Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH ETIKA PROFESI KEGURUAN

"KOMPETENSI GURU"

ANGGOTA KELOMPOK 5 :
Ardhytia Rachman Syahrizal [ 2321055 ]
Kholiqul Anwar [ 2321062 ]
Muhammad Rizki Rafi'i [ 2321058 ]
Rahmadi Rasyid [ 2321061 ]
Rayhan Antonio [ 2321035 ]

DOSEN PEMBIMBING:
Inggria Kharisma M.Pd

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM SJECH M. DJAMIL DJAMBEK
BUKITTINGGI

TP.2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan
Rahmat dan Hidayah–Nya sehingga penulisan makalah yang berjudul “Kompetensi
Guru” dapat berjalan dengan lancar.
Makalah yang berjudul “Kompetensi Guru” ini membahas mengenai kompetensi
yang harus dimiliki seorang guru ketika berkecimpung di dunia pendidikan. Penulisan
makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah Etika
Profesi Keguruan.

Bukittinggi,9 Maret 2023


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………...................……………………………………………ii
DAFTAR ISI…………………………...................…………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………...................…………………………IV
A. Latar Belakang …………………………….....................…………………………IV
B. Rumusan Masalah……………….....................…………………………………IV
BAB II PEMBAHASAN………………………………….............……………………………..V
A. Kompetensi Pedagogik…………………….…......………………………………..V
B. Kompetensi Personal……………………………..............………………..…...VI
BAB III PENUTUP………………………………………………...............……………….….. VII
A. Kesimpulan…………………………………………….............…….…………………VII
B. Daftar Pustaka……………………………………..........……………………………. IX
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kompetensi Guru menurut Usman,guru merupakan jabatan atau profesi yang
memerlukan keahlian atau kompetensi tertentu dalam rangka melaksanakan tugas
dan fungsinya sebagai guru. Tanpa memiliki keahlian, kemampuan atau kompetensi
tertentu yang harus dimilikinya, guru tidak dapat menjalankan tugas dan fungsi
profesinya sebagai guru. Mulyasa menyatakan bahwa kompetensi merupakan
perpaduan unsur pengetahuan, keterampilan, nilai, sikap, yang direfleksikan dalam
kebiasaan berpikir dan bertindak.Pengertian kompetensi secara lebih jelas
dikemukakan oleh Hornby,bahwa kompetensi adalah orang yang memiliki
kesanggupan, kekuasaan, kewenangan,keterampilan, serta pengetahuan untuk
melakukan apa yang diperlukan (competence is person having ability,power,
authority,skill,knowledge to do what is needed). Sahertian melihat bahwa
kompetensi adalah kemampuan untuk melaksanakan sesuatu yang diperoleh
melalui pendidikan dan latihan. Dalam hal ini seseorang harus terlebih dahulu
melewati proses pendidikan dan latihan untuk memiliki kompetensi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Kompetensi Pedagogik?
2. Apa yang dimaksud Kompetensi Personal?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi Pedagogik Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan pada penjelasan Pasal 28, ayat
(3), butir a, sudah secara jelas mendeskripsikan bahwa Kompetensi Pedagogik
adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik, yang meliputi
pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran,evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Untuk itu, kompetensi
pedagogik ini dibagi menjadi sepuluh kompetensi inti atau sub kompetensi yang
seharusnya dikuasai guru, yaitu:
a. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral,
spiritual,sosial,kultural, emosional, dan intelektual
b. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik;
c. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu;
d. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik;
e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran;
f. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimiliki;1
g. Berkomunikasi secara efektif,empatik,dan santun dengan peserta didik;
h. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar;
i. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran;
j. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
Seorang guru yang profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan
keahlian dalam bidang keguruan atau dengan kata lain ia telah terdidik dan terlatih
dengan baik. Pemahaman terdidik dan terlatih adalah menguasai berbagai strategi
atau teknik dalam kegiatan belajar mengajar serta menguasai landasan-landasan
kependidikan sebagaimana yang tercantum dalam kompetensi guru.Dalam situasi
sekarang tugas dan tanggung jawab guru dalam pengembangan profesi nampaknya
belum banyak dilakukan.Yang paling menonjol hanyalah tugas dan tanggung jawab
sebagai pengajar dan administrator kelas.Dalam hubungan ini Sudjana (2011:19-20)
menyatakan bahwa pada dasarnya kompetensi guru bertugas sebagai pengajar,
pembimbing, maupun sebagai administrator kelas.

1
https://jurnaledukasikemenag.org/index.php/edukasi/article/view/169
Untuk keperluan analisis tugas guru sebagai pengajar, maka kemampuan guru
atau kompetensi guru yang banyak hubungannya dengan usaha meningkatkan
proses dan hasil belajar dapat diguguskan ke dalam empat kemampuan yakni: (a)
merencanakan program mengajar, (b) melaksanakan dan memimpin/mengelola
proses belajar mengajar, (c)menilai kemajuan proses belajar mengajar, dan (d)
menguasai bahan pelajaran dalam pengertian menguasai bidang studi atau mata
pelajaran yang diajarinya.
Keempat kemampuan ini merupakan kemampuan yang sepenuhnya harus
dikuasai guru yang bertaraf profesional. Berdasarkan uraian di atas, konsep
kompetensi guru dapat diartikan sebagai kemampuan dasar melaksanakan tugas
keguruan yang dapat dilihat dari kemampuan merencanakan pembelajaran,
kemampuan melaksanakan atau mengelola proses belajar-mengajar, dan
kemampuan menilai proses belajar mengajar.

B. Kompetensi Personal
Untuk mendefinisikannya, ada baiknya terlebih dahulu didefinisikan secara
terpisah. Hal ini bertujuan untuk menghindari kekeliruan dan sekaligus memberikan
pemahaman yang utuh. Istilah kompetensi kepribadian berasal dari dua kata yaitu
‘kompetensi’ dan ‘kepribadian’. Kata kompetensi dalam bahasa Inggris competency
(competence) yang berarti kecakapan dan kemampuan. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), kompetensi diartikan sebagai kewenangan (kekuasaan) untuk
menentukan (memutuskan sesuatu). Menurut Mulyasa kompetensi merupakan
perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan
kondisi yang diharapkan.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa kompetensi mengacu pada kemampuan
melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan; kompetensi menunjuk
kepada performa dan perbuatan yang rasional untuk memenuhi spesifikasi tertentu
dalam melaksanaan tugas-tugas kependidikan. Hal yang senada juga disebutkan
Sagala,menurutnya kompetensi merupakan gabungan dari kemampuan,
pengetahuan,kecakapan,sikap,sifat,pemahaman,apresiasi dan harapan yang
mendasari kareteristik seseorang untuk berunjuk kerja dalam menkalankan tugas
atau pekerjaan2 guna mencapai standar kualitas dalam pekerjaan nyata.
Sedangkan pada UU RI No. 14 tahun 2005, disebutkan bahwa kompetensi
adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki,
dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan. Dari beberapa definisi di atas dapatlah penulis simpulkan bahwa
kompetensi itu kemampuan (meliputi seperangkat pengetahuan, keterampilan,
perilaku) seseorang (dalam hal ini guru dan dosen) dalam melaksanakan sesuatu,
yang diperoleh melalui pendidikan (dimiliki,dikuasai, dan dihayati).
Sedangkan kepribadian berasal dari kata pribadi’ (Indonesia) dan personality

2
http://jurnaltarbiyah.uinsu.ac.id/index.php/tazkiya/article/view/83/67
(Inggris) yang berarti sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu
bangsa yang membedakannya dari orang atau bangsa lain. Dalam konsep psikologi
‘kepribadian’ diartikan sebagai sikap yang mengarah pada pemegangan dominan
tertentu yang akan mempengaruhi sikap-sikap lainnya. Jadi secara bahasa
kepribadian dapat diartikan sebagai sikap dominan yang tercemin pada diri
seseorang yang menjadi ciri khas dan pembeda dengan orang lain.
Menurut Sagala kompetensi kepribadian guru menunjukkan kemampuan
personal yang mencerminkan kepribadian (1) mantap dan stabil, (2) dewasa dalam
bertindak, (3) arif dan bijaksana, (4) berwibawa, dan (5) berakhlak mulia. Menurutnya
kepribadian itu akan tampil dengan didasari pengetahuan dan moral yang dimilikinya.
Berdasarkan kualitas kepribadian itulah guru akan layak disebut sebagai pendidik
yang baik atau sebaliknya, justru menjadi perusak anak. Kepribadian yang dimiliki
guru ialah : ikhlas,taqwa,ramah,sopan dan santun (hilm).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pemaparan di atas, tampak bahwa Nasiḥ ‘Ulwān mencoba untuk
memberikan kriteria khusus untuk menjadi seorang guru. Tidak hanya kecakapan
ilmu saja yang harus dikuasai, namun kepemilikan kepribadian yang matang juga
menjadi faktor penunjang keberhasilan pembelajaran. Bahkan sangat besar dampak
yang akan diperoleh siswa, tatkala sang guru tidak memiliki kepribadian terebut.
Menurutnya kompetensi kepribadian sebagai media dalam menghantarkan ilmu
yang dimiliki oleh sang guru kepada siswanya. Terbukti saat ini banyak siswa yang
tidak melekat ilmunya, tidak membekas nasihat gurunya, bahkan tidak simpatik
terhadap gurunya, bukan semata-mata karena ketidak mampuan guru dalam
mengelola pembelajaran, namun karena kepribadian yang tidak sesuai dengan apa
yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.neliti.com/publications/294376/kompetensi-pedagogik-guru
https://jurnaledukasikemenag.org/index.php/edukasi/article/view/169
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn12012010/article/download/3032/2946
http://ejurnal.uij.ac.id/index.php/CONS/article/view/1074
http://jurnaltarbiyah.uinsu.ac.id/index.php/tazkiya/article/view/83/67

Anda mungkin juga menyukai