Anda di halaman 1dari 14

Makalah Praktikum Bioteknologi Pertanian

Kelas : 01 (Selasa/ 08.00 – 09.40)

Asisten : 1. Alya Munirah

2. Arifah Syahirah

PENGENALAN LABORATORIUM KULTUR JARINGAN

Disusun oleh :

Yumi Mawaddah Skd

1705101050029

LABORATORIUM KULTUR JARINGAN TANAMAN

JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

2021
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup


(bakteri, fungi dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim dan alkohol)
dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Kultur jaringan tanaman
merupakan suatu teknik perbanyakan tanaman secara vegetatif. Prinsip utama dari teknik
kultur jaringan adalah perbayakan tanaman dengan menggunakan bagian vegetatif tanaman
menggunakan media buatan yang dilakukan di tempat yang steril.

Pengenalan alat merupakan langkah pertama sebelum kita melakukan percobaan


atau penelitian karena dengan mengenal alat, kita dapat mengetahui fungsi masing-masing
bagian dari alat tersebut serta cara pengoprasian atau penggunaan alat-alat yang akan
digunakan dalam percobaan atau penelitian yang dilakukan dan dengan kita mengetahui
akan fungsi dan cara penggunaan alat-alat yang akan digunakan dapat memperlancar
jalannya suatu percobaan atau penelitian. Sehingga dengan berbekal pengetahuan
pemahaman akan fungsi dan cara kerja dari alat yang digunakan kita dapat memperoleh
hasil suatu percobaan atau penelitian yang maksimal.

Selain pengetahuan pemahaman akan alat, kita juga dituntut untuk terampil dalam
alat-alat yang kita gunakan. Hal tersebut harus dibarengi dengan ketelitian dalam
melakukan suatu percobaan ataupun penelitian sehingga didapatkan hasil yang maksimal.
Penggunaan alat-alat laboratorium merupakan suatu cara untuk mengetahui nama dan
fungsi alat-alat laboratorium. Dalam menggunakan alat-alat laboratorium, sebaiknya
pengguna melakukan sterilisasi alat-alat laboratorium yang akan digunakan. Sterilisasi
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menghilangkan mikroba yang tidak di inginkan.

Pengenalan alat-alat di laboratorium kita dapat mengetahui berbagai macam alat


yang terdapat di laboratorium. Selain itu kita juga dapat meminimalisir resiko kesalahan
kerja pada saat melakukan percobaan. Alat-alat laboratorium mempunyai cara dan prinsip
kerja yang berbeda. Setiap pengguna harus mengikuti hal-hal tersebut agar dalam
menggunakan alat-alat laboratorium tidak terjadi kerusakan alat ataupun hal-hal yang
berbahaya. Berdasarkan uraian di atas maka haruslah dilakukan praktikum pengenalan alat
ini sehingga praktikan dapat mengetahui alat-alat yang akan digunakan dalam laboratorium
kultur jaringan dan cara-cara penggunaan alat tersebut.
1.2 Tujuan

Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui fasilitas dan persyaratan yang
dibutuhkan untu Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman dan mengenal dengan baik
peralatan yang dibutuhkan untuk suatu laboratorium kultur jaringan tanaman.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Bioteknologi adalah penerapan suatu prinsip-prinsip biologi, biokimia dan rekayasa


dalam pengolahan bahan dan memanfaatkan agensia jasad hidup dan komponen-
komponennya untuk menghasilkan barang dan jasa. Bioteknologi pertanian memiliki
laboratorium tempat dimana kegiatan pembiakan dan perakitan tanaman dilakukan. Dalam
laboratorium tersebut terdapat berbagai macam alat yang memiliki fungsi cara penggunaan
yang beranekaragam (Choudhary, 2008).

Laboratorium bioteknologi biasanya memiliki jumlah ruang yang berbeda-beda ada


yang dibagi menjadi 3 ruangan hingga menjadi 5 ruangan. Namun sebenarnya ada
pembagian ruangan laboratorium kultur jaringan berdasarkan kegiatan-kegiatannya yaitu
ruangan persiapan kultur jaringan, ruangan tanam, ruangan inkubasi atau penyimpanan,
ruangan tempat penyimpanan media dan ruangan tempat menimbang bahan (Halman,
2005).

Melakukan kegiatan kultur jaringan diperlukan ruang dan peralatan. Ukuran ruang
yang diperlukan dapat disesuaikan dengan volume aktivitas kultur jaringan yang akan
dilakukan. Ruang yang diperlukan untuk kegiatan kultur jaringan yaitu laboratorium yang
ideal yang memiliki ruang persiapan yang di dalamnya terdapat timbangan analitik, lemari
pendingin, hotplate, mikrowave, oven, pH meter, alat-alat gelas standar (labu takar, pipet
volume, erlenmeyer, gelas piala, batang pengaduk dari gelas dan wadah kultur), alat untuk
mencuci (washtaple), lemari untuk alat dan bahan kimia, sentrifuse, fumehood, destilator
dan kereta dorong, ruang transfer yang di dalamnya terdapat laminar air flow, dissecting,
mikroskop, alat diseksi, lemari tempat penyimpanan alat-alat steril dan timbangan kecil,
ruang kultur yang dilengkapi dengan rak kultur dan lampu fluorescent, timer untuk
mengatur lama penyinaran, AC untuk mengontrol temperatur, mikroskop binokuler dan
shaker (Barahima, 2011).

Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip
kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat
dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya
diakhiri dengan kata meter seperti thermometer, hygrometer dan spektrofotometer, dll.
Alat-alat pengukur yang disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan grap
seperti thermograph, barograph (Yulita, 2012).
Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium memerlukan
perlakuan khusus sesuai sifat dan karakteristik masing-masing. Perlakuan yang salah
dalam membawa, menggunakan dan menyimpan alat dan bahan di laboratorium dapat
menyebabkan kerusakan alat dan bahan, terjadinya kecelakaan kerja serta dapat
menimbulkan penyakit. Cara memperlakukan alat dan bahan di laboratorium secara tepat
dapat menentukan keberhasilan dan kelancaran kegiatan. Adapun perlakuan terhadap alat-
alat di laboratorium seperti membawa alat sesuai petunjuk penggunaan, menggunakan alat
sesuai petunjuk penggunaan, menjaga kebersihan alat dan menyimpan alat (Yuwono
triwibowo, 2008).

Peralatan yang mutlak dimiliki untuk memulai melakukan kegiatan kultur jaringan
yaitu timbangan analitik, destilator, pH meter, autoclaf, laminar air flow dan gelas-gelas
standar. Peralatan ini kemungkinan dapat menimbulkan resiko pada pemakainya atau
menimbulkan kerusakan apabila salah prosedur dalam mengoperasikannya (Barahima,
2011).
BAB III. METODELOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan secara daring dan di Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman,
Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda
Aceh, pada hari Selasa, tanggal 31 Agustus 2021 pukul 08.00 – 09.40 WIB.

3.2 Alat dan Bahan

Alat-alat yang diperkenalkan pada praktikum pengenalan alat yaitu alat di


ruang persiapan ada Laminar Air Flow Cabinet atau Entkas, Hot plate dan magnetic stirrer,
Timbangan analitik, Ph meter, Refrigerator, freezer, Alat penyuling air, Tempat mencuci
peralatan kultur, Tempat penyimpanan glassware,bahan kimia, Autoclave, Sumber gas/
kompor, Meja yang dilengkapi dengan sumber cahaya (lampu) dan mikroskop (jangan
ditempatkan berdekatan dengan autoclave atau tempat yang lembab), Meja dan lemari. Pada
ruang Transfer ada Laminar air flow cabinet, Orbital shaker, Penyaringan udara, Spiritus,
Mikroskop, Cawan petri, Pisau scalpel, dan Blade/mata pisau. Pada ruang ini ada Rak yang
dilengkapi timer dengan pengontrol waktu dan temperature, Inkubator untuk kultur gelap,
Orbital shaker, Lux meter dan Light meter.

3.3 Cara Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini yaitu sebagai berikut :

a. Mempersilahkan praktikan masuk ke dalam area laboratorium dengan terlebih dahulu


memakai baju atau jas laboratorium.

b. Memberikan respon kepada praktikan dan sedikit pengarahan serta pengenalan tentang
kegiatan yang akan di lakukan praktikan.

c. Mempersilahkan praktikan masuk ke dalam ruangan kultur jaringan.

d. Memperkenalkan alat dan bahan di masing-masing ruangan tempat praktikum.

e. Memperhatikan dan mendengarkan setiap penjelasan dari asisten kemudian mencatat


cara kerja dan fungsi masing-masing alat yang terdapat di laboratorium
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Hasil dari praktikum ini yaitu dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :

No Nama dan Gambar Alat Fungsi Alat


1 Untuk mensterilkan alat
dan bahan.

Autoclave
2 pH meter adalah alat
untuk mengukur tingkat
keasaman dan kebasa-
an air
pH Meter
Alat ini biasa
3
digunakan untuk
memanaskan larutan
di dalam proses
analisa air, lemak
dan lain sebagainya.
Selain itu juga untuk
memanaskan
aquadest atau pelarut
lainnya dalam
Hot plate pembuata larutan.
Magnetic stirrer
4
adalah perangkat
laboratorium yang
menggunakan medan
magnet berputar
untuk menyebabkan
aduk bar (juga
Magnetic stirrer
disebut "kutu")
direndam dalam
cairan berputarr
sangat cepat,
sehingga aduk.
5 Timbangan ini
digunakan untuk
menimbang zat yang
butuh ketelitian tinggi
dan dalam skala

Timbangan analitik kecil/mikro (biasanya


hingga 4 desimal
0,0001 gram) misal =
meinmbang zat yang
digunakan untuk
larutan standar primer.
6 Untuk memasak media.

Oven
Untuk menyimpan
7
larutan stok
dan bahan kimia.

Refrigrator
8 Untuk menyimpan
glassware
(erlenmeyer, gelas
kimia, gelas ukur,
botol, spatula, pisau
dll)
Rak gelas (glassware)
10 Untuk menyimpan
benih-benih dan bahan
tanam

Cool storage
11 Sebagai tahap
perlakuan penanaman

Laminar Air Flow Cabinet


12 Alat pengocok yang
putarannya dapat di
atur sesuai dengan yang
kita ingin kan.
Kecepatan
Orbital shaker putarannya adalah
120rpm(rotation per
menit)
13 Untuk menyaring
udara. Alat ini
dihidupkan ketika
menanam.

Penyaring udara
14 Untuk memanaskan
medium, mensterilkan
jarum inokulasi dan alat-
alat yang terbuat dari
platina dan nikrom seperti
jarum platina dan ose

Spiritus
15 Untuk melihat eksplan
dalam bentuk mikro.

Mikroskop
16 Sebagai wadah
penyimpanan dan
pembuatan kultur media.

Cawan petri
17 Untuk memotong eksplan

Pisau scalpel dan mata pisau


Untuk tempat
18
eksplan untuk
menjaga suhu pada
ruangan tersebut
sehingga tanaman
bisa terjamin

Rak Kultur

19 Sebagai pengecek
kelembaban udara dan
suhu ruangan

Pengontrol kelembaban udara dan temperatur


20 Untuk mengukur
intensitas cahaya.

Lux meter
Untuk mengatur
21
hidup matinya
lampu secara
otomatis.

Light Timer

4.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum pengenalan alat di laboratorium kultur jaringan yang telah
dilakukan, kami dapat mengetahui beberapa alat-alat yang ada di laboratorium dan fungsi
serta cara penggunaannya. Adapun alat-alat praktikum yang telah diketahui yaitu
timbangan analitik, digunakan untuk menimbang zat yang butuh ketelitian tinggi dan
dalam skala kecil atau mikro. Autoclave berfungsi untuk mensterilkan berbagai macam alat
dan bahan yang digunakan di laboratorium. Laminar air flow berfungsi untuk menanam
eksplan ke dalam botol dalam kondisi steril atau melakukan sub kultur yang dilengkapi
dengan blower dan lampu UV.

Hotplate berfungsi untuk menghomogenkan dan juga untuk pemanas. Hot plate juga
merupakan alat untuk mencampur dan memanaskan media kultur. Hot plate digunakan
untuk memasak segala macam bahan nutrisi dengan melibatkan pengaduk dan pemanas.
Oven berfungsi untuk sterilisasi botol kultur, pinset, pisau dan lain sebagainya yang
digunakan dalam kultur jaringan. Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume larutan
tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu.

Shaker adalah alat yang berfungsi sebagai pengocok yang putarannya dapat di atur sesuai
dengan yang kita ingin kan. Kecepatan putarannya adalah 120 rpm (rotation per menit).
Botol spiritus adalah alat yang digunakan untuk membakar zat atau memanaskan larutan.
Beaker glass berfungsi untuk menampung bahan kimia atau larutan dalam jumlah yang
banyak. Pipet tetes berfungsi untuk Memindahkan beberapa tetes zat cair. Botol semprot
berfungsi untuk menyimpan aquadest dan digunakan untuk mencuci atau membilas alat-
alat dan bahan. Gelas pengaduk berfungsi untuk mengaduk larutan. Gelas kultur berfungsi
sebagai tempat untuk mengkultukan atau menanam eksplan.

Kulkas berfungsi sebagai pendingin maupun untuk mengawetkan. Microwave berfungsi


untuk menghangatkan atau mencairkan serta menaikkan suhu. pH meter adalah alat untuk
mengukur tingkat keasaman dan kebasaan. Rak kultur berfungsi untuk menyimpan botol-
botol kultur yang telah di sterilkan.
BAB V. KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum yang telah di lakukan dapat ditarik sebuah kesimpulan

1. Bioteknologi tanaman adalah penerapan prinsip-prinsip biologi, biokimia dan


rekayasa organisme hidup seperti mikroba atau jasad hidup untuk menghasilkan
barang dan jasa.

2. Dalam ruang laboratorium bioteknologi terdapat 3 ruang yaitu ruang persiapan,


ruang transfer dan ruang inkubasi.
3. Bahwa pengenalan alat-alat laboratorium ini perlu dilakukan karena merupakan
langkah pertama sebelum kita melakukan percobaan, penelitian atau praktikum
karena dengan mengenal alat kita dapat mengetahui fungsi masing-masing bagian
dari alat tersebut serta cara pengoprasian atau penggunaan alat-alat yang akan
digunakan.
5.2 Saran

Sarannya ialah pada praktikum ini yaitu sebaiknya praktikan lebih berhati-hati
dalam menggunakan peralatan laboratorium.

DAFTAR PUSTAKA

Barahima Abbas. 2011. Prinsip dasar teknik kultur jaringan. Alfabeta. Bandung.
Choudhary, M.I., 2008. Keselamatan dan keamanan laboratorium kimia. Yudsitira. Jakarta.
Halman. 2005. Manfaat teknik kultur jaringan pada tanaman. Universitas Gadjah Mada
Press. Jakarta.
Yulita. 2012. Pengenalan alat laboratorium bioteknologi. Fakultas Pertanian. Universitas
Hasanuddin.
Yuwono Triwibowo. 2008. Bioteknologi pertanian. Universitas Gadjah Mada Press. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai