Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

METABOLISME LEMAK
(Dsn : Mirnawati, S.Si, M.Si)

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1. NUR AULIA AGUSTIANI (2216024)
2. JESIKA INDRIANA (2216017)
3. LESTARI BALITO (2216018)
4. TRI APRILIA (2216001)
5. PUTRI SE’GA (2216031)
6. NURHIDAYANTI NASYLA.S (2216027)
7. ESRA MUTIARA PUTRI SUANGGA (2216002)
8. M. AKSAN (2216019)
9. SUCI RAHMADANI (2216035)
10. WAHYU TRI ATIM PRIYONO (2216039)

DIPLOMA III KEPERAWATAN


AKPER MAPPAOUDANG MAKASSAR
TAHUN 2022-2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kelompok
ini. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini yang
tentunya jauh dari kesempurnaan. Karena itu kelompok kami selalu membuka diri
untuk setiap saran dan kritik yang bersifat membangun untuk kesempurnaan karya
kami selanjutnya.
Terselesaikannya makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagi
pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
membantu,baik secara langsung ataupun tidak langsung.
Akhirnya semoga sumbangan amal bakti semua pihak tersebut
mendapat balasan yang setimpal dari- Nya. Dan semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan kelompok kami khususnya dan masyarakat pecinta ilmu
pengetahuan pada umumnya.

Makassar, 16 November 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii


DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG.................................................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................. 1
C. TUJUAN ....................................................................................................................... 1
BAB II ................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3
A. PENGERTIAN LEMAK ............................................................................................. 3
B. KLASIFIKASI LEMAK ............................................................................................. 4
C. SIFAT FISIK KIMIA LEMAK .................................................................................. 5
D. FUNGSI LEMAK ...................................................................................................... 10
E. SUMBER LEMAK .................................................................................................... 10
F. PENCERNAAN, ABSORBSI, DAN TRANSPORTASI LEMAK ........................ 13
G. METABOLISME LEMAK ....................................................................................... 16
BAB III............................................................................................................................. 17
PENUTUP........................................................................................................................ 17
A. KESIMPULAN .......................................................................................................... 17
B. SARAN........................................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 18

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Lemak (lipid) adalah sumber energi penting pada tubuh. Tubuh menyimpan
lemak secara konstan diuraikan dan dibentuk kembali untuk menyeimbangkan
kebutuhan energi tubuh dengan persediaan makanan. Kelompok enzim khusus
membantu tubuh menguraikan dan memproses lemak. Beberapa ketidaknormalan
pada enzim ini bisa menyebabkan bertambahnya zat-zat lemak yang secara normal
akan diuraikan oleh enzim.
Sepanjang waktu, penumpukan bahan-bahan ini bisa membahayakan
banyak organ tubuh. gangguan disebabkan oleh penumpukan lemak disebut
lipidoses. Kelainan enzim lain dihasilkan di tubuh menjadi tidak dapat
mengkonversi lemak menjadi energi dengan baik.Kelainan ini disebut gangguan
oksidasi asam lemak.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Yang Di Maksud Dengan Lemak ?
2. Apa Yang Di Maksud Dengan Klasifikasi Lemak Berdasarkan Kejenuhan
Tingkatan ?
3. Apa Yang Di Maksud Dengan Sifat Lemak Dan Terdapat Apa Saja ?
4. Apa Yang Di Maksud Dengan Fungsi Lemak ?
5. Sumber Apa Saja Yang Terdapat Di Dalam Lemak ?
6. Apa Yang Di Maksud Dengan Pencernaan Absorsi Dan Ransportasi
Lemak ?
7. Apa Yang Di Maksud Dengan Metabolisme Karbohidrat ?

C. TUJUAN
Tujuan Menuliskan Makalah Ini Adalah:

1. Untuk Mengetahui Tentang Pengertian Lemak

1
2. Untuk Mengetahui Tentang Klasifikasi Lemak
3. Untuk Mengetahui Tentang Sifat Lemak
4. Untuk Mengetahui Tentang Fungsi Lemak
5. Untuk Mengetahui Tentang Sumber Lemak
6. Untuk Mengetahui Tentang Pencernaan Absorsi Dan Transportasi Lemak
7. Untuk Mengetahui Tentang Metabolisme Lemak

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN LEMAK
Lemak adalah sekelompok ikatan organik yang terdiri atas unsur-unsur Carbon
( C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O), yang mempunyai sifat dapat larut dalam zat-
zat pelarut tertentu (zat pelaut lemak), seperti petroleum benzne, ether. Lemak yang
mempunyai titik lebur tinggi bersifat padat pada suhu kamar, sedangkan yang
mempunyai titik lebur rendah, bersifat cair. Lemak yang padat pada suhu kamar
disebut lemak atau gaji, sedangkan yang cair pada suhu kamar disebut minyak.
Pengertian Lemak yang lainadalah garam yang terbentuk dari penyatuan asam
lemak dengan alkohol organik yang disebut gliserol atau gliserin. Lemak yang
dapat mencair dalam temperatur biasa disebut minyak, sedangkan dalam bentuk
padat disebut lemak. Seperti halnya karbohidrat, lemak tersusun atas molekul C,
H, dan O dengan jumlah atom lebih banyak. Lemak juga merupakan sumber energi
bagi tubuh, 1 gram lemak mengandung 9 kalori.Ketiga asam lemak dalam
trigliserida dapat sama macamnya disebut lemak sederhana (simple fat) dan dapat
pula berbeda atau gabungan dari 2 asam lemak berbeda disebut lemak
campuran(mixed fat).
Lipid adalah suatu kelompok besar substansi biologik yang dapat larut dengan
baik dalam pelarut zat organik, seperti metanol, aseton, klorofom dan benzena.
Sebaliknya lipid tidak atau sukar alrut dalam air. Kelarutannya dalam air yang kecil
disebabkan karena kekurangan atom-atom yang berpolarisasi (O, N, S, P).
Asam lemak adalah asam karbonat dengan rantai hidrokarbon yang panjang
dengan rumus CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH. Sebagai komponen dari
lipid, asam lemak terdapat pada semua organisme. Asam lemak terutama berada
dalam bentuk ester dengan alkohol, misalnya dengan gliserol, spingosin atau
kolesterol. Dalam jumlah kecil asam lemak ditemukan juga dalam bentuk tidak
teresterisasi, sehingga dikenal sebagai asam lemak bebas.

3
B. KLASIFIKASI LEMAK
Klasifikasi Lemak Berdasarkan Kejenuhan Ikatan

1 . Jenis-jenis Asam

Sebagaimana pembahasan sebelumnya bahwa molekul lemak terbentuk dari


gliserol dan tiga asam lemak. Oleh karena itu, penggolongan lemak lebih
didasarkan pada jenis asam lemak penyusunnya. Berdasarkan jenis ikatannya, asam
lemak dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

a. Asam lemak jenuh

Asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang semua ikatan atom karbon pada rantai
karbonnya berupa ikatan tunggal (jenuh). Contoh: asam laurat, asam palmitat, dan
asam stearat.

b. Asam lemak tak jenuh

Asam lemak tak jenuh, yaitu asam lemak yang mengandung ikatan rangkap pada
rantai karbonnya. Contoh: asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat.

2. Hidrolisis Lemak

Pada pembahasan ester telah dijelaskan bahwa reaksi pembentukan ester dari
alkohol dengan asam karboksilat disebut reaksi pengesteran (esterifikasi).
Kebalikan dari reaksi esterifikasi disebut reaksi hidrolisis ester.

R–CO–OH + R′ – OH ——-à R–C–OR′ + H2O

asam karboksilat alkohol ester

Dengan demikian, hidrolisis lemak menghasilkan gliserol dan asam-asam lemak.

Berdasarkan struktur kimianya :

a. Lemak sederhana (lemak & minyak)

b. Lemak majemuk (fosfolipid dan lipoprotein)

c. Lemak turunan (derivat lemak) asam lemak dan sterol

4
Berdasarkan Sumbernya:

a. Lemak hewani, yaitu lemak yang berasal dari hewan

b. Lemak nabati, yaitu lemak yang berasal dari tumbuhan

Berdasarkan konsistensinya:

a. Lemak padat

b. Lemak cair

Berdasarkan wujudnya:

a. Lemak terlihat

b. Lemak tak terlihat

C. SIFAT FISIK KIMIA LEMAK


Lemak memiliki sifat-sifat antara lain seperti berikut.
1. Sifat Fisika Lemak
a. Lemak merupakan bahan padat pada suhu kamar, di antaranya disebabkan
kandungan asam lemak jenuh yang secara kimia tidak mengandung ikatan
rangkap sehingga mempunyai titik lebur yang tinggi.
b. Lemak juga dapat memiliki sifat plastis. Artinya mudah dibentuk atau
dicetak atau dapat diempukkan (cream), yaitu dilunakkan dengan
pencampuran dengan udara. Lemak yang plastis biasanya mengandung
kristal gliserida yang padat dan sebagian trigliserida cair. Bentuk ukuran
kristal gliserida memengaruhi sifat lemak pada roti dan kue. Bila suatu
lemak didinginkan, maka jarak antarmolekul menjadi lebih kecil. Jika jarak
antarmolekul tersebut mencapai 5 A°, maka akan timbul gaya tarik-menarik
antara molekul yang disebut gaya Van der Walls. Besar gaya ini hanya bisa
dihitung pada molekul yang berantai panjang, seperti asam lemak dengan
massa molekul relatif tinggi.Akibat adanya gaya ini, radikal-radikal asam
lemak dalam molekul lemak akan tersusun berjajar dan saling bertumpuk
serta berikatan membentuk kristal.

5
Kristal lemak mempunyai bentuk polimer, yiatu α, β, β'
(intermediate) yang masing-masing memiliki sifat berbedabeda. Perhatikan
sifat kristal lemak bentuk polimer α , β, dan β' berikut.

Tabel 1. Sifat Fisika Kristal Lemak

Bentuk polimer Sifat fisika Ukuran (μm)

α Rapuh, transparan, pipih 5

β' Jarum halus 1

β Besar-besar dan berkelompok 25 – 50, kadang-kadang


100

Bentuk polimer yang khas pada suatu lemak tergantung pada kondisi bentuk
kristalnya itu, dan perlakuan terhadap lemak tersebut. Jika lemak didinginkan,
terbentuk kristal α yang segera menghilang berubah menjadi bentuk yang halus.
Pada beberapa lemak bentuk β' ini stabil, tetapi dalam lemak lainnya kristal β' ini
berubah menjadi bentuk intermediat dan akhirnya berubah menjadi bentuk β yang
besar.
Kristal-kristal ini berbeda sifat dan titik cairnya sehingga mengakibatkan
lemak mempunyai beberapa titik lebur. Misalnya, tristearin dengan tiga bentuk
polimer mempunyai titik cair 64,2 °C; 53 °C; dan 71,7 °C. Perbedaan titik cair ini
menyebabkan lemak mulai mencair pada suhu 53 °C, yang kemudian segera
membeku kembali. Bila perlahan-lahan dipanaskan lagi, lemak akan mencair lagi
pada suhu 64,2 °C.Perlakuan dengan perbedaan suhu dapat berperan dalam
pembentukan kristal yang halus atau kasar sesuai dengan tujuan yang diinginkan
dalam industri pangan; misalnya untuk mentega berbeda dengan untuk minyak
salad, kembang gula, atau ice cream.
c. Titik Lebur Lemak
Pada bahan makanan terdapat berbagai jenis trigliserida. Oleh
karena itu, titik lebur lemak dan minyak berada pada suatu kisaran suhu.

6
Lemak dan minyak juga mempunyai sifat tekstur dan daya pembentuk krim
yang bervariasi. Kekuatan ikatan antara radikal asam lemak dalam kristal
mempengaruhi pembentukan kristal. Hal ini berarti juga mempengaruhi titik
cair lemak. Makin kuat ikatan antar molekul asam lemak, makin banyak
panas yang diperlukan untuk mencairkan kristal. Asam lemak dengan ikatan
yang tidak begitu kuat memerlukan panas yang lebih sedikit, sehingga
energi panas yang diperlukan untuk mencairkan kristal-kristalnya makin
sedikit dan titik leburnya akan lebih rendah.
Titik lebur suatu lemak atau minyak dipengaruhi juga oleh sifat
asam lemak, yaitu gaya tarik antara asam lemak yang berdekatan dalam
kristal. Gaya ini ditentukan oleh panjang rantai C, jumlah ikatan rangkap,
dan bentuk cis atau trans pada asam lemak tidak jenuh. Makin panjang rantai
C, titik cair akan semakin tinggi.
d. Bilangan Iodium
Bilangan iodium adalah suatu ukuran dari derajat ketidakjenuhan.
Lemak tidak jenuh dengan mudah dapat bergabung dengan iodium (tiap
ikatan rangkap dalam lemak dapat mengambil dua atom iodium). Bilangan
iodium ditetapkan sebagai jumlah gram iodium yang diserap oleh 100 gram
lemak.

7
Tabel 2. Bilangan iodium dari beberapa lemak dan minyak

Sumber Bilangan iodium

Minyak kelapa 8 – 10

Minyak jagung 115 – 127

Minyak wijen 79 – 90

Minyak kacang
130 – 138
kedelai

Lemak daging
35 – 45
sapi

Lemak babi 50 – 65

Lemak unggas 80

Berdasarkan Tabel 2. bilangan iodium 130 untuk minyak kacang kedelai


menunjukkan derajat ketidakjenuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
minyak kelapa (bilangan iodium 8).
e. Bilangan Penyabunan
Bila lemak dipanaskan dengan alkali seperti natrium hidroksida, maka
lemak pecah menjadi gliserol dan garam alkali dari asam-asam lemak. Garam-
garam alkali tersebut dinamakan sabun dan prosesnya disebut penyabunan.
Jumlah alkali yang dibutuhkan dalam reaksi penyabunan dinamakan bilangan
penyabunan.
2. Sifat Kimia Lemak
a. Oksidasi dan Ketengikan
Kerusakan lemak yang utama adalah timbulnya bau dan rasa tengik
yang disebut proses ketengikan. Hal ini disebabkan oleh oksidasi radikal asam
lemak tidak jenuh dalam lemak. Oksidasi dimulai dengan pembentukan
radikal-radikal bebas yang disebabkan oleh faktor-faktor yang dapat
mempercepat reaksi seperti cahaya, panas, peroksida; lemak atau

8
hidroperoksida; logam-logam berat seperti Cu, Fe, Co, dan Mn; logam porfirin
seperti hematin, hemoglobin, mioglobin, klorofil, dan enzim-enzim lipoksidase
Molekul-molekul lemak yang mengandung radikal asam lemak tidak jenuh
mengalami oksidasi dan menjadi tengik. Bau tengik yang tidak sedap tersebut
disebabkan oleh pembentukan senyawa-senyawa hasil pemecahan
hidroperoksida yang bersifat sangat tidak stabil dan mudah pecah menjadi
senyawa dengan rantai karbon yang lebih pendek oleh radiasi energi tinggi,
energi panas, katalis logam, atau enzim. Senyawa-senyawa dengan rantai C
lebih pendek ini adalah asam-asam lemak, aldehida-aldehida dan keton yang
bersifat volatil dan menimbulkan bau tengik pada lemak.Perubahan-perubahan
selama oksidasi ini dapat diikuti dengan spektrofotometer ultraviolet dengan
absorpsi pada panjang gelombang 232 nm.
Proses ketengikan sangat dipengaruhi oleh adanya prooksidan dan
antioksidan. Prooksidan akan mempercepat terjadinya oksidasi, sedangkan
antioksidan akan menghambatnya. Penyimpanan lemak yang baik adalah
dalam tempat tertutup yang gelap dan dingin. Wadah lebih baik terbuat dari
aluminium atau stainless steel. Lemak harus dihindarkan dari logam besi atau
tembaga. Bila minyak telah diolah menjadi bahan makanan, pola
ketengikannya akan berbeda. Kandungan gula yang tinggi mengurangi
kecepatan timbulnya ketengikan, misalnya biskuit yang manis akan lebih tahan
daripada yang tidak bergula.
Adanya antioksidan dalam lemak akan mengurangi kecepatan proses
oksidasi. Antioksidan terdapat secara alamiah dalam lemak nabati, dan kadang-
kadang sengaja ditambahkan.
b. Hidrolisis Lemak
Lemak dapat terhidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak jika ada air.
Reaksi ini dipercepat oleh basa, asam, dan enzim-enzim. Dalam teknologi
makanan, hidrolisis oleh enzim lipase sangat penting karena enzim tersebut
terdapat pada semua jaringan yang mengandung minyak. Hidrolisis sangat
mudah terjadi dalam lemak dengan asam lemak rendah (lebih kecil dari C14)

9
seperti pada mentega, minyak kelapa sawit dan minyak kelapa. Hidrolisis
sangat menurunkan

mutu minyak goreng. Minyak yang telah terhidrolisis, menjadikan


smoke point-nya menurun. Selama penyimpanan dan pengolahan minyak atau
lemak, asam lemak bebas bertambah dan harus dihilangkan dengan proses
pemurnian dan deodorisasi untuk menghasilkan minyak yang lebih baik
mutunya.

D. FUNGSI LEMAK
Beberapa fungsi lemak bagi tubuh antara lain sebagai berikut:
1. Melindungi tubuh dari perubahan suhu, terutama suhu yang rendah.
2. Melarutkan beberapa vitamin melalui proses kimiawi dalam tubuh.
3. Sebagai sumber energi.
4. Sebagai alat pengangkut vitamin yang dapat larut dalam lemak.
5. Lemak dapat melindungi organ jantung dan lambung.
6. Sebagai pelumas dalam saluran cerna untuk membantu mengeluarkan
ampas makanan.
7. Lemak berguna untuk menyusun membran sel.
8. Sebagai bahan penyusun hormon serta vitamin.
9. Sebagai bahan penyusun empedu, hormon dan asam Kholat.

E. SUMBER LEMAK
Beberapa sumber lemak terbaik:
1. Buah Alpukat
Alpukat adalah buah yang memiliki kandungan tinggi lemak. Tetapi
Anda tidak perlu khawatir, karena selain daging buahnya yang gurih,
alpukat memiliki mengandung lemak baik (HDL). Kandungan lutein pada
alpukat berkhasiat untuk membantu meningkatkan kualitas kesehatan mata
dan kandungan klorofilnya merupakan sumber antioksidan.
2. Kelapa dan Minyak Kelapa Murni
Kelapa merupakan sumber lemak yang bagus bagi Anda yang
vegetarian. Banyak mengandung vitamin K, E dan zat besi. Vitamin K

10
bagus untuk pertumbuhan tulang dan mempercepat kerja kalsium.
Sementara vitamin E bagus untuk kesehatan kulit.

Minyak kelapa dapat menjadi pilihan terbaik sebagai menu makanan


penutup yang sehat. Meski kegunaan minyak kelapa masih terus dipelajari,
tapi manfaatnya telah diakui ampuh sebagi anti-bakteri, kaya akan vitamin
K dan E dan zat besi. Beberapa riset bahkan mengindikasikan,minyak

kelapa dapat membantu manajemen berat badan, karena mengurangi


stres pada sistem endokrin.

3. Mentega Shea
Shea (Vitellaria paradoxa) adalah jenis tanaman yang tumbuh di Afrika.
Bijinya bisa diekstrak untuk dimabil minyaknya dan dijadikan mentega
yang tinggi kandungan vitamin E dan A yang bisa berfungsi sebagai
antioksidan.
4. Minyak Salvia
Terdengar asing di Indonesia karena memang hanya tuumbuh di
daratan Meksiko dan Amerika Selatan. Memiliki bunga seperti lavender.
Karena warna dan bentuknya yang unik, salvia biasanya hanya digunakan
sebagai tanaman hias. Namun minyak astiri yang dihasilkan dari ekstraksi
salvia ternyata tinggi kandungan omega 3.
5. Minyak Biji Anggur
Minyak hasil ekstraksi biji anggur menurut beberapa penelitian
mampu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh.
6. Minyak Camalina
Termasuk jenis sayuran seperti kol dan brokoli. Minyak yang
dihasilkan memiliki kandungan lemak yang baik, vitamin E dan omega 3
yang tinggi. Bagus sebagai antioksidan.
7. Ikan (Salmon, sarden, herring, makarel dan tuna)
Beberapa jenis ikan mengandung lemak yang sangat baik bagi
kesehatan. Salmon, sarden, herring, makarel dan tuna adalah jenis ikan yang
mengandung asam lemak omega-3. Lemak pada ikan sangat dibutuhkan

11
untuk membantu pertumbuhan, perkembangan fungsi otak, dan mengurangi
risiko penyakit kardiovaskular.

Asam lemak omega-3 juga dapat ditemukan pada tumbuhan laut seperti
krill, alga, beberapa tanaman dan minyak kacang. Asam lemak omega-3
dapat membantu mengurangi kolesterol jahat (LDL), meningkatkan
kolesterol baik (HDL), mengurangi peradangan dan mengurangi risiko
penyakit jantung, kanker dan diabetes tipe 2.

EPA (asam eicosapentaenoic) dan DHA (asam docosahexaenoic)


adalah tipe asam lemak omega-3 yang banyak ditemukan dalam minyak
ikan untuk mengurangi resiko irama jantung abnormal yang mengakibatkan
kematian mendadak dan penyakit jantung, menurut hasil studi di University
of Maryland Medical Center.

8. Kacang-kacangan atau polong-polongan


Kacang-kacangan merupakan sumber nutrisi yang melindungi
kesehatan Anda. Orang yang makan kacang secara teratur berisiko lebih
rendah untuk meninggal akibat serangan jantung dan stroke ketimbang
mereka yang makan sedikit, menurut studi di Harvard School of Public
Health.

Kebanyakan jenis kacang-kacangan mengandungan tingkat kolesterol


jahat (LDL) yang rendah dan mampu meningkatkan kolesterol baik.

Kenari misalnya, mengandung asam lemak omega-3 yang melindungi


Anda dari ritme jantung abnormal yang mematikan dan pembekuan darah.
Beberapa contoh jenis kacang yang mengandung omega 3 adalah kacang
tanah, kacang merah, almond dan kenari.

Kacang Macadamia. Macadamia merupakan jenis tumbuhan kacang


yang banyak hidup di daratan Australia. Minyak macadamia mengandung
lemak baik yang mampu menurunkan kadar lemak jahat dalam tubuh.
Macadamia juga memiliki kandungan omega 3 dan vitamin E yang tinggi.

12
F. PENCERNAAN, ABSORBSI, DAN TRANSPORTASI LEMAK
a. Pencernaan Lemak oleh Tubuh

Makanan-makanan yang mengandung lemak dicerna oleh tubuh melalui


serangkaian tahapan panjang, baik secara mekanis maupun kimiawi.

1. Rongga Mulut
Proses pencernaan lemak mula-mula terjadi di rongga mulut. Gigi
melakukan fungsinya dalam meremahkan dan menghaluskan lemak
secara mekanis, sedangkan kelenjar air ludah yang terdapat di bagian
bawah lidah menghasilkan enzim lipase lingual yang berfungsi untuk
meminimalkan ukuran lemak agar lebih halus secara kimiawi.
2. Esofagus dan Lambung
Setelah dikunyah, makanan yang mengandung lemak akan ditelan
dan melewati esophagus secara cepat. Di bagian organ ini, lemak tidak
sama sekali mengalami proses apapun. Ia hanya lewat untuk kemudian
masuk ke dalam lambung.
Di dalam lambung, lemak akan bercampur dengan bahan makanan
lain untuk kemudian digiling secara mekanis melalui gerak kontraksi
lambung dan secara kimiawi melalui penambahan asam lambung (HCl)
yang diproduksi oleh dinding lambung.
3. Usus Halus
Proses pencernaan lemak yang sebenarnya terjadi di usus halus.
Menyadari bahwa suatu zat hanya dapat dicerna jika terlarut dalam air,
sedangkan lemak atau minyak tidak bisa bercampur dengan air, maka
untuk dapat mencerna bahan satu ini proses emulsifikasi lemak mutlak
diperlukan.
Proses emulsifikasi sendiri terjadi ketika lemak masuk ke usus dua
belas jari. Masuknya lemak ke organ ini, secara biologis akan membuat
kantung empedu menghasilkan cairannya. Cairan yang
disekresikan hepatosit hati ini adalah zat yang mampu mengemulsikan
lemak dan merubah ukurannya menjadi 300 kali lebih kecil dari ukuran

13
semula. Dengan bantuan enzim lipase dari pankreas, emulsi lemak
kemudian dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol. Keduanya akan
bereaksi dengan garam empedu untuk kemudian menghasilkan butir-
butir lemak (micel) yang siap diabsorpsi oleh usus kosong (jejunum) dan
usus penyerapan (ileum).
Secara difusi pasif, butir-butir lemak akan diserap oleh membran
mukosa di dinding usus kosong dan usus penyerapan. Butir-butir lemak
ini kemudian dibawa dan disalurkan melalui aliran darah ke seluruh
tubuh.
4. Usus Besar dan Anus
Orang dewasa umumnya dapat mencerna dan menyerap lemak
maksimal 95% dari keseluruhan makanan yang dikonsumsinya. Adapun
5% lemak yang tidak diserap akan mengalir menuju usus besar untuk
kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh melalui feses.
b. Absorbsi lipid
Hasil pencernaan dari lemak akan diserap kembali ke dalam
membran mukosa usus halus dengan cara difusi pasif. Absorbsi ini paling
banyak terjadi di jejenum. Untuk bentuk gliserol, asam lemak rantai pendek
(C4-C6), dan asam lemak rantai panjang (C8-C10) dapat langsung diserap
menuju aliran darah. Sedangkan bagi asam lemak dengan rantai panjang,
monogliserida harus diubah menjadi trigliserida dahulu. Trigliserida dan
lipida besar lainnya (kolestrol, fosfolipida) kemudian diabsorbsi secara aktif
dan menghasilkan kilomikron (jenis lipoprotein—alat angkut lipida).
Kilomikron membawa lipida ke jaringan – jaringan adiposa melewati limfe
menuju ke darah.

14
Hasil Pencernaan Lipid Absorpsi
Gliserol Diserap langsung ke dalam darah
Asam lemak rantai pendek (C4-6)
Asam lemak rantai menengah (C8-
10)
Asam lemak rantai panjang Diubah menjadi trigliserida di
dalam sel-sel usus halus
Monogliserida
Trigliserida Membentuk kilomikron, masuk ke
dalam limfe kemudian ke dalam
Kolesterol
darah
Fosfolipida

Tabel : Penyerapan Lipid

c. Transportasi lemak
Di dalam retikulum endoplasma halus dari sel epitel usus, asam
lemak bebas bergabung dengan monogliserida membentuk trigliserida.
Sintesis protein di sel epitel berfungsi untuk mengemas trigliserida,
fosfolipid dan kolesterol membentuk kilomikron.
Pada dasarnya kilomikron mengemulsi lemak sebelum masuk ke
aliran darah. Proses ini menyerupai kegiatan lesitin dan asam lemak usus
halus dalam upaya mengemulsi lemak makanan selama proses pencernaan.
Dalam absorbsi trigliserida dan lipida besar lainnya (kolesterol)
yang terbentuk dalam usus halus dikemas untuk diabsorbsi secara aktif dan
ditransportasi oleh darah. Bahan bahan ini tergabung dengan protein yang
khusus dan membentuk alat angkut lipid yang dinamakan lipoprotein.
Tubuh membentuk empat macam lipoprotein, yaitu kilomikron, low
density lipoprotein(LDL), very low density lippoprotein(VLDL), dan high
density lippoprotein (HDL).
Lipoprotein yang mengangkut lemak dari saluran cerna ke dalam
tubuh dinamakan kilomikron. Kilomikron diabsorbsi melalui dinding usus
halus ke dalam sistem limfe untuk kemudian melalui duktus torasikus di

15
sepanjang tulang belakang masuk ke dalam vena besar tengkuk dan
seterusnya masuk ke dalam aliran darah.

G. METABOLISME LEMAK
Lemak yang tidak segera diperlukan setelah absorbsi disimpan oleh tubuh
dalam jaringan adiposa. Bila diperlukan, lemak dikeluarkan dari tempat
penyimpanan dalam hati diubah menjadi gliserol dan asam lemak, bentuk yang
paling mudahdapat digunakan dalam tubuh. Bila lemak terus di metabolisme dalam
hati maka akan terdapat ampas berupa zat keton yang hanya terbatas penggunaanya.
Kalau banyak dihasilkan di hati maka akn menjadi kalori dalam darah, dan hal ini
terjadi pada saat kelaparan karena tubuh tidak mempunyai sesuatu untuk digunakan
selain dari lemak di dalam jaringan adiposa.

Pencernaan : Lipase lambung menghasilkan sedikit hidrolisis lemak


sehingga lipase pankreas dan lipase usus memecah lemak menjadi gliserin dan asam
lemak.

Absorbsi : Gliserin dan asam lemak oleh kakteal disalurka ke duktus dan
masuk ke aliran darah, kemudian dialirkan ke deluruh jaringan tubuh. Hati
membantu mengoksidasi lemak dan mempersiapkan untuk disimpan dalam
jaringan, lemak dioksidasi untuk memberi panas dan tenaga serta lemak yang
disimpan mengandung vitamin A dan B. Produksi buangan hasil pembakaran lemak
dalam jaringan akan diekskresikan oleh paru-paru dalam bentuk air dan
karbondioksida melalui kulit dalam bentuk keringat, ginjal dalam bentuk urine serta
saluran pencernaan dalam bentuk feases.

16
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di dalam makalah ini, dapat disimpulkan bahwa
lemak adalah senyawa yang sangat berperan dalam tubuh. Di dalam melakukan
perannya, lemak mengalami beberapa proses yaitu pencernaan, penyerapan,
transportasi dan ekskresi. Utilitas lemak tidak hanya terbatas bagi manusia secara
langsung, tapi juga untuk kebutuhan pangan. Namun, sejalan dengan itu kelebihan
dan kekurangan kandungan lemak dalam tubuh dapat menimbulkan gejala negatif
bagi tubuh. Oleh karena itu, kebutuhan lemak dalam tubuh harus diseimbangkan
dengan beberapa alternatif salah satunya adalah gaya hidup sehat.

B. SARAN
Penulis menyarankan kepada pembaca agar menjaga keseimbangan
nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. Karena ketika nutrisi yang masuk di dalam
tubuh itu berlebih atau kurang, maka akan berdampak pada tubuh mulailah
melakukan gaya hidup dari sekarang.

17
DAFTAR PUSTAKA
Koolman,Jan.,dan Rohm,Klaus-Hainrich.(2000).Atlas Berwarna dan Teks

Biokimia.Jakarta:Hipokrates

Montgomery,rex.,Dryer,Robert L.,Conway,Thomas W.,Spector,Athur

A.(1993).Biokimia Suatu Pendekatan Berorientasi Kasus.Yogyakarta:Gajah

Mada University Press

Syaifuddin.(2006).Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan, E/3. Jakarta:

EGC

18

Anda mungkin juga menyukai