M. Hasbi Ramadhan
1
Langkah-Langkah Uji Hipotesis
Langkah 1: Membuat Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatif
• Hipotesis nol (the null hypothesis) dilambangkan dengan H0 adalah hipotesis
yang akan diuji kebenarannya.
• Hipotesis alternatif (alternative hypothesis) dilambangkan dengan Ha atau
H1 adalah suatu pernyataan yang akan disimpulkan jika hipotesis nol ditolak.
Hipotesis alternatif juga disebut hipotesis penelitian (research hypothesis).
• Contoh, misalnya rata-rata harga tiket pesawat terbang Yogyakarta – Jakarta
480.000, maka hipotesisnya:
H0 : = 480.000
Ha : 480.000
2
Langkah-Langkah Uji Hipotesis
Langkah 3: Memilih Uji Statistik
• Ada beberapa uji statistik yang bisa digunakan untuk membuktikan
kebenaran hipotesis nol yaitu uji Z, t, F, 2 (chi squares), dan lain sebagainya
ҧ
𝑥−𝜇
• Misalnya uji 𝑍 yaitu 𝑍 = , di mana 𝑥ҧ = rata-rata sampel; 𝜇 = rata-rata
𝜎/ 𝑛
populasi; 𝜎 = standar deviasi populasi; dan 𝑛 = jumlah sampel.
3
Uji Signifikansi (Satu Sisi dan Dua Sisi)
• Uji satu sisi (one-tailed test) diberlakukkan jika terdapat informasi tentang
arah (tanda) di dalam hipotesis alternatif.
Contohnya, Provider lampu philips ingin menguji kebenaran bahwa rata-
rata penggunaan lampu philips lebih dari satu tahun (365 hari). Maka
hipotesisnya:
H0 : ≤ 365
Ha : > 365
• Uji dua sisi (two-tailed test) diberlakukan jika tidak ada informasi arah atau
tanda hipotesis alternatif.
Rata-rata rata-rata penghasilan lulusan sarjana ekonomi jurusan akuntansi
pada saat mendapatkan pekerjaan pertama adalah Rp 4,5 juta. Maka
hipotesisnya:
H0 : = 4.500.000
Ha : 4.500.000
4
Jenis-Jenis Uji Hipotesis dan Tabel Nilai Kritis Z
5
Uji Rata-Rata (Uji Z)
(Contoh 1) Sebuah pabrik ban mobil mengklaim bahwa rata-rata jarak yang
dapat ditempuh sebelum ban kehilangan grip adalah 60.000 km dengan
standar deviasi 3.500 km. Sebuah rental mobil membeli sebanyak 49 ban dan
menemukan bahwa rata-rata jarak yang bisa ditempuh oleh mobil dengan
menggunakan ban tersebut adalah 59.000 km. Dengan =5%, apakah dapat
disimpulkan bahwa jarak tempuh ban tidak sama dengan 60.000 km?
Hipotesisnya: H0 : = 60.000
Ha : 60.000
Dengan tingkat signifikansi =5% dan n=49, selajutnya digunakan uji Z
Membuat keputusan: Nilai Z kritis 1,96.
ҧ
𝑥−𝜇 59.000−60.000 1.000
Nilai Z hitung yaitu 𝑍 = = =− = −2
𝜎/ 𝑛 3.500/ 49 500
Artinya hipotesis nol ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jarak tempuh
ban tidak sama dengan 60.000 km.
6
Uji Rata-Rata (Uji Z)
(Contoh 2) Budi ingin bekerja di hotel bintang 5 yang bertaraf internasional
sebagai pelayan hotel. Pada saat wawancara, manajer hotel mengatakan
bahwa seseorang bisa menghasilkan tips (uang tambahan) sebesar $20 per
hari. Dalam waktu 36 hari pertama kerja, jumlah rata-rata tips per hari yang
didapat sebesar $24,5 dengan standar deviasi $10,5. Dengan tingkat
signifikansi 2%, apakah bisa disimpulkan bahwa pelayan hotel dapat meng-
hasilkan rata-rata tips lebih dari $20 per hari?
Hipotesisnya: H0 : 20
Ha : > 20
Dengan tingkat signifikansi =2%, selanjutnya digunakan uji Z
Membuat keputusan: Nilai Z kritis =2,33
ҧ
𝑥−𝜇 24,5−20 4,5
Nilai Z hitung yaitu 𝑍 = = = = 2,57
𝑠/ 𝑛 10,5/ 36 1,75
Artinya hipotesis nol ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa waktu rata-
rata tips yang diperoleh lebih dari $20 per hari.
7
Uji Rata-Rata Sampel Kecil
• Jika 𝑛 < 30 maka uji yang digunakan adalah uji 𝑡.
ҧ
𝑥−𝜇
• Rumus uji 𝑡 yaitu 𝑡 =
𝑠/𝑛
di mana 𝑥ҧ = rata-rata sampel; 𝜇 = rata-rata populasi; 𝑠 = standar deviasi
sampel; dan 𝑛 = jumlah sampel.
(Contoh 3) Pada tahun 2015, harga rata-rata tiket pesawat dari Jakarta menuju
Singapura adalah $267. Diketahui sebelumnya, harga tiket dengan sampel
sebanyak 16 pada tahun 2013 adalah sebagai berikut (dalam $):
321 255 265 275 286 260 290 330
310 250 270 280 299 265 291 274
Dengan tingkat signifikansi 1%, apakah dapat disimpulkan bahwa harga tiket
pada tahun 2013 telah mengalami kenaikan?
Hipotesisnya: H0 : ≤ 267
Ha : > 267
8
Uji Rata-Rata Sampel Kecil
Dengan tingkat signifikansi =1%, selanjutnya dilakukan uji t.
Membuat keputusan:
Nilai t kritis pada tingkat signifikasi 1% uji dan df 15 pada uji satu sisi adalah
2,602, maka
σ𝑛
𝑖=1 𝑥𝑖 4.521
𝑥ҧ = = = 282,5625
𝑛 16
σ𝑛
𝑖=1 𝑥𝑖 −𝑥ҧ
2 8.129,935
𝑠= = = 23,2808
𝑛−1 15
ҧ
𝑥−𝜇 282,5625−267 15,5625
𝑡= = = = 2,6739
𝑠/ 𝑛 23,2808/ 16 5,8202
Artinya hipotesis nol ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa harga tiket
pesawat terbang dari Jakarta menuju Singapura pada tahun 2013 telah
mengalami kenaikan.
9
Uji Proporsi
𝑝−𝜋 𝑝−𝜋
• Rumus uji proporsi yaitu 𝑧 = =
𝜎𝑝 𝜋(1−𝜋)
𝑛
di mana: 𝑝 = proporsi sampel; 𝜋 = hipotesis proporsi populasi; 𝜎𝑝 = standar
deviasi dari proporsi; dan 𝑛 = jumlah sampel.
10
Uji Proporsi
Hipotesisnya: H0 : 0,75
Ha : > 0,75
Dengan tingkat signifikansi =2%, selanjutnya dilakukan uji z
Membuat keputusan: Nilai Z kritis =2,33
Kemudian nilai z hitungnya
𝑝−𝜋 0,8−0,75
𝑧= = = 3,83
𝜋(1−𝜋) 0,75(1−0,75)
𝑛 1.100
Artinya hipotesis nol ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa telah
terdapat peningkatan pelayanan klaim asuransi di perusahaan tersebut.
11
Nilai p-value dalam Uji Hipotesis
• Keputusan menolak atau gagal menolak H0 juga dapat dilakukan dengan
membandingkan antara nilai p (p-value) dengan .
• Jika p-value < maka hipotesis nol ditolak, sedangkan Jika p-value > maka
hipotesis nol diterima.
• Bagaimana menghitung p-value? p-value bisa dicari secara manual atau
menggunakan program komputer.
• Contoh, misalnya nilai Z hitung adalah 2. Besarnya probabilitas pada kurva
normal Z antara nilai 0 sampai 2 adalah 0,4772. Sehingga besarnya
probabilitas dengan nilai Z=2 atau lebih yaitu sebesar 0,5 – 0,4772 = 0,0228.
Artinya p-value=0,0228. Jika ujinya dua sisi, maka p-value = 2(0,0228) =
0,0456 atau 4,56%.
12
Nilai p-value dalam Uji Hipotesis
(Contoh 5) Berdasarkan klaim asosiasi per-televisian Indonesia menunjukkan
bahwa rata-rata seseorang menonton televisi di Indonesia adalah 8 jam sehari.
Lembaga Konsumen Indonesia ingin membuktikan klaim tersebut. Sebanyak
100 sampel diambil dari kota-kota besar di Indonesia dan menunjukkan bahwa
rata-rata waktu menonton televisi adalah 7,5 jam dengan standar deviasi 2,25
jam per harinya. Dengan menggunakan p-value, apakah bisa disimpulkan
bahwa rata-rata waktu menonton TV lebih kecil dari 8 jam per hari dengan
tingkat signifikansi 2%?
Hipotesisnya: H0 : = 8
Ha : < 8
ҧ
𝑥−𝜇 7,5−8 −0,5
𝑍= = = = −2,22
𝑠/ 𝑛 2,25/ 100 0,225
Nilai probabilitas pada Z=-2,22 sebesar 0,4868. Sehingga nilai p-value = 0,5 –
0,4868= 0,0132 < =2% yang artinya hipotesis nol ditolak.
Kesimpulannya sampel telah menunjukkan bahwa waktu rata-rata menonton
televisi adalah kurang dari 8 jam per harinya.
13