Anda di halaman 1dari 14

PENGUJIAN HIPOTESIS

MODUL PERKULIAHAN 2

Disusun oleh:

TIM DOSEN

Pelaksana Akademik Mata Kuliah Umum (PAMU)

Universitas Esa Unggul

Jakarta Barat

2019
PENGUJIAN HIPOTESIS
PENDAHULUAN

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu proposisi atau tanggapan yang


mungkin benar, dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan/pemecahan
persoalan ataupun untuk dasar penelitian lebih lanjut. Anggapan atau asumsi dari suatu
hipotesis juga merupakan data, akan tetapi karena kemungkinan bias salah, maka
apabila akan digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan harus diuji lebih dahulu
dengan menggunakan data hasil observasi.

Pengujian hipotesis statistic ialah prosedur yang memungkinkan keputusan


dapat dibuat, yaitu keputusan untuk menolak atau tidak menolak hipotesis yang sedang
dipersoalkan atau diuji. Untuk menguji hipotesis digunakan data yang dikumpulkan dari
sampel, sehingga merupakan data perkiraan (estimate). Keputusan menolak atau
menerima suatu hipotesis yang diuji, berarti menyimpulkan bahwa hipotesis itu salah
maka ditolak, dan memberikan bukti sebagai dasar alasan bahwa hipotesis itu diterima.
Hipotesis yang akan diuji diberi symbol (Hipotesis nol) dan langsung disertai dengan
(Hipotesis alternative). akan secara otomatis diterima, apabila ditolak.
Hipotesis yang ditolak dilambangkan dengan mengakibatkan penerimaan suatu
hipotesis alternative, yang dapat dilambangkan dengan . Jadi bila menyatakan
bahwa probabilitas suatu pendugaan adalah 0,5, maka hipotesis alternatifnya dapat
berupa .

Hipotesis yang berupa anggapan atau pendapat dapat didasarkan atas:


1. Teori
2. Pengalaman
3. Ketajaman berpikir

Jenis Kesalahan (Type of Error)


Terdapat dua jenis kesalahan yang dapat terjadi didalam pengujian hipotesis.
Kesalahan itu bias terjadi karena penguji menolak hipotesis nol padahal hipotesis nol itu
benar, atau peneliti menerima hipotesis nol padahal hipotesis nol itu salah. Kesalahan
yang disebabkan karena kita menolak hipotesis nol padahal hipotesis nol itu benar,
disebut kesalahan jenis I atau Type of Error I. Sebaliknya kesalahan yang disebabkan
karena kita menerima hipotesis nol padahal hipotesis itu salah disebut kesalahan jenis II
atau Type of Error II.

Apabila hipotesis nol diberi symbol dan jika hipotesis alternative benar diberi
symbol , pernyataan diatas dapat dijelaskan dengan table berikut:

Keputusan - Situasi
Terima Keputusan tepat (1- Kesalahan Jenis II (
Tolak Kesalahan jenis I ( Keputusan Tepat (1-
Pembuat keputusan biasanya berusahan agar kedua jenis kesalahan tersebut
ditekan sampai sekecil-kecilnya, dimana nilai dan minimum. Hal ini dimungkinkan
dengan cara memperbesar jumlah n (sample semakin besar).

PENGUJIAN HIPOTESIS SATU RATA-RATA


Pendapat atau anggapan yang merupakan hipotesis, apabila akan dipergunakan
untuk membuat keputusan atau untuk menentukan langkah-langkah berikutnya, harus
diuji terlebih dahulu. Prosedur yang perlu diperhatikan dalam pengujian hipotesis
tentang satu rata-rata adalah sebagai berikut:

1. Rumuskan Hipotesis.
I.

II.
III.

2. Tentukan nilai = tingkat nyata (significant level) = probabilitas untuk melakukan


kesalahan jenis I dan cari nilai atau ⁄ dari tabel Normal.
3. Hitung sebagai kriteria pengujian
Berikut rumus yang digunakan pada pengujian tentang satu rata-rata:
Untuk :



Dimana:
= banyaknya elemen sample (n>30)
= ∑
= kesalahan baku = ⁄

= nilai sesuai dengan

Untuk :
̅
⁄√

dimana:
standar deviasi

4. Keputusan dan kesimpulan


I. apabila , ditolak
apabila , diterima

II. apabila , ditolak


apabila , diterima

III. apabila , atau ⁄, ditolak.


apabila ⁄ ⁄ , diterima
CONTOH SOAL

1. Dari 100 nasabah bank rata-rata melakukan penarikan $495 per bulan melalui ATM,
dengan standar deviasi = $45. Dengan taraf nyata 5%, ujilah Apakah rata-rata
nasabah menarik uang melalui ATM sebesar $500 per bulan dengan alternatif lebih
besar dari itu.

Jawab:
Diketahui:
̅

Prosedur pengujian hipotesis:

1. Rumuskan Hipotesis:
Dari soal diketahui bahwa pengujian hipotesis dilakukan dengan satu arah kiri,
sehingga rumusan hipotesisnya sebagai berikut

2. Tentukan Taraf Nyata Pengujian (nilai significant level),  = 5% = 0.05. Kemudian


ditentukan nilai dari dengan menggunakan tabel pada Lampiran 1, sehingga
diperoleh

Perhatikan gambar berikut.

3. Hitung nilai Statistik uji menggunakan (karena sampel besar) dengan arah
pengujian 1 arah.
̅
⁄√ ⁄√
4. Keputusan dan kesimpulan:

𝑍𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

Karena maka diterima. Artinya rata-rata nasabah menarik uang


melalui ATM adalah sebesar $500 per bulan dengan tingkat keyakinan 95%.

2. Seorang job-specialist menguji 25 karyawan dan mendapatkan bahwa rata-rata


penguasaan pekerjaan kesekretarisan adalah 22 bulan dengan standar deviasi = 4
bulan. Dengan taraf nyata 5%, ujilah apakah rata-rata penguasaan kerja
kesekretarisan tidak sama dengan 20 bulan?

Penyelesaian.
Diketahui:
̅

Prosedur pengujian hipotesis.

1. Rumusan Hipotesis:
Dari soal diketahui bahwa uji hipotesis menggunakan dua arah. sehingga
rumusan hipotesisnya adalah

2. Tentukan nilai Taraf Nyata Pengujian


 = 5% = 0.05. Karena sampel berukuran kecil, yaitu maka uji yang
digunakan adalah uji . Selanjutnya dicari nilai dari , dengan
menggunakan tabel yang ada di Lampiran 1, dengan , derajat
kebebasannya , dan dua arah. sehingga diperoleh
Untuk memperoleh nilai tersebut, perhatikan tabel berikut.

3. Hitung nilai , dengan menggunakan rumus berikut.


̅
⁄√ ⁄√
4. Keputusan dan kesimpulan.

𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

Karena nilai dari maka ditolak. Artinya rata-rata penguasaan kerja


kesekretarisan tidak sama dengan 20 bulan dengan tingkat keyakinan 95%.

PENGUJIAN HIPOTESIS DUA RATA-RATA (DATA SALING INDEPENDEN)


Untuk pengujian hipotesis dengan dua rata-rata kita menggunakan rumus sebagai
berikut:

Untuk :

dimana:

Apabila dan tidak diketahui, dapat diestimasi dengan:

Untuk :
(

√( (

mempunyai distribusi t dengan derajat kebebasan sebesar . Cara


pengujiannya seperti yang sebelumnya, artinya ( dibandingkan dengan
( .
Keterangan:
rata-rata sampel 1
rata-rata sampel 2
varians dari sampel 1
varians dari sampel 2
banyaknya sampel 1
banyaknya sampel 2

CONTOH SOAL

1. Seorang pemilik toko yang menjual dua macam bola lampu merek A dan B,
berpendapat bahwa tak ada perbedaan rata-rata lamanya menyala bola lampu
kedua merek tersebut dengan alternatif ada perbedaan (tak sama). Guna menguji
pendapatnya itu, kemudian dilakukan eksperimen dengan jalan menjalankan 100
buah bola lampu merek A dan 50 buah bola lampu merek B, sebagai random
sampling.
Dari hasil random sampling didapatkan bahwa bola lampu merek A dapat menyala
rata-rata selama 952 jam, sedangkan merek B 987 jam, dengan standar deviasi 85
jam dan 92 jam. Dengan menggunak a= 5%, ujilah pendapat tersebut.

Penyelesaian:

Diketahui

̅
̅

Prosedur pengujian hipotesis.

1. Rumusan Hipotesis
Dari soal diketahui bahwa pengujian dilakukan dengan dua arah. Sehingga
rumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut.

2. Menentukan taraf nyata.

Karena data berukuran besar, maka tabel yang digunakan adalah tabel .
sehingga diperoleh
3. Hitung .


4. Keputusan dan Kesimpulan

𝑍𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑍𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

Karena maka ditolak. Artinya, rata-rata lamanya menyala dari


bola lampu kedua merek tersebut tidak sama dengan tingkat keyakinan 95%.

2. Karyawan dari suatu perusahaan diambil sampel sebanyak 13 orang dari karyawan
yang kerja pada shift malam, dan 12 orang dari kayawan yang kerja pada shift
siang. Dari sampel-sampel tersebut, diperoleh data-data kerusakan produk yang
dilakukan oleh karyawan shif malam dan shif siang. Rata-rata kerusakan produk
yang dilakukan karyawan shift malam adalah 20 dengan variansnya 3,9. Sedangkan
rata-rata kerusakan produk yang dilakukan karyawan shift siang adalah 12 dengan
varians 0,72.
Dengan taraf nyata 1 %, ujilah Apakah ada perbedaan rata-rata kerusakan produk
yang dilakukan oleh karyawan shift malam dan siang?
Penyelesaian.

Diketahui:

Prosedur pengujian hipotesis.

1. Rumuskan Hipotesis:

2. Tentukan nilai taraf nyata


 = 1% = 0.01
Karena sampel berukuran kecil, maka uji yang digunakan adalah uji . Sehingga
kita akan mencari nilai dari dengan derajat kebebasannya
, dua arah, dan .
3. Hitung nilai
(

√( (

(

√( (


4. Keputusan dan Kesimpulan

𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

Karena , maka ditolak. Artinya ada perbedaan rata-rata


kerusakan produk yang dilakukan oleh karyawan shift malam dan siang
dengan tingkat keyakinan 99%.

LATIHAN SOAL

1. Seorang petugas pengawasan mutu rokok dari Departemen Kesehatan berpendapat,


bahwa tidak ada perbedaan antara rata-rata nikotin yang dikandung oleh batang
rokok merek A dan merek B. untuk menguji pendapatnya itu, kemudian diselidiki
sebanyak 10 batang merek A dan 8 batang merek B sebagai sampel yang dipilih
secara acak. Dari hasil penelitian, ternyata rata-rata nikotin rokok merek A sebesar
23,1 mg dengan standar deviasi 1,5mg; sedangkan rokok B rata-rata nikotin sebesar
22,7mg dengan standar deviasi 1,7mg. ujilah pendapat tersebut dengan
menggunakan .
2. Seorang penjabat BKPM berpendapat bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata
modal perusahaan asing dan nasional, dengan alternative ada perbedaan. Untuk
menguji pendapat tersebut, kemudian dilakukan penelitian berdasarkan random
sampling dimana diteliti 8 perusahaan nasionall dan 6 perusahaan asing. Ternyata
hasil penelitian modal perusahaan dalm milyar rupiah, sebagai berikut:
 Nasional: 5,7,8,3,4,9,6,5
 Asing: 6,5,4,7,8,6
Dengan menggunakan , ujilah pendapat tersebut.

3. Ada pendapat yang mengatakan bahwa presentase rata-rata upah karyawan


perusahaan besarnya 100 ribu rupiah dengan alternative lebih besar dari pada itu.
Untuk menguji pendapat tersebut, diambil sampel 10 karyawan dan diperoleh
datanya sebagai berikut. 105, 115, 120, 90, 120, 95, 130, 135, 110, 120. Dengan
menggunkan , ujilah pendapat tersebut.

DAFTAR REFERENSI
Daniel,W.W, Cross.C.L. 2013. Biostatistics. Edisi kesembilan. Amerika: John Wiley and
Sons.

Mulyono, sri. 2006. Statistika untuk Ekonomi dan Bisnis, Edisi ketiga. Jakarta: Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sugiono, Prof. DR. 2017. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Supranto, J. 2008. Statistik Teori dan Aplikasi, Edisi ketujuh; Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Supranto, J. 2009. Statistik Teori dan Aplikasi, Edisi ketujuh; Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Walpole, Ronald E. 2017. Pengantar Statistika, Edisi ketiga. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.

Walpole.R.E, Myers.R.H, Myers.S.L, Ye.K. 2012. Probability & Statistics for Engineers
and Scientists. Ninth ed. Amerika: Pearson Education.
LAMPIRAN 1

Tabel dan

Anda mungkin juga menyukai