Disusun oleh:
Kelas A
C. Media
Perlu diketahui media berarti segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan,
merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa sehingga mendorong adanya
proses belajar. Media pembelajaran berfungsi untuk memperjelas informasi yang
diberikan secara verbal, meningkatkan motivasi dan perhatian siswa, menambah
variasi penyajian materi, memudahkan pemahaman materi, danmeningkatkan
keingintahuan. Media pembelajaran dapat dipilih berdasarkan ketersediaan alat dan
bahan, kesesuaian dengan konsep, keamanan penggunaan.
Dari kurangnya media ajar di sekolahan tersebut timbul masalah lain yaitu
masalah yang berkaitan dengan materi pembelajaran, Bpk. Tumijo mengungkapkan
permasalahan terkait dengan materi pembelajaran sebesar 6,12 %. Hal utama yang
diungkapkan adalah berkaitan banyaknya materi yang harus diselesaikan. Selain itu,
guru menganggap beberapa materi sulit bagi siswa. Materi yang dianggap sulit yaitu:
genetika, virus dan monera, transport sel, sistem koordinasi dan imunitas. Siswa juga
sulit dalam menghafal nama-nama latin. Beberapa konsep pada materi-materi tersebut
bersifat abstrak sehingga sulit untuk dipahami. Karena kurangnya media ajar yang
digunakan maka terdapat materi yang susah dijelaskan oleh guru, materi yang
seharusnya guru jelaskan dengan media ajar malah menjadi pembelajaran yang kurang
menarik bagi siswa kerena di anggap monoton dan susah untuk dipahami.
D. Strategi Pembelajaran
Dari wawancara dan observasi yang sudah dilakukan dengan guru biologi di
SMAN 02 BUAY BAHUGA yaitu Bpk. Tumijo, Bpk. Tumijo memberikan
pernyataan bawasannya memang benar pandemi covid 19 telah merubah cara pandang
pembelajaran yang harus dilakukan secara tatap muka menuju kepada pembelajaran
secara online. Pendidik harus mulai beradaptasi dalam kondisi seperti ini, Pendidik
harus mampu merancang strategi pembelajaran yang efektif sehingga anak didik
mampu memahami secara kognitif materi yang diajarkan oleh pendidik. Kondisi saat
ini yaitu pembelajaran secara daring berdampak secara psikologis seperti lelah dalam
mengikuti pembelajaran, bosan dan tidak mampu memahami pembelajaran. Strategi
pembelajaran merupakan hal penting dalam proses belajar mengajar. Pendidik yang
tidak memiliki strategi pembelajaran akan kesulitan dalam melaksanakan proses
belajar mengajar sehingga anak didik tidak akan mendapatkan materi pembelajaran
dengan baik. Pandemi covid 19 menjadikan sistem pembelajaran harus mencari
bentuk inovasi untuk proses kegiatan belajar mengajar secara efektif. Inovasi
pembelajaran dibutuhkan untuk menjembatani adanya halangan pembelajaran secara
tatap muka menuju pembelajaran secara online. Pendidik harus mampu menyusun
strategi pembelajaran secara efektif di era new normal, hal ini sesuai dengan arahan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan mengarahkan agar semua kegiatan belajar mengajar diadakan dari rumah
dan harus menjaga jarak. Dari penjelasan tersebut guru dan pihak sekolah SMAN 02
BUAY BAHUGA menggunakan metode atau strategi pembelajaran yang bisa
digunakan oleh pendidik dalam era new normal ini adalah sebagai berikut:
Metode ini bisa digunakan oleh pendidik dan anak didik dalam
memanfaatkan alat telekomunikasi dan menjalankannya dari rumah. Metode
ini mampu untuk melaksanakan proses pembelajaran secara online. Saat ini,
proses pembelajaran secara online (e-learning) harus dilakukan guna
meningkatkan standart mutu pendidikan. Dalam penyampaian pembelajaran
dalam jangakauan luas (Rosenberg, 2001:28), memiliki tiga kriteria yaitu
Secara etimologi istilah Blended Learning terdiri dari dua kata yaitu blended
yang berarti campuran learning yaitu pembelajaran. Dalam hal ini dapat
diartikan bahwa blended learning yaitu pola pecampuran dari berbagai pola
lainnya dalam pembelajaranBlended Learning adalah pertemuan virtual antara
pendidik dan anak didikwalaupun keduanya tidak berada ditempat yang sama
tetapi dapat memberikan feedback, bertanya ataupun menjawab sesuai dengan
real time
1) Live Event yaitu pembelajaran langsung atau tatap muka. Hal ini dilakukan
antara pendidik dan anak didik secara langsung secara online. Kegiatan dapat
dilakukan melalui zoom, google meet dsb
2) Self Paced Learning yaitu kombinasi dengan pembelajaran mandiri. Hal ini
dilakukan oleh anak didik dimana saja dengan menggunakan materi (bahan
ajar) yang bersifat text based maupun multimedia based seperti video, animasi,
simulasi, gambar, audio ataupun kobinasi dari kesemuanya. Materi tersebut
dapat diberikan secara online (streaming video, streaming audio atau e book,
adapun secara offline dalam bentuk CD dan cetak.
3) Collaboration, yaitu mengkombinasi antara pendidik dan peserta didik yang
keduanya bisa lintas sekolah/kampus. Pendidik dapat meramu bentuk-bentuk
kolaborasi, baik kolaborasi antar teman sejawat, antar peserta didiik dan
pendidik melalui bentuk-bentuk komunikasi secara online seperti chatroom,
forum diskusi, virtual meting, email dan mobile phone. Hal ini untuk
pendalaman materi, problem solving maupun project based learning.
4) Assesment, yaitu pendidik harus mampu mengkombinasi jenis penilaian baik
yang bersifat tes dan non tes atau tes yang bersifat autentik (portofolio).
Kegiatan tersebut dilaksanakan secara online dan offlne agar peserta didik
mudah untuk mengetahui hasil penilaian
5) Performance Support Materials yaitu jika pendidik ingin mengkombinasi
antara tatap muka secara langsung atau online, harus mempersiapkan sumber
daya untuk mendukung kegiatan tersebut. Seperti Learning/ Content
Management System (LCMS), dimana peserta didik dapat mengakses
materi/bahan ajar, daftar hadir, tugas secara. Perlu diperhatikan juga aplikasi
system ini terinstal dengan baik guna kelancaran dalam mencapai tujuan
pembelajaran