Judul Praktikum
Pengenalan Alat & Teknik Labolatorium
B. Tujuan Praktikum
Tujuan Praktikum Pengenalan Alat & Teknik Laboratorium antara lain :
1. Untuk mengetahui prosedur GLP (Good Laboratory Practice)
2. Untuk mengetahui fungsi dan spesifikasi alat yang akan digunakan selama praktikum
C. Hasil Pengamatan
Tabel 01. Hasil Pengamatan Instrumen Alat Analitik Labolatorium Kimia Analisa dan Pengawasan Mutu Pangan
No Nama Alat Deskripsi Umum Spesifikasi alat Kelebihan & Kekurangan
1 Blender Fungsi : Merek : Kelebihan :
Untuk menghaluskan atau menghancurkan Waring Menghaluskan sampel dengan
bahan pangan (Alfaiz dkk, 2016). Type : sangat mudah
Prinsip Kerja : Waring 8010 BU Kekurangan :
Menggunakan komponen pengiris Waring 24CB10C Menggunakan energi listrik yang
berbentuk pisau bermata empat yang Waring mini model MC3 relatif cukup tinggi
berputar melalui kopel roda-roda gigi dari Kapasitas :
karet ke poros motor yang berputar dengan 190 W
putaran 10.000-12.000 rpm (Alfaiz dkk, 230 V
2016). 50-60 Hz
2 Tanur Fungsi : Merek : Kelebihan :
Digunakan untuk menentukan kadar Vulcan Alat ini lebih mudah diatur
abu/mineral suatu bahan pangan (Binudi R, Type : temperaturnya, dapat digunakan
2013). Vulcan 3-550PD Furnance untuk berbagai macam jenis
Prinsip Kerja : Kapasitas : material.
Mengeringkan sampel dengan suhu tinggi Tegangan 240V Kekurangan :
±1000°C hingga sampel berubah menjadi Suhu dari 1000º, 1100º, Menggunakan energi listrik yang
abu atau arang (pengabuan) (Binudi R, 1200º, 1300º, 1500º besar.
2013). Ukuran 1.3 liter, 2.1 liter,
dan 3 liter.
3 Mesin Vacum Sealer Fungsi : Merek : Kelebihan :
Digunakan dalam proses pengemasan Henkelman Memiliki ruang penyimpanan
(Mareta dan Nur, 2011). Type : kedap udara yang lebih higienis,
Prinsip Kerja : Vacum Sealer DZ-280A, makanan lebih awet, tekstrur
Bekerja dengan simultan untuk menghisap Vacum Sealer DZ-300A, dll makanan tetap terjaga
seluruh udara yang ada pada kemasan Kapasitas : Kekurangan :
produk. dan memvakum kemasan serta Daya W Harganya cukup mahal
proses penyegelan (Mareta dan Nur, 2011). Tekanan 0.6 kpa
4 Waterbath Fungsi : Merek : Kelebihan:
Untuk pemanasan dan mempercepat Memmert Menggunakan suhu yang stabil,
kelarutan, juga bisa digunakan untuk Type : metode penggunaannya yang
menginkubasi kultur mikroba (Sumarno, Waterbath W 350 mudah.
2014). Waterbath WNB10 Kekurangan :
Prinsip kerja : Waterbath 10 liter Perawatannya cukup sulit
Menggunakan air sebagai media Kapasitas harganya yang mahal.
pemanasan atau air sebagai konduktor Suhu : 5°C – 95°C
sehingga waterbath dapat mempertahankan Tingkat cairan min 97 mm
suhu tertentu dengan jangka waktu tertentu Tingkat cairan max 120 mm
(Sumarno, 2014).
5 Microwave Fungsi : Merek : Kelebihan :
Untuk memanaskan bahan pangan, Samsung Lebih ramah lingkungan, tidak
digunakan dalam pembuatan media Type : berbau, memanaskan/ memasak
pertumbuhan mikroba, juga dapat Microwave biasa, Grill lebih cepat.
melarutkan suspense dan dapat Microwave, dll Kekurangan :
menghomogenkan larutan (Cheesebrough, Kapasitas : Menghilangkan cita rasa
2005). Kecepatan putaran makanan, membutuhkan daya
Prinsip Kerja : : 62.5rpm. listrik yang kuat.
Menggunakan gelombang elektromagnetik Berat : 570 gram. Power :
berfrekuensi tinggi yang menyebabkan AC/DC available 1.5V x
molekul makanan bergerak dan 4/400mA
menghasilkan panas sehingga proses
pemasakan merata dengan baik
(Cheesebrough, 2005).
6 Juicer Fungsi : Merek : Kelebihan :
Mampu menghasilkan jus segar dalam SIGNORA Proses juicing yang sangat cepat
bentuk terkonsentrasi atau sari buah murni Type : dan praktis, terpisah antara
(Harnel, 2009). SKU01515954 buah/sayur dengan ampasnya
Prinsip Kerja : Kapasitas : Kekurangan :
mengekstraksi cairan yang terdapat 160 W Harganya relatif mahal dan
dalam buah sehingga menghasilkan sari 220 V masih membutuhkan daya listrik
buah dengan aroma yang khas tanpa 50-60 Hz yang besar dalam
mengurangi cita rasanya (Harnel, 2009). 0,5 L pengoperasiannya.
7 Refrigerator Fungsi : Merk : Kelebihan :
Refigerator berfungsi untuk menyimpan Sanyo SR-L4110W Dapat memuat lebih banyak
bahan-bahan seperti reagen, enzim, dan Type : bahan
larutan tertentu yang mudah rusak jika Laboratories Chiller Kekurangan :
tidak disimpan pada suhu yang rendah Kapasitas : Menggunakan energi listrik
(Dalimunthe, 2004). Volume 425 L, tinggi
Prinsip Kerja : Suhu 2 sampai -50C, dimensi
Refrigerator menggunakan bantuan zat 600x740x1955 mm (pxlxt),
refrigerant yang bertindak sebagai media tegangan 460 watt
penyerap dan pemindah panas dengan cara
merubah fasanya (Dalimunthe, 2004).
8 Penetrometer Fungsi : Merek : Kelebihan :
Digunakan untuk menentukan nilai Precision Dapat menghasil data
kekenyalan atau kekerasan dari sejumlah Type : pengukuran yang akurat dan
bahan (Suwanto dan Hapsari, 2012). HPT 738 cepat.
Prinsip Kerja : Kapasitas : Kekurangan :
Mengukur kedalaman tusukan dari jarum Tip Depth 10 mm Hanya mengukur bahan tertentu.
penetrometer per bobot beban tertentu Dimensi Alat 150×55×30mm
dalam waktu tertentu ( mm/g/s) (Suwanto Berat alat 300 g
dan Hapsari, 2012).
Tabel 02. Hasil Pengamatan Instrumen Alat Bantu Labolatorium Kimia Analisa dan Pengawasan Mutu Pangan
No Nama Alat Deskripsi Umum Spesifikasi Kelebihan & Kekuranagn
1 Bulb/filler Fungsi : Merek : Kelebihan :
Untuk menyedot larutan (Widodo, 2015). EYELA Menyerap larutan (senyawa) senyawa
Prinsip Kerja : Type : cepat hanya dengan menekannya
Memiliki 3 saluran dan masing-masing saluran DTC-22 secara perlahan.
memiliki katup. Katup A (aspirate) untuk Kapasitas : Kekurangan :
mengeluarkan udara, katup S (suction) untuk Kecepatan rotasi : Mudah rusak jika bagian dalam bulb
menyedot cairan, katup E (exhaust) untuk 1255 /1555 rpm kontak dengan air.
mengeluarkan cairan (Widodo, 2015).
2 Pipet Ukur Fungsi : Merek : Kelebihan :
Memindahkan atau mengambil larutan dengan Iwaki Diketahui volume larutan yang ingin
tingkat ketelitian yang tidak tinggi sesuai Kapasitas : diambil
volume yang diinginkan (Widodo, 2015). berukuran 1 ml, 5 Kekurangan :
Prinsip Kerja : ml, dan 10 ml Penggunaannya sedikit sulit karena
Cairan disedot dengan bantuan filler sampai dalam pengambilan larutan harus
dengan volume yang diinginkan. Terdapat menggunakan bantuan bulp atau pipet
skala pada permukaan pipet untuk mengetahui pump, terlebih untuk larutan yang
takaran volume yang diinginkan. Skala mulai berbahaya.
\ 0,1 mL sampai 10 mL (Widodo, 2015).
3 Pipet Tetes Fungsi : Merek : Kelebihan :
Digunakan untuk mengambil larutan dalam OneMed Disertai pompa kecil diatas, sehingga
skala tetesan (kecil) (Widodo, 2015). Kapasitas : cairan dapat dengan mudah terhisap.
Prinsip Kerja : Ukuran: 1 ml, 5 ml, Kekurangan :
Terdapat karet pada ujung pipet yang berfungsi dan 10ml. Mudah pecah. tidak dilengkapi dengan
menyedot larutan kedalam pipet ketika karet Bahan dasar: kaca skala, hanya digunakan untuk
tersebut ditekan (Widodo, 2015). (umumnya kaca mengambil cairan dengan ukuran
borosilikat ataupun tetesan
dari plastik), dan ka
ret di bagian atas
untuk menekan
udara.
Panjang: 21cm.
Diameter: 0,5 cm
4 Batang Pengaduk Fungsi : Kapasitas : Kelebihan :
Berfungsi untuk mengaduk suatu larutan agar Terbuat dari gelas, Pemakaiannya mudah dan praktis
larutan tersebut menjadi homogen (Andriani, batang gelas untuk mengaduk wadah yang
2016). dengan ujung bulat ukurannya sempit
Prinsip Kerja : dan ujung yang Kekurangan :
Mengaduk cairan baik akan direaksikan lainnya pipih, Mudah pecah bila tidak diperlakukan
maupun ketika reaksi sementara berlangsung batang pengaduk dengan hati-hati.
(Andriani, 2016). umumnya bergaris
tengah 2-4 mm dan
mempunyai
panjang yang
bervariasi 6-30 cm
5 Erlenmeyer Fungsi : Merek : Kelebihan :
Digunakan untuk memanaskan larutan dan Iwaki TE-32 Terbuat dari bahan khusus untuk
digunakan dalam proses titrasi larutan Kapasitas : menghindari adanya reaksi antara
(Widodo, 2015). Ukuran volume 25 erlenmeyer dengan larutan
Prinsip Kerja : ml, 50 ml, 100 ml, Kekurangan :
Erlenmeyer terbuat dari kaca yang tahan panas, 250 ml, 300 ml, Unit skala tidak terlalu teliti
sehingga dapat digunakan untuk memanaskan 500 ml, 1000 ml.
larutan. Volumenya dapat disesuaikan pada
label takarannya (Widodo, 2015).
Tabel 03. Hasil Pengamatan Bahan Kimia Labolatorium Kimia Analisa dan Pengawasan Mutu Pangan
No Nama Bahan Deskripsi Umum Kelebihan & Kekurangan Cara penanganan
1 Perak Nitrat (AgNO3) Perak nitrat merupakan sebuah Kelebihan : Bahan-bahan korosif disimpan
senyawa anorganik dengan rumus Serbaguna diantara senyawa di tempat yang kering, suhunya
kimia AgNO3. Senyawa ini perak lainnya dan lebih tidak rendah namun tidak dibawah
beracun, berbahaya, korosif. sensitive terhadap sinar titik bekunya. Penanganan
Menyebabkan luka bakar pada matahari dalam ruang khusus atau lemari
setiap jaringan tubuh, bisa fatal Kekurangan : asam. Bekerja dengan arah
Berbahaya bagi lingkungan jika tertelan, berbahaya jika Berbahaya bagi jaringan tubuh, angin dari pekerja ke sumber
dihirup. Merupakan oksidator merusak kesehatan emisi. Ruang kerja berventilasi.
kuat. Berat jenis: 4.352, titik didih Memakai alat pelindung masker
: 444°C (831°F), titik leleh : atau respirator yang tepat.
212°C (414°F) (MSDS, 2005)
Korosif
2 H2SO4 (Asam Sulfat) Asam sulfat, cairan menyerupai Kelebihan : Disimpan di tempat yang kering,
minyak, tidak berwarna, kadang- Larut dalam air pada semua suhunya rendah namun tidak
kadang berwarna kecoklatan perbandingan. Berfungsi dibawah titik bekunya
tergantung pada tingkat sebagai pereaksi dalam analisa
kemurniannya, uap dan kabut gula / laktosa dalam susu.
asam sulfat sangat beracun dan Kekurangan :
korosif terhadap kulit, mata dan Sangat berbahaya jika uapnya
sistem saluran pernapasan. BJ terhirup karena dapat
Korosif Beracun (Berat Jenis) (murni) = 1,84 ; Ti menyebabkan iritasi pada
(titik Ieleh) = 10,4 °C ; Td (titik hidung dan tenggorokan serta
didih) = 315 -338°C, pemanasan mengganggu paru-paru. Cairan
di atas 300 °C akan melepaskan asam dapat menimbulkan luka
S03. NAB (Nilai Ambang Batas): yang parah dan dapat
10 mg/m3 (Askar, S. 2013). menimbulkan kebutaan jika
terkena mata.
3 Etanol ( C2H5OH) Etanol adalah cairan yang mudah Kelebihan : Dapat disimpan dalam wadah
terbakar yang uapnya dapat Merupakan pelarut yang baik, baja tahan karat, baja ringan
membentuk campuran yang dapat sebagai bahan bakar atau aluminium. Simpan dari
menyala dan meledak dengan terbarukan. bahan yang tidak kompatibel.
udara pada suhu normal suhu Kekurangan : Simpan di tempat yang sejuk
kamar. Dengan demikian, Zat yang mudah menguap dan dan kering dengan lapang dari
campuran berair yang mudah terbakar percikan api, Gunakan sistem
Mudah terbakar mengandung etanol 30% dapat ventilasi dan ventilasi non-listrik
menghasilkan campuran yang
mudah terbakar uap dan udara
pada suhu 29 ° C. Etanol tidak
korosif terhadap logam, cepat
teroksidasi dalam tubuh menjadi
asetaldehida, kemudian asetat,
dan akhirnya menjadi karbon
dioksida dan air. Titik didih:
78.2⁰C - 78.5⁰C Titik lebur: -
130⁰C - 112⁰C Titik nyala: 12⁰C
– 16 (MSDS, 2016)
4 Metanol (CH3OH) Larutan tidak berwarna, mudah Kelebihan : Simpan di tempat yang
terbakar, beracun, bergerak, Banyak digunakan pada industri berventilasi baik. Jauhkan dari
sangat polar dengan sedikit bau sebagai pelarut semua sumber pengapian.
alkohol, tercampur dengan air, Kekurangan :
alkohol, eter, keton dan sebagian Sangat beracun dan mudah
pelarut organik lainnya. Titik terbakar
lebur: -97,6°C. Titik didih (pada
Mudah Terbakar Beracun 760 mmHg) 64,5° C (MSDS,
2001).
5 Amonia (NH3) Gas yang tidak berwarna berbau Kelebihan: Bahan-bahan korosif disimpan
tajam, sangat korosif dan Dapat digunakan sebagai di tempat yang kering, suhunya
berbahaya terhadap saluran indikator pada metode rendah namun tidak dibawah
pernapasan (hidung dan kolorimetri untuk memperjelas titik bekunya.
tenggorokan). Cairan amoniak warna larutan sampel dgn
bila kontak dengan kulit larutan standar, untuk dibuat
menyebabkan luka bakar, bila pupuk
kena mata menyebabkan Kekurangan:
Korosif Beracun kebutaan. Keterpaan uap dengan Berbahaya bagi jaringan tubuh,
kadar rendah tetapi terus menerus merusak kesehatan (dapat
dapat mengakibatkan iritasi pada mengakibatkan iritasi pada
mata, hidung saluran pernapasan saluran pernapasan pada
bagian atas. Uap NH3 bersifat konsentrasi tinggi)
explosif bila bereaksi dengan
bahan oksidatar, halogen dan
asam-asam kuat. BJ = 0,77 (O°C)
Td = - 33,5°C ; Tb = - 77,7°C;
NAB = 25 ppm (18 mg/m)
(MSDS, 2005).
6 Iodium (I2) I2 atau yang biasa disebut iodium Kelebihan : Jaga agar wadah tetap kering
adalah bahan kimia yang Dapat membantu dalam proses dan tertutup rapat. Jangan
berfungsi untuk membunuh metabolisme. sekali-kali menambahkan air ke
jamur, virus dll. Dan digunakan Kekurangan produk ini.
sebagai anti septic dan Membahayakan bila terhirup, Simpan wadah di tempat yang
desinfektan Berat jenis: 4,933 dapat merusak mata dan iritasi sejuk dan berventilasi baik . Jika
gram per cm3. Titik leleh: 113,7 ° kulit. ventilasi tidak mencukupi, pakai
C, 236,66 ° F. Titik Didih: 184,3 perlengkapan pernafasan yang
Korosif Iritasi ° C, 363,7 ° F (MSDS, 2005) sesuai. Jika tertelan, segera
dapatkan saran medis dan
tunjukkan wadah atau labelnya.
Hindari kontak dengan kulit dan
mata. Jangan simpan di atas 25 °
C (77 ° F).
7 Natrium Klorida (NaCl) Natrium Chlorida (NaCl) yang Kelebihan : Hindari kontak dengan mata.
dikenal sebagai garam adalah zat Sebagai komponen utama pada Pakailah pakaian pelindung
yang memiliki tingkat osmotik garam dapur, natrium klorida yang sesuai. Jika tertelan, segera
yang tinggi. Mudah larut dalam sering digunakan sebagai dapatkan saran medis dan
air dingin, air panas. Larut dalam bumbu dan pengawet makanan. tunjukkan wadah atau labelnya.
gliserol, dan amonia. Sangat Kekurangan : Simpan wadah di tempat yang
Iritasi/berbahaya sedikit larut dalam alkohol. tidak Jika dikonsumsi berlebihan sejuk dan berventilasi baik,
larut dalam Asam klorida. dapat menyebabkan patah
Sedikit berbahaya jika terjadi tulang, bahan yang tidak
kontak kulit (iritan), kontak mata kompatibel
(iritan), penelan. Titik lebur :
801 °C (1074 K), titik didih
1465 °C (1738 K) (MSDS, 2005)
8 Natrium Hidroksida (NaOH) Cairan Natrium Hidroksida Kelebihan : Simpan di tempat yang kering,
berbentuk kristal berwarna putih, Mudah larut dalam air, alkohol suhunya rendah namun tidak
mudah menyerap air dan CO2 dan gliserin dibawah titik bekunya. Hindari
dari udara, mudah larut dalam air, Kekurangan : kontak langsung dengan kulit
alkohol dan gliserin. Timbul Timbul panas (eksoternis) dan hindari dari benda-benda
panas (eksoternis) apabila kontak apabila kontak dengan air, yang bersifat logam.
dengan air, larutan pekat amat larutan pekat amat berbahaya
berbahaya terhadap kulit dan terhadap kulit dan mata sangat
mata sangat korosif dan bisa korosif dan bisa merusak
Korosif merusak dengan sempurna. LD50 dengan sempurna
= 5 g, NAB = 2 mg/m3. Berat
molekul 39,998 gr/mol, titik leleh
318oC, titik didih 1390oC (Askar,
S. 2013).
9 Asam Klorida (HCl) Cairan yang tidak berwarna atau Kelebihan : Simpan di tempat yang kering,
kekuningan tergantung pada Mudah larut dalam air, alkohol suhunya rendah namun tidak
kemurniannya, mudah menguap. dan eter. Digunakan secara luas dibawah titik bekunya. Jangan
Uapnya tajam dan beracun, sangat dalam industri ditelan dan jangan dihirup,
korosif, mudah larut dalam air, Kekurangan : hindari kontak langsung dengan
alkohol dan eter. Uapnya Uapnya tajam dan beracun, kulit dan hindari dari benda-
berbahaya terhadap sistem saluran sangat korosif. berbahaya benda yang bersifat logam
Korosif Beracun Pernapasan. HCI pekat bila terhadap sistem saluran
mengenai kulit akan merusaknya pernapasan . HCI pekat bila
dengan sempurna, sedang mengenai kulit akan
larutannya menyebabkan gatal- merusaknya dengan sempurna,
gatal (iritasi kulit). Lain-lain BJ sedang larutannya menyebabkan
(HCI 38%) 1,1 NAB = 5 ppm gatal-gatal (iritasi kulit)
(Askar, S. 2013).
10 Kalium Permanganat (KMnO4) Berbentuk padat, tidak berbau, Kelebihan : Jangan dihirup, jangan ditelan
berwarna ungu. Sangat reaktif Merupakan oksidator kuat, dan hindari kontak langsung
dengan bahan-bahan organik, Kekurangan : dengan kulit. Jauhkan dari
logam, asam. Reaktif dengan Dapat menyebabkan iritasi dan senyawa yang mudah terbakar
mengurangi agen. Berat molekul : korosif pada kulit dan mata
158,03 g/mol (MSDS, 2013). bahan mudah terbakar
Berbahaya
DAFTAR PUSTAKA
Alfaiz, M.R., Rahmadani, T., Basuki, H.P., Prabowo, R. 2016. MEPS ( Mesin Efektif Pengolahan Sampah) Inovasi Tempat Sampah
Bermesin Penghancur untuk Pengolahan Sampah Plastik Kampus yang Efektif. Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya: Surabaya.
Andriani, R. 2016. Pengenalan Alat-alat Laboratorium Mikrobiologi untuk mengatasi Keselamatan Kerja dan Keberhasilan Praktikum.
Jurnal Mikrobiologi, Vol.1, No.1.
Askar, Surayah. 2013. Pengenalan Beberapa Bahan Kimia Berbahaya dan Cara Penanganannya. Balai Penelitian Ternak: Ciawi Bogor
Binudi, Rahardjo. 2013. Konsep dan Simulator Tanur Putar. Majalah Metalurgi. Vol 28. No. 1. Hal 65- 72
Dalimunthe, I. S. 2004. Pengantar Teknik Refrigerasi. Prodi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara
Harnel. 2009. Evaluasi Kinerja Juicer Tipe Mekanis untuk Buah Markisa pada Berbagai Tingkat Kematangan. Prosiding Seminar
Nasioanl Hortikultura. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian: Sumatera Barat. Hal. 211-217.
Isa, M., Rinidar dan Zalia. T. 2015. Analisis Proksimat Kadar Lemak Ikan Nila yang Diberi Suplementasi Daun Jaloh yang Dikombinasi
dengan Kromium dalam Pakan Setelah Pemaparan Stress Panas. Jurnal Medika Veterinaria . Vol. 9 No. 1
Kurniawan, I., Martin, A., Mintarto. 2015. Rancang Bangun Kondensor pada Pengeringan Beku Vakum. Proceeding Seminar Nasional
Tahunan Teknik Mesin. Laboratorium Konversi Energi, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Riau: Pekanbaru
Nadia, Lulu. 2010. Praktikum Kimia dan Analisis Pangan. Universitas Terbuka: Tangerang Selatan.
Mareta, D.T., Nur, S. 2011. Pengemasan Produk Sayuran Dengan Bahan Kemas Plastik pada Penyimpanan Suhu Ruang dan Suhu
Dingin. Mediagro. Vol, 7. No, 1. Hal 26-40
Lasia, Ketut. 2013. Analisis Pengetahuan Mahasiswa Tentang Dampak Penggunaan Bahan Kimia dalam Praktikum Kimia Organik
Terhadap Kesehatan. Lab. Kimia, Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA, Universitas Pendidikan Ganesha: Bali
Soemanto. 2000. Material Safety Data Sheets. Puslitbang LIPI
Surest, A.H., Satriawan, D. 2010. Pembuatan Pulp Dari Batang Rosella dengan Proses Soda (Konsentrasi NaOH, Temperatur Pemasakan
dan Lama Pemasakan). Jurnal Teknik Kimia. Vol. 17. No.3
Suwanto, E.P dan Hapsari, Y.D. 2012. Studi dan Perancangan Penetrometer Digital sebagai Alat Uji Konsistensi Bahan Berbasis Mikrokontroler.
Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember: Surabaya
Widodo, L.U. 2015. Dasar - dasar Praktikum Mikrobiologi. Universitas Terbuka: Tangerang Selatan
www.ncpalcohols.com/msds/msds%20light%20spirit.pdf