TINJAUAN PUSTAKA
perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak merupakan masa
pertumbuhan dank perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1 tahun) usia bermain/oddler
(1-2,5 tahun), pra sekolah (2,5-5 tahun), usia sekolah (5-11 tahun), hingga remaja (11-18
tahun). Rentang ini berada antara anak satu dengan yang lain mengingat latar beakang
anak berbeda. Pada anak terdapat rentang perubahan pertumbuhan dan perkembangan
yaitu rentang cepat dan lambat. Dalam proses perkembangan anak memiliki cirri fisik,
Ciri fisik adalah semua anak tidak mungkin pertumbuhan fisik yang sama akan
kognitif juga mengalami perkembangan yang tidak sama. Adakalanya anak dengan
perkembangan kogintif yang cepat juga adakalanya perkembangan kognitif yang lambat.
Hal tersebut juga dapat dipengaruhi oleh latar belakang anak. Perkembangan konsep diri
ini sudah ada sejak bayi, akan tetapi belum terbentuk secara sempurna dan akan
mengalami perkembangan seiring dengan pertambahan usia pada anak. Demikian juga
pola koping yang dimiliki anak hamper sama dengan konsep diri yang dimiliki anak.
Pola koping pada anak juga sudah terbentuk mulai bayi, hal ini dapat kita lihat
pada saat bayi anak menangis. Salah satu pola koping yang dimiliki anak adalah
menangis seperti bagaimana anak lapar, tidak sesuai dengan keinginannya, dan lain
sebagainya. Kemudian perilaku social pada anak juga mengalami perkembangan yang
terbentuk mulai bayi. Pada masa bayi perilaku social pada anak sudah dapat dilihat
seperti bagaimana anak mau diajak orang lain, dengan orang banyak dengan
social yang seiring dengan perkembangan usia. Perubahan perilaku social juga dapat
berubah sesuai dengan lingkungan yang ada, seperti bagaimana anak sudah mau bermain
Anak usia sekolah dasar (SD) merupakan masa yang sangat menentukan
terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang baik. Asupan makanan yang bergizi
seimbang begitu penting untuk menjamin tumbuh kembang anak yang sehat dan aktif.
Peran dan dukungan orang terdekat mempengaruhi kebiasaan makan anak. Apabila
kebiasaan makan baik, dengan menerapkan makanan sehat dan bergizi seimbang sejak
dini, maka kebiasaan tersebut akan berpengaruh hingga tumbuh dewasa nanti.
keluarga dimana anak akan memperoleh pendidikan. Oleh karena itu sekolah merupakan
lembaga yang sangat penting didalam pembentukan kepribadian anak dan menentukan
mutu anak tersebut dikemudian hari. Menurut Nasution (1993, dalam Djamarah, 2008)
masa usia sekolah sebagai masa kanak-kanak akhir yang berlangsung dari usia enam
masa keserasian bersekolah. Tetapi dia tidak berani mengatakan pada umur berapa
tepatnya anak matang untuk masuk sekolah dasar. Kesukaran penentuan ketepatan umur
matang untuk masuk sekolah dasar disebabkan kematangan itu tidak hanya ditentukan
oleh umur semata, tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti yang
Usia sekolah ditandai dengan mulainya anak masuk sekolah dasar dan dimulainya
sejarah baru dalam kehidupannya yang kelak akan mengubah sikap-sikap dan tingkah
lakunya. Para guru mengenal masa ini sebagai masa sekolah oleh karena pada usia inilah
anak untuk pertama kalinya menerima pendidikan formal, tetapi bisa juga dikatakan
bahwa masa usia sekolah adalah masa matang untuk belajar maupun masa matang untuk
sekolah. Disebut masa matang untuk belajar karena anak sudah berusaha untuk mencapai
sesuatu, sedangkan disebut masa matang untuk sekolah karena anak sudah menamatkan
taman kanak-kanak, sebagai lembaga persiapan bersekolah yang sebenarnya dan anak
Usia sekolah adalah usia yang sangat penting dalam perjalanan hidup anak,
karena usia inilah pertama sekali anak diperkenalkan dengan dunia pendidikan formal,
dimana dalam pendidikan formal anak sudah dituntut mampu menerapkan intelektualnya.
Dalam masa ini juga anak mengalami pertumbuhan fisik serta perkembangan emosional
dan sosial, anak senang berkumpul dengan teman sebaya untuk melakukan sosialisasi.
Rentang umur usia sekolah antara enam sampai dua belas tahun sesuai dengan pendapat
Aspek tumbuh kembang pada anak dewasa ini adalah salah satu aspek yang
diperhatikan secara serius oleh para pakar, karena hal tersebut merupakan aspek yang
psikososial. Namun, sebagian orang tua belum memahami hal ini, terutama orang tua
yang mempunyai tingkat pendidikan dan sosial ekonomi yang relative rendah. Mereka
menganggap bahwa selama anak tidak sakit, berarti anak tidak mengalami masalah
kesehatan termasuk pertumbuhan dan perkembangannya. Sering kali para orang tua
Tahapan ini dimulai sejak anak berusia 6 tahun sampai organ-organ seksualnya
masak. Kemasakan seksual ini sangat bervariasi baik antara jenis kelamin maupun antar
ada dua masa perkembangan pada anak usia sekolah, yaitu pada usia 6-9 tahun atau masa
kanak-kanak tengah dan pada usia10-12 tahun atau masa kanak-kanak akhir. Setelah
menjalani masa kanak-kanak akhir anak akan memasuki masa remaja. Pada usia sekolah,
anak memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak-anak yang usianya lebih muda.
Perbedaan ini terlihat dari aspek fisik, mental-intelektual, dan social-emosial anak
(Gustian, 2002).
Pertumbuhan fisik pada anak usia sekolah tidak secepat pada masa-masa
sebelumnya. Anak akan tumbuh antara 5-6 cm setiap tahunnya. Pada masa ini, terdapat
perbedaan antara anak perempuan dan anak laki-laki. Namun, pada usia 10 tahun ke atas
pertumbuhan anak laki-laki akan menyusul ketertinggalan mereka. Perbedaan ini yang
akan terlihat pada aspek fisik antara anak laki-laki dan perempuan adalah pada bentuk
otot yang dimiliki. Anak laki-laki lebih berotot dibandingkan anak perempuan yang
Kemampuan anak usia sekolah dalam menggunakan fisiknya atau sering disebut
motorik pada anak dibagi menjadi dua yaitu kemampuan motorik kasar dan kemampuan
motorik halus. Kemampuan motorik kasar dan halus yang dimiliki oleh anak merupakan
syarat mutlak untuk dapat memasuki dunia sekolah. Mereka akan mempelajari
Kemampuan motorik halus anak pada usia sekolah berkembang dengan pesat. Anak
mengenai mana yang benar dan salah serta apa yang boleh dan tidak. Kemampuan ini
berkembang tahap demi tahap sesuai dengan pertambahan usia anak. Sebelum mencapai
usia 11 tahun, anak akan berada pada tahap eksternal mortalitas. Pada tahap ini anaka
akan sangat kaku memegang aturan dan tidak mau melanggarnya karena akan
mendapatkan sanksi. Tahap ini juga ditandai ketidaktahuan anak mengenai sumber dari
aturan yang ada. Jika ditanya aturan itu dari mana, anak akan menjawab bahwa peraturan
dari tuhan atau ayah. Ketika memasuki usia 11 tahun, anak sudah memahami bahwa
aturan adalah hasil kesepakatan. Pada tahap ini dapat dikatakan anak talah memasuki
Dibanding anak prasekolah , anak usia sekolah dapat mengingat lebih banyak.
Mereka mampu menghubungkan antara informasi yang baru dan informasi yang dimiliki
sebelumnya. Kelebihan dalam ingatan ini disebabkan oleh beberapa aspek , seperti
kapasitas ingatan jangka pendek. Kapasitas ingatan jangka pendek anak bertambah
seiring bertambahnya usia. Hal ini yang menyebabkan anak usia sekolah memiliki daya
ingat yang lebih banyak yaitu pengetahuan mengenai strategi dalam mengingat, seperti
Salah satu hal penting dari meningkatnya kemampuan anak dalam mengingat
adalah belajar membaca. Semakin baik ingatan anak maka akan semakin mudah ia
belajar membaca. Untuk belajar membaca anak harus siap, dalam arti anak telah memiliki
kematangan dalam aspek-aspek fisiologisnya dan memiliki minat untuk mulai membaca.
Anak harus sudah dapat melakukan pengamatan dengan baik terhadap huruf-huruf yang
ada, karena jika hal ini belum tercapai, anak akan sukar belajar untuk membaca.
yang lebih luas dan bergaul dengan lebih banyak orang. Karena keinginan yang sangat
besar untuk diterima menjadi bagian dari kelompok serta keinginan yang besar untuk
membentuk kelompok-kelompok, masa sekolah disebut juga masa gang age (Munandar,
2009). Ciri-ciri anak sekolah dalam kegiatan berkelompoknya terlihat dari cara-cara
merekamenggunakan istilah-istilah dalam kelompok mereka. Walaupun demikian, anak
tetap mengharapkan dengan orang tua meskipun dengan bentuk yang berbeda dengan
secara kasar tidaklah diterima di masyarakat. Oleh karena itu, dia mulai belajar untuk
diperoleh anak melalui peniruan dan latihan (pembiasaan). Dalam proses peniruan,
yang secara dialami pada tahap perkembangan usia sekolah ini adalah marah, takut, iri
hati, kasih saying, rasa ingin tahu, dan kegembiraan, (rasa senang, nikmat, atau bahagia).
dalam hal ini termasuk pula perilaku belajar. Emosi yang positif, seperti perasaan senang,
bergairah, bersemangat atau rasa ingin tahu akan mempengaruhi individu untuk
pemateri, membaca buku, aktif dalam diskusi, mengerjakan tugas, dan disiplin dalam
belajar.
motorik anak sudah dapat terkodinasi dengan baik. Setiap gerakannya sudah selaras
dengan kebutuhan atau minatnya. Pada masa ini ditandai dengan kelebihan gerak atau
aktivitas motorik yang lincah. Oleh karena itu, usia ini merupakan masa yang ideal untuk
belajar keterampilan yang berkaitan dengan motorik ini, seperti menulis, menggambar,
proses belajar, baik dalam bidang pengetahuan maupun keterampilan. Oleh karaena itu,
perkembangan motorik sanagat menunjang keberhasilan belajar peserta didik. Pada masa
usia sekolah dasar kematangan perkembangan motorik ini pada umumnya dicapainya,
diajarkan :
dan memukul).
kedisiplinan.
tempat yang belum pernah dikunjungi baik dikota maupun di desa mengasikkan
itu bentuk permainan kelompok yang disenangi meruoakan permainan oleh raga
seperti basket, sepak bola, voleydan sebagainya. Jenis permainan ini membantu
1. Definisi
Menurut Echols (dalam aliyah, 2011) storytelling terdiri atas dua kata
yaitu story berarti cerita dan telling berarti penceritaan. Penggabungan dua kata
perasaan, buah pikiran atau sebuah cerita kepada anak-anak serta lisan.
tidur dan pada saat anak makan, atau guru yang sedang membahas tema digunakan
metode storytelling.
sebagai sebuah seni atau seni dari sebuah keterampilan bernarasi dari cerita-cerita
dalam bentuk syair atau prosa, yang dipertunjukkan atau dipimpin oleh satu orang
dengan cara diceritakan atau dinyanyikan, dengan atau tanpa musik, gambar,
ataupun dengan iringan lain yang mungkin dapat dipelajari secara lisan, baik
tersebut. Teknik bercerita merupakan cara yang unik, menarik tanpa memaksa dan
3. Manfaat
Manfaat story telling atau mendongeng antara lain: mudah membuat anak
komunikasi anak dengan orang tuanya, Ampuh dan efektif untuk memberikan
Human Touch atau sentuhan manusiawi dan sportifitas bagi anak, jelajah
cakrawala pemikiran anak akan menjadi lebih baik, lebih kritis, dan cerdas. Anak
juga bias memahami hal mana yang perlu ditiru dan yang tidak boleh ditiru,
Karena manfaatnya yang sangat banyak, maka kegiatan story telling perlu
dilakukan oleh setiap orang tua kepada anaknya agar berdampak positif pada
anak itu sendiri. Seperti yang telah disebutkan diatas, bahwa kegiatan story telling
dapat membuat pemikiran anak menjadi lebih baik, lebih kritis, dan cerdas maka
kegiatan story telling ini tentunya tidak boleh dipandang sebelah mata, akan tetapi
justru sebaliknya. Manfaatnya yang sangat banyak, penting untuk bisa menjadi
1. Definisi
Kesulitan makan adalah merupakan suatu gejala dari berbagai penyakit atau
gangguan fungsi tubuh, bukan merupakan suatu bentuk diagnosis atau penyakit
tersendiri. Definisi kesulitan makan adalah jika anak tidak mau atau menolak untuk
jenis dan jumlah sesuai usia secara fisiologis (alamiah dan wajar), yaitu mulai dari
dipencernaan secara baik tanpa paksaan dan tanpa pemberian vitamin dan obat
tertentu.
tertentu sebagai akibat disfungsi neuromotorik, gangguan saluran cerna atau faktor
psikososial yang mempengaruhi makan atau kombinasi dua atau lebih penyebab
tersebut. Peneliti lain membuat definisi bahwa masalah makan terjadi bila anak
simulut anak
b. Makan berlama-lama dan memainkan makanan.
Masalah kesulitan makan pada anak merupakan masalah tingkah laku anak yang
paling hanyak dijumpai dan sering dikeluhkan oleh para ibu. Sebenarnya kelainan ini
mudah sekali dicegah dan dapat diobati hanya dengan merubah lingkungan sekitar anak.
penyebab itu dapat berasal dari dari dalam tubuh sendiri,dari makanan dan dari
lingkungan.
Keadaan yang berasal dari tubuh, misalnya terjadi karena sifat khas pribadi anak
tersebut. Seperti diketahui tiap anak mempunyai kesukaan terhadap makanan sendiri-
sendiri. Sebagian anak menyukai manis, sebagian lagi lebih menyukai asin, ada anak yang
menyenangi daging, tapi anak lain lebih menggemari sayur-sayuran, dan lain-lain.
Namun bagaimana pun tiap anak sebenamya dilahirkan dengan nafsu makan yang
cukup. Secara naluriah mereka akan mengambil sesuatu yang diperlukan tubuhnya demi
Pertumbuhan ego juga mempengaruhi tingkat selera makan anak. Pada anak usia 2
—3 tahun sifat negativitik sudah menjadi sifat yang hampir biasa pada anak. Pada umur
seperti ini anak sering menolak makanan yang diberikan kepadanya. Misalnya saja anak
yang berusia 6—9 bulan sering menolak susu. Keadaan tersebut terjadi pada anak yang
mendapat makanan padat untuk pertama kali atau anak yang mendapat susu melebihi
b. Factor Penyakit
Penyakit atau ketika anak sakit biasanya mempengaruhi nafsu makan anak.
Penyakit yang mempengaruhi nafsu makan umumnya kelainan pada mulut seperti
sariawan, tonsilitis dan rasa sakit akibat tumbuh gigi baru. Tuberkulosis, diare, demam,
kekurangan gizi-berat serta beberapa penyakit lainnya, juga dapat menyebabkanpenurunan
Perasaan tidak bahagia atau rasa cemburu terhadap adiknya, yang sebenarnya
normal pada anak yang berusia sekitar 9 bulan sampai 3 tahun, berperan pula dalam
menurunkan nafsu makan anak. Penyakit atau keadaan yang mendasari kelainan nafsu
makan ini harus dihilangkan dahulu, agar anak kembali makan seperti biasa
c. Factor Makanan
Faktor makanan seperti warna, bau, bentuk dan rasa makanan juga sangat
mempengaruhi selera makan anak. Anak-anak misalnya cenderung tertarik pada bentuk
makanan yang unik, warna makanan yang mencolok dan rasa makanan yang manis dan
asam. Perlu kehati-hatian dari orang tua akan jajanan jaman sekarang yang memang dibuat
untuk dapat menarik minat anak tetapi terkadang mengandung bahan tambahan yang
berbahaya, seperti pewarna dan pengawet. Makanan baru yang diperoleh anak akan
d. Factor Lingkungan
Faktor lain yang menyebabkan kesulitan makan pada anak adalah lingkungan.
Misalnya keluarga akan membujuk, memberikan hadiah, memarahi, atau memaksa jika
anak tidak mau makan. Kalau hal ini terus menerus berlangsung maka akan menjadi
semacam kebiasaan dan dapat mempengaruhi cara makan anak, yang cenderung akan
menyulitkan.
Lingkungan sekitar rumah dan sekolah di mana terdapat jajanan yang menarik
hati anak-anak, juga dapat mempengaruhi pola makan anak. Seringnya jajan dan jenis
jajanan yang mengenyangkan akan menurunkan nafsu makan anak, hal ini dikhawatirkan
mengandung kalori atau dalam hal ini makanan atau jajanan yang manis-manis
sebelum waktunya makan, maka hal ini akan bisa menjadikan perut anak merasa
kenyang terlebih dahulu. Makanan yang banyak mengandung kalori ini biasanya
makanan yang manis-manis seperti : permen, minuman ringan, cokelat, snack ber-
MSG.
Merasa bosan dengan menu sehari-hari yang dirasakan anak seperti itu-itu saja
tanpa adanya variasi dalam penyajian menu makanan maka lambat laun hal ini akan bisa
menyebabkan anak bosan dan selanjutnya bisa masuk dalam tahapan anak menjadi susah
makan. Untuk itu para orang tua khususnya para ibu untuk lebih bisa menyajikan makanan
yang bervariasi.
Berdasarkan beberapa penelitian, hal ini disebabkan oleh adanya faktor kecil yang
dialami oleh anak khusunya saat masih bayi. Pada kondisi demikian, bayi cenderung
lebih sering menyemburkan makanan yang dia makan atau hanya ingin mengemut saja.
3. Cara Mengatasi Anak Sulit Makan
Sebagai orang tua, bunda harus jeli dan cermat mengamati kecenderungan
buah hati. Ketika anak mulai susah makan maka bunda bisa mengetahui kira-kira apa
yang menyebabkan si kecil susah makan. Apa penyebabnya? apakah si kecil sedang
sakit? apakah ada kesalahan pada pola makan sikecil? ataukah masalah psikis buah
Ketika anak tidak memiliki selera makan maka bunda bisa mencoba dengan
variasi baru. Kecenderungan anak biasanya akan menyukai sesuatu yang baru dan
belum pernah dirasakannya. Sajikan menu baru tersebut secara bertahap sedikit-demi
Yang perlu digaris bawahi adalah anak punya hak memilih kapan mau
makan, seberapa banyak yang akan dikonsumsi olehnya. Jangan sampai orangtua
enggan dan kehilangan kepercayaannya terhadap orangtuanya sendiri. Hal ini juga
berakibat menghambat anak menentukan kapan waktu yang tepat untuk makan
secara rutin.
saat makan adalah dengan menseting suasana yang menyenangkan. Bagi bunda
yang memiliki waktu luang ada baiknya memberi makan sambil jalan-jalan. Bisa
Sayuran merupakan salah satu makanan yang paling banyak ditolak oleh anak-
anak terutama pada anak usia sekolah, pada fase ini anak – anak seringkali mengalami
fase sulit makan, misalnya beberapa anak sekolah masih memilih kebiasaan makan yang
khas pada masa toodler dan menganggap sayuran rasanya kurang enak atau tidak sperti
makanan cepat saji yang gurih yang mengandung vetsin. Jika problem ini
berkepanjangan, maka dapat mengganggu tumbuh kembang anak karena jumlah dan jenis
Perilaku gizi yang salah pada anak sekolah perlu mendapat perhatian. Misalnya
tidak sarapan pagi, kurang mengonsumsi sayuran dan buah, terlalu banyak mengonsumsi
fast food dan junk food, makanan yang mengandung bahan pengawet, pewarna, dan
penambah cita rasa. Padahal, bisa dibilang konsumsi sayuran dan buah adalah kunci
menjalani makan pola sehat. Sayur mengandung vitamin, zat fitokimia, dan enzim yang
berfungsi membangun sel – sel tubuh, embantu tumbuh dan berkembang secara normal.
Serat di dalamnya juga bermanfaat dalam membersihkan sisa – sisa metabolisme dan
menstabilkan kadar kolesterol. Manfaatnya itu berperan besar dalam mencegah berbagai
penyakit degeneratif pada kemudian hari, seperti diabetes, kanker, stroke, dan serangan
Salah satu penyebab rendahnya konsumsi sayur pada anak karena kurangnya
pendidikan gizi pada anak semenjak usia dini berdampak pada pengetahuan yang kurang
tentang pola konsumsi makanan yang sehat dan seimbang saat dewasa, sehingga
menyebabkan perilaku yang salah (Kementerian Kesehatan RI, 2011). Masalah tersebut
dapat berakibat buruk bagi tumbuh kembang anak. Anak dapat mempunyai peluang besar
untuk menderita kurang gizi karena makanan yang dikonsumsi dalam jumlah sedikit
sehingga tidak memenuhi kebutuhan nutrisinya (Fitriani et al., 2009). Selain itu, anak
karena anak lebih memilih mengkonsumsi bahan makanan yang banyak mengandung
bahan kmia. Masalah makan berdampak buruk terhadap kesehatan anak, seperti
gangguan pertumbuhan, rentan terhadap infeksi, dan bahkan kematian (Manikam dan
Perman, 2000). Selain itu, masalah makan berpotensi menyebabkan gangguan kognitif
dan perilaku di kemudian hari. Masalah makan (feeding problems) juga dikaitkan dengan
mengakibatkan gangguan cemas dan kelainan makan (eating disorden) pada masa anak,
remaja, dan dewasa muda (Marchi dan Cohen dalam Chatoor, 2009).
Sebuah studi melaporkan bahwa anak dengan Picky Eater memiliki intake
makanan yang terbatas, terutama makanan yang kaya mikronutrien, seperti buah-buahan,
sayuran, dan daging. Perilaku ini bias mengganggu pertumbuhan anak karena memiliki
berat badan yang kurang selama 2 tahun pertama kehidupannya, bahkan 11,1% dari anak-
Selain itu tingginya tingkat konsumsi makanan yang tidak seimbang gizinya oleh
anak-anak usia sekolah dikota besar menimbulkan beberapa masalah gizi, seperti
obesitas. Obesitas merupakan akumulasi jaringan lemak bawah kulit yang berlebihan
yang terdapat diseluruh tubuh yang akhir-akhir ini terlihat prevalensinya meningkat
terutama dari golongan social ekonomi menengah keatas. Selain obesitas, persoalan lain
yang perlu diperhatikan adalah kandungan zat-zat gizi dalam makanan yang di gemari
ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh. Kedua kandungan kolesterol yang tinggi dapat
ini menyebabkan terganggunya suplai oksigen keotak sehingga beresiko terkena serangan
stroke. Penelitian lain menemukan bahwa pengapuran pembuluh darah terjadi malah pada
jajanan anak dan mie instant yang mengandung MSG. pemakaian yang berlebihan (diatas
120 mg/kg berat badan/hari) dapat membahayakan kesehatan. Akibat yang sudah
diketahui adalah timbulnya sindroma restoran cina. Akibat lainnya adalah resiko penyakit
kanker. Keempat adalah kandungan gula. Anak sangat menyukai makanan yang manis-
mansi seperti permen, coklat, minuman ringan, kue dan lain-lain. Gula adalah sumber
kalori yang sangat tinggi yang bila tidak dibakar dalam tubuh bisa berubah menjadi
lemak, selain itu gula dapat menyebabkan kerusakan gigi (caries) pada anak-anak
(Kristanto,2006).
6. Hubungan Storytelling dengan minat makan sayur pada anak
mengkonsumsi sayur-mayur. Antaranya adalah cara-cara berikut ini yang dibuat khas
untuk anak-anak yang berumur antara 6 hingga 11 tahun di Amerika Serikat (USDA,
2011) :
a) Blast off game Dibuat satu permainan komputer di mana anak-anak perlu mengisi
roket dengan sayur-mayur dan aktifitas fisikal untuk mencapai Planet Power. 35
b) Poster untuk anak Poster ini diisi dengan pesan untuk mengkonsumsi sayur-mayur dan
aktifitas fisikal dengan berbagai grafik yang dapat menarik perhatian anak.
c) Buku mewarna untuk anak Buku ini dipenuhi dengan gambar sayur-mayur untuk
d) Kartu sehat bagi anak Dalam kartu ini mempunyai pedoman diet seimbang untuk anak-
anak. Anak-anak dapat mengetahui apa yang mereka konsumsi dan merancang untuk
e) Pedoman diet seimbang Pedoman diet seimbang ini diberi pada orangtua untuk
f) Material kelas Beberapa material untuk ditempel di dalam kelas juga disediakan oleh
Bagi pihak orangtua, banyak yang bisa dilakukan untuk menarik minat anak
walaupun satu sendok untuk memberi rangsangan pada anak-anak. Anak-anak mengambil
masa untuk berminat terhadap makanan yang baru bagi mereka. Menurut Judarwanto
karena besarnya variasi kebutuhan makanan pada masing-masing anak, maka dalam
memberikan nasehat makanan pada anak tidak boleh terlalu kaku. Pemberian makanan pada
anak tidak boleh dengan kekerasan tetapi dengan persuasif dan monitoring terhadap tumbuh
kembang anak. 36 Anak-anak tidak boleh dipaksa untuk makan. Mereka perlu diberi
kebebasan dan identitas yang berasingan daripada orangtua mereka. Dalam erti kata lain,
anakanak hendaklah diberi kebebasan untuk memilih tanpa paksaan orangtua. Tidak ada
satu bahan makanan yang benar-benar esensial dalam diet. Anak-anak patut diberi makan
ketika lapar dan jangan berlebihan. Memberi anak-anak makanan yang terdiri daripada
sayur-mayur ketika memulakan hidangan yaitu ketika paling lapar, mungkin memberi kesan
contoh, gabungan brokoli dan wortel. Sayur-sayur yang berwarna terang ini dapat
menarik minat anak untuk mencoba. Hiasan dalam sediaan makanan juga penting. Ibu
yang menyediakan makanan untuk anak perlu mencari ide-ide kreatif supaya hidangan
tersebut dapat mencuri perhatian anak. Orangtua perlulah memberikan contoh terbaik
pada anak dengan mengkonsumsi sayur-mayur dalam hidangan dan sebagai snek.
Biarkan anak-anak memilih sayur untuk makan malam dan memilih sayur-mayur di pasar
yang cukup penting karena dalam kegiatan tersebut, ketidakjelasan bahan yang
disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang
mampu disampaikan oleh pemateri melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan
anak didik akan mudah mencerna bahan daripada tanpa media. Berikut akan
dipaparkan mengenai media flash card yang akan membantu dalam proses
Menurut Soeparno (2006) media adalah suatu alat yang dipakai sebagai
saluran (channel) untuk menyampaikan suatu pesan (message) atau informasi dari
Sadiman (2007) memaparkan bahwa kata media berasal dari bahasa latin dan
merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfia berarti perantara atau
pengantar. Media adalah pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Oleh
karena itu, sadiman menjelaskan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian
pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi
materi pengajaran. Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau
wahana fisik yang mengandung materi intruksional di lingkungan siswa yang dapat
Djamarah (2006) menjelaskan bahwa media adalah alat bantu apa saja yang
dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran. Media
digunakan dalam proses pembelajaran sebagai alat bantu pemateri untuk menjelaskan
materi yang ingin di sampaikan agar siswa lebih mudah menangkap apa yang
disampaikan oleh pemateri dan media pembelajaran juga dapat sebagai sumber
adalah alat atau segala sesuatu yang digunakan untuk membantu dan mempermudah
kegunaan, yaitu (1) memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis
(dalam bentuk kata-kata tertulis atau pesan belaka), (2) mengatasi keterbatasan ruang,
waktu, dan indera, (3) dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan
bervariasi, dapat diatasi sikap pasif anak didik, dan (4) memberikan perangsang,
minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, serta
penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motiasi dan
pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang
proses belajar siswa, antara lain menumbuhkan motivasi belajar, pengajaran akan
lebih bermakna dan dipahami siswa, metode mengajar akan lebih bervariasi, dan