Anda di halaman 1dari 16

PRAKTIKUM TEKNIK KIMIA I

KIMIA ANALISA
(PTK I)

Disusun oleh :
Suhaimi Athallah
20200410300030

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2021
I. JUDUL PERCOBAAN : ANALISA LEMAK

II. PRINSIP PERCOBAAN


Bilangan asam dinyatakan sebagai jumlah mg KOH yang digunakan untuk
menetralkan asam lemak bebas yang terdapat dalam 1 gr minyak atau lemak.

III. MAKSUD DAN TUJUAN


Menentukan bilangan asam yang terkandung dalam minyak kelapa dan
minyak zaitun.

IV. TEORI PERCOBAAN


Lemak atau lipid tidak sama dengan minyak. Orang menyebut lemak
secara khusus bagi minyak nabati atau hewani yang berwujud padat pada suhu
ruang. Lemak juga biasanya disebutkan kepada berbagai minyak yang
dihasilkan oleh hewan. Lepas dari wujudnya padat maupun cair.
Satu gram lemak dapat mengasilkan 39.06 kJoule atau 9.3 kkal. Lemak
terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Karena struktur
molekulnya yang kaya akan rantai unsur karbon (-CH2-CH2-CH2-) maka
lemak mempunyai sifat hydrophob. Ini menjadi alasan yang menjelaskan
sulitnya lemak untuk larut di dalam air. Lemak dapat larut hanya di larutan
yang bersifat non-polar atau organik seperti eter, kloroform, dan benzol.
Secara umum dapat dikatakan bahwa lemak biologis memenuhi 4 fungsi
dasar bagi manusia, yaitu :
1. Penyimpanan energi
2. Transportasi metabolik sumber energi
3. Sumber zat untuk sintesis bagi hormon, kelenjar empedu serta menunjang
proses pemberian sinyal.
4. Struktur dasar atau komponen utama dari membran semua jenis sel Ada
beberapa model klasifikasi berdasarkan kelas dari lemak atau lipid,
antara lain:
Lipid Fungsi Primer Contoh
Sumber energi, biologis, Asam palmitin
Asam lemak percursor Asam olein
Asam linol
Gliserida Penyimpanan energi Trigeliserida
Fosfatidylholin
Fosfogliserida Komponen dari membran Fosfatidylserin
Fosfatidyletanolamin
Aseton
Badan keton Sumber energi Asetoasetat
-Hidroxibutirat
Sfingomielin (ceramid)
Sfingolipid Komponen dari membran Glikosfingolipid
(cerebosid, globosid)
Prostaglandin
Thromboxan
Eicosanoida Modulator proses fisiologis
Leukotriene
HPETE
Cholesterin Komponen dari membran Cholesterin
Cholesterinester
Aldosteron
Hormon steroid Modulator proses fisiologis Cortisol
Androgen

Minyak adalah istilah umum untuk semua cairan organik yang tidak larut
atau bercampur dalam air. Dalam arti sempit, kata “minyak” biasanya mengacu
ke minyak bumi (petroleum) atau bahkan produk olahannya : minyak tanah
(kerosene). Namun demikian, kata ini sebenarnya berlaku luas, baik untuk
minyak sebagai bagian dari diet makanan (misalnya minyak goreng), sebagai
bahan bakar (misalnya minyak tanah), sebagai pelumas (misalnya minyak
rem), sebagai medium pemindahan energi, maupun sebagai wangi-wangian
(misalnya minyak nilam.
Perbedaan antara lemak dan minyak, antara lain:
Lemak Minyak
Pada temperatur kamar berwujud padat Pada temperatur kamar berwujud cair
Gliserida terdapat pada hewan Gliserida terdapat pada tumbuhan
Komponen gliserida terdiri dari banyak Komponen gliserida terdiri dari
asam lemak tak jenuh banyak asam lemak jenuh

Klasifikasi lipid menurut Bloor:


1. Lipid sederhana; senyawa ester asam lemak dengan berbagai alkohol.
a) Lemak, senyawa ester asam lemak dengan gliserol. Lemak yang berada dalam
keadaan cair dikenal sebagai minyak.
b) Malam, senyawa ester asam lemak dengan alkohol monohidrat yang berbobot
molekul lebih tinggi.
2. Lipid kompleks ; senyawa ester asal lemak yang mengandung gugus alkalis yang
mengandung nitrogen dan substituen lain.
a) Fosfolipid, lipid mengandung residu asam fosfat, di luar asam lemak, dan
alkohol. Lipid ini sering mempunyai basa mengandung N, dan substituen lain.
b) Glikolipid (glikosfingolipid), kelompok lipid yang mengandung asam lemak
sfingosin dan karbohidrat.
c) Bentuk-bentuk lipid kompleks lainnya, kelompok lipid seperti sulfolipid dan
aminolipid. Lipo-protein dapat pula dimasukkan ke dalam kategori ini.
3. Lipid prekursor dan derivat; bentuk ini mencakup asamasam lemak, gliserol,
steroid, senyawa alkohol di samping gliserol serta serol, aldehis lemak, dan
badan keton, hidrokarbon, vitamin larut lemak serta berbagai hormon. Karena
tidak bermuatan, asilgliserol (gliserida), kolesterol, dan ester kolesteril
dinamakan lipid netral.
Lemak dan minyak dapat dibedakan berdasarkan beberapa penggolongan,
yaitu:
1. Berdasarkan kejenuhannya (ikatan rangkap)
a) Asam lemak jenuh
Nama asam Struktur Sumber
Butirat CH3(CH)2CO2H Lemak susu
Palmitat CH3(CH2)14CO2H Lemak hewani dan nabati
Stearat CH3(CH)16CO2H Lemak hewani dan nabati

b) Asam lemak tak jenuh

Nama Struktur Sumber


asam
Palmitoleat CH3(CH2)5CH=CH(CH2)7CO2H Lemak hewani dan
nabati
Oleat CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7CO2H Lemak hewani dan
nabati
Linoleat CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CH(CH2)7CO2H Minyak nabati
Linolenat CH3CH2CH=CHCH2CH=CHCH2=CH(CH2)7 Minyak biji
rami
CO2H

Asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung ikatan


tunggal pada rantai hidrokarbonnya. Asam lemak jenuh mempunyai rantai zig-
zag yang dapat cocok satu sama lain, sehingga gaya tarik Van der walls tinggi,
sehingga biasanya berwujud padat. Sedangkan asam lemak tak jenuh
merupakan asam lemak yang mengandung satu ikatan rangkap pada rantai
hidrokarbonnya. Asam lemak dengan lebih dari suatu ikatan dua tidak lazim,
terutama terdapat pada minyak nabati, minyak ini disebut poliunsaturat.
Trigliserida tak jenuh ganda (poliunsaturat) cenderung berbentuk minyak.
2. Berdasarkan sifat mengering

Sifat Keterangan
Minyak tidak mengering - Tipe minyak zaitun, contoh : minyak zaitun,
(non-drying oil) minyak buah persik, minyak kacang
- Tipe minyak rape, contoh : minyak biji rape,
minyak mustard

- Tipe minyak hewani, contoh : minyak sapi


Minyak setengah mengering Minyak yang mempunyai daya mengering yang
(semi-drying oil) lebih lambat. Contohnya ; minyak biji kapas,
minyak bunga matahari

Minyak nabati mengering Minyak yang mempunyai sifat dapat mengering


(drying-oil) jika kena oksidasi dan akan berubah menjadi
lapisan tebal bersifat kental dan membentuk
sejenis selaput jika dibiarkan di udara terbuka.
Contoh : minyak kacang kedelai, minyak biji
karet

3. Berdasarkan sumbernya

Sumber Keterangan
Berasal dari tanaman - Biji-biji palawija, contoh : minyak jagung, biji
(minyak nabati) kapas
- Kulit buah tanaman tahunan, contoh : minyak
zaitun, minyak kelapa sawit
- Biji-biji tanaman tahunan, contoh : kelapa,
kakao, inti sawit

Berasal dari hewan - Susu hewan peliharaan, contoh : lemak susu


(lemak hewani) - Daging hewan peliharaan, contoh : lemak sapi,
oleosterin
- Hasil laut, contoh : minyak ikan sarden,
minyak ikan paus

4. Berdasarkan sumbernya

Sumber Keterangan
Berasal dari tanaman - Biji-biji palawija, contoh : minyak jagung, biji
(minyak nabati) kapas
- Kulit buah tanaman tahunan, contoh : minyak
zaitun, minyak kelapa sawit
- Biji-biji tanaman tahunan, contoh : kelapa,
kakao, inti sawit
Berasal dari hewan - Susu hewan peliharaan, contoh : lemak susu
(lemak hewani) - Daging hewan peliharaan, contoh : lemak sapi,
oleosterin
- Hasil laut, contoh : minyak ikan sarden,
minyak ikan paus

Material Safety Data Sheet KOH

➢ Identifikasi Bahaya
Terhisap
Jangka Pendek : iritasi, luka bakar, edema paru
Kontak Kulit
Jangka Pendek : iritasi, luka bakar
Jangka Panjang : dermatitis
Kontak Mata
Jangka Pendek : iritasi (mungkin berat), luka bakar, kerusakan mata,
kebutaan
Jangka Panjang : gangguan visual
Tertelan
Jangka Pendek : iritasi (mungkin berat), luka bakar, mual, muntah

➢ Pertolongan Pertama
1. Terhisap
Jika sulit bernapas, harus diberikan oksigen oleh teknisi ahli. Segera
menghubungi layanan darurat
2. Kontak Kulit
Segera basuh daerah yang terkontaminasi dengan air. Lepaskan pakaian
yang terkontaminasi, perhiasan dan sepatu. Cuci daerah yang
terkontaminasi dengan sabun dan air. Bersihkan dan keringkan pakaian dan
sepatu yang terkontaminasi sebelum digunakan kembali. Harus
mendapatkan perawatan medis dengan segera.
3. Kontak Mata
Segera basuh mata di kran pencuci mata selama 15 menit, Secara paksa
memegang kelopak mata untuk memastikan irigasi rata pada seluruh mata
dan tutup mata dalam beberapa detik hal ini sangat penting untuk mencapai
efektivitas maksimum.
4. Tertelan
Jangan pernah memberikan sesuatu melalui mulut kepada orang yang tidak
sadar atau kejang. Jika tertelan, jangan menyebabkan muntah.Berikan air
maka menjaga jalan napas agar tidak tersumbat.
5. Pemadaman api:
Jangan gunakan air, gunakan bahan pemadam api yang sesuai untuk
sekitarnya

Material Safety Data Sheet (COOH)2


➢ Identifikasi Bahaya
Toksisitas akut, Kategori 4, Oral, H302 Toksisitas akut, Kategori 4, Kulit,
H312 Kerusakan mata serius, Kategori 1, H318
➢ Pertolongan Pertama
1. Setelah terhirup: hirup udara segar.Jika napas terhenti: berikan napas
buatan mulut ke mulut atau secara mekanik. Berikan masker oksigen jika
mungkin.Segera hubungi dokter. Bila terjadi kontak kulit: bilaslah
dengan air yang banyak. Hubungi dokter mata.
2. Setelah kontak pada mata : bilaslah dengan air yang banyak. Segera
hubungi dokter mata.Lepaskan lensa kontak.
3. Setelah tertelan: beri air minum (paling banyak dua gelas). Segera cari
anjuran pengobatan.Hanya di dalam kasus khusus, jika pertolongan tidak
tersedia dalam satu jam, rangsang untuk muntah (hanya jika korban tidak
sadarkan diri), telan karbon aktif and konsultasikan kepada dokter
secepatnya

Material Safety Data Sheet Etanol


➢ Identifikasi Bahaya
Cairan mudah terbakar, Kategori 2, H225 Iritasi mata, Kategori 2, H319
➢ Pertolongan Pertama
1. Saran Umum Konsultasikan dengan dokter. Tunjukan lembar data
keselamatan ini ke dokter Jika terhirup Jika dihirup, pindah orang ke
udara segar. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan buatan.
Konsultasikan dengan dokter.

2. Dalam kasus kontak dengan kulit Tanggalkan segera semua pakaian yang
terkontaminasi. Bilaslah kulit dengan air/ pancuran air yang banyak.
Hubungi dokter jika terjadi iritasi.

3. Dalam kasus kontak pada mata Bilas dengan air yang banyak selama
minimal 15 menit, angkat kelopak mata bagian atas dan bawah sesekali.
Segera dapatkan bantuan medis / periksakan ke Dokter mata.

4. Jika tertelan segera beri korban minum air putih (dua gelas paling
banyak). Periksakan ke dokter
Sifat Fisika Kimia KOH
Sifat Sifat Fisika
Warna : Putih
Wujud : Padat
Titik leleh (0C) : 752 F (4000C)
Titik didih (0C) : Tidak berlaku
Tekanan uap (mmHg) : 60 mmHg
Bau : Berbau

Sifat Fisika Kimia (COOH)2


1. Wujud Pada temperatur kamar, asam karboksilat yang bersuku rendah adalah zat
cair yang encer, suku tengah berupa zat cair yang kental, dan suku tinggi berupa
zat padat yang tidak larut dalam air.
2. Titik didih dan titik leleh Td dan Tl asam karboksilat relatif tinggi karena kuatnya
tarik menarik antarmolekul. Bahkan, lebih tinggi dari alkohol yang bersesuaian.
3. Kelarutan Asam karboksilat suku rendah dapat larut dalam air, tetapi asam
karboksilat suku yang lebih tinggi sukar larut air.
4. Daya hantar listrik Asam karboksilat dapat terionisasi sebagian dalam air,
sehingga termasuk senyawa elektrolit lemah.
Sifat-Sifat Kimia (COOH)2
1. Ikatan Kimia Asam karboksilat mempunyai ikatan hidrogen sesamanya dan
dapat berikatan secara ikatan hidrogen dengan molekul air.
2. Kepolaran Asam karboksilat mempunyai gugus hidroksil yang bersifat polar
sehingga asam karboksilat bersifat polar.
3. Kereaktifan Kereaktifan asam karboksilat merupakan asam lemah dan makin
lemah untuk suku yang lebih tinggi.
Sifat-SIfat Kimia Etanol:
1. Mudah terbakar
2. Tidak berwarna
3. Berasa sedikit manis
4. Netral, tidak asam atau basa (memiliki pH = 7)
5. Mudah larut dalam air
6. Merupakan pelaurut non-pilar
7. Memiliki beberapa isomer
8. Dapat mematikan bagi mikroba
V. ALAT DAN BAHAN A. ALAT
1. Tabung reaksi 6. Pipet Ukur
2. Rak tabung reaksi 7. Buret
3. Waterbath 8. Statif + Klem
4. Neraca atau timbangan 9. Corong
5. Erlenmeyer
B. BAHAN
1. Larutan KOH 0.1 N
2. Larutan (COOH)2 0.1 N
2. Minyak kelapa
3. Minyak zaitun
4. Etanol netral
5. Indikator PP

VI. DESKRIPSI PROSES


Standarisasi Baku Sekunder KOH dengan Baku Primer (COOH)2
1. Buat standarisasi KOH dengan bahan baku primer asam oksalat
2. Timbang KOH dan larutkan dengan Aquadest dan Masukkan
larutan KOH dalam buret sebagai peniter
3. Buat 100ml larutan baku primer asam oksalat
4. Tambahkan 3-5 tetes Indikator PP
5. Titrasi dengan KOH dalam buret sampai titik akhir (merah muda
seulas)
Penetapan Bilangan Asam dalam Minyak
1. Timbang masing-masing sampel minyak kelapa dan minyak zaitun
sebanyak 5gram ke dalam erlenmeyer.

2. Kemudian sampel dilarutkan dengan 25 ml larutan etanol netral, lalu


dipanaskan hingga larutan berubah menjadi jernih.
3. Tambahkan beberapa tetes indikator PP, setelah itu dititar dengan
larutan KOH 0.1 N hingga titik akhir berwarna merah muda seulas.
4. Kemudian sampel dilarutkan dengan 25 ml larutan etanol netral, lalu
dipanaskan hingga larutan berubah menjadi jernih.
5. Tambahkan beberapa tetes indikator PP, setelah itu dititar dengan
larutan KOH 0.1 N hingga titik akhir berwarna merah muda seulas
VII. DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

Standardisasi larutan KOH menggunakan Asam Oksalat

Vol. (COOH)2 = 10 ml
N. (COOH)2 = 0.1 N

Pengerjaan Vol. KOH (ml) N. KOH


Simplo 12,2 0,0820
Duplo 12,5 0,0800
Rata-rata 12,35 0,0810

Penetapan Bilangan Asam dalam Minyak Kelapa

Pengerjaan Bobot Minyak Kelapa Vol. KOH (ml) N. KOH


Simplo 5 0,3 0,0810
Duplo 5 0,3 0,0810
Rata-rata 5 0,3 0,0810

Penetapan Bilangan Asam dalam Minyak Zaitun

Pengerjaan Bobot Minyak Zaitun Vol. KOH (ml) N. KOH


Simplo 5 0,7 0,0810
Duplo 5 0,5 0,0810
Rata-rata 5 0,6 0,0810

Perhitungan Bilangan Asam

Ket: BA = bilangan asam


BA
gram sampel

Minyak Kelapa
➢ Simplo= 0,3 𝑥 0,0810𝑁 𝑥 56
= 0,272 𝐾𝑂𝐻/𝑔
5

➢ Duplo= 0,3 𝑥 0,0810𝑁 𝑥 56


= 0,272 𝐾𝑂𝐻/𝑔
5
Minyak Zaitun

➢ Simplo = 0,7 𝑥 0,0810𝑁 𝑥 56


= 0,635 𝐾𝑂𝐻/𝑔
5
0,5𝑥 0,0810𝑁 𝑥 56
➢ Duplo= = 0,454 𝐾𝑂𝐻/𝑔
5

VIII. PEMBAHASAN

Percobaan ini dilakukan dengan dua kali ulangan dengan masing-masing


volume KOH sebagai berikut:
• Banyak volume KOH tiap ulangan percobaan pada sampel minyak kelapa
adalah sebesar 0,3 ml dan 0,3 ml.
• Banyak volume KOH tiap ulangan percobaan pada sampel olive oil adalah
0,7 ml dan 0,5 ml.
Bilangan asam adalah bilangan yang menunjukkan jumlah asam lemak
bebas yang terkandung dalam lemak atau minyak, yang biasanya dihubungkan
dengan proses hidrolisis lemak atau minyak. Hidrolisis lemak atau minyak oleh
air dengan katalis enzim atau panas pada ikatan trigliserida akan menghasilkan
asam lemak bebas. Prinsip analisis angka asam ini adalah sejumlah tertentu
sampel yang mengandung lemak dilarutkan dalam alcohol netral kemudian
dipanaskan sampai larut. Sampel yang telah larut tersebut dititrasi
menggunakan basa alkali yang konsentrasinya telah diketahui untuk dihitung
bilangan asamnya.
Pada percobaan ini, sampel sebanyak 10 gram direaksikan dengan ethanol
95%. Fungsi penambahan alcohol adalah untuk melarutkan minyak.
Selanjutnya sampel dipanaskan selama 15 menit pada suhu 50°C, kemudian
ditambahkan indikator phenophtalein sebelum dilakukan titrasi dengan KOH
0.1 N. fungsi penambahan indicator pp adalah karena sampel dititrasi dengan
larutan basa. Sedangkan fungsi penambahan KOH adalah untuk menetralkan
asam lemak bebas yang terdapat dalam 1 gram minyak atau lemak. Indikator
yang digunakan akan berubah menjadi merah muda bila suasana basa dan tetap
bening jika dalam suasana asam. Titik akhir adalah waktu ketika proses titrasi
dihentikan karena suasana telah menjai netral yang dilanjutkan oleh perubahan
warna oleh indikator
Dari percobaan, angka asam yang didapatkan dari sampel minyak kelapa
adalah 0,272 dan 0,272, sedangkan dari sampel olive oil didapatkan angka
sebesar 0,635 dan 0,454. Minyak goreng sesuai dengan ambang batas bilangan
asam. Minyak goreng berfungsi sebagai penghantar panas, penambah rasa
gurih, dan penambah nilai kalori bahan pangan.

IX. KESIMPULAN
Kesimpulan dari percobaan ini adalah:
• Angka asam pada sampel minyak kelapa adalah 0,272 KOH/gram dan 0,272
KOH/gram, masih memenuhi ambang batas mutu.
• Angka asam pada sampel olive oil adalah 0,635 KOH/gram dan 0,454
KOH/gram, memenuhi ambang batas mutu
X. DAFTAR PUSTAKA
Susanty dan Adiwarna. 2019. Modul Praktikkum Teknik Kimia I Kimia
Analisa (PTK 1). Jakarta. UMJ.
Gandjar I. G., dan A. Rohman. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta.
Pustaka Pelajar.
XI. TUGAS
1. Tentukan nilai derajat asam dan kadar asam dari masing-masing sampel
yang diujikan! Diketahui bobot molekul minyak kelapa = 205 dan bobot
minyak zaitun = 282!

DA =

KA =

Keterangan: DA = Derajat Asam

KA = Kadar Asam

2. Mengapa saat penetapan bilangan asam menggunakan larutan KOH yang


telah di standarisasi saat titrasi sampel minyak?

JAWAB

1.) Minyak kelapa

100 𝑥 0,3 𝑥 0,0810𝑁


1. Simplo: DA= = 0,486
5
KA= 205 𝑥 0,3 𝑥 0,0810𝑁
𝑥 100% = 99,63%
5
100 𝑥 0,3 𝑥 0,0810𝑁
2. Duplo: DA= = 0,486
5

KA= 205 𝑥 0,3 𝑥 0,0810𝑁


𝑥100% = 99,63%
5
Minyak Zaitun
100 𝑥 0,7 𝑥 0,0810𝑁
1. Simplo: DA= = 1,134
5
KA= 282 𝑥 0,7 𝑥 0,0810𝑁
𝑥 100% = 319,79%
5
100 𝑥 0,5 𝑥 0,0810𝑁
2. Duplo: DA= = 0,810
5

282 𝑥 0,5𝑥 0,0810𝑁


KA= 𝑥 100% = 228,42%
5

2.) Digunakan KOH yang sudah distandarisasi karena KOH berperan sebagai
larutan pereaksi basa dan untuk menetukan kadar asam lemak bebas pada titrasi
minyak.

Anda mungkin juga menyukai