Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN”

Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah

“Anatomi Fisiologi Manusia”

Dosen Pengampu: Hifni Septina Carolina, M.Pd

Disusun oleh:

Kelompok 6

1. Alicia Puspita Maharani (1901082002)


2. Dila Apriana (1901080009)
3. Uswatun Khasanah (1901081035)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

TADRIS PENDIDIKAN BIOLOGI

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT yang telah memberikan
kami berbagai macam nikmat kepada kami, diantaranya nikmat iman, nikmat islam,
nikmat umur, terlebih-lebih lagi nikmat kesempatan sehingga kami masih dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM
ENDOKRIN”. Penulisan makalah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu
syarat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Anatomi Fisiologi Manusia.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang memberikan doa, kritik dan saran sehingga makalah ini
dapat terselesaikan. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kita miliki.
Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik serta masukan yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini. Dan kami harap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................................i

KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Endokrin...............................................................................3


B. Fungsi Sistem Endokrin......................................................................................4
C. Klasifikasi dalam hal struktur kimianya ..........................................................4
D. Kelenjar Sistem Endokrin Pada Manusia.........................................................5
E. Sifat Hormon........................................................................................................7
F. Mekanisme Aksi Hormon ..................................................................................8

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (duetless) yang
menghasilkan hormon yang bersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk
mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan
dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh yang selanjutnya akan
menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan titik sistem endokrin tidak
memasukkan kelenjar endokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan
kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastrointestin. Cabang kedokteran yang
mempelajari kelainan pada kelenjar endokrin disebut endokrinologi, suatu cabang
ilmu kedokteran yang cakupannya lebih luas dibandingkan dengan penyakit dalam.
Sistem endokrin, dalam kaitanya dengan sistem saraf mengontrol dan
mendukung fungsi tubuh titik kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk
mempertahankan hemostatis tubuh titik fungsi mereka satu sama lain saling
berhubungan, namun dapat dibedakan dalam karakteristik tertentu. Misalnya
medula adrenal dan kelenjar hipofisis posterior yang mempunyai asal dari saraf
(neural). Jika keduanya dihancurkan atau diangkat, maka fungsi dari kedua kelenjar
ini sebagian diambil alih oleh sistem saraf. Bila umumnya sistem endokrin bekerja
melalui hormon maka sistem saraf bekerja melalui neuron transmilar yang
dihasilkan oleh ujung-ujung saraf.
Struktur terdapat dua tipe kelenjar yaitu eksokrin dan endokrin. Kelenjar
eksokrin melepas sekresinya ke dalam duktus pada permukaan tubuh seperti kulit
atau organ internal, seperti lapisan traktus intestinal. Kelenjar endokrin termasuk
hepar, pankreas (kelenjar endokrin dan eksokrin), payudara, kelenjar lakrimalis
untuk air mata titik sebaliknya, kelenjar endokrin melepaskan sekresinya langsung
ke dalam darah.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari sistem endokrin ?
2. Apa fungsi dari sistem endokrin ?
3. Kelenjar apa yang ada pada sistem endokrin manusia?
4. Bagaimana mekanisme kerja sistem endokrin pada manusia?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari sistem endokrin.
2. Untuk mengetahui fungsi dari sistem endokrin.
3. Untuk mengetahui kelenjar apa saja yang ada pada sistem endokrin manusia.
4. Untuk mengetahui mekanisme kerja sistem endokrin pada manusia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Endokrin


Kelenjar endokrin merupakan sekelompok susunan sel yang mempunyai
susunan mikroskopis sangat sederhana titip kelompok ini terdiri dari deretan sel-sel,
komponen atau gumpalan sel disokong oleh jaringan ikat halus yang banyak
mengandung pembuluh kapiler. Sistem endokrin dalam kaitanya dengan sistem
saraf, mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama
bekerja untuk mempertahankan bermeostatis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain
saling berhubungan namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu. Misalnya,
medulla adrenal dan kelenjar hipofise posterior yang mempunyai asal dari saraf
(neural). Jika keduanya dihancurkan atau diangkat, maka fungsi dari kedua kelenjar
ini sebagian diambil alih oleh sistem saraf.
Kelenjar endokrin tidak memiliki saluran, hasil sekresi dihantarkan tidak
melalui saluran, tapi dari sel-sel endokrin langsung masuk ke pembuluh darah.
Selanjutnya hormon tersebut dibawa ke sel-sel target (responsive cells) tempat
terjadinya efek hormon. Sedangkan ekskresi kelenjar endokrin keluar dari tubuh
kita melalui saluran khusus seperti uretra dan saluran kelenjar ludah.

Tubuh kita memiliki beberapa kelenjar endokrin. Diantara kelenjar-kelenjar


tersebut, ada yang berfungsi sebagai organ endokrin murni artinya hormon tersebut
hanya menghasilkan hormon misalnya kelenjar Pineal, kelenjar hipofisis/pituitary,
kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar adrenal suprarenalis, dan kelenjar timus.

3
Selain itu ada beberapa organ endokrin yang menghasilkan zat lain selain hormon
yakni:

Kelenjar Hormon Zat lain yang dihasilkan

Pankreas Insulin, Glukagon Enzim pencernaan

Testis Testosteron Sperma

Ovarium Estrogen, Progesteron Sel telur/ovum

B. Fungsi Sistem Endokrin


Sistem endokrin mempunyai 5 fungsi umum:
1. Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif pada janin yang sedang
berkembang.
2. Menstimulasi urutan perkembangan.
3. Mengkoordinasi sistem reproduktif.
4. Memelihara lingkungan internal optimal.
5. Melakukan respons korektif dan adaptif ketika terjadi situasi darurat.

C. Klasifikasi dalam hal struktur kimianya


Hormon diklasifikasikan sebagai hormon yang larut dalam air atau yang larut
dalam lemak. Hormon yang larut dalam air termasuk polipeptida (mis, insulin,
glukagon, hormon adrenokortikotropik (ACTH), gastrin, dan katekolamin (misal:
Dopamin, norepinefrin, epinefrin).
Hormon yang larut dalam lemak termasuk steroid (misal: estrogen, progesteron,
testosteron, glukokortikoid, aldosteron) dan tironin (misal : tiroksin). Hormon yang
larut dalam air bekerja melalui sistem messenger kedua, sementara hormon steroid
dapat menembus membran sel dengan bebas.

4
D. Kelenjar Sistem Endokrin Pada Manusia
1) Kelenjar Pituitari
kelenjar ini terletak di dasar tengkorak yang memegang peranan penting
dalam sekresi hormon dari semua organ-organ endokrin. Kelenjar pituitari ini
dikenal sebagai master of glands (raja dari semua kelenjar) karena pituitari itu
dapat mengkontrol kelenjar endokrin lainnya. Sekresi hormon dari kelenjar
pituitari ini dipengaruhi oleh faktor emosi dan perubahan iklim. Pituitari dibagi
2 bagian, yaitu anterior dan posterior.
a. Hipofisis anterior:
 Hormon Somatotropin(untuk pembelahan sel,pertumbuhan)
 Hormon tirotropin(sintesis hormon tiroksin dan pengambilan unsur yodium)
 Hormon Adrenokortikotropin(merangsang kelenjar korteks membentuk
hormon)
 Hormon Laktogenik(sekresi ASI)
 Hormon Gonadotropin( FSH pada wanita pemasakan folikel, pada pria
pembentukan spermatogonium; LH pada wanita pembentukan korpus
luteum,pada pria merangsang sel interstitial membentuk hormon testosteron)
b. Hipofisis Medula(membentuk hormon pengatur melanosit)
c. Hipofisis posterior
 Hormon oksitosin(merangsang kontraksi kelahiran)
 Hormon Vasopresin( merangsang reabsorpsi air ginjal)
2) Kelenjar Tiroid
Terletak dan menempel pada trakea di bagian depan. Kelenjar tiroid adalah
salah satu dari kelenjar endokrin terbesar pada tubuh manusia. Kelenjar ini dapat
ditemui di leher. Kelenjar ini berfungsi untuk mengatur kecepatan tubuh
membakar energi, membuat protein dan mengatur kesensitifan tubuh terhadap
hormon lainnya. Kelenjar tiroid dapat distimulasi dan menjadi lebih besar oleh
epoprostenol. Fungsi tiroid diatur oleh hormon perangsang tiroid (TSH)

5
hipofisis, dibawah kendali hormon pelepas tirotropin (TRH) hipotalamus
melalui sistem umpan balik hipofisis-hipotalamus. Faktor utama yang
mempengaruhi laju sekresi TRH dan TSH adalah kadar hormon tiroid yang
bersirkulasi dan laju metabolik tubuh.
3) Kelenjar Paratiroid
kelenjar ini terletak di setiap sisi kelnjar tiroid yang terdapat di dalam leher.
Kelenjar ini berjumlah 4 buah yang tersusun berpasangan yang mengahasilkan
hormon paratiroksin. Ada 2 jenis sel dalam kelejar paratiroid, ada sel utama
yang mensekresi hormon paratiroid (PTH) yang berfungsi sebagai pengendali
keseimbangan kalsium dan fosfat dalam tubuh melalui peningkatan kadar
kalsium darah dan penuurunan kadar fosfat darah dan sel oksifilik yang
merupakan tahap perkembangan sel chief.
4) Adrenal
Merupakan kelenjar ini berbentuk bola, yang menempel pada bagian atas
ginjal. Kelenjar ini disebut juga kelenjar adrenal atau kelenjar supra renal.
Kelenjar adrenal dapat dibagi menjadi dua bagia, yaitu bagian luar yang
berwarna kekuningan yang bernama korteks, menghasilkan hormone kortisol,
dan bagian tengah (medula), menghasilkan hormon Adrenalin (epinefrin) dan
nor adrenalin (norepinefrin).
5) Pankreas
Pangkreas terletak dibelakang lambung di depan vertebra lumalis I dan II
yang tersusun dari pulau-pulau langerhans yang tersebar di seluruh pangkreas.
Di pulau langerhans inila terdapat sel-sel alfa dan sel-sel beta. Sel alfa
menghasilkan hormon glucagon sedangkan sel-sel beta menghasilkan hormone
insulin. Hormon insulin berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah.
Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya akan dirombak
menjadi glikogen untuk disimpan. Kekurangan hormon ini akan menyebabkan
penyakit diabetes.
6) Kelenjar Timus

6
Terletak di dalam midiastinum di belakan tulang sternum, kelenjar timus
dijumpai pada anak-anak di bawah usia 18 tahun. Kelenjar ini terletak di dalam
toraks kira-kira setinggi percabangan trakea, warnanya kemerah-merahan dan
terdiri atas 2 lobus. Pada bayi baru lahir beratnya kira-kira 10 gram, dan
ukurannya bertambah pada masa remaja sekitar 30-40 gram.
Kelenjar timus menhasilkan suatu sel imun yang membantu dalam
pertahanan tubuh, selain itu hormon kelenjar timus berperan dalam membatu
pertumbuhan badan.
7) Hormon Kelamin
a) Testis
Testis terdapat pada pria, terletak pada skortum. Di dalam testis terdapat sel-
sel leydig yang akan menghasilkan hormon testoteron. Hormon testoteron
akan menentukan sifat kejantanan misalnya adanya jenggot, kumis, jakun
dan lain-lain, dan mengasilkan sel mani (spermatozoid).
b) Ovarika
kelenjar ovarika terdapat pada wanita, terletak pada ovarium di sebelah kiri
dan kanan rahim dan menhasilkan hormon estrogen dan progesteron (korpus
luteum). Hormon ini dapat mempengaruhi pekerjaan uterus serta
memberikan sifat kewanitaan, misalnya panggul yang besar, bahu yang
sempit dan lain-lain.

E. Sifat Hormon
Semua hormon umunya memperlihatkan adanya kesamaan sifat. Beberapa sifat
yang umum diperlihatkan oleh hormon ialah sebagai berikut:
1. Hormon Polipeptida biasanya disintesis dalam bentuk precursor yang belum
aktif (disebut sebagai prohormon), contohnya proinsulin. Prohormon
memiliki rantai yang panjang daripada bentuk aktifnya.
2. Sejumlah hormon dapat berfungsi dalam konsentrasi yang sangat rendah dan
sebagian hormon berumur pendek.

7
3. Beberapa jenis hormon (misalnya adrenalin) dapat segera beraksi dengan sel
sasaran dalam waktu beberapa detik, sedangkan hormon yang lain
(contohnya esterogen dan tiroksin) bereaksi secara lambat dalam waktu
beberapa jam samapai beberapa hari.
4. Pada sel sasaran, hormon akan berkaitan dengan reseptornya.
5. Hormon kadang-kadang memerlukan pembawa pesan kedua dalam
mekanismenya.
F. Mekanisme Aksi Hormon
1. Reseptor Hormon Pada Membran
Reseptor untuk hormon pada suatu sel dapat terletak pada membrane atau
sitoplasma biasanya merupakan reseptor untuk hormon protein atau peptida.
Apabila sudah sampai di dekat sel sasaran, hormon akan segera berikatan
dengan reseptornya dan memebentuk komplekss hormon-reseptor. Pembentukan
hormon-reseptor terjadi melalui mekanisme yang serupa dengan penggabungan
antara anak kunci dan gemboknya. Kompleks hormon-reseptor akan memicu
serangkaian reaksi biokimia yang menimbulkan tanggapan hayati.
Berikut adalah contoh beberapa peristiwa yang dapat diubah oleh hormon
dengan cara kerja seperti di atas :
a) Perubahan aktivitas enzim : perubahan aktivitas enzim memungkinkan
proses metabolism tertentu dapat terselenggara atau terhenti.
b) Pengaktifan mekanisme transport aktif : proses transport aktif sangat penting
bagi sel untuk memasukkan tau mengeluarkan suatu zat.
c) Aktivitas pembentukan mikrotubulus : perubahan aktivitas pembentukan
mikrotubulus dapat mempengaruhi berbagai peristiwa yang tergantung
padanya, antara alin pergerakan ameba dan mitosis sel.
d) Pengubahan aktivitas metabolism DNA : pengubahan aktivitas metabolisme
DNA dapat memepengaruhi proses pertumbuhan atau pembelahan sel.
2. Reseptor Hormon Pada Sitoplasma (Reseptor Sitosolik)
Merupakan hormon yang terdapat dalam sitoplasma sel sasaran. Hormon
yang menggunakan reseptor sitosolik adalah hormon steroid dan hormon

8
turunan asam amino. Hormon tersebut sangat musah larut dalam lipid sehingga
mudah melewati membrane sel sasaran.
Selama dalam peredaran darah ke seluruh tubuh, hormon selalu berkaitan
dengan pengembannnya. Hormon akan terlepas dari molekul pengemban dan
masuk ke sel sasaran. Dalam sitoplasma sel sasaran, hormon berkombinasi
dengan reseptor khusus sehingga menghasilkan kompleks hormon-reseptor yang
aktif. Kompleks tersebut memiliki daya gabung yang sangat tinggi terhadap
DNA sehingga setelah masuk ke inti, akan segera berkombinasi dengan DNA.
Hal ini yang mengawali transkrip DNA. Pengikatan kompleks hormon-reseptor
pada daerah promoter akan merangsang gen tertentu untuk aktif atau pasif.

9
BAB III
PENUTUP

Kelenjar endokrin merupakan sekelompok susunan sel yang mempunyai


susunan mikroskopis sangat sederhana titip kelompok ini terdiri dari deretan sel-sel,
komponen atau gumpalan sel disokong oleh jaringan ikat halus yang banyak
mengandung pembuluh kapiler.
Sistem endokrin mempunyai 5 fungsi umum:
1. Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif pada janin yang sedang
berkembang.
2. Menstimulasi urutan perkembangan.
3. Mengkoordinasi sistem reproduktif.
4. Memelihara lingkungan internal optimal.
5. Melakukan respons korektif dan adaptif ketika terjadi situasi darurat.
Kelenjar system endokrin pada manusia :
1. Kelenjar Pituitari
2. Kelenjar tiroid
3. Kelenjar paratiroid
4. Adrenal
5. Pankreas
6. Kelenjar timus
7. Hormon kelamin

10
DAFTAR PUSTAKA

Cristina Magdalena T.Bolon dkk. 2020. ANATOMI DAN FISIOLOGI UNTUK


MAHASISWA KEBIDANAN : Yayasan Kita Menulis
HAVIZ. 2013. DUA SISTEM TUBUH : REPRODUKSI DAN ENDOKRIN. Jurnal
Saintek Vol. V No.2: 153-168.
Idris irfan. 2009. Buku diktat anatomi untuk mahasiswa kedokteran. Bagian anatomi
FK-UNHAS. Makassar.
Manurung, Nixson. 2017. ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM ENDOKRIN
DILENGKAPI DENGAN MIND MAPPING DAN ASUH KEPERAWATAN
NANDA NIC NOC. Yogyakarta. Deepublish.

11

Anda mungkin juga menyukai