Anda di halaman 1dari 16

Mata Kuliah Dosen Pengampu

Psikologi Pembelajaran PAI Dra. Afrida, M. Ag.

“PERKEMBANGAN FISIK DAN KOGNITIF PADA MASA AWAL ANAK-ANAK”

DISUSUN OLEH :

Bagus Setyawan (12110112105)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

2022

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Satu hal dalam belajar adalah hendaknya menjadi lebih baik untuk melihat ke masa
depan, belajar untuk mengantisipasi realitas hidup. Ini menjadi sangat penting bagi masa
kanak-kanak yang hidup dalam era globalisasi yang menuntut keterbukaan dan kelunturan
dalam pemikiran, serta kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah non rutin secara
kreatif dan kritis. Dibutuhkanketerampilan-keterampilan tertentu untuk menyiapkan masa
depan kanak-kanakdengan belajar melalui penanaman nilai-nilai agama dan hidup dengan
baik.

Orang tua terkadang banyak yang tidak tahu akan perkembangan yang terjadi pada
anaknya, sehingga mereka tidak tahu akan kecepatan dan keterlambatan yang terjadi pada
perkembangan anak mereka. Padahal jika telah terjadi keterlambatan perkembangan pada
anak, anak membutuhkan penanganan yang cepat agar tidak berdampak bagi berkelanjutan
mereka.

Anak-anak mendapat tempat istimewa pada masyarakat karena mereka menentukan


generasi mendatang. Usia 2-6 tahun merupakan usia yang pentingdalam masa perkembangan,
dan dalam masa-masa perkembangannya harus sangat diperhatikan. Orang tua harus
memperhatikan beberapa aspekperkembangan yang terjadi pada anaknya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan fisik pada masa anak-anak awal ?
2. Bagaimana perkembangan kognitif pada masa anak-anak awal ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui perkembangan fisik pada masa anak-anak awal
2. Untuk mengetahui perkembangan kognitif pada masa anak-anak awal

BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Fisik Pada MasaAnak-Anak Awal


1. Perkembangan fisik

Masa kanak-kanak awal (early childhood) merupakan periodeperkembangan yang


terjadi mulai akhir masa bayi hingga sekitar usia 5 atau 6 tahun, kadang periode ini disebut
tahun pra sekolah. Kelas satu sekolah dasar biasanya menandai akhirnya periode ini 1. Dapat
disimpulkan bahwa, masa kanak-kanak awal masa perkembangan anak dari usia 2 tahun
sampai usia 6 tahun, yang mana bisa disebut juga dengan periode prasekolah.
Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan perkembangan berikutnya,
dengan meningkatnya pertumbuhan tubuh baik berat badan maupun tinggi badan serta
kekuatannya, memungkinkan anak untuk lebih aktif danberkembang keterampilan fisiknya,
dan juga berkembangnya eksplorasi terhadap lingkungan tanpa bantuan orang tuanya.
Perkembangan sistem syaraf pusat memberikan kesiapan pada anak untuk lebih
meningkatkan pemahaman dan penguasaannnya terhadap tubuhnya.
a. Tinggi

Pertambahan tinggi badan setiap tahunnya rata-rata tiga inci. Pada usia enam tahun
tinggi anak rata-rata 46,6 inchi.

a. Berat

Pertambahan berat badan setiap tahunnya rata-rata 3 sampai 5 pond. Pada usia enam
tahun kurang lebih 7 kali berat pada waktu lahir. Anak perempuan rata-rata 48,5 pon dan
laki-laki 49 pon.2

b. Otak

Salah satu perkembangan fisik yang paling penting selama masa awal anakanak ialah
perkembangan otak dan sistem syaraf yang berkelanjutan.

Meskipun otak terus bertumbuh pada masa awal anak-anak, namun otak tidak
bertumbuhsepesat pada masa bayi. Ketika anak-anak mencapai usia 3 tahun, ukuran

1
John W. Santrock, dkk, Perkembangan Anak, (Jakarta: Salemba Humanika, 2011), h. 20.
2
Andi Thahir, Psikologi Perkembangan, (Lampung: UIN Raden Intan Lampung, 2014) h.115
otaknyaadalah 3/4 otak orang dewasa. Pada usia 5 tahun, otaknya mencapai sekitar 9/10otak
orang dewasa.3

Otak dan kepala bertumbuh lebih pesat daripada bagian tubuh lain mana pun.Bagian
atas, yakni kepala, mata, dan otak bertumbuh lebih pesat daripada bagianbawah, seperti
rahang.

Pada usia 5 tahun, ketika otak telah mencapai hampir 90 persen berat otakorang
dewasa, berat total anak seusia 5 tahun hanya sekitar 1/3 dari beratnya padasaat anak
mencapai masa dewasa.

Beberapa pertambahan ukuran otak disebabkan oleh pertambahan jumlah dan ukuran
urat syarat yang berujung di dalam dan di antara daerah-daerah otak. Ujung-ujung urat syaraf
itu terus bertumbuh setidak-tidaknya hingga masa remaja.

c. Perbandingan tubuh

Perbandingan tubuh sangat berubah dan penampilan bayi tidak tampak lagi. Wajah
tetap kecil tetapi dagu tampak jelas dan leher lebih memanjang. Gumpalan tubuh berkurang
dan tubuh cenderung berbentuk kerucut, dengan perut yang rata (tidak buncit), dan dada yang
lebih bidang dan rata, bahu lebih luas dan lebih persegi, lengan dan kaki lebih panjang dan
lurus, tangan dan kaki lebih besar;

d. Postur tubuh

Perbedaan dalam tubuh pertama kali tampak jelas pada awal masa kanak-kanak, ada
yang postur tubuhnya gemuk lembek (endomorfik), ada yang kuat berotot (mesomorfik), ada
yang relatif kurus (ektomorfik).

e. Tulang dan otot

Tingkat pergeseran otot bervariasi pada bagian tubuh mengikuti hukum perkembangan arah.
Otot menjadi lebih besar, berat dan kuat, sehingga anak tampak lebih kurus meskipun
beratnya bertambah.

f. Lemak

3
John W. Santrock, Perkembangan Masa Hidup, (Jakarta: Erlangga, 2002), h. 224.
Anak yang cenderung bertubuh endomorfik lebih banyak jaringan lemaknya dari pada
jaringan ototnya sedangkan mesomorfik sebaliknya dan yang bertubuh ektomorfik
mempunyai otot yang kecil dan sedikit jaringan lemak.

g. Gigi
Selama empat sampai enam bulan pertama dari awal masa kanak-kanak, empat gigi bayi
terakhir geraham belakang muncul. Selama setengah tahun terakhir gigi bayi mulai tanggal
digantikan oleh gigi tetap. Yang pertama lepas adalah gigi bayi yang pertama kali tumbuh
yaitu gigi seri tengah. Bila masa kanak-kanak berakhir, pada umumnya bayi memiliki satu
atau dua gigi tetap di depan dan beberapa celah di mana gigi tetap akan muncul.4

2. Perkembangan Motorik
a. Keterampilan Motorik Kasar

Anak prasekolah tidak perlu lagi melakukan suatu upaya hanya untuk sekadar berdiri
tegak dan bergerak ke sekitar. Ketika anak-anak menggerakkan kaki-kaki mereka dengan
lebih percaya diri dan membawa diri mereka ke tujuan yang lebih khusus, proses bergerak ke
sekitar di dalam lingkungannya menjadi lebih otomatis (Poest&others, 1990).

Pada usia 3 tahun, anak-anak masih suka akan gerakan sederhana seperti berjingkrak-
jingkrak, melompat, dan berlari ke sana ke mari, hanya demi kegiatan itu sendiri. Mereka
bangga memperlihatkan betapa mereka dapat berlari melewati suatu ruangan dan melompat
sejauh 6 inci. bagi anak seusia 3 tahun kegiatan merupakan suatu sumber kebanggaan dan
prestasi.

Pada usia 4 tahun, anak-anak masih suka jenis gerakan yang sama, tetapi mereka lebih
berani mengambil resiko. (Mereka ingin memperlihatkan kehebatan atletiknya). Walaupun
mereka sudah dapat memanjat tangga dengan satu kaki pada setiap tiang anak tangga untuk
beberapa lama, mereka baru saja mulai dapat turun dengan cara yang sama. Mereka
seringkali masih kembali memperhatikan waktu pada setiap langkah.

Pada usia 5 tahun, anak-anak bahkan lebih berani mengambil resiko dibandingkan
ketika mereka berusia 4 tahun. Anak usia 5 tahun berlari kencang dan suka berlomba teman
sebayanya lain dan orang tuanya.
4
Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, Edisi V, (Jakarta: Erlangga, 1996), h. 114.
Anak-anak prasekolah mereka sangat, sangat aktif. Para peneliti telah menemukan
bahwa anak-anak usia 3 tahun memiliki tingkat aktivitas tertinggi dari seluruh masa hidup
manusia. Mereka gelisah saat menonton televisi. Mereka gelisah saat duduk di meja makan.
Bahkan, ketika tidur pun mereka bergerak-gerak. Karena tingkat aktivitas dan perkembangan
otot besar mereka, khususnya di lengan dan kaki.

b. Keterampilan Motorik Halus

Pada usia 3 tahun, kemampuan anak-anak masih timbul dari kemampuan bayi untuk
menempatkan dan memegang benda-benda. Walaupun mereka telah mampu untuk
memegang benda-benda berukuran kecil di antara ibu jari dan jari telunjuk, tetapi mereka
masih agak kikuk. 5

Anak usia 3 tahun dapat secara mengejutkan membangun menara tinggi yang terbuat
dari balok, setiap balok disusun dengan hati-hati sekali meski seringkali tidak pada suatu
garis yang benar-benar lurus. Ketika anak usia 3 tahun bermain dengan sehelai papan atau
suatu teka-teki menyusun potongan potongan gambar, mereka agak kasar dalam
menempatkan potongan-potongan itu. Bahkan, bila mereka melihat lobang yang cocok
dengan potongan-potongan itu, mereka tidak dapat dengan tepat menempatkan potongan-
potongan tersebut. Mereka seringkali mencoba memaksakan potongan potongan itu untuk
ditempatkan ke dalam lobang secara kasar.

Pada usia 4 tahun, koordinasi motorik halus anak-anak telah semakin meningkat dan
menjadi lebih tepat. Kadang kadang anak-anak usia 4 tahun sulit membangun menara tinggi
dengan balok karena mereka ingin menempatkan setiap balok secara sempurna, mereka
mungkin tidak puas. Atas balok-balok yang telah disusun.

Pada usia 5 tahun, koordinasi motorik halus anak-anak semakin meningkat. Tangan,
lengan, dan tubuh bergerak bersama di bawah komando yang lebih baik dari mata.

Sebuah menara saja tidak lagi menarik perhatian anak-anak usia 5 tahun. Saat itu
mereka ingin membangun rumah atau gereja lengkap dengan menara, walaupun orang
dewasa mungkin masih perlu penjelasan dari apa makna dari setiap proyek yang telah
diselesaikan itu.

5
John W. Santrock, Perkembangan Masa Hidup, (Jakarta: Erlangga, 2002), h. 225.
a. Kekidalan

Orang-orang dewasa biasanyamemperhatikan pilihan tangan seorang anak selama


masa awal anak-anak. Tetapipara peneliti menemukan kecenderungan kekidalan muncul pada
masa-masa bayi.Bahkan bayi yang baru lahir memiliki beberapa pilihan atas satu sisi
tubuhnya daripada sisi lain. Dalam suatu penelitian, 65 persen bayi menolehkan kepalanya ke
kanan ketika mereka berbaring pada perutnya di tempat tidur. Lima belas persen lebih suka
menolehkan kepalanya ke kiri. Pilihan pilihan kanan atau kiri itu di kemudian hari berkaitan
dengan kekidalan (Michael, 1981). Pada sekitar usia 7 bulan, bayi lebih suka menggenggam
sesuatu dengan satu tangan atau tangan lain, dan ini di kemudian hari juga berkaitan dengan
kekidalan (Ramsay, 1980). Pada usia 2 tahun, sekitar 10 persen anak-anak lebih cenderung
menggunakan tangan kin (Hardyck&Petrinovich, 1977) Banyak anak-anak prasekolah,
walaupun menggunakan kedua tangannya dengan pilihan tangan yang jelas, tidak benar-
benar dapat membedakannya hingga pada perkembangan kemudian. Beberapa anak
menggunakan satu tangan untuk menulis dan menggambar, dan tangan lain untuk melempar
bola.

3. Gizi
 Kebutuhan Energi

Kebiasaan memberi makan dan makan ialah aspek-aspek perkembangan yang penting
selama masa awal anak-anak. Apa yang dimakan oleh anak berpengaruh terhadap
pertumbuhan rangka, bentuk tubuh, dan kerentanan mereka terhadap penyakit.

 Perilaku Makan
Ada sejumlah hal rutin sehari hari dalam perilaku makan yang diikuti oleh anak anak
yang berusia 3, 4, dan 5 tahun. Banyak orang tua yang membesarkan anak mereka dengan
makanan yang terlalu banyak lemak dan gula.

6
Makanan anak anak harus mengandung proporsi yang seimbang antara lemak,
karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral.
4. Keadaan Penyakit dan Kesehatan di Dunia Anak-Anak
Keadaan penyakit dan kesehatan anak-anak di negara-negara berkembang di seluruh
dunia merupakan suatu masalah khusus. Satu dari setiap tiga kematian di dunia ialah
kematian anak di bawah usia 5 tahun (Grant, 1993). Setiap minggu, lebih dari seperempat
juta anak-anak mati di negara negara berkembang karena infeksi dan kekurangan gizi.
Penyebab utama kematian pada masa anak-anak di dunia ialah kekurangan air dan
kekurangan gizi sebagai akibat dari diare. Kebanykan kekurangan gizi dan kematian anak
dapat dicegah dengan tindakan pengasuhan yang dapat diupayakan dan didasarkan atas
pengetahuan yang tersedia.

Amerika serikat memiliki angka kematian anak yang relative rendah, dibanding
dengan negara negara lain. Kelainan yang paling fatal bagi anak anak amerika serikat pada
tahun tahun prasekolah ialah cact lahir, kanker dan sakit jantung.

B. Perkembangan Kognitif Pada Masa Awal Anak-Anak


Kognisi artinya kemampuan berfikir, kemampuan menggunakan otak. Perkembangan
kognisi berarti perkembangan anak dalam menggunakan kekuatan berfikirnya. Dalam
perkembangan kognitif, anak dalam hal ini otaknya mulai mengembangkan kemampuan
untuk berfikir, belajar dan mengingat. Dunia kognitif anak pada usia ini adalah kreatif, bebas,
dan fantastis. Imajinasi anak berkembang sepanjang waktu, dan pemahaman mental mereka
mengenai dunia menjadi lebih baik. Pada tingkat ini anak sudah dapat meningkatkan
penggunaan bahasa dengan menirukan prilaku orang dewasa.

1. Tahap Pemikiran PraoperasionalPiaget

Pemikiran praoperasional ialah awal kemampuan untuk merekonstruksi pada tingkat


pemikiran apa yang telah dilakukan di dalam perilaku. Pemikiran praoperasional juga
mencakup peralihan penggunaan simbol dari yang primitif kepada yang canggih. Pemikiran
praoperasional dapat dibagi ke dalam lebih dua subtahap: subtahap fungsi simbolis dan
subrahap pemikiran intuitif.

1. Subtahap Fungsi Simbolis


 Subtahap fungsi simbolis (symbolicfunctionsubstage) ialah subtahap pertama pemikiran
praoperasional yang terjadi kina kira antara usia 2 hingga 4 tahun. Pada subtahap ini, anak
anak mengembangkan kemampuan untuk membayangkan secara mental suatu obyek yang
tidak ada.Kemampuan untukberpikir simbolis semacam itu disebut "fungsi simbolis," dan
kemampuan itu mengembangkan secara cepat dunia mental anak. Anak-anak kecil
menggunakan disain coret coret untuk menggambarkan manusia, rumah, mobil, awan, dan
lain-lain.
 Egosentrisme (Egocentrism) adalah suatu ciri pemikiran praoperasional yang menonjol 6.
Egosentrisme ialah suatu ketidakmampuan untuk membedakan antara perspektif seseorang
dengan perspektif orang lain.
 Animisme (animism), bentuk lain pemikiran pra-operasional, salah keyakinan bahwa
obyek yang tidak bergerak memiliki kualitas semacam kehidupan dan dapat bertindak.
Anak kecil dapat memperlihatkan animisme dengan mengatakan," Pohon itu mendorong
daunnya dan daunnya jatuh" atau "Trotoar itu membuatkujatuh”. Sebagian ahli
perkembangan percayabahwa animisme merupakan pengetahuan dan pemahaman yang
tidak lengkap,bukan suatu konsepsi umum tentang dunia (Dolgin&Behrend, 1984).

2. Subtahap Pemikiran Intuitif


 Subtahap pemikiran intuitif (intuitivethoughtsubstage) ialah subtahap kedua pemikiran
praoperasional yang terjadi kira-kira antara usia 4 dan 7 tahun. Pada subtahap ini, anak-
anak mulai menggunakan penalaran primitif dan ingin tahu jawaban atas semua bentuk
pertanyaan. Piaget menyebut periode waktu ini “intuitif” karena anak-anak berusia muda
tampaknya begitu yakin tentang pengetahuan dan pemahaman mereka, tetapi belum begitu
sadar bagaimana mereka tahu apa yang mereka ketahui itu. Maksudnya, mereka mengata
kan mengetahui sesuatu, tetapi mengetahuinya tanpa menggunakan pemikiran rasional.
2. Pemrosesan Informasi
1. Perhatian
Perhatian anak secara dramatis meningkat selama masa awal anak anak. Salah satu
kekurangan dalam perhatian pada masa
8
awal anak anak ialah anak cendrung memperhatikan ciri yanag menonjol dari pada
yang relevan.
2. Memori (Ingatan)
Ingatan ialah suatu proses sentral dalam perkembangan kognitif anak, ingatan meliputi
penyimpanan informasi terus menerus. Ingatan sadar muncul pada usia 7 bulan,
6
John W. Santrock, Perkembangan Masa Hidup, (Jakarta: Erlangga, 2002), h. 230.
walaupun anak-anak dan orang dewasa memiliki sedikit atau tidak ingat lagi akan
peristiwa-peristiwa yang dialami sebelum usia 3 tahun.Dalam ingatan jangka pendek
(short-term memory), individu menyimpan informasi selama 15 hingga 30 detik,
dengan asumsi tidak ada latihan atau pengulangan. Menggunakan pengulangan, kita
dapat menyimpan informasi dalam ingatan jangka pendek untuk suatu periode waktu
yang lebih lama. Peningkatan yang signifikan dalam ingatan jangka pendek terjadi
selama masa awal anak anak. Misalnya, rentang ingatan bertambah secara substansial
pada masa awal anak anak. Meningkatnya penggunaan pelatihan dan meningkatnya
kecepatan pemrosesan berkaitan dengan peningkatan ingatan anak anak.
3. Analisis Tugas
Tekanan penting lainnya di dalam perspektif pemrosesan informasi ialah
mengidentifikasi komponen-komponen tugas yang akan dilaksanakan oleh anak
(Klahr, 1989). Para pakar psikologi pemrosesan informasi tergugah minatnya oleh
kemungkinan bahwa bila tugas-tugas dibuat menarik dan sederhana, anak-anak dapat
menunjukkan kematangan kognitif yang lebih besar.
4. Teori Pikiran Anak
Anak anak kecil bertanya tanya tentang hakekat pikiran manusia. Anak anak
mengembangkan suatu kesadaran bahwa pikran itu ada, berhubungan dengan dunia
fisik, terpisah dari dunia fisik, bisa berupa obyek secara akurat atau tidak akurat, dan
secara aktif menengahi interpretasi tentang realitas dan emosi yang dialami.

3. Perkembangan Bahasa
1. Elaborasi Tahap-tahap Brown

 Pada tahap 1, berlangsung sejak usia 12 hingga 26 bulan, MLU-nya ialah 1.00 hingga
2,00. Perbendaharaan kata utamanya sendiri atas kata benda dan kata kerja dengan
sedikit kata sifat dan kata bantu. Urutan kata diperhatikanKalimat-kalimat khasnya
ialah “Dada mama”, “Dada papa”.
 Pada tahap 2, berlangsung sejak usia 27 hingga 30 bulan, MLU-nya ialah 2.00 hingga
2.50, Kata-kata majemuk terbentuk secara tepat, past tense digunakan, be digunakan,
the digunakan dan aan digunakan, dan begitu juga beberapa preposisi, Kalimat-
kalimat khasnya ialah “Boneka tidur,” “Mereka cantik,” dan “Susu habis.”7
 Pada tahap 3, berlangsung sejak usia 31 hingga 34 bulan, MEU-nya ialah 2,50 hingga
3,00. Pertanyaan-pertanyaan “ya tidak mulai muncul, pertanyaan-pertanyaan ah-
( what, where) berkembang, kata-kata negatif (no, not now) digunakan, dan begitu
juga kata-kata penting atau imperatif (perintah atau permohonan) Kalimat-kalimat
khasnya ialah“Ayah pulang? dan “Susie enggak mau susu.”

 Pada tahap 4, berlangsung sejak usia 35 hingga 40 bulan MLU-nya ialah 3,00 hingga
3,75 Suatu kalimat kadang kadang terkait dengan kalimat lain Kalimat-kalimat
khasnya meliputi. “Kukira itu merah,” dan “Tahu apa yang kulihat”
 Pada tahap 5, berlangsung sejak usia 41 hingga 46 bulan, MLU-nya ialah 3.75 hingga
4,50. Kalimat-kalimat sederhana dan hubungan-hubungan proposisi terkoordinasi.
Kalimat kalimat khasnya ialah “Aku ke rumah Bob dan makan es krim” dan “Aku
mau kelinci karena lucu.”
2. Sistem Aturan
 Ketika anak-anak bergerak melampaui pengucapan dua kata, ada bukti yang kuat
bahwa mereka mengetahui aturan aturan morfologi. Anak-anak mulai menggunakan
kata-kata majemuk dan bentuk-bentuk possessive benda (seperti anjing dan
anjingnya).
 Ketika anak-anak memasuki tahun-tahun sekolah dasar, mereka menjadi terampil
menggunakan aturan-aturan sintaksis untuk membangun kalimat-kalimat yang lebih
panjang dan kompleks (Singer, 1991).
10

 Kalimat-kalimat seperti "The manwhofixedthehousewenthome" dan "I


don'twantyoutousemybike" ialah contoh yang mengesan kan bagaimana anak dapat
menggunakan sintaks untuk mengombinasikan gagasan-gagasan ke dalam suatu
kalimat tunggal.
 Berkaitan dengan semantik, ketika anak-anak melampaui tahap dua kata, pengetahuan
mereka tentang makna juga bertambah dengan pesat (Rice, 1991). Pengucapan
7
John W. Santrock, Perkembangan Masa Hidup, (Jakarta: Erlangga, 2002), h. 238.
perbendaharaan kata seorang anak berusia 6 tahun terentang dari 8.000 hingga 14 000
kata (Carey, 1977). Anggaplah bahwa mempelajari kata mulai ketika anak berusia 12
bulan, ini berarti mempelajari 5 hingga 8 makna kata baru per hari antara usia 1
hingga 6 tahun

4. Teori Perkembangan Vygotsky

Perkembangan kognitif dan bahasa anak-anak tidak berkembang dalam suatu situasi
sosial yang hampa. LevVygotsky (1896-1934), seorang psikolog berkebangsaan Rusia,
mengenal poin penting tentang pikiran anak ini lebih dari setengah abad yang lalu. Teri
Vygotsky mendapat perhatian yang makin besar ketika memasuki akhir abad keduapuluh
(Belmont, 1989, Butterworth, 1995 Click 1991: Light &Butterworth, 1993, Rogofl. 1993,
Rogoff&Morelli, 1989, Weroch&Tidvise, 1992), Sebelum kita beralih kepada gagasan
pagasinVygonkytenceng bahasa dan pemikiran, serta kebudayaan dan masyarakar, mari kira
mengujikonsepnya yang penting tentang Zona perkembanganProximal (zone of proximal
development)

 Zona Perkembangan Proximal

Zona perkembanganProximal (zone of proximal development, ZPD)ialah istilah vygotsky


untuk tugas tugas yang terlalu sulit untuk dikuasai sendiri oleh anak anak, tetapi yang dapat
dikuasai dengan bimbingan dan bantuan dari orang orang dewasa atau anak anak yang lebih
terampil.

Oleh sebab itu, batas ZPD yang lebih rendah ialah level pemecahan masalah yang dicapai
oleh seorang anak yang bekerja secara mandiri.

11

Batas yang lebih tinggi ialah level tanggung jawab tambahan yang dapat diterima oleh
anak dengan bantuan seorang instruktur yang mampu.

ZPD dikonseptualisasikan sebagai satu ukuran potensi pembelajaran. IQ juga merupakan


suatu ukuran potensi pembelajaran. Akan tetapi, IQ menekankan bahwa intelegensi adalah
milik anak, sedangkan ZPD menekankan bahwa pembelajaran adalah suatu peristiwa sosial
yang bersifat interpersonal dan dinamis yang tergantung pada paling sedikit dua pikiran, di
mana yang satu lebih berilmu, atau lebih terlatih dari yang lain.

1. Bahasa dan Pemikiran

Dalam pandangan Vygotsky, struktur mental atau kognitif anak terbentuk dari hubungan
di antara fungsi-fungsi mental. Hubungan antara bahasa dan pemikiran diyakini sangat
penting dalam kaitan ini (Langer, 1969; Vygotsky, 1962), Vygotsky mengatakan bahwa
bahasa dan pemikiran pada mulanya berkembang sendiri-sendiri, tetapi pada akhir nya
bersatu. Ada dua prinsip yang mempengaruhi penyatuan pemikiran dan bahasa. Pertama,
semua fungsi mental memiliki asal usul eksternal atau sosial. Anak-anak harus menggunakan
bahasa dan mengkomunikasikannya kepada orang lain sebelum mereka berfokus ke dalam
proses-proses mental mereka sendiri. Kedua, anak-anak harus berkomunikasi secara eksternal
dan menggunakan bahasa selama periode waktu yang lama sebelum transisi dari kemampuan
berbicara secara eksternal ke internal berlangsung.

2. Kebudayaan dan Masyarakat


Teori Vygotsky menawarkan suatu potret perkembangan manusia sebagai sesuatu yang
tidak terpisahkan dari kegiatan-kegiatansosial dan budaya. Vygotsky menekankan bagaimana
proses proses perkembangan mental seperti ingatan, perhatian, dan penalaran melibatkan
pembelajaran menggunakan temuan temuan masyarakat seperti bahasa, sistem matematika,
dan alat-alat ingatan. Ia juga menekankan bagaimana anak-anak dibantu berkembang dengan
bimbingan dari orang-orang yang sudah terampil di dalam bidang-bidang tersebut.
Vygotsky menekankan baik level konteks sosial yang bersifat institusional maupun level
konteks sosial yang bersifat interpersonal8.

12
Pada level institusional, sejarah kebudayaan menyediakan organisasi dan alat-alat yang
berguna bagi aktivitas kognitif melalui institusi seperti sekolah, penemuan seperti komputer,
dan melek huruf. Interaksi institusional memberi kepada anak suatu norma norma perilaku
dan sosial yang luas untuk membimbing hidupnya. Level interpersonalmemiliki suatu
pengaruh yang lebih langsung pada keberfungsian mental anak.Menurut Vygotsky (1962),
keterampilan-keterampilan dalam keberfungsian mental berkembang melalui interaksi sosial
langsung. Informasi tentang alat-alat,keterampilan-keterampilan dan hubungan-hubungan
8
John W. Santrock, Perkembangan Masa Hidup, (Jakarta: Erlangga, 2002), h. 241.
interpersonal kognitifdipancarkan melalui interaksi langsung dengan manusia.
Melaluipengorganisasian pengalaman-pengalaman interaksi sosial yang berada di dalamsuatu
latar belakang kebudayaan ini, per kembangan mental anak-anak menjadi matang.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Masa kanak-kanak awal (early childhood) merupakan periode perkembangan
yang terjadi mulai akhir masa bayi hingga sekitar usia 5 atau 6 tahun, kadang
periode ini disebut tahun pra sekolah.
2. Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan perkembangan berikutnya,
dengan meningkatnya pertumbuhan tubuh baik berat badan maupun tinggi badan
serta kekuatannya, memungkinkan anak untuk lebih aktif dan berkembang
keterampilan fisiknya, dan juga berkembangnya eksplorasi terhadap lingkungan
tanpa bantuan orang tuanya. Perkembangan sistem syaraf pusat memberikan
kesiapan pada anak untuk lebih meningkatkan pemahaman dan penguasaannnya
terhadap tubuhnya.
3. Kognisi artinya kemampuan berfikir, kemampuan menggunakan otak.
Perkembangan kognisi berarti perkembangan anak dalam menggunakan kekuatan
berfikirnya. Dalam perkembangan kognitif, anak dalam hal ini otaknya mulai
mengembangkan kemampuan untuk berfikir, belajar dan mengingat. Dunia
kognitif anak pada usia ini adalah kreatif, bebas, dan fantastis. Imajinasi anak
berkembang sepanjang waktu, dan pemahaman mental mereka mengenai dunia
menjadi lebih baik. Pada tingkat ini anak sudah dapat meningkatkan penggunaan
bahasa dengan menirukan prilaku orang dewasa.
B. Saran
Demikian pembahasan makalah kami mengenai “Perkembangan Fisik Dan Kognitif Pada
Masa Anak-Anak Awal”. Kami menyadari dalam penyusunan makalah masih ada kesalahan
dalam penulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapakan untuk
kesempurnaan makalah ini dan selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
untuk kita semua

14

DAFTAR PUSTAKA

Hurlock, Elizabeth. 1996.Psikologi Perkembanga. Jakarta: Erlangga.

Thahir, Andi. 2014.Psikologi Perkembangan. Lampung: UIN Raden Intan

Lampung.
W. Santrock,John. 2002. Perkembangan Masa Hidup. Jakarta: Erlangga.

W. Santrock, John dkk. 2011.Perkembangan Anak. Jakarta: Salemba Humanika

Anda mungkin juga menyukai