Anda di halaman 1dari 10

Tugas Bahasa Indonesia

D
I
S
U
S
U
N

Oleh: ANGEL OKTORIA MANISE MARBUN

2019/2020
Bab 1

AKU

Nama ku Angel, biasa dipanggil angel.Namun banyak yang


memanggil ku marbun. Aku akan berbagi sedikit cerita ku disini.
Aku merupakan anak pertama di keluarga ku. Aku lahir pada
tanggal 11 Oktober 2002 namun karena ada kesalahan dalam
penulisan biodata ku di ijazah sehingga diganti menjadi 2003
hehehe

Aku terlahir dan tumbuh normal seperti anak-anak lain


biasanya. Aku sangat disayangi oleh keluarga besarku. Aku
merupakan cucu pertama dari keluarga mama ku. Itulah
sebabnya mengapa mereka begitu menyanyangi ku. Hari
berganti hari hingga aku menjadi seorang balita. Mereka selalu
memperhatikan ku bahkan kadang aku dibawa oleh kerabat ku
ke rumah mereka.

Sampai hingga suatu saat ibuku mengandung adikku. Mereka


sering mengabaikan ku bahkan menitipkan ku ke rumah Tua ku
karena terlalu sibuk mengurus kelahiran adikku
Bab 2
Dia, adikku

Hari berganti hari kini aku sudah mempunyai seorang


saudara laki-laki, namanya zonatan. Jarak kelahiran kami bisa
dibilang lumayan dekat yaitu hanya beda 2 tahun saja. Kami
tumbuh dan bermain bersama. Setiap harinya kami selalu
bersama bahkan tidak pernah terpisah.
Hingga suatu hari saat usia ku sudah mencukupi untuk
mengikuti pendidikan di bangku playgroup atau yng sering di
sebut TK. Aku di daftarkan di salah satu Tk paud yang berada
di dekat rumah ku. Nama sekolah ku TK. Paud Cempaka. Dan
aku pun didaftarkan disana
Hingga tiba harinya aku pun masuk ke Tk tersebut. Aku
mulai mengikuti kegiatan belajar disana. Namun saat aku
sedang berada di sekolah, adikku merasa sangat bosan.
Mungkin karna dia tidak pernah bermain sendirian. Karna dia
merasa kesepian, sehingga ibuku juga menyekolahkan nya di
tempat yang sangat seperti ku walaupun sebenarnya
umurnya blm mencukupi
Bab 3
Masa putih merah ku

Akhirnya aku lulus dari sekolah TK ku lalu aku memulai


pendidikan sekolah dasar ku. Disini aku diajarkan banyak ilmu
oleh guru ku. Aku bersekolah di SD TELADAN SUMATERA
UTARA. Disana aku dibimbing oleh bnyak guru-guru yang
profesional.
Saat kelas satu hingga kelas tiga SD mungkin aku masih lugu
dan tidak tahu apa-apa. Aku termasuk siswa yang berprestasi
di sekolah ku. Aku selalu mendapat peringkat sepuluh besar
setiap tahunnya bahkan aku selau dipanggil di gereja untuk
mendapatkan sertifikat karna mendapat juara di sekolah.
Hingga aku kelas lima SD aku mulai terikut dengan teman-
teman ku. Aku tumbuh menjadi sosok yang sedikit nakal.
Terlebih lagi kepada guru yang sedikit lembek dalam
mengajar. Salah satunya guru bahasa Indonesia ku. Tapi
sebenarnya ibu itu merupakan sosok guru yang sangat baik
Aku dan teman-teman ku sangat suka membuat ibu itu
marah. Kami selalu mencari cara untuk membuatnya marah.
Karna bagi kami ketika ibu itu marah kami merasa senang
melihat nya hehehhee.
Hingga suatu saat ketika kami sedang membuat ibu itu
marah, pak kepala sekolah mendengar keributan kami. Bapak
itu langsung segera datang ke kelas kami, kebetulan kelas
kami berada diatas. Lalu bapak itu langsung membuka pintu
yang didalamnya kami sedang lari kejar-kejaran. Bapak itu
langsung memukul tangan kami satu per satu dengan rotan
lalu memarahi kami. Lalu bapak itu juga memarahi ibu guru
yang berada di dalam kelas.
Jujur aku merasa kasian kepada ibu itu karena sebenarnya
kami la yang tidak menghargai ibu itu namun bapak kepala
sekolah terus memarahi nya. Karena kejadian hari itu aku
pun merasa menyesal telah melakukan itu. Sejak itu aku tidak
pernah lagi membuat ibu itu. Teman-teman ku begitu juga.
Kami semua menyesal telah melakukan itu dan kami juga
minta maaf kepada ibu itu dan dengan hati yang tulus ibu itu
juga memaafkan kami. Hingga sekarang aku masih saja
mengingat ibu itu dengan segala kejadian-kejadiannya.
Bab 4
Keluarga baru

Saat diriku berumur 10 tahun aku mendapatkan seorang


adik baru. Kami menjadi 3 bersaudara. Namun hanya aku
yang perempuan. Adik saya yang baru lahir dinamakan
Rivaldo. Semua keluarga merasa senang atas kelahiran adik
ku. Mereka semua datang ke rumah sakit bahkan sampai ke
rumah untuk melihat kondisi adikku
Awalnya adikku terlahir normal. Namun suatu hari
badannya terasa sangat panas, ibuku merasa cemas akan itu.
Ibu ku selalu mengompres adikku dengan air hangat. Dan
tiba-tiba adikku kejang-kejang atau yang sering kita sebut
dengan step.
Kami bingung bagaimana cara menanganinya,karena kami
belum pernah melihat kejadian seperti ini. Sontak ibuku
langsung membawa adikku keluar rumah dan memanggil
tetangga kami. Lalu adikku di bawa ke rumah sakit oleh
tetanggaku dan di infus disana
Bab 5
Pendewasaan iman ku

Hari demi hari berlalu, kini aku sudah tumbuh menjadi


seorang gadis yang bijaksana. Aku pun mulai mempelajari
tentang hal-hal yang baik dan jahat. Aku juga mengikuti
pembimbingan dari gereja. Aku diajari tentang pendalaman
iman dan Alkitab oleh pendeta dan bibelvrow gereja ku.
Aku belajar selama kurang lebih satu tahun. Aku belajar
banyak dari para pembimbing gereja ku. Aku semakin bnyak
tahu mengenai ajaran-ajaran Kristen yang lebih dalam dan
benar. Dan tiba la harinya
Kamu melaksanakan Ujian untuk mengakhiri pembelajaran
kami selama satu tahun ini. Ujian kami hampir sama dengan
ujian di sekolah. Namun ada sedikit yang berbeda yaitu ujian
lisan. Hari pertama ujian yang dilaksanakan yaitu ujian tulis.
Aku mempersiapkan diriku untuk menghadapi ujian
tersebut. Aku datang sedikit lebih awal dari biasanya. Aku
membaca semua materi yang diberikan oleh pengajar di
gereja ku. Waktu sudah menunjukkan untuk memulai ujian.
Semua teman-teman ku juga merasa khawatir. Karena kami
duduk satu per orang sehingga membuat sulit untuk
bertanya satu sama lain. Aku duduk di tengah. Aku berusaha
menenangkan diriku agar tidak terlalu tegang dalam
mengerjakan soalnya.
Aku mengerjakan semua soal dengan hati-hati. Hingga
akhirnya waktunya pun habis. Aku merasa puas dengan
semua jawaban yang ku kerjakan.
Setelah ujian tulis makan keesokan harinya kami menjalani
ujian lisan. Kami ujian didampingi oleh orang tua kami
masing-masing. Aku didampingi oleh kedua orang tua. Aku
merasa cemas dan takut. Aku takut jika tidak bisa menjawab
pertanyaan yang diberikan sehingga membuat orang tua ku
malu
Sesampainya di gereja aku duduk bersama teman-teman ku
dan kedua orang tua ku juga duduk di bangku yang sudah
ditentukan. Waktu sudah menunjukan pukul 15.00 dan ujian
akan dimulai.
Kami dipanggil berdasarkan abjad. Dan lagi-lagi aku yang
pertama maju karena memang benar bahwa namaku
berawal dari huruf A. Aku maju dan langsung memegang
mikrofon yang sudah di sediakan. Pendeta gereja langsung
memberikan pertanyaan kepadaku dan aku pun menjawab
pertanyaan tersebut. Aku diberikan tiga pertanyaan dan
untungnya aku dapat menjalani pertanyaan tersebut.
Akhirnya aku selesai. Aku kembali ke tempat duduk ku dan
merasa sangat tenang karna aku dapat menjawabnya. Kini
tinggal menunggu teman ku yang lain yang akan ditanya.
Hingga pada akhirnya tiba la saat yang ku tunggu-tunggu,
yaitu hari naik sidiku. Kamu semua menggunakan baju putih
dan dasi berwarna hitam yang terbuat dari pita. Aku merasa
sangat spesial hari itu karena diperhatikan oleh banyak
orang. Dan tiba la saatnya aku dipanggil kedepan untuk
menerima ayat Alkitab yang di berikan kepadaku. Aku
mendapatkan ayat yang sangat indah yaitu Roma 11: 36. Aku
juga sangat bangga karena mendapat kan juara 3. Aku senang
karena dapat membuat orang tua ku bangga di hari spesialku.

Anda mungkin juga menyukai