2. Arifah Syahirah
Disusun oleh :
1705101050029
2021
BAB I. PENDAHULUAN
Selain pengetahuan pemahaman akan alat, kita juga dituntut untuk terampil dalam
alat-alat yang kita gunakan. Hal tersebut harus dibarengi dengan ketelitian dalam
melakukan suatu percobaan ataupun penelitian sehingga didapatkan hasil yang maksimal.
Penggunaan alat-alat laboratorium merupakan suatu cara untuk mengetahui nama dan
fungsi alat-alat laboratorium. Dalam menggunakan alat-alat laboratorium, sebaiknya
pengguna melakukan sterilisasi alat-alat laboratorium yang akan digunakan. Sterilisasi
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menghilangkan mikroba yang tidak di inginkan.
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui fasilitas dan persyaratan yang
dibutuhkan untu Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman dan mengenal dengan baik
peralatan yang dibutuhkan untuk suatu laboratorium kultur jaringan tanaman.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Melakukan kegiatan kultur jaringan diperlukan ruang dan peralatan. Ukuran ruang
yang diperlukan dapat disesuaikan dengan volume aktivitas kultur jaringan yang akan
dilakukan. Ruang yang diperlukan untuk kegiatan kultur jaringan yaitu laboratorium yang
ideal yang memiliki ruang persiapan yang di dalamnya terdapat timbangan analitik, lemari
pendingin, hotplate, mikrowave, oven, pH meter, alat-alat gelas standar (labu takar, pipet
volume, erlenmeyer, gelas piala, batang pengaduk dari gelas dan wadah kultur), alat untuk
mencuci (washtaple), lemari untuk alat dan bahan kimia, sentrifuse, fumehood, destilator
dan kereta dorong, ruang transfer yang di dalamnya terdapat laminar air flow, dissecting,
mikroskop, alat diseksi, lemari tempat penyimpanan alat-alat steril dan timbangan kecil,
ruang kultur yang dilengkapi dengan rak kultur dan lampu fluorescent, timer untuk
mengatur lama penyinaran, AC untuk mengontrol temperatur, mikroskop binokuler dan
shaker (Barahima, 2011).
Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip
kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat
dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya
diakhiri dengan kata meter seperti thermometer, hygrometer dan spektrofotometer, dll.
Alat-alat pengukur yang disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan grap
seperti thermograph, barograph (Yulita, 2012).
Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium memerlukan
perlakuan khusus sesuai sifat dan karakteristik masing-masing. Perlakuan yang salah
dalam membawa, menggunakan dan menyimpan alat dan bahan di laboratorium dapat
menyebabkan kerusakan alat dan bahan, terjadinya kecelakaan kerja serta dapat
menimbulkan penyakit. Cara memperlakukan alat dan bahan di laboratorium secara tepat
dapat menentukan keberhasilan dan kelancaran kegiatan. Adapun perlakuan terhadap alat-
alat di laboratorium seperti membawa alat sesuai petunjuk penggunaan, menggunakan alat
sesuai petunjuk penggunaan, menjaga kebersihan alat dan menyimpan alat (Yuwono
triwibowo, 2008).
Peralatan yang mutlak dimiliki untuk memulai melakukan kegiatan kultur jaringan
yaitu timbangan analitik, destilator, pH meter, autoclaf, laminar air flow dan gelas-gelas
standar. Peralatan ini kemungkinan dapat menimbulkan resiko pada pemakainya atau
menimbulkan kerusakan apabila salah prosedur dalam mengoperasikannya (Barahima,
2011).
BAB III. METODELOGI PRAKTIKUM
Praktikum ini dilaksanakan secara daring dan di Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman,
Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda
Aceh, pada hari Selasa, tanggal 31 Agustus 2021 pukul 08.00 – 09.40 WIB.
b. Memberikan respon kepada praktikan dan sedikit pengarahan serta pengenalan tentang
kegiatan yang akan di lakukan praktikan.
4.1 Hasil
Hasil dari praktikum ini yaitu dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :
Autoclave
2 pH meter adalah alat
untuk mengukur tingkat
keasaman dan kebasa-
an air
pH Meter
Alat ini biasa
3
digunakan untuk
memanaskan larutan
di dalam proses
analisa air, lemak
dan lain sebagainya.
Selain itu juga untuk
memanaskan
aquadest atau pelarut
lainnya dalam
Hot plate pembuata larutan.
Magnetic stirrer
4
adalah perangkat
laboratorium yang
menggunakan medan
magnet berputar
untuk menyebabkan
aduk bar (juga
Magnetic stirrer
disebut "kutu")
direndam dalam
cairan berputarr
sangat cepat,
sehingga aduk.
5 Timbangan ini
digunakan untuk
menimbang zat yang
butuh ketelitian tinggi
dan dalam skala
Oven
Untuk menyimpan
7
larutan stok
dan bahan kimia.
Refrigrator
8 Untuk menyimpan
glassware
(erlenmeyer, gelas
kimia, gelas ukur,
botol, spatula, pisau
dll)
Rak gelas (glassware)
10 Untuk menyimpan
benih-benih dan bahan
tanam
Cool storage
11 Sebagai tahap
perlakuan penanaman
Penyaring udara
14 Untuk memanaskan
medium, mensterilkan
jarum inokulasi dan alat-
alat yang terbuat dari
platina dan nikrom seperti
jarum platina dan ose
Spiritus
15 Untuk melihat eksplan
dalam bentuk mikro.
Mikroskop
16 Sebagai wadah
penyimpanan dan
pembuatan kultur media.
Cawan petri
17 Untuk memotong eksplan
Rak Kultur
19 Sebagai pengecek
kelembaban udara dan
suhu ruangan
Lux meter
Untuk mengatur
21
hidup matinya
lampu secara
otomatis.
Light Timer
4.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum pengenalan alat di laboratorium kultur jaringan yang telah
dilakukan, kami dapat mengetahui beberapa alat-alat yang ada di laboratorium dan fungsi
serta cara penggunaannya. Adapun alat-alat praktikum yang telah diketahui yaitu
timbangan analitik, digunakan untuk menimbang zat yang butuh ketelitian tinggi dan
dalam skala kecil atau mikro. Autoclave berfungsi untuk mensterilkan berbagai macam alat
dan bahan yang digunakan di laboratorium. Laminar air flow berfungsi untuk menanam
eksplan ke dalam botol dalam kondisi steril atau melakukan sub kultur yang dilengkapi
dengan blower dan lampu UV.
Hotplate berfungsi untuk menghomogenkan dan juga untuk pemanas. Hot plate juga
merupakan alat untuk mencampur dan memanaskan media kultur. Hot plate digunakan
untuk memasak segala macam bahan nutrisi dengan melibatkan pengaduk dan pemanas.
Oven berfungsi untuk sterilisasi botol kultur, pinset, pisau dan lain sebagainya yang
digunakan dalam kultur jaringan. Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume larutan
tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu.
Shaker adalah alat yang berfungsi sebagai pengocok yang putarannya dapat di atur sesuai
dengan yang kita ingin kan. Kecepatan putarannya adalah 120 rpm (rotation per menit).
Botol spiritus adalah alat yang digunakan untuk membakar zat atau memanaskan larutan.
Beaker glass berfungsi untuk menampung bahan kimia atau larutan dalam jumlah yang
banyak. Pipet tetes berfungsi untuk Memindahkan beberapa tetes zat cair. Botol semprot
berfungsi untuk menyimpan aquadest dan digunakan untuk mencuci atau membilas alat-
alat dan bahan. Gelas pengaduk berfungsi untuk mengaduk larutan. Gelas kultur berfungsi
sebagai tempat untuk mengkultukan atau menanam eksplan.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah di lakukan dapat ditarik sebuah kesimpulan
Sarannya ialah pada praktikum ini yaitu sebaiknya praktikan lebih berhati-hati
dalam menggunakan peralatan laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA
Barahima Abbas. 2011. Prinsip dasar teknik kultur jaringan. Alfabeta. Bandung.
Choudhary, M.I., 2008. Keselamatan dan keamanan laboratorium kimia. Yudsitira. Jakarta.
Halman. 2005. Manfaat teknik kultur jaringan pada tanaman. Universitas Gadjah Mada
Press. Jakarta.
Yulita. 2012. Pengenalan alat laboratorium bioteknologi. Fakultas Pertanian. Universitas
Hasanuddin.
Yuwono Triwibowo. 2008. Bioteknologi pertanian. Universitas Gadjah Mada Press. Jakarta.