Nama ku Angel, biasa dipanggil angel.Namun banyak yang
memanggil ku marbun. Aku akan berbagi sedikit cerita ku disini. Aku merupakan anak pertama di keluarga ku. Aku lahir pada tanggal 11 Oktober 2002 namun karena ada kesalahan dalam penulisan biodata ku di ijazah sehingga diganti menjadi 2003 hehehe
Aku terlahir dan tumbuh normal seperti anak-anak lain
biasanya. Aku sangat disayangi oleh keluarga besarku. Aku merupakan cucu pertama dari keluarga mama ku. Itulah sebabnya mengapa mereka begitu menyanyangi ku. Hari berganti hari hingga aku menjadi seorang balita. Mereka selalu memperhatikan ku bahkan kadang aku dibawa oleh kerabat ku ke rumah mereka.
Sampai hingga suatu saat ibuku mengandung adikku. Mereka
sering mengabaikan ku bahkan menitipkan ku ke rumah Tua ku karena terlalu sibuk mengurus kelahiran adikku Bab 2 Dia, adikku
Hari berganti hari kini aku sudah mempunyai seorang
saudara laki-laki, namanya zonatan. Jarak kelahiran kami bisa dibilang lumayan dekat yaitu hanya beda 2 tahun saja. Kami tumbuh dan bermain bersama. Setiap harinya kami selalu bersama bahkan tidak pernah terpisah. Hingga suatu hari saat usia ku sudah mencukupi untuk mengikuti pendidikan di bangku playgroup atau yng sering di sebut TK. Aku di daftarkan di salah satu Tk paud yang berada di dekat rumah ku. Nama sekolah ku TK. Paud Cempaka. Dan aku pun didaftarkan disana Hingga tiba harinya aku pun masuk ke Tk tersebut. Aku mulai mengikuti kegiatan belajar disana. Namun saat aku sedang berada di sekolah, adikku merasa sangat bosan. Mungkin karna dia tidak pernah bermain sendirian. Karna dia merasa kesepian, sehingga ibuku juga menyekolahkan nya di tempat yang sangat seperti ku walaupun sebenarnya umurnya blm mencukupi Bab 3 Masa putih merah ku
Akhirnya aku lulus dari sekolah TK ku lalu aku memulai
pendidikan sekolah dasar ku. Disini aku diajarkan banyak ilmu oleh guru ku. Aku bersekolah di SD TELADAN SUMATERA UTARA. Disana aku dibimbing oleh bnyak guru-guru yang profesional. Saat kelas satu hingga kelas tiga SD mungkin aku masih lugu dan tidak tahu apa-apa. Aku termasuk siswa yang berprestasi di sekolah ku. Aku selalu mendapat peringkat sepuluh besar setiap tahunnya bahkan aku selau dipanggil di gereja untuk mendapatkan sertifikat karna mendapat juara di sekolah. Hingga aku kelas lima SD aku mulai terikut dengan teman- teman ku. Aku tumbuh menjadi sosok yang sedikit nakal. Terlebih lagi kepada guru yang sedikit lembek dalam mengajar. Salah satunya guru bahasa Indonesia ku. Tapi sebenarnya ibu itu merupakan sosok guru yang sangat baik Aku dan teman-teman ku sangat suka membuat ibu itu marah. Kami selalu mencari cara untuk membuatnya marah. Karna bagi kami ketika ibu itu marah kami merasa senang melihat nya hehehhee. Hingga suatu saat ketika kami sedang membuat ibu itu marah, pak kepala sekolah mendengar keributan kami. Bapak itu langsung segera datang ke kelas kami, kebetulan kelas kami berada diatas. Lalu bapak itu langsung membuka pintu yang didalamnya kami sedang lari kejar-kejaran. Bapak itu langsung memukul tangan kami satu per satu dengan rotan lalu memarahi kami. Lalu bapak itu juga memarahi ibu guru yang berada di dalam kelas. Jujur aku merasa kasian kepada ibu itu karena sebenarnya kami la yang tidak menghargai ibu itu namun bapak kepala sekolah terus memarahi nya. Karena kejadian hari itu aku pun merasa menyesal telah melakukan itu. Sejak itu aku tidak pernah lagi membuat ibu itu. Teman-teman ku begitu juga. Kami semua menyesal telah melakukan itu dan kami juga minta maaf kepada ibu itu dan dengan hati yang tulus ibu itu juga memaafkan kami. Hingga sekarang aku masih saja mengingat ibu itu dengan segala kejadian-kejadiannya. Bab 4 Keluarga baru
Saat diriku berumur 10 tahun aku mendapatkan seorang
adik baru. Kami menjadi 3 bersaudara. Namun hanya aku yang perempuan. Adik saya yang baru lahir dinamakan Rivaldo. Semua keluarga merasa senang atas kelahiran adik ku. Mereka semua datang ke rumah sakit bahkan sampai ke rumah untuk melihat kondisi adikku Awalnya adikku terlahir normal. Namun suatu hari badannya terasa sangat panas, ibuku merasa cemas akan itu. Ibu ku selalu mengompres adikku dengan air hangat. Dan tiba-tiba adikku kejang-kejang atau yang sering kita sebut dengan step. Kami bingung bagaimana cara menanganinya,karena kami belum pernah melihat kejadian seperti ini. Sontak ibuku langsung membawa adikku keluar rumah dan memanggil tetangga kami. Lalu adikku di bawa ke rumah sakit oleh tetanggaku dan di infus disana Bab 5 Pendewasaan iman ku
Hari demi hari berlalu, kini aku sudah tumbuh menjadi
seorang gadis yang bijaksana. Aku pun mulai mempelajari tentang hal-hal yang baik dan jahat. Aku juga mengikuti pembimbingan dari gereja. Aku diajari tentang pendalaman iman dan Alkitab oleh pendeta dan bibelvrow gereja ku. Aku belajar selama kurang lebih satu tahun. Aku belajar banyak dari para pembimbing gereja ku. Aku semakin bnyak tahu mengenai ajaran-ajaran Kristen yang lebih dalam dan benar. Dan tiba la harinya Kamu melaksanakan Ujian untuk mengakhiri pembelajaran kami selama satu tahun ini. Ujian kami hampir sama dengan ujian di sekolah. Namun ada sedikit yang berbeda yaitu ujian lisan. Hari pertama ujian yang dilaksanakan yaitu ujian tulis. Aku mempersiapkan diriku untuk menghadapi ujian tersebut. Aku datang sedikit lebih awal dari biasanya. Aku membaca semua materi yang diberikan oleh pengajar di gereja ku. Waktu sudah menunjukkan untuk memulai ujian. Semua teman-teman ku juga merasa khawatir. Karena kami duduk satu per orang sehingga membuat sulit untuk bertanya satu sama lain. Aku duduk di tengah. Aku berusaha menenangkan diriku agar tidak terlalu tegang dalam mengerjakan soalnya. Aku mengerjakan semua soal dengan hati-hati. Hingga akhirnya waktunya pun habis. Aku merasa puas dengan semua jawaban yang ku kerjakan. Setelah ujian tulis makan keesokan harinya kami menjalani ujian lisan. Kami ujian didampingi oleh orang tua kami masing-masing. Aku didampingi oleh kedua orang tua. Aku merasa cemas dan takut. Aku takut jika tidak bisa menjawab pertanyaan yang diberikan sehingga membuat orang tua ku malu Sesampainya di gereja aku duduk bersama teman-teman ku dan kedua orang tua ku juga duduk di bangku yang sudah ditentukan. Waktu sudah menunjukan pukul 15.00 dan ujian akan dimulai. Kami dipanggil berdasarkan abjad. Dan lagi-lagi aku yang pertama maju karena memang benar bahwa namaku berawal dari huruf A. Aku maju dan langsung memegang mikrofon yang sudah di sediakan. Pendeta gereja langsung memberikan pertanyaan kepadaku dan aku pun menjawab pertanyaan tersebut. Aku diberikan tiga pertanyaan dan untungnya aku dapat menjalani pertanyaan tersebut. Akhirnya aku selesai. Aku kembali ke tempat duduk ku dan merasa sangat tenang karna aku dapat menjawabnya. Kini tinggal menunggu teman ku yang lain yang akan ditanya. Hingga pada akhirnya tiba la saat yang ku tunggu-tunggu, yaitu hari naik sidiku. Kamu semua menggunakan baju putih dan dasi berwarna hitam yang terbuat dari pita. Aku merasa sangat spesial hari itu karena diperhatikan oleh banyak orang. Dan tiba la saatnya aku dipanggil kedepan untuk menerima ayat Alkitab yang di berikan kepadaku. Aku mendapatkan ayat yang sangat indah yaitu Roma 11: 36. Aku juga sangat bangga karena mendapat kan juara 3. Aku senang karena dapat membuat orang tua ku bangga di hari spesialku.