Anda di halaman 1dari 10

Volume 3 Issue 2 (2019) Pages 346-355

Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini


DOI: 10.31004/obsesi.v3i2.200

Penerapan Model Evaluasi CIPP dalam Mengevaluasi Program Layanan


PAUD Holistik Integratif
Lina Lina1, Dadan Suryana2, Nurhafizah Nurhafizah 3
Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Negeri Padang

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi program layanan Holistik Integratif dengan
menggunakan analisis CIPP di Taman Kanak-Kanak Islam Khaira Ummah dengan
menggunakan metode analisis model CIPP. Hasil penelitian diketahui bahwa TK Khaira
Ummah telah menggunakan Kurikulum 2013, bekerjasama dengan dinas pendidikan,
memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) pada tiap layanan, bekerjasama dengan
puskesmas untuk layanan kesehatan dan penyediaan makan siang 4 sehat 5 sempurna bagi
anak didik, serta larangan bagi anak didik membeli dan membawa jajanan dari luar.

Kata Kunci: holistik integratif; CIPP; taman kanak-kanak

Abstract

This study aims to evaluate Holistic Integrative service programs using CIPP analysis in
Khaira Ummah Islamic Kindergarten using the CIPP model analysis method. The results of
the study revealed that TK Khaira Ummah had used the 2013 Curriculum, in collaboration
with the education office, had a Standard Operating Procedure (SOP) for each service,
collaborated with health centers for health services, and provided 4 healthy 5 perfect meals for
students, and prohibited students buy and bring snacks from outside..

Keywords: integrative holistic; CIPP; early childhood education

Copyright (c) 2019 Lina Lina, Dadan Suryana, Nurhafizah Nurhafizah


Corresponding author :
Address : Padang, Sumatera Barat ISSN 2356-1327 (Media Cetak)
Email : lina.new2017@gmail.com ISSN 2549-8959 (Media Online)
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(2), 2019| 347

PENDAHULUAN tumbuh kembang anak secara optimal agar


Lembaga Pendidikan anak usia dini kelak menjadi anak yang berkualitas dan
dengan adanya Direktorat Pendidikan Non berdaya saing di masa depan.
Formal dan Informal (PNFI) Pengembangan Anak Usia Dini Holistik
mengitegrasikan penyelenggaraan Taman Integratif meliputi: pelayanan Gizi,
Penitipan Anak (TPA), Kelompok Bermain pelayanan Kesehatan, pelayanan
(KB), Taman Kanak-Kanak (TK) dan Pendidikan, pelayanan Pengasuhan, dan
Satuan Paud Sejenis (SPS).(Kemendikbud, pelayanan perlindungan. (Syarbaini, 2016)
2014) Layanan stimulasi holistik integratif
Perbedaan pendidikan formal dan non mencangkup layanan pendidikan,
formal serta informal dalam kesehatan, gizi, perawatan, pengasuhan,
penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia perlindungan dan kesejahteraan menjadi
Dini. Namun di lapangan terjadi perbedaan kebijakan pengembangan anak usia dini
penafsiran dengan mendikotomikan antara dengan melibatkan pihak terkait baik
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) instansi pemerintah, organisasi
dengan TK menjadikan pengelolaan PAUD kemasyarakatan, organisasi profesi, tokoh
menjadi tidak menjunjung nilai masyarakat dan orang tua (Kemendikbud &
Profesionalisme (Suryana, 2015) Indonesia, 2015). Dapat disimpulkan bahwa
PAUD Holistik Integratif (HI) adalah Pengembangan PAUD secara Holistik
upaya pengembangan anak usia dini yang Integratif memang sangat penting dan harus
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan menjadi tanggung jawab bersama. Karena
esensial anak yang beragam dan saling itu keterlibatan semua pihak perlu
terkait secara simultan, sistematis dan dibangkitkan. Hal yang lebih penting
terintegrasi. Masyarakat berkonstribusi adalah kesadaran bagi semua warga untuk
dalam pelaksanaan program pengembangan memperhatikan tumbuh kembang peserta
anak Holistik Integratif (HI), baik secara didik secara baik dan mampu
individu, kelompok, atau pun organisasi mengembangkan potensi yang dimiliki
(Mushlih, Ahmad. Dkk, 2018). anak secara optimal.
Kompetensi pedagogik merupakan Beberapa anak akan menunjukkan
kemampuan guru dalam mengelola karakteristik tertentu dan perilaku pada usia
pembelajaran. kompetensi ini meliputi dini dari rekan-rekan mereka, akan
pemahaman tentang wawasan atau landasan mernakan waktu lebih lama untuk
kependidikan, pemahaman terhadap peserta memperoleh keterarnpilan dan konsep anak.
didik, pengembangan kurikulum atau perkembangan anak akan itu adalah melalui
silabus, perancangan pembelajaran, pengamatan dekat dan interaksi dengan
pelaksanaan pembelajaran yang mendidik masing-masing anak dalarn kelas, mereka
dan dialogis, pemanfaatan teknologi dapat di assesmen oleh guru setiap
pembelajaran, evaluasi proses dan hasil kemampuan yang mereka miliki, sehingga
belajar, serta pengembangan peserta didik guru akan memberikan tindakan terhadap
untuk mengaktualisasikan berbagai potensi hasil penilaiannya untuk mengembangkan
yang dimilikinya (Suryana, 2013) potensi yang dimiliki anak (Suryana, 2014)
Pengembangan pendidikan anak usia Penelitian dari (Nurhafizah, 2011)
dini Holistik Integratif sudah direncanakan menunjukkan bahwa setelah umur 8 tahun,
dan diterapkan secara sistematis di Satuan tanpa melihat bentuk pendidikannya dan
PAUD untuk mengoptimalkan potensi lingkungan yang diperoleh, kemampuan
kecerdasan anak hanya dapat diubah
348| Penerapan Model Evaluasi CIPP dalam Mengevaluasi Program Layanan PAUD

sebanyak 20%. Dari hasil penelitian anak dan wawasan anak saat anak
tersebut berarti bahwa selama usia 4 tahun menempuh pendidikan selanjutnya
pertama dari kehidupan anak dan dari usia (Suryana, 2017).
4-8 tahun kecerdasan anak sudah Pemenuhan kebutuhan pendidikan
berkembang sebanyak 80%. Hal ini anak usia dini Holistik Integratif adalah
menunjukkan betapa pesatnya pertumbuhan pemenuhan hak tumbuh kembang anak usia
otak anak pada tahun-tahun tersebut. dini sebagai upaya peningkatan kesehatan,
Demikian pesatnya dan pentingnya gizi, perawatan, pengasuhan, perlindungan,
perkembangan yang terjadi pada masa- kesejahteraan dan rangsangan pendidikan
masa awal kehidupan anak sehingga masa yang dilakukan secara simultan, sistematis,
awal ini dikatakan sebagai masa emas menyeluruh, terintegrasi dan
(golden age). (Suryana, 2018) Masa ini berkesinambungan (Peraturan Presiden RI
hanya terjadi satu kali dalam kehidupan dan Nomor 60 Tahun 2013 Tentang Holistik
tidak dapat ditangguhkan pada periode Integratif, 2013). Penyelenggaraan PAUD
berikutnya. Inilah yang menyebabkan masa secara Holistik Integratif penting untuk kita
anak sangat penting dalam kehidupan pelajari karena adanya komunikasi yang
manusia. Karena itu, anak harus baik antara orang tua dengan sekolah, orang
dipersiapkan dengan cara dibina dan tua satu dengan orang tua yang lainnya, dan
dikembangkan agar berkembang optimal. dapat menambah wawasan, pengetahuan
(Undang-Undang Nomor 23 Tahun dan keterampilan orang tua dalam
2003 Tentang Perlindungan Anak, 2003) pendidikan anak, mengasuh dan mendidik
tentang perlindungan anak pasal 9 ayat 1, anak (Laila, 2013).
yang menyatakan bahwa “setiap anak Kunjungan awal yang dilakukan oleh
berhak memperoleh pendidikan dan peneliti pada hari Selasa, 07 Mei 2019 di
pengajaran dalam rangka pengembangan TK Islam Khaira Ummah. Penulis
pribadinya dan tingkat kecerdasannya melakukan wawancara tertutup kepada guru
sesuai dengan minat dan bakat anak.” Serta dan orang tua. Wawancara dari salah satu
(Indonesia, 2003) Bab 1 Pasal 1 Butir 14, guru TK Islam Khaira Ummah menyatakan
menyatakan bahwa “pendidikan anak anak bahwa orang tua anak didik berpikir
usia dini adalah upaya pembinaan yang mengenai pendidikan atau pengasuhan
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai anaknya sepenuhnya menjadi tanggung
dengan usia enam tahun yang dilakukan jawab orangtua atau keluarga, apabila orang
melalui rangsangan pendidikan untuk tua anak bekerja dan tidak dapat mengasuh
membantu pertumbuhan dan perkembangan anaknya sendiri, orang tua lebih
jasmani dan rohani agar anak memiliki mempercayai pengasuh yang ada
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih dirumahnya tanpa mengerti atau
lanjut.” Selanjutnya yang ketujuh adanya memperhatikan latar belakang pendidikan
upaya pembinaan kepada sejak lahir hingga pengasuh. Namun, menurut guru bahwa
usia 6 tahun untuk membantu pertumbuhan pengasuhan anak wajib diterapkan di satuan
dan perkembangan jasmani dan rohani agar PAUD, karena pengasuhnya berlatar
anak memiliki kesiapan dalam memasuki belakang pendidikan yang jelas.
pendidikan lebih lanjut (Nurhafizah, 2018). Wawancara dari salah satu orang tua
Anak mendapatkan kesempatan dalam menyatakan bahwa kewajiban pengasuhan
proses pembelajaran yang ilmiah pada adalah tanggung jawab keluarga atau orang
pembelajaran anak usia dini. Maka dari itu tua, dan guru disekolah berkewajiban untuk
adanya dampak pada kemampuan berpikir mengajarkan anak-anak mereka membaca,
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(2), 2019| 349

menulis dan berhitung. Agar anak mereka menyelenggarakan program pengembangan


menjadi cerdas dan memiliki kesiapan anak usia dini Holistik Integratif sesuai
untuk pendidikan selanjutnya. Guru juga dengan amanah didalam Perpres No 60
memiliki peran penting terhadap kreativitas Tahun 2013 secara menyeluruh.
anak. Senada dengan pernyatan ini (Elena, Mengingatkan permasalahan diatas
2013) menayatakan “An essential role, in dapat kita pahami bahwa PAUD dalam
this direction, is of the teachers, by pendidikan sangat penting untuk kita kaji,
identifying and stimulating the creative serta ada kemungkinan terjadinya hambatan
potential of the child. dan kesalahan, jika dilaksanakan tanpa
Guru di TK Islam Khaira Ummah memperhatikan kaidah-kaidah dalam
memberikan pendidikan untuk anak usia psikologi dan pendidikan. Pendidikan anak
dini sesuai dengan tahap perkembangan usia dini Holistik Integratif dapat dilihat
anak. Artikel Petrus dan Felisitas yang dari sikap dan perilaku, kelompok,
berjudul “Penerapan Model evaluasi CIPP masyarakat, serta arah kebijakan instansi,
(Contect, Input, Product dan Process) lembaga baik swasta maupun pemerintah
mengevaluasi program layanan PAUD sesuai dengan kapasitas serta kewenangan
Holistik Integratif” yang bertujuan untuk masing-masing.
merancang model evaluasi CIPP dalam Keberhasilan suatu program
mengevaluasi program layanan PAUD tergantung dari bagaimana pengelola
Holistik Integratif ditingkat satuan PAUD. menyiapkan program tersebut tergantung
Program layanan PAUD Holistik Integratif dari bagaimana pengelola menyiapkan
dari aspek Context, Input, Proses Dan program tersebut dimulai dari perencanaan,
Product, pada pengembangan objek dan pelaksanaan dan evaluasi yang akan
evaluasi saja yang mengacu pada Perpres dilaksanakan agar tujuan dari program
RI Nomor 60 Tahun 2013, tidak tersebut dapat tercapai sesuai dengan
menyeluruh. Mengacu pada Perpres RI harapan. Pendidikan Anak Usia Dini
Nomor 60 Tahun 2013 (Jaya, Petrus Redy Holistik Intergratif yang menekankan
Partus. Ndeot, 2018). adanya keterpaduan antara seluruh
Maka dari itu, peneliti ingin komponen yang mendukung keberhasilan
memberikan solusi tentang Holistik tumbuh kembang anak menuntut seorang
Integratif dengan judul: “Penerapan Model pengelola menjalin hubungan yang baik
Evaluasi CIPP dalam Mengevaluasi dengan seluruh komponen tersebut melalui
Program Layanan PAUD Holistik kemitraan atau kerjasama dengan berbagai
Integratif. Penelitian (Jaya, Petrus Redy pihak yang terkait dalam pengembangan
Partus. Ndeot, 2018) hanya memfokuskan program PAUD Holistik Integratif. Bentuk
objek dan evaluasi saja yang mengacu pada layanan pendidikan anak usia dini yang
Perpres RI Nomor 60 Tahun 2013. Penulis terintegrasi dengan lembaga lain salah
merasa kurang kuat dan belum nampak satunya adalah pos PAUD, yang berdiri
untuk mengembangkan holistik dibawah naungan kelompok PKK sehingga
integratifnya. Perpres No. 60 Tahun 2013 dalam penyelenggaraannya terintegrasi
yang menjadi landasan yang kuat pada dengan Posyandu, BKB (Bina Keluarga
PAUD olistik Integratifi. Pengembangan Balita) yang merupakan program dari
PAUD Holistik Integratif harus Pembinaan Kelompok Keluarga (PKK),
dilaksanakan di satuan PAUD khususnya Puskesmas atau lembaga-lembaga lain yang
di TK Islam Khaira Ummah yang berada di terkait.
kota Padang. Kewajiban untuk
350| Penerapan Model Evaluasi CIPP dalam Mengevaluasi Program Layanan PAUD

Penelitiannya bertujuan mengevaluasi apakah program pengembangan anak usia


program layanan PAUD Holistik Integratif dini holistik integratif dinilai respon
dengan menggunakan analisis CIPP di TK terhadap permasalahan yang ada di TK
Islam Khaira Ummah, dalam menerapkan Islam Khaira Ummah. Yang menjadi
dan mengembangkan PAUD Holistik landasan hukum yang kuat adalah Perpres
Integratif sesuai dengan kebutuhan anak No 60 2013. Maka, pengembangan PAUD
didik dengan dasar landasan hukum Perpres Holistik Integratif harus dilaksanakan di
Nomor 60 Tahun 2013. satuan PAUD khususnya TK Islam Khaira
Ummah yang berada di Kota Padang.
METODOLOGI Kewajiban untuk menyelenggarakan
Penelitian dilaksanakan di TK Islam program pengembangan anak usia dini
Khaira Ummah Kota Padang. Provinsi Holistik Integratif sesuai dengan amanah
Sumatra Barat. Objek penelitian adalah didalam Perpres No 60 Tahun 2013.
lembaga, guru dan orang tua anak didik. Berdasarkan hasil wawancara
Metode yang digunakan adalah penelitian (Tanggal 14 Mei 2019) dengan ibu Rahma
kualitatif dengan Model Evaluasi CIPP Erina Zur, S.Pt, kepala sekolah TK Islam
(Context, Input, Process Dan Product,). Khaira Ummah, beliau menyatakan bahwa
Teknik pengumpulan data dilakukan umumnya respon masyarakat khususnya
dengan observasi, wawancara dan orang tua anak didik kepada TK Islam
dokumentasi. Alat observasi yang Khaira Ummah adalah sebagai tempat
digunakan berbentuk catatan lapangan, belajar membaca, menghitung dan menulis,
wawancara dilakukan pada kepala sekolah agar anak siap untuk melanjutkan
dan orang tua anak didik. Data dokumentasi pendidikan selanjutnya. Sehingga anak
berupa foto sebagai lampiran untuk harus mampu membaca, menghitung dan
memperkuatkan hasil penelitian. Data menulis. Dan orang tua juga mengingikan
dianalisis dengan menggunakan analisis anaknya berprestasi dibidang akademik
model evaluasi CIPP. setelah menempuh pendidikan di satuan
PAUD, orang tua menginginkan anaknya
HASIL DAN PEMBAHASAN cepat beradaptasi disekolah lanjutan,
kemudian anaknya memiliki kemandirian
Conteks Evaluation (Evaluasi Konteks) dan disiplin, dan memiliki percaya diri yang
Evaluasi konteks adalah analisis tinggi.
kebutuhan (needs assesment). Pertanyaan Dengan banyaknya keinginan yang
utama dalam komponen ini adalah “apa menuntut TK Islam Khaira Ummah oleh
yang dibutuhkan?”. Konteks orang tua anak didik. orang tua selalu
penyelenggaraan PAUD Holistik Integratif, mendukung aktivitas yang dilaksanakan di
pertanyaan utama tersebut dapat TK. Salah satu point terpentingnya aktif
dikembangkan menjadi “apa yang melaksanakan kegiatan parenting. Sehingga
dibutuhkan oleh anak usia dini di TK Islam memudahkan guru-guru untuk beradaptasi
Khaira Ummah yang di evaluasi sesuai dengan anak dan orang tua anak dan ada
dengan isi Perpres No. 60 Tahun 2013?”. kerjasamanya antara pihak TK dengan
Evaluasi konteks dalam hal ini masyarakat khususnya orang tua anak
bertujuan untuk mengetahui apakah didik.
penyelenggaraan program pengembangan Dari hasil wawancara diatas, sesuai
anak usia dini di TK Islam Khaira Ummah dengan tuntunan masyarakat maupun orang
memiliki landasan formal yang kuat serta tua, idealnya anak harus memiliki
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(2), 2019| 351

kesehatan yang baik, pengasuhan yang (Empat) kali kunjungan. Dalam kunjungan
baik, keamanan yang memadai serta tingkat tersebut penerapan kesehatan ke anak TK
kesejahteraan yang baik. Sehingga untuk Islam Khaira Ummah melalui Pemberian
mendapatkan hasil yang maksimal, Vit A, periksa gigi, pencatatan deteksi dini
lembaga PAUD harus menyelenggarakan tumbuh kembang anak, menukur berat
layanan pengembangan PAUD Holistik badan dan tinggi badan anak. Dan kerja
Integratif diperlukan dukungan dari sama kunjungan oleh Puskesmas sudah
masyarakat dan orang tua anak didik untuk berjalan sekitar 4 tahun.
menjadikan lembaga PAUD sebagai Penerapan gizi pada anak, TK Islam
layanan yang mampu untuk memenuhi Khaira Ummah mamiliki peraturan yang
kebutuhan anak. dibuat antara pihak kepala sekolah dan
guru. Untuk jadwal makan siang disiapkan
Input Evaluation (Evaluasi Masukan) oleh pihak sekolah dengan menu bergantian
Komponen evaluasi masukan setiap harinya, seperti nasi, lauk pauk, sayur
memusatkan perhatian pada rencana dan mayur, minum, bubur kacang hijau dan
strategi yang harus dilakukan. Pertanyaan khusus untuk hari kamis disediakan buah-
utamanya adalah: “apa yang harus buahan. Apabila masih dilingkungan
dilakukan (what should be done)?” rencana sekolah, anak-anak dilarang jajan atau
apa yang harus dilakukan oleh satuan membawa jajan dari rumah. Kecuali diluar
PAUD?; lembaga atau instansi apa saja kegiatan sekolah.
yang terkait dengan satuan PAUD?; Sarana prasarana serta sumber daya
bagaimana koordinasi dan kerjasama satuan sesungguhnya tidak menjadi kendala dalam
PAUD dengan instansi terkait?; bagaimana penyelenggaraan program Pengembangan
program kerja dan Standar Operational PAUD Holistik Integratif di satuan PAUD.
Procedure (SOP) penyelenggaraan PAUD Untuk sarana kegiatan penyelengaraan
Holistik Integratif di satuan PAUD?; program seperti kegiatan parenting,
bagaimana kompetensi tenaga pendidik penyuluhan kesehatan, dan lain sebagainya
satuan PAUD?; bagaimana ketersediaan dapat memakai ruang kelas pada tiap-tiap
sarana dan prasarana pendukung? Dan, lembaga satuan PAUD. Maka
sumber dana/standar pembiayaan?. Setiap pengembangan PAUD Holistik Integratif
pertanyaan ini dapat dikembangkan oleh di TK Khaira Ummah terlaksana dengan
evaluator. baik (Hasil Wawancara Pada Tanggal 14
Hasil wawancara (Tanggal 14 Mei Mei 2019).
2019) dengan ibu Rahma Erina Zur, S.Pt, Dari hasil wawancara diatas dapat
kepala sekolah TK Islam Khaira Ummah, saya simpulkan bahwa untuk
menyatakan bahwa TK Islam Khairah penyelenggaraan layanan kesehatan dan
Ummah memiliki kerja sama dengan gizi di TK Islam Khaira Ummah tidak
Puskesmas Tabing Kota Padang. Kerjasama membutuhkan sarana prasarana yang sulit
tersebut bersifat tertulis adanya kesepakatan untuk disiapkan. TK Islam Khaira Ummah
antara pihak PAUD dengan Puskesmas. hanya perlu menyediakan tempat yang bisa
Untuk mendapatkan akses layanan digunakan untuk melaksanakan kegiatan-
kesehatan dan gizi pada anak. Kunjungan kegiatan yang berkaitan dengan layanan
Puskesmas ke TK Islam Khaira Ummah kesehatan dan gizi.
sudah memiliki jadwal yaitu 2 (Dua) kali Pada pengasuhan dan keamanan
kunjungan dalam 1 (Satu) Semester. Berarti belum berjalan sesuai dengan Perpres No
dalam 1 Tahun, 2 (Dua) Semester ada 4 60 Tahun 2013. Karena hasil wawancara
352| Penerapan Model Evaluasi CIPP dalam Mengevaluasi Program Layanan PAUD

dengan kepala sekolah TK Islam Khaira Islam Khaira Ummah. Kemanan dan
Ummah menyatakan bahwa belum ada pengasuhan dilakukan hanya antara kepala
koordinasi antara TK Islam Khaira Ummah sekolah, guru, penjaga TK Islam Khaira
dengan kepolisisan. Namun, pengasuhan Ummah dan orang tua.
dari pihak sekolah dilaksanakan melalui
mulai menyambut anak datang di PAUD, Process Evaluation (Evaluasi Proses)
sampai guru mengantarkan anak yang Evaluasi proses adalah pelaksanaan
dijemput orang tuanya sampai dipagar. program. Pertanyaan kuncinya: “apakah
Pengasuhan yang dilakukan pihak PAUD program sedang dilaksanakan (it is being
berdasarkan SOP (Standar Operasional done)?”. Program layanan PAUD Holistik
Prosedur). Dan keamanan dari pihak Integratif terdiri dari 5 jenis layanan, yaitu:
PAUD adalah mengantisipasi bahwa lokasi (1) layanan pendidikan; (2) layanan
TK berada dipinggir jalan, untuk keamanan pengasuhan, (3) layanan keamanan; (4)
anak disediakan Penjaga PAUD, pagar layanan kesehatan; dan (5) layanan gizi.
yang tinggi, tempat bermain dipagar dan Objek evaluasi komponen proses adalah
dikunci. memastikan keterlaksanaan berbagai
Kesimpulannya bahwa hanya layanan program layanan yang telah disebutkan
kesehatan melalui koordinasi antara berdasarkan skala prioritas yang telah
Puskesmas dan TK Islam Khaira Ummah ditentukan. Selain itu, objek evaluasi juga
yang sudah berjalan dan untuk sumber daya dapat berkaitan dengan model
yang lain seperti sumber daya keamanan penyelenggaraan PAUD Holistik Integratif
dan pengasuhan juga dinilai memadai baik yang terpadu maupun terpisah.
dalam perspektif asumsi peneliti dari TK
Tabel 1. Hasil Wawancara
No Layanan Wawancara
PAUD HI
1 Pendidikan  Menggunakan Kurikulum 13
 Bekerjasama dengan dinas pendidikan
 Pembelajaran sesuai dengan tahap perkembangan anak
 Harapan orang tua anak harus mampu membaca, menghitung dan menulis.
2 Pengasuhan  PAUD memiliki SOP
 Adanya daftar piket guru untuk menyambut kedatangan anak didik ke satuan PAUD
 Waktu pulang Guru kelas menjaga anak didik didalam kelas sampai anak didik di
jemput.
 Guru kelas wajib mengantarkan anak didik pulang sampai depan pagar.
3 Keamanan  Belum ada mendapatkan kunjungan kerjasama antara PAUD dengan kepolisian
 PAUD mempunyai penjaga di lembaga
 Pagar yang tinggi dan tempat bermain terjaga keamanannya
4 Kesehatan  PAUD memiliki buku riwayat kesehatan
 Adanya kerjasama pihak PAUD dengan puskesmas
 Akses layanan berupa periksa gigi, pemberian Vit A, pencatatam deteksi dini tumbuh
kembang anak dan mencatat tinggi dan berat badan anak.
5 Gizi  PAUD menyediakan makan siang 4 sehat 5 sempurna
 PAUD memiliki buku pedoman tentang kesehatan dan gizi anak.
 Dilarang membeli jajan dan membawa jajan saat kegiatan dan di kawasan PAUD.

Dari tabel diketahui bahwa hasil dengan instansi terkait pelayanan


evaluasi proses program pengembangan pengembangan anak usia dini Holistik
anak usia dini Holistik Integratif di TK Integratif termasuk dalam katagori baik.
Islam Khaira Ummah bahwa koordinasi Karena dari layanan pendidikan adanya
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(2), 2019| 353

kerjasama PAUD dengan Dinas Pendidikan Hasil wawancara (Tanggal 14 Mei


Kota Padang dalam melakukan bimbingan 2019) dengan ibu Rahma Erina Zur, S.Pt,
teknis, pelatihan serta evaluasi terkait kepala sekolah TK Islam Khaira Ummah
penyelenggaraan program pendidikan di menyatakan bahwa, layanan kesehatan yag
TK islam khaira ummah dengan optimal. diberikan oleh Puskesmas di TK Islam
Layanan kesehatan adanya kerjasama pihak Khaira Ummah sangat membantu orang tua
PAUD dengan Puskesmas termasuk untuk mengetahui perkembangan kesehatan
katagori tinggi, atau telah berjalan dengan dan gizi anaknya, dan membantu orang tua
baik. Hal ini menandakan bahwa layanan memberikan makanan yang bergizi bagi
kesehatan telah dijalankan oleh Dinas anak, serta batasan-batasannya. Layanan ini
Kesehatan melalui Puskesmas setempat. juga membantu pihak sekolah dalam
Peran kepolisian dalam layanan penilaian hasil perkembangan kesehatan
keamanan dalam pelaksanaan layanan dan gizi anak didiknya. Beberapa orang tua
Pengembangan Anak Usia Dini Holistik anak didik menyampaikan kepada guru-
Integratif di TK Islam Khaira Ummah guru bahwa anak mereka tidak hanya
dalam kategori rendah, atau belum adanya mendapatkan layanan kesehatan, akan
koordinasi dengan baik antara TK Islam tetapi juga mendapatkan layanan
Khaira Ummah dengan pihak kepolisisan. pendidikan, layanan pengasuhan yang
Namun, kerjasama dengan tokoh sangat menguntungkan orang tua.
masyarakat setempat guna meningkatkan TK Islam Khaira Ummah berupaya
penyelenggaraan layanan PAUD. menanamkan pengetahuan kepada orang
Kemudian peran orang tua sebagai mitra tua anak akan pentingnya pemenuhan aspek
termasuk dalam dalam kategori baik. kesehatan dan gizi anak. Menepis anggapan
Dengan demikian, dari seluruh unsur yang bahwa bahwa layanan kesehatan dan gizi,
terkait hanya layanan kesehatan dan gizi dinilai tidak terlalu penting dilaksanakan di
serta peran orang tua yang sudah berjalan satuan PAUD.
dengan baik. Layanan yang dilaksanakan oleh
Puskesmas di TK Islam Khaira Ummah
Product Evaluation (Evaluasi Produk) adalah menanamkan kesadaran terhadap
Komponen terakhir dalam model pentingnya kesehatan anak dan dilakukan
evaluasi CIPP adalah komponen evaluasi bersama-sama. Dari hasil analisa penulis,
produk. Titik tolak evaluasi pada komponen ditemukan hubungan kemitraan antara TK
ini terletak pada pertanyaan: “apakah Islam Khaira Ummah dengan orang tua
program sukses (Did it success)?”. Apakah anak dalam memantau pertumbuhan dan
program layanan PAUD Holistik Integratif perkembangan anak. Kemitraan tersebut
telah berhasil?” berapakah tingkat dapat menjadi pondasi yang kuat bagi
keberhasilan penyelenggaraan PAUD satuan PAUD untuk melaksanakan
Holistik Integratif di satuan PAUD?”. Ini pelayanan dengan maksimal, mengacu
adalah sejumlah pertanyaan yang menjadi pada tujuan layanan PAUD Holistik
focus kajian evaluasi komponen produk. Integratif yaitu kesiapan anak usia dini baik
Selanjutnya pengembangan pertanyaan kesiapan mental, spiritual, sosial serta
evaluasi menacu pada indikator intelektual dalam melaksanakan kegiatan
keberhasilan tiap layanan PAUD Holistik pendidikan yang akan ditempuhnya kelak,
Integratif yang termuat dalam juknis serta dapat menjadi generasi penerus
penyelenggaraan PAUD Holistik Integratif. bangsa yang dapat bersaing di era global.
KESIMPULAN
354| Penerapan Model Evaluasi CIPP dalam Mengevaluasi Program Layanan PAUD

Penyelenggaraan program PAUD PAUD [Technical Guide on the


Holistik Integratif memiliki landasan Implementation of Holistic
hukum Perpres No. 60 Tahun 2013 tentang Intergative ECD in ECE Units].
Holistik Integratif. TK Islam Khaira Kemendikbud, R. I. (2014). Permendikbud
Ummah telah menggunakan Kurikulum Nomor 137 Tahun 2014 Tentang
2013, pembelajaran telah sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Anak
tahap perkembangan anak dan harapan Usia Dini.
orang tua, telah memiliki SOP, untuk piket Laila, L. . (2013). Penyelenggaraan
guru, menyambut kedatangan dan Program PAUD Holistik Integratif di
kepulangan anak didik. memiliki buku PAUD Siwi Kencana Kota Semarang.
riwayat kesehatan anak, kerjasama dengan Journal of Non Formal Education, 2,
puskesmas, dan menyediakan makan siang 73–82.
4 sehat 5 sempurna dan anak dilarang Mushlih,Ahmad. Rahimah.
membeli dan membawa jajanan di kawasan Insiyah,Ma’fiyatun. Muzdalifah.
sekolah. Uminar, Ajeng Ninda. Imami, Fidzah.
Maula, Inayatul. Parapat, Asmidar.
UCAPAN TERIMA KASIH Lestari, Puti. Khairunnisa, Lina.
Terima kasih terutama kepada Rahmawati, Yuning Eka. Maisari, Sri.
bapak Dr. Dadan Suryana, M.Pd atas Munafiah, Nida’ul. Wathani, Septia
bimbingan dan dukungan kepada penulis. Nrul. Rahimah. Susanti, H. (2018).
Ibu Nurhafizah, M.Pd atas masukan kepada Analisis Kebijakan PAUD:
penulis, dan editor dan reviewer Jurnal Mengungkap Isu-isu Menarik Seputar
Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini AUD. Jakarta.
yang telah memberikan masukan dalam Nurhafizah, N. (2011). Kemampuan
penulisan artikel ini. Berkomunikasi Sebagai Pilar
Profesional Guru Dalam
DAFTAR PUSTAKA Membimbing Anak Usia Dini. Artikel
Proseding. Bandung: FIP UPI.
Elena, D. (2013). The Determinsm for
Nurhafizah, N. (2018). Pelatihan
Attitude Factors in Pre-school
Pembuatan Media Pembelajaran
Children for Amplifying His Creative
Anak Usia Dini Menggunakan Bahan
Manifestations. Procedia -Social and
Sisa. Jurnal Pendidikan : Early
Behavioral Sciences, 76, 291–296.
Childhood, 2(2), 1–10.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2013.
Peraturan Presiden RI Nomor 60 Tahun
04.115
2013 Tentang Holistik Integratif.
Indonesia, R. (2003). Undang-Undang
(2013). Jakarta.
Nomor 20 Tahun 2003 Sistem
Suryana, D. (2013). Pengetahuan Tentang
Pendidikan Nasional. Jakarta.
Strategi Pembelajaran , Sikap dan
Jaya, Petrus Redy Partus. Ndeot, F. (2018).
motivasi Guru. (January 2013).
Penerapan Model Evaluasi CIPP
https://doi.org/10.17977/jip.v19i2.421
Dalam Mengevaluasi Program
2
Layanan PAUD Holistik Integratif.
Suryana, D. (2014). Kurikulum Pendldikan
PERNIK Jurnal PAUD, 1, 1.
Anak Usia Dini Berbabasis
Kemendikbud, & Indonesia, R. (2015).
Perkembangan Anak. Pesona Dasar,
Petunjuk Teknis Penyelenggaraan
1 No.3.
PAUD Holistik Integratif di Satuan
Suryana, D. (2015). Profesionalisme Guru
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(2), 2019| 355

Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis


Peratura Menteri No. 58 Tahun 2009.
PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu
Pendidikan Volume: XV No.2.,
XIII(2), 118–124.
Suryana, D. (2017). Pembelajaran Tematik
Terpadu Berbasis Universitas Negeri
Padang Harus dapat Memberikan
Kesempatan Umum. 6, 67–82.
Suryana, D. (2018). Efektifitas Mencetak
Percikan Daun Terhadap
Perkembangan Motorik Halus Anak
Di Taman Kanak-kanak Aisyiyah
Suayan. Jurnal Usia Dini, 4 no. 2(2),
55–66.
Syarbaini, E. R. (2016). Early Childhood
Anti-Violence Education in The
Perspective of Psychology.
Indonesian Journal of Islamic Early
Childhood Education, 1(1), 91–100.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2003
Tentang Perlindungan Anak. (2003).
jakarta.

Anda mungkin juga menyukai