Anda di halaman 1dari 5

Pubertas Pada Remaja

Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik,


psikis, dan pematangan fungsi seksual. Masa pubertas dalam kehidupan kita
biasanya dimulai saat berumur delapan hingga sepuluh tahun dan berakhir lebih
kurang di usia 15 hingga 16 tahun. Pada masa ini memang pertumbuhan dan
perkembangan berlangsung dengan cepat. Pada wanita pubertas ditandai
dengan menstruasi pertama (menarche), sedangkan pada laki-laki ditandai
dengan mimpi basah.
Mereka mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi
seksual. Pada anak perempuan, pubertas ditandai dengan menstruasi pertama
(menarche), sedangkan pada laki-laki ditandai dengan mimpi basah. Ciri-ciri awal
dari pubertas, seperti suara yang mulai berubah, tumbuhnya rambut-rambut
pada daerah tertentu dan payudara membesar untuk seorang gadis.Untuk
seorang anak perempuan, tanda-tanda itu biasanya muncul pada usia 10 tahun
ke atas dan anak laki-laki, biasanya lebih lambat, yaitu usia 11 tahun ke atas.
Masa remaja merupakan masa dimana dianggap sebagai masa topan
badai dan stress (Storm and Stress).Karena mereka mereka telah memiliki
keinginan bebas untuk menentukan nasib sendiri, kalau terarah dengan baik
maka ia akan menjadi seorang individu yang memiliki rasa tanggungjawab,
tetapi kalau tidak terbimbing maka bisa menjadi seorang yang tak memiliki masa
depan dengan baik.(Stanley Hall, 1991)
Kini, dikenal adanya pubertas dini pada remaja. Penyebab pubertas dini
ialah bahwa bahan kimia DDT sendiri, DDE, mempunyai efek yang mirip dengan
hormon estrogen. Hormon ini diketahui sangat berperan dalam mengatur
perkembangan seks wanita
Seorang anak akan menunjukkan tanda-tanda awal dari pubertas, seperti
suara yang mulai berubah, tumbuhnya rambut-rambut pada daerah tertentu dan
payudara membesar untuk seorang gadis. Untuk seorang anak perempuan,
tanda-tanda itu biasanya muncul pada usia 10 tahun ke atas dan pada anak lakilaki, biasanya lebih lambat, yaitu pada usia 11 tahun ke atas.
Penyebab munculnya pubertas ini adalah hormon yang dipengaruhi oleh
hipofisis (pusat dari seluruh sistem kelenjar penghasil hormon tubuh). Berkat
kerja hormon ini, remaja memasuki masa pubertas sehingga mulai muncul ciriciri kelamin sekunder yang dapat membedakan antara perempuan dan laki-laki.
Dengan kata lain, pubertas terjadi karena tubuh mulai memproduksi hormonhormon seks sehingga alat reproduksi telah berfungsi dan tubuh mengalami
perubahan.
Hormon seks yang memengaruhi perempuan adalah estrogen dan
progesteron yang diproduksi di indung telur, sedangkan pada laki-laki diproduksi
oleh testis dan dinamakan testosteron. Hormon-hormon tersebut ada di dalam

darah dan memengaruhi alat-alat dalam tubuh sehingga terjadilah beberapa


pertumbuhan.
Pada banyak remaja dalam masa puber, baik laki-laki maupun perempuan,
perubahan yang cukup mengganggu yaitu jerawat. Selama pubertas, kulit anak
menjadi lebih berminyak dan keringat menjadi lebih banyak. Hal ini disebabkan
kelenjar minyak juga tumbuh selama masa puber. Menjaga kulit tetap bersih
merupakan hal penting yang perlu diingatkan orang tua bagi anaknya yang
sedang tumbuh dewasa. Deodoran dan antiperspiran juga dapat digunakan
untuk mengontrol keringat dan bau badan. Tidak perlu heran bila jerawat masih
menghiasi wajah remaja puber yang teratur membersihkan wajah. Hal ini
normal karena kadar hormon yang melonjak tinggi. Hampir semua remaja
memiliki jerawat pada pubertas. Salah satu tanda pubertas adalah terjadinya
lonjakan pertambahan tinggi badan. Lengan, tangan, dan kaki biasanya tumbuh
lebih cepat dibandingkan keseluruhan pertumbuhan badan. Anak dalam masa
puber tumbuh dengan sangat cepat. Tubuhnya bisa bertambah tinggi beberapa
centimeter yang diikuti dengan periode pertumbuhan yang lebih lambat.
Masa puber bagi tiap-tiap anak berbeda, meskipun anak dalam kondisi
sehat. Beberapa anak memulai pubertasnya lebih awal dibandingkan anak yang
lain. Kondisi ini disebut pubertas prekosius (precocious puberty). Jika tanda-tanda
pubertas muncul pada anak sebelum berusia 7 atau 8 tahun pada anak
perempuan dan sebelum usia 9 tahun pada laki-laki, orang tua dan pengasuh
harus berkonsultasi pada tenaga kesehatan untuk melihat apakah diperlukan
tindakan khusus.
Di sisi lain, ada juga anak yang mengalami tertundanya masa puber.
Biasanya anak perempuan yang pubertasnya tertunda adalah yang sangat
menyukai dan sering melakukan olah raga keras. Stress emosi dengan atau
tanpa penurunan berat badan bisa juga menjadi penyebab tertundanya
pubertas. Namun pada banyak kasus, tidak diketahui secara pasti mengenai
penyebab tertundanya pubertas. Pada banyak anak yang pubertasnya tertunda,
umumnya tidak membutuhkan perlakuan khusus dan pubertasnya memulai
sendiri pada waktunya. Jika pertumbuhan anak lebih lambat dibandngkan anak
normal, orang tua dan pengasuh perlu melakukan konsultasi dengan tenaga
kesehatan yang dapat memastikan tidak adanya kelainan medis yang
menyebabkan tertundanya pubertas.
Penyebab perubahan pubertas
Peran Kelenjar Pituitary Kelenjar pituitary mengeluarkan dua hormon
yaitu hormon pertumbuhan yang berpengaruh dalam menentukan besarnya
individu, dan hormon gonadotrofik yang merangsang gonad untuk meningkatkan
kegiatan. Sebelum masa puber secara bertahap jumlah hormon gonadotrofik
semakin bertambah dan kepekaan gonad terhadap hormon gonadotrofik dan
peningkatan kepekaan juga semakin bertambah, dalam keadaan demikian
perubahan-perubahan pada masa puber mulai terjadi.

Peran Gonad- Dengan pertumbuhan dan perkembangan gonad, organorgan seks yaitu ciri-ciri seks primer : bertambah besar dan fungsinya menjadi
matang, dan ciri-ciri seks sekunder, seperti rambut kemaluan mulai berkembang.
Interaksi Kelenjar Pituitary dan Gonad Hormon yang dikeluarkan oleh
gonad, yang telah dirangsang oleh hormon gonadotrofik yang dikeluarkan oleh
kelenjar pituitary, selanjutnya bereaksi terhadap kelenjar ini dan menyebabkan
secara berangsur-angsur penurunan jumlah hormon pertumbuhan yang
dikeluarkan sehingga menghentikan proses pertumbuhan, interaksi antara
hormon gonadotrofik dan gonad berlangsung terus sepanjang kehidupan
reproduksi individu, dan lambat laun berkurang menjelang wanita mendekati
menopause dan pria mendekati climacteric.

Istilah asing yang sering digunakan untuk menunjukkan masa remaja antara
lain :
1) Puberty (bahasa inggris) berasal dari istilah latin pubertas yang berarti kelakilakian, kedewasaan yang dilandasi oleh sifat dan tanda kelaki-lakian. Pubescence
berarti perubahan yang dibarengi dengan tumbuhnya rambut pada daerah
kemaluan.
2) Adolescentia berasal dari istilah latin adolescentia yang berarti masa muda
yang terjadi antara 17 - 30 tahun yang merupakan masa transisi atau peralihan
dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang ditandai dengan adanya
perubahan aspek fisik, psikis dan psikososial. Proses perkembangan psikis
remaja dimulai antara 12 - 22 tahun.

Ada 3 aspek yang perlu diajarkan kepada remaja yang mulai memasuki tahap
Pubertas:
1. Pentingnya pemahaman konsep diri (self concept) sejak dini termasuk
pemahaman akan konsep keluarga dengan membuat pohon keluarga (family
tree) sebagai alat bantu visual.
2. Anak-anak juga perlu diperkenalkan adanya lokasi yang bersifat umum/publik
(mal, ruang tamu, dapur, kendaraan umum, ruang kelas, dsb.), tempat-tempat
yang bersifat pribadi (kamar tidur, kamar mandi, WC, WC umum yang bersifat
privat jika dalam keadaan pintu tertutup), serta perilaku apa saja yang pantas
dan tidak pantas dilakukan di sana.
3. Mengajarkan perlindungan diri (protective behaviour) melalui konsep lingkaran
(circle concept), sebagai salah satu strategi agar anak dapat melindungi dan
membela dirinya. Melalui konsep ini diajarkan pula pentingnya menjaga ruang
pribadi (personal space) mereka, juga ruang pribadi orang lain. Mereka harus
belajar mengatur jarak, jika berada dekat dengan orang lain serta menolak

keberadaan orang lain yang memasuki ruang pribadi mereka. Personal space ini
berupa lingkaran maya yang bisa disimulasikan, misalnya radiusnya berukuran
minimum sepanjang lengan anak.
Pada materi yang sama, anak-anak juga diajarkan memahami keberadaan
mereka di dalam komunitas, termasuk mengenali siapa saja yang berada dalam
kelompok orang-orang terdekat yang boleh dicium, dipeluk, siapa saja yang
cukup disapa dengan berjabatan tangan, dan tidak perlu disapa, terlebih dipeluk
atau dicium. Mereka yang berada di lingkaran terluar yaitu orang orang yang
tidak mereka kenal.
Bisa juga melalui pengajaran yang bersifat visual seperti gambar, miniatur
benda, atau peragaan konkret, bermain peran dan adegan film. Dengan cara ini,
diharapkan anak-anak akan lebih mudah dan cepat dalam memahami konsep
yang pada intinya bersifat abstrak ini. Cara menyampaikan informasi tentang
perubahan-perubahan seksual ini, memang harus ekstra hati-hati dan sabar. Bila
perlu sampaikan berulang-ulang. Gunakan pula bahasa yang sederhana, pendek,
jelas, dan mudah dipahami.

Tingkat perkembangan pada setiap orang berbeda-beda, yang dipengaruhi


oleh faktor keturunan, produksi hormon, konsumsi makanan, dan penyakit.
Gejala pubertas dapat ditinjau secara fisik dan psikis (kejiwaan/emosional).
1.Pubertas Secara Fisik
Pubertas secara fisik dapat dilihat dari perubahan tubuh, meliputi perubahan
tanda kelamin primer dan sekunder. Perkembangan tubuh remaja laki-laki dan
perempuan berbeda karena pengaruh hormon yang dihasilkan. Laki-laki
menghasilkan hormon androgen, sedangkan perempuan menghasilkan hormon
estrogen. Ciri-ciri pubertas secara fisik dapat diuraikan sebagai berikut.
a.Ciri kelamin primer
1)Organ kelamin telah mampu memproduksi sel-sel kelamin. Laki-laki mulai
menghasilkan sperma di dalam testis, sedangkan perempuan mulai
menghasilkan sel telur di dalam indung telur (ovarium).
2)Organ kelamin mulai berfungsi. Pada remaja laki-laki ditandai dengan pertama
kali mengalami mimpi basah yang mengeluarkan sperma atau air mani. Pada
perempuan ditandai dengan mengalami menstruasi yang pertama kali.
b.Ciri kelamin sekunder
Pada remaja laki-laki, pubertas ditandai dengan ciri-ciri kelamin sekunder
sebagai berikut.
1)Mulai tumbuh jakun.
2)Perubahan suara menjadi lebih besar dan berat.

3)Tumbuh kumis atau jenggot.


4)Tumbuh rambut di dada, kaki, ketiak, dan sekitar organ kelamin.
5)Mulai tampak otot-otot yang berkembang lebih besar dan menonjol.
6)Bahu melebar melebihi bagian pinggul.
7)Perubahan jaringan kulit menjadi lebih kasar dan pori- pori tampak membesar.
8)Kadang-kadang diikuti dengan munculnya jerawat di daerah muka.

Pada remaja perempuan, pubertas juga ditandai dengan ciri kelamin sekunder
sebagai berikut.
1)Membesarnya payudara dan puting susu mulai timbul.
2)Pinggul melebar.
3)Tumbuh rambut di ketiak dan sekitar organ kelamin.
4)Suara lebih nyaring.
5)Kadang-kadang diikuti munculnya jerawat di daerah muka.
c.Perubahan proporsi tubuh, tampak dari bertambahnya tinggi badan, berat
badan, panjang kaki, dan tangan, sehingga ukuran seluruh badan bertambah.

2.Pubertas Secara Psikis


Selain terjadi perubahan secara fisik, pada masa pubertas juga terjadi perubahan
hormonal yang memengaruhi kondisi psikologis dan tingkah lakunya. Ciri-ciri
pubertas secara psikis dapat diuraikan sebagai berikut.
a.Mencari identitas diri
Dalam usaha mencari identitas diri, remaja sering menentang kemapanan
karena dirasa membelenggu kebebasannya. Meskipun cara berpikirnya belum
dewasa namun remaja tidak mau dikatakan sebagai anak-anak. Remaja sering
melakukan hal coba-coba karena rasa ingin tahu yang sangat besar.
b.Mulai tertarik kepada lawan jenis
Masa remaja adalah masa persiapan menuju dewasa. Wajar bila remaja
mempunyai ketertarikan dengan lawan jenis. Namun demikian pernikahan pada
usia remaja belum diperbolehkan karena secara mental belum siap. Kehamilan
pada usia remaja dapat berpengaruh negatif baik pada diri remaja maupun bayi
yang dikandungnya.

Anda mungkin juga menyukai