Anda di halaman 1dari 17

TUGAS

KEPERAWATAN ANAK

(HEALTH PROMOTION PADA INFAT REMAJA PUTRI)

NAMA : Elisabeth Tahapary

NPM : 12114201180156

No ABSEN : 37

KELAS :C

FAKULTAS KESEHATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU

2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang maha esah atas selesainya
makalahyang berjudul Health promotion pada infat remaja putri. Atas dukungan yang di
berikan dalam penyusunan makalah ini, maka saya mengucapkan banyak terimakasih
kepada bapak/ibu dosen yang telah memberikan ide serta memotivasi untuk dapat
menyelesaikan makalah ini.

Dan harapan saya makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupunme
nambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.saya menyadari bahwa makalah ini
belumlah sempurna.

Oleh karena itu,saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan amatlah di
butuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.

13 April 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Cover……………………………………………………………………………………………………….
KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
TINJAUAN UMUM..................................................................................................................................1
1.1. Pengertian Remaja Putri..............................................................................................................1
1.2. Kriteria Remaja Putri...................................................................................................................1
1.3. Tumbuh Kembang Remaja Putri..................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................................4
HEALTH PROMOTION..........................................................................................................................4
2.1. Materi Kesehatan Reproduksi Remaja Putri................................................................................4
2.2. SATUAN ACARA PENYULUHAN..........................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................11

ii
iii
BAB I

TINJAUAN UMUM
1.1. Pengertian Remaja Putri
Masa remaja adalah saat peralihan, yang ditempuh oleh seseorang dari kanak-kanak menuju dewasa.
Atau dapat dikatakan bahwa saat remaja adalah perpanjangan saat kanak-kanak sebelum mencapai
saat dewasa, maka biasanya terjadi percepatan pertumbuhan dalam segi fisik maupun psikis, baik
ditinjau dari bentuk badan, sikap, cara berfikir dan bertindak, sehingga mereka dianggap bukan lagi
anak-anak dan mereka juga belum dikatakan manusia dewasa yang memiliki kematangan pikiran.
Ada dua bentuk pengertian remaja wanita yaitu :
1. Pengertian remaja wanita dilihat dalam bentuk fisik
peningkatan pertumbuhan terhadap berat dan tinggi badan, perubahan dalam proporsi dan
bentuk tubuh, dan pencapaian kematangan seksual. Pubertas dimulai dengan peningkatan
tajam pada hormon seks. kemudian perubahan fisik ini memberikan pengaruh terhadap
emosi remaja tersebut hinga semakin sensitif daan suaasana hati yang cepat berubah.
Masa pematangan fisik remaja wanita dimulai dengan haid pertama (menarche)yang
biasanya terjadi pada usia 11-15 tahun sedangkan pada pria saat pertama kali mengalami
mimpi basah yaitu pada usia 12-16 tahun (Monks dkk, 1999). Tetapi pendapat tersebut
tidak dapat menjadi patokan karena pubertas tergantung pada kondisi masing-masing
seseorang.
2. Pengertian remaja putrid dalam bentuk psikologis
artinya masa remaja merupakan masa penyempurnaan dari perkembangan padaa tahap-
taahap sebelumnya. Maksimal pertumbuhan masa remaja ditandai dengan adanya proses
dari kondisi entropy ke kondisi negentropy itu.
1.2. Kriteria Remaja Putri
kriteria remaja putri akan terlihat ketika mencapai masa peberitas Pada remaja perempuan
masa pubertas ditandai dengan menstruasi pertama, biasanya saat mengalami menstruasi
pertama kali,anak perempuan cenderung takut atau malu untuk mengatakan pada orang
tuanya. 
Ciri-ciri pubertas pada remaja putri

1
1. Payudara akan mulai tumbuh dan terkadang terasa lebih lembut. Perubahan ini bisa
terjadi pada salah satu payudara terlebih dahulu, kemudian disusul bagian lainnya.
2. Rambut kemaluan mulai tumbuh dan kadang tumbuh rambut juga di sekitar tangan dan
kaki
3. Perubahan pada tubuh mulai terlihat dengan panggul yang mulai melebar
4. Pinggang yang mulai terlihat lebih kecil
5. Muncul lemak yang akan mulai menumpuk pada bagian perut dan pantat
Perubahan yang terjadi karena pubertas pada perempuan
Selama masa pubertas, organ seksual mulai berfungsi dan proses menstruasi berjalan.
Jika periode menstruasi telah dimulai, maka kehamilan juga dapat terjadi. Alat kelamin
perempuan akan mengeluarkan cairan yang mengindikasikan organ seksual mereka sudah
aktif. Itulah salah satu ciri-ciri pubertas pada perempuan.
Kulit menjadi lebih berminyak dan tubuh mengeluarkan lebih banyak keringat sehingga
dibutuhkan deodorant untuk menghilangkan bau badan akibat keringat. Hal ini
disebabkan karena kelenjar minyak dan kelenjar keringat mulai berkembang. Jerawat
juga merupakan ciri-ciri pubertas yang bisa muncul.
Selain perubahan fisik, ciri-ciri pubertas juga bisa terlihat dari perubahan emosional.
Salah satu bentuknya adalah rasa ketidaknyamanan terutama saat menstruasi. Hal ini
wajar karena kadar hormon yang fluktuatif selama siklus menstruasi.

1.3. Tumbuh Kembang Remaja Putri


Pada remaja putri perkembangan fisik dapat dilihat atau di tandai dengan menarche
(menstruasi pertama) dan beberapa perkembangan fisik pada wanita seperti:
1. Tumbuhnya rambut –rambut pada pubis
2. Pembesaran buah dada / payu dara
3. Pembesaran pinggul
4. Pertumbuhan berat dan tinggi badan juga mengikuti perkembangan kematangan seksual
remaja

Perkembangan psikososial

2
1. Mencari identitas, merupakan salah satu tugas penting remaja, remaja mulai
mengintegrasikan opini dari orang berpengaruh lainnya (orangtua, teman dll) menjadi
panutannya atau bukan
2. Membangun otonomi, menjadi ketaktergantungan dan bebas mengatur dirinya sendiri
dalam suatu hubungan.
3. Membangun keakraban, keakraban merujuk pada hubungan dekat dengan adanya
keterbukaan, kejujuran, kepercayaan dan saling menjaga.
4. Ketertarikan dengan seks
5. Pencapaian, masa remaja adalah waktu dimana remaja dapat mulai melihat hubungan
antara kemampuan yang dimilikinya dengan rencana dan aspirasi kejuruan masa
depannya.

3
BAB II

HEALTH PROMOTION
(KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PUTRI )

2.1. Materi Kesehatan Reproduksi Remaja Putri


1. Pengertian Kesehatan Reproduksi
Menurut WHO, kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan
sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek
yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi dan prosesnya. Sedangkan menurut
Depkes RI (2000), kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sehat secara menyeluruh
mencakup fisik, mental dan kehidupan sosial yang berkaitan dengan alat, fungsi serta
proses reproduksi yang pemikiran kesehatan reproduksi bukannya kondisi yang bebas
dari penyakit melainkan bagaimana seseorang dapat memiliki kehidupan seksual yang
aman dan memuaskan sebelum dan sesudah menikah.
2. Tujuan Kesehatan Reproduksi
Memberikan pelayanan kesehatan reproduksi yang komprehensif ke pada perempuan
termasuk kehidupan seksual dan hak- hak reproduksi perempuan sehingga dapat
meningkatkan kemandirian perempuan dalam mengatur fungsi dan proses reproduksinya
yang pada akhirnya dapat membawa pada peningkatan kualitas kehidupannya. Tujuan
secara spesifik meliputi:
1. Meningkatkan kemandirian perempuan, khususnya dalam peranan dan fungsi
reproduksinya
2. Meningkatkan peran dan tanggung jawab sosial perempuan dalam konteks kapan
ingin hamil, berapa jumlah anak yang diinginkan dan jarak antar kehamilan
3. Meningkatkan peran dan tanggung jawab sosial laki- laki
4. Menciptakan dukungan laki- laki dalam membuat keputusan, mencari informasi
dan pelayanan yang memenuhi kebutuhan kesehatan reproduksi

4
3. Faktor- faktor yang Berpengaruh terhadap Kesehatan Reproduksi
a. Faktor demografis dapat dinilai dari data: usia pertama melakukan hubungan seksual,
usia pertama manikah, usia pertama hamil sedangkan faktor sosial ekonomi dapat
dinilai dari tingkat pendidikan, akses terhadap pelayanan kesehatan, status pekerjaan,
tingkat kemiskinan, rasio melek huruf, rasio remaja tidak sekolah dan atau melek
huruf
b. Faktor budaya dan lingkungan mencakup pandangan agam, status perempuan,
ketidaksetaraan jender, lingkungan tempat tinggal dan bersosialisasi, persepsi
masyarakat tentang fungsi,
c. Faktor psikologi antara lain rasa rendah diri, tekanan teman sebaya, tindak kekerasan
di rumah/ lingkungan, dan ketidakharmonisan orang tua
d. Faktor biologis meliputi : gizi buruk kronis, kondisi anemia, kelainan bawaan organ
reproduksi, kelainan akibat radang panggul, infeksi lain atau keganasan
4. Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi

Menjaga kesehatan Alat Reproduksi Wanita sangat penting. Cara tepat dan mudah menjaga
kesehatan reproduksi adalah sebagai berikut:

Bersihkan bagian luar vagina setelah buang air kecil atau air besar, dengan menggunakan air
bersih. Dengan arah dari depan ke belakang.

1. Saat memasuki masa siklus menstruasi sering-seringlah mengganti pembalut terutama


pada awal haid yang biasanya banyak mengeluarkan darah.
2. Hindari (douching), yaitu memasukkan jari atau ejakulasi ke dalam vagina, meskipun itu
bertujuan membersihkan bagian dalam vagina. Aktifitas yang anda lakukan ini akan
menghilangkan bakteri loctobacili dan juga memicu iritasi kulit.
3. Jangan menggunakan sabun atau menyapu shower gel pada vagina karena akan memicu
kondisi kering, iritasi kulit dan akan menjadi gatal. Bahkan beberapa wanita sensitif dan
alergi terhadap kandungan pewangi serta busa yang ada pada sabun.
4. Lakukan pembersihan dengan menggunakan air pada alat kelamin baik itu suami ataupun
istri ketika akan dan setelah melakukan hubungan badan Sebaiknya anda juga membuang
air kecil lebih kurang setengah jam setelah berhubungan badan, hal ini akan mengurangi
risiko infeksi kandung kemih.

5
5. Ganti celana dalam minimal 2 kali sehari, dan apabila anda mengalami keputihan,
sebaiknya gunakan panty liner. Saat tidur sebaiknya tidak menggunakan celana dalam,
agar sirkulasi udara dan darah lebih lancar.
6. Kondisi bengkak nanah juga dikaitkan dengan infeksi dan pasien mengeluh sakit dan
demam. Pengobatan pada gangguan kesehatan reproduksi ini secara incisional dan
drainage bertujuan untuk mengeluarkan nanah dan konsumsi antibiotik. Gejala ini juga
bisa terjadi pada wanita yang terlalu sering membersihkan bulu kemaluan. Sehingga
kebersihan alat potong tersebut juga harus diutamakan.
7. Keputihan normal terjadi pada waktu beberapa hari sebelum haid, ketika mengalami
gairah seks, kehamilan dan klimakterik atau setelah menopause. Keputihan yang terjadi
pada diluar waktu-waktu tersebut disertai bau tidak sedap, warna yang kuning / kehijau-
hijauan, rasa gatal harus diwaspadai dan dikonsultasikan dengan dokter.
8. Hindari penggunaan pembersih vagina yang dijual dipasaran, karena dapat menimbulkan
efek samping dan mengubah ph vagina. Produk yang sebaiknya anda hindari adalah
apabila setelah digunakan menimbulkan gatal, pedih dan kemerah-merahan.
5. Cara Membersihkan Vagina yang Baik dan Benar
Membersihkan daerah genital akan lebih aman bila menggunakan air saja dibandingkan
dengan menggunakan obat-obatan atau bahan-bahan komersil dipasaran karena akan
mempengaruhi pertumbuhan flora dalam vagina yang akan meningkatkan resiko infeksi
dan meningkatkan resiko terjadinya keputihan (fluor albus) (Qomariyah, 2004).
Setiap wanita akan mengalami pengeluaran cairan dari vagina sesudah ia mendapatkan
haid yang pertama. Didalam vagina terdapat bakteri laktobasilus yaitu bakteri yang baik
yang berfungsi untuk mempertahankan keasaman vagina agar bakteri pathogen mati dan
untuk menjaga keseimbangan flora normal vagina. Terganggunya keseimbangan flora
normal pada vagina dapat menyebabkan berbagai masalah. Salah satunya adalah
terjadinya keputihan (fluor albus) (Sianturi, 2001).
Penggunaan deodoran dan douching vagina dapat menyebabkan membran mukosa
teriritasi dan dapat membunuh flora normal yang ada dalam vagina. Hal tersebut
memungkinkan timbulnya serangan keputihan.
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa praktek douching vagina dapat
meningkatkan resiko kejadian Infeksi Menular Seksual (IMS) dan Pelvic Inflammatory

6
Disease atau Penyakit Radang Panggul (PRP) (Yayasan Abdi Asih: 1996, dan Joesoef,
dkk: 1993).
6. Ada beberapa cara membersihkan vagina yang aman dan tanpa efek samping,
yakni  :
1. Tips Membersihkan Vagina dengan jangan menggunakan sabun pembersih vagina yang
terbuat dari bahan-bahan berbahaya. Bila ingin menggunakan sabun pembersih ada
baiknya memperhatikan kandungan bahan yang tertera pada kemasan produk pembersih
vagina.
2. Cara Membersihkan Vagina dengan Jangan menggunakan pembersih vagina secara
berlebihan karena akan merusak flora baik yang ada di sekitar organ intim wanita
3. Tips Membersihkan Vagina  dengan membersihkan organ intim dari arah yang benar
yakni dari depan ke belakang
4. Cara Membersihkan Vagina, Bila perlu menggunakan bahan herbal alami untuk
membasuh organ intim yang dapat dibuat sendiri dengan menggunakan tetumbuhan
herbal seperti daun sirih, buah majakani, daun jarak pagar dan berbagai tumbuhan herbal
yang dapat digunakan untuk membersihkan vagina
5. Tips Membersihkan Vagina  dengan banyak mengkonsumsi air putih agar organ intim
wanita tidak mengalami kekeringan
6. Membersihkan vagina dapat dilakukan dengan menggunakan metode ratus atau
pengasapan
7. Rajin mengganti pembalut ketika darah haid sedang keluar dalam jumlah banyak
8. Tips Membersihkan Vagina dengan menggunakan pembalut kecil atau panty liner yang
dapat menampung cairan keputihan yang keluar secara berlebihan. Namun jangan terlalu
lama menggunakan panty liner dan sering-seringlah mengganti panty liner 2 jam sekali
9. Cara Membersihkan Vagina dengan Sering mengganti pakaian dalam ketika suasana
organ intim basah, lembab dan bau

7
2.2. SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Kesehatan Reproduksi


Hari/tanggal : Senin,13 april 2020
Jam : 10.30-11.00 WIB
Tempat : Kelurahan batu meja
Sasaran : remaja putrid
Penyuluh : Mahasiswa Keperawatan Universitas Kristen Indonesia Maluku
1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan pasien dan keluarga diharapkan dapat mengetahui dan
mengerti mengenai kesehatan reproduksi.
b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan pasien dan keluarga:
1. Memahami pengertian kesehatan reproduksi.
2. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi
3. Memahami cara menjaga kesehatan reproduksi
4. Memahami cara perawatan payudara.

2. Pokok Bahasan
Kesehatan reproduksi.

3. Materi penyuluhan
1. Pengertian kesehatan reproduksi.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi
3. Cara menjaga kesehatan reproduksi
4. Cara perawatan payudara
4. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab

8
5. Media yang digunakan
1. Liflet
2) Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan

Penyuluh Remaja putri

Pembukaan
1) Memberi salam. 1) Menjawab salam
2) Menyampaikan 2) Mendengarkan
topik penyuluhan. 3) Mendengarkan
1
3 Menit 3) Menjelaskan tujuan 4) Mendengarkan
penyuluhan.
4) Melakukan kontrak
waktu.

Penyajian Materi
1) Menjawab
1.Pengertian kesehatan
reproduksi
2 22 Menit
2.Cara menjaga kesehatan 2) Mendengarkan
reproduksi

5 Menit Evaluasi
1) Memberikan 3) Bertanya
kesempatan
kepada peserta 4) Menjawab
penyuluhan untuk
bertanya.
2) Menanyakan

9
kembali pada
peserta penyuluhan
tentang materi yang
disampaikan.
Penutup
1) Menyimpulkan 1) Mendengarkan
Materi 2) Menjawab salam
2) Memberi Salam

Evaluasi

a. Evaluasi Struktur : Rencana kegiatan dan penyaji materi penyuluhan dipersiapkan dari
sebelum kegiatan.
b. Evaluasi Proses
1. Peralatan dan tempat tersedia.
2. Peserta bersedia.
3. Waktu sesuai dengan rencana.
c. Evaluasi Hasi
1. Mampu menjelaskan materi kesehatan reproduksi
2. Peserta mampu menjawab pertanyaan

10
DAFTAR PUSTAKA

Tumbuh kembang remaja. Dalam: Soetjiningsih,IGN Gde Ranuh, penyunting. Tumbuh kembang
anak. Ed.ke 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran, 2011.h.116-24.

Dhamayanti M, Asmara A. Remaja: kesehatan dan permasalahannya. Badan Penerbit Ikatan


Dokter Anak Indonesia; 2017.h.63.

Medise BE. Klinik remaja: apa, mengapa dan bagaimana? Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak
Indonesia; 2017.h.11.

Medise BE. Klinik remaja: apa, mengapa dan bagaimana? Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak
Indonesia; 2017.h.36-7.

Pedoman Pelayanan KesehatanPeduli Remaja di Puskesmas. Diunduh pada 24 Agustus 2017.


Didapat dari: http://www.k4h

11

Anda mungkin juga menyukai