Pengertian dan Struktur Lemak – Jika pada topik-topik sebelumnya kalian telah belajar
tentang polimer, karbohidrat, dan protein, pada topik kali ini kalian akan belajar tentang
lemak dan asam lemak. Tentu kalian sudah sering mendengar kata lemak. Bukankah teman-
temanmu yang berbadan gemuk seringkali dikatakan kelebihan lemak? Ya, itu memang
benar. Konsumsi lemak yang berlebihan dan tidak diiringi dengan aktivitas atau olahraga
yang cukup akan menyebabkan penimbunan lemak di dalam tubuh. Penimbunan lemak inilah
yang mengakibatkan kegemukan. Agar kalian lebih tahu tentang lemak, yuk simak topik ini
dengan baik.
◈ ◈ ◈ PENGERTIAN LEMAK ◈ ◈ ◈
Lemak (lipid) merupakan senyawa yang tidak dapat larut dalam air. Secara umum istilah
lemak merujuk pada lipid yang berwujud padat, sedangkan minyak merujuk pada lipid yang
berwujud cair pada suhu ruang. Jika ditinjau dari struktur molekulnya, lemak adalah suatu
trigliserida, yaitu ester dari gliserol dengan asam-asam karboksilat suku tinggi. Asam
karboksilat yang membentuk lemak ini disebut juga dengan asam lemak.
◈ ◈ ◈ STRUKTUR LEMAK ◈ ◈ ◈
Tata nama senyawa lemak didasarkan pada nama asam lemak yang terikat pada gliserol.
Untuk penamaan secara trivial, yaitu dengan memberi awalan tri dan asamnya diberi
akhiranin.
Contoh:
Senyawa lemak di atas terdiri dari 3 asam lemak yang sama yaitu asam stearat, senyawa
tersebut dinamakan gliseril tristearat atau tristearin.
Atom-atom C pada gliserol diberi simbol-simbol α, β, γ. Jika ketiga asamnya berbeda, perlu
disebutkan masing-masing nama asam tersebut sesuai dengan tempatnya pada atom C dengan
penambahan akhiran –o pada gliserolnya, sedangkan untuk asam lemak terakhir diberi
akhiran –in seperti pada lemak sederhana.
Jika ada asam yang sama, maka penamaannya dengan menyebutkan radikal asam yang
tak sama terlebih dahulu dengan ditambah akhiran – o, sedang radikal asam lainnya
disebutkan dengan memberi awalan di-.
Contoh:
Senyawa lemak tersebut dinamakan gliseril palmito stearo oleat atau α-palmito β-stearo γ-
oleat.
Perbedaan utama antara minyak dan lemak adalah pada konsistensi masing-masing
zat pada temperatur kamar.
Dalam keadaan murni, baik minyak maupun lemak berwarna kuning pucat, kecuali
minyak nabati kadang berwarna hijau karena mengandung klorofil.
Massa jenis lebih kecil dari air serta tidak larut di dalamnya.
Lemak maupun minyak larut dalam eter, bensin, karbon disulfida, karbon tetraklorida,
dan sedikit larut dalam alkohol.
a. Hidrolisis
Bila lemak atau minyak dihidrolisis, maka akan diperoleh gliserol dan asam lemak.
b. Oksidasi
Oksidasi pada senyawa lemak dapat mengakibatkan perubahan tertentu sehingga
menimbulkan bau dan rasa tak enak. Peristiwa oksidasi yang menghasilkan zat dengan bau
serta rasa tak enak yang bersifat spesifik ini disebut ransiditas/tengik.
c. Hidrogenasi
Minyak-minyak yang mengandung asam-asam lemak tak jenuh dapat dibuat menjadi padat
dengan cara hidrogenasi (membuat jenuh ikatan-ikatan rangkapnya).
d. Pembentukan Akrolein
Jika minyak atau lemak dipanaskan pada suhu sangat tinggi, maka dapat terjadi pelepasan
senyawa akrolein, yakni produk dehidrasi dari gliserol.
Sekarang, kalian tentu sudah paham tentang topik ini. Agar pemahaman kalian bertambah,
yuk kerjakan latihan soal-soal yang ada.
Sumber : http://rumus-kimia.com/pengertian-dan-struktur-lemak/
Pengertian Lemak, Struktur, Sifat, Contoh, Identifikasi, Kimia - Lemak tersusun dari asam-
asam lemak dan suatu polihidroksi (gliserol). Asam lemak adalah asam karboksilat rantai
panjang yang dapat mengandung ikatan rangkap (tidak jenuh) dan jenuh. Lemak yang
mengandung ikatan rangkap dinamakan minyak. Lemak dan minyak berfungsi sebagai
cadangan energi metabolit. Konsumsi lemak tak jenuh, seperti minyak kelapa sawit
dapat mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh. Lemak dan minyak dapat dihidrolisis
Lemak digolongkan ke dalam kelompok lipid, yaitu golongan senyawa bioorganik yang
tidak larut dalam pelarut polar, misalnya air, namun dapat larut oleh pelarut non polar,
Lemak merupakan triester dari gliserol dan asam-asam karboksilat rantai panjang (yang
disebut trigliserida).
Lemak adalah suatu ester alam yang berasal dari hewan dan tanaman. Lemak yang
berasal dari tanaman (lemak nabati) disebut minyak, walaupun ada juga sebagian
minyak dari hewan, misalnya minyak ikan. Lemak dan minyak digolongkan ke dalam
kelompok lipid. Kandungan kimia lemak dan minyak sama, tetapi wujud fisiknya
Lemak Minyak
Lemak dan minyak tersusun dari gliserol dan asam-asam lemak. Gliserol adalah suatu
Asam lemak adalah asam karboksilat yang memiliki rantai panjang (jumlah atom karbon
berkisar antara 12–22). Contoh beberapa asam lemak diuraikan dalam tabel berikut.
Titik
Nama Struktur Rum
Lele
h
(°C)
Asam C11H
44
laurat COO
Asam C13H
58
miristat COO
Asam
C15H
palmita 63
COO
t
Asam C17H
72
stearat COO
Titik Leleh
Nama Struktur
(°C)
Asam
32
palmitoleat
Asam
16
oleat
Asam
–5
linolenat
Asam
–11
linoleat
Lemak dan minyak merupakan suatu ester karena dibentuk melalui reaksi esterifikasi
antara alkohol (gliserol) dan asam karboksilat (asam lemak). Misalnya, lemak gliseril
tristearat (lemak hewani) merupakan ester dari molekul gliserol dan tiga molekul asam
tinggi. Adapun minyak umumnya tersusun dari asam lemak tidak jenuh yang memiliki
titik leleh rendah sehingga minyak cenderung berwujud cair pada suhu kamar.
Titik leleh yang rendah dari minyak disebabkan adanya ikatan rangkap. Ikatan rangkap ini
Ketidakjenuhan lemak dan minyak dapat ditentukan dengan cara adisi kuantitatif iodin
terhadap ikatan rangkapnya. Metode ini dikenal dengan istilah penentuan bilangan iodin
(BI). Makin besar bilangan iodin, makin banyak ikatan rangkap dalam minyak atau lemak.
Sifat-sifat lemak mirip dengan ester. Di samping itu, karena yang membedakan lemak
dan minyak adalah jenis asam-asam lemak yang terikat pada gliserol maka sifat-sifat
Jika lemak dihidrolisis akan terurai menjadi asam-asam lemak dan gliserol. Misalnya,
garam dari asam lemak atau sabun. Proses ini dinamakan safonifikasi atau penyabunan.
Sabun yang terbentuk dapat digumpalkan dengan garam dapur dan dimurnikan dengan
cara dicuci dengan air. Gliserol sebagai hasil samping juga dapat dimurnikan dengan cara
distilasi.
Oleh karena minyak banyak mengandung ikatan rangkap maka minyak dapat dijenuhkan
dengan cara reaksi adisi pada ikatan rangkapnya. Hal ini dilakukan pada pembuatan
mentega di industri. Mentega asli mengandung gliseril tributirat. Mentega buatan atau
margarin dibuat melalui pengolahan minyak cair menjadi lemak melalui reaksi adisi
gas H2 dengan bantuan katalis logam nikel pada suhu dan tekanan tinggi. Persamaan
kimianya:
Ikatan rangkap pada minyak dapat dioksidasi. Reaksi oksidasi yang terkendali pada
minyak merupakan proses yang terjadi pada pengerasan cat. Oksidasi yang tidak
Asam karboksilat yang menyusun lemak umumnya tidak bercabang. Hal yang lebih
menarik adalah bahwa semua asam-asam karboksilat yang menyusun lemak dan minyak
umumnya memiliki jumlah atom karbon genap (14, 16, 18, dan 20).
Oleh karena lemak hanya dibedakan oleh gugus asam karboksilat yang terikat pada
lemak maka tatanama lemak juga didasarkan pada turunan asam karboksilat tersebut.
Contoh:
Gabungan gliserol dan asam tristearat diberi nama tristearin. Gabungan gliserol dan
asam tripalmitat diberi nama tripalmitin. Selain tata nama tersebut, penamaan lemak
Contoh:
Gabungan gliserol dan asam stearat dinamakan gliseril tristearat. Gabungan gliserol dan
asam palmitat dinamakan gliseril tripalmitat. Secara umum lemak dan minyak diberi
nama trigliserida.
Anda sekarang sudah mengetahui Lemak. Terima kasih anda sudah berkunjung ke
Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Sunarya, Y. dan A. Setiabudi. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Kimia 3 : Untuk Kelas XII
Sumber : http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2013/10/pengertian-lemak-struktur-sifat-
contoh.html