Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara umum senyawa yang disebut lipid biasanya di artikel sebagai suatu senyawa yang
dalam pelarut tidak larut dalam air, namun larut dalam organic. Contohnya benzene, eter, dan
kloroform. Suatu lipid terusun atas asam lemak dan gliserol. Berbagai kelas lipid dihubungkan satu
sama lain berdasarkan komponen dasarnya, sumber penghasilnya, kandungan asam lemaknya,
maupun sifat-sifat kimianya. Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa
sederhana lainnya (seperti ester lilin, trigliserida, steril ester dan fosfolipid), kombinasi dengan
karbohidrat (glikolipid), kombinasi dengan protein (lipoprotein). Lipid yang sangat bervariasi
struktur dan fungsinya, mulai dari volatile sex pheromones sampai karet alam. Berdasarkan
komponen dasarnya, lipid terbagi ke dalam lipid sederhana (simple lipid), lipid meajemuk
(compound lipid), dan lipid turunan (derived lipid).

Berdasarkan sumbernya, lipid dikelompokan sebagai lemak hewan (animal fst), lemak susu
(milk fat), minyak oil(fish oil), dll. Klasifikasi lipid ke dalam lipid majemuk karena lipid tersebut
mengandung asam lemak yang dapat disabunkan, sedangkan lipid sederhana tidak mengandung
asam lemak dan tidak dapat di sebunkan. Lipid seperti lilin (wax), lemak, minyak, dan fosfolipid
adalah ester yang jika dihidrolisis dapat menghasilkan asam lemak dan senyawa lainnya termasuk
alcohol. Steroid tidak mengandung asam lemak dan tidak dapat dihidrolisis. Lipid berperan penting
dalam komponen struktur membran sel. Lemak dan minyak dalam bentuk trigliserol sebagai sumber
penyimpan energy, lapisam pelindung, dan insulator organ-organ tubuh beberapa jenis lipid
berfungsi sebagai sinyal kimia, pigmen, juga sebagai vitamin, dan hormone. Fosfolipid memiliki
seperti trigliserida. Bedanya, pada fosfolipid satu asam lemaknya digantikan oleh gugus fosfat yang
mengikat gugus alcohol yang mengandung nitrogen, contohnya yaitu fosfatidiletanolamin(sefalin),
fosfatidikolin (lesitin), dan fosfatidilserin. Sebagian besar lemak dan minyak di alam terdiri 98-99%
trigliserida. Trigliserida adalah suatu ester gliserol. Trigiliserida terbentuk dari 3 asam lemak dan
gliserol. Apabila terdapat satu asam lemak dalam ikatan dengan gliserol maka dinamakan
monogliserida. Lipid adalah molekul-molekul biologis yang tidak larut di dalam air tetapi larut
dalam pelarut-pelarut organic.
1.2 Rumusan Masalah
BAB II

PEMBAHASAN

II.1 PENGERTIAN LIPID

Lipid adalah senyawa organik yang diperoleh dari proses dehidrogenasi endotermal
rangkaian hidrokarbon,tidak larut dalam air tetapi larut dalam etanol, eter,kloroform.lipid bersifat
amfifilik, artinya lipid mampu membentuk struktur seperti vesikel, liposom, atau membran lain
dalam lingkungan basah. Lipid dapat dibagi ke dalam delapan kategori: asil lemak, gliserolipid,
gliserofosfolipid, sfingolipid, sakarolipid, dan poliketida (diturunkan dari kondensasi subsatuan
ketoasil), serta lipid sterol dan lipid prenol (diturunkan dari kondensasi subsatuan
isoprena).Meskipun istilah lipid kadang-kadang digunakan sebagai sinonimdari lemak. Lipid juga
meliputimolekul-molekul seperti asam lemak dan turunan turunannya (termasuk trigliserida,
digliserida, monogliserida dan fosfolipid, juga metabolit yang mengandung sterol, seperti kolesterol.
Meskipun manusia dan mamalia memiliki metabolisme untuk memecah dan membentuk
lipid,beberapa lipid tidak dapat dihasilkan melalui cara ini dan harus diperoleh melalui makanan.
II.2 Klasifikasi Lipid

Menurut sifat kimia (berdasarkan atas reaksinya dengan basa kuat ):

1. Lipid tersabunkan (hidrolisis dengan basa)(latin; sapo, soap-sabun-garam asam lemak )


contohnya adalah TAG (triasil gliserol) dan fosfolipid.
2. Lipid tak tersabunkan . contohnya :sterol (kolesterol), vitamin yang larut dalam lemak.

Menurut Bloor :

1. Lipid sederhana contohnya : fat/minyak (TAG/trigliserida) jika dihisrolisis menghasilkan asam


lemak dan gliserol.
2. Lipid kompleks, contohnya: fosfolipid dan glikolipid
Fosfolipid +H2O menghasilkan asam lemak +alcohol + asam fosfat + senyawa nitrogen .
Glikolipid + H2O menghasilkan asam lemak + karbohidrat +sfingosin
3. Lipid turunan adalah senyawa-senyawa yang dihasilkan bila lipid seerhana dan lipid kompleks
mengalami hidrolisis. Contohnya : asam lemak, gliserol, alcohol padat, aldehid, keton bodies.

II.3 Fungsi dan Struktur lipid

Struktur lipid antara lain :


1. Lipid-fat/minyak
Disebut trigliserida =triasil gliserol = ester asam lemak atau lemak netral (‘true
fat’)merupakan ester gliserol dengan 3 asam lemak berbeda (R,R’,R”)
Jika ketiga asam lemaknya sama (R=R’=R”) disebut lipid sederhana (R= asam palmitat
“tripalmitol gliserol=tripalmitin”, R = asam stearate”tristeroil gliserol = tristearin’) jika asam
lemaknya tidak sama disebut lipid majemuk
Asam lemak yang terikat pada gliserol dapat dihisrolisis secara enzimatik (lipase) atau
dengan basa panas (saponifikasi)-gliserol dan garam asam lemak (sabun).

2. Gliserofosfolipid atau Gliserol fosfatida


Struktur umum dari lipid majemuk (1,2-diasil gliserol)
Memiliki gugus fosfat yang teresterifikasi pada C nomor 3 dari gliserol
Contohnya; fofatidil kolin (listin), spingomelin.
fungsi lipid di antaranya:
1. .Sebagai penyusun struktur membran sel
Dalam hal ini lipid berperan sebagai barier untuk sel dan mengatur aliran material-
material.

2. Sebagai cadangan energi


Lipid disimpan sebagai jaringan adipose.

3. Sebagai hormon dan vitamin


Hormon mengatur komunikasi antar sel, sedangkan vitamin membantu regulasi
proses-proses biologis.

II.4 Jenis-jenis lipid


Terdapat beberapa jenis lipid yaitu:
1. Asam lemak, terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh
2. Gliserida, terdiri atas gliserida netral dan fosfogliserida
3. Lipid kompleks, terdiri atas lipoprotein dan glikolipid
4. Non gliserida, terdiri atas sfingolipid, steroid dan malam

1. Asam lemak

Asam lemak merupakan asam monokarboksilat rantai panjang. Adapun rumus umum dari
asam lemak adalah:

CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH

Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24. Ada dua macam asam

lemak yaitu:

1. Asam lemak jenuh (saturated fatty acid) Asam lemak ini tidak memiliki ikatan rangkap

dan hanya mempunyai ikatan tunggal atom karbon, dimana masing-masing atom C ini akan

berikatan dengan atom H.contoh : asam stearate

2. Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid) Asam lemak ini memiliki satu atau lebih
ikatan rangkap. Asam lemak tidak jenu tunggal (mono unsaturated fatty acid/ MUFA)
merupakan asam lemak yang selalu mengandung satu ikatan rangkap antara dua atom C
dengan kehilangan dua atom H. contoh : asam oleat 18: 1(omega 9). Sumber MUFA :
Lemak nabati : minyak zaitun, buah alpukat , kacang-kacangan, dan biji-bijian
Lemak hewani : lemak babi, lemak sapi
Asam lemak tidak jenuh poli (poly unsaturated fatty acid / pufa) merupaka asam lemak
tidak jenuh yang mempunyai ikatan rangkap yang banyak (mengandung dua / lenih ikatan
rangkap ).
Contoh PUFA :
Asam lemak linoleat (C18:2) omega 6 à ikatan rangkap 2
Asam lemak linolenat (C18:3) omega 3 à ikatan rangkap 3
Asam lemak arakidonat (C20:4) omega 6 à ikatan rangkap 4
Semakin banyak mengandung asam lemak tidak jenuh, konsistensi lemak semakin lunak dan
dapat pula berbentuk cair, sehingga disebut minyak. Sumber PUFA antara lain alpukat, kacang-
kacangan, lemak ayam, minyak jagung, dan kacang kedelai.

Struktur asam lemak jenuh

Struktur asam lemak tak jenuh

Asam-asam lemak penting bagi tubuh

Simbol Nama
Struktur Keterangan
numerik Umum
Sering terikat dengan atom N
Asam terminal dari membran
14:0 CH3(CH2)12COOH
miristat plasma bergabung dengan
protein sitoplasmik
Asam Produk akhir dari sintesis
16:0 CH3(CH2)14COOH
palmitat asam lemak mamalia
Asam
16:1D9 CH3(CH2)5C=C(CH2)7COOH
palmitoleat
Asam
18:0 CH3(CH2)16COOH
stearat
18:1D9 Asam oleat CH3(CH2)7C=C(CH2)7COOH
Asam
18:2D9,12 CH3(CH2)4C=CCH2C=C(CH2)7COOH Asam lemak esensial
linoleat
Asam
18:3D9,12,15 CH3CH2C=CCH2C=CCH2C=C(CH2)7COOH Asam lemak esensial
linolenat
Assam Prekursor untuk sintesis
20:4D5,8,11,14 CH3(CH2)3(CH2C=C)4(CH2)3COOH
arakhidonat eikosanoid

Asam stearat Asam oleat


Asam arakhidonat

Beberapa contoh struktur asam lemak

2. Gliserida

 Griselda netral

Gliserida netral adalah ester antara asam lemak dengan gliserol. Fungsi dasar dari gliserida
netral adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau minyak). Setiap gliserol mungkin
berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol berikatan dengan 1
asam lemak disebut monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak disebut digliserida dan jika
berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan trigliserida. Trigliserida merupakan cadangan energi
penting dari sumber lipid.
Lemak dan minyak keduanya merupakan trigliserida. Adapun perbedaan sifat secara umum

dari keduanya adalah:

1. Lemak

- Umumnya diperoleh dari hewan

- Berwujud padat pada suhu ruang

- Tersusun dari asam lemak jenuh

2. Minyak

- Umumnya diperoleh dari tumbuhan

- Berwujud cair pada suhu ruang

- Tersusun dari asam lemak tak jenuh

 Fosfogliserida (fosfolipid)

Fospolipid yang merupakan produk alam dari lipid  adalah lipid  yang mengandung gugus ester
fosfat. Salah satu tipe dari fosfolipid yang erat hubungannya dengan lemak dan minyak adalah
fosfogliserida. Fosfogliserida merupakan senyawa yang mengandung ester asam lemak pada dua
posisi gliseril dengan suatu ester fosfat pada posisi ketiga. Senyawa ini juga memiliki sifat
distinctive hal ini disebabkan molekul-molekulnya yang mempunyai dua ekor hidrofobik  dan gugus
hidrofik yang bersifat sangat polar-ion dipolar. Karena sifatnya fosfogliserida yang kita sebutkan
diatas, maka fosfogliserida  merupakan zat pengemulsi yang sangat bagus karena sifatnya yang
surfaktan netral.Lipid dapat mengandung gugus fosfat. Lemak termodifikasi ketika fosfat mengganti
salah satu rantai asam lemak.
Penggunaan fosfogliserida adalah:

1. Sebagai komponen penyusun membran sel

2. Sebagai agen emulsi

Struktur dari fosfolipid


Fosfolipid bilayer (lapisan ganda) sebagai penyusun membran sel

II.3 Lipid kompleks

Lipid kompleks adalah kombinasi antara lipid dengan molekul lain. Yang termasuk lipid

kompleks adalah lipid yang terdapat dalam alam bergabung dengan senyawa lain,  misalnya dengan

protein atau dengan karbohidrat. Ikatan antara lipid dengan protein disebut lipoprotein, terdapat

dalam plasma darah. Bagian lipid dalam lipoprotein pada umumnya adalah trigliserida, fosfolipid

atau kolesterol. Lipoprotein ini biasanya digolongkan dalam protein gabungan. Oleh karena dalam

lipid lipoprotein itu berbeda jenis dan mutunya, maka lipoprotein berbeda pula sifat-sifat fisiknya,

misalnya berat jenis, besar partikel dan muatan listrik. Karena perbedaan sifat fisika ini, beberapa

jenis lipoprotein dapat dipisahkan satu dengan yang lain, misalnya dengan ultrasentrifius atau

elektroforesis.

 Lipoprotein

Lipoprotein merupakan gabungan antara lipid dengan protein.

Gabungan lipid dengan protein (lipoprotein) merupakan contoh dari lipid kompleks Ada 4 klas
mayor dari lipoprotein plasma yang masing-masing tersusun atas beberapa jenis lipid, yaitu:
Perbandingan komposisi penyusun 4 klas besar lipoprotein

1. Kilomikron
Kilomikron berfungsi sebagai alat transportasi trigliserid dari usus ke jaringan
lain, kecuali ginjal
2. VLDL (very low - density lypoproteins)
VLDL mengikat trigliserid di dalam hati dan mengangkutnya menuju jaringan
lemak
3. LDL (low - density lypoproteins)
LDL berperan mengangkut kolesterol ke jaringan perifer
4. HDL (high - density lypoproteins)
HDL mengikat kolesterol plasma dan mengangkut kolesterol ke hati.
II.4 Lipid non gliserida

Lipid jenis ini tidak mengandung gliserol. Jadi asam lemak bergabung dengan molekul-

molekul non gliserol. Yang termasuk ke dalam jenis ini adalah sfingolipid, steroid, kolesterol dan

malam.

 Sfingolipid

Sifongolipid adalah fosfolipid yang tidak diturunkan dari lemak. Penggunaan primer dari

sfingolipid adalah sebagai penyusun selubung mielin serabut saraf. Pada manusia, 25% dari lipid

merupakan sfingolipid.

Struktur kimia sfingomielin (perhatikan 4 komponen penyusunnya)

 Kolesterol

Selain fosfolipid, kolesterol merupakan jenis lipid yang menyusun membran plasma.

Kolesterol juga menjadi bagian dari beberapa hormon.

Kolesterol berhubungan dengan pengerasan arteri. Dalam hal ini timbul plaque pada dinding

arteri, yang mengakibatkan peningkatan tekanan darah karena arteri menyempit, penurunan

kemampuan untuk meregang. Pembentukan gumpalan dapat menyebabkan infark miokard dan

stroke.

Struktur dasar darikolesterol


Kolesterol merupakan bagian dari membran sel

a. Steroid

Beberapa hormon reproduktif merupakan steroid, misalnya testosteron dan

progesteron.

Progesteron dan testosteron

Steroid lainnya adalah kortison. Hormon ini berhubungan dengan proses

metabolisme karbohidrat, penanganan penyakit arthritis rematoid, asthma, gangguan

pencernaan dan sebagainya.

Kortison

b. Malam/lilin (waxes)

Malam tidak larut di dalam air dan sulit dihidrolisis. Malam sering digunakan

sebagai lapisan pelindung untuk kulit, rambut dan lain-lain. Malam merupakan ester

antara asam lemak dengan alkohol rantai panjang.


Ester antara asam lemak dengan alkohol membentuk malam

A. Metabolisme lipid

Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu

trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari pencernaan lipid

adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa monogliserid. Karena larut

dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati. Asam-asam lemak rantai pendek

juga dapat melalui jalur ini.

Struktur miselus. Bagian polar berada di sisi luar, sedangkan bagian non polar

berada di sisi dalam

Sebagian besar asam lemak dan monogliserida karena tidak larut dalam air, maka diangkut
oleh miselus (dalam bentuk besar disebut emulsi) dan dilepaskan ke dalam sel epitel usus
(enterosit). Di dalam sel ini asam lemak dan monogliserida segera dibentuk menjadi trigliserida
(lipid) dan berkumpul berbentuk gelembung yang disebut kilomikron. Selanjutnya kilomikron
ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan bermuara pada vena kava, sehingga bersatu dengan
sirkulasi darah. Kilomikron ini kemudian ditransportasikan menuju hati dan jaringan adiposa.
Struktur kilomikron. Perhatikan fungsi kilomikron sebagai pengangkut trigliserida

Simpanan trigliserida pada sitoplasma sel jaringan adiposa

Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah menjadi asam-asam
lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan gliserol tersebut, dibentuk kembali menjadi
simpanan trigliserida. Proses pembentukan trigliserida ini dinamakan esterifikasi. Sewaktu-waktu
jika kita membutuhkan energi dari lipid, trigliserida dipecah menjadi asam lemak dan gliserol,
untuk ditransportasikan menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi. Proses pemecahan lemak
jaringan ini dinamakan lipolisis. Asam lemak tersebut ditransportasikan oleh albumin ke jaringan
yang memerlukan dan disebut sebagai asam lemak bebas (free fatty acid/FFA).

Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah asam lemak dan
gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak mengalami
esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida sebagai cadangan energi
jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi dari karbohidrat barulah asam
lemak dioksidasi, baik asam lemak dari diet maupun jika harus memecah cadangan trigliserida
jaringan. Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan lipolisis.

Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan asetil KoA.
Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme karbohidrat dan protein, asetil KoA
dari jalur inipun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat sehingga dihasilkan energi. Di sisi lain,
jika kebutuhan energi sudah mencukupi, asetil KoA dapat mengalami lipogenesis menjadi asam
lemak dan selanjutnya dapat disimpan sebagai trigliserida.
Beberapa lipid non gliserida disintesis dari asetil KoA. Asetil KoA mengalami
kolesterogenesis menjadi kolesterol. Selanjutnya kolesterol mengalami steroidogenesis membentuk
steroid. Asetil KoA sebagai hasil oksidasi asam lemak juga berpotensi menghasilkan badan-badan
keton (aseto asetat, hidroksi butirat dan aseton). Proses ini dinamakan ketogenesis

Diet Trigliserida

Esterifikasi Lipolisis Steroid

Asam lemak
Steroidogenesis
ATP

Lipid Lipogenesis Oksidasi


Gliserol Kolesterogenesis
beta

Karbohidrat Kolesterol
Siklus asam

Asetil-KoA+ ATP
sitrat

Protein
H2O

Ketogenesis
hidroksi butirat
 Metabolisme gliserol
Gliserol sebagai hasil hidrolisis lipid (trigliserida) dapat menjadi sumber energi. Gliserol ini
selanjutnya masuk ke dalam jalur metabolisme karbohidrat yaitu glikolisis. Pada tahap awal,
gliserol mendapatkan 1 gugus fosfat dari ATP
membentuk gliserol 3-fosfat. Selanjutnya senyawa ini masuk ke dalam rantai respirasi membentuk
dihidroksi aseton fosfat, suatu produk antara dalam jalur glikolisis.

Reaksi-reaksi kimia dalam metabolisme gliserol

 Oksidasi asam lemak (oksidasi beta)


Untuk memperoleh energi, asam lemak dapat dioksidasi dalam proses yang dinamakan
oksidasi beta. Sebelum dikatabolisir dalam oksidasi beta, asam lemak harus diaktifkan terlebih
dahulu menjadi asil-KoA. Dengan adanya ATP dan Koenzim A, asam lemak diaktifkan dengan
dikatalisir oleh enzim asil-KoA sintetase (Tiokinase).

Aktivasi asam lemak menjadi asil KoA

Asam lemak bebas pada umumnya berupa asam-asam lemak rantai panjang. Asam lemak
rantai panjang ini akan dapat masuk ke dalam mitokondria dengan bantuan senyawa karnitin,
dengan rumus (CH3)3N+-CH2-CH(OH)-CH2-COO-.
FFA
Asil karnitin

KoA

Karnitin palmitoil
transferase II

sintetase
Asil-KoA
Asil-KoA

Asil-KoA
Karnitin

Asil-KoA
Karnitin
Beta oksidasi

Karnitin palmitoil
transferase I
Karnitin

Asil karnitin
Asil karnitin

KoA

Membran mitokondria eksterna


Membran mitokondria interna

ATP + KoA AMP + PPi

Mekanisme transportasi asam lemak trans membran mitokondria melalui


mekanisme pengangkutan karnitin

Langkah-langkah masuknya asil KoA ke dalam mitokondria dijelaskan sebagai berikut:

 Asam lemak bebas (FFA) diaktifkan menjadi asil-KoA dengan dikatalisir oleh
enzim tiokinase.
 Setelah menjadi bentuk aktif, asil-KoA dikonversikan oleh enzim karnitin
palmitoil transferase I yang terdapat pada membran eksterna mitokondria menjadi
asil karnitin. Setelah menjadi asil karnitin, barulah senyawa tersebut bisa
menembus membran interna mitokondria.
 Pada membran interna mitokondria terdapat enzim karnitin asil karnitin
translokase yang bertindak sebagai pengangkut asil karnitin ke dalam dan karnitin
keluar.
 Asil karnitin yang masuk ke dalam mitokondria selanjutnya bereaksi dengan KoA
dengan dikatalisir oleh enzim karnitin palmitoiltransferase II yang ada di
membran interna mitokondria menjadi Asil Koa dan karnitin dibebaskan.
 Asil KoA yang sudah berada dalam mitokondria ini selanjutnya masuk dalam
proses oksidasi beta.

Dalam oksidasi beta, asam lemak masuk ke dalam rangkaian siklus dengan 5 tahapan proses
dan pada setiap proses, diangkat 2 atom C dengan hasil akhir berupa asetil KoA. Selanjutnya asetil
KoA masuk ke dalam siklus asam sitrat. Dalam proses oksidasi ini, karbon β asam lemak dioksidasi
menjadi keton.

Oksidasi karbon β menjadi keton

Keterangan:
Frekuensi oksidasi β adalah (½ jumlah atom C)-1

Jumlah asetil KoA yang dihasilkan adalah (½ jumlah atom C)

Oksidasi asam lemak dengan 16 atom C. Perhatikan bahwa setiap proses


pemutusan 2 atom C adalah proses oksidasi β dan setiap 2 atom C yang diputuskan
adalah asetil KoA.
 Sintesis asam lemak
Makanan bukan satu-satunya sumber lemak kita. Semua organisme dapat mensintesis asam
lemak sebagai cadangan energi jangka panjang dan sebagai penyusun struktur membran. Pada
manusia, kelebihan asetil KoA dikonversi menjadi ester asam lemak. Sintesis asam lemak sesuai
dengan degradasinya (oksidasi beta).

Sintesis asam lemak terjadi di dalam sitoplasma. ACP (acyl carrier protein) digunakan
selama sintesis sebagai titik pengikatan. Semua sintesis terjadi di dalam kompleks multi enzim-
fatty acid synthase. NADPH digunakan untuk sintesis.

Tahap-tahap sintesis asam lemak ditampilkan pada skema berikut.

Tahap-tahap sintesis asam lemak

 Penyimpanan lemak dan penggunaannya kembali


Asam-asam lemak akan disimpan jika tidak diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan energi. Tempat penyimpanan utama asam lemak adalah jaringan adiposa.
Adapun tahap-tahap penyimpanan tersebut adalah:
- Asam lemak ditransportasikan dari hati sebagai kompleks VLDL.
- Asam lemak kemudian diubah menjadi trigliserida di sel adiposa untuk
disimpan.
- Gliserol 3-fosfat dibutuhkan untuk membuat trigliserida. Ini harus tersedia
dari glukosa.
- Akibatnya, kita tak dapat menyimpan lemak jika tak ada kelebihan glukosa
di dalam tubuh.
Dinamika lipid di dalam sel adiposa. Perhatikan tahap-tahap sintesis dan
degradasi trigliserida

Jika kebutuhan energi tidak dapat tercukupi oleh karbohidrat, maka simpanan
trigliserida ini dapat digunakan kembali. Trigliserida akan dipecah menjadi gliserol
dan asam lemak. Gliserol dapat menjadi sumber energi (lihat metabolism
gliserol). Sedangkan asam lemak pun akan dioksidasi untuk memenuhi kebutuhan
energi pula (lihat oksidasi beta).

Anda mungkin juga menyukai