Anda di halaman 1dari 7

PAK PEMUDA REMAJA

Perkembangan Rohani Remaja dan Pemuda

DOSEN PENGAMPU
MAMPE GULTOM, M.Pd.K.

DISUSUN OLEH
RUTH PIRAK BARUS
NALARATIH BR MANALU
GABRIELLA SINURAYA

SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA PAULUS


MEDAN
2022
1. LATAR BELAKANG
Remaja sangat erat kaitan-nya dengan pertumbuhan baik secara fisik, mental maupun
rohani. Masa remaja merupakan masa yang amat penting dan mentukan bagi perkembangan
kerohanian seseorang. selain remaja berhadapan dengan problem dari dalam dirinya sendiri,
hal-hal diluar dirinya pun misalnya lingkungan keluarga, pergaulan, tayangan-tayangan dan
tontonan dari televisi, internet, dan lingkungan lain lebih luas, akan sangat mempengaruhi
situasi dan kondisi remaja secara psikis dan mental.
Orang tua atau keluargalah yang diharapkan dapat menjadi kunci dalam mendidik anak
remaja, dan orang tuapun kadang-kadang dalam kesibukan dimasa sekarang, memandang
sekolah (guru) dan gereja sebagai institusi yang diharapkan menjadi pembimbing dan
pembina kerohanian bagi remaja.
Salah seorang pakar psikologi perkembangan Elizabeth B. Hurlock menyatakan bahwa
masa remaja ini dimulai pada saat anak mulai matang secara seksual dan berakhir pada saat ia
mencapai usia dewasa secara hukum masa remaja terbagi menjadi dua yaitu masa remaja
awal dan masa remaja akhir1.

1
Elizabeth B Hurlock, Psikologi Perkembangan, Suatu pendekatan sepanjang Rentang Kehidupan
(Jakarta: Erlangga, 1999), 206
BAB II
PEMBAHASAN
  Pengertian Perkembangan
Sudah umum diakui bahwa suatu perkembangan tidak berhenti pada waktu orang
mencapai kedewasaan fisik pada masa remaja atau kedewasaan sosial pada masa dewasa
awal. Selama manusia berkembang maka akan terjadi perubahan-perubahan yakni
perkembangan-perkembagan yang dialami oleh individu tersebut.
Perkembangan dalam arti tumbuh, bertambah besar, mengalami diferensiasi, yaitu
sebagai proses perubahan yang dinamis pada  masa dewasa berjalan bersama keadaan
menjadi tua. Dalam hal ini ada tiga macam perubahan, yaitu dalam tubuh orang yang menjadi
tua, dalam kedudukan sosial, dan dalam pengalaman batinnya.

2.1. Dimensi yang Baru


Masa remaja merupakan masa transisi atau masa peralihan dari masa kanakkanak menuju
masa dewasa. Menurut Hurlock (2003) bahwa remaja sebagai periode penting daripada
periode lainnya, hal ini karena berpengaruh pada akibat yang langsung terhadap sikap dan
perilaku dan ada hal lagi yang lebih penting yaitu karena pengaruh akibat jangka panjangnya.
Hal itu karena berpengaruh dalam tahap perkembangan remaja yang mulai mengalami
banyak perubahan pesat dalam dirinya, antara lain perubahan fisik, emosi, kognitif, dan
psikososial.
Individu pada masa remaja terjadi perubahan mendasar yang sangat berpengaruh terhadap
eksistensi dan perannya dalam berbagai dimensi kehidupan:
2.1.1. masa untuk mencari identitas dan eksistensi diri dikehidupan bermasyarakat
2.1.2. mencari-cari figur panutan
2.1.3. ingin melepaskan ketergantungannya pada pihak lain,termasuk orang tua.
2.2. Remaja Membuka Pengalamannya
Kartono ( 2010 ) mendefinikan kenakalan remaja sebagai gejala patologissosial pada
remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial dan kenakalanremaja mengacu
pada perilaku dalam rentang yang luas, mulai dari perilakuyangtidak dapat diterima secara
sosial sampai pada pelanggaran status hingga tindakankriminal. Santrock (2003)
mempertegas arti kenakalan remaja yaitu kumpulandari berbagai perilaku remaja yang tidak
dapat diterima secara sosial sehingga terjadi tindakan kriminal.
Masa remaja merupakan masa yang penuh dengan gejolak-gejolakjiwa. Adanya
berbagai peristiwa yang terjadi seringkali menimbulkan suatu perasaanyanghilang kendali
sebagai cara untuk pembuktian diri hingga terjadi permaasalahanyangkurang dapat diterima
oleh masyarakat, seperti perkelahian, minum-minumankeras, kebut-kebutan.
Pada masa itu perlu adanya perhatian dari lingkungan, terutamalngkungan keluarga yang
berpengaruh bagi perkembangan sosial remaja, khususnyayang berkaitan dengan labilitas
emosi. Emosi merupakan pengalaman batinyangmenyertai apa saja yang dilakukan individu,
dorongan-dorongan yang mempengaruhi kepribadian individu. Pola emosi remaja sama
dengan pola emosi masa kanak-kanakseperti amarah, takut, cemas, sedih, gembira, kasih
sayang, benci serta iri hati. Perbedaannya terletak pada rangsangan yang membangkitkan
emosi terutama dalampengendalian emosi mereka.
Pola emosi tersebut akan berpengaruh pada perilakuremaja dalam menghadapi situasi
sosial, remaja yang mampu mengekspresikan, uapan emosinya sesuai dengan tuntutan sosial,
berarti mampu menyesuaikandiri dengan baik.
Ketika remaja mampu menjadi bagian dari kesatuan dalamlingkungannya, maka:
 remaja tersebut telah mampu menjadi kesatuan masyarakat
 mampu memandang interaksi sosial dengan lingkungan sebagai bagiandari
kehidupannya2.
2.3. Tugas-tugas Perkembangan Masa Remaja
2.3.1. Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya.
2. 3.2. Mencapai kemandirian emosional dari orangtua atau figur-figur yang mempunyai
otoritas.
2.3.3. Mengembangkan ketrampilan komunikasi interpersonal dan bergaul dengan teman
sebaya, baik secara individual maupun kelompok.
2.3.4. Menemukan manusia model yang dijadikan identitas pribadinya.
2.3.5. Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap kemampuannya sendiri
2.3.6. Memeperkuat self-control (kemampuan mengendalikan diri) atas dasar skala nilai,
prinsip-prinsip, atau falsafah hidup (weltanschauung).
2.3.7. Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri (sikap/perilaku) kekanak-kanakan3.
2.4. Tugas-tugas Perkembangan pada Masa Dewasa Muda
 Mencari dan menemukan calon pasangan hidup,setelah melewati masa remaja,
golongan dewasa muda semakin memiliki kematangan fisiologis (seksual) sehingga
mereka siap melakukan tugas reproduksi, yaitu mampu melakukakn hubungan seksual
denga lawan jenisnya(perkawinan yang resmi).
  Membina kehidupan rumah tangga,Sikap yang mandiri merupakan langkah positif
bagi mereka karena sekaligus dijadikan sebagai persiapan untuk memaasuki
kehidupan rumah tangga yang baru.
 Meniti karier dalam rangka memantapkan kehidupan ekonomi rumah tangga
 Menjadi warga negara yang bertanggung jawab,sesuai dengan norma sosial budaya
yang berlaku di masyarakat4.

2
http://repository.untag-sby.ac.id/582/4/BAB
3
Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan, hlm. 238
4
http://rendywirajuniarta.blogspot.com/2014/01/karakteristik-dan-tugas-perkembangan.html
2.5. Tugas-tugas Perkembangan pada masa Usia Lanjut
Usia lanjut di tandai dengan perubahan fisik dan psikologis tertentu.Efek tersebut
menentukan apakah pria atau wanitausia lanjut akan melakukan penyesuaina diri secara biak
atau buruk.
 Memiliki tanggungjawa sosialdan kenegaraan sebgai orang dewasa
 Mengembangkan standart kehidupan ekonomi
 Membiming anak dan remaja agara menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab
 Menerima dan menyesuiakan dengan perubahan fisik
 Menyesuaikan kehidupan sebagai ornag yang bertambah tua5.

5
YUDO DWIYONO,Perkembangan Peserta Didik,(Yogyakarta : Grup Penerbitan CV BUDI
UTAMA ,2021),hlm.69
BAB III
KESIMPULAN

Perkembangan dapat diartikan sebagai “perubahan yang progresif dan kontinyu


(berkesinambungan)dalam diri individu dari mulai lahir sampai mati. Pengertian lain dari
perkembangan adalah “perubahan-perubahan yang alami individu atau organisme menuju
tingkat kedewasaannya atau kematangannya
yang berlangsung secara sistematis, progresif dan berkesinambungan baik menyangkut fisik (
jasmaniah) maupun psikis (rohaniah)”.
DAFTAR PUSTAKA

Hurlock, Elisabeth B. 2005. Psikologi Perkembangan (Suatu Pendekatan Sepanjang


rentang Kehidupan). Jakarta : Erlangga
Bakri,Hasrul. 2016. Aspek-Aspek Perkembangan. Jakarta: Budi Utama
Hawadin ,Reni Akbar,2019. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Budi Utama
Dr. H. Syamsu Yusuf LN.,M.Pd, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.PT. Remaja
Rosda Karya bandung: 2000

Anda mungkin juga menyukai