1980), yaitu:
salah atau usia sulit karena pada masa ini sering terjadi masalah peri-
masih kurang berhasil. Juga anak sering kali bersikap bandel, keras
kepala, tidak menurut, melawan, dan marah tanpa alasan. Sering juga
penyesuaian diri saat masuk sekolah dasar. Disebut juga sebagai usia
ini mereka banyak bertanya. Pada masa ini, anak-anak juga senang
kreatif.
b. Belajar berbicara/berbahasa.
perlu.
ngan ciri-cirinya.
B. PERKEMBANGAN FISIK
masa bayi atau sebelumnya, tetapi ada banyak kemampuan fisik yang
makin berkembang baik pada masa ini terutama dari segi kualitasnya.
riasi pada setiap anak karena ada berbagai faktor yang memengaruhi,
masa ini rata-rata 2, 5 inci setiap tahun dan berat badan bertambah
5-7 pon per tahun; dan anak perempuan sedikit lebih pendek dan
ngat tergantung pada asal usul etnis/ras, faktor gizi dan kesehatan,
lia dkk. (2002), tinggi badan pada masa anak-anak awal bertam-
bah sekitar 2-3 inci dan beratnya bertambah 4-6 pon setiap tahun.
badan anak relatif telah berkembang dengan baik. Anak makin dapat
tas olah raga. Demikian pula telah berkembang baik koordinasi antara
2. Proporsi Tubuh
mulai memanjang. Pada awal masa ini ukuran kepalanya masih tetap
besar jika dibandingkan tubuhnya, namun pada akhir masa ini ukur-
an kepalanya tidak lagi terlalu besar. Penampilan seperti bayi mulai
masa usia prasekolah ini tubuh anak akan tampil lebih ramping
sampai kurang lebih tahun kelima. Sekitar tahun kelima ini, mulai-
lah masa yang oleh Zeller disebut sebagai Gestaltwandel, yang berarti
bahwa anak yang semula mempunyai kepala yang relatif besar dan
anggota badan yang pendek akan mulai memiliki proporsi badan yang
2001).
3. Perkembangan Motorik
Pada usia kira-kira 2,5-3 tahun, anak mulai dapat melompat de-
ngan kedua kakinya, yang sebelumnya tidak bisa dilakukan karena
bagi anak. Sekitar usia empat tahun sudah menguasai cara berjalan
orang dewasa dan sudah dapat lari, berhenti dan berputar membalik.
Kemampuan berlari anak seperti orang dewasa dan berlari dalam akti-
vitas permainan, dapat dilakukan pada sekitar usia 5-6 tahun. Pada
usia empat tahun ini anak juga sudah mampu berdiri di atas satu kaki
dan menangkap bola yang dilemparkan kepadanya. Bila saat usia tiga
tahun dapat melompat dengan jarak sejauh 15-24 inci (38-60 cm),
maka saat usia empat tahun dapat melompat sejauh 24-33 inci (60-83
frekuensinya adalah pada usia tiga tahun. Mereka tampak gelisah (ba-
bahkan ketika tidur pun mereka bergerak-gerak. Saat usia tiga tahun
olahraga yang sesuai dengan usianya, menari, dan aktivitas lain yang
Saat usia sekitar lima tahun, anak makin menyukai jenis kegiatan pe-
tualangan serta makin percaya diri dan berani melakukan adegan yang
halus pada masa anak awal ini sudah meningkat. Pada usia tiga tahun
telah mampu memegang benda berukuran kecil di antara ibu jari dan
menara dari balok-balok meski belum dalam posisi tegak lurus. Bila
sih kasar dan sering kali memaksakan potongan gambar walau kurang
pleks, seperti rumah atau gedung dengan menaranya. Pada usia enam
4. Perkembangan Otak
buh yang lain, otak dan kepala bertumbuh lebih pesat. Bagian atas tu-
buh seperti kepala, mata, dan otak bertumbuh lebih pesat dari pada
bagian bawah. Pada usia lima tahun, saat otak anak telah mencapai
90 persen berat otak orang dewasa, maka berat badan total anak usia
5 tahun hanya sekitar sepertiga dari beratnya pada saat anak menca-
pun biasanya nafsu makan anak berkurang, faktor gizi dalam makanan
untuk anak (dan seluruh keluarga) biasanya ditentukan oleh ibu. Jika
ibunya tidak menyukai buah-buahan, akan cenderung jarang me-
makan buah. Hal ini perlu diperhatikan terutama oleh para ibu, bahwa
anak yang berbadan gemuk adalah anak yang kecukupan gizi dan
dapat dicegah bila orang tua memberi dan memilih makanan untuk
atau hadiah atas perilaku baik, tetapi lebih didasarkan pada "makanan
sebagai suatu cara untuk memenuhi kebutuhan tubuh dan gizi me-
reka:"
rut Grant (Papalia dkk., 2002), satu dari setiap tiga kematian di dunia
ialah kematian anak di bawah usia lima tahun. Setiap minggu lebih
bang karena infeksi dan kekurangan gizi. Oleh karena itu, perhatian
bang berefek positif bagi seluruh aspek perkembangan anak. Studi lon-
gitudinal oleh Liu dkk. (Santrock, 2007) tahun 2003 pada anak Ameri-
perilaku yang lebih agresif dan hiperaktif saat anak berusia delapan
Oleh karena itu, saat ini penting diperhatikan pola makan yang se-
hat dan pemberian makanan bergizi seimbang pada anak, karena apa
problem kebiasaan makan yang buruk dan kelebihan berat badan pada
saji yang penuh lemak. Dari pengamatan, hal ini juga banyak terjadi
darah tinggi dan tingkat kolesterol dalam darah meningkat, harga diri
rendah, depresi, serta cenderung menjadi korban dan pelaku bulying
(Santrock, 2007).
6. Pertumbuhan Gigi
Pada usia sekitar 2-2,5 tahun anak telah mempunyai 20 gigi susu,
dan rata-rata anak usia enam tahun mempunyai gigi tetap 1-2 buah.
dan terawat dapat memengaruhi kepribadian diri yang baik pada anak
ruhi penampilan dan dapat membuat anak menjadi minder. Pada usia
usia 6-7 tahun, gigi tetap mulai muncul menggantikan gigi susu secara
bergantian.
Dewasa ini sedang menjadi tren yaitu perawatan gigi untuk esteti-
biayanya yang mahal, tentu lebih baik merawat gigi sejak anak-anak,
bahkan seharusnya dimulai dari sejak awal, yaitu kesehatan prima bagi
ibu yang akan hamil dan gizi seimbang pada ibu hamil. Anak perlu
riksakan gigi pada dokter gigi minimal enam bulan sekali agar bila
ada penyakit gigi dan/atau pertumbuhan gigi yang tidak teratur dapat
Segera diatasi.
Makin lama orang makin menyadari bahwa gigi tidak hanya di-
dak linu, dan tidak mempunyai plak. Kini penting juga diperhatikan
pergantian dari gigi susu ke gigi tetap, dan bila ada gangguan/pe-
nyakit gigi.
lama akan menetap dan dapat menjadí kebiasaan, yang dapat me-
C. PERKEMBANGAN KOGNITIF
bas, dan penuh imaginasi/daya khayal. Hal ini tampak pada gambar-
2) Permainan simbolis.
3) Imitasi (tidak langsung).
5) Berpikir egosentris.
6) Centralized (memusat).
8) Terarah statis.
1) Egosentris berkurang.
2) Desentrasi bertambah.
3) Reversibilitas.
6) Klasifikasi.
7) Konservasi.
1) Hipotesis deduktif.
3) Berpikir proposisional.
4) Berpikir kombinatoris.
a. Teori Piaget
Berdasarkan tahap perkembangan kognitif Piaget, maka pada
tahap pra-operasional karena pada masa ini anak belum siap untuk
pemikiran logis.
cara mental suatu objek yang tidak ada. Kemampuan untuk berpikir
tingkah laku simbolis. Anak tidak lagi bereaksi begitu saja terhadap
internal.
Mary (mengangguk)
yang salah, sedangkan pikirannya sendiri yang benar. Ini tidak berarti
Pada usia 4-7 tahun, anak masuk dalam tahap pemikiran intui-
tif, yaitu anak mulai menggunakan penalaran primitif dan ingin tahu
Dengan kata lain, anak pada usia tersebut tampaknya belum mema-
Pada usia lima tahun, sebagian besar anak dapat menghitung ang-
kan jari-jarinya atau dengan menggunakan objek lain seperti lidi atau
benda-benda lain.
1) Perhatian
hun anak sangat mudah beralih dari satu kegiatan ke kegiatan lain,
kirannya dalam rentang waktu yang agak panjang pada suatu kegiatan,
pada hal-hal yang menarik perhatian dan bukan pada dimensi yang
baik. Baru setelah usia 6-7 tahun, perhatiannya menjadi lebih baik/
efisien, yaitu hanya memerhatikan hal-hal yang ada kaitannya dan re-
levan dengan tugas yang diberikan, dan bukan pada penampilan atau
2) Memori (Ingatan)
masih dapat diingat oleh bayi hingga dua tahun kemudian apabila
ngan pada masa usia dua tahun, sedangkan kemampuan untuk me-
ini baru akan mengalami kemajuan pesat pada usia sekitar lima tahun.
sekitar 2 digit, dan usia tujuh tahun sekitar 5 digit. Tetapi antara usia
3) Analisis Tugas
4) Pikiran Anak
Kesadaran bahwa pikiran itu ada, ternyata telah dimiliki oleh
adalah mengetahui bahwa pikiran itu ada. Pada usia 2-3 tahun, pikiran
Sebagai contoh:
memahami bahwa pikiran berbeda dari batu karang, sepatu roda, dan
bahkan kepala.
sebagai akibat percakapan dengan orang lain yang ahli. Jadi menu-
rut Vygotsky, orang lain dan bahasa memegang peran penting dalam
perkembangan kognitif anak (Santrock, 2007). Vygotsky mengenalkan
ZPD) ialah istilah Vygotsky untuk tugas-tugas yang terlalu sulit un-
tuk dikuasai sendiri oleh anak-anak, tetapi yang dapat dikuasai dengan
salah yang dicapai oleh seorang anak yang bekerja secara mandiri, se-
dangkan batas atas ZPD jalah level tanggung jawab tambahan yang
2) Scaffolding
murid belajar tugas yang baru, orang yang lebih ahli menggunakan in-
struksi langsung. Setelah kompetensi murid meningkat, pendamping-
hasa, yaitu pertama, semua fungsi mental memiliki asal usul eksternal
internal berlangsung.
jadi matang melalui interaksi sosial yang melekat dalam suatu latar
belakang kebudayaan.
D. PERKEMBANGAN BAHASA
untuk selalu mengingat bahwa bahasa terdiri dari sistem aturan, se-
suara/bunyi.
tukan kata-kata.
hasa.
hasa.
aturan berbicara.
(nature). Teori ini bertitik tolak pada pendapat bahwa anak dilahir
proses belajar. Proses belajar ini melalui imitasi, modeling, dan atau be-
dari sudut teori belajar sosial. Dia berpendapat bahwa anak belajar
bahasa karena menirukan suatu model. Tingkah laku imitasi ini ti-
otak bawaan yang khusus untuk belajar bahasa. Jadi dalam diri ma-
nusia sudah ada innate mechanism, yaitu bahwa bahasa seseorang itu
ditentukan oleh sesuatu yang ada di dalam tubuh manusia atau su-
dewasa. Sejak lahir anak manusia sudah dibekali dengan alat yang
device, LAD), dan hanya manusia yang mempunyai LAD. LAD ini
LAD menjabarkan aturan tata bahasa dari data bahasa ini. Penjabaran
ini dapat dilakukan karena LAD memiliki struktur yang sama dalam
semua bahasa, dan yang juga ada dalam data bahasa yang masuk tadi.
dkk., 2001). Perlu dipahami bahwa LAD dari Chomsky ini hanyalah
konstruksi teoretis, bukan bagian fisik yang ada di dalam organ otak.
C. Teori Kognitif
kan dua kata, misalnya minum susu, mama Nina, sepeda Ani. Pembi-
caraan yang lebih panjang dan sempurna terjadi sesudah tahun kedua,
kurang lebih antara bulan ke-24 bulan ke-30. Dari kalimat dua kata
pun secara struktural awalnya masih mirip dengan kalimat dua kata.
makna juga bertambah dengan pesat. Dan dari penelitian yang dilaku-
berusia dua tahun dengan anak yang berusia enam tahun, yang lebih
tang sesuatu yang tidak ada secara fisik, yaitu mereka mengembang
kan penguasaan karakteristik bahasa yang dikenal sebagai pemindah
untuk mengacu pada suatu meja imajiner yang ia anggap berdiri di de-
pannya. Namun pada anak yang berusia lebih tiga tahun kemungkin-
bah. Pada usia tiga tahun, perbendaharaan katanya sekitar 1.000 kata
masih asing. Tata bahasa yang lebih kompleks juga dapat diucapkan
walaupun tidak seperti pada orang dewasa dan masih sering terjadi
sekolah, "besok kalau besar aku akan menjadi pilot pesawat terbang
Setelah anak mencapai usia tiga tahun, anak sudah mengetahui perbe
Antara usia 4-5 tahun kalimat anak sudah terdiri dari 4-5 kata, juga
kata kerja dari pada kata benda. Dapat dikatakan pada usia kurang
anak lebih lama dan kompleks, dapat mengatakan dua ide dalam satu
bicaraan orang dewasa. Misalnya, "Ani mau makan, dan aku enggak
mau. Perbedaan dengan orang dewasa terletak pada gaya pengucap-
annya saja. Anak juga sudah mulai menggunakan kata: "di sini, "di
ada usia 5-6 tahun, kalimat anak sudah terdiri dari enam sam-
pembicaraan sekitar 2.600 kata dan memahami lebih dari 20.000 kata
dan Park (2000) menyatakan bahwa pada masa prasekolah ini anak
rut Carey dan Clark (dalam Santrock, 2007), pada usia enam tahun
kanak awal ini. Pada usia tiga tahun, anak biasanya mulai menggu-
nakan kata jamak, kata milik, dan kalimat lampau, serta mengenal kata
ganti, seperti saya, kamu, dan kita atau kami. Kalimat yang mereka
kata ganti, kata sifat, dan preposisi. Sebagian besar kalimat juga bersi
fat deklaratif, tetapi mereka sudah dapat melontarkan dan menjawab
yang disebut bola, bukan pada mainan umumnya. Kedua, anak harus
dengan mudah.
Pada usia kanak-kanak awal, sebagian besar isi bicara anak lebih
berubah ke bicara yang lebih sosial, yaitu bicara yang berpusat pada
orang lain. Tetapi menurut Alvy dan Maratsos (Hurlock, 1980), per
nation) yang penting. Pada setiap tingkatan umur, anak yang egosen-
tris akan cenderung terus berbicara tentang diri mereka sendiri dan
dengan keras tanpa ada niat untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Bicara sendiri merupakan hal yang normal pada masa anak awal, ter-
anak yang berusia 4-5 tahun melakukan bicara sendiri sebagai cara
ingin.
sama lainnya dalam dunia sosial anak. Disebut juga fungsi "'saya
dan kamu
padaku mengapa"
alitas dan masuk dalam dunia yang dibuatnya. Hal ini disebut pula
hasil bahwa anak yang memiliki ibu yang telah dilatih menggunakan
reading tetapi tanpa buku. Cara ini lebih efektif karena membaca ber-
tama bisanya muncul pada tahun kedua. Pada usia dua tahun, umum-
E. PERKEMBANGAN SOSIAL-EMOSIONAL
KANAK-KANAK AWAL
(2007), perkembang-an emosi dan sosial tidak terlepas peran dari fak-
man lain.
struktif.
impuls tidak terjadi secara spontan, namun harus dipelajari tidak saja
(Perry, Kauffman, & Knitzer, 2007). Ada bukti kuat adanya kaitan
yang erat antara perkembangan sosial emosional yang baik pada masa
Menurut Boyd dkk. (2005), orangtua dan keluarga, guru, dan te-
dan dukungan saat anak mengalami masalah (stres). Guru, sama hal-
nya dengan orangtua, harus menunjukkan relasi yang hangat dan res
PAUD (pendidikan anak usia dini). Teman sebaya juga sangat ber-
bekerja dalam kelompok dan bekerja sama dengan teman lain. Anak-
2. Peran Keluarga
emosi dan sosial anak adalah bagaimana pola asuh orangtuanya. Dari
penelitian Diana Baunmrind pada 1971, ada beberapa pola asuh yang
caya diri, dan bertanggung jawab secara sosial. Juga tampak ceria,
dengan baik.
kan anak melakukan apa saja yang mereka inginkan sehingga anak
kurang memiliki rasa hormat pada orang lain dan mengalami ke-
Pada pola ini orangtua sangat tidak terlibat dalam kehidupan anak.
kendali diri yang buruk, tidak mandiri, harga diri rendah, tidak
dewasa, rasa terasing dari keluarga, serta saat remaja suka membo-
Eleanor Maccoby dan John Martin (1983) (Papalia dkk., 2002) me-
nambahkan bentuk pola asuh lain, yaitu neglectful atau invofved. P'ada
anak usia dua tahun seharusnya tidak sama dengan anak usia lima ta-
sebagai berikut:
dan memberi atau tidak memberi hak-hak khusus. Masa anak ma-
fisik.
C. lbu Bekerja
berapa penelitian menunjukkan hasil bahwa bagi anak bayi sampai usia
berapa penelitian lain menunjukkan bahwa bila ibu bekerja saat anak
sudah bersekolah di sekolah dasar (SD) atau saat anak telah remaja,
maka dapat berefek menjadikan anak mandiri. Selain itu ibu bekerja
juga memberi efek positif pada anak, yaitu menjadi lebih mandiri dan
lanjut tentang sejauh mana efek ibu bekerja pada perkembangan anak.
anak. Dari penelitian Nelson (1993) didapatkan bahwa anak lebih baik
pada oleh orangtua lengkap yang penuh pertentangan dan konflik. Bi-
asanya anak yang mengalami efek negatif akibat perceraian dalam dua
sama. Salah satu fungsi terpenting dari teman sebaya adalah sebagai
baik atau kurang) dibanding teman sebayanya. Hal ini sulit dilakukan
muda.
berefek pada kesehatan mental yang baik pada usia tengah baya.
yang mengikat tetapi diakui secara sukarela dengan tujuan yang ada
dalam dirinya sendiri, disertai dengan perasan tegang dan senang, dan
b. Karakteristik Bermain
C. Ciri-ciri Permainan
malkan lebih dahulu, setiap kali dipikirkan suatu cara yang lain
orang lain, melainkan yang lain tadi juga bermain dengan orang
permainan.
d. Teori Bermain
nilai praktis dari bermain. Menurut Plato, anak-anak akan lebih mu-
balok pada anak usia tiga tahun pada akhirnya akan mengantar anak
2001).
Sutton-Smith narasi.
Arousal modulation edp nerbuat dnak terjaga pada tingkat optimal dengan
menambah stimulasi
tingkatan makna.
e. Fungsi Bermain
aksi satu sama lain dan selama interaksi ini anak-anak mempraktikkan
pada kegiatan anaknya dan secara tidak langsung melatih anak belajar
konflik, dan belajar self-advocacy skills. Selain itu juga bermanfaat un-
yang subur untuk berlatih. Vygotzky juga yakin bahwa bermain dapat
situasi imajiner tetaplah realistik. Oleh karena itu orangtua dan guru
gat penting bagi anak karena memberi kesempatan bagi anak untuk
tingnya bermain bagi anak, orangtua perlu memberi waktu dan ke-
sempatan yang cukup bagi anak untuk bermain. Tentu saja perlu peng-
aturan dan bimbingan dari orangtua agar manfaat bermain bagi anak
Perlu dingat bahwa aktivitas bermain bagi anak harus dalam kondisi
beberapa hal. Oleh karena itu, orangtua dan guru harus memberi wak-
tu yang cukup bagi anak-anak untuk bermain sesuai dengan taraf per-
Cuddle a stufed animal 1o rely on their own ability to seek comfort; to murture
Build with blocks Concepts of sze, weight, symmetry, number and balance
Dress up and play house Smal muscle, self-help skills; to recreate their own world
f.Kategori Bermain
nya bermain kasti, petak umpet, kejar-kejaran, bermain bola, dan ber-
main tali. Saat ini, anak-anak cenderung bermain pasit, makin asyik
online game dan play station. Memang kegiatan bermain ini tidak sela-
9. Bentuk-bentuk Permainan
Ada enam bentuk interaksi antar-anak yang terjadi saat mereka ber
1) Unoccupied Play
Anak tidak benar-benar terlibat dalam kegiatan bermain, tetapi
Bila tidak ada hal yang menarik, anak akan menyibukkan diri dengan
ikuti orang lain, berkeliling, atau naik turun kursi tanpa tujuan yang
Jelas.
tris yang ditunjukkan antara lain tidak ada usaha untuk berinteraksi
diri sendiri dan kegiatannya sendiri. Anak lain baru dirasakan kehadir-
Pada umumnya tampak pada anak berusia dua tahun, yaitu kegiat-
bermain dan tampak ada minat yang semakin besar terhadap kegiatan
anak lain yang diamatinya. Dapat juga tampak pada anak yang belunm
kenal dengan anak lain di suatu lingkungan baru sehingga malu atau
mainan yang sama dan melakukan gerakan atau kegiatan yang sama,
rut kreasi masing-masing, bermain sepeda atau sepatu roda tanpa ber-
yang bermain, saling tukar alat permainan. Akan tetapi, bila diamati
lain. Kegiatan ini sudah tampak pada anak usia sekitar lima tahun.
Menurut Berger pada tahun 1983 (Tedjasaputra, 2001), kegiatan
dalkan indra dan gerakan tubuh dan sudah tampak sejak anak
rasakan saat bermain dengan lilin, tanah liat, pasir, atau adonan
terigu.
tif, yang mana permainan dipusatkan pada suatu tema tertentu dan
setiap anak mempunyai pesan yang ada kaitannya dengan tema terse-
but. Anak juga bermain secara paralel, yaitu berada bersama teman
tua usianya.
kali tampak pada usia sekitar 18 bulan dan mencapai puncak pada usia
an dan minum dari gelas mainan. Telepon mainan dan gelas mainan
(Brotherson, 2009)
vensi tentang apa yang seharusnya dilakukan oleh seseorang dalam in-
apabila:
pertahankan ia menyontek.
New York. Kohlberg membuat disertasi pada 1958 dengan judul The
anak yang terbagi dalam kelompok umur 10, 13, dan 16 tahun yang
litian dilanjutkan pada 1963 dengan kelompok umur 1, 10, 13, dan 16
Di Berlin ada seorang wanita yang hampir meninggal karena kanker. Menurut
para dokter hanya ada satu obat yang mungkin dapat menyembuhkan penyakit
wanita itu. Obat itu adalah semacam radium yang baru saja ditemukan oleh ahli
obat di kota tersebut. Pembuatan obat tersebut memerlukan biaya yang sangat
mahal, dan ahli obat itu meminta bayaran sepuluh kali ongkos pembuatan obat
tersebut. la minta bayaran 200 dolar untuk radium dan 2.00o dolar untuk dosis
kecil obat yang sudah jadi. Suami wanita tersebut, yaitu Heinz, pergi kepada
semua orang yang dikenalnya untuk meminjam uang guna membeli obat terse-
ahli obat tersebut dan menerangkan bahwa istrinya sedang dalam keadaan
antara hidup dan mati dan meminta ahli obat untuk menjual obatnya lebih mu-
rah atau mengizinkan dia membayar belakangan. Tetapi ahli obat itu berkata:
"Tidak, saya menemukan obat itu dan saya akan mencetak uang dengan obat
itu." Heinz sangat sedih, kemudian pergi ke toko ahli obat dan mencuri obat
untuk isterinya.
TUAN JAMES
Pada suatu hari sirene tanda bahaya berbunyi. Setiap orang sadar bahwa bom
hidrogen akan dijatuhkan di kota itu oleh musuh, dan jalan satu-satunya untuk
cepat-cepat untuk berlindung. Demikian juga suami istri James yang mempu-
terdapat udara yang cukup untuk lima hari. Mereka mengetahui bahwa sesudah
ima hari pengaruh bom akan berkurang dan mereka bisa keluar dari tempat
perlindungan. Mereka akan mati jika keluar sebelum waktunya. Udara di dalam
ditolak James karena James mengetahui bahwa mereka tidak akan memperoleh
cukup udara dan mereka bisa mati jika para tetangga itu masuk.
Para tetangga karena ditolak, kemudian mencoba merusak pintu agar dapat
masuk. Kemudian Tuan James mengambil senapan dan meminta mereka perg
Pertanyaan:
a. Apa yang harus dilakukan oleh tuan James?
bahwa mereka semua akan mati bila ia mengizinkan mereka masuk? Meng-
apa?
luar? Mengapa?
kan apa yang akan atau harus dilakukan, melainkan mengapa ía harus
melakukan itu.
soning) melalui tiga tingkatan (terdiri dari enam stadium), dan sta-
dium ini akan selalu dilalui oleh setiap anak, jadi merupakan hal yang
punishment (hukuman).
diri sendiri adalah hal yang benar dan hal ini juga berlaku untuk
orang lain. Karena itu, menurut anak apa yang benar adalah se-
jika mereka baik kepada orang lain, maka orang lain juga akan
orangtua sebagai anak yang baik. Dengan kata lain, merupakan ta-
Pada tahap ini individu menalar bahwa nilai, hak, dan prinsip lebih
liditas hukum yang ada, dan melindungi hak asasi dan nilai dasar
tara hukum dan hati nurani, individu menalar bahwa yang harus
sia sendiri).
4. Perkembangan Moral pada Masa Kanak-kanak Awal
dasarkan pada objek di luar individu sebagai ukuran benar atau salah.
Anak pada masa ini ada pada stadium orientasi patuh dan takut hu-
kuman. Jadi, suatu tingkah laku dinilai benar bila tidak dihukum dan
salah bila dihukum. Seseorang harus patuh pada otoritas karena otori-
dikatakan baik dari hadiah yang dijanjikan orang lain, artinya anak
tahu bahwa tindakannya itu benar jika dengan tindakannya itu kebu-
mendisiplinkan anak.
anak, yang dapat dimengerti dan diterima anak; yang diterapkan se-
cara konsisten oleh siapa pun agar upaya mendisiplinkan anak dapat
b. Unsur Disiplin
aturan.
tif dari anak, yang ditampakkan dalam lima kriteria disiplin yang efek-
bernilai untuk karakter yang baik (respek, peduli pada orang lain,
miliki kemampuan.
an juga yang harus dilakukan oleh guru kepada peserta didiknya. Tu-
mutual respect and love in their life and relationships in other words,
more connection.
yaitu:
belajar sesuatu bagi anak. Perlu ada role model dari orangtua dan
Rules. Aturan dibuat secara adil dan reasonable dan berilah pen-
d. Time out. Bila anak melanggar aturan, maka diberi waktu bebe-
nya apabila tidak mau melakukan aturan. Misalnya, jika anak tidak
anak.
perilakunya.
7. Pelanggaran
tentu saja tidak berarti bahwa pelanggaran ini didiamkan saja. Tetap
8. Manfaat Disiplin
mempunyai kebiasaan berperilaku yang baik dan tertib yang akan san-
a. Merasa aman, karena ia akan tahu mana yang boleh dan mana
kan darinya.
mengendalikan perilakunya.
9. Hukuman
mun sering kali dalam bentuk hukuman fisik. Berkaitan dengan pem-
gai metode yang perlu dan bahkan disarankan dalam upaya mendisi-
dan cenderung paling ingat pada hukuman fisik yang dilakukan oleh
tidak bermaksud demikian, Hal ini karena pada saat memberi hu-
down dan "buruk". Ada tiga efek negatif hukuman yang dapat muncul
b. Revenge (pemberontakan).
ajukan banyak pertanyaan (terutama pada akhir masa ini). Anak me-
Konsep anak tentang agama adalah realistis, dalam arti anak menaf-
sirkan apa yang didengar dan dilihatnya sesuai dengan apa yang sudah
Santa Klaus akan membawakan semua yang ia inginkan. Juga ada pada
La
10
ini anak mempersiapkan diri secara fisik dan psikologis untuk mema-
suki masa remaja. Anak pada masa ini digolongkan sebagai anak usia
sekolah karena anak sudah memasuki dunia sekolah yang lebih serius,
nia anak-anak yang khas. Masa ini juga ditandai dengan perubahan
menyulitkan karena anak tidak mau lagi menuruti perintah dan lebilh
pada anak laki-laki. Selain itu, disebut usia bertengkar karena anak
saat penentuan apakah anak akan menjadi pencipta karya yang kon-
formis atau baru dan orisinal. Pada masa ini anak mempunyai minat
main.
2. Tugas Perkembangan Kanak-kanak Akhir
lembaga di lingkunganya.
B. PERKEMBANGAN FISIK
Perkembangan fisik pada masa ini tidak lagi sepesat masa anak
"kegemukan bayî' (baby fat) sudah mulai berkurang, karena kaki dan
tangan bertumbuh menjadi lebih panjang, dan tubuh lebih kurus. Dada
dan panggul lebih besar, berat dan kekuatan badan bertambah, serta
kemampuan lari, me-loncat, dan melempar bertambah baik. Sesudah
per tahun, sehingga pada usia 11 tahun tinggi rata-rata anak perempuan
147 cm dan tinggi rata-rata anak laki-laki 146 cm. Selama pertengahan
sistem rangka, sistem otot, dan ukuran beberapa organ tubuh. Massa
an anak berlipat ganda selama masa ini dan anak laki-laki umurnya
tetap sampai kurang lebih tahun kelima, maka menurut Zeller pada
arti proporsi kepala dan anggota badan anak mulai seimbang. Ang
(Monks dkk., 2001). Bila usia sekitar dua tahun perban-dingan kepala
dan bagian badan adalah 1:5 dan usia enam tahun perbandingannya
1:6, maka perbandingan yang lebih baik akan dicapai saat usia 12 ta
hun, yaitu 1:7 dan pada usia 25 tahun perbandingannya 1:8. Jadi pada
masa ini terutama ke arah/mendekati usia 12 tahun, bentuk tubuh
lebih stabil dan lebih kuat dibandingkan pada masa anak awal.
di luar rumah dan bermain pasif karena tidak adanya lahan bermain
ejekan teman-temannya.
2. Keterampilan Motorik
kan kegiatan, antara lain latihan senam, olah raga, berlari, memanjat,
lompat tali, berenang, dan bersepeda secara lebih baik. Oleh karena itu
tas fisiknya secara umum sama, misalnya sebelum dapat lancar naik
an fisik ini dapat menjadi sumber kenikmatan dan prestasi yang besar
anak perempuan.
dan memerhatikan dalam waktu yang cukup lama, tetapi harus dalanm
Pada usia ini anak juga banyak belajar berbagai macam koordinasi
visiomotorik. Aktivitas-aktivitas sensomotorik telah dapat diintegrasi
jar menulis dan menggambar. Saat usia tujuh tahun, umumnya sudah
dapat menulis karena gerakan tangan anak sudah lebih stabil walau-
pun kadang kala belum rapi, bahkan banyak anak yang sudah mampu
motorik halus berkembang lebih baik lagi, dimana anak sudah dapat
menulis huruf bersambung, ukuran huruf lebih kecil dan lebih rata.
yang lebih kompleks, rumit, dan cepat yang diperlukan untuk meng
satu pengguna tangan kiri, dan kondisi ini muncul sebelum budaya me-
mengaruhi anak.
yang luar biasa dan kemampuan membayangkan tata letak visual. Se-
lain itu persentase ahli matematika, musisi, arsitek, dan seniman lebih
bernilai tinggi dalam hasil Tes Bakat Skolastik adalah anak-anak kidal.
Saat ini, anak-anak pengguna tangan kiri tidak perlu dipaksa un-
baru dan hanya bila anak menunjukkan keinginan yang kuat untuk
Dalam bidang olahraga juga ada pemain bulu tangkis, petinju, tenis,
dan lain lain yang menjadi juara. Demikian pula tentunya dalam bi-
dang-bidang lainnya.
yang makin baik bahwa anak tidak harus gemuk, tetapi yang lebih
penting adalah anak harus sehat. Agar fisik anak dapat tumbuh secara
perawakan pendek.
min).
d. Penampilan yang tidak sehat, misalnya tidak bugar, kulit tidak ber
baik pada masa berikutnya. Hal ini penting dilakukan karena kini
orangtua tidak dapat selalu dekat dengan anaknya. Anak sudah mulai
na itu meski usia dan jenis kelamin anak sama, tetapi tinggi, berat, dan
tukan, misalnya bila ayah dan ibunya pendek, maka anak juga cende
bila orangtua atau saudara sekandung dari ayah atau ibu ada yang
hal yang sangat penting. Namun dengan maksud memenuhi gizi seim-
anak gemuk adalah anak yang sehat, tetapi kini mulai dipahami bahwa
jadi minder atau rendah diri, mempunyai konsep diri yang rendah,
C. PERKEMBANGAN KOGNITIF
(Menurut Piaget)
anak pada masa ini berada pada tahap operasional konkret yang ber
langsung kira-kira usia 7-11 tahun. Pada tahapan ini, pemikiran logis
dan tidak jelas, kini menjadi konkret. Anak sudah mampu berpikir
rasional dan melakukan aktivitas logis tertentu, walaupun masih ter
batas pada objek konkret dan dalam situasi konkret. Anak telah mam-
yang besar, yaitu sudah mampu memerhatikan lebih dari satu dimensi
nal waktu, tanggal, bulan, atau tahun. Selain itu juga sudah mampu
tersebut.
nya.
d. Transitivity, yaitu kemampuan anak memikirkan relasi gabungan
secara logis. Jika ada relasi antara objek pertama dan kedua, dan
ada relasi antara objek kedua dan ketiga, maka ada relasi antara
Piaget, anak-anak belajar dengan baik bila mereka aktif dan men-
nya.
mikirannya.
dipaksa dan ditekan untuk belajar terlalu banyak dan terlalu dini
sebelum mereka siap dan matang. Hal ini dapat menimbulkan be-
diharapkan.
tis, dan pada saat ini anak lebih mengikuti gambaran-gambaran tugas
D. PERKEMBANGAN BAHASA
jenis struktur kalimat. Isi pembicaraan sudah bersifat sosial dan tidak
kata yang mirip. Pada akhir masa ini, umumnya anak dapat menerap
gunaan kata kerja yang tepat juga makin meningkat. Anak belajar
dan mereka dapat menunjukkan makna yang tepat dari konteks. Anak
usia enam tahun masih jarang yang menggunakan kata-kata pasit, kata
bangan bahasa terjadi antara usia dua tahun sampai dengan masa pu-
nya antara usia 18 bulan sampai dengan akil balig. Menurut Lenne-
trock, 2007).
Bilingualisme
Merupakan kemampuan berbicara dalam dua bahasa. Beberapa
nguasai satu bahasa. Selain itu, anak-anak ini juga memiliki kepekaan
berkaitan dengan struktur bahasa lisan dan tulisan, serta lebih mampu
menyadari kesalahan pada tata bahasa dan makna yang sangat mem-
masa yang paling baik bagi anak untuk belajar dua bahasa sekaligus
sesudah lewat masa puber, maka anak akan mengalami kesulitan dan
usia tujuh tahun mulai mempelajari bahasa Inggris; sehingga saat ini
dapat menempatkan diri pada sudut pandang orang lain tersebut tan-
sendiri dan perasaan orang lain. Mereka dapat lebih baik mengatur
pons tekanan emosional orang lain. Pada usia 7-8 tahun, rasa malu dan
bertentangan. Selain itu anak juga mulai dapat melakukan kontrol ter-
mereka marah, sedih, atau takut, serta bagainmana orang lain bereaksi
liki harga diri yang tinggi. Selain itu anak-anak Brahman yang diajari
untuk sadar diri dan kontrol diri jarang mengekspresikan rasa marah
kapan emosional ini kurang matang, tetapi pada anak hal ini menan-
kan kegembiraan. Hal ini berlaku baik untuk anak laki-laki maupun
perempuan.
1. Fungsi Kelompok
onal.
bersifat persaingan.
emosi tertentu.
nal pada masa kanak-kanak akhir, selain peran orangtua maka seko-
lah juga harus terlibat untuk berperan karena anak-anak lebih banyak
a. Fungsi Bermain
Pada masa ini, waktu bermain sudah lebih sedikit dibanding saat
an fisik, sosial dan emosi anak, maka anak perlu diberi waktu untuk
Bermain juga merupakan salah satu cara bagi anak untuk meng-
yang terbaik; merupakan cara anak mempelajari hal yang selama ini
ini memberi kesempatan pada anak untuk belajar berbagi. Pada saat
anak dudukdi kelas 4-5 sekolah dasar, anak akan memperoleh kepuas-
an yang lebih besar jika bermain dengan teman yang seusia, berminat
b. Bermain Games
sederhana tentang giliran dan sifat timbal balik. Games memiliki peran
yang lebih kuat dalam kehidupan anak-anak usia sekolah dasar. Dalam
games yang paling tinggi terjadi di antara usia 10-12 tahun. Setelah
nyata, tetapi juga di komputer, baik video games maupun online games.
komputer dan banyak anak-anak usia sekolah dasar yang sudah sa-
2001), ada beberapa nilai positif dari komputer dan video games. Alat
ingat sifatnya yang kompetitit, alat permainan ini juga dapat menjadi
nya sendiri.
5. Pertemanan
ode ini, memiliki teman merupakan hal yang penting karena mem-
beri manfaat yang besar bagi perkembangan anak. Anak yang tidak
mempunyai efek yang positif bagi anak. Namun pertemanan bisa ti-
2003), bahwa pertemanan juga memiliki dark side karena bisa memun
6. Fungsi Pertemanan
kolaboratif.
liki nilai yang lebih rendah, dan lebih stres secara emosional (depresi,
liki satu teman atau lebih. Dua tahun kemudian saat mereka kelas dela-
7. Kualitas Pertemanan
Ada yang berjalan dengan intim, berlangsung lama, dan baik, namun
ada yang berlangsung singkat dan penuh pertengkaran/konflik. Fung-
8. Strategi Berteman
dapat menjadi model yang baik bagi anak karena anak akan melihat
dan orang lain (Chancy & Fugate, 2007). Selanjutnya Chancy dan Fu-
tua, yaitu:
lah.
laku yang baik, bersikap ramah dan sopan, dan mau mendengar-
kan apa yang dikatakan orang lain, serta memiliki sikap dan ke-
orang lain.
burung)
gakan diri sendiri, cemburu, suka pamer, hanya peduli pada diri
9. Pengasuhan Orangtua
yang mudah pecah atau berbahaya dari jangkauan anak. Ketika anak
makin besar, orangtua mulai mengajarkan logika, memberikan nasi-
sedikit.
dari setengah waktu mereka dengan anak berusia 5-12 tahun dalam
asuh yang baik untuk diterapkan kepada anak, berdasarkan hasil dari
paparan sebelumnya.
bang anak, baik secara fisik, psikis, emosional, dan sosial. Dampak dari
perlakuan salah ini dapat berpengaruh bagi anak baik dalam waktu
satu bentuk pelanggaran hak asasi manusia. Perlakuan salah dapat ter
kan oleh orang tua, kakak, bahkan pengasuh. Di luar keluarga dapat
maltreatment (istilah semula child abuse and neglect) merupakan " any
a. Physical abuse
b. Emotional maltreatment
C. Neglect
d. Sexual abuse
Istilah child abuse and neglect dan child maltreatment sering kali
dapat berupa child abuse atau child neglect. Abuse dapat mencakup
medical neglect.
Jadi perlakuan salah terhadap anak dapat dikatakan merupakan
tu ibu dan bapak kandung. ibu dan bapak tiri, kakek, nenek, paman,
go) dan dari data induk lembaga perlindungan anak yang ada di 30
tahun 2006 jumlah kasus pelanggaran hak anak yang terpantau seba-
kerasan seksual dari orang terdekat me-reka, seperti orang tua kan-
anak yang tidak dapat mengakses sarana pendidikan, anak yang belum
tersentuh layanan kesehatan, dan anak yang tidak punya akta kelahir-
akan terjadi rata-rata per bulan terjadi 3.500 kasus, 583 per hari serta
kan, kekerasan atau pelanggaran hak anak layak disebut tragedi kema
nusiaan (http://library.wri.or.id/index.php?p=show_detail&id=2467).
ga, terjadinya kekerasan yang melibatkan baik pihak ayah, ibu, dan
terjadi juga pada anak. Anak sering kali menjadi sasaran kemarahan
com/2011/04/05).
dari rumah atau menolak kembalinya anak yang pergi dari ru-
anak.
kognitit, atau emosional yang serius. Jenis kekerasan ini sering ti-
anak untuk ikut campur. Kekerasan ini hampir selalu ada menyer-
Dari beberapa kasus yang pernah ditangani oleh penulis dan be-
an dapat mengalami cedera fisik dari yang ringan sampai yang parah,
malu, rendah diri, tidak dicintai, dan tidak berguna (konsep diri ren-
diri/tidak mau bergaul. Hal-hal ini bisa berefek lebih lanjut, yaitu anak
dapat mengalami stres, depresi, dan bahkan ada yang bunuh diri.
(English, 1998)
1) Karakteristik anak:
4) Perpetrator Access
(b) Has sole responsibility for care of child (in case of neglect)
usia dan masa masuk sekolah dasar, maka kegiatan anak juga makin
rumah maupun di sekolah. Oleh karena itu, anak harus belajar untuk
dapat berinteraksi dan membina hubungan sosial yang baik dengan te-
1. Tahap impulsive, pada usia prasekolah. Pada tahap ini anak belunm
mampu membedakan antara perasaan dan perilaku, dan tidak me-
sama dengan cara yang berbeda. Konflik akan dihadapi oleh anak
2. Tahap unilateral, pada usia sekitar 4-9 tahun. Anak mulai mema-
3. Tahap reciprocal, pada usia 6-12 tahun. Anak secara mental dapat
dan tindakan orang lain dan dirinya sendiri, tetapi tidak dalam
dapat melihat dirinya dan orang lain sebagai aktor maupun objek,
diri akan kemampuannya. Selain itu juga memiliki prestasi belajar yang
tensi sosial yang dicapai anak, salah satunya yang sering digunakan
Amerika, Edgar Arnold Doll. Alat ukur kompetensi sosial ini terdiri
ability, locomotion skills, occupation skills, self direction, self help eat-
wiki/Vineland_Social_Maturity_ Scale).
F. PERKEMBANGAN MORAL
Pada masa anak akhir, penalaran moral anak ada pada tingkatan
II, yaitu penalaran moral yang conventional (tahapan selengkapnya
dapat dilihat pada uraian sebelumnya tentang masa anak awal). Pada
tetapi standar ini ditetapkan oleh orang lain, misalnya orangtua atau
pemerintah.
setujuan sosial.
d. Perbuatan baik buruk dilihat dari apa motif melakukan hal terse-
but.
rupsi bisa saja berbicara tentang keutamaan moral yang paling utama
Issues Test (DIT). Selain itu, dilema yang digunakan Kohlberg dalam
dilakukan oleh Snarey pada 1987 (Papalia dkk., 2008), kebanyakan bu-
dap orang lain Contoh: "Jangan me-mukul Nak, dia kan cuma mau
duksi lebih berhasil pada anak usia sekolah dasar dibandingkan pada
anak prasekolah, dan lebih berhasil pada anak dengan status sosial
a. Discipline Style
ial anak. Hart dkk (1992) mengemukakan ada tiga gaya disiplin, yaitu:
tidak memberi batasan yang tegas. Efek dari gaya disiplin ini, yaitu
kasi yang baik, tingkat self-control yang tinggi, dan interaksi yang
b. Jenis-jenis Hukuman
dan anak di Italia, Cina, India, Kenya, Filipina, dan Thailand. FHasilnya
lence.
sisten "enforcement".
8. Good discipline is neither permissive nor punitive.
10. The best discipline is the kind you never have to use.
but.
dan mengapa.
hal perilaku yang baik tidak dapat terbentuk dengan sendirinya tetapi
orientasi moral dari para guru dan staf administrasi sekolah, serta
tivasi kuat untuk menolong orang lain. Program ini berefek baik
bagi perkembangan siswa. Hasil suatu penelitian menunjukkan
orang lain.
terjadinya kekerasan.
kan sebagai dasar dalam berperilaku melekat kuat dan menjadi ciri ke
. Jujur.
4. Hormat dan santun.
yang baik.
tuk berbuat kebajikan. Misalnya, anak tidak mau mencuri, karena tahu
miliki sikap konsisten, artinya satu kata satu perbuatan. Juga selalu
berusaha melakukan hal-hal dengan benar, membangun reputasi
yang baik dan setia baik pada keluarga, teman-teman, dan negeri-
nya.
kontrol diri yang baik, berpikir matang sebelum bertindak dan be-
yang terbuka, mau mendengarkan orang lain, dan tidak suka me-
lingkungan).
Selalu bersikap ramah pada orang lain, peduli dan suka memban-
tu orang lain, mengeskpresikan rasa bersyukur, dan memaafkan
orang lain.
kan melalui:
akhir, sudah bisa dilatih untuk membaca sendiri kitab suci agamanya
dan agar anak tertarik dapat diberikan kitab suci yang khusus untuk
perlu diperkenalkan dan anak dilatih untuk ikut aktif menghadiri. Ber
yang dilakukan pada anak berkaitan dengan sejauh mana peran agama
yang lebih baik, perkembangan suara hati (hati nurani) serta problem-