NIP : 4003018901
KELOMPOK 6
Anggota :
i
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
BAB II
PEMBAHASAN ....................................................................................................
3
BAB III
PENUTUPAN ........................................................................................................
9
ii
A. KESIMPULAN .....................................................................................
9
B. SARAN ..................................................................................................
9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada dasarnya lemak apa pun itu baik karena ada lemaknya diperlukan untuk
mempertahankan kelangsungan hidup manusia. Apa peran lemak? Memberikan
energi 9 kalori/gram, vitamin larut A, D, E, K dan enyediakan asam lemak
esensial bagi tubuh manusia. Lemak mulai dihargai berbahaya bagi kesehatan
setelah sebuah penelitian menemukan hubungan antara kematian akibat penyakit
jantung koroner dengan jumlah konsumsi lemak dan kadar lemak darah.
Secara garis besar lemak ada dua bentuk, yaitu lemak padat turunan hewani dan
lemak cair (minyak) yang berasal dari nabati. Namun, minyak nabati dapat diubah
menjadi lemak padat dengan cara hidrogenasi dan dapat menghasilkan lemak
trans yang berbahaya bagi kesehatan. Dalam makanan, lemak terlihat langsung.
atau secara tidak langsung. Lemak muncul secara langsung, misalnya di daging
babi, sapi, kambing, ayam dan minyak goreng, sedangkan lemak yang tidak
terlihat biasa ditemukan di cookie.
1
gugus karbon di bagian akhir. Lebih banyak tautan dua kali lipat, lemaknya lebih
cair pada suhu kamar. Sumbu gemuk dengan ikatan rangkap atau lebih tidak
dapat diproduksi dalam tubuh manusia, itu sebabnya mereka disebut asam lemak
esensial. Ada lebih banyak ikatan rangkap dalam asam lebih banyak lemak tak
jenuh. Misalnya saja asam lemak Omega-3 adalah asam lemak dengan tiga ikatan
rangkap yang terpisah dari atom C. Berbagai penelitian menunjukkan adanya
hubungan yang kuat antara asupan kolesterol dan penyakit jantung koroner.
Lemak jenuh bisa meningkat kejadian penyakit jantung koroner, sedangkan lemak
tak jenuh mengurangi kejadian penyakit jantung koroner. Kurangi lemak tak
jenuh lemak tak jenuh tunggal (asam oleat) dan lemak tak jenuh ganda.
B. RUMUSAN MASALAH
1. pengertian lemak
C. TUJUAN PENULISAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN LEMAK
Lipid adalah sekelompok besar zat biologis yang larut baik dalam pelarut
organik seperti metanol, aseton, kloroform dan benzena. Sebaliknya, lipid tidak
larut atau hampir tidak larut dalam air. Kelarutannya dalam air kecil karena
kurangnya atom polar (O, N, S,P).
3
B. PENCERNAAN LEMAK OLEH TUBUH
1. Rongga Mulut
Pencernaan lemak pertama kali terjadi di rongga mulut. Gigi secara efektif
memenuhi fungsinya dengan menghancurkan dan menghaluskan lemak secara
mekanis, sedangkan kelenjar ludah terletak di dasar lidah produksi enzim lipase
yang mempunyai efek penurunan mengukur lemak untuk membuatnya
dimurnikan secara kimia.
3. Usus Halus
4
Proses emulsifikasi sendiri terjadi saat lemak masuk ke usus dua belas
jari. Masuknya lemak ke dalam organ ini secara biologis menyebabkan kandung
empedu mengeluarkan cairan. Cairan yang dikeluarkan sel hati merupakan zat
yang memiliki kemampuan mengemulsi lemak dan mengubah ukurannya menjadi
300 kali lebih kecil dari ukuran aslinya. Menggunakan enzim lipase dari pankreas,
emulsi lemak kemudian dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol. Keduanya
akan bereaksi dengan garam empedu sehingga menghasilkan partikel lemak
(misel) yang siap diserap melalui usus kosong (jejunum) dan usus penyerapan
(ileum). Melalui difusi pasif, partikel lemak akan diserap oleh mukosa usus.
dinding usus dan usus serap. Partikel lemak ini kemudian diangkut dan
didistribusikan dalam darah ke seluruh tubuh.
Orang dewasa biasanya dapat mencerna dan menyerap lemak hingga 95%
dari total pakan yang dikonsumsi 5% lemak yang tidak diserap mengalir ke usus
besar dan kemudian dikeluarkan dari tubuh melalui anus.
Lemak hasil pencernaan akan diserap kembali di selaput lendir usus halus
melalui mekanisme difusi pasif. Sebagian besar penyerapan ini terjadi di
jejunum. Sedangkan untuk bentuk gliserol, asam lemak rantai pendek (C4-C6)
dan asam lemak rantai panjang (C8-C10) dapat diserap langsung ke dalam aliran
darah. Untuk asam lemak rantai panjang, monogliserida harus diubah terlebih
dahulu menjadi trigliserida. Trigliserida dan lipid besar lainnya (kolesterol,
fosfolipid) kemudian diserap secara aktif dan kilomikron (sejenis lipoprotein,
pengangkut lipid) diproduksi. Kilomikron mengangkut lipid ke jaringan adiposa
getah bening masuk ke dalam darah.
5
Tabel Penyerapan Lemak atau Lipid
Dalam retikulum endoplasma halus sel epitel usus, asam lemak bebas
bergabung dengan monogliserida membentuk trigliserida. Sintesis protein pada sel
epitel berfungsi mengemas trigliserida, fosfolipid dan kolesterol membentuk
kilomikron.
6
Lipoprotein yang mengangkut lemak dari saluran pencernaan ke tubuh
disebut kilomikron. Kilomikron diserap melalui dinding usus kecil ke dalam
sistem limfatik, kemudian melalui saluran toraks sepanjang tulang belakang ke
vena jugularis besar, dan kemudian ke aliran darah.
E. METABOLISME LEMAK
7
Absorpsi : Gliserin dan asam lemak dilewatkan ke saluran oleh kakteal
dan memasuki aliran darah, kemudian beredar ke seluruh jaringan tubuh. Hati
membantu mengoksidasi lemak dan mempersiapkannya untuk disimpan di
jaringan, lemak dioksidasi untuk menghasilkan panas dan energi, lemak yang
disimpan mengandung vitamin A dan B. Produksi produk limbah dari pembakaran
Pembakaran lemak di jaringan akan dikeluarkan melalui paru-paru sebagai air dan
karbon dioksida melalui kulit sebagai keringat, ginjal sebagai urin, dan saluran
pencernaan sebagai feses.
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
9
DAFTAR PUSAKA
10