Anda di halaman 1dari 5

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Remaja merupakan merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Pada periode ini berbagai
perubahan terjadi baik perubahan hormonal, fisik, maupun psikologis. Perubahan ini terjadi dengan
sangat cepat dan terkadang tanpa kita sadari. Perubahan fisik yang menonjol adalah perkembangan
tanda tanda seks sekunder, terjadinya pacu tumbuh, serta perubahan perilaku dan hubungan sosial
dengan lingkungannya. Perubahan-perubahan tersebut dapat mengakibatkan kelainan maupun penyakit
tertentu bila tidak diperhatikan dengan seksama

Masa remaja adalah suatu masa perubahan. Selain perubahan yang telah disebutkan, juga terjadi
beberapa perubahan selama masa remaja, yaitu; peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada
masa remaja awal yang dikenal dengan sebagai masa storm dan stress. Peningkatan emosional ini
merupakan hasil dari perubahan fisik terutama hormon yang terjadi pada masa remaja. Peningkatan
emosi karena pengaruh hormonal ini merupakan tanda bahwa remaja berada dalam kondisi baru yang
berbeda dari masa sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntutan dan tekanan yang ditujukan pada
remaja, misalnya mereka diharapkan untuk tidak lagi bertingkah seperti anak-anak, mereka harus lebih
mandiri dan bertanggung jawab. Kemandirian dan tanggung jawab ini akan terbentuk seiring
berjalannya waktu, dan akan nampak jelas pada remaja akhir yang duduk di awal-awal masa kuliah
(Aaro, 1990).

Kajian tentang perkembangan remaja secara biologis tentunya sangat penting untuk diketahui oleh
setiap individu khususnya mahasiswa yang berperan sebagai individu terpendidik dan dipandang
mampu memberikan informasi secara ilmiah tentang setiap fenomena atau peristiwa yang terjadi dalam
kehidupan. Karenanya dalam makalah ini akan dibahas secara terperinci mengenai perkembangan
remaja berdasarkan kajian biologis.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Masa Remaja dan Pubertas


Masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang pada
umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua
puluhan tahun (Papalia dan Olds, 2001). Sedangkan Freud (dalam Hurlock, 1990) menyatakan bahwa
pada masa remaja terjadi proses perkembangan meliputi perubahan-perubahan yang berhubungan
dengan perkembangan psikoseksual. Hurlock juga menyatakan bahwa transisi perkembangan pada
masa remaja berarti sebagian perkembangan masa kanak-kanak masih dialami namun sebagian
kematangan masa dewasa sudah dicapai (Hurlock, 1990).

1. Pengertian Remaja

Remaja dalam bahasa latin disebut adolescence yang artinya tumbuh atau tumbuh untuk mencapai
kematangan (Ali, 2009). Menurut WHO, yang disebut remaja adalah mereka yang berada pada tahap
transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12 sampai 24
tahun. Menurut Depkes RI remaja adalah antara 10 sampai 19 tahun dan belum kawin. Sedangkan
Romauli (2009) menyatakan bahwa remaja adalah anak usia 10-24 tahun yang merupakan usia antara
masa kanak-kanak dan masa dewasa dan sebagai titik awal proses reproduksi, sehingga perlu
dipersiapkan sejak dini. Sarwono (2006) menyatakan bahwa Remaja adalah suatu masa ketika individu
yang berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat
ia mencapai kematangan seksual.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa remaja adalah masa berkembang
suatu individu dari usia 10-24 tahun dari saat pertama kali menunjukkan tanda seksual sekunder sampai
mencapai kematangan sewksualnya. Pada bahasan selanjutnya akan dibahas lebih mendetail tentang
rentangan waktu masa remaja berdasarkan berbagai pendapat ahli sehingga terlihat secara lebih jelas
rentang waktu antara masa remaja awal, remaja pertengahan, ataupun remaja akhir.

2. Rentangan waktu masa Remaja

Wong, et al (2009) mengemukakan masa remaja terdiri atas tiga subfase yang jelas, yaitu:

a. Masa remaja awal usia 11-14 tahun kiilantan

b. Masa remaja pertengahan usia 15-17 tahun

c. Masa remaja akhir usia 18-20 tahun

3. Pubertas. Remaja
Menurut Pardede (2002) Pubertas disebut sebagai masa transisi antara masa anak dan dewasa, dimana
terjadi suatu percepatan pertumbuhan (Growth spurt), timbul ciri-ciri seks sekunder dan terjadi
perubahan psikologis yang mencolok. Sarwono (2007) mengemukakan bahwa pubertas pada wanita
dimulai dengan awal berfungsinya ovarium dan berakhir pada saat ovarium sudah berfungsi dengan baik
dan teratur.Pubertas diartikan sebagai proses biologis yang akhirnya menuju pada kemampuan
reproduksi.

B. Perkembangan Hormonal dan Fisik Remaja

Perubahan hormonal pada remaja dapat menyebabkan perubahan fungsi fisiologis dalam tubuh
remaja. Pada masa ini terjadi perubahan fisik yang membedakan antara remaja laki-laki dengan
perempuan.

1. Perkembangan Fisik pada Remaja Perempuan

Terdapat empat perubahan tubuh yang paling menonjol pada remaja perempuan yaitu pertambahan
tinggi yang cepat, menarche (menstruasi pertama), pertumbuhan buah dada, dan tumbuhnya rambut
pada kemaluan. Untuk anak perempuan biasanya perkembangan fisik yang menandai permulaan masa
remaja diawali pada usia 10-11 tahun.

Ciri perubahan fisik pertama yang menonjol dari remaja perempuan adalah adanya perkembangan buah
dada (payudara) yang dalam istilah kedokteran disebut thelarche. Seperti yang telah dijelaskan dalam
bahasan sebelumnya. perkembangan payudara pada remaja wanita disebabkan karena adanya
pengaruh hormonal. Hormon estradiol yang disekresikan oleh kelenjar endokrin ke pembuluh darah
menyebabkan adanya perubahan pada ukuran payudara yang menjadi lebih besar. Estradiol juga
berpengaruh pada perkembangan rahim dan kerangka yang terjadi pada remaja perempuan (Kelly,
2010). Pada masa remaja, hormon estradiol meningkat 8 kali pada remaja perempuan sementara pada
remaja laki-laki hanya meningkat 2 kali.

Pada masa remaja terjadi peningkatan aktivitas kelenjar pituitari bagian atas yang menyebabkan adanya
induksi progresif terhadap ovarium untuk menghasilkan hormon esterogen dalam bentuk estradiol yang
pada akhirnya akan mempengaruhi perkembangan morfologi berupa perubahan ukuran payudara yang
lebih besar akibat adanya restibusi lemak pada bagian payudara (Schwitzgebel, 2004). Pada masa
pubertas, selain terjadi perubahan pada ukuran payudara, remaja putri juga mengalami perubahan pada
uterus.
2. Perkembangan Fisik pada Remaja Laki-Laki

Pada individu laki-laki, permulaan masa remaja dimulai lebih lambat. Biasanya perubahan fisik remaja
laki-laki baru diawali pada usia sekitar 11 dan 12 tahun. Namun, pada individu tertentu, bisa juga diawali
pada usia di bawah 9 tahun atau mungkin bisa juga lebih lambat dan baru terjadi selepas usia 14 tahun
(raisingchildren.net.au, 2014). Ada 4 perubahan fisik yang paling menonjol pada individu laki-laki ketika
menginjak usia remaja yaitu pertumbuhan penis dan testis, perubahan drastis pada bentuk dan bobot
tubuh, perubahan suara, sudah dapat terjadinya proses ejakulasi dan ereksi, pertumbuhan tinggi badan
dan tumbuhnya rambut pada wajah, ketiak, sekitar kemaluan dan pada bagian dada.Perkembangan ciri
seksual pada remaja laki-laki sangat dipengaruhi oleh adanya sekresi hormon testosteron atau yang
disebut juga sebagai hormon androgen.

C. Perkembangan Psikis Remaja

Piaget dalam Apriansyah (2009) menyebutkan bahwa masa remaja adalah masa ketika individu
berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia ketika anak anak sudah tidak mau lagi disebut sebagai
anak-anak, termasuk juga terjadinya perkembangan intelektual yang mencolok. Transformasi intelektual
yang khas untuk diakui oleh para orang dewasa di sekitarnya menjadi ciri perkembangan psikis yang
khas pada masa remaja. Freud dalam Fedyani (1997) menyatakan bahwa tahap perkembangan psikis
pada remaja terbagi menjadi empat tahapan yaitu sebagai berikut.

a. Masa Juvenil

Tahap psikologis yang terletak diantara usia kanak-kanak dan pra remaja. Biasanya pada masa ini
kemampuan kognitif mulai berkembang pesat, dan anak sudah mulai memiliki kemampuan metakognisi
untuk memperhatikan dirinya sendiri.

b. Masa pra-remaja

Pada masa ini, individu mulai berusaha untuk mendapatkan hubungan sosial yang lebih mendalam
dengan berinteraksi di lingkungan luar.
e. Masa remaja awal

Masa remaja awal ditandai dengan adanya tingkat pemikiran yang lebih matang dan kemampuan
remaja untuk mengalami orgasme. Tahap ini disebut stressfull stage karena di satu sisi organ genitalnya
sudah siap untuk melakukan aktivitas seksual sedangkan disisi lain ia berusaha untuk mengingkari
dorongan tersebut.

d. Masa remaja akhirPada masa ini remaja sudah mulai berkembang menjadi manusia yang utuh

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang
pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir usia akhir belasan tahun atau awal dua
puluhan tahun. sendangkan pubertas disebut sebagai masa transisi antara masa anak dan

dewasa, dimana terjadi suatu percepatan pertumbuhan. 2. Perubahan fisik dan hormonal yang terjadi
bervariasi pada setiap individual tetapi pada umumnya mengikuti suatu pola khas yang sama, remaja
laki-laki biasanya mengawali pertumbuhan dan perkembangan yang lebih lambat dibandingkan remaja
perempuan.

3. Perkembangan psikis pada remaja terbagi menjadi empat tahapan yaitu: Masa Juvenil, pra-remaja,
remaja awal, dan remaja akhir.

B. Saran

Sebagai generasi muda utamanya mahasiswa harus terus menggali

informasi tentang kajian-kajian terbaru mengenai perkembangan remaja sehingga menambah wawasan
dan informasi dalam pengembangan makalah selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai