Anda di halaman 1dari 15

Metodologi Penelitian

Ekonomi dan Bisnis Islam

M. Hasbi Ramadhan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam


Prodi Ekonomi Syariah
Pertemuan ke-6
BAB 6
UJI HIPOTESIS SATU SAMPEL
Hipotesis dan Uji Hipotesis
• Hipotesis atau anggapan dasar adalah jawaban sementara terhadap
masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan
kebenarannya. Dugaan jawaban tersebut merupakan kebenaran yang
sifatnya sementara, yang akan diuji kebenarannya dengan data yang telah
dikumpulkan melalui penelitian.
• Uji hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan pada
analisis data, baik dari percobaan yang terkontrol, maupun
dari observasi (tidak terkontrol). Dalam statistik, sebuah hasil bisa
dikatakan signifikan secara statistik jika kejadian tersebut hampir tidak
mungkin disebabkan oleh faktor yang kebetulan, yang sesuai dengan
batas probabilitas yang sudah ditentukan sebelumnya.
• Langkah-langkah uji hipotesis yaitu:

1
Langkah-Langkah Uji Hipotesis
Langkah 1: Membuat Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatif
• Hipotesis nol (the null hypothesis) dilambangkan dengan H0 adalah hipotesis
yang akan diuji kebenarannya.
• Hipotesis alternatif (alternative hypothesis) dilambangkan dengan Ha atau
H1 adalah suatu pernyataan yang akan disimpulkan jika hipotesis nol ditolak.
Hipotesis alternatif juga disebut hipotesis penelitian (research hypothesis).
• Contoh, misalnya rata-rata harga tiket pesawat terbang Yogyakarta – Jakarta
480.000, maka hipotesisnya:
H0 :  = 480.000
Ha :   480.000

Langkah 2: Memilih Derajat Keyakinan


•  (alpha) adalah probabilitas menolak hipotesis nol itu benar, atau disebut
juga tingkat resiko (the level of risk).
• Pemilihan nilai  umumnya =1%, = 5% ,dan =10%.

2
Langkah-Langkah Uji Hipotesis
Langkah 3: Memilih Uji Statistik
• Ada beberapa uji statistik yang bisa digunakan untuk membuktikan
kebenaran hipotesis nol yaitu uji Z, t, F, 2 (chi squares), dan lain sebagainya
ҧ
𝑥−𝜇
• Misalnya uji 𝑍 yaitu 𝑍 = , di mana 𝑥ҧ = rata-rata sampel; 𝜇 = rata-rata
𝜎/ 𝑛
populasi; 𝜎 = standar deviasi populasi; dan 𝑛 = jumlah sampel.

Langkah 4: Membuat Keputusan Gagal Menolak atau Menolak Hipotesis Nol


• Berikut perkiraan daerah gagal menolak dan menolak hipotesis nol

3
Uji Signifikansi (Satu Sisi dan Dua Sisi)
• Uji satu sisi (one-tailed test) diberlakukkan jika terdapat informasi tentang
arah (tanda) di dalam hipotesis alternatif.
Contohnya, Provider lampu philips ingin menguji kebenaran bahwa rata-
rata penggunaan lampu philips lebih dari satu tahun (365 hari). Maka
hipotesisnya:
H0 :  ≤ 365
Ha :  > 365

• Uji dua sisi (two-tailed test) diberlakukan jika tidak ada informasi arah atau
tanda hipotesis alternatif.
Rata-rata rata-rata penghasilan lulusan sarjana ekonomi jurusan akuntansi
pada saat mendapatkan pekerjaan pertama adalah Rp 4,5 juta. Maka
hipotesisnya:
H0 :  = 4.500.000
Ha :   4.500.000

4
Jenis-Jenis Uji Hipotesis dan Tabel Nilai Kritis Z

5
Uji Rata-Rata (Uji Z)
(Contoh 1) Sebuah pabrik ban mobil mengklaim bahwa rata-rata jarak yang
dapat ditempuh sebelum ban kehilangan grip adalah 60.000 km dengan
standar deviasi 3.500 km. Sebuah rental mobil membeli sebanyak 49 ban dan
menemukan bahwa rata-rata jarak yang bisa ditempuh oleh mobil dengan
menggunakan ban tersebut adalah 59.000 km. Dengan =5%, apakah dapat
disimpulkan bahwa jarak tempuh ban tidak sama dengan 60.000 km?
Hipotesisnya: H0 :  = 60.000
Ha :   60.000
Dengan tingkat signifikansi =5% dan n=49, selajutnya digunakan uji Z
Membuat keputusan: Nilai Z kritis  1,96.
ҧ
𝑥−𝜇 59.000−60.000 1.000
Nilai Z hitung yaitu 𝑍 = = =− = −2
𝜎/ 𝑛 3.500/ 49 500
Artinya hipotesis nol ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jarak tempuh
ban tidak sama dengan 60.000 km.

6
Uji Rata-Rata (Uji Z)
(Contoh 2) Budi ingin bekerja di hotel bintang 5 yang bertaraf internasional
sebagai pelayan hotel. Pada saat wawancara, manajer hotel mengatakan
bahwa seseorang bisa menghasilkan tips (uang tambahan) sebesar $20 per
hari. Dalam waktu 36 hari pertama kerja, jumlah rata-rata tips per hari yang
didapat sebesar $24,5 dengan standar deviasi $10,5. Dengan tingkat
signifikansi 2%, apakah bisa disimpulkan bahwa pelayan hotel dapat meng-
hasilkan rata-rata tips lebih dari $20 per hari?
Hipotesisnya: H0 :   20
Ha :  > 20
Dengan tingkat signifikansi =2%, selanjutnya digunakan uji Z
Membuat keputusan: Nilai Z kritis =2,33
ҧ
𝑥−𝜇 24,5−20 4,5
Nilai Z hitung yaitu 𝑍 = = = = 2,57
𝑠/ 𝑛 10,5/ 36 1,75
Artinya hipotesis nol ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa waktu rata-
rata tips yang diperoleh lebih dari $20 per hari.

7
Uji Rata-Rata Sampel Kecil
• Jika 𝑛 < 30 maka uji yang digunakan adalah uji 𝑡.
ҧ
𝑥−𝜇
• Rumus uji 𝑡 yaitu 𝑡 =
𝑠/𝑛
di mana 𝑥ҧ = rata-rata sampel; 𝜇 = rata-rata populasi; 𝑠 = standar deviasi
sampel; dan 𝑛 = jumlah sampel.

(Contoh 3) Pada tahun 2015, harga rata-rata tiket pesawat dari Jakarta menuju
Singapura adalah $267. Diketahui sebelumnya, harga tiket dengan sampel
sebanyak 16 pada tahun 2013 adalah sebagai berikut (dalam $):
321 255 265 275 286 260 290 330
310 250 270 280 299 265 291 274
Dengan tingkat signifikansi 1%, apakah dapat disimpulkan bahwa harga tiket
pada tahun 2013 telah mengalami kenaikan?

Hipotesisnya: H0 :  ≤ 267
Ha :  > 267

8
Uji Rata-Rata Sampel Kecil
Dengan tingkat signifikansi =1%, selanjutnya dilakukan uji t.
Membuat keputusan:
Nilai t kritis pada tingkat signifikasi 1% uji dan df 15 pada uji satu sisi adalah
2,602, maka
σ𝑛
𝑖=1 𝑥𝑖 4.521
𝑥ҧ = = = 282,5625
𝑛 16
σ𝑛
𝑖=1 𝑥𝑖 −𝑥ҧ
2 8.129,935
𝑠= = = 23,2808
𝑛−1 15
ҧ
𝑥−𝜇 282,5625−267 15,5625
𝑡= = = = 2,6739
𝑠/ 𝑛 23,2808/ 16 5,8202
Artinya hipotesis nol ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa harga tiket
pesawat terbang dari Jakarta menuju Singapura pada tahun 2013 telah
mengalami kenaikan.

9
Uji Proporsi
𝑝−𝜋 𝑝−𝜋
• Rumus uji proporsi yaitu 𝑧 = =
𝜎𝑝 𝜋(1−𝜋)
𝑛
di mana: 𝑝 = proporsi sampel; 𝜋 = hipotesis proporsi populasi; 𝜎𝑝 = standar
deviasi dari proporsi; dan 𝑛 = jumlah sampel.

(Contoh 4) Sebuah perusahaan asuransi menyatakan bahwa pada tahun 2012


sebanyak 75% klaim asuransi bisa diselesaikan dalam waktu kurang dari satu
minggu. Perusahaan asuransi ini mencoba meningkatkan pelayanan klaim
asuransi nasabahnya. Untuk mengetahui apakah pelayanan telah meningkat,
pada tahun 2013 sebanyak 1.100 kasus diambil secara random dan
menunjukkan 880 klaim asuransi bisa diselesaikan kurang dari satu minggu.
Apakah penyelesaian klaim asuransi pada tahun 2013 telah mengalami
kenaikan dengan tingkat siginifikasi 2%?

10
Uji Proporsi
Hipotesisnya: H0 :   0,75
Ha :  > 0,75
Dengan tingkat signifikansi =2%, selanjutnya dilakukan uji z
Membuat keputusan: Nilai Z kritis =2,33
Kemudian nilai z hitungnya
𝑝−𝜋 0,8−0,75
𝑧= = = 3,83
𝜋(1−𝜋) 0,75(1−0,75)
𝑛 1.100

Artinya hipotesis nol ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa telah
terdapat peningkatan pelayanan klaim asuransi di perusahaan tersebut.

11
Nilai p-value dalam Uji Hipotesis
• Keputusan menolak atau gagal menolak H0 juga dapat dilakukan dengan
membandingkan antara nilai p (p-value) dengan .
• Jika p-value <  maka hipotesis nol ditolak, sedangkan Jika p-value >  maka
hipotesis nol diterima.
• Bagaimana menghitung p-value? p-value bisa dicari secara manual atau
menggunakan program komputer.
• Contoh, misalnya nilai Z hitung adalah 2. Besarnya probabilitas pada kurva
normal Z antara nilai 0 sampai 2 adalah 0,4772. Sehingga besarnya
probabilitas dengan nilai Z=2 atau lebih yaitu sebesar 0,5 – 0,4772 = 0,0228.
Artinya p-value=0,0228. Jika ujinya dua sisi, maka p-value = 2(0,0228) =
0,0456 atau 4,56%.

12
Nilai p-value dalam Uji Hipotesis
(Contoh 5) Berdasarkan klaim asosiasi per-televisian Indonesia menunjukkan
bahwa rata-rata seseorang menonton televisi di Indonesia adalah 8 jam sehari.
Lembaga Konsumen Indonesia ingin membuktikan klaim tersebut. Sebanyak
100 sampel diambil dari kota-kota besar di Indonesia dan menunjukkan bahwa
rata-rata waktu menonton televisi adalah 7,5 jam dengan standar deviasi 2,25
jam per harinya. Dengan menggunakan p-value, apakah bisa disimpulkan
bahwa rata-rata waktu menonton TV lebih kecil dari 8 jam per hari dengan
tingkat signifikansi 2%?
Hipotesisnya: H0 :  = 8
Ha :  < 8
ҧ
𝑥−𝜇 7,5−8 −0,5
𝑍= = = = −2,22
𝑠/ 𝑛 2,25/ 100 0,225
Nilai probabilitas pada Z=-2,22 sebesar 0,4868. Sehingga nilai p-value = 0,5 –
0,4868= 0,0132 < =2% yang artinya hipotesis nol ditolak.
Kesimpulannya sampel telah menunjukkan bahwa waktu rata-rata menonton
televisi adalah kurang dari 8 jam per harinya.

13

Anda mungkin juga menyukai