Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


PERTUMBUHAN FISIK ANAK SD

Disusun oleh :

Kelompok 4 :
Ernawati Purnama Zebua (21101696)
Humaira tunnisa (21101682)

Dosen Pengampuh :
Wage Umami, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PPENDIDIKAN
STKIP NASIONAL
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat
dan kasihnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disususn
sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah PERKEMBANGAN PESERTA
DIDIK dengan tema PERTUMBUHAN FISIK ANAK SD Dalam penyusunan makalah
ini, tidak sedikit hambatan yang penyusun hadapi, namun dengan semangat ingin
belajar dan terus belajar, akhirnya makalah ini dapat diselesaikan.

Dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada Ibu
Wage Umami, M.Pd selaku dosen mata kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
yang telah membantu mengarahkan dan memberi batasan penyusunan materi makalah,
serta terima kasih pula kepada seluruh pihak baik yang secara langsung maupun yang
tidak langsung telah memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat ikut andil dalam memberikan informasi bagi kita
semua. Terima kasih.

Pauh Kambar, 17 maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................3
A. Latar belakang.................................................................................................................3
B. Rumusan masalah............................................................................................................3
C. Tujuan pembahasan.........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................4
A. Pengertian perkembangan fisik anak SD.........................................................................4
B. Identifikasi perkembangan fisik anak SD........................................................................8
C. Karakteristik perkembangan fisik anak SD...................................................................11
BAB III PENUTUP.................................................................................................................13
A. Kesimpulan...................................................................................................................13
B. Saran.............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pada masa usia sekolah dasar anak-anak memiliki karakteristik. Anak di
masa usia sekolah dasar (SD)  merupakan anak dengan memiliki banyak
perubahan yang sangat berbeda pada mental maupun fisik. Usia anak sekolah
dasar memiliki usia dari 6-12 thn. Siswa SD memiliki perkembangan yang
dapat dilihat secara fisik, dan secara perkembangan pemikiran. Berikut kita
hanya akan membahas perkembangan fisik yang terjadi pada usia sekolah dasar.
Perkembangan yang dapat dilihat secara fisik seorang anak dikatakan
berkembang karena terdapatnya atau terlihatnya suatu perubahan yang terjadi
pada pola pikir, tinggi badan, dan berat badan. Seorang anak pada masa usia
sekolah dasar memiliki ukuran tubuh yang tidah bisa di perkirakan, hal ini
terjadi karena bentuk tubuh yang di milikinya bisa jadi adalah factor keturunan
ataupun faktor penyakit yang terjadi semenjak ia lahir.
Tetapi hal tersebut dapat dilihat selama memulai masuk usia 6 tahun
sampai pada usia 12 tahun saat ia sudah bukan anak dengan usia sekolah. Dan
hal tersebut dapat dilihat dari usia sebagai berikut: usia masuk SD dimana anak
baru akan memulai berada dalam masa peralihan dengan dari fase pertumbuhan
yang lebih cepat namun memiliki fase perkembangan yang lebih lambat. Bentuk
tubuh anak pada usia ini masih memiliki ukuran yang sangat kecil selama
menjalani masa usia sekolah dasar.

B. Rumusan masalah
1. Apa itu pertumbuhan fisik anak Sd

C. Tujuan pembahasan
1. Untuk menhetahui pertumbuhan fisik anak SD

3
4

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian perkembangan fisik anak SD


Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan
merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan-perubahan ini
meliputi: perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri-
ciri kelamin yang utama (primer) dan ciri kelamin kedua (sekunder).
Pertumbuhan fisik yang pada dasarnya merupakan suatu perubahan-
perubahan pada tubuh, otak. kapasitas sensoris dan ketrampilan motorik
(Papalia & Olds, 2001) Perubahan pada tubuh ditandai dengan pertambahan
tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan organ
seksual dan fungsi reproduksi. Peralihan tubuh kanak-kanak yang cirinya adalah
pertumbuhan yang cirinya adalah kematangan Perubahan fisik otak strukturnya
semakin sempuma meningkatkan kemampuan kognitif (Piaget dalam Papalia
dan Olds, 2001)
Perkembangan fisik peserta didik difokuskan pada kematangan fisik siswa
yang diperlukan dalam kegiatan belajarnya Dalam perkembangan fisik siswa
menjadi penting untuk mendukung berbagai kemajuan sesuai dengan
kemampuan dan kecepatan mereka sampai dapat meningkatkan tahap
penguasaan pembelajarannya. Konsep perkembangan fisik dialami oleh hampir
semua siswa menurut Kuhlen dan Thomson (Hurlock, 1956) Perkembangan
fisik atau tubuh peserta didik merupakan sistem organ yang kompleks dan
sangat mengagumkan Semua organ itu terbentuk pada periode prenatal (sejak
dalam kandungan).
Peserta didik SD pada umunya berada pada rentang usia sekitar 6-12 tahun.
rentang usia tersebut lazimnya disebut sebagai masa anak (middle and late
childhood), yakni suatu fase antara masa kanak-kanak dan masa remaja Secara
fisik. anak pada usia SD memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan
kondisi fisik sebelum dan sesudahanya. Pada masa ini aktivitas anak, termasuk
belajar dan aktivitas mentalnya banyak dipengaruhi oleh kondisi fisiknya.
Pertumbuhan fisik anak dapat memberikan pengaruh terhadap perkembangan
kepribadian anak secara keseluruhan. Sehingga sebagai pendidik perlu dipahami

4
5

karakteristik perkembangan fisik peserta didik dan berdampak terhadap


implikasi hagi penyelenggaraan pendidikan dan pembelajara
Kondisi-kondisi yang mempengaruhi pertumbuhan fisik anak, antara lain
adalah:
1. Pengaruh Keluarga
Pengaruh faktor keluarga di sini meliputi faktor keturunan maupun
faktor lingkungan. Karena faktor keturunan, seorang anak dapat lebih tinggi
atau panjang daripada anak lainnya sehingga ia lebih berat tubuhnya, jika
ayah dan ibu atau kakeknya tinggi dan panjang. Faktor lingkungan akan
membantu menentukan tercapai tidaknya perwujudan potensi keturunan
yang dibawa anak tersebut. Pada setiap tahap usia, lingkungan lebih banyak
pengaruhnya terhadap berat tubuh daripada terhadap tinggi tubuh.
2. Pengaruh Gizi
Anak-anak yang memperoleh gizi cukup biasanya akan lebih tinggi
tubuhnya dan sedikit lebih cepat mencapai taraf remaja dibandingkan
dengan mereka yang kurang memperoleh gizi. Lingkungan dapat
memberikan pengaruh pada remaja sedemikan rupa sehingga menghambat
atau mempercepat potensi untuk pertumbuhan di masa remaja
3. Gangguan Emosional
Anak yang terlalu sering mengalami gangguan emosional akan
menyebabkan terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan, dan ini akan
membawa akibat berkurangnya pembentukan hormon pertumbuhan di
kelenjar pituitari. Bila terjadi hal demikian, pertumbuhan awal remaja- nya
terhambat dan tidak tercapai berat tubuh yang seharusnya.
4. Jenis Kelamin
Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat daripada anak
perempuan. Kecuali pada usia antara 12 dan 15 tahun. Anak perempuan
biasanya akan sedikit lebih tinggi dan lebih berat daripada anak laki-laki.
Terjadinya perbedaan berat dan tinggi tubuh ini karena bentuk tulang dan
otot pada anak laki-laki memang berbeda dari anak perempuan.

5. Status Sosial Ekonomi


6

Anak-anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial eko- nomi
rendah, cenderung lebih kecil daripada anak yang berasal dari keluarga yang
status sosial-ekonominya tinggi.
6. Kesehatan
Anak-anak yang sehat dan jarang sakit, biasanya akan memiliki tubuh
yang lebih berat daripada anak yang sering sakit.
Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang me- nyangkut
peningkatan ukuran dan struktur biologis. Pertumbuhan adalah perubahan secara
fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi- fungsi fisik yang
berlangsung secara normal pada anak yang sehat, dalam perjalanan waktu
tertentu. Pertumbuhan dapat juga diartikan se bagai proses transmisi dari
konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah) yang herediter dalam
bentuk proses aktif secara berkesinambungan.
Hasil pertumbuhan antara lain berwujud bertambahnya ukuran- ukuran
kuantitatif badan anak, seperti panjang, berat, dan kekuatannya. Begitu pula
pertumbuhan akan mencakup perubahan yang makin sempurna tentang sistem
jaringan saraf dan perubahan-perubahan struktur jasmani lainnya. Dengan
demikian, pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses perubahan dan proses
pematangan fisik.Pertumbuhan jasmaniah ini dapat diteliti dengan mengukur
berat, panjang, dan ukuran lingkarannya; umpama lingkar kepala, lingkar dada,
lingkar pinggul, lingkar lengan, dan lain-lain. Dalam pertumbuhannya, setiap
bagian tubuh itu mempunyai perbedaan tempo kecepatan. Misalnya, pertumbuhan
alat kelamin berlangsung paling lambat pada masa kanak-kanak, tetapi
mengalami percepatan pada masa pubertas. Sebaliknya pertumbuhan susunan
saraf pusat berlangsung paling cepat pada masa kanak-kanak kemudian menjadi
lambat pada akhir masa kanak-kanak.
Pertumbuhan fisik dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain faktor nutrisi
yang telah terasa pengaruhnya sejak bayi belum lahir dan sesudah lahir, faktor
perawatan yang menyangkut perawatan fisik maupun psikis seperti kasih sayang
atau cinta kasih.
Proses pertumbuhan ditandai oleh perubahan menuju ke kesem- purnaan
struktur dan bentuk tubuh secara ideal. Perubahan-perubahan yang dimaksud
7

dapat berbentuk perubahan ukuran dan perbandingan, penggantian hal-hal yang


lama dan memperoleh yang baru untuk lebih dapat menjalankan fungsinya
dengan baik. Secara keseluruhan akan menentukan perbandingan ideal tentang
struktur tubuh manusia.
Proses pertumbuhan pada saatnya akan mencapai tingkat kematangan dan dengan
demikian akan berpengaruh terhadap perkembangan sosio-psikologis, seperti
kemampuan berpikir, kemampuan berbahasa, kemampuan bersosialisasi, dan
kemampuan mengendalikan emosi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yang kurang normal pada
organisme ada bermacam-macam, yaitu:
1. Faktor-faktor yang terjadi sebelum lahir. Umpama: peristiwa kekurangan
nutrisi pada ibu dan janin; janin terkena virus, keracunan sewaktu bayi ada
dalam kandungan; terkena infeksi oleh bakteri syphilis, terkena penyakit
gabag, tbc, kolera, tifus, gondok, sakit gula, dan lain-lain.
2. Faktor ketika lahir atau saat kelahiran, faktor ini antara lain adalah
intracranial haemorage atau pendarahan pada bagian kepala bayi yang
disebabkan oleh tekanan dari dinding rahim ibu sewaktu ia dilahirkan dan
oleh efek susunan saraf pusat, karena proses kelahiran bayi dilakukan dengan
bantuan tang (tangver-lossing).
3. Faktor yang dialami bayi sesudah lahir, antara lain oleh karena pengalaman
traumatik pada kepala, kepala bagian dalam terluka karena kepala bayi (janin)
terpukul, atau mengalami serangan sinar matahari (zonnestiek). Infeksi pada
otak atau selaput otak, misalnya penyakit cerebral meningitis gabag, malaria
tropika, dypteria, dan lain-lain. Semua penyebab tersebut di atas
mengakibatkan pertumbuhan bayi dan anak sangat terganggu.
4. Faktor psikologis antara lain oleh karena bayi ditinggalkan ibu, ayah atau
kedua orang tuanya. Sebab lain ialah anak- anak dititipkan pada suatu
lembaga seperti rumah sakit, rumah yatim piatu, yayasan perawatan bayi, dan
lain-lain.sehingga mereka kurang sekali mendapat perawatan jasmaniah dan
cinta kasih dari orang tua. Anak- anak tersebut mengalami kehampaan psikis
(innanitie psikis), kering dari perasaan sehingga mengakibatkan kelambatan
pertumbuhan pada semua fungsi jasmaniah.
8

B. Identifikasi perkembangan fisik anak SD


1. Sistem syaraf dan otak
Aspek fisiologis pada perkembangan fisik anak SD yang sangat penting
bagi kehidupan manusia adalah otak (brain) Otak dapat dikatakan sebagai
pusat atau sentral perkembangan dan fungsi kemanusiaan. Otak ini terdiri
atas 100 milyar sel syaraf (neurun), dan setiap sel syaraf tersebut rata-rata
memiliki sekitar 3000 koneksi (hubungan) dengan sel-sel syaraf lainnya.
Neuron ini terdiri dari inti sel (feurs) dan sel body yang berfungsi sebagai
penyalur aktivitas dari sel syaraf yang satu ke sel lainnya. Menurut Vasta,
Heith & Miller, (1992 179-181). Struktur otak terdiri atas tiga bagian, yaitu
a. Brainstem, berfungsi mengontrol keseimbangan koordinast
b. Mid brain, berfungsi sebagai stasion pengulang atau penyambung dan
pengontrol pernafasan dan fungsi menelan
c. Cerebrum, sebagai pusat otak otak yang paling tinggi yang meliputi
belahan otak kin dan kanan (left and right hemispheres) dan sebagai
pengikat syarat-syarat yang berhubungan dengannya
Dalam otak terdapat pusat-pusat syaraf yang mengendalikan perilaku
individu Bukan hanya pusat-pusat syaraf yang berhubungan dengan perilaku
kognist melainkan pusat kesadaran emosi pun, menurut Goleman (1995),
juga terdapat dalam otak (bagian tengah), yaitu pada sitem limbik dengan
pusatnya yang disebut dengan amigdala Seperangkat system syaraf otak
dalam pembelajaran dapat membantu siswa untuk belajar secara konsisten.
Keberhasilan siswa menghasilkan proses pembelajaran keadaan fisiologis
otak siswa sangat membantu kapasitas siswa dalam pembelajaran.
Pertumbuhan otak dan sistem syaraf merupakan salah satu aspek
terpenting dalam perkembangan individu Bila dibanding dengan
pertumbuahan bagian-bagian tubuh lainnya, pertumbuhan otak dan kepala
ini jauh lebih cepat. Kematangan otak yang dikombinasi dengan
pengalaman berinteraksi dengan lingkungan sangat berpengaruh terhadap
perkembangan kognisi anak Walaupun kebutuhan nutrisi perlu dipenuhi,
melainkan juga diperlukan rangsangan rangsangan yang membuat otak anak
berfungsi
9

Menurut penelitian Sperry et.al (Wildarmono, 1996), konstruksi jaringan


otak itu hanya akan hidup bila diprogram melalui rangsangan Tanpa
dirangsang atau digunakan otak manusia tidak akan berkembang. Karena
pertumbuhan otak memiliki keterbatasan waktu, maka rangsangan otak di
usia dini menjadi sangat penting Penundaan yang terjadi akan membuat otak
tertutup sehingga tidak dapat menerima program-program baru. Berkaitan
dengan fungsi otak. dapat dibedakan berdasarkan kedua belahan otak
tersebut, yaitu belahan kin dan kanan Fungsi kedua belahan otak adalah sbb:
Fungsi orak kiri Fungsi otak kanan
Berpikir rasional, ilmiah, logis, Berpikir holistic, non linier, non-
analitis, referensial, dan konfergen. verbal, intuitif, imajinatif, non-
Berkaitan erat dengan kemampuan referensial, divergen, dan mistik
belajar membaca, berhitung dan
berbahasa.

Proses pertumbuhan otak. menurut para ahli (Vasta, Heith & Miller. 1992)
meliputi tiga tahap, yaitu:
a. Produksi sel (cell production) yaitu bahwa sel-sel itu telah diproduksi
diantara masa 8-16 minggu setelah masa konsepsi.
b. Perpindahan Sel (cell migration) yaitu bahwa neuron-neuron itu
bermigrasi melalui daya tarik kimia ke lokasi lokasi sasaran yang
semestinya
c. Elaborasi Sel (cell olaboration) yaitu terjadinya proses dimanaaton
(jaringan syaraf panjang body sel dalam neuron) membentuk syaraf
napies (ruang kecil diantara neuron-neuron dimana kegiatan syaraf
terkomunikasikan antara sel yang satu dengan yang lainnya)
Otak mempunyai pengaruh yang sangat menentukan bagi
perkembangan aspek-aspek perkembangan individu lainnya, baik
keterampilan motorik, intelektual,emosional, sosial, moral, maupun
kepribadian Pertumbuhan otak yang normal (schat) berpengaruh positif bagi
perkembangan aspek-aspek lainnya sedangkan apabila pertumbuhannya
10

tidak normal (karena pengaruh penyakit atau kurang gun) cenderung akan
menghambat perkembangan aspek-aspek tersebut
2. Tinggi dan berat badan
Pertumbuhan fisik anak SD cenderung lebih lambat dan relatif konsisten
Laju perkembangan seperti ini berlangsung sampai terjadinya perubahan-
perubahan besar pada awal pubertas Penambahan ukuran dalam kerangka
tulang karena adanya. sistem otot, dan ukuran organ tubuh lainnya, tinggi
dan berat badan anak secara bertahap terus bertambah
Menurut FA Hadis 1996, di Indonesia, belum ada standar baku tentang
ukuran kenaikan berat dan tinggi badan anak usia SD, namun penambahan
itu diperkirakan berkisar antara 2.5-3.5 kg dan 5-7 cm pertahun Kaki anak
SD lazimnya menjadi lebih panjang dan tubuhnya menjadi lebih kurus Masa
dan kekuatan otot anak secara bertahap terus meningkat Kekuatan fisik anak
usta SD lazimnya meningkat dua kali lipat. Gerakan-gerakan lepas pada
masa sebelumnya sangat membantu pertumbuhan otot, disamping faktor
kematangan unsur latihan juga sangat membantu proses peningkatan dalam
kekuatan otot
Keadaan berat dan tinggi badan sampai dengan usia sekitar 6 tahun
terlihat badan anak bagian atas berkembang lebih lambat daripada bagian
bawah. Anggota anggota badan masih relatif pendek, kepala dan perut
relatif masih besar. Selama masa akhir anak-anak, tinggi bertumbuh sekitar
5-6% dan berat bertambah sekitar 10% setiap tahun Pada usia 6 tahun tinggi
rata-rata anak adalah 46 inct dengan berat 22.5 kg Kemudian pada usia 12
tahun tinggi anak mencapai 60 inci dan berat hingga 42.5 kg (Mussen,
Conger & Kagan, 1969) dalam (Desmita, 2008).
Kenaikan tinggi per tahun adalah 2 sampai 3 inci Rata-rata anak
perempuan sebelas tahun mempunyai tinggi badan 58 mes dan anak laki laki
57.5 inci (Hurlock, 1980) Jadi, pada masa ini peningkatan berat badan anak
lebih banyak danpada panjang badannya Kaki dan tangan menjadi lebih
panjang dada dan panggul lebih besar Peningkatan berat badan anak selama
masa ini terjadi terutama karena bertambahnya ukuran sistem rangka dan
otot serta ukuran beberapa organ tubuh Pada saat yang sama, kekuatan otot-
11

otot berangsur-angsur bertambah dan gemuk bayi (baby fat) berkurang.


Pentanibahan kekuatan otot ini karena faktor keturunan dan latihan (olah
raga. Karena perbedaan sel-sel otot maka umumnya anak laki-laki lebih kuat
danpda anak perempuan (Santrock, 1995 dalam Desmita, 2008)

C. Karakteristik perkembangan fisik anak SD


1. Proporsi dan bentuk tubuh
Anak SD kelas awal umumnya masih mempunyai proporsi tubuh yang
kurang seimbang Kekurang seimbangan ini sedikit demi sedikit berkurang
sampat terlihat perbedaannya ketika anak mencapai kelas 5 atau 6. Pada
kelas akhir SD lazimnya proporsi anak sudah mendekati keseimbangan
Kekurang seimbangan tubuh anak dapat diamati pada bagian kepala. badan
dan kaki Kepala masih terlalu besar bila dibanding dengan bagian tubuh
lainnya Akan tetapi beberapa perbandingan pada bagian wajah yang kurang
seimbang mulai menghilang dengan bertambah besarnya mulut dan rahang
semakin melebar dan nieratanya dahi semakin mengecilnya bibir serta
menjadi lebih besar dan berbentuknya hidung

Badan memanjang dan menjadi lebih langsing, lehe menjadi lebih panjang.
dada sedikit melebar perut tidak buncit dan lebih langsing serta lengan dan
tungkai memanjang dan tungkai memanjang namun kelihatannya kunus dan
belum berbentuk karena otot belum berkembang Tangan dan kaki juga
secara bertahap tumbuh semakin besar walaupun hal itu terjadi dalam tempo
yang agak lambat. Akhirnya sedikit demi sedikit anggota badan anak
menjadi semakin kekar dan bens, terutama pada saat menjelang pubertas
2. Tipologi dan bentuk tubuh
Tipologi Sheldon (Hurlock, 1980) menyatakan ada tiga kemungkinan
bentuk primer tubuh anak SD Jaringan lemak anak SD berkembang lebih
cepat daripada jaringan ototnya. Jaringan otot baru akan berkembang agak
cepat pada awal pubertas Besamya jaringan otot-lemak anak SD akan
mengikuti tipe bentuk tubuhnya. Tiga macam tipologi bentuk tubuh yaitu:
12

a. Pertama endomorph yakni yang tampak dari luar berbentuk gemuk dan
berbadan besar Anak yang bertipe endomorph lemaknya jauh lebih
banyak daripada jaringan otot,
b. Yang kedua mesomorph yang kelihatannya kokoh, kuat, dan lebih kekar
mesomorph lemaknya jauh lebih sedikit daripada jaringan otot
c. Yang terakhir ectomorph yang tampak jangkung dada pipih, lemah dan
seperti tak herotot Anak yang bertipe ectomorph tidak terdapat jaringan
yang melebihi jaringan lainnya sehingga tampak kurus
Kondisi proporsi dan bentuk tubuh anak dapat memberikan dampak
psikologis tertentu kepada anak Kondisi proporsi kurang seimbang dana tau
bentuk tubuh yang berkelainan dapat menumbuhkan sikap-sikap negatif,
yakni berupa kekurangpuasan atau bahkan penolakan terhadap dirinya
sendiri (self rejection) Hal demikian tentunya akan dapat mempengaruhi
perkembangan kepribadian anak khususnya dalam pembentukkan kesan
tentang tubuh (body image) dan konsep dirinya (self concept)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Karakteristik yang mempengaruhi perkembangan fisik anak pada usia dasar
diantaranya : tinggi, berat badan, perbandingan tubuh, kederhanaan, postur
tubuh, tulang, otot, lemak, ketrampilan motorik dan gigi. Karakteristik
perkembangan fisik pada awal masa kanak-kanak meliputi : tinggi, berat,
perbandingan tubuh, postur tubuh, tulang, otot, lemak, dan gigi. Perbedaan jenis
kelamin pada masa ini tidak terlalu menonjol dalam peningkatan tinggi dan
berat tubuh, tetapi pengerasan tulang dan lepasnya gigi sementara lebih cepat
pada anak perempuan, dari usia ke usia. Adapun karakteristik perkembangan
fisik pada akhir masa kanak-kanak meliputi : tinggi, berat, perbandingan tubuh,
kesederhanaan, perbandingan otot-lemak, dan gigi Perkembangan fisik pada
akhir masa kanak-kanak menunjukkan anak laki-laki cenderung lebih pendek
dan lebih ringan dari pada anak perempuan seusianya, sampai ia juga secara
seksual matang. Pertumbuhan gigi anak perempuan juga lebih cepat sedikit dari
pada anak laki-laki, sedangkan kepala dan wajah anak laki-laki tumbuh lebih
besar dari pada anak perempuan. Perkembangan otak pada anak usia dasar juga
mengalami perkembangan yang begitu cepat dan terjadi secara bertahap pada
bagianbagian tertentu pada otak. Hal itu dipengaruhi oleh kecenderung anak
usia dasar yang lebih menyukai aktivitas-aktivitas fisik. Oleh karena itu,
hendaknya kegiatan akademik harus meliputi kegiatan belajar dan pembinaan
fisik. Karena semakin efektif stimulasi fisik dan mental, semakin besar dan baik
pertumbuhan dendrit anak, yang nantinya berpengaruh terhadap perkembangan
otak anak.

B. Saran
Dengan adanya makalah ini harapan kelompok terutama epada mahasiswa
PGSd untuk mampu mengenal pertumbuhan pada anak sehingga dalam proses
pembelajaran berlansung guru mampu melakukan tugasnya secara professional.

13
DAFTAR PUSTAKA
Hartono, Agung dan Sunarto. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Rineka
cipta

14

Anda mungkin juga menyukai