Nama:
Psikologi Perkembangan
Fakultas Psikologi
1. Pengertian
Kata pubertas berasal dari kata Latin yang berarti “usia kedewasaan”. Kata ini lebih menunjuk
pada perubahan fisik daripada perubahasan perilaku yang terjadi pada saat individu secara seksual
menjadi matang dan mampu memberikan keturunan. Pubertas adalah periode dalam tentang
perkembangan ketika anak-anak berubah dari mahluk aseksual menjadi mahluk seksual. Masa
remaja dibagi menjadi 2 bagian, masa remaja awal (sekitar usia 13-17 tahun) dan masa remaja
akhir (sekitar usia 17-18 tahun). Seperti diterangkan oleh Root, “masa puber adalah suatu tahap
dalam perkembangan dimana terjadi kematangan alat-alat seksual dan tercapai kemampuan
reproduksi. Tahap ini disertai dengan perubahan-perubahan dalam pertumbuhan somatis dan
perspektif psikologis”.
Pubertas menurut Santrock adalah sebuah periode dimana kematangan fisik berlangsung cepat,
yang melibatkan perubahan hormonal dan tubuh, yang terutama berlangsung di masa remaja awal.
Sedangkan menurut Papalia, Olds, dan Feldman (2009), menjelaskan bahwa masa remaja adalah
masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang mengandung
perubahan besar fisik, kognitif dan psikososial. Menurut King (2010) masa remaja (adolescence)
adalah masa perkembangan yang merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Masa
ini dimulai pada sekita usia 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 hingga 21 tahun.
Sebagian orang-orang primitif selama berabad-abad mengenal masa puber sebagai masa yang
penting dalam rentang kehidupan setiap orang. Mereka sudah terbiasa mengamati berbagai macam
upacara sehubung dengan kenyataan bahwa dengan terjadinya perubahan-perubahan tubuh, anak
yang melangkah dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Setelah berhasil melampaui ujian-ujian
yang merupakan bagian penting dari semua upacara pubertas, anak laki-laki dan anak perempuan
memperoleh hak dan kesitimewaan sebagai orang deawasa dan diharapkan memikul tanggung
jawab yang mengiringi status orang dewasa.
Diantara orang-orang Yunani Kuno, masa puber dikenal sebagai saat terjadinya perubahan-
perubahan fisik dan perilaku. Aristoteles menulis di dalam Historia Animalium: Sebagian besar
pria mulai memproduksi sperma setelah usia 14 tahun. Pada saat yang sama payudara wanita
mulai membesaar dan haid mulai mengalir, cairan haid menyerupai darah segar. Pa umumnya
haid terjadi bilamana payudara sudah tumbuh setinggi dua jari.
Masa puber adalah periode yang unik dan khusus yang ditandai oleh perubahan-perubahan
perkembangan tertentu yang tidak terjadi dalam tahap-tahap lain dalam rentang kehidupan. Yang
terpenting diantaranya adalah:
Masa puber harus dianggap sebagai periode tumpang tindih karena mencakup tahun-tahun
awal masa remaja. Sampai anak matang secara seksual, ia dikenal “anak puber” setelah matang
secara seksual anak remaja dikenal sebagai “remaja” atau “remaja muda”.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Meskupin masa puber relative merupakan periode yang singkat dalam rentang kehidupan,
namun biasanya dibagi menjadi tiga tahapan yaitu:
i. Tahap Prapuber
Tahap ini berkembang tindih dengan satu atau dua tahun terakhir masa kanak-kanak pada
saat anak dianggap sebagai “prapuber” yaitu bukan lagi seorang anak tetapi belum juga seorang
remaja. Dalam tahap prapuber atau tahap “pematangan”, ciri-ciri seks sekunder mulai tampak
tetapi organ-organ reproduksi belum sepenuhnya berkembang. Tahap Puber: Wanita 13-17 tahun,
Pria 14-17 tahun 6 bulan.
ii. Tahap Prapuber
Tahap ini terjadi pada garis pembagi antara masa kanak-kanak dan masa remaja saat di
mana kireteria kematangan seksual muncul—haid pada anak perempuan dan pengalaman mimpi
basah pertama kali di malam hari pada anak laki-laki. Selama tahap remaja (atau tahap “matang”),
ciri-ciri seks sekunder telah berkembang dan sel-sel direproduksi dalam organ-organ seks. Tahap
Prapuber: Wanita 11-13 tahun, Pria 14-16 tahun.
iii. Tahap Pascapuber
Tahap ini bertumpang tindih dengan tahun pertama atau kedua masa remaja. Selama tahap
ini, ciri-ciri seks sekunder telah berkembang baik dan organ-organ seks mulai berfungsi secara
matang. Tahap Pasca Puber: Wanita 17-21 tahun, Pria 17 tahun 6 bulan 21 tahun.
Masa puber atau pubertas adalah salah satu dari dua periode dalam rentang kehidupan yang
ditandai oleh pertumbuhan yang pesat dan perubahan yang mencolok dalam proporsi tubuh.
Periode yang lain adalah masa prenatal dan pertengahan pertama dari tahun kehidupan pertama.
Biasanya periode ini disebut sebagai “bayi tumbuh pesat”. Pertumbuhan-pertumbuhan pesat yang
terjadi selama masa puber menimbulkan keraguan, perasaan tidak mampu dan tidak aman, dan
dalam banyak kasus mengakibatkan perilaku yang kurang baik. Pesatnya pertumbuhan dan
perkembangan yang terjadi selama masa puber pada umumnya disebut sebagai “remaja tumbuh
pesat”. Lebih tepat lagi, ini adalah “pubertas tumbuh pesat” karena agak mendahului atau terjadi
bersamaan dengan perubahan-perubahan masa puber lainnya. Tumbuh pesat ini berlangsung satu
atau dua tahun sebelum anaksecara seksual menjadi matang dan berlangsung satu atau dua tahun
sebelum anak secara seksual menjadi matang dan berlangsung terus selama enam bulan sampai
setahun kemudian. Jadi seluruh periode tumbuh pesat berlangsung hamper selama tiga tahun,
sedikit lebih lama dari periode “bayi tumbuh pesat” yang berlangsung kurang dari satu setengah
tahun.
Istilah fase menunjukkan periode yang berlangsung singkat, negatif berarti bahwa individu
mengambil sikap ‘anti’ terhadap kehidupan atau kehilangan sifat-sifat baik yang sebelumnya
sudah berkembang. Terdapat bukti bahwa sikap dan perilaku negatif merupakan ciri dari bagian
awal masa puber dan yang terburuk dari fase negatif ini akan berakhir bila individu secara seksual
menjadi matang. Juga terdapat bukti bahawa perilaku khas dari “fase negatif” masa puber lebih
menonjol pada anak perempuan daripada laiki-laki.
Pubertas dapat terjadi setiap saat antara usia lima ataun nam dan sembilan belas tahun. Tetapi,
rata-rata anak perempuan dalam kebudayaan Amerika Serikat saat ini menjadi matang secara
seksual pada tiga belas tahun, dan rata-rata anak laki-laki setahun kemudian. Juga terdapat
perbedaan waktu yang perlu untuk menyelesaikan proses perubahan masa puber. Ini berkisar rata-
rata antar dua sampai empat tahun, sedikit lebih singkat daripada waktu yang diperlukan anak laki-
laki.
Variasi pada usia saat terjadinya pubertas dan dalam waktu yang diperlukan untuk proses ini
menimbulkan banyak masalah pribadi maupun sosial bagi anak laki-laki dan perempuan.
Perbedaan dalam saat ini dimulainya masa puber inilah yang menjadikan periode ini merupakan
salah satu periode yang sangat sulit sekalipun periode ini sangat singkat.
3. Kriteria Pubertas
Kriteria yang paling sering digunakan untuk menentukan timbulnya pubertas dan untuk
memastiakn tahap pubertas tertentu yang telah dicapai adalah haid, basah malam, bukti yang
diperoleh dari analisis kimia terhadap seni dan foto sinar-X dari perkembangan tulang.
Haid pertama sering digunakan sebagai kriteria kematangan seksual anak perempuan, tetapi
ini bukanlah perubahan fisik pertama dan terakhir yang terjadi selama masa puber. Bila haid
terjadi, organ- organ seks dari ciri-ciri seks sekunder semua sudah mulai berkembang, tetapi belum
ada yang matang. Haid lebih tepat dianggap sebagai titik tengah dalam masa puber.
Bagi laki-laki, kriteria yang dipakai adalah basah malam. Selama tidur, penis kadang-kadang
menjadi tegang, dan bibit atau cairan yang mengandung sperma dipancarkan. Ini merupakan cara
yang normal bagi organ reproduksi pria untuk membebaskan diri dari jumlah bibit yang
berlebihan. Namun, tidak semua anak laki-laki mengalami gejala ini dan tidak semua
menyadarinya. Selanjutnya, basah malam seperti haid, terjadi dan karenanya tidak dapat
digunakan sebagai kriteria yang tepat untuk menentukan terjadinya pubertas.
Analisis kimia terhadap air seni ana laki-laki yang pertama di pagi hari dapat merupakan cara
yang efektif untuk menentukan kematangan seksual, seperti halnya analisis terhadap air seni
wanita yang dipakai untuk menenetukan ada tidaknya estrogen, yaitu hormone gonadotorik wanita.
Namun, kesulitan praktis untuk memperoleh contoh dari air seni anak laki-laki pada pagi hari dan
cara ini agak terbatasi pada anak perempuan.
Foto sinar-X dari berbagai bagian tubuh, terurama tangan dan lutut, selama tumbuh pesat pra
remaja dapat menujukan apakah masa puber mulai dan menunjukan tingkat kemajuan pubertas.
Sampai sekarang cara yang memakai foto sinar-X merupakan metode yang dapat dipercaya untuk
menentukan kematangan seksual, meskipun seperti halnya analisis kimia terhadap air seni pagi
hari mempunyai kesulitan praktis tertentu yang tidak memungkinkan metode ini dipakai secara
luas.
4. Sebab-Sebab Pubertas
Sampai abad ini, penyebab perubahan fisik yang terjadi pada masa puber masih merupakan
misteri. Dengan banyaknya riset di bidang endokrinologi ilmu media telah mampu menetapkan
sebab yang pasti dari perubahan fisik, meskipun sampai sekarang ahli-ahli endokrinologi tidak
dapat menerangkan adanya keanekaragaman dalam usia puber dan dalam waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan perubahan-perubahan pubertas.
Pada saat itu diketahui sekitar lima tahun sebelum hormon-hormon seks baik pada anak
laki-laki, maupun pada anak-anak perempuan jarang terjadi. Jumlah hormon yang dikeluarkan
semakin meningkat dan ini mengakibatkan matangnya struktur dan fungsi dari organ-organ seks.
Hubungan yang erat antara kelenjar pitutary yang terletak pada dasar otak telah terbentuk
bersama dengan gonad atau kelenjar seks. Genad (bibit atau sperma) pria adalah testes dan Gonad
(bibit atau telur) wanita adalah telur.
Sementara Santrock menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi masa pubertas ini adalah:
Hormones (hormon) adalah zat kimiawi yang kuat yang diciptakan oleh
kelenjar endokrin dan dibawa ke seluruh tubuh
Beberapa peneliti berpendapat bahwa seorang anak harus meraih suatu massa
Berat Tubuh, tubuh yang kritis sebelum masa pubertas, khususnya menarche(menstruasi
Lemak Tubuh, pertama), muncul (Weise, Einsne, Merkem 2002). Beberapa ahli mengatakan
dan Leptin bahwa berat tubuh sekitar 106±3pon dapat memicu menarche dan berakhirnya
pertambahan tubuh yang pesat di masa pubertas (Friesch, 1984).
Dalam kebudayaan Amerika saat ini, kira-kira 50 persen anak perempuan menjadi matang
antara 12,5 dan 14,5 tahun, dengan kematngan rata-rata berusia tiga belas tahun. Rata-rata anak
laki-laki menjadi matang secara seksual antara 14 dan 16,5 tahun, dengan 50 persen anak laki-laki
yang matang antara 14 dan 15,5 tahun, dengan 50 persen setiap kelompok terbesar merata antara
anak yang matang lebih dulu dan matang setelah usia rata-rata, yaitu yang di sebut cepat matang
dan lambat matang.
6. Pertumbuhan Pesat Pubertas
Pertumbuhan pesat pubertas bagi anak perempuan:
mulai antara usia 8,5 tahun dan 11,5 tahun. Dengan puncak rata-rata 12,5 tahun.
10,5 tahun dan 14,5 tahun mencapai puncaknya antara 14,5 dan 15,5
Laki-laki Perempuan
Rambut Pinggul
Rambut kemaluan timbul sekitar setahun Pinggul menjadi bertambah lebar dan bulat
setelah testes dan penis mulai membesar. akibat membesarnya tulang pinggul dan
Rambut ketiak dan rambut di wajah timbul berkembangnya lemak bawah kulit.
kalau pertumbuhan rambut kemaluan hampir
selesai, demikian pula rambut pada tubuh.
Pada mulanya rambut yang tumbuh hanya
sedikit, halus dan warnanya terang. Kemudian
menjadi lebih gelap, lebih kasar, lebih subur
dan agak keriting.
Payudara
Rambut
Kelenjar
Rambut kemaluan timbul setelah pinggul dan
Kelenjar lemak atau yang memproduksi
payudara mulai berkembang. Bulu ketiak dan
minyak dalam kulit semakin membesar dan
bulu pada kulit wajah tampak setelah haid.
menjadi lebih aktif, sehingga dapat
Semua rambut kecuali rambut wajah mula-mula
menimbulkan jerawat. Kelenjar keringat di
lurus dan terang warnanya, kemudian menjadi
ketiak mulai berfungsi dan keringat bertambah
lebih subur, lebih kasar, lebih gelap dan agak
banyak dengan berjalannya masa puber.
keriting.
Otak
Kulit
Otot-otot bertambah besar dan kuat, sehingga
Kulit menjadi lebih kasar, lebih tebal, agak
memberi bentuk bagi lengan, tungkai kaki, dan
pucat dan lubang pori-pori bertambah besar.
bahu.
Suara Kelenjar
Suara berubah setelah rambut kemaluan Kelenjar lemak dan kelenjar keringat menjadi
timbul. Mula-mula suara menjadi serak dan lebih aktif. Sumbatan kelenjar lemak dapat
kemudian tinggi suara menurun, volumenya menyebabkan jerawat. Kelenjar keringat di
meningkat dan mencapai pada yang lebih ketiak mengeluarkan banyak keringat dan
enak. Suara yang pecah sering terjadi kalau baunya menusuk sebelum dan selama masa
kematangan berjalan pesat. haid.
Benjolan Dada
Otot
Benjolan-benjolan kecil di sekitar kelenjar
Otot semakin besar dan semakin kuat, terutama
susu pria timbul sekitar usia dua belas dan
pada pertengahan dan menjelang akhir masa
empat belas tahun. Ini berlangsung selama
puber, sehingga memberikan bentuk pada bahu,
beberapa minggu dan kemudian menurun baik
lengan dan tungkai kaki.
jumlahnya maupun besarnya.
Suara
6tahun-puber Pubertas-dst
1½tahun-
Lahir-1 ½ 3tahun 3-6 Tahun
tahun
Pada masa pubertas menurut Freud, anak akan memasuki tahap genital yaitu tahap akhir
perkembangan seksualnya.
Tahap genital (genital stage) adalah tahap yang berlangsung sejak remaja hingga ke masa
selanjutnya. Tahap genital adalah masa dari kebangkitan seksual; kini sumber kenikmatan seksual
terletak di luar keluarga. Menurut Freud, konflik-konflik dengan orang tua yang tidak terselesaikan
akan muncul kembali di masa remaja. Apabila konflik-konflik ini terselesaikan, individu akan
mampu mengembangkan relasi cinta yang matang dan berfungsi secara mandiri sebagai orang
dewasa.
a. Kematangan Seksual
Para peneliti menemukan bahwa karakteristik pubertas laki-laki berkembang mengikuti ukuran
tertentu; membesarnya ukuran penis dan testikel; tumbuhnya rambut kemaluan yang halus;
perubahan suara yang tidak terlalu kentara; ejakulasi pertama; dll. Tiga tanda kematangan seksual
yang paling menyolok pada remaja laki-laki adalah perpanjangan penis, perkembangan testis dan
tumbuhnya rambut di wajah.
Sedangkan pada perempuan adalah membesarnya payudara, tumbuhnya rambut kemaluan, bulu di
ketiak, pinggul yang membesar dan akhirnya timbulnya menstruasi pertama (menarche).
i. Masa Remaja
Secara Psikologis, masa remaja adalah usia di mana individu berintegrasi dengan masyarakat
dewasa, usia di mana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua
melainkan berada dalam tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak. Integrasi
dalam masyarakat (dewasa) mempunyai banyak aspek efektif, kurang lebih berhubungan dengan
masa puber. Termasuk juga perubaha intelektual yang mencolok, transformasi intelektual yang
khas dari cara berpikir remaja ini memungkinkannya untuk mencapai integrasi dalam hubungan
sosial orang dewasa, yang kenyataannya merupakan ciri khas dari cara berpikir remaja ini
memungkinkannya untuk mencapai integrasi dalam hubungan sosial orang dewasa, yang
kenyataannya merupakan ciri khas yang umum dari periode perkembangan ini (Piaget, 121).
fisik dan psikologis yang terjadi. Kedua, perubahan tubuh, minat dan peran yang diharapkan oleh
kelompok sosial untuk dipesankan, menimbulkan masalah baru. Ketiga, dengan berubahnya minat
dan pola perilaku, maka nilai-nilai juga berubah. Misalnya, apa yang mereka anggap penting pada
masa kanak-kanak, pada masa ini tak lagi dianggap penting. Keempat, sebagian besar remaja
bersikap abivalen terhadap setiap perubahan.
Sistem Pencernaan
Tinggi
Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi
Rata-rata anak perempuan mencapai tinggi
terlampau berbentuk pipa, usus bertambah
yang matang antara usia tujuh belas dan
panjang dan bertambah besar, otot-otot di perut
delapan belas tahun, dan rata-rata anak laki-
dan dinding-dinding usus menjadi lebih tebal dan
laki setahun sesudahnya. Anak yang pada
lebih kuat, hati bertambah berat dan kerongkongan
masa bayi diberi imunisasi biasanya lebih
bertambah panjang.
tinggi dari usia ke usia, dibandingkan
dengan bayi yang tidak diberi imunisasi, Sistem Peredaran Darah
yang karena itu lebih banyak menderita sakit Jantung tumbuh pesat selama masa remaja; pada
sehingga cenderung memperlambat usia tujuh belas atau delapan belas, beratnya dua
pertumbuhan belas kali berat pada waktu lahir. Panjang dan
tebal dinding pembuluh darah meningkat dan
mencapai tingkat kematangan bilamana jantung
sudah matang.
Berat
Perubahan berat badan mengikuti jadwal
yang sama dengan perubahan tinggi. Tetapi
Sistem Pernapasan
berat badan sekarang tersebar ke bagian-
Kapasitas paru-paru anak perempuan hampir
bagian tubuh yang tadinya hanya
matang pada usia tujuh belas tahun; anak laki-laki
mengandung sedikit lemak atau tidak
mencapai tingkat kematangan beberapa tahun
mengandung lemak sama sekali.
kemudian.
Proporsi Tubuh
Sistem Endorkin
Berbagai anggota tubuh lambat laun
Kegiatan gonad yang meningkat pada masa puber
mencapai perbandingan tubuh yang baik.
menyebabkan ketidakseimbangan sementara dari
Misalnya, bahan melebar dan memanjang
seluruh sistem endorkin pada awal masa puber.
sehingga anggota badan tidak lagi kelihatan
Kelenjar-kelenjar seks berkembang pesat dan
terlalu panjang.
berfungsi, meskipun belum mencapai ukuran
matang sampai akhir masa remaja atau awal masa
dewasa.
Organ Seks
Baik organ seks pria maupun organ seks
wanita mencapai ukuran yang matang pada
Jaringan Tubuh
akhir masa remaja, tetapi fungsinya belum
Perkembangan kerangka berhenti rata-rata pada
matang sampai beberapa tahun kemudian.
usia delapan belas. Jaringan, selain tulangm terus
berkembang sampai tulang mencapai ukuran
matang, khususnya bagi perkembangan jaringan
Ciri-ciri Seks Sekunder
otot.
Ciri-ciri seks sekunder yang utama berada
pada tingkat perkembangan yang matang
pada akhir masa remaja.
Perubahan fisik pada masa puber mempenharuhi semua bagian tubuh, baik eksternal maupun
internal.
Perubahan-perubahan tubuh cenderung disertai kelelahan, kelesuan, dan gejala buruk lainnya.
Hal ini semaki memburuk dengan meningkatnya tugas-tugas dan tanggung jawab pada individu.
Gangguan lainnya seperti gangguan pencernaan, nafsu makan yang buruk, dan juga Anemia.
Pada anak perempuan, selama masa haid mereka sering mengalami sakit punggung, sakit kepala,
muntah-muntah, bahkan hingga pingsan.
Ingin Menyendiri Anak-anak biasanya menarik diri dari teman-teman dan dari
keluarganya. Anak puber kerap melamun karena beberapa hal yang
tidak dimengertinya dan diperlakukan dengan kurang baik, dan ia juga
sering mengadakan eksperimen seks dengan masturbasi. Gejala
menarik diri ini mancakup ketidakinginan berkomunikasi dengan orang
lain.
Bosan Anak puber bosan dengan permainan yang sebelumnya sangat
digemari, tugas-tugas sekolah, dan kegiatan sosial.
Antagonisme Sosial Anak puber seringkali tidak mau bekerjasama, sering membantah dan
menentang. Permusuhan terbuka antara dua seks yang berlainan
diungkapkan dalam kritik dan komentar-komentar yang merendahkan.
Emosi yang Kemurungan, merajuk, ledakan amarah dan kecenderungan untuk
Meninggi menangis karena hasutan yang sangat kecil merupakan ciri-ciri dari
awal masa puber.
Hilangnya Anak remaja yang tadinya sangat yakin pada diri sendiri, sekarang
Kepercayaan Diri menjadi kurang percaya diri dan takut akan kegagalan karena daya
tahan fisik menurun dan karena kritik yang bertubi-tubi datang dari
orangtua dan teman-temannya.
Terlalu Sederhana Perubahan tubuh yang terjadi selama masa pubertas menyebabkan anak
menjadi sangat sederhana dalam segala penampilannya karena takut
orang-orang lain akan memperhatikan perubahan yang dialaminya dan
memberi komentar yang buruk.
Anak puber yang yang kematangannya menyimpang mengalami bahwa proses kematanngan
organ-organ seksnya menyimpang selama satu tahun atau lebih dari yang normal. Anak yang
kematangan seksualnya lebih cepat dari pada kelompok seksnya dinamakan “matang lebih awal”,
sedangkan anak yang kematangan seksualnya lebih lambat dari pada kelompok seksnya
dinamakan “matang terlambat”, kalau anak memerlukan waktu lebih sedikit dari waktu yang
normal untuk menyelesaikan proses kematangannya disebut “ cepat matang” sedangkan anak yang
memerlukan waktu lebih lama dari waktu normal disebut “lamban matang”.
Bagi anak laki-laki matang lebih awal menguntungkan, sebagian besar pemimpin kelompok
anak laki-laki adalah matang lebih awal, dia juga memperoleh status dan martabat dalam kelompok
teman-temannya dan juga menambah martabat dimata anak perempuan. Anak laki-laki yang
matang terlambat cenderung gelisah, tegang, memberontak dan menarik perhatian, dan dia juga
kurang popular diantara teman-temannya dan orang-orang dewasa, sehingga jarang dipilih sebagai
pemimpin.
Bagi anak perempuan matang lebih awal kurang menguntungkan, anak perempuan yang
matang lebih awal mempunyai minat yang lebih matang dari anak laki-laki dan pelbagai kegiatan
sosial pada kelompok usia kronologisnya, tetapi pria seusianya kurang memberikan reaksi. Anak
perempuan yang matang terlambat tidak megalami gangguan psikologis sebanyak anak laki-laki
yang matang terlambat, karena anak perempuan menganggap hal ini tidak akan menggangu
reputasinya seperti halnya pada anak laki-laki.
Anak yang cepat matang menghadapi pelbagai masalah tertentu yang tidak pernah dihadapi
oleh anak yang lamban matan. Tingkat kecepatan dari kematangan seksual memberi pengaruh
buruk terutama pada anak yang lamban matangnya, karena anak yang lamban matangnya sering
dihantui oleh ketakutan bahwa ia tidak akan pernah menjadi dewasa apalagi kalau teman-temannya
sudah mendekati dewasa,ia mengalami masalah yang sama dengan anak yang matang terlambat
karena tertinggal oleh teman-teman sebayanya, sehingga oleh teman-teman sebayanya dan oaring
dewasa dia diperlakukan seperti anak kecil.
Pada masa ini anak menjadi prihatin bila merasa bahwa ia tidak menarik atau kalau penampilannya
tidak sesuai dengan seksnya. Anak laki-laki dan peempuan mengalami perubahan dalam
penampilan yang sangat berbeda, oleh karena itu perbedaan tersebut menimbulkan keprihatinan
tentang kenormalan ciri-ciri fisik yang berbeda.
Pada saat anak sudah memasuki remaja awal dia sudah membuat konsep yang jelas tentang
apa yang membentuk penampilan dan perilaku maskulin dan feminism.
Peningkatan ukuran yang tiba-tiba terjadi selama pertumbuhan pesat masa puber
cenderumg mengganggu anak perempuan karena takut kalau ukurannya akan tidak menarik bagi
anak laki-laki. Anak laki-laki menjadi terganggu kalau melihat anak perempuan seusianya lebih
tinggi.
Anak-anak seringkali betambah berat badan pada awal masa puber, dan ini menjadi
kegelisahan yang besar karena gemuk dianggap kurang menarik.
Pada saat yang seharusnya penis berkembang, anak laki-laki sangat gelisah kalau penisnya
tetap kecil, karena dia merasa bahwa perkembagan organ tersebut tidak normal.
Bahaya pada masa puber pada umumnya berakibat untuk jangka panjang. Hanya sedikit
anak puber yang terpengaruh bahaya fisik. Semua anak puber terpengaruh oleh bahaya
psikologis dalam tingkat yang berbeda.
a. Bahaya Fisik
Bahaya fisik utama masa puber disebabkan kesalahan fungsi kelenjar endokrin yang
mengendalikan pertumbuhan pesat dan perubahan seksual. Bila anak puber merasa sangat
sedih, banyak laporan tentang percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh anak puber.
b. Bahaya Psikologis
Beberapa penyebab anak puber mempunyai konsep diri yang kurang baik diantaranya adalah
alasan lingkungan dan alasan pribadi. Hampir semua anak puber mempunyai konsep diri yang
tidak realistik mengenai penampilan dan kemampuannya kelak bila sudah dewasa. Anak
mengawasi perubahan tubuhnya dan ketika mengamati perilakunya yang canggung dan
kecenderungan menjadi gemuk, ia semakin bertambah kecewa karena apa yang dilihat sangat
berbeda dengan apa yang diharapkan. Ini memberikan pengaruh buruk pada konsep diri. Perlakuan
orang lain sangat mempengaruhi konsep diri, yang menimbulkan sikap negatif terhadap diri
sendiri.
Anak puber perempuan menyadari bahwa berprestasi dianggap sebagai “tidak feminim”
sehingga mereka bekerja di bawah kemampuan mereka dan memperbesar kecenderungan untuk
berprestasi rendah yang disebabkan oleh melemahnya kekuatan fisik yang biasanya menyertai
pertumbuhan fisik yang cepat.
Kalau anak puber tidak diberitahu atau atau secara psikologis tidak dipersiapkan tentang
perubahan fisik dan psikologis yang terjadi pada masa puber, pengalaman akan berubah itu dapat
merupakan pengalaman traumatis. Akibatnya anak cenderung mengembangkan sikap yang kurang
baik terhadap perubahan sikap-sikap yang lebih cenderung menetap daripada menghilang.
Beberapa alasan kurangnya persiapan untuk menghadapi perubahan masa puber:
a. Orangtua kurang memiliki pengetahuan atau terhambat oleh sopan santun dan rasa
malu
b. Kesenjangan yang sering berkembangan antara anak puber dan orangtua menghalangi
anak untuk bertanya mengenai perubahan yang terjadi pada tubuhnya.
c. Anak puber pura-pura sudah mengetahui apa yang perlu diketahui untuk menghadapi
perubahan masa puber
Terdapat banyak alasan mengapa anak puber tidak puas dengan tubuhnya yang berubah dan
mengalami kesulitan untuk menerimanya, diantaranya adalah:
a. Hampir semua anak membentuk konsep diri fisik yang ideal berdasarkan konsep dari
berbagai sumber yang individu ideal dalam kelompok seksnya
b. Kepercayaan tradisional tentang penampilan yang pantas untuk jenis seks tertentu
cenderung mewarnai sikap anak puber sedemikian rupa sehingga mengganggu penerimaan
terhadap tubuhnya sendiri yang berubah.
iv. Menerima Tubuh yang Berubah
Selama masa puber, anak laki-laki tidak mengalami masalah dalam menerima peran seks yang
mendekati peran seks orang dewasa, sehingga tidak merupakan bahaya psikologis bagi dirinya.
Namun bagi banyak anak puber wanita, bahaya psikologis dari sikap menerima peran seks wanita
yang tradisional semakin diperkuat oleh adanya ketidaknyamanan berkala yang dialami pada
periode haid. Sikap yang kurang menyenangkan terhadap haid sering diperbesar oleh sikap sosial
yang kurang baik dari wanita-wanita yang lebih tua yang sering menganggap haid sebagai
“kutukan” dan yang menekankan peranan haid dalam peran seks wanita.
Salah satu bahaya psikologi selama masa puber yang paling serius adalah penyimpangan dalam
usia terjadinya kematangan seksual atau waktu yang diperlukan untuk pematangan. Anak yang
menyimpang dari teman-teman sebayanya dalam hal kematangan seksual merasa bahwa dalam
dirinya pasti ada sesuatu yang salah. Misalnya anak mengalami penyimpangan dalam tinggi badan
dibandingkan dengan teman sebayanya pada masa puber, akan prihatin akan tinggi badannya pada
usia dewasa di kemudian hari.
Salah satu bahaya psikologis selama masa puber yang paling serius adalah penyimpangan
dalam usia terjadinya kematangan seskual atau waktu yang diperlukan untuk pematangan.
Misalnya anak mengalami penyimpangan dalam tinggi badan dibandingksn dengan teman
sebayanya pada masa puber ia akan prihatin akan tinggi badannya pada usia dewasa dikemudin
hari.
Anak yang matang lebih awal mempunyai keuntungan sosial dalam sebagian besar kebudayaan
dibandingkan dengan anak yang matang terlambat. Akan tetapi, anak yang matang terlalu dini
dapat menunjukan kesulitan kepribadian. Anak yang matang terlambat yang tampaknya leih muda
dari usianya diperlalukan sesuai dengan penampilan oleh teman dan orang dewasa. Hal ini
membuat dia ragu akan kemampuan nya dalam melakukan hal hal yang dilakukan seusianya. Anak
yang matangya lambat mempunyai waktu lebih banyak untuk menyesuaikan diri dengan
perubahasan fisik masa puber.
Tingkat ketidakbahagiaan tidak sama dalam setiap tahap masa puber. Anak puber kurang
memperhatikan penampilan diri karena ia menyadari bahwa banyak dari kondisi yang
menggelisahkannya hanyalah bersifat sementara.
Karena ketidakbahagiaan pada setiap usia merupakan hal yang serius, terutama bila
berlangsung lama sehingga menjadi kebiasaan, maka pentinglah untuk mempertahankan
ketidakbahagiaan anak pada batas minimum. Orangtua dan guru dapat meminimumkan
ketidakbahagiaan anak puber dengan menceritakan apa yang ingin dan perlu diketahui tentang
proses kematangan sehingga ia tidak akan membayangkan bahwa ada sesuatu yang salah pada
dirinya bilamana dirinya berbeda dari teman-temannya, dengan membantu memperbaiki
penampilan diri, dengan memperingan pekerjaan saat periode pertumbuhan pesat, dengan
mendorongnya untuk bercita-cita secara realistik sehingga tidak kecewa akan prestasi yang
dicapai, dan dengan menerima kemurungan dan kenakalannya sebagai keadaan yang bersifat
sementara.