Anda di halaman 1dari 9

Nama : Illa Noer Fadilla

Kelas, Npm : A, 213402086

SOAL!!

1. Apakah bentuk pelanggaran hukum misalnya memakai sepeda


motor tidak memakai helm, ugal-ugalan saat mengendarai
kendaraan, minum miras, dan konsumsi obat-obatan terlarang
dan segala bentuk perbuatan melawan hukum lainnya,
merupakan cikal bakal kedepannya melakukan tindakan
Korupsi?
Ya benar karena salah satu bentuk korupsi adalah melawan
hukum/pelanggaran hukuam. Kebiasaan menyerobot antrian dapat
menimbulkan korupsi karena kebiasaan berbuat tidak jujur untuk
meraih keuntungan tanpa memperhatikan kepentingan/hak orang
adalah bibit korupsi. Contoh, memberi “uang damai” pada petugas
kepolisian saat ditilang merupakan perbuatan korupsi, karena
menyuap petugas Polisi lalu lintas agar tidak terkena sanksi tilang
bertentangan dengan Pasal 5 ayat (1) huruf a UU No. 31 Tahun 1999
jo UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi.

2. Apabila anda mendapati sebuah tindakan korupsi diwilayah


tempat tinggal saudara, upaya apa yang akan saudara lakukan?
Deangan melaporan tindak pidana korupsi tersebut dapat kepada:
1) Kepolisian;
2) Kejaksaan; atau
3) Komisi Pemberantasan Korupsi

3. Saudara Adat merupakan Kepala Dinas Kebersihan


menyewakan mobil dinas truk pengangkut sampah kepada
saudari Hindun seorang kontraktor proyek pembungan sampah
akhir dan menerima uang dari hasil sewa tersebut untuk
menjamu tamu-tamu yang akan datang. Perbuatan apa yang
silakukan oleh saudara Adat ? apa yang saudara lakukan?
Ya, karena tindakan Adat merupakan tindakan korupsi. Dengan
menyewakan mobil dinas truk pengangkut sampah tidak sesuai
dengan peruntukkannya dan menikmati uang dari hasil penyewaan
tersebut, Adat telah memperkaya diri orang/badan lain yang
merugikan keuangan negara. Tindakan ini dapat dilaporkan ke
Kepolisian, Kejaksaan, maupun KPK (Pasal 2 UU No. 31 Tahun
1999)

4. Pemerinytah melalui kepala desa memberikan bantuan beras


(Raskin) pada 10 kampung/dusun yeng telah ditentukan oleh
desa tersebut. Namun saat bantuan beras dating, kepala desa
tidak menyalurkannya sacara utuh ke 10 dusun tersebut, teti
memberikannya kepada keluarga dan familynya, perbuatan apa
yang dilakukan oleh kepa desa tersebut? Jelaskan apa tindakan
saudara?
Ya, tindakan Kepala Desa merupakan tindakan korupsi. Kepala Desa
seharusnya memberikan bantuan beras (Raskin) pada 10 dusun
sesuai dengan yang telah ditentukan oleh pemerintah, tetapi disini
Kepala Desa malah memberikan pada sanak keluarganya. Dalam hal
ini Kepala Desa menyalahgunakan kewenangan karena
jabatan/kedudukan yang dapat merugikan keuangan/ perekonomian
negara. (Pasal 3 UU No. 31 Tahun 1999)
“Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau
orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan,
kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau
kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup
atau pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 20
(dua puluh) tahun dan atau denda paling sedikit Rp. 50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp.1.000.000.000,00
(satu miliyar rupiah)”
5. Apakah pemberian jasa dalam bisnis seperti marketing free
termasuk korupsi?
Dalam ukuran umum, korupsi adalah semua tindakan tidak jujur
dengan memanfaatkan jabatan atau kuasa yang dimiliki untuk
mendapatkan keuntungan bagi pribadi atau orang lain. Berbagai
macam tindakan korupsi dalam peraturan adalah:
 melawan hukum, memperkaya diri, orang/badan lain, yang
merugikan keuangan/ perekonomian Negara.
 menyalahgunakan kewenangan karena jabatan/kedudukan yang
dapat merugikan keuangan; kedudukan yang dapat merugikan
keuangan/perekonomian Negara
 penyuapan y penggelapan dalam jabatan
 pemerasan dalam jabatan
 berkaitan dengan pemborongan
 gratifikasi

6. Apakah korupsi selalu terkait uang? Bagaimana dengan korupsi


waktu, penggunaan fasilitas untuk kepentingan pribadi, dll?
Korupsi tidak selalu terkait dengan uang. Korupsi berupa pemberian
suap dan gratifikasi juga dapat terjadi dalam bentuk pemberian
barang seperti: mobil, perangkat elektronik. (Pasal 5 (1) huruf a dan
13 UU Tindak Pidana Korupsi) Bahkan, berjanji memberikan
sesuatu pun termasuk korupsi (Pasal 5 (1) huruf a UU Tindak Pidana
Korupsi) Selain itu, penggunaan fasilitas dan jabatannya untuk
kepentingan pribadi juga termasuk korupsi.

7. Saya menerima kaos kampanye dan uang dari salah satu peserta
pemilihan kepala desa. Apakah saya dapat dikatan sebagai
sebagai penerima suap?padahal saya tidak meminta.
Penerima uang, meski tanpa meminta, dapat dikategorikan sebagai
korupsi. Tindakan ini termasuk dalam korupsi politik, dimana
pemilih disuap sejumlah uang untuk memilih calon tertentu.
*(namun tindakan ini tidak ada dasar hukum yang kuat karena: 1.
Yang menerima suap bukanlah penyelenggara negara; 2. Apakah
larangan pemberian suap pada pemilihan kepala Desa diatur oleh UU
(Pilkada)? Mengingat Pilkada hanya melingkupi pemilihan Gubernur
dan Bupati/Walikota.

8. Apakah korupsi hanya dilakukan oleh pegawai negeri atau


pejabat Negara saja?. Kemana saja anda bisa melaporkan
tindakan korupsi?
Tidak hanya pegawai negeri atau pejabat negara saja, korupsi dapat
dilakukan oleh setiap orang. (Pasal 2, 5 (1), dan 6 (1)UU Tindak
Pidana Korupsi)

9. Apakah benar perilaku anak menyontek, membolos sekolah


merupakan bibit perilaku korupsi? Bagaimana penjelasannya?
Apa yang dikorupsi?
Benar. Perilaku menyontek dan membolos itu bibit korupsi, karena
keduanya adalah perilaku tidak jujur dan curang. Perliku tidak jujur
dan curang merupakan ciri-ciri dari korupsi. Mencontek sama
dengan mengorupsi ilmu, sedangkan membolos mengorupsi waktu
pembelajaran dan kepercayaan orang tua.

10. Suami saya pejabat di dinas kesehatan. Anak saya sering


menerima hadiah mainan mahal dari rekan suami saya supplier
obat. Rekan tersebut dating kerumah dan memberikan
memebrikan mainan kepada anak sayayeng menerimannya
dengan senang hati. Saya dan suami tidak bisa berbuat apa-apa,
karena anak saya sangat bahagia. Apakah suami dan anak saya
melakukan korupsi/menerima suap? Apakah kami dapat
hukuman?
Supplier obat diduga memberikan hadiah tersebut karena jabatan
suami Ibu sebagai Pejabat di Dinas Kesehatan, sehingga hadiah itu
adalah gratifikasi yang berpotensi besar menjadi korupsi/tindak
pidana penyuapan karena hadiah diberikan terkait dengan jabatan.
(Pasal 12 B dan 13 UU Tindak Pidana Korupsi) Gratifikasi atau
pemberian hadiah tersebut harus dilaporkan kepada KPK paling
lambat 30 hari setelah menerimanya. (Pasal 16 UU Tindak Pidana
Korupsi)

11. Suami ibu X seorang pegawai negeri sering sekali mengirimkan


uang ke rekening tabungannya, dalam jumlah besar yang ia
tahu bukan gaji suaminya. Sang suami mangatakn bahwa uang
itu hasil usaha sampingan menjadi broker rumah, namun ibu X
sendiri tidak pernah melihat suaminya menawarkan property
kepada pembeli. Suami ibu X mendorong ibu X untuk
membelanjakan barang-barang mewah yang sudah sejak lama
ia inginkan. Ibu X senang sekaligus takut perbuatannya
termasuk pencucian uang. Apakah perbuatan ibu X dan
suaminya termasuk tindak pidana pencucian uang?
Seorang istri seharusnya menanyakan asal usul uang atau barang
yang diberikan kepadanya, terlebih lagi bila nilainya melampaui
batas kewajiban penghasilan suaminya. Bila suami tidak mampu
menjelaskan maka bisa dikatakan tindakan ibu X dan suaminya
termasuk Tindak Pidana Pencucian Uang. Pencucian uang adalah
kegiatan menyamarkan asal-usul harta yang diduga berasal dari hasil
tindak pidana melalui kegiatan yang sah atau legal agar
menghasilkan harta yang sah. (Pasal 1 angka 1 UU No. 8 Tahun
2010)

12. Dalam agama kita selalu diajarkan berbuat baik dan bersyukur.
Beberapa bentuknya adalah memeberikan bingkisan pada
guru/atasan/bawahan/, memberikan uang tambahan pada
petugas administrasi di kelurahan/kepolisian/kecamatan dsb.
Sepanjang pemberian tersebutikhlas, seharusnya tidak dapat
dikatakan sebagai gratitikasi/suap. Setujukah anda dengan
pendangan ini? Mengapa?
Tidak setuju. Menerima gratifikasi tidak diperbolehkan karena akan
mempengaruhi setiap keputusan yang dikeluarkan oleh pejabat yang
mendapatkannya sehingga hanya akan menguntungkan orang yang
memberikannya dan melanggar hak orang lain. Selain itu juga akan
menyebabkan seorang pejabat melakukan sesuatu yang melampaui
kewenangannya atau tidak melakukan sesuatu yang merupakan tugas
utamanya dalam melayani masyarakat.

13. Kemana saja anda dapat melaporkan tindakan korupsi?


Jelaskan tata cara nya!
Pelaporan tindak pidana korupsi dapat dilakukan kepada:
1) Kepolisian;
Bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2000 tentang
Peran serta Masyarakat dalam Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi, telah mengatur tata cara pelaksanaan peran
serta masyarakat dan pemberian penghargaan dalam
pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi.
Berkaitan dengan peran serta masyarakat dalam upaya
pemberantasan tindak pidana korupsi, Direktorat Tindak
Pidana Korupsi (Dittipidkor) Bareskrim Polri menyediakan
beberapa alternatif penyampaian laporan yaitu:
 Penyampaian laporan dugaan Tindak Pidana Korupsi
(TP Korupsi) secara langsung
 Penyampaian laporan dugaan TP Korupsi tidak
langsung melalui pos, email Faksimili atau SMS
 Selain itu, pelaporan juga dapat dilakukan melalui
Situs Resmi Tipidkor Polri melalui Form yang telah
tersedia berikut ini
KERAHASIAAN PELAPOR

 Ditipidkor Bareskrim Polri berkewajiban untuk memberikan


perlindungan terhadap saksi atau pelapor yang menyampaikan
laporan atau memberikan keterangan mengenai terjadinya tindak
pidana korupsi.
 Mekanisme pemberian perlindungan terhadap mereka yang
memberikan laporan dugaan Tindak Pidana Korupsi dilakukan
dengan cara merahasiakan laporan dugaan Tindak Pidana Korupsi
dan identitas pemberian laporan. Mekanisme ini dilakukan secara
terus menerus pada setiap tahapan yang terjadi dalam proses
penerimaan laporan dugaan Tindak Pidana Korupsi dari Masyarakat.

2) Kejaksaan

Pengaduan ke Komisi Kejaksaan Republik Indonesia dapat dilakukan


dengan tata cara pengaduan sebagai berikut

1. Laporan pengaduan melalui pos atau PO Box


Laporan pengaduan diajukan secara tertulis dalam bahasa indonesia oleh
pelapor atau kuasanya yang mendapat kuasa untuk maksud tersebut dengan
memuat perihal sebagai berikut:
 Identitas pelapor yang lengkap
o Nama, alamat, pekerjaan, no.telp disertai dengan Foto kopi KTP
pelapor
o Jika pelapor bertindak selaku kuasa, disertai dengan surat kuasa
 Identitas terlapor (jaksa / pegawai Kejaksaan) secara jelas
o Nama, jabatan, NIP, alamat lengkap Unit Kerja Terlapor
 Uraian mengenai hal yang menjadi dasar laporan pengaduan
o Alasan pengaduan diuraikan secara jelas dan rinci disertai alat
bukti yang diperlukan berupa surat-surat bukti, saksi dan lain-lain
 Laporan pengaduan ditandatangani oleh pelapor / kuasanya
 Dan dikirimkan ke alamat Komisi Kejaksaan RI
2. Laporan pengaduan melalui surat elektronik (Email):
Laporan pengaduan diajukan secara tertulis dalam bahasa indonesia oleh
pelapor atau kuasanya yang mendapat kuasa untuk maksud tersebut dengan
memuat perihal sebagai berikut:
 Identitas pelapor yang lengkap
o Nama, alamat, pekerjaan, no.telp disertai dengan attach file
Scaner KTP / identitas diri Pelapor / kuasanya dan surat kuasa
(jika pelapor bertindak selaku kuasa), Laporan yang tidak
melampirkan file Scaner KTP / identitas diri, tidak akan dilayani.
 Identitas terlapor (jaksa / pegawai Kejaksaan) secara jelas
o Nama, jabatan, NIP, alamat lengkap Unit Kerja Terlapor
 Uraian mengenai hal yang menjadi dasar laporan pengaduan
o Alasan pengaduan diuraikan secara jelas dan rinci disertai alat
bukti yang diperlukan berupa surat-surat bukti, saksi dan lain-
lain. Jika tidak memungkinkan melalui email alat bukti dapat
dikirimkan melalui pos
 Laporan pengaduan diketik dalam format file ‘Word document’
(*.doc,*.docx)
 Masyarakat yang ingin melaporkan dapat mendownload file Form
Pengaduan berikut ini
 Kemudian kirim ke alamat email pengaduan@komisi-kejaksaan.go.id
atau yanis.kkri@gmail.com
3. Laporan pengaduan melalui whatsapp :
Laporan pengaduan diajukan secara tertulis dalam bahasa indonesia oleh
pelapor atau kuasanya yang mendapat kuasa untuk maksud tersebut dengan
memuat perihal sebagai berikut:
 Identitas pelapor yang lengkap
o Nama, alamat, pekerjaan, no.telp disertai dengan attach file
Scaner KTP / identitas diri Pelapor / kuasanya dan surat kuasa
(jika pelapor bertindak selaku kuasa), Laporan yang tidak
melampirkan file Scaner KTP / identitas diri, tidak akan dilayani.
 Identitas terlapor (jaksa / pegawai Kejaksaan) secara jelas
o Nama, jabatan, NIP, alamat lengkap Unit Kerja Terlapor
 Uraian mengenai hal yang menjadi dasar laporan pengaduan
o Alasan pengaduan diuraikan secara jelas dan rinci disertai alat
bukti yang diperlukan berupa surat-surat bukti, saksi dan lain-
lain. Jika tidak memungkinkan melalui email alat bukti dapat
dikirimkan melalui pos
 Laporan pengaduan diketik dalam format file ‘Word document’
(*.doc,*.docx) atau text pada whatsapp
 Masyarakat yang ingin melaporkan dapat mendownload file Form
Pengaduan berikut ini
 Kemudian kirim ke nomor : 081220713931

3) Komisi Pemberantasan Korupsi

LAYANAN PENGADUAN KPK


Masyarakat dapat menyampaikan pengaduan kepada KPK melalui surat,
datang langsung, telepon, faksimile, SMS, atau KPK Whistleblower's
System (KWS). Tindak lanjut penanganan laporan tersebut sangat
bergantung pada kualitas laporan yang disampaikan.
KPK WHISTLEBLOWER'S SYSTEM (KWS)
Selain melalui melalui surat, datang langsung, telepon, faksimile, dan SMS,
masyarakat juga bisa menyampaikan laporan dugaan TPK secara online,
yakni melalui KPK Whistleblower's System (KWS).
Melalui fasilitas ini, kerahasiaan pelapor dijamin dari kemungkinan
terungkapnya identitas kepada publik. Selain itu, melalui fasilitas ini
pelapor juga dapat secara aktif berperan serta memantau perkembangan
laporan yang disampaikan dengan membuka kotak komunikasi rahasia
tanpa perlu merasa khawatir identitasnya akan diketahui orang lain.
Caranya cukup dengan mengunjungi website KPK: www.kpk.go.id, lalu
pilih menu "KPK Whistleblower's System", atau langsung mengaksesnya
melalui: http://kws.kpk.go.id.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan laporan ke
KPK, yakni meliputi persyaratan dan kelengkapan atas pelaporan tersebut.
Sebab, laporan yang lengkap akan mempermudah KPK dalam memproses
tindak lanjutnya.
FORMAT LAPORAN/PENGADUAN YANG BAIK

 Pengaduan disampaikan secara tertulis


 Dilengkapi identitas pelapor yang terdiri atas: nama, alamat lengkap,
pekerjaan, nomor telepon, fotokopi KTP, dll
 Kronologi dugaan tindak pidana korupsi
 Dilengkapi dengan bukti-bukti permulaan yang sesuai
 Nilai kerugian dan jenis korupsinya: merugikan keuangan
negara/penyuapan/pemerasan/penggelapan
 Sumber informasi untuk pendalaman
 Informasi jika kasus tersebut sudah ditangani oleh penegak hukum
 Laporan/pengaduan tidak dipublikasikan

BUKTI PERMULAAN PENDUKUNG LAPORAN


Bukti permulaan pendukung yang perlu disampaikan antara lain:

 Bukti transfer, cek, bukt penyetoran, dan rekening koran bank


 Laporan hasil audit investigasi
 Dokumen dan/atau rekaman terkait permintaan dana
 Kontrak, berita acara pemeriksaan, dan bukti pembayaran
 Foto dokumentasi
 Surat, disposisi perintah
 Bukti kepemilikan
 Identitas sumber informasi
PERLINDUNGAN BAGI PELAPOR
Jika memiliki informasi maupun buktI-bukti terjadinya korupsi, jangan ragu
untuk melaporkannya ke KPK. Kerahasiaan identitas pelapor dijamin
selama pelapor tdak mempublikasikan sendiri perihal laporan tersebut.
Jika perlindungan kerahasiaan tersebut masih dirasa kurang, KPK juga
dapat memberikan pengamanan fisik sesuai dengan permintaan pelapor.
 KONTAK LAYANAN PENGADUAN MASYARAKAT
Komisi Pemberantasan Korupsi
Jln. Kuningan Persada Kav. 4
Jakarta Selatan 12950
Call Center 198
Faks: (021) 5289 2456
SMS: 0855 8575 575,
Whatsapp: 0811 959 575
E-mail:  pengaduan@kpk.go.id.
KWS: http://kws.kpk.go.id
Tweet

Anda mungkin juga menyukai