Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI

“PENGENALAN ALAT DAN RUANG


LABORATORIUM”

Disusun Oleh:
Nama : Annisa Karina
NIM : 115040201111358
Kelompok : N/Kamis, 07.30 WIB
Asisten : Mardiana Lestari

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
MALANG
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di bidang pertanian dengan menggunakan teknologi
rekayasa genetika, kultur jaringan dan rekombinan DNA, dapat
dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul karena
mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman
biasa, serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan
lingkungan.
Bioteknologi pertanian memiliki laboratorium tempat
dimana kegiatan pembiakan dan perakitan tanaman dilakukan.
Dalam laboratorium tersebut terdapat berbagai macam alat
yang memiliki fungsi cara penggunaan yang beranekaragam.
Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang
menunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja atau proses yang
berlangsung ketika alat digunakan. Kegunaan alat dapat
dikenali berdasarkan nama, misalnya alat untuk mengukur
seperti thermometer, hygrometer dan spektrofotometer dan
lain-lain. Alat-alat pengukur yang disertai dengan informasi
tertulis, seperti ithermograph, barograph.
Oleh karena itu, maka pentingnya dilakukan praktikum ini
mengenai pengenalan alat laboratorium bioteknologi pertanian
guna untuk lebih mengenal dan mengetahui alat yang akan
digunakan pada laboratorium bioteknologi pertanian
1.2 Tujuan
1.Untuk mengetahui pengertian bioteknologi
2. Untuk mengetahui peran bioteknologi dalam pemuliaan
3. Untuk mengetahui Pembagian Ruangan Laboratorium
Bioteknologi Standar Internasional
4.Untuk mengetahui Standar Keselamatan di Laboratorium
Bioteknologi
5. Untuk mengetahui alat yang ada didalam laboratorium
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Bioteknologi Tanaman


Plant biotechnology is a device offers a break though
opportunity to solve problems in technical culture and health of
plants that can not or are too expensive and/or to long solved using
conventional technology (Choudlary, 2008)
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari
pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi dan lain-lain)
maupun produk dari makhluk hidup (enzim dan alkohol) dalam
proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Kultur
jaringan tanaman merupakan suatu teknik
perbanyakan tanaman secara vegetatif. Prinsip utama dari
teknik kultur jaringan adalah perbayakan tanaman dengan
menggunakan bagian vegetatif tanaman menggunakan media
buatan yang dilakukan di tempat yang steril (Brahmin, 2002)
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari
pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, jamur, virus, dan lain-lain)
maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses
produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. (AnonymousA,2012)
Bioteknologi adalah penerapan suatu prinsip-prinsip biologi,
biokimia,dan rekayasa dalam pengolahan bahan dan memanfaatkan
agensia jasad hidup dan komponen – komponennya untuk
menghasilkan barang dan jasa. (AnonymousB,2012)
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari
pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain)
maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkahol) dalam proses
produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. (Susilowarno, 2009)

2.2 Peran bioteknologi Bagi Pemuliaan Tanaman


Perkembangan dan kemajuan yang dicapai dalam bidang
biologi molekuler telah melahirkan dan berkembangnya teknologi
rekombinan DNA atau yang dikenal dengan sebutan rekayasa genetik
. Rekayasa genetik atau rekombinan DNA adalah suatu kumpulan
teknik - teknik eksperimental yang memungkinkan peneliti untuk
mengisolasi, mengidentifiksi dan melipatgandaan suatu fragmen dari
material genetik (DNA) dalam bentuk murninya. Manipulasi –
manipulasi tersebut dilakukan secara in vitro dengan menggunakan
material – material biologi
Penggunaan kultur jaringan untuk pembiakan klonal didasarkan pada
anggapan bahwa jaringan secara genetik tetap stabil jika dipisahkan
dari tumbuhan induk dan ditempatkan dalam kultur. Pendapat ini
sebahagian besar berlaku jika tumbuhan dibiakkan dengan kuncup
ketiak atau tunas liar yang secara langsung dipisahkan dari tanaman.
Walaupun demikian, apabila tunas terbentuk dari jaringan kalus,
sering terjadi penyimpangan (Chaleff, 1984).
Peran bioteknologi sendiri sangat banyak, dibidang
pangan misalnya. Di bidang pangan, dengan menggunakan
teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan dan DNA rekombinan,
dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul karena
mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa,
serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan.
Penerapan bioteknologi di masa ini juga dapat dijumpai pada
pelestarian lingkungan hidup dari polusi. Sebagai contoh, pada
penguraian minyak bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri, dan
penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai atau laut
dengan menggunakan bakteri jenis baru.

2.3 Pembagian Ruangan Laboratorium Bioteknologi


Standar Internasional
Laboratorium disetiap universitas atau lembaga-lembaga
biasanya memiliki jumlah ruang yang berbeda-beda ada yang dibagi
menjadi 3 ruangan hingga menjadi 5 ruangan. Namun sebenarnya
ada pembagian ruangan laboratorium kultur jaringan berdasarkan
kegiatan-kegiatannya adalah sebagai berikut :
1.Ruang persiapan/preparasi
2.Ruang transfer/tanam

3.Ruang kultur/inkubasi

4.Ruang stok/media jadi

5.Ruang timbang/bahan kimia


1. Ruang Persiapan
Ruang ini dipergunakan untuk mempersiapkan media
kultur dan bahan tanaman yang akan dipergunakan, sebagai
tempat mencuci alat-alat laboratorium, dan tempat untuk
menyimpan alat-alat gelas. Sesuai dengan fungsinya, maka di-
ruangan ini terdiri dari :
1. Hot plate dengan magnetic stirer
2. Oven

3. Pengukur pH, dapat berupa pH meter, atau kertas pH


indikator

4. Autoklaf

5. Kompor gas

6. Tempat cuci

7. Labu takar, gelas piala, erlenmeyer, pengaduk gelas,


spatula, petridish, pipet, botol kultur, pisau scapel.

8.

2. Ruang Transfer/Tanam
Ruang transfer merupakan ruang di mana pekerjaan aseptik
dilakukan. Dalam ruangan ini dilakukan kegiatan isolasi
tanaman, sterilisasi dan penanaman eksplan dalam media.
Ruangan ini sedapat mungkin bebas dari debu dan hewan kecil,
serta terpisah dan tersekat dengan ruangan lain. Penggunaan AC
sangat dianjurkan dalam ruangan ini. Ruang transfer dilengkapi
peralatan sebagai berikut :
1. Laminar air flow cabinet, bisa juga enkas
2. Alat-alat diseksi; pisau bedah/scapel, pinset, spatula, dan
gunting.

3. Hand sprayer yang berisi alkohol 70 %


4. Lampu bunsen

Gb. Ruang tanam

3. Ruang Kultur/Inkubasi
Merupakan ruang yang paling besar dibanding dengan
ruangan yang lain. Ruangan ini harus dijaga kebersihannya dan
sedapat mungkin dihindari terlalu banyak keluar masuknya
orang-orang yang tidak berkepentingan. Ruangan ini berisi rak-
rak kultur yang berfungsi untuk menampung botol-botol kultur
yang berisi tanaman. Rak ini juga dilengkapi dengan lampu-
lampu sebagai sumber cahaya bagi tanaman kultur. Selain rak
kultur, ruang kultur juga harus dilengkapi dengan AC, pengukur
suhu dan kelembapan, serta timer yang digunakan untuk
menghidup-kan dan mematikan lampu secara otomatis.
4. Ruang stok/media jadi
Ruangan ini berfungsi sebagai ruang untuk menyimpan
media tanam yang sudah di autoklaf. Ruang stok sebaiknya
dingin dan gelap, serta kebersihannya harus dijaga. Media
tanam akan diinkubasi pada ruang ini selama 3 hari sebelum
digunakan. Hal ini untuk mengetahui kondisi media tanam
apakah steril atau ter-kontaminasi jamur/bakteri. Apabila media
terkontaminasi, sebaiknya segera dikeluar-kan dan diautoklaf
selama 1 jam pada tekanan 0.14 Mpa.
Gb. Denah Ruang Laboratorium Kultur Jaringan

5. Ruang Timbang/Bahan Kimia

Ruang ini berisi stok bahan-bahan kimia, timbangan


analitik, magnetik stirer dan lemari es. Semua kegiatan
penimbangan bahan kimia dan pembuatan larutan stok dilakukan
di ruangan ini. Sedangkan pada laboratorium sederhana, ruang
tanam, ruang kultur dan ruang stok media dapat digabung
menjadi satu ruangan. Sedangkan ruang preparasi /per-siapan
dapat digabung dengan ruang bahan kimia (seperti dalam gambar
di bawah). Dari 2 ruangan ini, ruang tanam + kultur harus
memakai AC. Untuk daerah yang bersuhu dingin, tanpa memakai
AC tidak ada masalah.
(AnonymousD,2012)
Gb.Denah sederhana ruangan laboratorium kultur jaringan

2.4 Standar Keselamatan di Laboratorium Bioteknologi


1. Rencana sebelumnya, tentukan potensi bahaya yang terkait
sebelum memulai eksperimen. Siapkan rencana untuk
menangani limbah yang dihasilkan dilaboratorium sebelum
memulai pekerjaan apapun.
2. Batasi paparan terhadap bahan kimia, jangan sampai bahan
kimia laboratorium bersentuhan langsung dengan tubuh, dan
menggunakan pelindung diri seperti masker dan sarung tangan
3. Jangan meremehkan resiko
4. Bersiaplah terhadap kecelakaan, sebelum memulai eksperimen
ketahui tindakan tertentu yang harus diambil jika terjadi
pelepasan zat berbahaya secara tidak sengaja. Ketahui letak
semua peralatan keselamatan.
5. Bersiaplah memberikan tindakan darurat dasar, selalu
beritahukan aktivitas anda kepada rekan anda agar mereka dapat
menanggapi secara cepat dan tepat (Daisy .1994)
BAB III
HASIL
3.1 Alat
No Gambar Alat Nama Keterangan+F
Alat ungsi
1. NeracaAna Neraca analitik =
litik neraca yang
digunakan untuk
menimbang zat
yang butuh
ketelitian tinggi
dan dalam skala
kecil/mikro
(biasanya hingga
4 desimal 0,0001
gram) misal =
meinmbang zat
yang digunakan
untuk larutan
standar primer

2. spatula Alat ini


digunakan untuk
memindahkan
bahan-bahan
kimia
3. autoclave Untuk
mensterilkan alat
dan bahan.

4 micropipettP1000 (kanan)
e digunakan untuk
memipet cairan
berukuran lebih
dari 200 ul
sampai 1000 ul,
P200
(tengah) untuk
volume cairan
antara 21 ul
sampai 200 ul,
dan P20
(kiri) digunakan
untuk volume
dibawah 20 ul
5. Mortal and Mortar adalah
Pestle wadahnya dan
pestle adalah
penumbuknya
yang digunakan
untuk menumbuk
bahan kimia,
biasanya bahan
padat
6. Hot plate alat ini biasa
digunakan untuk
memanaskan
larutan di dalam
proses analisa
air, lemak dan
lain sebagainya.
selain itu juga
untuk
memanaskan
aquadest atau
pelarut lainnya
dalam
pembuatan
larutan.
7. inkubator Alat ini
digunakan
sebagai tempat
fermentasi
dengan suhu dan
kelembaban
terkendali, serta
digunakan untuk
menumbuhkan
media pada
pengujian secara
mikrobiologis.
Pada alat ini
biasanya sudah
dilengkapi
dengan alat
pengukur
kelembaban.
8. erlenmeyer Untuk
menampung
larutan, bahan
atau cairan.

9. cawan Sebagai wadah


petri penyimpanan
dan pembuatan
kultur media.

10. Bunsen Untuk


memanaskan
medium,
mensterilkan
jarum inokulasi
dan alat-alat
yang terbuat dari
platina dan
nikrom seperti
jarum platina dan
ose

11. pinset alat ini


digunakan untuk
memisahkan
suatu campuran
12. Tabung Untuk
Durham menampung atau
menjebak gas
yang terbentuk
akibat
metabolisme
pada bakteri
yang diujikan.

12. Rubber Untuk menyedot


Bulb larutan yang
dipasang pada
pangkal pipet
ukur dan untuk
membuang gas

13. pH meter PH meter adalah


portable alat untuk
mengukur
tingkat keasaman
dan kebasa-an air
minum

14. Shaker Alat pengocok


yang putarannya
dapat di atur
sesuai dengan
yang kita ingin
kan. Kecepatan
putarannya
adalah
120rpm(rotation
per menit)
15. Magnetic magnetic stirrer
stirrer adalah perangkat
laboratorium
yang
menggunakan
medan magnet
berputar untuk
menyebabkan
aduk bar (juga
disebut "kutu")
direndam dalam
cairan berputar
sangat cepat,
sehingga aduk.

16. Lemari Lemari asam ini


asam digunakan untuk
tempat
mereaksikan
berbagai jenis
reaksi kimia,
terutama dalam
mereaksikan zat-
zat yang
berbahaya,
beracun, maupun
dalam
mereaksikan zat-
zat yang
menghasilkan zat
lain yang
mengeluarkan
gas berbahaya,
hingga percikan
api.

17. Gelas ukur Untukmengukur


volume larutan
tidak
memerlukan
tingkat ketelitian
yang tinggi
dalam jumlah
tertentu.

18. Destilator Alat yang di


gunakan untuk
menyuling aneka
jenis minyak
tanaman dengan
proses destilasi

(Dahlia, 2011)
3.2 Ruangan Laboratorium (Ruang 1, 2, 3)
1. Ruang Pembuatan Media
Didalam ruang pembuatan media terdapat banyak alat-alat
yang digunakan untuk menyimpan alat-alat yang digunakan
untuk kultur jaringan mulai dari almari penyimpan gelas ukur,
neraca analitik, microwave, incubator, oven, strirer,
elektroforesis, ependof, sentrifoge, spektrofotometer, lemari
penyimpan bahan kimia, sterilisasi pemanasan dimana alat-alat
tersebut memiliki kegunaan masing-masing seperti pada
pembahasan sebelumnya. Ini merupakan alat yang ada di
pembuatan media.
Gb. Ruang Pembuatan Media

RUANG 2: Penanaman Explant

Diruang 2 atau ruang penanaman eksplan terdapat


LAFC( untuk inokulasi eksplant dengan aliran udara) . Ruang ini
biasanya tidak terlalu besar ukurannya, yaitu 2 x 3 m2.

Gb. Ruang Eksplant

Ruang 3: Penumbuhan Explant

Didalam ruang ini terdapat rak-rak botol, AC yang


digunakan untuk menjaga suhu pada ruangan tersebut sehingga
tanaman bisa terjamin. Selain itu juga banyak terdapat lampu-lampu
neon.
Gb. Ruang Penumbuhan eksplant
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Bioteknologi tanaman adalah penerapan prinsip –prinsip
biologi, biokimia dan rekayasa organisme hidup seperti mikroba atau
jasad hidup untuk menghasilkan barang dan jasa. Dalam ruang
laboratorium bioteknologi terdapat 3 ruang yaitu ruang pembuatan
media, yang berisi neraca analitik, microwave, incubator, oven,
strirer, elektroforesis, ependof, sentrifoge, spektrofotometer,
lemari penyimpan bahan kimia, sterilisasi pemanasan. Untuk
ruang 2 terdapat LAFC(Laminar Air Flow Cabinet) yang
berfungsi sebagai tempat sterilisasi tanaman, selain itu juga ada
lampu neon dan sinar UV.Sedangkan untuk ruang 3 terdapat
rak-rak botol, AC dan lampu-lampu neon.

4.2 Kritik dan Saran


Kritik =Suara mbak kurang keras sehingga banyak alat yang kurang
jelas.

Saran = Untuk laporan format jangan terlalu panjang.


DAFTAR PUSTAKA

AnonymousA,2012.http://forumkimia.multiply.com/reviews/item/6?
&show_interstitial=1&u=%2Freviews%2Fitem. Tanggal
akses 10 oktober 2012.

AnonymousB,2012.http://www.scribd.com/doc/54690425/bioteknolo
gi-pertanian.Tanggal akses 10 oktober 2012.

AnonymousC,2012.http://bioteknologitanaman.blogspot.com/2008/0
9/bioteknologi-tanaman.html. Tanggal akses 10 oktober
2012.
D
Anonymous 2012. Ruangan Laboratorium Kultur Jaringan.
Tanaman invitro. blogspot.com. Tanggal akses 10
Oktober 2012

Choudhary, M.I., 2008. Keselamatan dan Keamanan Laboratorium


Kimia. Yudsitira:Jakarta.

Dahlia, Ami. 2011.Nama fungsi dan cara kerja alat alat


laboratorium mikrobiologi

Sriyanti, Daisy &Ari Wijayani.1994. Teknik Kultur Jaringan.


Penerbit Kanisius. Yogyakarta

Susilowarno, G.R., 2009. Siap Menghadapi Ujian Nasional 2010.


Biologi SMA/MA. Grasindo:Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai