OLEH :
KELOMPOK III/B
CINDRA ALIMRAN
D1B1 13 005
BAB I. PENDAAHULUAN
dilakukan. Laboratorium
ini memiliki
berbagai macam alat yang memiliki fungsi serta cara penggunaan yang beragam.
Umumnya setiap alat di Laboratorium Bioteknologi memiliki nama yang
menunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika
alat digunakan. Berdasarkan pemahaman serta uraian tersebut maka penting
melakukan praktikum pengenalan alat di Laboratorium agar pada saat penggunaan
alat untuk praktikum selanjutnya tidak terjadi kesalahan-kesalahan.
1.2.
Tujuan yang ingin dicapai pada pelaksanaan praktikum ini yaitu untuk
memperkenalkan alat-alat yang ada di Laboratorium Unit In Vitro Fakultas
Pertanian Universitas Halu Oleo serta fungsi dan cara penggunaannya kepada
mahasiswa sehingga tidak salah dalam penggunaan alat pada praktikum
Bioteknologi selanjutnya.
Kegunaannya yaitu mahasiswa dapat mengenal alat-alat yang ada di
Laboratorium Unit In Vitro Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo serta fungsi
dan cara penggunaannya sehingga tidak salah dalam penggunaan alat pada
praktikum Bioteknologi selanjutnya.
tanam,
ruangan
inkubasi
atau
penyimpanan,
ruangan
tempat
jaringan yaitu laboratoriu yang ideal yang memiliki : 1) Ruang persiapan yang
didalamnya terdapat timbangan analitik, lemari pendingin, hotplate, oven, pH
meter, alat-alat gelas standar (labu takar, pipet volue, erlenmeyer, gelas piala,
batang pengaduk dari gelas, dan wadah kultur), alat untuk mencuci (washtaple),
lemari untuk alat dan bahan kimia, sentrifuse, fumehood, destilator, dan kereta
dorong; 2) Ruang transfer adalah ruang yang didalamnya terdapat alat-alat
laminar air flow, dissecting, mikroskop, alat diseksi, lemari tempat penyimpanan
alat-alat steril, dan timbangan kecil; 3) ruang kultur yang dilengkapi dengan rak
kultur dan lampu fluorescent, timer untuk mengatur lama penyinaran, AC untuk
mengontrol temperatur, mikroskop binokuler dan shaker (Brahima, 2011).
Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium
memerlukan perlakuan khusus sesuai sifat dan karakteristik masing-masing.
Perlakuan yang salah dalam membawa, menggunakan dan menyimpan alat dan
bahan di laboratorium dapat menyebabkan kerusakan alat dan bahan, terjadinya
kecelakaan kerja serta dapat menimbulkan penyakit. Cara memperlakukan alat
dan bahan di laboratorium secara tepat dapat menentukan keberhasilan dan
kelancaran kegiatan. Adapun perlakuan terhadap alat-alat di laboratorium seperti
membawa alat sesuai petunjuk penggunaan, menggunakan alat sesuai petunjuk
penggunaan, menjaga kebersihan alat dan menyimpan alat (Yuwono triwibowo,
2008).
Peralatan yang mutlak dimiliki untuk memulai melakukan kegiatan kultur
jaringan yaitu timbangan analitik, destilator, pH meter, autoclaf, laminar air flow
dan gelas-gelas standar. Peralatan ini kemungkinan dapat menimbulkan resiko
pada pemakainya atau menimbulkan kerusakan apabila salah prosedur dalam
mengoperasikannya (Wetherel, D.F. 2008).
Glass, Gelas Ukur, Labu Ukur, Pipet, Pipet Ukur, Bola Hisab, Spatula, Gelas
Pengaduk, Botol Spiritus, Botol Semprot, Ph Meter, Hot Plate Stirer, Timbangan
Analitik, Microwave, Oven, Autoclave, Laminar Air Flow Cabinet, Micro Pipet,
Tips, Tube, Centrifuge, Elektroforesis, Inkubator, Gel Doc, Mini Centrifuge,
Mesin PCR, Vortex, Tabung Nitrogen, Pestel & Mortar, Rak Inkubator, Kulkas,
Shaker, Botol Kultur Dan Kamera. Bahan yang diperkenalkan pada praktikum
pengenalan alat yaitu media Murishage And Skoog.
3.3.
Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada praktikum ini yaitu sebagai berikut :
4.1.
Hasil
Hasil dari praktikum ini yaitu dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :
Tabel Nama dan Gambar Alat-Alat Laboratorium Unit In Vitro Fakultas Pertanian
Universitas Hlu Oleo.
No
Nama Alat
Pipet Tetes
Gelas Ukur
Erlen Meyer
Gelas Kimia
Cawan Petri
Gelas Shott
Hot Plate
Timbangan analitik
pH meter
Gambar
4.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum pengenalan alat di laboratorium in vitro yang
telah dilakukan, kami dapat mengetahui beberapa alat-alat yang ada di
laboratorium in vitro dan fungsi serta cara penggunaannya. Adapun alat-alat
praktikum yang telah diketahui yaitu gelas kimia, gelas ukur, pipet tetes, erlen
meyer, hot plate, pipet ukur, sikat tabung, stiter, pH meter, cawan petri, oven,
laminal air
autoclave, pinset.
Gelas kimia berfungsi untuk menyimpan, memanaskan dan mencampur
larutan kimia dan medium meskipun skala tidak terlalu tinggi. Gelas ukur dapat
terbuat dari gelas (polipropilen) ataupun plastik. Fungsi Gelas ukur adalah untuk
mengukur volume 10 hingga 2000 mL. Gelas ukur dapat digunakan untuk
mengukur
volume segala benda, baik benda cair maupun benda padat pada
berbagai ukuran volume, Pipet tetes berfungsi untuk Memindahkan beberapa tetes
zat cair. Erlenmeyer berfungsi membuat larutan, atau alat ini digunakan dalam
kultur jaringan tanaman sebagai sarana menuangkan air suling maupun untuk
tempat media dan penanaman eksplan, Hot plate digunakan untuk homogenasi
media (melarutkan agar-agar di dalam media). Hot plate adalah suatu alat yang
berfungsi untuk homogen dan juga untuk pemanas. Hot plate juga merupakan alat
untuk mencampur/ meramu dan memasak media kultur. Hot plate digunakan
untuk memasak/ meramu segala macam bahan nutrisi dengan melibatkan
pengaduk dan pemanas.
Pipet ukur berfungsi untuk mengambil larutan dengan volume tertentu
sesuai dengan label yang tertera pada bagian pada bagian yang menggembung.
Sikat
tabung
fungsinya
membersihkan
tabung.
Stiter
berfungsi
untuk
menggunakan medan magnet berputar untuk menyebabkan aduk bar (juga disebut
"kutu") direndam dalam cairan berputar sangat cepat, sehingga teraduk. pH meter
adalah alat untuk mengukur tingkat keasaman dan kebasaan. Cawan ini digunakan
sebagai wadah penyimpanan dan pembuatan kultur media, Bunsen untuk untuk
menggarang/membakar alat-alat kultur, seperti alat-alat diseksi ketika melakukan
penanaman sehingga peralatan tersebut tetap steril. Laminay air flow alat ini
Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah di lakukan dapat ditarik sebuah
Saran
Sara saya dalam praktikum ini yaitu, harus ada jadwal pasti waktu praktik.
DAFTAR PUSTAKA
Barahima Abbas, 2011. Prinsip dasar teknik kultur jaringan. Alfabeta. Bandung.
Bibiana, W. Lay, 2007. Bioteknologi. Jakarta : Rajawali pers.
Choudhary, M.I, 2008. Keselamatan dan keamanan laboratorium kimia. Yudsitira.
Jakarta.
Hallmann, 2005. Manfaat teknik kultur jaringan pada tanaman. Universitas
Gadjah Mada Press. Jakarta.
Michaal and J. Pell Czar, 2006. Dasar-Dasar Bioteknologi. Jakarta: UI pers.
Suryo, 2007. Genetika. Gadjah Mada University Press. Jakarta.
Suriawi dan Unus, 2005. Pengantar Bioteknologi Umum. Bandung:Angkasa.
Wetherel, D.F, 2008. Propagasi Tanaman Secara In Vitro. Avery Publishing
Group Inc. New Jersey.
Yulita, 2012. Pengenalan alat laboratorium bioteknologi. Fakultas Pertanian.
Universitas Hasanuddin.
Yuwono Triwibowo, 2008. Bioteknologi pertanian. Universitas Gadjah Mada
Press. Jakarta.