Anda di halaman 1dari 4

assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

saya , sabrina arifah adani selaku pemvicara ketiga akan menekankan kembali apa yang dimakud
dengan mosi pada pagi hari ini yaitu full day school memiliki banyaak manfaat bagi siswa.

Seperti yang dikatakan pembicara 1 dan 2 dari tim pemerintah .. sy akan menguatkan kembali
argumen dengan memperjelas kembali

Diterapkannya FDS banyak yang mengatakan kekurangan yang ada seperti yang dikatakan tim
kontra, namun sebenarnya masyarakat tidak mencerna dengan baik kelebihan yang ada, masalah
mutu dan kualitas guru tidak memengaruhi dalam permasalahan yang kita bahas yakni manfaat full
day school bagi siswa , mengapa? Karema saat ini kita telah menerapkan sistem kurikulum baru
yakni kurikulum 2013 dimana para siswa saat ini sudah jenuh akan hal tersebut, namun dengan
adanya FDS dapat menyeimbangi antara akademik dan non akademik , karena siswa juga diberikan
pembekalan berupa esktakulikuler yang mampu menambah wawasan siswa dan menghilangkan dari
rasa jenuh yang di alami siswa saat berada didalam kelas. Dengan begitu lingkungan siswa tidaklah
membosankan, siswa terjaga dalam lingkungan sekolah dan tidak terbebankan dengan harus
membawa tugas sekolah kembali kerumah, jdi siswa hanya tinggal menghabiskan waktunya di
rumah dengan luang tanpa harus mikirkan tugas yang harus diselesaikan atau materi pelajaran yang
berat, karena telah dituntaskan saat kegiatan FDS berlangsung. Adapun hal lainnya

FDS tersebut diterapkan agar siswa mampu mendalami penguatan ilmu pengetahuan , pendalaman
yang dimaksud disini adalah dalam hal penguasan materi yang dapat mengurangi resiko siswa tidak
naik kelas atau tertinggal , dimana hal tersebut adalah harapan setiap orang khususnya siswa. Hal itu
memiliki dampak positif dikalangan siswa dan tentunya memiliki manfaat banyak bagi siswa

Sebagai penutup argumen kami, sy tegaskkan bahwa FDS memiliki banyak manfaat bagi siswa,
manfaat disini mampu mengembangkan potensi siswa serta membantu siswa dalam penguatan
karakter, serta siswa mampu dibekali dalam lingkungan yaang terjaga, dan hal tersebut merupakan
suatu pilihan dimana pilihan itu dapat menjadi suatu

Pro full day school

~1~

Full day School Mengurangi Waktu Kebersamaan Anak dengan Orangtua

Kekhawatiran tersebut tidak akan muncul jika kita mengetahui latar belakang perlunya full day
school. Sebagian orangtua saat ini memiliki pekerjaan yang menyita waktu dari pagi hingga sore.

Jika siang hari anak sudah pulang, tidak ada orangtua yang menyambut dan membersamai di rumah.
Salah satu akibatnya, aktivitas anak bisa tidak terkontrol.

Full day school menawarkan solusi bagi masalah tersebut. Oleh karena itu, full day school dengan
kekhasannya memang tidak untul semua orang. Para orangtua yang memiliki kesibukan pekerjaan
bisa memilih full day school sebagai alternatif bagi pendidikan anaknya. Harapannya agar aktivitas
anak bisa terkontrol selagi orangtuanya bekerja.

Jadi, latar belakang masalah di atas jangan dibalik: full day school menyita waktu kebersamaan anak
dengan orangtua. Tapi, yang lebih tepat latar belakang masalahnya ialah karena orangtua tua tidak
memiliki waktu untuk membersamai anak pada siang hari maka perlu adanya full day school.

Sekali lagi, full day school hanya alternatif sistem pendidikan bagi orangtua, khususnya yang memiliki
kesibukan pekerjaan.

~2~

Full day School Mengurangi Waktu Bermain Anak

Dunia anak-anak adalah dunia bermain. Dengan full day school, sebagian orang mengkhawatirkan
anak-anak tidak memiliki waktu untuk bermain lagi. Sekali lagi, full day school tidak untuk diterapkan
bagi semua sekolah atau semua kalangan.

Permasalahan urban saat ini ialah semakin kurangnya interaksi sosial antartetangga. Di kampung-
kampung, kita bisa mengenal seluruh warga kampung beserta pekerjaannya, jumlah anak dan
namanya, dll. Tapi, di perumahan perkotaan, hal tersebut terasa sulit. Mungkin tetangga yang
dikenal namanya hanya beberapa.

Hal tersebut berimbas pada perkembangan sosial anak. Jika anak tinggal di daerah yang interaksi
sosialnya kurang, saat pulang sekolah anak akan bermain apa dan dengan siapa? Justru sekarang ini
orangtua banyak yang menyediakan alat berteknologi tinggi sebagai mainan anak: video game, game
di smartphone, internet, dll.

Dengan full day school, anak bisa bermain di sekolah bersama teman-temannya. Tentu waktu full
day itu tidak sepenuhnya diisi dengan materi pelajaran kan. Di sebagian sekolah full day yang sudah
berjalan, diterapkan pembagian waktu untuk belajar, ibadah, bermain, makan siang, tidur siang, dll.

~3~

Full day School Membuat Anak Stress

Stres pada anak bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Waktu di sekolah yang lama belum tentu
membuat anak stres. Pada awalnya mungkin iya, tapi setelah beradaptasi anak akan terbiasa.
Ambil contoh sistem pendidikan di pondok pesantren yang memiliki waktu libur (perpulangan) 1
bulan sekali, 2 bulan sekali, 4 bulan sekali, 6 bulan sekali, atau bahkan 1 tahun sekali. Apakah anak
stres? Mungkin sebagian iya. yTapiang dapat sy katakan ‘mungkin’, kenyataannya pondok pesantren
masih banyak peminatnya. Dan kita akui pondok pesantren banyak melahirkan orang-orang yang
baik.

Full day school juga begitu. Kita memang belum familiar dengan sekolah dari pagi sampai sore (pukul
15.00 atau 16.00) sehingga mengkhawatirkan sesuatu yang tidak pasti. Namun bila kita tinjau
kembali.. bawasannya full day scholl tidak mengurangi manfaat ke siswa itu sendiri akibat faktor
siswa yang stress diakibatkan jam tambahan.. dan sy menolak tanggapan full day school tidak
memiliki banyak manfaat bagi siswa

4. Full day School Menyita Waktu Guru

Guru memiliki kewajiban untuk mengajar minimal 24 jam per minggu. Dengan penerapan full day
school –pada beberapa sekolah pilihan-- kewajiban mengajar guru tentu tidak berubah, kecuali ada
peraturan perundangan yang baru. Dalam full day school, guru tidak mengajar dari pagi sampai sore.
Ada pembagian kerja dan tugas sesuai dengan kewajiban dan hak guru.

Di sebagian sekolah swasta yang menerapkan full day school, guru mengajar pada jam reguler (pagi-
siang). Jam setelah siang diisi program yang disesuaikan dengan kondisi anak. Jika waktu pagi-siang
pembelajaran lebih cenderung pada pendalaman kognitif/akademis, waktu siang-sore diisi kegiatan
yang lebih santai, kegiatan pengembangan minat-bakat, atau kegiatan ekstrakurikuler. Pembelajaran
siang-sore ini diampu oleh guru/pembina di luar guru reguler. Atau, guru reguler bisa mengajar pada
jam sore dengan waktu bergiliran (tidak setiap hari).

Jadi, penerapan full day school tidak menyita waktu guru karena guru sudah memiliki kewajiban
(beban jam mengajar) yang sudah ditetapkan oleh peraturan menteri. Penerapan full day school
justru membuka lowongan pekerjaan tenaga pendidik.

5. Full day School Membutuhkan Biaya Besar

Memang benar full day school membutuhkan biaya besar. Biaya tersebut digunakan di antaranya
untuk gaji tenaga pendidik tambahan, penambahan fasilitas sekolah, penyiapan makan
siang/makanan ringan, dll. Biaya yang besar ini idealnya dibebankan kepada pemerintah. Dan jika hal
tersebut terealisasi, masyarakat tidak terlalu memikirkan permasalahan ini.
Selama ini, sekolah yang menerapkan full day school hampir semuanya sekolah swasta yang
membebankan biaya pendidikan kepada orang tua / wali siswa. Masyarakat sudah memberikan
“cap” bahwa full day school berbiaya mahal. Stigma inilah yang membuat banyak orang menolak
penerapan full day school.

Oleh karena itu, full day school memang tidak bisa diterapkan bagi semua sekolah atau semua
kalangan. Sekolah dengan sumber pembiayaan yang besar yang bisa menerapkan full day school.
Full day school bisa juga menjadi alternatif bagi orang tua / wali siswa yang memiliki kemampuan
pembiayaan yang cukup.

Peribahasa Jawa berbunyi “Jer Basuki Mawa Bea”, bahwa sebuah keberhasilan itu memerlukan
pengorbanan, khususnya pengorbanan harta/biaya. Jika dirasa full day school memiliki program
yang baik, maka perlu mendapat dukungan dana, baik dari pemerintah maupun orang tua / wali
siswa. Namun, sekali lagi, full day school adalah pilihan. Dimana busa dikatakan, pilihan tersebut
untuk memberikan banyak manfaat kepada siswa bukan hanya sekedar penerapan sistem
pendidikan biasa

6. Full day School Adalah Ide Konyol

Sebagian orang menganggap wacana full day school adalah ide yang konyol, yang tidak bisa
diterapkan, sebuah gagasan yang mengada-ada. Padahal, full day school sudah sudah diterapkan
beberapa sekolah.

Sebuah gagasan, pasti ada nilai positif dan negatifnya. Sebuah sistem yang sudah dijalankan pun ada
kelebihan dan kelemahannya. Akan menjadi tidak proporsional jika kita hanya memandang salah
satunya. Memandang keunggulannya saja sehingga hanya menghasilkan pujian tinggi. Atau
sebaliknya, melihat kelemahannya saja sehingga terlihat sangat buruk. Pihak-pihak yang
berkompeten hendaknya mengkaji permasalahan full day school secara mendalam dan saksama.

Anda mungkin juga menyukai