Anda di halaman 1dari 22

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

“PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM YANG DIGUNAKAN DALAM


KEGIATAN MIKROBIOLOGI”

Nama : Sekar Ayu Dwi Deewanti

NIM : A1C419094

Kelas : Reguler A

Ruangan : R-001

Dosen Pengampu :

1. Dra. Harlis, M. Si.


2. Retni Sulistiyoning B, S. Pd., M. Si.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2021
I. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini ialah agar mahasiswa dapat mengenal alat
dan prinsip-prinsip yang penting dalam menggunakan alat.

II. Landasan Teori


A. Pengertian Mikrobiologi
Menurut madigan dan martinko dalam (Sumampouw, 2019:1)
Mikrobiologi adalah studi mikroorganisme, yaitu sel uniseluler (sel tunggal),
multiseluler (koloni sel), atau aseluler ( sel yang tidak ada ). Mikrobiologi
mencakup banyak subdisiplin termasuk virology, parasitology, mikologi dan
bakteriologi.
Menurut pelczar dalam (Sumampouw, 2019:2) Mikrobiologi, studi
mikroorganisme atau mikroba, beragam kelompok umumnya bentuk
kehidupan yang sederhana, termasuk bakteri, alga, jamur, protozoa dan
virus. Bidang ini berkaitan dengan struktur, fungsi dan klasifikasi organisme
tersebut dan dengan cara mengeksploitasi dan mengendalikan kegiatan
mereka.
Mikrobiologi adalah ilmu tentang kehidupan mikroorganisme antara
lain morfologi fisiologi reproduksi dan penyebaran mikroorganisme.
Haeckel dalam bukunya menggolongkan mikroorganisme sebagai protista
yang dapat bersifat uniseluler atau multiseluler (Harti, 2015:2).
B. Definisi Laboratorium
Menurut Kertiasa dalam ( Rahmiyati, 2008: 90) Laboratorium adalah
tempat bekerja untuk mengadakan percobaan atau penyelidikan dalam
bidang ilmu tertentu seperti fisika, kimia, biologi dan sebagainya. Dalam
pengertian terbatas laboratorium adalah suatu ruangan tertutup dimana
percobaan dan penelitian dilakukan, tempat ini dapat merupakan suatu
ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka, misalnya kebun.
Menurut Raharjo (2017:99-100) Laboratorium pendidikan yang
selanjutnya disebut laboratorium adalah unit penunjang akademik pada
lembaga pendidikan, berupa ruangan tertutup atau terbuka, bersifat
permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis untuk kegiatan
pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi daiam skala terbatas, dengan
menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu,
dalam rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan/atau pengabdian
kepada masyarakat.
C. Alat-Alat Laboratorium
Menurut Hafsan (2014:15) Alat-alat yang biasa digunakan di dalam
laboratorium mikrobiologi (baik laboratorium mikrobiologi pangan,
mikrobiologi lingkungan atau mikrobiologi farmasi) secara umum dapat
dikelompokkan berdasarkan fungsinya yaitu, sebagai alat transfer, pengukur
dan penakar, sebagai alat penghancur dan homogenisasi, sebagai alat untuk
keperluan sterilisasi dan aseptis, alat inokulasi dan kultivasi
Mikroorganisme, alat untuk penjagaan suhu dan penyimpan, Alat observasi
dan penghitung, dan alat-alat Pelengkap.
D. Pemeliharaan dan Penataan Alat
Menurut Raharjo (2017:101) Penataan alat dan bahan praktikum
sangat bergantung kepada fasilitas yang ada di laboratorium dan
kepentingan pemakai laboratorium. Fasilitas yang dimaksud dalam hal ini
adalah adanya ruang penyimpanan khusus (gudang), ruang persiapan, dan
tempat-tempat penyimpanan seperti lemari, kabinet, dan rak-rak. Peralatan
laboratorium yang selanjutnya disebut peralatan adalah mesin, perkakas,
perlengkapan, dan alat-alat kerja lain yang secara khusus dipergunakan
untuk pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas.
Menurut Jufriyah et al. (2019:4) Pemeliharaan peralatan
laboratorium memiliki beberapa tujuan yang mencakup, peralatan
laboratorium selalu prima, dan siap pakai secara optimal, memperpanjang
umur pemakaian peralatan laboratorium, menjamin keamanan, keselamatan,
dan kenyamanan orang atau mahasiswa yang menggunakan peralatan
tersebut, menjamin kesiapan operasional peralatan yang diperlukan terutama
dalam keadaan darurat, adanya unit cadangan, pemadam kebakaran, dan
penyelamat, mengetahui kerusakan secara dini atau gejala kerusakan,
menghindari terjadinya kerusakan secara mendadak, menghindari terjadinya
kerusakan fatal.
III. Metode Praktikum
3.1 Alat
Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu sebagai
berikut :
1. Mikroskop
2. Autoklaf
3. Neraca
4. Tabung Reaksi
5. Gelas Piala/Baker glass
6. Labu Erlemeyer
7. Gelas Ukur
8. Pipet
9. Cawan Petri
10. Jarum Inokulasi/ose/sengkelit
11. Pembakar Bunsen
12. Objek glass dan kaca penutup
13. Thermometer
14. Oven
15. Corong dan kertas saring
16. Alat lain seperti Spektofotometer, Koloni counter, rotary shaker,
waterbath, centrifuge dll.
3.2 Prosedur Kerja
Adapun prosedur yang harus dilakukan dalam prakikum ini yaitu :

Alat

Dpilihlah alat yang, kemudian lakukan studi pustaka


melalui berbagai macam cara

Dibuatlah gambar alat tersebut, tunjukkan bagian-


bagian yang penting

Dideskripsikan fungsi alat tersebut

Ditulislah langkah pokok penggunaan alat tersebut

Hasil
IV. Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil
Adapun hasil yang didapat dari praktikum pengenalan alat-alat
laboratorium yang digunakan dalam kegiatan mikrobiologi antara lain
termuat dalam table berikut :

No Nama Alat Gambar Alat

1. Mikroskop

2. Autoklaf
3. Neraca

4. Tabung Reaksi

5. Gelas Piala/Baker glass


6. Labu Erlemeyer

7. Gelas Ukur
8. Pipet

9. Cawan Petri

10. Jarum Inokulasi/ose/sengkelit


11. Pembakar Bunsen

12. Objek glass dan kaca penutup

13. Thermometer
14. Oven

15. Corong dan kertas saring


16. Alat lain seperti Spektofotometer,

Koloni counter, rotary shaker,

waterbath, centrifuge dll

Centrifuge

4.2 Pembahasan

Mikrobiologi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang


mikroorganisme yaitu makhluk hidup yang berukuran mikroskopik, yang hanya
dapat dilihat dengan bantuan alat dilaboratorium yaitu mikroskop. Laboratorium
mikrobiologi memiliki banyak alat-alat yang perlu diketahui fungsinya,
misalnya saja mikroskop yang merupakan alat utama yang sering digunakan di
laboratorium mikrobiologi.

Pada praktikum kali ini berjudul „‟Pengenalan Alat-alat Laboratorium yang


Digunakan dalam Praktikum Mikrobiologi‟‟. Pada praktikum ini membahas
mengenai fungsi dari alat-alat yang digunakan pada saat praktikum di
laboratorium mikrobiologi.

Dalam pelaksanaan praktikum mikrobiologi, salah satu hal yang sangat


menentukan adalah ketersediaan alat-alat. Alat-alat yang biasa digunakan di
dalam laboratorium mikrobiologi secara umum dapat dikelompokkan
berdasarkan fungsinya. Hal ini sependapat dengan pendapat Hafsan dalam
bukunya yang berjudul „‟Mikrobiologi Analitik‟‟, dimana alat-alat yang biasa
digunakan di dalam laboratorium mikrobiologi (baik laboratorium mikrobiologi
pangan, mikrobiologi lingkungan atau mikrobiologi farmasi) secara umum dapat
dikelompokkan berdasarkan fungsinya yaitu, sebagai alat transfer, pengukur dan
penakar, sebagai alat penghancur dan homogenisasi, sebagai alat untuk
keperluan sterilisasi dan aseptis, alat inokulasi dan kultivasi Mikroorganisme,
alat untuk penjagaan suhu dan penyimpan, Alat observasi dan penghitung, dan
alat-alat pelengkap.

Alat laboratorium berdasarkan fungsinya sebagai alat transfer, pengukur dan


penakar antara lain ada pipet yang merupakan selongsongan tabung yang
berfungsi untuk mentransfer cairan. Istilah pipet lebih ditekankan kepada tabung
kaca atau plastik tersebut. Jenis-jenis pipet berdasarkan klasifikasi Barker antara
lain, pipet ukur/graduated pipette dan drum pipet, volumetric pipette, pipet
tetes/Pasteur Pipette; merupakan pipet gelas berdiameter 6-7 mm ini berfungsi
untuk memindahkan sejumlah kecil cairan dengan menghisapnya memakai
gelembung karet elastis yang dapat ditekan. Lalu ada transfer pipette, pipet aids,
rubber bulb/pipet filler, pipet-aid, pipet pump, pipettors atau alat pempipet
adalah sebutan alat-alat yang berguna untuk menghisap cairan dan
mentransfernya. Pipettors tidak memerlukan pipet ukur, tidak seperti pipet-aids.
Jenis-jenis pipettorsantara lain, adjustable volume pipettors, fixed volume
pipettors, multichannel pipettors dan automatic pippetors.

Selain pipet, alat laboratorium yang berfungsi sebagai alat transfer,


pengukur dan penakar antara lain ada pH meter dan kertas pH meter universal
yang berguna untuk mengukur/mengetahui pH suatu larutan. Timbangan/neraca
analitik umumnya dipakai untuk menimbang media pertumbuhan, menimbang
sampel, dll. Labu Erlenmeyer; berfungsi untuk menampung larutan atau cairan,
dapat digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi
media, menampung akuades, membuat pelarut, kultivasi mikroorganisme dalam
kultur cair, dll. Beaker glass merupakan alat penampung cairan yang dapat
digunakan untuk berbagai macam keperluan. Gelas ukur/graduated cylinder;
berguna untuk mengukur volume suatu cairan.

Alat laboratorium berdasarkan fungsinya sebagai alat penghancur dan


homogenisasi antara lain, ada hot plate stirrer dan stirrer bar, berfungsi untuk
menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan dan panas. Blender atau
mixer dalam mikrobiologi digunakan untuk menghancurkan sampel padatan
supaya homogen dan mudah untuk dianalisa. Stomache berfungsi
menghancurkan sampel dengan ditekan menggunakan satu lempeng yang
dinamakan pedal, alat tidak perlu disterilisasi ulang dan tidak menciptakan
aerosol. Vortex mixers digunakan untuk menghomogenisasi larutan dalam botol
atau tabung saja. Jika menggunakan alat ini analis tidak perlu mengocok tabung
menggunakan tangan dan cara ini mampu meminimalisasi resiko tumpahan.
Lalu ada mortar-pestle, mortar (mangkuk) dan pestle (penumbuk) yang terbuat
dari porselin digunakan untuk menumbuk atau menghancurkan materi sampel,
misal daging, kacang atau tanah sebelum diproses lebih lanjut.

Alat praktikum berdasarkan fungsinya sebagai alat untuk keperluan


sterilisasi dan aseptis terdiri dari, otoklaf (Autoclave) yaitu alat sterilisasi
berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi
menggunakan uap air panas bertekanan. Biological Safety Cabinet (BSC) atau
Laminar Air Flow Cabinet (LAFC) merupakan suatu area kerja yang bebas dari
mikroorganisme, artinya udara yang terdapat di daerah tersebut benar-benar
steril. Fungsi daerah ini adalah untuk tempat kerja proses transfer atau
manipulasi biakan. Oven, berfungsi sebagai alat sterilisasi dengan prinsip panas
kering. Umumnya alat-alat yang disterilisasi dengan oven adalah alat gelas
seperti cawan atau pipet ukur. Filter apparatus dan kertas membran filter, alat ini
digunakan untuk proses sterilisasi secara mekanis (dengan penyaringan).
Bunsen burner, loopincinerator dan pembakar spirtus, digunakan untuk
sterilisasi alat inokulasi dengan pembakaran seperti sterilisasi jarum inokulum
atau spreader. Gas torch atau pembakar api portabel berbahan bakar gas sangat
berguna saat dilakukan pengambilan sampel diluar laboratorium. Fungsinya
adalah untuk mensterilisasi sampel point yang dapat berupa kran, pipa atau yang
lainnya sebelum pengambilan sampel dilakukan. Sprayer, berupa alat
penyemprot sederhana ini dapat sangat membantu dalam proses sterilisasi
menggunakan alcohol.

Alat laboratorium yang berfungsi sebagai alat inokulasi dan kultivasi


Mikroorganisme, antara lain, ada cawan petri yang terbuat dari gelas dan
berfungsi sebagai tempat pembiakan mikroorganisme, tabung reaksi digunakan
sebagai tempat media pertumbuhan atau penampungan cairan lainnya seperti
pelarut dalam pengenceran, botol pipih ataupun bulat di dalam mikrobiologi
dapat digunakan sebagai wadah pengambilan sampel atau penyimpanan media
pertumbuhan. Lalu ada Spreader/hockey-stick-shape-glass-rod/glasss
preader/Drigalsky spatulas yang berfungsi untuk meratakan dan menyebarkan
air dari pengenceran (0,1 ml) di atas permukaan agar. Glass beads yang
digunakan untuk meratakan suspensi biakan dengan menyebarkan beberapa
butir di atas permukaan agar dan digoyang merata. Pemutar cawan petri (Petri
dish turntable) yang dapat membantu saat penanaman mikroorganisme
menggunakan teknik spread plate. Tabung durham berfungsi untuk
menampung/menjebak gas yang terbentuk dari metabolisme pada bakteri yang
diujikan. Media dispenser (glass repeating dispenser) yaitu alat yang dapat
dipasang pada mulut erlenmeyer ini digunakan untuk membagi/ menuang media
agar ke dalam cawan petri dengan volume yang sama setiap cawan. Jarum
inokulum/ose (inoculatingloops) berfungsi untuk memindahkan biakan untuk
ditanam/ditumbuhkan ke media baru. Selain itu ada juga pinset, gunting, pisau,
spatula danscalpel, berbagai alat-alat ini sering sangat bermanfaat dalam
laboratorium mikrobiologi terutama pada saat preparasi sampel atau penanaman.

Selanjutnya alat laboratorium yang berfungsi sebagai alat untuk penjagaan


suhu dan penyimpan, alat-alatnya antara lain ada, inkubator (Incubator) adalah
alat untuk menginkubasi atau memeram mikroorganisme pada suhu yang
terkontrol (umumnya diatas suhu ambient). Waterbath memiliki fungsi yang
cukup beragam dalam lab mikrobiologi, salah satunya adalah untuk inkubasi
dalam waktu singkat seperti perlakuan suhu panas (heat shock), reaksi
aglutinasi, thawing sampel beku secara cepat (suhu 45°C tidak lebih dari 15
menit), menjaga media agar tetap cair sebelum dituang, dll. Refrigerator
berfungsi untuk menghambat atau memperlambat pertumbuhan mikroorganisme
sehingga bahan memiliki daya simpan yang lebih lama. Freezer, umumnya
memiliki suhu 0 sampai -20OC. Suhu beku berfungsi untuk menyimpan bahan
yang akan rusak jika dibiarkan dalam keadaan tidak beku, seperti reagen, enzim,
faktor pertumbuhan atau larutan tertentu. Sample container umumnya dirancang
untuk menjaga suhu dingin maka dari itu terdapat sekat/isolator suhu. Suhu
dingin dibuat dengan memasukkan es ke dalam sample container. Rak tabung
reaksi berguna untuk meletakkan atau menyimpan tabung reaksi sehingga
mudah diorganisir. Desikator di dalam lab mikrobiologi desikator biasanya
digunakan untuk menjaga suatu bahan tetap kering seperti menyimpan media
pertumbuhan yang sangat higroskopis atau reagen tertentu.

Alat laboratorium selanjutnya yang memiliki fungsi sebagai alat observasi


dan penghitung antara lain, mikroskop, yaitu alat berlensa yang digunakan
untuk melihat objek kecil yang sukar dibedakan jika dilihat dengan mata
telanjang. Mikroskop memiliki banyak jenis dan fungsinya, tetapi jenis
mikroskop yang paling umum digunakan adalah mikroskop cahaya. Di
laboratorium mikrobiologi juga diperlukan mikroskop stereo yang biasanya
digunakan untuk menghitung atau mengamati secara detail bentuk koloni
bakteri atau jamur yang tumbuh pada cawan petri. Perbesaran maksimal yang
mampu dilihat adalah 40x. Object glass/glass slide danCover glass, ulasan
spesimen padat atau cair yang akan dilihat dengan mikroskop ditempatkan ke
permukaan object glass kemudian dilapisi (ditutup) dengan cover glass supaya
melindungi lensa mikroskop dari spesimen. Lalu ada UV Cabinet, pada suatu uji
mikrobiologi tertentu yang menghasilkan suatu zat yang hanya berpendar jika
dikenai sinar UV pada koloni atau disekitar koloni suatu bakteri tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang oleh karena itu dibutuhkan UV cabinet untuk
melihat perpendaran tersebut. Selanjutnya ada colony counter yaitu alat yang
berguna untuk mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh setelah
diinkubasi di dalam cawan karena adanya kaca pembesar.

Selanjutnya alat-alat laboratorium yang berfungsi sebagai alat pelengkap


yaitu, disc dispenser, yaitu alat untuk meletakkan kertas cakram (paper disc)
berisi antibiotik ke permukaan media agar pada metode disc diffusion. Freeze-
drying alat ini dipakai untuk mempreservasi/ mengawetkan kultur
mikroorganisme. Prinsip yang digunakan untuk mengawetkan sel adalah dengan
membekukan dan mengeringkan dengan penguapan dibawah keadaan vakum
yang dinamakan liofilisasi (lyophilization). Anaerobic jars adalah suatu wadah
berpenutup kedap udara yang digunakan untuk kultivasi mikroorganisme
anaerob. Lalu ada centrifuge, dalam mikrobiologi digunakan untuk
mengendapkan atau memekatkan sel mikroorganisme sehingga dapat dipisahkan
antara medium (supernatan) dan selnya yang mengendap (natan). Dan yang
terakhir ada spektrofotometer, yaitu alat yang dapat membaca kekeruhan kultur
dengan melewatkan suatu berkas cahaya kemudian persentase cahaya yang
melewatinya dihitung.

V. Penutup
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari pengamatan yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa alat-alat yang biasa digunakan di dalam laboratorium
mikrobiologi secara umum dapat dikelompokkan berdasarkan fungsinya
yaitu, sebagai alat transfer, pengukur dan penakar, sebagai alat penghancur
dan homogenisasi, sebagai alat untuk keperluan sterilisasi dan aseptis, alat
inokulasi dan kultivasi Mikroorganisme, alat untuk penjagaan suhu dan
penyimpan, Alat observasi dan penghitung, dan alat-alat Pelengkap. Alat-
alat dilaboratorium juga memiliki prinsip-prinsip tersendiri yang sangat
penting dalam penggunaannya.

5.2 Saran
Dalam penggunaan alat pada saat melakukan praktikum di
Laboratorium haruslah berhati-hati karena akan berakibat fatal jika kita
menggunakan sembarang alat tanpa mengetahui nama alat, prinsip kerja alat
dan fungsi alat. Kita harus mengenal nama alat, prinsip kerja alat, dan fungsi
masing-masing alat. Agar pada saat praktikum, praktikan melakukan dengan
baik dan benar tanpa melakukan kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA

Hafsan. 2014. „’MIKROBIOLOGI ANALITIK‟‟. Makassar: Alaudin University Press


Harti, A.S. 2015. „’MIKROBIOLOGI KESEHATAN‟‟. Yogyakarta: ANDI
Jufriyaha., Mar‟ahb, I., Isharyudono, K. 2019. „‟ Pemeliharaan Dan Penyimpanan Peralatan
Laboratorium Kimia‟‟. Jurnal Pengelolaan Laboratorium Pendidikan. 1 (1): 26-32.
e-ISSN: 2654-251X.
Raharjo. 2017. „‟ Pengelolaan Alat Bahan dan Laboratorium Kimia‟‟. Jurnal Kimia Sains
dan Aplikasi. 20 (2): 99 – 104. ISSN: 1410-8917.
Rahmiyati, S. 2008. „‟ THE EFFECTIVENESS OF LABORATORY USE IN
MADRASAH ALIYAH IN YOGYAKARTA‟‟. Jurnal Penelitian dan Evaluasi
Pendidikan. XI (1): 88-100
Sumampouw, O.J. 2019. „’MIKROBIOLOGI KESEHATAN‟‟. Yogyakarta: BUDI UTAMA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai