Abstrak Dalam dunia saat ini banyak pertanyaan tentang sebuah hubungan antara pertumbuhan dan
perkembangan yang mana sampai sekarang masih menjadi perdebatan di kalangan para ahli. Seperti
kita ketahui menurut pendapat salah satu ahli yaitu (Kartono dalam Sobur, 2009) ia menyatakan yang
mana proses Pertumbuhan sering dikaitkan dengan perubahan yang terjadi secara fisiologis sebagai
hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada diri individu
dalam waktu tertentu. Sedangkan perkembangan menurut ia adalah sebuah proses yang merupakan
perubahan dari psikofisis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi psikis dan fisis yang
ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar pada waktu tertentu menuju kedewasaan.
Dengan kata lain, pertumbuhan berarti proses perubahan yang berhubungan dengan kehidupan
jasmaniah individu, sedangkan perkembangan berarti proses perubahan yang berhubungan dengan
kejiwaan individu dimana perubahan tersebut akan terwujud dalam tingkah laku yang dapat diamati.
Kita ambil contoh sebagai pembahasan yang mana dalam suatu periode perkembangan yang terjadi
adalah proses pada masa remaja, yang mana kata remaja berasal dari bahasa latin " adolescence"
yang berartikan tentang tumbuh kembang nya pribadi seseorang kearah yang lebih matang. Yang
mana remaja adalah sekelompok individu penduduk yang berusia 10-19 tahun, dan masa remaja
merupakan periode transisis dari masa anak anak ke masa dewasa. Perkembangan individu pada
Masa remaja ditandai dengan masa yang penuh dengan perubahan (pubertas), pubertas sendiri
berartikan sebuah tanda anak yang sudah mulai memasuki ketahap lebih lanjut serta pubertas
sendiri dipicu oleh sebuah hormon, hormon gonodotripin yang mana hormon ini merangsang hormon
exstrogen pada wanita dan hormon testoteron pada pria hormon gonodotropin ini merupakan sebuah
hormon pemicu yang dapat melakukan perubahan bentuk baik bagi wanita maupun pria.
Kata kunci : Remaja, Perkembangan Remaja, Perubahan diri individu .
Abstrac In today's world there are many questions about a relationship between growth and
development which are still being debated among experts. As we know, according to the opinion of
one expert, namely (Kartono in Sobur, 2009) he stated which growth process often Associated with
changes that occur physiologically as a result of the process of maturation of physical functions that
take place normally in the individual within a certain time. Meanwhile, according to him, development
is a process which is a change from psychophysics as a result of the process of maturation of
psychological and physical functions which are supported by environmental factors and the learning
process at a certain time towards maturity. In other words, growth means a process of change related
to the physical life of the individual, while development means a process of change related to the
individual's psyche where these changes will manifest in observable behavior. We take an example
as a discussion which in a period of development that occurs is the process of adolescence, where
the word adolescence comes from the Latin "adolescence" which means about a person's personal
growth and development towards a more mature direction. Adolescence is a group of individual
population aged 10-19 years, and adolescence is a transition period from childhood to adulthood.
Individual development in adolescence is marked by a period filled with changes (puberty), puberty
itself means a sign of children who have begun to enter a more advanced stage and puberty itself is
triggered by a hormone, the hormone gonodotripin which this hormone stimulates the female hormone
extrogen and the female hormone gonodotripin. Testosterone in men, this gonodotropin hormone is a
trigger hormone that can make changes in shape for both women and men.
Keywords: Adolescence, Adolescent Development, Individual self-change.
I. PENDAHULUAN
Masa remaja (adolescence) merupakan peralihan masa perkembangan antara masa
kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan besar pada aspek fisik, kognitif dan
psikososial (Papalia dkk, 2009). Masa remaja dimulai sekitar usia 10 hingga 13 tahun dan
berakhir pada sekitar usia 18 hingga 22 tahun (Santrock, 2007). Pada masa remaja semua
tugas perkembangan dipusatkan pada upaya penanggulangan sikap dan pola perilaku yang
kekanak-kanakan dan mengadakan persiapan untuk menghadapi masa dewasa. Dalam hal ini
Santrock (2007) mengatakan bahwa tugas pokok remaja adalah mempersiapkan diri
memasuki masa dewasa. Masa remaja merupakan masa yang tersulit dalam hidup seseorang.
Masa remaja ini dianggap sebagai periode badai dan tekanan, yaitu suatu masa dimana
ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan psikis. Hurlock (1980)
mengatakan bahwa dalam pandangan orang dewasa remaja seringkali menjadi sasaran dari
rasa cemas dan frustrasi, bahkan sampai saat ini masa remaja sering dipandang sebagai masa
yang menegangkan dan menyulitkan. Masa krisis pada remaja terjadi ketika remaja harus
menemukan identitas dirinya dan mengembangkan potensi dirinya dengan tepat (Hurlock,
1980). Erikson (dalam Santrock, 2007) berpendapat bahwa masa remaja merupakan masa
berkembangnya identity. Identity merupakan vocal point (poin penting) dari pengalaman
remaja, karena semua krisis normatif yang sebelumnya telah memberikan kontribusi kepada
perkembangan identitas ini. Apabila remaja gagal dalam mengembangkan rasa identitasnya,
maka remaja akan kehilangan arah, bagaikan kapal yang kehilangan kompas. Dampaknya,
mereka mungkin akan mengembangkan perilaku yang menyimpang (delinquent), melakukan
kriminalitas, atau menutup diri (mengisolasi diri) dari masyarakat. Dalam pencarian identitas
ini, remaja membutuhkan dukungan dan bimbingan untuk pencapaian tugas perkembangan
yang satu ini. Keberhasilan pencapaian dari tugas perkembangan ini tidak sepenuhnya berasal
dari diri remaja itu sendiri.
Orang tua merupakan tokoh yang berpengaruh dalam proses pencarian identitas pada
remaja (Santrock, 2007). Relasi dan peran orang tua pada masa remaja sangat penting bagi
perkembangan diri remaja. Remaja juga sering melakukan sesuatu hal tanpa berpikir panjang
terhadap akibat yang akan terjadi selanjutnya. Sehingga usaha untuk mewujudkan generasi
penerus yang diharapkan akan sulit untuk diwujudkan. Oleh karena itu penulis akan mencoba
membahas mengenai perkembangan individu pada masa remaja .
III. PERUMUSAN MASALAH
Dengan adanya bagian pada latar belakang diatas pembahasan tentang perkembangan, maka
dari itu saya akan merumuskan atau mengurutkan pembahasan apa saja yang akan saya bahas
dalam pembuatan artikel ini, rumusan masalah nya yaitu sebagai berikut :
1. Definisi Perkembangan
2. Definisi Remaja
3. Ciri – Ciri Masa Remaja
4. Aspek – Aspek Perkembangan Masa Remaja
5. Perubahan & Perkembangan Fisik Pada Masa Remaja
Adanya perubahan fungsi psikologis yang bersifat kualitatis, yaitu perubahan yang
dapat dilihat melalui adanya kemampuan dalam bertingkah laku
sosial,emosional,moral serta intelektual.
Perubahan yang terjadi pada diri individu merupakan proses yang berkesinambungan
dan berkelanjutan sehingga perkembangan ( perubahan ) pada tahap kehidupan
(periode) sebelumnya mempengaruhi perkembangan pada periode sesudahnya.
Perubahan yang mengarah pada pencapaian kematangan berupa kemampuan tingkah
laku secara fisik , sosial,moral sesuai dengan kondisi individu yang bersangkutan .
Istilah akhir dari perkembangan ialah berartikan tentang sebuah rangkaian perubahan
progresif yang terjadi pada remaja karena adanya proses kematangan beljar, perkembangan
sendiri bukan saja sekedar penambahan tinggi badan pada fisik remaja melainkan suatu
proses integrasi dari organisasi atau struktur dan fungsi tingkah laku yang komplek dari
remaja yang bersangkutan, mengarah pada tingkat yang lebih tinggi dan bersifat menetap
serta tidak dapat diputar kembali.
B. Definisi Remaja
Kata “remaja” berasal dari bahasa latin yaitu adolescere yang berarti to grow atau to
grow maturity yang artinya tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolescence seperti
yang dipergunakan saat ini, mempunyai arti yang lebih luas, mencakup kematangan mental,
emosional, sosial dan fisik. Menurut teori Piaget, mengemukakan bahwa masa remaja
adalah: Secara psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu bernitegrasi dengan
masyarakat dewasa,usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah tingkat orang – orang yang
lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama, sekurang–kurangnya dalam
memecahkan masalah. Masa remaja secara umum dianggap dimulai dengan pubertas, proses
yang mengarah kepada kematangan seksual, atau fertilitas-kemampuan untuk bereproduksi.
Masa remaja dimulai pada usia 11 atau 12 sampai masa remaja akhir atau awal usia dua
puluhan, dan masa tersebut membawa perubahan besar saling bertautan dalam semua ranah
perkembangan. (Papalia, 2008). Dan juga berlangsung antara umur 12 dan 21 tahun, dengan
pembagian 12-15 tahun: masa remaja awal, 15-18 tahun: masa remaja pertengahan, 18-21
tahun: masa remaja akhir. Masa remaja awal (sekitar usia 11 atau 12 sampai 14 tahun),
transisi keluar dari masa kanak-kanak, menawarkan peluang untuk tumbuh—bukan hanya
dalam dimensi fisik, tetapi juga dalam kompetensi kognitif dan social. Sebagian anak muda
kesulitan menangani begitu banyak perubahan yang terjadi dalam satu waktu di antara anak
muda mayoritas, yang diarahkan untuk mengisi masa dewasa dan menjadikannya produktif,
dan minoritas yang akan berhadapan dengan masalah besar (Offer 1987:Offer &Schonert-
Reichl. 1992).
Untuk memahami masa remaja ini, pada paparan berikut dijelaskan tentang pendapat
atau pandangan para ahli (filsafat, antropologi, dan psikologi), yaitu sebagai berikut:
Remaja awal, dengan rentang usia antara 11-13 tahun. Pada tahapan ini, kemampuan
berfikir mulai tumbuh dan pada umumnya sudah mulai berfikir tentang masa depan
meskipun dalam taraf terbatas dan aspek moral selalu menjadi perhatian.
Remaja pertengahan, dengan rentang usia antara 14-18 tahun. Kemampuan berfikir
terus meningkat, sudah mulai mampu menetapkan sebuah tujuan, tertarik pada hal-hal
yang lebih rasional dan mulai berfikir tentang makna sebuah kehidupan
Remaja akhir, dengan rentang usia antara 19-24 tahun., Mereka sudah mulai memiliki
kemampuan untuk memikirkan sebuah ide mulai dari awal sampai akhir, kemampuan.
C. Ciri- Ciri Masa Remaja
Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan fisik mengalami perubahan dengan pesat, lebih cepat dibandingkan
masa kanak-kanak dan dewasa. Untuk mengimbangi pertumbuhan yang cepat itu,
remaja membutuhkan makan dan tidur lebih banyak.
Perkembangan Seksual
Pada anak laki-laki diantaranya: mengalami mimpi pertama (mimpi basah), pada
lehernya tumbuh seperti buah jakun yang membuat suaranya seperti pecah, dan di
sekitar bibir dan kemaluannya mulai tumbuh rambut. Pada anak perempuan
diantaranya: rahimnya sudah mulai bisa dibuahi atau sudah menstruasi (datang bulan),
di bagian mukanya mulai tumbuh jerwat, penimbunan lemak membuat dadanya mulai
tumbuh, pinggulnya mulai melebar, dan pahanya mulai membesar.
Cara Berfikir Kausalitas
Yaitu menyangkut hubungan sebab dan akibat, remaja mulai berfikir kritis sehingga
dia akan melawan bila orang tua, guru, dan lingkungan masih menganggapnya
sebagai anak kecil. Bila guru dan orang tua tidak tahu cara berpikir remaja, akibatnya
timbulah kenakalan remaja.
Emosi Yang Meluap-Meluap
Keadaan emosi remaja masih labil karena erat hubungannya dengan keadaan hormon.
Suatu saat ia bisa sedih sekali dan lain waktu bisa senang sekali. Hal ini terlihat pada
remaja yang baru putus cinta atau remaja yang tersinggung perasaannya karena
misalnya diplototi. Dan emosi remaja lebih kuat dan lebih menguasai diri mereka dari
pada pikiran yang realitas.
Mulai Tertarik Pada Lawan Jenis
Secara biologis manusia terbagi atas dua jenis yaitu laki-laki dan perempuan. Dalam
kehidupan sosial remaja mereka mulai tertarik pada lawan jenisnya dan mulai
berpacaran. Jika dalam hal ini orang tua kurang mengerti, kemudian melarangnya,
akan menimbulkan masalah, dan remaja akan cenderung tertutup dengan orang
tuanya.
Menarik Perhatian Lingkungan
Pada masa ini remaja mulai mencari perhatian dalam lingkungannya, berusaha
mendapatkan status dan peranan seperti kegitan remaja di kampung-kampung yang
diberi peranan, pasti ia akan melaksanakan dengan baik. Bila tidak diberi peranan
maka ia akan melakukan perbuatan untuk menarik perhatian masyarakat, bila perlu
maka akan melakukan perkelahian dan kenakalan lainnya. Remaja akan berusha
mencari peranan di luar rumah bila orang tua tidak memberi peranan kepadanya
karena menganggapnya sebagai anak kecil.
D. Aspek – Aspek Perkembangan Masa Remaja
Tinggi badan , Rata – rata anak perempuan mencapai tinggi yang matang antara usis
17 tahun dan 18 tahun dan rata – rata anak laki – laki kira – kira setahun sesudahnya.
Anak yang pada masa bayi diberi imunisasi biasanya lebih tinggi dari usia ke usia,
dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi imunisasi, yang karena itu lebih banyak
menderita sakit sehingga cenderung memperlambat pertumbuhan.
Berat badan, Perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan
tinggi. Tetapi berat badan sekarang tersebar ke bagian – bagian tubuh yang tadinya
hanya mengandung sedikit lemak atau tidak mengandung lemak sama sekali.
Proporsi tubuh , Berbagai anggota tubuh lambat laun mencapai perbandingan tubuh
yang baik. Misalnya, badan melebar dan memanjang sehingga anggota badan tidak
lagi kelihatan terlalu pangjang.
Organ seks, Baik organ seks pria maupun organ seks wanita, mencapai ukuran yang
matang pada akhir masa remaja, tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa
tahun kemudian.
b) Perubahan Internal
Sistem pencernaan, Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk
pipa, usus bertambah panjang dan bertambah besar, otot – otot diperut dan dinding –
dinding usus menjadi lebih tebal dan lebih kuat, hati bertambah berat dan
kerongkongan bertambah panjang.
Sistem peredaran darah, Jantung tumbuh pesat selama masa remaja, pada usia 17
tahun atau 18 tahun beratnya 12 kali berat pada waktu lahir. Panjang dan tebal
dinding pembuluh darah meningkat dan mencapai tingkat kematangan bilamana
jantung sudah matang.
Sistem pernafasan, Kapasitas paru – paru anak perempuan hampir matang pada usia
17 tahun, anak laki – laki mencapai tingkat kematangan beberapa tahun kemudian.
Sistem endokrin, Kegiatan gonad yang meningkat pada masa puber menyebabkan
ketidakseimbangan sementara dari seluruh sistem endokrin pada awal masa puber.
Kelenjar – kelenjar seks berkembang pesat dan berfungsi, meskipun belum mencapai
ukuran matang sampai akhir masa remaja atau awal masa dewasa.
Menurut kamus Webster New World Dictionary of the American Language istilah
intellect berarti kecakapan untuk berpikir mengamati atau mengerti kecakapan untuk
mengamati hubungan-hubungan, perbedaan-perbedaan dan sebagainya. Pada usia remaja
secara mental anak telah dapat berfikir logis tentang berbagai gagasan yang abstrak. Dengan
kata lain, berfikir operasi formal lebih bersifat hipotesis dan abstrak serta sistematis dan
ilmiah dalam memecahkan masalah daripada berfikir konkrit. Pada periode ini, idealnya para
remaja sudah memiliki pola fikir sendiri dalam usaha memecahkan masalah-masalah yang
kompleks dan abstrak. Kemampuan berfikir para remaja berkembang sedemikian rupa
sehingga mereka dengan mudah dapat membayangankan banyak alternatif pemecahan
masalah beserta kemungkinan akibat atau hasilnya. Para remaja tidak lagi menerima
informasi apa adanya, tetapi mereka akan memproses informasi itu serta mengadaptasikannya
dengan pemikiran mereka sendiri. Mereka juga tidak mengintegrasikan pengalaman masa
lalu dan sekarang untuk ditransformasikan menjadi konklusi, prediksi, dan rencana untuk
masa depan. Dengan kemampuan operasional formal ini, para remaja mampu
mengadaptasikan diri dengan lingkungan sekitar mereka. Secara kritis, remaja akan lebih
banyak melakukan pengamatan keluar dan membandingkannya dengan hal-hal yang selama
ini diajarkan dan ditanamkan kepadanya. Sebagian besar para remaja mulai melihat adanya
kenyataan lain diluar dari yang selama ini diketahui dan dipercayainya. Ia akan melihat
bahwa ada banyak aspek dalam melihat hidup dan beragam jenis pemikiran yang lain.
** Perkembangan intelegensi dan kognitif pada masa remaja **
Remaja adalah suatu periode kehidupan dimana kapasitas untuk memperoleh dan
menggunakan pengetahuan secara efisien mencapai puncaknya. Disamping itu, masa remaja
ini juga terjadi reorganisasi lingkaran saraf prontal lobe. Prontal lobe ini berfungsi dalam
aktivitas kognitif tingkat tinggi. Perkembangan prontal lobe tersebut sangat berpengaruh
terhadap kemampuan kognitif remaja, sehingga mereka mengembangkan kemampuan
penalaran yang memberinya suatu tingkat pertimbangan moral dan kesadaran sosial yang
baru. Kemudian, dalam kekuatan baru dalam penalaran yang dimilikinya, menjadikan remaja
mampu membuat pertimbangan dan melakukan perdebatan.
Perkembangan kognitif menurut teori Piaget , Ditinjau dari prespektif teori kognitif
Piaget: Maka pemikiran masa remaja telah mencapai tahap pemikiran operasional
formal yakni suatu tahap perkembangan kognitif yang dimulai pada usia kira – kira
antara 11 – 12 tahun dan terus berlanjut sampai remaja mencapai masa tenang atau
dewasa. Disamping itu, remaja pada masa ini juga mampu berpikir secara sistematik,
mampu memikirkan semua kemungkinan secara sistematik untuk memecahkan suatu
permasalah.
Perkembangan pengambilan keputusan, Remaja adalah masa dimana terjadi
peningkatan pengambilan keputusan. Dalam hal ini, mulai mengambil keputusan –
keputusan tentang masa depan,memilih teman,dll. Dalam hal pengambilan keputusan
ini, remaja lebih tua ternyata lebih kompeten dibanding anak – anak. Apabila
dibandingkan dengan remaja yang lebih tua,remaja yang lebih muda mempunyai
kemampuan yang kurang dalam ketrampilan pengambilan keputusan. Tidak jarang
remaja terpaksa mengambil keputusan – keputusan salah oleh orientasi masyarakat.
Perkembangan kognisi sosial, Menurut Dacey dan Kenny, yang dimaksud dengan
kognisi sosial adalah: Kemampuan untuk berpikir secara kritis mengenai isu – isu
dalam hubungan interpersonal yang berkembang dalam usia dan sejalan dengan
pengalaman serta berguna untuk memahami orang lain dan menentukan bagaimana
melakukan interaksi dengan mereka.
** Perkembangan emosi pada masa remaja **
Secara tradisional masa remaja dianggap sebagai periode badai dan tekanan, suatu
masa dimana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar.
Pertumbuhan pada tahun – tahun awal masa puber terus berlangsung tetapi berjalan agak
lambat. Pertumbuhan yang terjadi terutama bersifat melengkapi pola yang sudah terbentuk
pada masa puber. Oleh karena itu, perlu dicari keterangan lain yang menjelaskan ketegangan
emosi yang sangat khas pada usia ini. Sikap, perasaan atau emosi seseorang telah ada dan
berkembang semenjak ia bergal dengan lingkungannya. Timbulnya sikap, perasaan atau
emosi itu (positif atau negatif) merupakan produk pengamatan dari pengalaman individu
secara unik dengan benda-benda fisik lingkungannya, dengan orang tua dan saudara-saudara,
serta pergaulan sosial yang lebih luas. Sebagai suatu produk dari lingkungan (lingkungan
internal dan eksternal) yang juga berkembang, maka sudah tentu sikap, perasaan/emosi itu
juga berkembang. Bentuk-bentuk emosi yang sering nampak dalam masa remaja awal antara
lain adalah marah, malu, takut, cemas, cemburu, iri-hati, sedih, gembira, kasih sayang dan
ingin tahu.
** Perkembangan sosial remaja **
Percepatan perkembangan dalam masa remaja yang berhubungan dengan pemasakan
seksualitas, juga mengakibatkan suatu perubahan dalam perkembangan sosial remaja.
Sebelum masa remaja sudah ada saling hubungan yang lebih erat antara anak – anak yang
sebaya. Sering juga timbul kelompok – kelompok anak, perkumpulan – perkumpulan untuk
bermain bersama atau membuat rencana bersama, misalnya untuk kemah, atau saling tukar
pengalaman, merencanakan aktivitas bersama misalnya aktivitas terhadap suatu kelompok
lain. Aktivitas tersebut juga dapat bersifat agresif, kadang – kadang kriminal seperti mencuri,
penganiayaan, dll, dalam hal ini dapat dilakukan kelompok anak nakal. Oleh karena itu,
timbul masalah – masalah seperti:
Pertumbuhan badan sangat cepat. Wanita nampak lebih cepat daripada laki-laki,
sehingga dapat menyebabkan seks antagonisme (terjadi saling menjauhi bahkan
bermusuhan)
Pertumbuhan anggota badan dan otot-otot sering berjalan tak seimbang, sehingga
dapat menimbulkan kekakuan dan kekurangan serasian (canggung).
Seks primer dan skunder mulai berfungsi dan produktif, ditandai dengan mimpi
pertama bagi laki-laki, dan menstruasi pertama bagi perempuan.
2. Fase Remaja yaitu :
Bentuk badan lebih banyak memanjang daripada melebar, terutama bagian badan,
kaki, dan tangan.
Akibat berproduksinya kelenjar hormon, maka jerawat sering timbul di bagian muka.
Timbulnya dorongan-dorongan seksual terhadap lawan jenis, akibat matangnya
kelenjar seks (gonads).
3. Fase Adolescence (akhir masa remaja ) yaitu :
Remaja dikenal sebagai periode yang duduk pada tahap perkembangan fisik di mana
alat-alat kelamin manusia mencapai kematangannya. Perubahan-perubahan fisik yang terjadi
itulah yang merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Dan di antara perubahan-
perubahan fisik itu yang terbesar pengaruhnya pada perkembangan jiwa remaja adalah
pertumbuhan tubuh, mulai berfungsinya alat-alat reproduksi yang ditandai haid pada wanita
dan mimpi basah pada pria, serta pertumbuhan tanda-tanda seksual sekunder.
Perubahan fisik sepanjang masa remaja meliputi dua hal, yaitu :
V. PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil rangkuman, maka saya dapat mengemukakan saran yaitu, Remaja
merupakan tahap awal seorang anak untuk tumbtnguh menjadi seorang dewasa yang cerdas
dan berpengetahuan luas. Oleh sebab itu, orang tua harus memperhatikan setiap
perkembangan yang dialami oleh anaknya, khususnya perkembangan intelektual (kognitif).
Agar anak tidak terjerumus kedalam hal-hal yang negatif yang akan merusak dirinya sendiri.
Orang tua hendaknya mengetahui kedewasaan remaja dengan jalan memberikan kebebasan
terbimbing untuk mengambil keputusan dan tanggung jawab sendiri. Hendaknya juga
pengembangan remaja / generasi muda diarahkan untuk mempersiapkan kader penerus
perjuangan bangsa dan pembangunan nasional dengan memberikan bekal ketrampilan
kepemimpinan, kesegaran jasmani dan kreasi, patriotisme, idealisme, kepribadian dan budi
pekerti yang luhur. Untuk itu perlu diciptakan iklim yang sehat sehingga memungkinkan
kreativitas remaja / generasi muda berkembang secara wajar dan bertanggung jawab.
Berdasarkan hal itu berarti remaja perlu mendapat perhatian khusus dalam pendidikan dan
keikutsertaannya dalam masyarakat karena mereka mempunyai kewajiban yang harus
didukung hak-haknya untuk mempersiapkan diri sebagai generasi yang ada.
Daftar pustaka