Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH BIOKIMIA

“LEMAK”

OLEH:
Kelompok 1.

1.Zulkarnain : 170384205004 8. Dinda Nilam Permata : 170384205039


2. Eni Fransiska : 170384205012 9. Wildasari : 170384205041
3. Ani Syahuri : 170384205013 10. Agustina Wati : 170384205044
4. Mega Fitriani : 170384205015 11. Hartati : 170384205045
5. Nur Aminah : 170384205016 12. Hetty Nuratika : 170384205046
6. Robiyansyah : 170384205032 13. Ferdi Enrizal : 170384205048
7. Rudianto : 170384205037 14. Yunita : 170384205049

Dosen pengampu:
Dina Fitriah, S.pd,M.pd

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
2021
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT, yang telah memberikan
nikmat, rahmat dan hidayah-Nya kepada kita sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kapada nabi Muhammad SAW,
keluarga, sahabat dan kita sebagai generasi penerusnya hingga akhir zaman. Tidak lupa
kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Dina Fitriyah,S.pd,M.pd selaku dosen Biokimia
yang telah membimbing kami, serta pihak lain yang ikut membantu baik secara
langsung maupun tidak langsung.Kami menyadari bahwa, manusia tidak luput dari
kesalahan, begitu juga dalam pembuatan makalah ini yang masih banyak memiliki
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca kami
butuhkan untuk memperbaiki kesalahan dikemudian hari. Akhir kata kami ucapkan
terimakasih, dan semoga makalah ini bermanfaat bagi setiap orang yang membacanya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR. ...........................................................................................2


DAFTAR ISI ...........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.
LATAR BELAKANG ............................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH ...................................................................................5
C. TUJUAN PENULISAN .....................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.
PENGERTIAN LEMAK .........................................................................................7
B. STRUKTUR LEMAK .........................................................................................8
C. SIFAT FISIKA KIMIA LEMAK ........................................................................9
D. FUNGSI LEMAK ..............................................................................................13
E. SUMBER LEMAK .............................................................................................14
F. PENCERNAAN, ABSORBSI, DAN TRANSPORTASI LEMAK.....................16
G. METABOLISME LEMAK ................................................................................19
BAB III PENUTUPAN.
KESIMPULAN ........................................................................................................21
B. SARAN ................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Lemak makanan adalah kandungan lemak yang terdapat dalam semua bahan makanan
dan minuman. Pada dasarnya, semua lemak itu baik karena lemak dibutuhkan untuk
menjaga kelangsungan hidup manusia. Peran lemak adalah menyediakan energi
sebesar 9 kalori/gram, melarutkan vitamin A, D, E, K, dan menyediakan asam lemak
esensial bagi tubuh manusia. Lemak mulai dianggap berbahaya bagi kesehatan setelah
adanya suatu penelitian yang menunjukkan hubungan antara kematian akibat penyakit
jantung koronerdengan banyaknya konsumsi lemak dan kadar lemak di dalam darah.
Makanan berlemak terdiri dari beberapa jenis. Berdasarkan struktur kimianya,
dikenal lemak jenuh, tidak jenuh tunggal, tidak jenuh ganda, dan lemak trans.
Berdasarkan fungsinya di dalam tubuh, lemak terbagi menjadi lemak struktural yang
membentuk dinding sel, timbunan lemak sebagai cadangan tenaga, hormon steroid,
dan lemak esensial yang tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia.
Secara garis besar, lemak terdapat dua bentuk, yaitu lemak padat yang berasal dari
hewan dan lemak cair (minyak) yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Akan tetapi,
minyak tumbuh-tumbuhan dapat diolah menjadi lemak padat melalui proses
hidrogenasi dan dapat menghasilkan lemak trans yang berbahaya bagi kesehatan. Di
dalam makanan, lemak dapat tampak secara langsung (visible) maupun tidak langsung.
Lemak tampak secara langsung, seperti misalnya pada babi, sapi, kambing, ayam, dan
minyak goreng, sedangkan tidak tampak (invisible) biasa terdapat di dalam biskuit.
Struktur kimia lemak dalam makanan pada umumnya berbentuk trigliserida,
yakni perpaduan antara satu molekul gliserol dengan tiga molekul asam lemak.
Perbedaan asam lemak inilah yang membedakan jenis dan sifat lemak. Asam lemak
merupakan rangkaian atom karbon dengan ikatan rangkap atau tidak rangkap dengan
gugus karbon pada ujungnya. Makin banyak ikatan rangkap, maka makin cair lemak
tersebut di dalam suhu kamar. Asam lemak dengan ikatan rangkap dua atau lebih tidak
dapat dibuat di dalam tubuh manusia, karena itu disebut asam lemak esensial. Makin
banyak ikatan rangkap pada asam lemaknya, makin tidak jenuh lemak tersebut.
Sebagai contohnya, asam lemak omega-3 adalah asam lemak dengan 3 ikatan rangkap
yang dimulai pada atom C nomor 5.
Berbagai penelitian menunjukkan hubungan erat antara jumlah konsumsi lemak
dan timbulnya penyakit jantung koroner. Lemak jenuh dapat meningkatkan kejadian
penyakit jantung koroner, sedangkan lemak tidak jenuh akan menurunkan kejadian
penyakit jantung koroner. Lemak tidak jenuh terbagi menjadi lemak tidak jenuh
tunggal (asam oleat) dan lemak tidak jenuh ganda. Lemak tidak jenuh tunggal terdapat
di dalam minyak zaitun dan avocado. Lemak tidak jenuh ganda dari tumbuh-tumbuhan
terdapat di dalam minyak bunga matahari dan minyak kedelai, sementara yang dari
hewan terdapat di dalam minyak ikan. Konsumsi lemak tidak jenuh tunggal akan
menurunkan gejala penyakit jantung koroner seperti pada penduduk di daerah
Mediterania, sedangkan konsumsi lemak tidak jenuh ganda, khususnya minyak ikan
akan menurunkan gejala penyakit jantung koroner seperti pada orang Eskimo.
B. RUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. pengertian lemak
2. sebutkan klasifikasi lemak?
3. Bagaimana sifat fisik kimia?
4. apa fungsi lemak?
5. darimana saja sumber lemak?
6. bagaimana pencernaan, absorbsi, dan transportasi lemak?
7. bagaimana metabolisme lemak?

C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah mahasiswa agar dapat :
1. agar mahasiswa dapat mengetahui pengertian lemak.
2. agar mahasiswa dapat mengetahui klasifikasi lemak.
3. agar mahasiswa dapat mengetahui sifat fisik kimia lemak.
4. agar mahasiswa dapat mengetahui fungsi lemak.
5. agar mahasiswa dapat mengetahui sumber lemak.
6. agar mahasiswa dapat mengetahui cara pencernaan, absorbsi dan transportasi
lemak.
7. agar mahasiswa dapat mengetahui metabolisme lemak.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN LEMAK
Lemak adalah sekelompok ikatan organik yang terdiri atas unsur-unsurCarbon ( C),
Hidrogen (H), dan Oksigen (O), yang mempunyai sifat dapat larut dalam zat-zat
pelarut tertentu (zat pelaut lemak), seperti petroleum benzne, ether. Lemak yang
mempunyai titik lebur tinggi bersifat padat pada suhu kamar,sedangkan yang
mempunyai titik lebur rendah, bersifat cair. Lemak yang padat pada suhu kamar
disebut lemak atau gaji, sedangkan yang cair pada suhu kamardisebut minyak.
Pengertian Lemak yang lain adalah garam yang terbentuk dari penyatuan asam lemak
dengan alkohol organik yang disebut gliserol atau gliserin. Lemak yang dapat mencair
dalam temperatur biasa disebut minyak, sedangkan dalam bentuk padat disebut lemak.
Seperti halnya karbohidrat, lemak tersusun atas molekul C, H, dan O dengan jumlah
atom lebih banyak. Lemak juga merupakan sumber energi bagi tubuh, 1 gram lemak
mengandung 9 kalori. Ketiga asam lemak dalam trigliserida dapat sama macamnya
disebut lemak sederhana (simple fat) dan dapat pula berbeda atau gabungan dari 2 asam
lemak berbeda disebut lemak campuran (mixed fat).
Lipid adalah suatu kelompok besar substansi biologik yang dapat larut dengan
baik dalam pelarut zat organik, seperti metanol, aseton, klorofom dan benzena.
Sebaliknya lipid tidak atau sukar alrut dalam air. Kelarutannya dalam air yang kecil
disebabkan karena kekurangan atom-atom yang berpolarisasi (O, N, S, P).
Asam lemak adalah asam karbonat dengan rantai hidrokarbon yang panjang
dengan rumus CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH. Sebagai komponen
darilipid, asam lemak terdapat pada semua organisme. Asam lemak terutama berada
dalam bentuk ester dengan alkohol, misalnya dengan gliserol, spingosin atau
kolesterol. Dalam jumlah kecil asam lemak ditemukan juga dalam bentuk tidak
teresterisasi, sehingga dikenal sebagai asam lemak bebas.
B. KLASIFIKASI LEMAK
Klasifikasi Lemak Berdasarkan Kejenuhan Ikatan
1 . Jenis-jenis Asam
Sebagaimana pembahasan sebelumnya bahwa molekul lemak terbentuk dari gliserol
dan tiga asam lemak. Oleh karena itu, penggolongan lemak lebih didasarkan pada jenis
asam lemak penyusunnya. Berdasarkan jenis ikatannya, asam lemak dikelompokkan
menjadi dua, yaitu:
a. Asam lemak jenuhAsam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang semua ikatan atom
karbon padarantai karbonnya berupa ikatan tunggal (jenuh). Contoh: asam laurat, asam
palmitat,dan asam stearat.
b. Asam lemak tak jenuhAsam lemak tak jenuh, yaitu asam lemak yang mengandung
ikatan rangkap pada rantai karbonnya. Contoh: asam oleat, asam linoleat, dan asam
linolenat.
2. Hidrolisis Lemak
Pada pembahasan ester telah dijelaskan bahwa reaksi pembentukan esterdari alkohol
dengan asam karboksilat disebut reaksi pengesteran (esterifikasi). Kebalikan dari
reaksi esterifikasi disebut reaksi hidrolisis ester.
R – CO – OH + R′ – OH —— -à RCOR′ + H2O
asam karboksilat alkohol ester
Dengan demikian, hidrolisis lemak menghasilkan gliserol dan asam-asam lemak.
Berdasarkan struktur kimianya :
a. Lemak sederhana (lemak & minyak)
b. Lemak majemuk (fosfolipid dan lipoprotein)
c. Lemak turunan (derivat lemak) asam lemak dan sterol
Berdasarkan Sumbernya:
a. Lemak hewani, yaitu lemak yang berasal dari hewan
b. Lemak nabati, yaitu lemak yang berasal dari tumbuhan
Berdasarkan konsistensinya:
a. Lemak padat
b. Lemak cair
Berdasarkan wujudnya:
a. Lemak terlihat
b. Lemak tak terlihat

C. SIFAT FISIK KIMIA LEMAK


Lemak memiliki sifat-sifat antara lain seperti berikut.
1. Sifat Fisika Lemak.
a. Lemak merupakan bahan padat pada suhu kamar, di antaranya disebabkan
kandungan asam lemak jenuh yang secara kimia tidak mengandung ikatan rangkap
sehingga mempunyai titik lebur yang tinggi.
b. Lemak juga dapat memiliki sifat plastis. Artinya mudah dibentuk atau dicetak atau
dapat diempukkan (cream), yaitu dilunakkan dengan pencampuran dengan udara.
Lemak yang plastis biasanya mengandung kristal gliserida yang padat dan sebagian
trigliserida cair. Bentuk ukuran kristal gliserida memengaruhi sifat lemak pada rotidan
kue. Bila suatu lemak didinginkan, maka jarak antar molekul menjadi lebih kecil. Jika
jarak antar molekul tersebut mencapai 5 A°, maka akan timbul gaya tarik-menarik
antara molekul yang disebut gaya Van der Walls. Besar gaya ini hanya bisa dihitung
pada molekul yang berantai panjang, seperti asam lemak dengan massa molekul relatif
tinggi.
Akibat adanya gaya ini, radikal-radikal asam lemak dalam molekul lemak akan
tersusun berjajar dan saling bertumpuk serta berikatan membentuk kristal.
Kristal lemak mempunyai bentuk polimer, yiatu α, β, β' (intermediate) yang
masing-masing memiliki sifat berbeda beda. Perhatikan sifat kristal lemak bentuk
polimer α , β, dan β' berikut.
Tabel 1. Sifat Fisika Kristal Lemak
Bentuk Sifat fisika Ukuran (μm)
polimer
Α Rapuh, transparan, pipih 5

β' Jarum halus 1

β
Besar-besar 25 – 50, kadang-
dan berkelompok kadang 100

Bentuk polimer yang khas pada suatu lemak tergantung pada kondisi bentuk
kristalnya itu, dan perlakuan terhadap lemak tersebut. Jika lemak didinginkan,
terbentuk kristal α yang segera menghilang berubah menjadi bentuk yang halus (β' ).
Pada beberapa lemak bentuk β' ini stabil, tetapi dalam lemak lainnya kristal β' ini
berubah menjadi bentuk intermediat dan akhirnya berubah menjadi bentuk β yang
besar.
Kristal-kristal ini berbeda sifat dan titik cairnya sehingga mengakibatkan lemak
mempunyai beberapa titik lebur. Misalnya, tristearin dengan tiga bentuk polimer
mempunyai titik cair 64,2 °C; 53 °C; dan 71,7 °C. Perbedaan titik cair ini menyebabkan
lemak mulai mencair pada suhu 53 °C, yang kemudian segera membeku kembali. Bila
perlahan-lahan dipanaskan lagi, lemak akan mencair lagi pada suhu 64,2 °C.
Perlakuan dengan perbedaan suhu dapat berperan dalam pembentukan kristal yang
halus atau kasar sesuai dengan tujuan yang diinginkan dalam industri pangan; misalnya
untuk mentega berbeda dengan untuk minyak salad, kembang gula, atau ice cream.

c. Titik Lebur Lemak


Pada bahan makanan terdapat berbagai jenis trigliserida. Oleh karena itu, titik lebur
lemak dan minyak berada pada suatu kisaran suhu. Lemak dan minyak juga
mempunyai sifat tekstur dan daya pembentuk krim yang bervariasi. Kekuatan ikatan
antara radikal asam lemak dalam kristal mempengaruhi pembentukan kristal. Hal ini
berarti juga mempengaruhi titik cair lemak. Makin kuat ikatan antar molekul asam
lemak, makin banyak panas yang diperlukan untuk mencairkan kristal. Asam lemak
dengan ikatan yang tidak begitu kuat memerlukan panas yang lebih sedikit, sehingga
energi panas yang diperlukan untuk mencairkan kristal-kristalnya makin sedikit dan
titik leburnya akan lebih rendah.
Titik lebur suatu lemak atau minyak dipengaruhi juga oleh sifat asam lemak, yaitu
gaya tarik antara asam lemak yang berdekatan dalam kristal. Gaya ini ditentukan oleh
panjang rantai C, jumlah ikatan rangkap, dan bentuk cis atau trans pada asam lemak
tidak jenuh. Makin panjang rantai C, titik cair akan semakin tinggi.
Titik lebur menurun dengan bertambahnya jumlah ikatan rangkap. Hal ini
dikarenakan ikatan antarmolekul asam lemak tidak jenuh kurang kuat.

d. Bilangan Iodium
Bilangan iodium adalah suatu ukuran dari derajat ketidakjenuhan. Lemak tidak
jenuh dengan mudah dapat bergabung dengan iodium (tiap ikatan rangkap dalam
lemak dapat mengambil dua atom iodium). Bilangan iodium ditetapkan sebagai jumlah
gram iodium yang diserap oleh 100 gram lemak.
Tabel 2. Bilangan iodium dari beberapa lemak dan minyak.
Sumber Bilangan iodium

Minyak kelapa 8 – 10

Minyak jagung 115 – 127

Minyak wijen 79 – 90

Minyak kacang
130 – 138
kedelai

Lemak daging sapi 35 – 45

Lemak babi 50 – 65
Lemak unggas 80

Berdasarkan Tabel 2. bilangan iodium 130 untuk minyak kacang kedelai menunjukkan
derajat ketidakjenuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan minyak kelapa
(bilangan iodium 8).

e. Bilangan Penyabunan
Bila lemak dipanaskan dengan alkali seperti natrium hidroksida, maka lemak pecah
menjadi gliserol dan garam alkali dari asam-asam lemak. Garam-garam alkali tersebut
dinamakan sabun dan prosesnya disebut penyabunan. Jumlah alkali yang dibutuhkan
dalam reaksi penyabunan dinamakan bilangan penyabunan.
2. Sifat Kimia Lemak
a. Oksidasi dan Ketengikan
Kerusakan lemak yang utama adalah timbulnya bau dan rasa tengik yang disebut
proses ketengikan. Hal ini disebabkan oleh oksidasi radikal asam lemak tidak jenuh
dalam lemak. Oksidasi dimulai dengan pembentukan radikal-radikal bebas yang
disebabkan oleh faktor-faktor yang dapat mempercepat reaksi seperti cahaya, panas,
peroksida; lemak atau hidroperoksida; logam-logam berat seperti Cu, Fe, Co, dan Mn;
logam porfirin seperti hematin, hemoglobin, mioglobin, klorofil, dan enzim-enzim
lipoksidase
Molekul-molekul lemak yang mengandung radikal asam lemak tidak jenuh
mengalami oksidasi dan menjadi tengik. Bau tengik yang tidak sedap tersebut
disebabkan oleh pembentukan senyawa-senyawa hasil pemecahan hidroperoksida
yang bersifat sangat tidak stabil dan mudah pecah menjadi senyawa dengan rantai
karbon yang lebih pendek oleh radiasi energi tinggi, energi panas, katalis logam, atau
enzim. Senyawa-senyawa dengan rantai C lebih pendek ini adalah asam-asam lemak,
aldehida-aldehida dan keton yang bersifat volatil dan menimbulkan bau tengik pada
lemak.
Perubahan-perubahan selama oksidasi ini dapat diikuti dengan spektrofoto meter
ultraviolet dengan absorpsi pada panjang gelombang 232 nm.

Proses ketengikan sangat dipengaruhi oleh adanya prooksidan dan antioksidan.


Prooksidan akan mempercepat terjadinya oksidasi, sedangkan antioksidan akan
menghambatnya. Penyimpanan lemak yang baik adalah dalam tempat tertutup yang
gelap dan dingin. Wadah lebih baik terbuat dari aluminium atau stainless steel. Lemak
harus dihindarkan dari logam besi atau tembaga. Bila minyak telah diolah menjadi
bahan makanan, pola ketengikannya akan berbeda. Kandungan gula yang tinggi
mengurangi kecepatan timbulnya ketengikan, misalnya biskuit yang manis akan lebih
tahan daripada yang tidak bergula.
Adanya antioksidan dalam lemak akan mengurangi kecepatan proses oksidasi.
Antioksidan terdapat secara alamiah dalam lemak nabati, dan kadang-kadang sengaja
ditambahkan.
b. Hidrolisis Lemak
Lemak dapat terhidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak jika ada air. Reaksi ini
dipercepat oleh basa, asam, dan enzim-enzim. Dalam teknologi makanan, hidrolisis
oleh enzim lipase sangat penting karena enzim tersebut terdapat pada semua jaringan
yang mengandung minyak. Hidrolisis sangat mudah terjadi dalam lemak dengan asam
lemak rendah (lebih kecil dari C14) seperti pada mentega, minyak kelapa sawit dan
minyak kelapa. Hidrolisis sangat menurunkan mutu minyak goreng. Minyak yang telah
terhidrolisis, menjadikan smoke point-nya menurun. Selama penyimpanan dan
pengolahan minyak atau lemak, asam lemak bebas bertambah dan harus dihilangkan
dengan proses pemurnian dan deodorisasi untuk menghasilkan minyak yang lebih baik
mutunya.

D. FUNGSI LEMAK

Beberapa fungsi lemak bagi tubuh antara lain sebagai berikut:


1. Melindungi tubuh dari perubahan suhu, terutama suhu yang rendah.
2. Melarutkan beberapa vitamin melalui proses kimiawi dalam tubuh.
3. Sebagai sumber energi.
4. Sebagai alat pengangkut vitamin yang dapat larut dalam lemak.
5. Lemak dapat melindungi organ jantung dan lambung.
6. Sebagai pelumas dalam saluran cerna untuk membantu mengeluarkan ampas
makanan.
7. Lemak berguna untuk menyusun membran sel.
8. Sebagai bahan penyusun hormon serta vitamin.
9. Sebagai bahan penyusun empedu, hormon dan asam kholat
E. SUMBER LEMAK

Beberapa sumber lemak terbaik:


1. Buah Alpukat
Alpukat adalah buah yang memiliki kandungan tinggi lemak. Tetapi Anda tidak
perlu khawatir, karena selain daging buahnya yang gurih, alpukat memiliki
mengandung lemak baik (HDL). Kandungan lutein pada alpukat berkhasiat untuk
membantu meningkatkan kualitas kesehatan mata dan kandungan klorofilnya
merupakan sumber antioksidan.

2. Kelapa dan Minyak Kelapa Murni


Kelapa merupakan sumber lemak yang bagus bagi Anda yang vegetarian. Banyak
mengandung vitamin K, E dan zat besi. Vitamin K bagus untuk pertumbuhan tulang
dan mempercepat kerja kalsium. Sementara vitamin E bagus untuk kesehatan kulit.
Minyak kelapa dapat menjadi pilihan terbaik sebagai menu makanan penutup yang
sehat. Meski kegunaan minyak kelapa masih terus dipelajari, tapi manfaatnya telah
diakui ampuh sebagi anti-bakteri, kaya akan vitamin K dan E dan zat besi. Beberapa
riset bahkan mengindikasikan, minyak kelapa dapat membantu manajemen berat
badan, karena mengurangi stres pada sistem endokrin.

3. Mentega Shea
Shea (Vitellaria paradoxa) adalah jenis tanaman yang tumbuh di Afrika. Bijinya
bisa diekstrak untuk dimabil minyaknya dan dijadikan mentega yang tinggi kandungan
vitamin E dan A yang bisa berfungsi sebagai antioksidan.

4. Minyak Salvia
Terdengar asing di Indonesia karena memang hanya tuumbuh di daratan Meksiko
dan Amerika Selatan. Memiliki bunga seperti lavender. Karena warna dan bentuknya
yang unik, salvia biasanya hanya digunakan sebagai tanaman hias. Namun minyak
astiri yang dihasilkan dari ekstraksi salvia ternyata tinggi kandungan omega 3.
5. Minyak Biji Anggur
Minyak hasil ekstraksi biji anggur menurut beberapa penelitian mampu
menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh.
6. Minyak Camalina
Termasuk jenis sayuran seperti kol dan brokoli. Minyak yang dihasilkan memiliki
kandungan lemak yang baik, vitamin E dan omega 3 yang tinggi. Bagus sebagai
antioksidan.
7. Ikan (Salmon, sarden, herring, makarel dan tuna)
Beberapa jenis ikan mengandung lemak yang sangat baik bagi kesehatan. Salmon,
sarden, herring, makarel dan tuna adalah jenis ikan yang mengandung asam lemak
omega-3. Lemak pada ikan sangat dibutuhkan untuk membantu pertumbuhan,
perkembangan fungsi otak, dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Asam lemak omega-3 juga dapat ditemukan pada tumbuhan laut seperti krill, alga,
beberapa tanaman dan minyak kacang. Asam lemak omega-3 dapat membantu
mengurangi kolesterol jahat (LDL), meningkatkan kolesterol baik (HDL), mengurangi
peradangan dan mengurangi risiko penyakit jantung, kanker dan diabetes tipe 2.
EPA (asam eicosapentaenoic) dan DHA (asam docosahexaenoic) adalah tipe asam
lemak omega-3 yang banyak ditemukan dalam minyak ikan untuk mengurangi resiko
irama jantung abnormal yang mengakibatkan kematian mendadak dan penyakit
jantung, menurut hasil studi di University of Maryland Medical Center.

8. Kacang-kacangan atau polong-polongan


Kacang-kacangan merupakan sumber nutrisi yang melindungi kesehatan Anda.
Orang yang makan kacang secara teratur berisiko lebih rendah untuk meninggal akibat
serangan jantung dan stroke ketimbang mereka yang makan sedikit, menurut studi di
Harvard School of Public Health.
Kebanyakan jenis kacang-kacangan mengandungan tingkat kolesterol jahat (LDL)
yang rendah dan mampu meningkatkan kolesterol baik.
Kenari misalnya, mengandung asam lemak omega-3 yang melindungi Anda dari
ritme jantung abnormal yang mematikan dan pembekuan darah. Beberapa contoh jenis
kacang yang mengandung omega 3 adalah kacang tanah, kacang merah, almond dan
kenari.
Kacang Macadamia. Macadamia merupakan jenis tumbuhan kacang yang banyak
hidup di daratan Australia. Minyak macadamia mengandung lemak baik yang mampu
menurunkan kadar lemak jahat dalam tubuh. Macadamia juga memiliki kandungan
omega 3 dan vitamin E yang tinggi.

F. PENCERNAAN, ABSORBSI, DAN TRANSPORTASI LEMAK

a. Pencernaan Lemak oleh Tubuh


Makanan-makanan yang mengandung lemak dicerna oleh tubuh melalui serangkaian
tahapan panjang, baik secara mekanis maupun kimiawi.

1. Rongga Mulut
Proses pencernaan lemak mula-mula terjadi di rongga mulut. Gigi melakukan
fungsinya dalam meremahkan dan menghaluskan lemak secara mekanis, sedangkan
kelenjar air ludah yang terdapat di bagian bawah lidah menghasilkan enzim lipase
lingual yang berfungsi untuk meminimalkan ukuran lemak agar lebih halus secara
kimiawi.

2. Esofagus dan Lambung


Setelah dikunyah, makanan yang mengandung lemak akan ditelan dan melewati
esophagus secara cepat. Di bagian organ ini, lemak tidak sama sekali mengalami
proses apapun. Ia hanya lewat untuk kemudian masuk ke dalam lambung.
Di dalam lambung, lemak akan bercampur dengan bahan makanan lain untuk
kemudian digiling secara mekanis melalui gerak kontraksi lambung dan secara
kimiawi melalui penambahan asam lambung (HCl) yang diproduksi oleh dinding
lambung.

3. Usus Halus
Proses pencernaan lemak yang sebenarnya terjadi di usus halus. Menyadari bahwa
suatu zat hanya dapat dicerna jika terlarut dalam air, sedangkan lemak atau minyak
tidak bisa bercampur dengan air, maka untuk dapat mencerna bahan satu ini proses
emulsifikasi lemak mutlak diperlukan.
Proses emulsifikasi sendiri terjadi ketika lemak masuk ke usus dua belas jari.
Masuknya lemak ke organ ini, secara biologis akan membuat kantung empedu
menghasilkan cairannya. Cairan yang disekresikan hepatosit hati ini adalah zat yang
mampu mengemulsikan lemak dan merubah ukurannya menjadi 300 kali lebih kecil
dari ukuran semula. Dengan bantuan enzim lipase dari pankreas, emulsi lemak
kemudian dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol. Keduanya akan bereaksi
dengan garam empedu untuk kemudian menghasilkan butir-butir lemak (micel) yang
siap diabsorpsi oleh usus kosong (jejunum) dan usus penyerapan (ileum).
Secara difusi pasif, butir-butir lemak akan diserap oleh membran mukosa di
dinding usus kosong dan usus penyerapan. Butir-butir lemak ini kemudian dibawa dan
disalurkan melalui aliran darah ke seluruh tubuh.

4. Usus Besar dan Anus


Orang dewasa umumnya dapat mencerna dan menyerap lemak maksimal 95% dari
keseluruhan makanan yang dikonsumsinya. Adapun 5% lemak yang tidak diserap akan
mengalir menuju usus besar untuk kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh melalui
feses.

b. Absorbsi lipid
Hasil pencernaan dari lemak akan diserap kembali ke dalam membran mukosa
usus halus dengan cara difusi pasif. Absorbsi ini paling banyak terjadi di jejenum.
Untuk bentuk gliserol, asam lemak rantai pendek (C4-C6), dan asam lemak rantai
panjang (C8-C10) dapat langsung diserap menuju aliran darah. Sedangkan bagi asam
lemak dengan rantai panjang, monogliserida harus diubah menjadi trigliserida dahulu.
Trigliserida dan lipida besar lainnya (kolestrol, fosfolipida) kemudian diabsorbsi
secara aktif dan menghasilkan kilomikron (jenis lipoprotein—alat angkut lipida).
Kilomikron membawa lipida ke jaringan – jaringan adiposa melewati limfe menuju ke
darah.
Tabel : Penyerapan Lipid
Hasil Pencernaan Lipid Absorpsi
Gliserol Diserap langsung ke dalam darah
Asam lemak rantai pendek (C4-6)
Asam lemak rantai menengah (C8-10)
Asam lemak rantai panjang Diubah menjadi trigliserida di dalam
Monogliserida sel-sel usus halus
Trigliserida Membentuk kilomikron, masuk ke
Kolesterol dalam limfe kemudian ke dalam darah
Fosfolipida

c. Transportasi lemak
Di dalam retikulum endoplasma halus dari sel epitel usus, asam lemak bebas
bergabung dengan monogliserida membentuk trigliserida. Sintesis protein di sel epitel
berfungsi untuk mengemas trigliserida, fosfolipid dan kolesterol membentuk
kilomikron.
Pada dasarnya kilomikron mengemulsi lemak sebelum masuk ke aliran darah.
Proses ini menyerupai kegiatan lesitin dan asam lemak usus halus dalam upaya
mengemulsi lemak makanan selama proses pencernaan.
Dalam absorbsi trigliserida dan lipida besar lainnya (kolesterol) yang terbentuk
dalam usus halus dikemas untuk diabsorbsi secara aktif dan ditransportasi oleh darah.
Bahan bahan ini tergabung dengan protein yang khusus dan membentuk alat angkut
lipid yang dinamakan lipoprotein.
Tubuh membentuk empat macam lipoprotein, yaitu kilomikron, low density
lipoprotein(LDL), very low density lippoprotein(VLDL), dan high density
lippoprotein (HDL).
Lipoprotein yang mengangkut lemak dari saluran cerna ke dalam tubuh dinamakan
kilomikron. Kilomikron diabsorbsi melalui dinding usus halus ke dalam sistem limfe
untuk kemudian melalui duktus torasikus di sepanjang tulang belakang masuk ke
dalam vena besar tengkuk dan seterusnya masuk ke dalam aliran darah.
G. METABOLISME LEMAK
Lemak yang tidak segera diperlukan setelah absorbsi disimpan oleh tubuh dalam
jaringan adiposa. Bila diperlukan, lemak dikeluarkan dari tempat penyimpanan dalam
hati diubah menjadi gliserol dan asam lemak, bentuk yang paling mudahdapat
digunakan dalam tubuh. Bila lemak terus di metabolisme dalam hati maka akan
terdapat ampas berupa zat keton yang hanya terbatas penggunaanya. Kalau banyak
dihasilkan di hati maka akn menjadi kalori dalam darah, dan hal ini terjadi pada saat
kelaparan karena tubuh tidak mempunyai sesuatu untuk digunakan selain dari lemak
di dalam jaringan adiposa.

Pencernaan : Lipase lambung menghasilkan sedikit hidrolisis lemak sehingga lipase


pankreas dan lipase usus memecah lemak menjadi gliserin dan asam lemak.
Absorbsi : Gliserin dan asam lemak oleh kakteal disalurka ke duktus dan masuk ke
aliran darah, kemudian dialirkan ke deluruh jaringan tubuh. Hati membantu
mengoksidasi lemak dan mempersiapkan untuk disimpan dalam jaringan, lemak
dioksidasi untuk memberi panas dan tenaga serta lemak yang disimpan mengandung
vitamin A dan B. Produksi buangan hasil pembakaran lemak dalam jaringan akan
diekskresikan oleh paru-paru dalam bentuk air dan karbondioksida melalui kulit dalam
bentuk keringat, ginjal dalam bentuk urine serta saluran pencernaan dalam bentuk
feases.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di dalam makalah ini, dapat disimpulkan bahwa lemak
adalah senyawa yang sangat berperan dalam tubuh. Di dalam melakukan perannya,
lemak mengalami beberapa proses yaitu pencernaan, penyerapan, transportasi dan
ekskresi. Utilitas lemak tidak hanya terbatas bagi manusia secara langsung, tapi juga
untuk kebutuhan pangan. Namun, sejalan dengan itu kelebihan dan kekurangan
kandungan lemak dalam tubuh dapat menimbulkan gejala negatif bagi tubuh. Oleh
karena itu, kebutuhan lemak dalam tubuh harus diseimbangkan dengan beberapa
alternatif salah satunya adalah gaya hidup sehat.

B. SARAN
Penulis menyarankan kepada pembaca agar menjaga keseimbangan nutrisi yang
masuk ke dalam tubuh. Karena ketika nutrisi yang masuk di dalam tubuh itu berlebih
atau kurang, maka akan berdampak pada tubuh.. Mulailah melakukan gaya hidup sehat
dari sekarang.

Anda mungkin juga menyukai