Komponen Minyak/Lemak
Hewani Nabati
Sterol Kolesterol Fitosterol
Asam lemak Dominan asam lemak jenuh Dominan asam lemak tidak jenuh
Wujud dalam suhu Padat (lemak hewan darat: Padat (lemak coklat dan stearin
ruang lemak susu, lemak babi, minyak sawit)
lemak sapi) Cair (minyak sawit, minyak
Cair (lemak hewan laut: kelapa, minyak jagung, dst)
minyak ikan paus, minyak ikan
cod, minyak ikan herring)
Sumber: Winarno (1997)
ASAM LEMAK
Lemak terdiri dari tiga asam lemak yang masing- masing
berikatan dengan gliserol melalui ikatan ester (suatu
ikatan antara gugus hidroksil dengan gugus karboksil).
Asam lemak pada dalam suatu molekul lemak bisa sama
ketiga-tiganya, atau bisa terdiri atas dua atau tiga jenis
asam lemak yang berlainan.
Asam lemak yang ditemukan di alam pada umumnya
merupakan asam monokarboksilat tidak bercabang dan
memiliki jumlah atom karbon rangkap
Asam lemak memiliki jumlah atom C genap, yaitu dari
C2-C30 dalam bentuk bebas atau ester dengan gliserol
C>12 tidak larut dalam air (C12 dan C14 sedikit
menguap), C4-C10 dapat menguap
Asam lemak
‘R’ adalah simbol gugus alkil yang merupakan bagian rantai
panjang pada asam lemak.
Terdapat dua macam trigliserida :
- Trigliserida sederhana = tersusun atas 3 asam lemak yang identik.
- Trigliserida campuran = tersusun atas 2 atau 3 asam lemak yang
berbeda.
H O H O
H C O C R1 H C O C R1
O O
R1 H O C R2
H C O C C
O O
H C O C R1 H C O C R3
H H
O O
Tristearin Stearopalmitolein
H H
Polyunsaturated fatty acids
Terdapat 1 atau lebih ikatan rangkap
Asam lemak berdasarkan jumlah ikatan rangkap terbagi
menjadi 3, yaitu:
1.Mono-unsaturated fatty acid : asam lemak yang memiliki
satu ikatan rangkap, contoh: asam oleat
2.Di-unsaturated fatty acid : asam lemak yang memiliki lebih
dari satu ikatan rangkap, contoh: asam linoleat
3.Polyunsaturated fatty acid : asam lemak yang memiliki
ikatan rangkap lebih dari 2
Asam lemak tidak jenuh rentan terhadap perubahan-
perubahan kimia: oksidasi, polimerisasi, dan hidrogenasi
Penamaan Asam Lemak
Penulisan menggunakan kode sederhana, yaitu Cn:m
N : menyatakan jumlah atom karbon
M : menyatakan jumlah ikatan rangkap
Asam lemak jenuh akan memiliki m=0
Contoh:
C18:1 (asam oleat) memiliki 18 atom C dan 1 ikatan rangkap
C16:0 (asam palmitat) memiliki 16 atom C dan 0 ikatan
rangkap
As. Linoleat
Beberapa Asam Lemak Yang Penting
H H
H C OH H C OH
O
H OH H O C R
C C
O O
H C O C R H C O C R
H H
Monogliserida Digliserida
SUMBER MINYAK/LEMAK
Sumber Asam Lemak Dominan Asam Lemak
Jenuh Tidak Jenuh
Jagung As. Linoleat (56%) & As. 13 87
Oleat (29%)
Kedelai As. Linoleat (53%) & As. 15 85
Oleat (25%)
Sawit As. Palmitat (32-47%) & 48 52
As. Oleat (38-50%)
Inti sawit As. Laurat (41-55%)* 78 22
Kelapa As. Laurat (52%) 92 8
Susu sapi C<14 (33%) terutama 60 40
As. Butirat
Lemak sapi As. Palmitat (27%) & As. 60 40
Stearat (13%)
Sumber: Fardiaz (2006)
* Hasil perhitungan
SABUN DAN SURFAKTAN
Reaksi Penyabunan
FUNGSI-FUNGSI BAHAN BAKU
Karakteristik Nilai
Bobot Jenis 0,425 – 0,541 g/ml
pH 10,71 – 10,73
Stabilitas Emulsi 65 – 66,56 %
Detergency 51,65 – 59,07 %
Bahan tak terlarut 2,70 – 3,63 %
Tekstur Granula
Warna Putih
Aplikasi surfaktan MES
(untuk deterjen bubuk dan cair)
Bahan baku Shampoo
Produk shampoo pada berbagai konsentrasi gelatin
Aplikasi surfaktan pada produk sabun dan shampo
Tabel. Contoh penggunaan emulsifier pada industri pangan
H C O C R1
O
H O C R1
C
O-
H C O P OCH2CH2N+(CH3)3
O
H
Lesitin
TERIMAKASIH