 1050 cc, IWL : 600
07 : 00 cc,
balance : - 50

Selasa I 1. Memonitor tetesan infuse 1. S : Ke


25/09/16 O : Infus RL + Oxy 1 ampul x
Pagi 20 tpm s/d 12.00 WIB
08 : 00 2. S :
I 2. Memberikan MgSo4 O: MgSO4 1 gr /jam via
syiring pump
3. Bising usus (+), Diit Masuk
3. Memberikan diit MC 200 cc
IV 4. S :
4. Mengkaji tanda tanda infeksi O : Keadaan luka tertutup,
tidak ada rembesan balutan
terlihat bersih dan kering.
5. S :
I O: Obat injeksi MPS,
III,5. Memberikan terapi injeksi ketorolak, alinamin,
IV antibiotic, analgetik cefotaxim, OMZ, masuk

6. S:
O:Kesadaran composmentis
10 : 00 I 6. Mengukur TTV, KU dan KU : Sedang, bising usus (+)
kesadaran klien TD : 140 / 96 mmHg
N : 86x/menit
RR : 23 x/menit
S : 36,7 oC
kejang (-)
7. S : Klien mengatakan tidak
sesak
O:. Kejang (-)
12 : 00 I 7. Aff oksigenasi 8. S: -
O:Kesadaran composmentis,
TD : 130/90mmHg, N : 84
I 8. Mengukur TTV dan kesadaran x/menit RR : 21 x/menit,, S
klien :36,4oC Saturasi O2 96%
9. S : -
O :RL 20 tpm lancer
10. S : Klien mengatakan nyeri
berkurang,sudah mampu
miring / bergerak secara
9. Memonitor tetesan infuse. mandiri. nyeri luka operasi,
seperti tertusuk-tusuk, perut
I,III
10. Mengukur TTV dan mengkaji bagian bawah, skala 4,
skala nyeri. hilang-timbul.
O : TD : 130 / 80 mmHg, N :
74 x/ menit, RR : 24 x /
menit, S : 36 C, Saturasi O2
95 %, luka post op horizontal
diperut bagian bawah
11. Intake : parenteral : 1400 cc,
output :1300 cc, IWL : 175
cc, balance : - 75 cc

13 : 00 I 11. Menghitung balance cairan


5 EVALUASI
Hari/Tgl/ Dx Catatan perkembangan Ttd
jam
Senin I S : klien mengatakan pusing, pandangan tidak kabur. Kel
24/09/16 x
10 : 00 O : Klien dalam keadaan aman, kejang (-), Kesadaran
composmentis O2 nasal canul 2 liter/ menit, infuse RL 20
tpm, MgSo4 1gr/ jam via siring pump, TD : 162/106
mmHg, N : 93 x/ menit, RR : 26 x/ menit, Seturasi O2 99
%,

A : Masalah belum teratasi


P : Lanjutkan intervensi : 1, 2, 3, 4, 5 dan 6

Senin II S : Klin mengatakan cemas berkurang. Kel


24/09/16 x
10 : 00 O : ekspresi wajah terlihat lebih rileks dan tenang. klien
mendengarkan informs terkait kesehatannya dengan penuh
perhatian, klien paham dan mengerti, mampu menjelaskan
ulang (sebagaian) tentang pengertian eklamsi, posterm dan
tujuan dan prosedur tindakan SC.
Kesadaran composmentis
TD : 162/106mmHg
N : 93 x/menit RR : 26 x/menit, S :36,1oC Saturasi O2
99%

A : Masalah cemas teratasi


P: -

Anda mungkin juga menyukai