Oleh :
KELOMPOK I
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa/ Ida Sang Hyang
Widhi Wasa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan motivasi berbagai pihak.
Untuk itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan
yang telah membantu. Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan kemampuan penulis. Untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik
Juni, 2020
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………. i
DAFTAR ISI………………………………………………………………... ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………... 1
A. Latar Belakang………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………... 2
C. Tujuan Penulisan……………………………………………………. 3
D. Manfaat Penulisan.………………………………………………….. 3
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………… 4
A. Kesimpulan………………………………………………………….. 18
B. Saran………………………………………………………………… 18
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….. 19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak-anak sangatlah berbeda dari orang dewasa – baik secara fisiologis maupun
keperawatan dewasa ini diperlengkapi dengan unit pediatrik terpisah, sehingga perawat
dan staf asuhan keperawatan profesional lainnya dapat memberikan terapi berdasarkan
ruangan berstandar tinggi seperti yang dimaksud. Sebagai konsekuensi yang harus
dipikul dalam penataan ruangan tersebut, anak-anak yang menderita penyakit akut
Keluarga merupakan unsur penting dalam perawatan anak, mengigat anak bagian
dari keluarga. Kehidupan anak dapat ditentukan oleh lingkungan keluarga, kehidupan
Hal ini dapat telihat bila dukungan keluarga sangat baik maka pertumbuhan dan
perkembangan anak relatif stabil, tetapi bila dukungan pada anak kurang baik, maka
anak akan mengalami hambatan pada dirinya yang dapat menggangu psikologis anak
(Hidayat, 2005).
Anak dipandang sebagai individu yang unik, yang punya potensi untuk tumbuh
1
melainkan individu yang sedang berada dalam proses tumbuh kembang dan
langsung maupun tidak langsung sehingga tumbuh kembangnya dapat terus berjalan.
Orangtua diyakini sebagai orang yang paling tepat dan paling baik dalam memberikan
anak sehat, maupun saat anak sakit. Keluarga dengan anak yang sedang sakit di rumah
menuntut keluarga itu sendiri untuk memberi perawatan yang optimal pada anak.
melaksanakan asuhan keperawatan pada anak selalu berpegang pada prinsip perawatan
anak. Perspektif keperawatan anak merupakan landasan berpikir bagi seorang perawat
keluarganya. Oleh karena itu, maka penulis merasa perlu untuk membahas mengenai
B. Rumusan Masalah
2
6. Apa sajakah peran perawat anak?
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi penulis
perspektif dalam keperawatan anak. Sehingga dapat menjadi bekal dan pedoman
2. Bagi institusi
Makalah ini dapat dijadikan masukan atau pedoman dalam pembuatan makalah
selanjutnya, sehingga dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dengan lebih baik lagi
3
BAB II
PEMBAHASAN
perkembangan keperawatan anak, falsafah keperawatan anak, dan peran perawat anak.
setinggi mungkin yang bisa dicapai oleh setiap anak dalam sistem keluarga.
2. Optimal : pencapaian yang tertinggi yang bisa dicapai setiap anak pada setiap
perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada anak yang berfokus pada
keluarga (family centered care), pencegahan terhadap trauma (atraumatic care) dan
manajemen kasus.
Family Centered Care (FCC) atau perawatan yang berpusat pada keluarga
4
sebagai konstanta dalam kehidupan anak. Family Centered Care meyakini adanya
untuk terlibat dalam perawatan klien, yang berarti keluarga dengan latar belakang
bagi keluarga untuk mengetahui kekuatan, kemampuan keluarga dalam merawat anak
Secara lebih rinci konsep dasar family cetered care adalah sebagai berikut :
a. Memberdayakan (enable)
Perawat menciptakan kesempatan dan cara bagi semua anggota keluarga untuk
kemampuan dan keterampilan baru yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan anak
dan keluarga.
b. Memperkokoh
perubahan positif sebagai hasil dari perilaku perbantuan. Peran perawat yaitu
5
sejajar dengan perawat dan mempunyai peran dalam memutuskan apa yang penting
kemampuan yang menjadi lebih mampu dengan cara berbagi ilmu, keterampilan dan
sebagai suatu rentang. Perawat bisa membantu keluarga termasuk keluarga dengan
struktur dan latar belakang keluarga; tujuan, citacita, strategi dan tindakan keluarga;
dan kebebasan akan dukungan pelayanan dan informasi. Keluarga didukung dan
dengan cara membina kemampuan uniknya sebagai individu dan keluarga. Kebebasan
semua anggota keluarga, tidak hanya anak, diperhatikan. Serta sistem pelayanan dan
d. Therapeutik Care
pengobatan dan penatalaksanaan lainnya atau perawatan paliatif pada kondisi akut
meliputi kecemasan, takut, marah, kecewa, sedih, malu, merasa salah. Dan distress
fisik yang dimulai dari kurang tidur, imobilisasi sampai mengalami gangguan stimulus
2. Atraumatic Care
6
Atrumatic care adalah perawatan yang tidak menimbulkan trauma pada anak dan
keluarga. Atraumatik care sebagai bentuk perawatan terapeutik dapat diberikan kepada
anak dan keluarga dengan mengurangi dampak psikologis dari tindakan keperawatan
yang diberikan dengan melihat prosedur tindakan atau aspek lain yang kemungkinan
berdampak adanya trauma, prinsip yang dapat dilakukan oleh perawat antara lain:
perkembangan anak.
meningkatkan kemandirian anak dan anak akan bersikap waspada dalam segala hal.
Proses pengurangan rasa nyeri sering tidak bisa dihilangkan secara cepat akan
tetapi dapat dikurangi melalui berbagai tenik misalnya distraksi, relaksasi dan
imaginary. Apabila tindakan pencegahan tidak dilakukan maka cedera dan nyeri akan
perkembangan anak.
Kekerasan pada anak akan menimbulkan gangguan psikologis yang sangat berarti
dalam kehidupan anak, yang dapat menghambat proses kematangan dan tumbuh
kembang anak.
7
e. Modifikasi lingkungan
keceriaan dan nyaman bagi lingkungan anak sehingga anak selalu berkembang dan
distress psikologis dan fisik yang dialami anak yang sakit dan keluarganya pada sistem
3. Manajemen Kasus
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dari berbagai kasus baik yang akut maupun
kronis. Kemampuan perawat dalam mengelola kasus secara baik akan berdampak pada
proses penyembuhan. Pendidikan dan ketrampilan mengelola kasus pada anak selama
kasus meliputi :
b. Manajer kasus bertanggung jawab dan bertanggung gugat pada sekelompok klien
tertentu dan membangun sistem patologis kritis yang disusun berdasarkan standar.
8
c. Model ini mencakup ketetapan waktu (lama) perawatan sebagai komponen dari
proses.
pelayanan untuk satu episode atau beberapa episode penyakit dan juga hasil yang
e. Waktu ini bisa terbtas pada rawat inap saja atau bisa termasuk seluruh rentang
pelayanan.
disesuaikan dengan usia anak serta pertumbuhan dan perkembangan karena perawatan
yang tidak optimal akan berdampak tidak baik secara fisiologis maupun psikologis
anak itu sendiri. Perawat harus memperhatikan beberapa prinsip, mari kita pelajari
prinsip tersebut. Perawat harus memahami dan mengingat beberapa prinsip yang
berbeda dalam penerapan asuhan keperawatan anak, dimana prinsip tersebut terdiri
dari:
1. Anak bukan miniatur orang dewasa tetapi sebagai individu yang unik, artinya
bahwa tidak boleh memandang anak dari segi fisiknya saja melainkan sebagai
2. Anak adalah sebagai individu yang unik dan mempunyai kebutuhan sesuai tahap
yang berbeda satu dengan yang lain sesuai tumbuh kembang. Kebutuhan fisiologis
9
seperti nutrisi dan cairan, aktivitas, eliminasi, tidur dan lain-lain, sedangkan
kebutuhan psikologis, sosial dan spiritual yang akan terlihat sesuai tumbuh
kembangnya.
dan kematian pada anak mengingat anak adalah penerus generasi bangsa.
5. Praktik keperawatan anak mencakup kontrak dengan anak dan keluarga untuk
dengan menggunakan proses keperawatan yang sesuai dengan aspek moral (etik)
6. Tujuan keperawatan anak dan keluarga adalah untuk meningkatkan maturasi atau
kematangan yang sehat bagi anak dan remaja sebagai makhluk biopsikososial dan
spiritual dalam konteks keluarga dan masyarakat. Upaya kematangan anak adalah
7. Pada masa yang akan datang kecenderungan keperawatan anak berfokus pada
ilmu tumbuh kembang, sebab ini yang akan mempelajari aspek kehidupan anak.
10
E. Paradigma Keperawatan Anak
ilmu keperawatan anak. Landasan berpikir tersebut terdiri dari empat komponen, di
antaranya manusia dalam hal ini anak, keperawatan, sehat-sakit dan lingkungan yang
Manusia (anak)
Keperawatan
Gambar 1.1
Empat Komponen Landasan Berpikir Paradigma Keperawatan Anak
1. Manusia (Anak)
Dalam keperawatan anak yang menjadi individu (klien) adalah anak yang diartikan
sebagai seseorang yang usianya kurang dari 18 (delapan belas) tahun dalam masa
tumbuh kembang, dengan kebutuhan khusus yaitu kebutuhan fisik, psikologis, sosial
dan spiritual. Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan
Dalam proses berkembang anak memiliki ciri fisik, kognitif, konsep diri, pola
koping dan perilaku sosial. Ciri fisik pada semua anak tidak mungkin pertumbuhan
fisiknya sama, demikian pula pada perkembangan kognitif adakalanya cepat atau
lambat. Perkembangan konsep diri sudah ada sejak bayi akan tetapi belum terbentuk
11
Pola koping juga sudah terbentuk sejak bayi di mana bayi akan menangis saat
lapar. Perilaku sosial anak juga mengalami perkembangan yang terbentuk mulai bayi
seperti anak mau diajak orang lain. Sedangkan respons emosi terhadap penyakit
bervariasi tergantung pada usia dan pencapaian tugas perkembangan anak, seperti
pada bayi saat perpisahan dengan orang tua maka responsnya akan menangis,
kemampuan dalam mengatasi masalah masih dalam proses kematangan yang berbeda
dibanding orang dewasa karena struktur fisik anak dan dewasa berbeda mulai dari
besarnya ukuran hingga aspek kematangan fisik. Proses fisiologis anak dengan dewasa
mempunyai perbedaan dalam hal fungsi tubuh dimana orang dewasa cenderung sudah
mencapai kematangan.
Kemampuan berpikir anak dengan dewasa berbeda dimana fungsi otak dewasa
sudah matang sedangkan anak masih dalam proses perkembangan. Demikian pula
dalam hal tanggapan terhadap pengalaman masa lalu berbeda, pada anak cenderung
kepada dampak psikologis yang apabila kurang mendukung maka akan berdampak
pada tumbuh kembang anak sedangkan pada dewasa cenderung sudah mempunyai
2. Sehat-sakit
keperawatan pada anak adalah suatu kondisi anak berada dalam status kesehatan yang
meliputi sejahtera, sehat optimal, sehat, sakit, sakit kronis dan meninggal. Rentang ini
suatu alat ukur dalam menilai status kesehatan yang bersifat dinamis dalam setiap
12
waktu. Selama dalam batas rentang tersebut anak membutuhkan bantuan perawat baik
secara langsung maupun tidak langsung, seperti apabila anak dalam rentang sehat
maka upaya perawat untuk meningkatkan derajat kesehatan sampai mencapai taraf
kesejahteraan baik fisik, sosial maupun spiritual. Demikian sebaliknya apabila anak
dalam kondisi kritis atau meninggal maka perawat selalu memberikan bantuan dan
dukungan pada keluarga. Jadi batasan sehat secara umum dapat diartikan suatu
keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari
3. Lingkungan
kesehatan anak. Lingkungan internal seperti anak lahir dengan kelainan bawaan maka
di kemudian hari akan terjadi perubahan status kesehatan yang cenderung sakit,
sedang lingkungan eksternal seperti gizi buruk, peran orang tua, saudara, teman sebaya
4. Keperawatan
melibatkan keluarga. Upaya tersebut dapat tercapai dengan keterlibatan langsung pada
dirawat secara efektif dan keluarga sangat berperan dalam menentukan keberhasilan
perlindungan anak dan mempunyai peran memenuhi kebutuhan anak. Peran lainnya
13
adalah mempertahankan kelangsungan hidup bagi anak dan keluarga, menjaga
keselamatan anak dan mensejahterakan anak untuk mencapai masa depan anak yang
lebih baik, melalui interaksi tersebut dalam terwujud kesejahteraan anak (Wong,
2009).
Perawat merupakan anggota dari tim pemberi asuhan keperawatan anak dan orang
tuanya. Perawat dapat berperan dalam berbagai aspek dalam memberikan pelayanan
kesehatan dan bekerjasama dengan anggota tim lain, dengan keluarga terutama dalam
membantu memecahkan masalah yang berkaitan dengan perawatan anak. Mari kita
bahas secara jelas tentang peran perawat anak. Perawat merupakan salah satu anggota
tim kesehatan yang bekerja dengan anak dan orang tua. Beberapa peran penting
1. Sebagai pendidik
Kebutuhan orang tua terhadap pendidikan kesehatan dapat mencakup pengertian dasar
penyakit anaknya, perawatan anak selama dirawat di rumah sakit, serta perawatan
lanjut untuk persiapan pulang ke rumah. Tiga domain yang dapat dirubah oleh perawat
2. Sebagai konselor
14
Suatu waktu anak dan keluarganya mempunyai kebutuhan psikologis berupa
mendengarkan segala keluhan, melakukan sentuhan dan hadir secara fisik maka
perawat dapat saling bertukar pikiran dan pendapat dengan orang tua tentang masalah
dengan anggota tim kesehatan lain dengan tujuan terlaksananya asuhan yang holistik
dan komprehensif. Perawat berada pada posisi kunci untuk menjadi koordinator
pelayanan kesehatan karena 24 jam berada di samping pasien. Keluarga adalah mitra
perawat, oleh karena itu kerjasama dengan keluarga juga harus terbina dengan baik
tidak hanya saat perawat membutuhkan informasi dari keluarga saja, melainkan
seluruh rangkaian proses perawatan anak harus melibatkan keluarga secara aktif.
Perawat dituntut untuk dapat berperan sebagai pembuat keputusan etik dengan
berdasarkan pada nilai normal yang diyakini dengan penekanan pada hak pasien untuk
harus mempunyai suara untuk didengar oleh para pemegang kebijakan dan harus aktif
dalam gerakan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anak. Perawat yang
15
paling mengerti tentang pelayanan keperawatan anak. Oleh karena itu perawat harus
5. Sebagai peneliti.
peran ini diperlukan kemampuan berpikir kritis dalam melihat fenomena yang ada
dalam layanan asuhan keperawatan anak sehari-hari dan menelusuri penelitian yang
yang ditemukan. Pada tingkat kualifikasi tertentu, perawat harus dapat melaksanakan
Praktek keperawatan anak mencakup kontak dengan anak dan keluarga untuk
dengan menggunakan proses keperawatan sesuai dengan aspek moral/etik dan aspek
1. Kebutuhan asuh
16
Merupakan kebutuhan fisik yang harus dipenuhi dalam proses pertumbuhan dan
rekreasi, dll.
2. Kebutuhan asih
Kebutuhan ini berdasarkan adanya pemberian kasih sayang pada anak atau
3. Kebutuhan asah
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi pada anak, untuk
mencapai tumbang yang optimal dengan memberikan stimulasi mental sejak dini.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
melakukan asuhan keperawatan pada anak. Tujuan utama keperawatan anak adalah
setinggi mungkin yang bisa dicapai oleh setiap anak dalam sistem keluarga.
seperti anak bukanlah miniature orang dewasa melainkan individu yang unik yang
ilmu keperawatan anak. Yang terdiri dari manusia (anak), sehat sakit, lingkungan dan
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang ada maka kami dapat memberikan saran yang
kiranya dapat bermanfaat bagi pembaca maupun penulis sendiri yaitu agar lebih
ini.
18
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, Aziz hidayat. 2008. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 2 Cet. 3 Jilid Ke 2.
RI.
Supartini (2004). Buku ajar: Konsep Dasar Keperawatan Anak. EGC, Jakarta.
Wong, D.L. dan Perry, S.E. (1997). Maternal Child Nursing Care. Missouri; Mosby
Year Book.
Doengoes, M. E., Moorhouse, M. F., & Geissler, A.C. (2000). Rencana Asuhan
19