Anda di halaman 1dari 12

PENGENALAN ALAT-ALAT DALAM PENELITIAN EKOLOGI

Sekar Ayu Dwi Deewanti

A1C419094

ABSTRAK

Ekologi merupakan ilmu tentang hubungan timbal balik atau interaksi antara makhluk
hidup dengan lingkungannya. Pengetahuan alat merupakan salah satu factor yang
penting untuk mendukung kegiatan praktikum. Pengenalan alat-alat laboratorium
penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan penelitian. Tujuan
dilakukannya praktikum ini yaitu untuk mengetahui macam-macam alat, fungsi dan cara
kerja dari beberapa alat yang digunakan dalam pengamatan lingkungan abiotik di
ekosistem terrestrial dan perariran. Metode yang dilakukan dalam praktikum ini yaitu
mempelajari fungsi dan cara kerja masing-masing alat melalui buku, internet atau video
yang sesuai, dan mengukur kecepatan angin melalui smartphone masing-masing. Hasil
pengamatan alat-alat dalam penelitian ekologi yaitu, Termometer, pH meter, DO meter,
Anemometer, Flow meter, Hygrometer, Keping Sechi (Sechi disk), GPS, dan
pengukuran kecepatan angin.

PENDAHULUAN biomassa, penyebar materi, energi, serta


faktor-faktor fisik dan kimia lainnya
Latar Belakang
yang menciptakan keadaan sistem
Ekologi merupakan ilmu tentang tersebut. (Lumbangaol, 2013:1)
hubungan timbal balik antara makhluk
Menurut Kurniawan, (2018:2) Ekologi
hidup dengan sesamanya dan dengan
adalah ilmu tentang hubungan timbal
lingkungannya. Ekologi berasal dari
balik atau interaksi antara makhluk
Bahasa Yunani Oikos yang artinya
hidup dengan lingkungannya, makhluk
rumah (tempat tinggal) dan Logos yang
hidup dengan makhluk hidup lain, dan
artinya ilmu (telaah). Struktur ekosistem
lingkungandengan lingkungan lain. Unit
menunjukkan suatu keadaan dari sistem
utama ekologi adalah ekosistem.
ekologi pada waktu dan tempat tertentu
Ekosistem merupakan bagian dari
termasuk keadaan densitas organisme,
lingkungan, ekosistem memiliki
komponen - komponen tertentu yang dan benar. Sehingga kesalahan prosedur
memiliki fungsi olehkarena itu disebut pemakaian alat dapat diminimalisir
sebagai suatu system. Komponen- sedikit mungkin. Hal ini penting supaya
komponen tersebut antara lain abiotik, saat melakukan penelitian, data yang
biotik, fisika, kimiawi, dan sebagainya. diperoleh akan akurat pula. Data-data
Contoh faktor biotik adalah makhluk yang akurat akan meningkatkan kualitas
hidup baik itu manusia, hewan, ataupun penelitian. Untuk itu penting bahwa kita
tumbuhan. Contoh faktor abiotik yaitu harus mengenal dan mengetahui juga
suhu, kelembaban, iklim,curah hujan memahami nama alat, spesifikasi,
,dan sebagainya. Beberapa contoh fungsi, klasifikasi faktor, prinsip kerja,
faktor abiotik tersebut adalah sesuatu dan cara kerja alat yang digunakan
yang harus diukur oleh karena itu (Alaydrus, 2013: 2).
diperlukan alat-alat khusus yang tepat
Tujuan
untuk mengukur faktor-faktor abiotik.
Untuk mengetahui macam-macam alat,
Lingkungan alam mempunyai suatu
fungsi dan cara kerja dari beberapa alat
keteraturan dan manusia mempunyai
yang digunakan dalam pengamatan
keterbatasan dalam mengamati
lingkungan abiotik di ekosistem
keteraturan tersebut. Pengamatan
terrestrial dan perariran.
manusia sangat dibatasi oleh inderanya.
Dari keterbatasan tersebut, manusia METODE

memerlukan alat-alat khusus untuk Praktikum ini dilakukan pada hari


mengukur faktor-faktor yang Kamis, 16 September 2021 Pukul 10.00
memengaruhi sistem tersebut. WIB, lokasi praktikum di rumah

Pengenalan alat-alat ekologi penting praktikan masing-masing. Adapun alat

dilakukan untuk keselamatam kerja pada praktikum ini yaitu Termometer,

dalam melakukan penelitian. Alat-alat pH meter, DO meter, Anemometer,

ekologi biasanya dapat rusak atau Flow meter, Hygrometer, Keping Sechi

bahkan berbahaya jika penggunanya (Sechi disk), GPS, dan Aplikasi dalam

tidak sesuai dengan prosesur. Sebab smartphone untuk pengukuran

pentingnya dilakukan pengenalan alat kecepatan angin.

adalah dapat diketahui cara-cara


penggunaan alat tersebut dengan baik
Prosedur kerja yang dilakukan pada Lakukan pengukuran selama satu menit.
praktikum ini yaitu, mempelajari fungsi Perhatikan grafik yang menunjukkan
dan cara kerja masing-masing alat waktu (seconds). Jika waktu telah
melalui buku, internet atau video yang menunjukkan angka 60, klik tombol
sesuai, lalu jelaskan fungsi, cara kerja stop untuk menghentikan pengukuran.
dari alat-alat tersebut, menggunakan Catatlah kecepatan maksimal angin
buku atau internet untuk menemukan yang di tunjukkan pada layar. Atur
alat-alat lain yang biasa digunakan ulang pengukuran. Lakukan pengukuran
dalam penelitian ekologi, mengukur setiap satu menit, diulang sebanyak 10
kecepatan angin melalui smartphone kali. Catatlah hasil pengukuran dan
masing-masing. Mencari informasi tentukan rata-rata kecepatan maksimal
aplikasi lain yang dapat digunakan angin serta standar deviasi dari
untuk penelitian/praktikum ekologi. pengukuran yang telah dilakukan.

Untuk mengukur kecepatan angin Unruk menganalisis data hasil


menggunakan aplikasi Zephyrus pengukuran angin, digunakan rumus
Windmeter. Dilakukanlah pengukuran, standar deviasi sebagai berikut :
dengan cara: Hindari melakukan
pengukuran di sekitar suara keras (lalu
lintas padat, suara mesin, bicara yang
keras atau suara tembakan). Jauhkan jari HASIL DAN PEMBAHASAN
dari mikrofon seluler. Perhatikan arah
Hasil
datangnya angin, arahkan bagian
belakang telepon melawan arah angin. Adapun hasil yang didapat dari
Buka aplikasi tersebut, klik menu praktikum ini yaitu :
Dynamic. Klik yang panjang pada layar
1. Fungsi dan cara kerja dari alat-
yang menampilkan nomor kecepatan,
alat penelitian ekologi
untuk mengatur ulang pengukuran.
No Nama Alat Fungsi Cara Kerja Gambar
1 Termometer Untuk Zat cair pada tendon akan
mengukur memui jika terkena panas,
suhu selanjutnya zat cair masuk
ke kapiler dan akan berhenti
pada skala suhu tertentu
2 pH meter Untuk Terdapat sensor probe
mengukur berupa elektroda kaca
kadar dengan jalan mengukur
keasaman jumlah ion H3O+ dalam
larutan.
3 DO meter Untuk Memanfaatkan sensor
mengukur katoda dan anoda pada
kadar oxygen probe yg akan
oksigen dicelupkan ke air akan
terlarut ditransfer dan diolah diunit
alat dan ditampilkan secara
numeric.
4 Anemomete Untuk Alat diletakan diluar
r mengukur ruangan dan akan bergerak
tingkat jika tertiup angin dan
kecepatan baling-baling akan berputar
angina sesuai arah mata angina.
5 Flow meter Untuk Cara kerja bervariasi
mengukur berdasarkan jenisnya, jenis
volume elektromagnetik bekerja
aliran fluida berdasarkan hukum
Farraday.
6 Hygrometer Untuk Menggunakan 2 termometer
mengukur untuk mengukur suhu biasa
kelembapan dan suhu lembab.
relative
7 Keping Untuk Alat diikatkan tali lalu
Sechi mengukur dimasukkan ke air
transparasi
air
8 GPS Untuk Dengan memanfaatkan
menentukan satelit untuk mengirim
letak sinyal sehingga bisa
sesuatu di mendeteksi lokasi
permukaan
bumi
9 Point Untuk Alat ditusukkan ke dalam
Intercept menghitung tanah
kelimpahan
rumput
10 Binokular Untuk Dapat melihat objek yang
melihat jauh tetapi bayangannya
objek yang tidak terbalik
jauh
11 Soil Tester Untuk Sensor pada alat akan peka
mengukur terhadap konsentrasi H+
pH tanah atau OH- sehingga dapat
mendeteksi pH tanah.
12 Cool Box Untuk Mempertahankan kalor yang
menyimpan berada dalam cool box
specimen
13 Pitfall Trap Untuk Membiarkan hewan jatuh ke
menjebak wadah, bisa dengan
hewan- menaruh makanan. Dan
hewan diberi air garam agar hewan
kecil. tidak dapat keluar lagi.
2. Pengukuran kecepatan angin

Waktu (Menit ke-) Kecepatan


1 0,1
2 2,3
3 5,9
4 7,4
5 5,6
6 3,6
7 1,8
8 1,5
9 1,2
10 0.2
Rata-rata = 2,96
Standar Deviasi = 2,54

3. Aplikasi untuk penelitian/praktikum ekologi yaitu, Glama, Image J dan CPCe.

Pembahasan

Pada praktikum kali ini membahas tentang alat-alat yang digunakan dalam
penelitian ekologi. Adapun alat yang harus diketahui yaitu seperti Termometer, pH
meter, DO meter, Anemometer, Flow meter, Hygrometer, Keping Sechi (Sechi disk),
GPS dan lainnya. Pada praktikum ini juga dilakukan pengukuran angin menggunakan
aplikasi di smartphone. Dari data hasil, alat pertama yang akan dibahas yaitu
Termometer
Menurut Fadilah dan Helma (2020:28) Termometer adalah alat yang digunakan
untuk mengukur suhu (temperatur) ataupun perubahan suhu. Seiring dengan
perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, termometer terus menerus
dikembangkan baik dari cara penggunaan, waktu atau durasi pemeriksaan, maupun
prinsip kerja termometer itu sendiri. Sampai saat ini diketahui terdapat dua jenis
termometer, yaitu termometer digital dan termometer nondigital. Termometer nondigital
terbagi dua yaitu termometer air raksa dan termometer alkohol. Prinsip dasar dari alat
ukur ini adalah fenomena pemuaian yang merupakan indeks temperatur.
Selanjutnya ada pH meter, menurut Azmi, dkk. (2016:102) pH adalah derajat
keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang
dimiliki oleh suatu larutan. Konsep pH pertama kali diperkenalkan oleh kimiawan
Denmark Søren Peder Lauritz Sørensen pada tahun 1909. Alat ukur keasaman pada air
tersebut digunakan untuk mengukur kandungan pH atau kadar keasaman pada air mulai
dari pH 0 sampai pH 14. Dimana pH normal memiliki nilai 6.5 hingga 7.5 sementara
bila nilai pH < 6.5 menunjukkan zat tersebut memiliki sifat asam sedangkan nilai pH >
7.5 menunjukkan zat tersebut memiliki sifat basa. pH 0 menunjukkan derajat keasaman
yang tinggi, dan pH 14 menunjukkan derajat kebasaan tertinggi.
Alat yang selanjutnya yaitu DO meter, menurut Bayu, dkk (2018:11) Kualitas
konsentrasi oksigen udara saat ini bisa diukur dengan menggunakan alat pendukung
yang telah ada, diantaranya dengan penentuan konsentrasi oksigen terlarut H+
menggunakan alat oxygen meter atau DO meter digital yaitu penentuan oksigen terlarut
metode elektrokimia, adalah cara langsung proses menentukan konsentrasi oksigen
terlarut dengan alat oxygen meter digital. Prinsip kerjanya adalah menggunakan probe
oksigen yang terdiri dari katoda dan anoda yang direndam dalam larutan elektrolit atau
kelembaban udara yang masuk pada alat DO meter, probe ini biasanya menggunakan
katoda perak (Ag) dan anoda timbal (Pb).
Alat berikutnya yaitu ada anemometer, berdasarkan literature yang dibaca, yaitu
menurut Alaydrus, (2013:4) Anemometer, alat yang berfungsi untuk mengukur
kecepatan angin, satuan yang digunakan adalah knot. Mekanisme kerja dari alat ini
yaitu angin yang bertiup akan membuat anemometer berputar dan kecepatan angin akan
ditunjukkan oleh spidometer yang tertera pada alat. Anemometer berupa baling-baling
yang as nya dihubungkan dengan dinamo penghasil arus listrik. Apa bila angin bertiup
baling-baling akan berputar dan memutar dinamo dan akan diperoleh arus listrik. Arus
listrik ini kemudian diconvert ke satuan kecepatan, knot atau m/detik.

Flow meter menurut Sirait dkk (2017:234) merupakan instrumen guna


mengukur laju aliran dari fluida, sludge maupun gas baik bertemperatur rendah hingga
temperatur tinggi. Water flow sensor terdiri dari bodi katup berbahan kuningan, rotor air
dan sensor hall effect. Prinsip kerja sensor ini adalah dengan memanfaatkan sensor hall
effect. Hall effect ini didasarkan pada efek medan megnetik terhadap partikel bermuatan
yang bergerak. Ketika ada arus listrik yang mengalir pada hall effect yang ditempatkan
dalam medan magnet yang arahnya tegak lurus arus listrik, pergerakan pembawa
muatan akan berbelok ke salah satu sisi dan menghasilkan medan listrik.

Selanjutnya ada hygrometer, dimana pada hasil telah diketahui bahwa alat ini
digunakan untuk mengukur tingkat kelembapan pada suatu tempat. Alat selanjutnya ada
keping secchi yang merupakan alat analisis untuk mengukur tingkat kekeruhan air.
Selanjutnya ada GPS, dimana menurut Perkasa (2019:22) GPS (Global Positioning
System) adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang dimiliki dan dikelola
oleh Amerika Serikat. Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga
dimensi serta informasi mengenai waktu, secara berkesinambungan di seluruh dunia
tanpa bergantung waktu dan cuaca bagi banyak orang. Alat ekologi selanjutnya yaitu
Point intercept yang digunakan untuk Mengetahui kelimpahan organisme dan analisis
vegetasi di wilayah tertentu. Lalu Binokular, digunakan untuk membantu melihat objek
yang jauh. Selanjutnya ada juga yang namanya soil tester, dimana menurut Alaydrus,
(2013:4) Soil Tester merupakan alat praktikum yang digunakan untuk mengukur pH dan
kelembaban tanah. Mekanisme dan prinsip kerja dari alat ini adalah logam sensitif yang
terdapat di ujung alat tersebut menangkap partikel-partikel air yang terdapat didalam
tanah sehingga dapat mengetahui kadar kelembaban serta pH yang terkandung didalam
partikel-partikel air tersebut.

Selain mengetahui fungsi dan cara kerja alat-alat ekologi, pada praktikum juga
dilakukan pengukuran kecepatan angin menggunakan aplikasi di smartphone yaitu
Zephyrus Windmeter. Kecepatan angin adalah satuan yang mengukur kecepatan aliran
udara dari tekanan tinggi ke tekanan rendah dan dapat diukur menggunakan
anemometer atau dapat diklasifikasikan dengan menggunakan skala Beaufort yang
didasarkan pada pengamatan pengaruh spesifik dari kecepatan angina tertentu. Satuan
dari kecepatan angin adalah Knots (Skala Beaufort) dan dapat juga dalam m/s (Alfatikh,
2019:12). Pada praktikum ini pengukuran dilakukan menggunakan aplikasi, dimana
data yang telah didapat selanjutnya diolah dengan cara mencari rata-rata dan standar
deviasinya. Hasil yang didapat yaitu untuk rata-rata nya 2,96 m/s dan standar deviasinya
2,54 m/s. Selain dari Zephyrus Windmeter, ada beberapa aplikasi lain yang dapat
membantu penelitian ekologi, seperti Glama, yaitu perangkat lunak yang digunakan
untuk mengekstraksi struktur kanopi hutan dan menentukan indeks transmisi celah
cahaya dari gambar digital yang diambil secara hemispherical.
KESIMPULAN

Alat-alat yang sering dipergunakan dalam praktikum ekologi terrestrial adalah


Termometer, pH meter, DO meter, Anemometer, Flow meter, Hygrometer, Keping
Sechi (Sechi disk), GPS, dan beberapa aplikasi yang dapat mendukung. Masing-masing
alat memiliki fungsi, mekanisme, prinsip dan cara kerja yang spesifik dan berbeda-beda.
DAFTAR PUSTAKA

Alaydrus. 2013. ‘’Pengenalan Alat-alat Praktikum’’. Jurnal Biologi. 1(1): 1-8

Alfatikh, E.R. 2019. ‘’Pengembangan Sensor Kecepatan Angin untuk Early Warning
System Bahaya Angin Kencang di Jembatan Suramadu’’. Jurnal Geografi. Vol.
XVII (1): 11-18

Azmi, Z., Saniman, dan Ishak. 2016. ‘’ SISTEM PENGHITUNG PH AIR PADA
TAMBAK IKAN BERBASIS MIKROKONTROLLER’’. Jurnal SAINTIKOM.
Vol.15, No. 2 : 101-108

Bayu, R., Waluyo J., Iqbal, M. 2018. ‘’ PENGEMBANGAN ALAT KONDENSASI


PENGUKUR OKSIGEN UDARA AMBIEN UNTUK MENDUKUNG
PRAKTIKUM PADA MATA KULIAH PENGETAHUAN LINGKUNGAN’’.
Jurnal Saintifika, Vol. 20, No. 1, hal. 11-22.

Fadilah, H., Helma. 2020. ‘’ Penaksiran Suhu Ruangan Pada Termometer dengan
Menggunakan Inverse Regression’’. Jurnal UNPjoMath. Vol. 3 No. 1, hal 28-
32.

Kurniawa, A. 2018. ‘’Ekologi Sistem Akuatik’’. Malang: UB Press.

Lumbangaol. 2013. ‘’GPS Dalam Ekologi Pertanian’’. Palembang: UNSRI Press.

Perkasa, P. 2019. ‘’ PENGGUNAAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS)


UNTUK DASAR SURVEY PADA MAHASISWA’’. Jurnal Pendidikan
Teknologi dan Kejuruan BALANGA. Vol. 7 No. 1, hal:22-33.
Sirait, F., Supegina, F., Herwiansya, I.S. 2017. ‘’ PENINGKATAN EFISIENSI
SISTEM PENDISTRIBUSIAN AIR DENGAN MENGGUNAKAN IoT
(Internet of Things)’’. Jurnal Teknologi Elektro. Vol. 8 No. 3, hal : 234-239.

REFLEKSI

(a) pengetahuan dan pengalaman apa yang didapat dari praktikum?,


Jawab : dari praktikum yang telah dilakukan, saya jadi lebih mengenal macam
alat-alat yang digunakan dalam penelitian ekologi, dan alat-alat tersebut
spesifknya berbeda-beda. Saya juga mencoba hal baru yaitu mengukur angin
dengan aplikasi.
(b) kendala (kesulitan) apa saja yang ditemui saat pelaksanaan praktikum
Jawab: pada saat mengukur angin, saya cukup kesulitan karna banyaknya
gangguan suara sehingga harus mengulang pengukuran terus menerus sampai
hasilnya benar-benar tidak ada unsur lain selain angin sendiri.
(c) saran yang dapat diberikan untuk perbaikan pelaksanaan praktikum yang akan
datang.
Jawab : -

Note : Mohon maaf kakak-kakak asisten dosen yang akan memeriksa laporan saya,
maaf karna formatnya tidak sepenuhnya dibuat 2 colom, karna yang bagian dibawah
table itu dari pembahasan – daftar pustaka jika dibuat 2 colom paragrafnya tercampur-
campur kak, saya sudah usahakan agar bisa 2 colom tapi sampai malam terakhir
pengumpulan laporan ini masih belum berhasil. Jadi agar kakak mudah memeriksa
laporan saya maka bagian tersebut tidak saya buat 2 colom, semoga kakak-kakak asisten
dapat memaklumi, untuk laporan kedepannya saya usahakan agar formatnya lebih baik
kak, terima kasih atas perhatiannya.

Anda mungkin juga menyukai