Stearat
Gliserol
ASAM LEMAK
Nama Rumus
Asam butirat C3H7COOH
Asam kaproat C15H11COOH
Asam palmitat C15H31COOH
Asam stearat C17H35COOH
Asam Lemak Tidak Jenuh
Nama Rumus
Asam oleat C17H33COOH
Asam linoleat C17H31COOH
Asam linolenat C17H29COOH
Ikatan rangkap yang sering ditemui di alam adalah : cis
bukan trans. Biasa terletak pd C 9, 12, 15, kecuali
arachidonat
Tata nama : C : ikatan rangkap letak ikatan rangkap
Berdasarkan banyaknya ikatan
rangkap :
Satu ikatan rangkap (mono unsaturated
fatty acid)
Unsaturated Saturated
44
14:0 myristic acid 58
16:0 palmitic acid 63
18:0 stearic acid 70
20:0 arachidic acid 77
16:1 palmitoleic acid 32
18:1 oleic acid 16
18:2 linoleic acid -5
18:3 linolenic acid -11
20:4 arachidonic acid -49
Linolenic: soybeans,walnuts,
almonds, oils
2. Usus halus
Pencernaan lemak yang utama
terjadi di usus halus. Proses
pencernaan tentunya selalu
melibatkan air. Secara umum bahwa
lemak sukar bercampur dengan air.
Maka dari itu, perlu proses
emulsifikasi lemak terlebih dahulu
agar selanjutnya lemak dapat
dicerna dan di absorbsi.
Proses emulsifikasi diawali ketika lemak
mulai memasuki usus halus, suatu hormon
yang disebut hormon kolesitokinin
kemudian memberi kode pada kantung
empedu untuk menghasilkan cairan
empedu. Cairan empedu inilah yang
mengemulsi lemak menjadi bentuk yang
lebih kecil (hingga 300 kali lebih kecil).
Kemudian dengan bantuan enzim lipase
pankreas, lemak dihidrolisis menjadi
gliserol dan asam lemak. Hasil hidrolisis ini
menjadi micel (butir-butir lemak) dengan
bantuan garam empedu.
B. Absorbsi
Hasil pencernaan dari lemak akan
diserap kembali ke dalam membran
mukosa usus halus dengan cara
difusi pasif. Absorbsi ini paling
banyak terjadi di jejenum. Untuk
bentuk gliserol, asam lemak rantai
pendek (C4-C6), dan asam lemak
rantai sedang (C8-C10) dapat
langsung diserap menuju aliran
darah.
Trigliserida dan lipida besar lainnya
(kolestrol, fosfolipida) kemudian
diabsorbsi secara aktif dan
menghasilkan kilomikron (jenis
lipoproteinalat angkut lipida).
Kilomikron membawa lipida ke
jaringan jaringan adiposa melewati
limfe menuju ke darah.
C. Ekskresi
Orang dewasa dapat mencerna dan
mengabsorbsi lemak hingga 95%, sisanya
akan dikeluarkan dari tubuh melalui feses.
Garam empedu yang susunannya terdiri
dari kolestrol di dalam usus halus dapat
diserap oleh jenis serat tertentu yang
selanjutnya akan ikut dikeluarkan melalui
feces. Hal ini dapat menurunkan kadar
kolestrol darah.
Dalam saluran pencernaan, lemak
dan minyak akan lebih lama berada
di dalam lambung dibandingkan
dengan karbohidrat dan protein,
demikian juga proses penyerapan
lemak yang lebih lambat
dibandingkan unsur lainnya.
Oleh karena itu, makanan yang
mengandung lemak mampu
memberikan rasa kenyang yang lebih
lama dibandingkan makanan yang
Lemak nabati mengandung lebih
banyak asam lemak tak jenuh yang
menyebabkan titik cair yang lebih rendah
dan dalam suhu kamar berbentuk cair
(disebut minyak).
Lemak hewani mengandung terutama
asam lemak jenuh, khususnya
mempunyai rantai karbon panjang yang
mengakibatkan dalam suhu kamar
berbentuk padat (disebut lemak atau
gajih).
VLDL merupakan lipoprotein
dengan kandungan triasil
gliserol paling tinggi,
kandungan protein paling
rendah.
LDL juga mengandung triasil
gliserol dalam jumlah besar
dan kolesterol bebas,
sedangkan
HDL mengandung triasil
gliserol paling rendah,
protein tinggi dan ester
kolesterol.
Tingginya LDL dalam darah
akan memperbesar resiko
terkena penyakit jantung
koroner, sebaliknya HDL
Hasil pemecahan lemak seperti monoasilgliserol,
diasilgliserol, asam lemak berantai panjang dengan bantuan
garam empedu yang dikeluarkan oleh hati membentuk misel
kemudian diabsorbsi masuk ke dalam mukosa usus halus
Gliserol dan kolesterol bebas langsung diabsorbsi masuk
dalam mukosa usus. Garam empedu terutama disusun oleh
natrium glikokholat dan asam taurokholat mempunyai
bagian bersifat hidrofilik dan hidrofobik.
Monomer garam empedu dapat membentuk agregat yang
bersifat larut dalam air yang disebut misel sehingga hasil
pencernaan lemak yang tidak larut dalam air dapat
diabsorbsi ke dalam mukosa usus. Di dalam mukosa usus
monoasilgliserol, asam lemak bebas disintesis kembali
menjadi triasilgliserol melalui dua jalur yaitu jalur asilasi
monoasil gliserol dan jalur asam fosfat (fosfatidic acid)
Hasil sintesis triasilgliserol, kolesterol
bebas, ester kolesterol, fosfolipid dan
protein membentuk khilomikron.
Khilomikron adalah partikel lipoprotein
yang mempunyai diameter 750 5000oA,
berbentuk emulsi, disusun oleh
triasilgliserol 80 90%, fosfolipid 8 9%,
kolesterol 2%, protein 2% dan sedikit
karbohidrat
Triasilgliserol, ester kolesterol, dan vitamin
yang larut dalam lemak dilapisi oleh
apoprotein, fosfolipid dan kolesterol bebas.
Ketiga komponen tersebut merupakan
bagian permukaan khilomikron
Khilomikron di transport ke dalam
pembuluh limfa melewati membran basalis
karena partikel khilomikron terlalu besar
Khilomikron melalui
saluran limfa utama di
dalam rongga dada
(thoraric duct), dialirkan
ke dalam pembuluh
darah.
Adanya khilomikron
dalam aliran darah akan
menimbulkan kelebihan
sementara lemak dalam
darah setelah makan.
Pada tubuh sehat
gejalanya akan hilang
setelah 2 jam.
Hilangnya kelebihan
lemak ini karena kerja
enzim lipoprotein lipase
yang membebaskan
asam lemak, kemudian
ditransport kedalam hati,
Asam lemak, monoasilgliserol, diasilgliserol
yang masuk ke dalam hati akan disintesis
kembali menjadi triasilgliserol.
Triasilgliserol berikatan dengan protein
membentuk lipoprotein.
Lipoprotein berfungsi sebagai pengangkut
lemak dalam serum darah. Ada beberapa jenis
lipoprotein yaitu
very low density lipoprotein (VLDL)
low density lipoprotein (LDL)
high density lipoprotein (HDL)
- Kolesterol HDL (High-Density
Lipoprotein) adalah kolesterol baik
karena mempunyai kemampuan untuk
membersihkan pembuluh darah arteri.
- Kolesterol LDL (Low-Density
Lipoprotein) adalah kolesterol jahat
yang membuat endapan dan
menyumbat
pembuluh darah arteri.
Lipoprotein densitas rendah (LDL)
membawa kolesterol dari hati ke sel-
sel tubuh.
Lipoprotein densitas tinggi (HDL)
mengumpulkan kolesterol dari
jaringan tubuh, dan membawanya
kembali ke hati.
Kadar kolesterol HDL > 60 berarti
sangat baik. Makin tinggi kadar
kolesterol HDL, makin rendah resiko
untuk mendapat serangan jantung
atau stroke.
Kadar kolesterol LDL yang baik <
130, dan makin rendah makin baik.
Jenis lemak dan minyak
Minyak goreng
Minyak goreng berfungsi sebagai
penghantar panas, penambah rasa gurih,
dan penambah nilai kalori bahan pangan.
Mutu minyak goreng ditentukan oleh titik
asapnya, yaitu suhu pemanasan minyak
sampai terbentuk akrolein yang tidak
diinginkan dan dapat menimbulkan rasa
gatal pada tenggorokan.
Makin tinggi titik asap, makin baik mutu
minyak goreng tersebut. Titik asap suatu
minyak goreng tergantung dari kadar
gliserol bebas
Mentega
Lemak dari susu dapat dipisahkan dari
komponen lain dengan baik melalui proses
pengocokan atau churning yaitu proses
pemecahan emulsi minyak dalam air.
Mentega merupakan emulsi air dalam
minyak dengan kira-kira 18% air
terdispersi di dalam 80% lemak dengan
sejumlah kecil protein yang bertindak
sebagai zat pengemulsi (emulsifier)
Margarin
Margarin merupakan pengganti
mentega dengan rupa, bau,
konsistensi, rasa, dan nilai gizi
hampir sama.
Margarin juga merupakan emulsi air
dalam minyak, dengan persyaratan
mengandung tidak kurang 80%
lemak.
Lemak yang digunakan dapat berasal
dari lemak hewani atau nabati
Lemak hewani yang digunakan
biasanya lemak babi atau lemak
sapi, sedangkan lemak nabati yang
digunakan adalah minyak kelapa,
minyak kelapa sawit, minyak kedelai,
dan minyak biji kapas.
Lemak dimurnikan dahulu, kemudian
dihidrogenasi sampai mendapat
konsistensi yang diinginkan. Lemak
diaduk, diemulsikan dengan susu skim
yang telah dipasteurisasi, dan diinokulasi
dengan bakteri yang sama seperti pada
pembuatan mentega. Sesudah diinokulasi,
dibiarkan 12-24 jam sehingga terbentuk
emulsi sempurna. Bahan lain yang
ditambahkan adalah garam, Na-benzoat,
dan vitamin A.
Shortening atau Mentega
Putih
Shortening adalah lemak padat yang
mempunyai sifat plastis dan kestabilan
tertentu, umumnya berwarna putih
sehingga sering disebut mentega putih
Bahan ini diperoleh dari hasil
pencampuran dua atau lebih lemak
dengan cara hidrogenasi.
Mentega putih ini banyak digunakan
dalam pembuatan cake dan kue yang
dipanggang
Fungsinya adalah untuk memperbaiki cita
rasa, struktur, tekstur, keempukan, dan
memperbesar volume roti/kue
Kerusakan Lemak
Kerusakan lemak terutama disebabkan oleh
timbulnya bau dan rasa tengik yang disebut
proses ketengikan
Penyebab kerusakan lemak:
Penyerapan bau (tainting)
Minyak dan lemak bersifat mudah menyerap
bau. Oleh karena itu, bahan pembungkus
tidak boleh menyerap lemak. Apabila bahan
pembungkus dapat menyerap lemak, maka
akan terjadi oksidasi lemak yang
menyebabkan lemak menjadi berbau
Ketengikan hidrolisis (hydrolytic rancidity)
Ketengikan minyak dapat disebabkan oleh reaksi
hidrolisis. Dengan adanya air, lemak dapat
terhidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak
(yang disebut asam lemak bebas)
Reaksi ini dipercepat oleh:
Panas
Reaksi hidrolisis ini terjadi pada proses deep
frying yang dilakukan pada suhu tinggi
Enzim lipase
Enzim lipase aktif pada suhu hangat. Contoh:
Apabila butter disimpan pada suhu hangat,
maka asam butirat menjadi bebas, sehingga
menyebabkan bau tengik
Apabila whipping cream disimpan lama, maka
asam butirat menjadi bebas, sehingga
Oksidasi dan ketengikan
Kerusakan lemak yang utama adalah
timbulnya bau dan rasa tengik yang
disebut proses ketengikan. Hal ini
disebabkan oleh proses otooksidasi radikal
asam lemak tidak jenuh dalam minyak.
Otooksidasi dimulai dengan pembentukan
faktor-faktor yang dapat mempercepat
reaksi seperti cahaya, panas, peroksida
lemak atau hidroperoksida, logam-logam
berat, dan enzim-enzim lipoksidase.
Pencegahan ketengikan
Proses ketengikan sangat dipengaruhi oleh
adanya prooksidan dan antioksidan.
Prooksidan akan mempercepat terjadinya
oksidasi, sedangkan antioksidan akan
menghambatnya.
Penyimpanan lemak yang baik adalah
dalam tempat tertutup yang gelap dan
dingin. Wadah lebih baik terbuat dari
aluminium atau stainless steel, lemak
harus dihindarkan dari logam besi atau
tembaga. Adanya antioksidan dalam
lemak akan mengurangi kecepatan proses
ANALISIS LEMAK
Angka penyabunan : banyaknya miligram
KOH yang
dibutuhkan untuk menghidrolisis 1 gram lemak.
Besarnya angka penyabunan menunjukkan
berat molekul
rata-rata dari lemak/minyak.
Angka Iod : menunjukkan ketidakjenuhan
asam lemak.
Angka Iod: banyaknya gram iodin yang dapat
bereaksi dengan 100 gram lemak.
Angka asam : banyaknya mg KOH yang dapat
bereaksi dengan asam lemak bebas yang
terdapat dalam 1 gram lemak/minyak.
Saponifikasi dari
triasilgliserol
Jika lemak dihidrolisis dengan alkali
seperti NaOH atau KOH akan
dihasilkan gliserol dan garam dari
asam lemak, yaitu sabun. Proses ini
disebut penyabunan atau
saponifikasi.
Sabun yang terbuat dari NaOH
disebut sabun keras untuk mencuci,
dan yang terbuat dari KOH adalah
sabun lembut untuk mandi.
Saponifikasi dari
triasilgliserol