6 No 1 Tahun
2023
ISSN Print/online:
2655-5069
2655-5077
PELATIHAN PEMBUATAN MODUL AJAR PEMBELAJARAN
BERDIFERENSIASI PADA GURU SMAN 1 SS III DAN
SMA YP YAQLI OKU TIMUR
Abstrak
Abstract
berdiferensiasi. Salah satu nilai dan peran sendiri. Guru tidak memahami minat, dan
guru penggerak adalah menciptakan keinginan murid. Kebutuhan belajar murid
pembelajaran yang berpihak kepada murid, tidak semuanya terenuhi karena ketika proses
yaitu pembelajaran yang memerdekakan pembelajaran menggunakan satu cara yang
pemikiran dan potensi murid. Hal tersebut menurut guru sudah baik, guru tidak
sejalan dengan pembelajaran berdiferensiasi. memberikan beragam kegiatan dan beragam
Salah satu visi guru penggerak adalah pilihan.
mewujudkan merdeka belajar dan profil Pemetaan kebutuhan belajar
pelajar pancasila, untuk mewujudkan visi merupakan kunci pokok kita untuk dapat
tersebut salah satu caranya adalah dengan menentukan langkah selanjutnya. Jika hasil
menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. pemetaan kita tidak akurat maka rencana
Budaya positif juga harus kita bangun agar pembelajaran dan tindakan yang kita buat dan
dapat mendukung pembelajaran lakukan akan menjadi kurang tepat. Untuk
berdirensiasi. memetakan kebutuhan belajar murid kita juga
Pembelajaran berdiferensiasi guru memerlukan data yang akurat baik dari
dituntut untuk memahami siswa secara terus murid, orang tua/wali, maupun dari
menerus membangun kesadaran tentang lingkungannya.
kekuatan dan kelemahan murid, mengamati, Pada saat pembelajaran
menilai kesiapan, minat, dan preferensi berdifrensiasi siswa belajar sesuai dengan
belajarnya. Selain itu guru juga harus gaya belajar masing-masing, gaya belajar
menggunakan semua preferensi tentang terdapat 3 yaitu visual, auditori dan kinestetik
bagaimana siswa mendemonstrasikan (Rambe & Yarni, 2019). Gaya belajar
preferensi belajarnya (terkait isi, proses, dianggap memiliki peranan penting dalam
produk dan 4 lingkungan belajar). Sehingga proses kegiatan belajar mengajar, Gaya
ketika guru terus belajar tentang belajar dianggap memiliki peranan penting
keberagaman potensi muridnya, maka dalam proses kegiatan belajar
pembelajaran yang profesional, efesien, dan mengajar(Wahyuni, 2017). Pada dasarnya
efektif akan terwujud. pembelajaran setiap siswa memiliki gaya belajar tersebut
berdiferensiasi adalah menciptakan kelas namun tidak semuanya yang berkembang
yang memiliki keragaman dengan secara seimbang melainkan ada yang
memberikan kesempatan bagi siswa untuk mendominasi dengan gaya belajar yang
meraih konten, memproses ide dan dimilikinya
meningkatkan hasil pembelajaran setiap
siswa agar dapat belajar lebih efektif lagi BAHAN DAN METODE
(Faiz et al., 2022). Dengan demikian, inti dari Guru perlu strategi dalam
dari pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran belum berdasarkan kebutuhan
pembelajaran yang memfasilitasi semua murid. Belajar baru sampai dataran
perbedaan yang dimiliki siswa secara terbuka menunaikan kewajiban masing-masing.
dengan kebutuhan-kebutuhan yang akan Sehingga bel dan akhir pekan merupakan
dicapai oleh siswa. tanda mereka merayakan kebebasan dari
Kelas yang menerapkan detik-detik yang telah menyiksa. Tujuan
pembelajaran berdiferensiasi adalah ketika pembelajaran belum jelas, sehingga melalui
proses pembelajaran guru menggunakan survey kecil-kecilan kepada para murid,
beragam cara agar murid dapat banyak diantra mereka yang tidak paham
mengeksploitasi isi kurikulum, guru juga belajar tentang apa dan untuk apa. Makna
memberikan beragam kegiatan yang masuk belajar yang bermakna dan membahagiakan
akal sehingga murid dapat mengerti dan sepertinya peribahasa beikut sangat tepat
memiliki informasi atau ide, serta guru untuk menggambarkan “Jauh panggang dari
memberikan beragam pilihan di mana murid api.” Maka melalau pembelajaran
dapat mendemonstrasikan apa yang mereka berdiferensiasi sepertinya dapat menjadi
pelajari. Contoh kelas yang belum solusi pembelajran yang membosankan,
menerapkan pembelajaran berdiferensiasi menjenuhkan, dan “menyiksa”.
adalah guru lebih memaksakan kehendaknya
DAFTAR PUSTAKA