Anda di halaman 1dari 5

Vol.

6 No 1 Tahun
2023
ISSN Print/online:
2655-5069
2655-5077
PELATIHAN PEMBUATAN MODUL AJAR PEMBELAJARAN
BERDIFERENSIASI PADA GURU SMAN 1 SS III DAN
SMA YP YAQLI OKU TIMUR

Muhsana El Cintami Lanos1, Hikmah Lestari2, Agung Mahendra3,Puput


Sekar Sari4, Siti Ayu Risma Putri5, Widya Handayani6, Jujur Gunawan
Manullang8

Program Studi Pendidikan Jasmani Universitas PGRI Palembang


Sitiayurisma@gmail.com

Abstrak

Pembelajaran berdiferensiasi menuntut guru untuk memahami siswa


secara terus menerus membangun kesadaran tentang kekuatan dan kelemahan
murid, mengamati, menilai kesiapan, minat, dan preferensi belajarnya. Selain itu
guru juga harus menggunakan semua preferensi tentang bagaimana siswa
mendemonstrasikan preferensi belajarnya (terkait isi, proses, produk dan
lingkungan belajar). Sehingga ketika guru terus belajar tentang keberagaman
potensi muridnya, maka pembelajaran yang profesional, efesien, dan efektif akan
terwujud. pembelajaran berdiferensiasi adalah menciptakan kelas yang memiliki
keragaman dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk meraih konten,
memproses ide dan meningkatkan hasil pembelajaran setiap siswa agar dapat
belajar lebih efektif lagi . Dengan demikian, inti dari pembelajaran berdiferensiasi
adalah pembelajaran yang memfasilitasi semua perbedaan yang dimiliki siswa
secara terbuka dengan kebutuhan-kebutuhan yang akan dicapai oleh siswa. tujuan
dari kegitan PkM ini adalah untuk melatih Guru Sekolah Menengah Atas (SMA)
dapat membuat modul ajar pembelajaran berdifrensiasi. Dalam melaksanakan
kegiatan ini metode yang kami lakukan adalah metode pelatihan dan
pendampingan

Kata kunci: Pelatihan, Pembelajaran, Guru

Abstract

Differentiated learning requires teachers to understand students continuously to build awareness


of students' strengths and weaknesses, observe, assess their readiness, interests, and learning
preferences. In addition, the teacher must also use all preferences about how students demonstrate
their learning preferences (related to content, process, product and learning environment). So that
when teachers continue to learn about the potential diversity of their students, professional,
efficient, and effective learning will be realized. Differentiated learning is creating a diverse
classroom by providing opportunities for students to capture content, process ideas and improve
each student's learning outcomes so that they can learn more effectively Thus, the essence of
differentiated learning is learning that facilitates all the differences that students have openly with
the needs that will be achieved by students. the purpose of this devotion activity is to train high
school teachers (SMA) to make differentiated learning teaching modules. In carrying out this
activity the method we use is the method of training and mentoring

228 | Wahana Dedikasi


Copyright@Siti Ayu Risma Putri
Muhsana El Cintami Lanos, Hikmah Lestari, Agung Mahendra, Siti Ayu Risma
Putri (2023)
Pelatihan Pembuatan Modul Ajar Pembelajaran Berdiferensiasi Pada Guru
SMAN 1 SS III dan Sma YP Yaqli Oku Timur

Keyword : Training, Leaning, Teacher

Artikel diterima : 05-04-2023 disetujui tanggal:10-05-2023 dipublikasikan tanggal : 30-052023


Corresponden Author: Siti Ayu Risma Putri e-mail:ayuputri90@gmail.com
DOI: http://dx.doi.org/10.31851/dedikasi.v6i1.11597

PENDAHULUAN segala keterampilan dan kemampuan yang


Pembelajaran berdiferensiasi adalah berbeda-beda pada setiap anak, namun
pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan sumber daya manusia dalam hal ini guru-guru
belajar murid. Guru memfasilitasi murid belum banyak yang memahami tentang
sesuai dengan kebutuhannya, karena setiap pembelajaran berbasis pendekatan anak
murid mempunyai karakteristik yang dengan model pembelajaran berdifrensiasi.
berbeda-beda, sehingga tidak bisa diberi Ciri-ciri atau kerekteristik
perlakuan yang sama. Pembelajaran pembelajaran berdiferensiasi antara lain;
berdiferensiasi merupakan suatu cara berpikir lingkungan belajar mengundang murid untuk
yang sangat penting tentang proses belajar belajar, kurikulum memiliki tujuan
mengajar pada abad ke21 ini (Herwina, pembelajaran yang didefinisikan secara jelas,
2021). Pembelajaran berdiferensiasi bukanlah terdapat penilaian berkelanjutan, guru
hal yang baru dalam dunia pendidikan. menanggapi atau merespon kebutuhan belajar
Pembelajaran diferensiasi juga dikenal murid, dan manajemen kelas efektif.
dengan istilah pembelajaran diferential. Pemetaan kebutuhan belajar
Dalam menerapkan pembelajaran merupakan kunci pokok kita untuk dapat
berdiferensiasi guru perlu memikirkan menentukan langkah selanjutnya. Jika hasil
tindakan yang masuk akal yang nantinya pemetaan kita tidak akurat maka rencana
akan diambil, karena pembelajaran pembelajaran dan tindakan yang kita buat dan
berdiferensiasi tidak berarti pembelajaran lakukan akan menjadi kurang tepat. Untuk
dengan memberikan perlakuan atau tindakan memetakan kebutuhan belajar murid kita juga
yang berbeda untuk setiap murid, maupun memerlukan data yang akurat baik dari
pembelajaran yang membedakan antara murid, orang tua/wali, maupub dari
murid yang pintar dengan yang kurang pintar. lingkungannya. Apalagi dimasa pandemi
Karekteristik pembelajaran seperti ini, dimana murid melaksanakan PJJ
berdiferensiasi antara lain; lingkungan belajar sehingga interaksi secara langsung antara
mengundang murid untuk belajar, kurikulum guru dengan murid sangat jarang. Akibatnya
memiliki tujuan pembelajaran yang data yang kita kumpulkan untuk memetakan
didefinisikan secara jelas, terdapat penilaian kebutuhan belajar murid sulit kita tentukan
berkelanjutan, guru menanggapi atau valid atau tidaknya. Dukungan dari orang tua
merespon kebutuhan belajar murid, dan dan murid untuk memberikan data yang
manajemen kelas efektif. pendekatan lengkap dan benar sesuai kenyataan yang ada.
pembelajaran diferensial di antaranya yakni: Tidak ditambahi dan juga tidak dikurangi.
memfasilitasi pengembangan komponen Orang tua dan murid harus jujur ketika guru
kreativitas, memberikan penurunan melakukan pemetaan kebutuhan belajar, baik
substansial dalam kegagalan, pembelajaran elalui wawancara, angket, survey, dll.
mendorong adaptasi yang berbeda Pembelajaran berdiferensiasi sangat
berdasarkan keahlian, serta pembelajaran berkaitan dengan filosofi pendidikan menurut
diferensial tampaknya mendukung Ki Hajar Dewantara, nilai dan peran guru
keteraturan dalam perilaku. Sekolah penggerak, visi guru penggerak, serta budaya
menengah atas di oku timur ada yang sudah positif. Salah satu filosofi pendidkan menurut
termasuk pada sekolah 2 penggerak dengan Ki Hajar Dewantara adalah sistem “among”,
penerapan kurikulum merdeka belajar dengan guru harus dapat menuntun murid untuk
mengedepankan pembelajaran berbasis berkembang sesuai dengan kodratnya, hal ini
kebutuhan anak. Anak dianggap unik dengan sangat sesuai dengan pembelajaran

229 | Wahana Dedikasi


Copyright@Siti Ayu Risma Putri
Muhsana El Cintami Lanos, Hikmah Lestari, Agung Mahendra, Siti Ayu Risma
Putri (2023)
Pelatihan Pembuatan Modul Ajar Pembelajaran Berdiferensiasi Pada Guru
SMAN 1 SS III dan Sma YP Yaqli Oku Timur

berdiferensiasi. Salah satu nilai dan peran sendiri. Guru tidak memahami minat, dan
guru penggerak adalah menciptakan keinginan murid. Kebutuhan belajar murid
pembelajaran yang berpihak kepada murid, tidak semuanya terenuhi karena ketika proses
yaitu pembelajaran yang memerdekakan pembelajaran menggunakan satu cara yang
pemikiran dan potensi murid. Hal tersebut menurut guru sudah baik, guru tidak
sejalan dengan pembelajaran berdiferensiasi. memberikan beragam kegiatan dan beragam
Salah satu visi guru penggerak adalah pilihan.
mewujudkan merdeka belajar dan profil Pemetaan kebutuhan belajar
pelajar pancasila, untuk mewujudkan visi merupakan kunci pokok kita untuk dapat
tersebut salah satu caranya adalah dengan menentukan langkah selanjutnya. Jika hasil
menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. pemetaan kita tidak akurat maka rencana
Budaya positif juga harus kita bangun agar pembelajaran dan tindakan yang kita buat dan
dapat mendukung pembelajaran lakukan akan menjadi kurang tepat. Untuk
berdirensiasi. memetakan kebutuhan belajar murid kita juga
Pembelajaran berdiferensiasi guru memerlukan data yang akurat baik dari
dituntut untuk memahami siswa secara terus murid, orang tua/wali, maupun dari
menerus membangun kesadaran tentang lingkungannya.
kekuatan dan kelemahan murid, mengamati, Pada saat pembelajaran
menilai kesiapan, minat, dan preferensi berdifrensiasi siswa belajar sesuai dengan
belajarnya. Selain itu guru juga harus gaya belajar masing-masing, gaya belajar
menggunakan semua preferensi tentang terdapat 3 yaitu visual, auditori dan kinestetik
bagaimana siswa mendemonstrasikan (Rambe & Yarni, 2019). Gaya belajar
preferensi belajarnya (terkait isi, proses, dianggap memiliki peranan penting dalam
produk dan 4 lingkungan belajar). Sehingga proses kegiatan belajar mengajar, Gaya
ketika guru terus belajar tentang belajar dianggap memiliki peranan penting
keberagaman potensi muridnya, maka dalam proses kegiatan belajar
pembelajaran yang profesional, efesien, dan mengajar(Wahyuni, 2017). Pada dasarnya
efektif akan terwujud. pembelajaran setiap siswa memiliki gaya belajar tersebut
berdiferensiasi adalah menciptakan kelas namun tidak semuanya yang berkembang
yang memiliki keragaman dengan secara seimbang melainkan ada yang
memberikan kesempatan bagi siswa untuk mendominasi dengan gaya belajar yang
meraih konten, memproses ide dan dimilikinya
meningkatkan hasil pembelajaran setiap
siswa agar dapat belajar lebih efektif lagi BAHAN DAN METODE
(Faiz et al., 2022). Dengan demikian, inti dari Guru perlu strategi dalam
dari pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran belum berdasarkan kebutuhan
pembelajaran yang memfasilitasi semua murid. Belajar baru sampai dataran
perbedaan yang dimiliki siswa secara terbuka menunaikan kewajiban masing-masing.
dengan kebutuhan-kebutuhan yang akan Sehingga bel dan akhir pekan merupakan
dicapai oleh siswa. tanda mereka merayakan kebebasan dari
Kelas yang menerapkan detik-detik yang telah menyiksa. Tujuan
pembelajaran berdiferensiasi adalah ketika pembelajaran belum jelas, sehingga melalui
proses pembelajaran guru menggunakan survey kecil-kecilan kepada para murid,
beragam cara agar murid dapat banyak diantra mereka yang tidak paham
mengeksploitasi isi kurikulum, guru juga belajar tentang apa dan untuk apa. Makna
memberikan beragam kegiatan yang masuk belajar yang bermakna dan membahagiakan
akal sehingga murid dapat mengerti dan sepertinya peribahasa beikut sangat tepat
memiliki informasi atau ide, serta guru untuk menggambarkan “Jauh panggang dari
memberikan beragam pilihan di mana murid api.” Maka melalau pembelajaran
dapat mendemonstrasikan apa yang mereka berdiferensiasi sepertinya dapat menjadi
pelajari. Contoh kelas yang belum solusi pembelajran yang membosankan,
menerapkan pembelajaran berdiferensiasi menjenuhkan, dan “menyiksa”.
adalah guru lebih memaksakan kehendaknya

230 | Wahana Dedikasi


Copyright@Siti Ayu Risma Putri
Muhsana El Cintami Lanos, Hikmah Lestari, Agung Mahendra, Siti Ayu Risma
Putri (2023)
Pelatihan Pembuatan Modul Ajar Pembelajaran Berdiferensiasi Pada Guru
SMAN 1 SS III dan Sma YP Yaqli Oku Timur

Pembelajaran-pembelajaran yang di bagi guruguru di sekitar lokasi sekolah para


lakukan di ruang-ruang kelas sering sekali peserta
mengesampingkan keberadaan murid. Pembelajaran berdiferensiasi
Sehingga dalam pembelajaran murid hanya merupakan usaha menyesuaikan kegiatan
dianggap “konsumen belajar” dan pembelajaran di kelas untuk memenuhi
pelayanannyapun bukan berorientasi kebutuhan setiap siswa. Dalam proses
kepuasan pelanggan, tetapi berdasarkan atas kegiatan pembelajarannya, guru sangat
kehendak gurunya, murid tidak memilki hak diharapkan dapat menggunakan berbagai
apalagi power dalam pembelajaran mereka. macam pendekatan belajar dalam
Ikuti saja pembelajaran yang telah desain prosesnya sehingga sebagian besar peserta
gurunya. Ibarat hidangan selera atau tidak didik dapat menemukan pembelajaran yang
selera silahkan dimakan, karena hanya satu sesuai dengan kebutuhan belajar mereka.
kemungkinan bagi yang tidak mau makan Dalam penerapannya, pembelajaran
“lapar” berdiferensiasi memiliki tiga strategi.
Dalam melaksanakan kegiatan ini Diferensiasi konten, yakni jenis
metode yang kami lakukan adalah metode muatan atau konten apa yang akan
pelatihan dan pendampingan. Pelatihan ini diajarkan guru kepada siswa. Diferensiasi
dilakukan untuk membantu guru-guru dalam proses, yaitu proses yang mengacu pada
membuat modul ajar pembelajaran bagaimana siswa akan memahami apa yang
berdifrensiasi, instruktur terdiri dari dosen- mereka pelajari. Diferensiasi produk, yakni
dosen dan mahasiswa dari Fakultas Keguruan hasil pekerjaan siswa setelah mempelajari
dan Ilmu Pendidikan Prodi Pendidikan materi pelajaran. Berangkat dari
Jasmani. Proses pembuatan modul ajar pemahaman di atas, pembelajaran
tersebut dapat meningkatkan kreativitas guru berdiferensiasi akan lebih memudahkan
dan wawasan bahwa ada banyak model siswa dalam memahami materi pelajaran.
pembelajaran berdiferensiasi dan dapat Hal ini disebabkan siswa memiliki
digunakan guru untuk memotivasi belajar keleluasaan dalam menyampaikan hasil
siswa. Adapun metode pelaksanaan kegiatan kerja atau hasil belajar mereka sesuai
dirancang dengan sistematis melalui beberapa dengan profil belajar siswa. Jadi, bisa
tahapan berikut: dikatakan bahwa peserta didik memiliki
Tahap Persiapan Dalam tahap kemerdekaan dalam menuangkan hasil
persiapan ini yang dilakukan adalah: 1) karya mereka sendiri setelah mempelajari
Persiapan administrasi 2) Koordinasi dengan dan memahami isi dari materi yang
guru SMA Negeri 1 Semendawai Suku III dipelajari
dan SMA YP Yaqli Oku Timur 4) Observasi Pembelajaran berdiferensiasi
terhadap sarana dan prasarana 5) Penyiapan merupakan pembelajaran yang
materi pelatihan 6) Penyusunan jadwal mengakomodasi dari semua perbedaan murid,
pelatihan terbuka untuk semua dan memberikan
Tahap Implementasi Pada tahap ini kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh
kegiatan yang dilakukan adalah: 1) Pelatihan setiap individu. Keberagaman dari setiap
pembuatan modul ajar pembelajaran individu murid harus selalu diperhatikan,
berdiferensiasi pada guru SMA Negeri 1 karena setiap peserta didik tumbuh di
Semendawai Suku III dan SMA YP Yaqli lingkungan dan budaya yang berbeda sesuai
Oku Timur. 10 Bentuk evaluasi yang dengan kondisi geografis tempat tinggal
digunakan adalah Pre Test dan Post Test mereka. Pembelajaran dilakukan dengan
selama mengikuti pelatihan. Pada kegiatan ini beragam cara untuk memahami informasi
juga dilaksanakan refleksi terhadap seluruh baru bagi semua murid dalam komunitas
kegiatan yang telah dilaksanakan. Refleksi ruang kelasnya yang beraneka ragam,
sebagai bahan pertimbangan atau termasuk cara untuk: mendapatkan konten;
rekomendasi pada kegiatan selanjutnya. mengolah, membangun, atau menalar
Setelah kegiatan pelatihan ini selesai masih gagasan; dan mengembangkan produk
terdapat keberlanjutan program yaitu pembelajaran dan ukuran evaluasi sehingga
diadakan pendampingan oleh para peserta semua murid di dalam suatu ruang kelas yang

231 | Wahana Dedikasi


Copyright@Siti Ayu Risma Putri
Muhsana El Cintami Lanos, Hikmah Lestari, Agung Mahendra, Siti Ayu Risma
Putri (2023)
Pelatihan Pembuatan Modul Ajar Pembelajaran Berdiferensiasi Pada Guru
SMAN 1 SS III dan Sma YP Yaqli Oku Timur

memiliki latar belakang kemampuan beragam


bisa belajar dengan efektif. Selain itu juga
memastikan setiap murid di kelasnya tahu
bahwa akan selalu ada dukungan untuk
mereka di sepanjang prosesnya. Strategi
Pembelajaran berdiferensiasi ada 3 yaitu:
diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan
diferensiasi produk.

DAFTAR PUSTAKA

Faiz, A., Pratama, A., & Kurniawaty,


I. (2022). Pembelajaran
Berdiferensiasi dalam Program Guru
Penggerak pada Modul 2.1. Jurnal
Basicedu, 6(2), 2846–2853.
https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i
2.2504

Herwina, W. (2021). Optimizing


Student Needs and Learning
Outcomes With. Perspektif Ilmu
Pendidikan, 35(2).

Rambe, M. S., & Yarni, N. (2019).


Pengaruh Gaya Belajar Visual,
Auditorial, Dan Kinestetik Terhadap
Prestasi Belajar Siswa Sma Dian
Andalas Padang. Jurnal Review
Pendidikan Dan Pengajaran, 2(2),
291–296.
https://doi.org/10.31004/jrpp.v2i2.486

Wahyuni, Y. (2017). Identifikasi gaya


belajar (Visual, Auditorial,
Kinestetik). Jurnal Penelitian Dan
Pembelajaran Matematika, 10(2),
128–132.

232 | Wahana Dedikasi


Copyright@Siti Ayu Risma Putri

Anda mungkin juga menyukai