KELOMPOK
DI SUSUN OLEH:
SALSA NABILA
RINALDI GUSMAR
M.ABDUL SHALEH
KATA PENGANTAR
Pertama-tama, puji syukur kepada Allah SWT atas pertolongan Allah SWT,
Hormat Kami
penulis
Pendahuluan
dengan sumatra utara, nogari Tambusai, Rokan Hulu, Riau. yang didirikan di
tepi sungai Sosah, anak sungai Rokan. Tuanku Tambusai memiliki nama kecil
Muhammad Saleh, yang setelah pulang haji, dipanggilkan orang Tuanku Haji
Muhammad Saleh.[1]
Imam Maulana Kali dan Munah. Ayahnya berasal dari nagari Rambah (rambah
seorang guru agama Islam. Oleh Raja Tambusai ayahnya diangkat menjadi
dari nagari Tambusai yang bersuku Kandang Kopuh. Sesuai dengan tradisi
minang yang matrilineal, suku ini diturunkannya kepada Tuanku Tambusai. [2]
Sewaktu kecil Muhammad Saleh telah diajarkan ayahnya ilmu bela diri,
ulama Islam yang berpaham Paderi, hingga dia mendapatkan gelar fakih.
Ajaran Paderi begitu memikat dirinya, sehingga ajaran ini disebarkan pula di
Melawan Belanda.
Tanah Arab.[5]
yang telah jatuh ke tangan Belanda dapat direbut kembali walaupun tidak
bertahan lama. Tuanku Tambusai tidak saja menghadapi Belanda, tetapi juga
dikalahkan, tidak pernah menyerah, dan tidak mau berdamai dengan Belanda.
Belanda. Lewat pintu rahasia, ia meloloskan diri dari kepungan Belanda dan
"Harimau Padri dari Rokan" (De Padrische Tijger Va Rokan) yang diberikan
oleh Belanda tidaklah berlebihan. Bahkan, tokoh yang memiliki nama kecil
Dalu-dalu, Nagari Tambusai, Rokan Hulu, Riau, 5 November 1784, ini benar-
kerugian material dari pihak Belanda tidak bisa terelakkan akibat perlawaan
Tepat pada 1835, para pejuang tersebut berhasil mengepung Belanda di Rau
dan Lubuk Sikaping, Sumatra Barat, dan berhasil merampas sebagia senjata
Tidak hanya piawai mengatur siasat perang, Tambusai dikenal pula sebagai
agama.
Dengan gelar itu, ia ditugasi sebagai Panglima Padri di Rao. Ia termasuk satu
dari empat padri yang berangkat ke Makkah pada 1820-an untuk belajar.
Sebagai tokoh padri, penampilannya tak selalu dengan baju putih dan tidak
Agustus 1995.
Tambusai kecil mendapat didikan khusus dari kedua orang tuanya, terutama
dalam bidang agama. Sang ayah, Muhammad Saleh, adalah seorang guru
karena ayahnya yang berasal dari Nagari Rambah merupakan seorang guru
memperdalam ilmu agamanya di Bonjol dan Rao yang masih daerah Sumatra
Barat.
***
bergelar fakih, ulama ahli fikih. Setelah mendapatkan gelar fakih Muhammad
mendapat tugas menyebarkan dakwah ke daerah yang paling rawan waktu itu,
karena jasa beliau maka pemerintahan rokan hilir membangun patung kuda
Patung Tuanku Tambusai akan menyambut kedatangan anda jika anda balek
lebih kepada kebiasaan masyarakat lokal menyebut nama Kuda dengan Kudu,
lampu colok. Setidaknya ada dua titik yang terpantau Radar Pekanbaru,
terpasang gerbang ukiran kubah masjid yang terbuat dari lampu colok,
Uniknya Patung Tuanku Tambusai juga tak luput digantungi beberapa lampu
agak menghitam akibat terkena kepulan asap lampu yang berasal dari lampu
Penutup
memupuk rasa Nasionalisme lebih dalam lagi dan kecintaan kita terhadap
NKRI lebih terasa, karena kita merdeka penuh perjuangan baik harta dan
wasaalam