Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ADIRANI ALEXON NDUN

NIM/OFF : 160331801203/A

Aspek kimia analitik pada artikel dengan judul


“Competitive Removal of Metal from Wastewater by Maghemite Nanoparicles: A Comparison Between Simulated Wastewater and AMD”

.
Aspek analitik Data (dari Penjelasan
artikel)
Analit Iron oxide Suatu zat/spesi yang menjadi fokus perhatian
nanoparticles
(maghemite)
Kandungan logam Cu, Ni, Mn, Zat yang digunakan untuk menguji analit
dalam limbah Cd(II), dan
Cr(VI)
Satuan pengukuran nm, Nanometer merupakan unit yang menyatakan ukuran sesuatu. Dalam satuan internasional, ukuran panjang dinyatakan dalam satuan meter.
mol/L Apabila ukuran maghemit yang berkisar pada 14 nm dikonversikan dalam satuan internasional maka nilainya adalah 14 x 10-9 m, maka ukuran ini
mg/L akan sangat kecil dan kurang efektif dalam penulisan bentuk eksponen. mol/L, mg/L, M merupakan unit yang menyatakan konsentrasi dari suatu
M spesi. Secara umum satuan konsentrasi menyatakan jumlah zat terlarut dalam larutannya.
0
C
Stoikiometri larutan Komponen Perhitungan stoikiometri yang digunakan dalam proses pembuatan adsorben, pembuatan larutan baku dan percobaan (sampel), penentuan pH
larutan standar : larutan. Dimana perhitungan ini menggunakan perhitungan mol, kosentrasi (molaritas) dengan menggunakan persamaan reaksi, pereaksi
FeCl3, HCl, NH3, pembatas. Persiapan pembuatan larutan dapat dilakukan :
etanol, aquades, 1. Membuat larutan sampel dengan menggunakan perhitungan stoikiometri
2. Membuat nanopartikel besi oksida dengan menggunakan perhitungan stoikiometri (persamaan reaksi, pereaksi pembatas, mol, molaritas,
reaksi campuran, pelarutan, pengukuran pH)
Pembuatan nanopartikel maghemityaituFeCl3 dan FeCl2 4H2O dilarutkan dalam 2 mol / L dari asam klorida untuk membentuk 150 mL
Semua uji dilakukan dengan perubahan pH, konsentrasi awal, waktu kontak, dan temperature. Larutan Cu, Ni, Mn, Cd(II), dan Cr(VI)disiapkan
dengan melarutkan cuSO4 dalam air
Sampling Tipe sampel dan - Sample yang digunakan harus relevan dengan percobaan yang akan dilakukan. Sampel harus mampu mewakili populasi yang akan diteliti.
jumlah sampel Teknik pengambilan sampel yang baik adalah pengambilan di lakukan dengan cara random. Pengambilan ini bertujuan untuk
menyamaratakan sebaran kandungan/kadar logam pada sampel AMD atau menghomogenkan kandungan logam.
- Teknik sampling yang digunakan adalah menggunakan teknik random. Dengan mengambil sampel di beberapa titik (tempat berbeda), jika
dimasukkan dalam tangki, kedalamannya berbeda untuk sampel AMD yang berasal dari Sarcheshmeh copper mine.
- Pemilihan absorben nanopartikel maghemit, dan pemilihan logam berat yang terkandung pada limbah
- Sampel buatan yang dibuat dengan melarutkan beberapa garam seperti CuSO 4.5H2O, NiSO4.6H2O, MnSO4.H2O, Cd(NO3)2.4H2O, KCr2O4
dalam air destilasi.
- Sampel yang digunakan dalam proses absorbs harus sama jumlah volume dan bentuknya juga harus sama yang digunakan.Pada jurnal limbah
berupa larutan yang memiliki konsentrasi dan volum yang sama
- Menyiapkan larutan limbah sesuai pH yang diinginkan, dan suhu yang diinginkan,

Preparasi Sampel - Pengeringan - Preparasi sampel dilakukan dengan mensistesis nanopartikel maghemit dari FeCl 3 dan FeCl2.4H2O yang dilarutkan dalam 2mol/L HCl
- Pembuatan - Pada pembuatan limbah, misalnya Cu menghasilkan CuSO4.5H2O
larutan - Penyiapan sampel sesuai dengan pH yang diinginkan yaitu pH 2, 2,6 4, 6, 7, 8, 10, 12 pada suhu kamar
- pelarutan - Penyiapan sampel pada variasi suhu 20, 30, 50, 70 ºC
Penyiapan sampel pada variasi konsentrasi 50 ppm, 100 ppm, dan 150 ppm.
Teknik, metode, Teknik : cara Teknik merupakan prinsip kimia atau fisika yang digunakan untuk mendeskripsikan suatu analit. Dalam penelitian ini ada dua prinsip yang
prosedur kimia dan cara digunakan yaitu kimia dan fisika.
fisika Prinsip kimia yang digunakan : prinsip pengendapan (Ksp), kelarutan,
Prinsip fisika yang digunakan : penyaringan, destilasi, absorbansi dan pengeringan sampel
Endapan maghemit yang diperoleh disaring dan dibilas tiga kali dengan cara destilasi menggunakan air dan etanol. Kemudian keringkan pada
suhu 70 C selama 8 jam,
Metode : Melihat proses yang ada dalam proses pembuatan adsorben, peneliti menggunakan proses gravimetric untuk mendapatkan absorben murni. Proses
Gravimetri gravimetric ini memperhatikan perhitungan dan persamaan reaksi untuk hasil kali kelarutan (Ksp) dari larutan, sehingga endapan yang dihasilkan
akan lebih maksimal. Pengkontrolan ukuran partikel adsorben harus selalu diperhatikan guna dijadikan variable control dari reaksi. Kemudian
dilanjutkan dengan berbagai tahapan. Dalam penelitian ini, dilakukan suatu proses pembuatan absorben dengan melibatkan proses pencampuran 2
larutan yang akan menghasilkan endapan. Kemudian campuran tersebut dilakukan pemisahan antara larutan dan endapan dengan menggunakan
alat sentrifuge, kemudian endapan yang didapatkan kemudian di saring dengan menggunakan kertas saring. Kemudian endapan di cuci/di bilas
dengan menggunakan air destilat dan etanol. Setelah dilakukan pencucian, endapan dikeringkan dengan oven selama 8 jam pada suhu 700C

Prosedur Prosedur penelitian merupakan suatu petunjuk tertulis yang berisikan tentang bagaimana pengaplikasian metode (langkah kerja)
Instrumen TEM, ICP-OES Instrumen utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen pengukuran massa, pengukuran volume, pembuatan absorben
varian 700-ES, (pengeringan, pengukuran pH, pengukuran kadar logam dalam sampel, pengukuran ukuran absorben, dan pengukuran suhu. Dalam penggunaan
pH meter, dkk instrumen tersebut, dibutuhkan beberapa komponen utama yang harus diketahui peneliti, agar dalam pemilihan alat tidak terjadi suatu kesalahan.
1. Instrumen pengukuran massa terdiri dari neraca digital dan kaca arloji.
2. Instrumen pengukuran volume terdiri dari gelas kimia, gelas ukur, pipet volumetric.
3. Instrumen pembuatan absorben terdiri dari alat sentrifuge, deksikator, oven
4. Instrumen pengukur pH terdiri dari pH meter
5. Instrumen pengukur kosentrasi logam dalam larutan adalah ICP-OES, Varian 700-ES
6. Instrumen pengukur ukuran nanopartikel adalah TEM
7. Pengukur suhu larutan dengan termometer
Kalibrasi dan Instrumen yang akan digunakan perlu dilakukan kaliberasi terlebih dahulu, hal ini berguna agar pengukuran dan pengamatan dapat menghasilkan
standarisasi hasil yang tepat. Seperti mengklaribasi neraca digital, instrumen spektroskopi, instrumen TEM
instrumen
Alat penentuan volum Labu Dilakukan pengenceran pada FeCl2.4H2O

Analisis data (Teknik 1. Teknik Analisis penentuan kadar logam yang terdapat dalam AMD sampel dapat dilakukan dengan menggunakan alat inductively coupled
analisis data dan plasma optical emission spectroscopy (ICP-OES, varian 700-ES).
pemilihan metode 2. Pemilihan metode yang digunakan harus dilihat akurasi analisis data, presisi, sensitivitas, selektivitas, dan risk manajemen (peralatan, waktu,
analisis) biaya).

Akurasi, presisi, 1. Akurasi dilakukan untuk melihat seberapa jauh perbedaan hasil yang diharapkan dengan hasil eksperimen.
2. Presisi melihat seberapa besar tingkat keterulangan hasil pengukuran yang dilakukan dalam eksperimen.
3. Akurasi dan presisi digunakan untuk mengetahui seberapa besar perbedaan hasil absorbs nanopartikel besi oksida yang diharapkan dengan
hasil eksperimen. Kemudian dilihat berapa error yang dihasilkan akibat kesalaan akurasi, pengambilan sampel, metode yang digunakan,
peralatan yang salah, hingga kesalahan dari peneliti.
Statistik analisis data  Dari gambar permukaan nanopartikel hasil dari TEM diperoleh morfologi nanopartikel danukuran dari maghemit
 Data pengaruh pH, waktu dan konsentrasi awal, dan suhu akan diperoleh daya absorbi yang optimal yang didapatkan dari grafik yang
diperoleh
 Didapatkan pH optimum yaitu 6,5 untuk Cu, 8,5 untuk Ni dan Mn, 10 untuk Cd(II), 2,6 untuk Cr(IV)
 Logam yang paling mudah diabsorbsi pada selang waktu 0-30 menit dan berbagai konsentrasi yaitu Cu dan Cr.
 Logam yang paling terabsorbsi maksimum pada berbagai suhu yaitu Cu.
Diagram yang disajikan berupa grafik dan batang

Anda mungkin juga menyukai