Bhasa Inggris Hukum

BAHASA INGGRIS
ESP- Law
UNTUK
PERGURUAN TINGGI
IDARYANI, S.S., M. Tesol
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan
hidayah yang telah dilimpahkan-Nya sehinnga diktat/materi pembelajaran matakuliah
umum Bahasa Inggris ESP-Law dapat penulis selesaikan dengan baik. Selanjutnya
salawat dan salam penulis sanjungkan ke pangkuan Baginda Rasullulah SAW, beserta
keluarga dan para sahabat Beliau yang telah membawa umat manusia dari alam
kegelapan ke alam yang penuh ilmu pengetahuan.
Pada umumnya kemampuan berbahasa Inggris mahasiswa kita masih rendah dan
belum menunjukkan minat yang memadai untuk mempelajari bahasa tersebut baik itu
kemampuan produktif maupun kemampuan reseptif. Hal ini bisa disebabkan oleh
banyak hal seperti kurangnya kesempatan untuk pelajar bahasa Inggris dalam
penggunaan bahasa tersebut dalam kehidupan sehari-hari mereka ataupun belum paham
akan mamfaat bahasa Inggris tersebut dalam menunjang kebutuhan akan tuntutan di
lapangan kerja dan profesi mereka nantinya.
Berdasarkan pemikiran diatas, modul MKDU Bahasa Inggris ESP-Law ini
diharapkan dapat menjadi salah satu materi pegangan mahasiswa dalam meningkatkan
minat dan kemampuan berbahasa Inggris hukum. Selain modul ini, diharapkan juga
kepada mahasiswa untuk tetap belajar dan mencari sumber-sumber referensi lainnya
yang dapat mendukung kemampuan berbahasa Inggris hukum mereka terutama untuk
meningkatkan kemampuan menulis mereka.
Kepada pembaca tidak dibenarkan untuk memperbanyak buku ini dalam bentuk
apapun. Bagi yang berminat memiliki buku ini dapat memesan kepada penulis. Atas
perhatian pembaca, penulis mengucapkan terima kasih.
Lhokseumawe, Mei 2017

Penulis,
Idaryani, S.S., M. Tesol
2
STUCTURE
BAB I
3
PENGGUNAAN KATA DALAM KALIMAT
STANDAR KOMPETENSI
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami dan
memperdalam pengertian dan fungsi dan posisi dari setiap jenis kata dalam sebuah
klausa atapun kalimat dalam bahasa Inggris. Disamping itu mahasiswa juga dapat
memperdalam pemahaman dan kemampuan linguistik dalam bahasa Inggris.
INDIKATOR
1. Mampu menjelaskan pengertian beberapa macam jenis kata.
2. Mampu menjelaskan perbedaan setiap jenis kata dan penggunaannya dalam
sebuah klausa ataupun kalimat.
3. Mampu memahami berbagai macam penggunaan kata dalam berbagai konteks
kalimat dan tensis yang berbeda.
4. Dapat membedakan fungsi antara kata kerja bantu dan kata kerja utama dalam
konteks sebuah klausa ataupun kalimat.
6. Mampu membedakan berbagai jenis kata kerja dan fungsinya dalam setiap klausa
ataupun kalimat.
7. Mampu meningkatkan kemampuan siktaksis mahasiswa tentang tatabahasa
Bahasa Inggris.
URAIAN MATERI
1.1 Jenis Kata dan Penggunaannya dalam kalimat
Agar dapat memahami fungsi dan posisi dari setiap pemakaian kata dalam
sebuah kalimat dengan benar para mahasiswa harus dapat membedakan jenis-jenis kata,
pemakaiannya, dan ketentuan-ketentuan yang berlaku pada setiap jenis kata tersebut.
Setiap bahasa mempunyai ribuan kata dan diklasifikasikan kedalam jenis ataupun kelas
kata yang berbeda antara satu dengan lainya (McGregor, 2009). Contoh jenis-jenis kata-
kata tersebut adalah jenis kata kerja (Verb), kata Benda (Noun), kata sifat (adjective)
dan kata keterangan (Adverb).
4
Berdasarkan jenisnya, kata tersebut akan menepati posisi dan fungsi yang
berbeda dalam suatu kalimat untuk membentuk suatu kalimat penuh yang benar dari
segi struktur dan makna kalimatnya. Adapun jenis-jenis tersebut adalah kata benda,
kata kerja, kata sifat, dan kata benda.
Kata benda adalah kata yang menkhususkan benda-benda atau sejenisnya
termasuk manusia, hewan, objek, tempat, dan hal-hal yang bersifat abstrak. Adjektif
adalah jenis kata yang mengindikasikan kualitas atau sifat dari suatu barang atau benda
baik itu berupa benda hidup ataupun benda mati berdasarkan pada beberapa hal seperti
umur, ukuran, warna, kecepatan, dan bentuk. Selain itu, jenis-jenis kata juga bisa
dibentuk sesuai dengan penambahan akhiran tertentu (word ending) pada kata-kata
tersebut (lebih jelas lihat appendix).
1.2 Verb (Kata Kerja)
Kata kerja (verb) secara garis besar bisa dibedakan berdasarkan fungsi dan
pemakaiannya dalam struktur kalimat menjadi dua yaitu kata kerja utama (main verb)
dan kata kerja bantu (helping verb).
1.2.1 Kata kerja Utama

Kata kerja utama adalah kata menunjukkan perbuatan atau pekerjaan kita dalam
sebuah kalimat atau untuk menyatakan sesuatu hal. Kata kerja utama adalah jenis kata
kerja yang menjelaskan perbuatan atau kegiatan, pernyataan, kejadian, dan proses baik
itu berbentuk konkrit ataupun abstrak dalam sebuah kalimat. Kata kerja utama
merupakan bagian dari predikat dalam sebuah klausa ataupun kalimat. Adapun contoh-
contoh kata kerja utama adalah seperti write, promulgate, eat, drink, accuse, decide,
speak, alledge, dan weep. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh penggunaannya
dalam kalimat berikut ini:
 John seems happy. (state)
He resembles his brother (state)
 The judge promulgates the punishment today. (promulgate as dynamic verb)
5
Dalam contoh kalimat diatas, kata kerja “promulgate” menjelaskan tentang
tindakan atau pekerjaan dari subjek (the judge). Kata kerja “promulgate” mempunyai
subjek (judge) dan kata kerja tersebut menjelaskan apa yang dilakukan oleh subjek
(judge) dalam kalimat diatas. Kata kerja yang berfungsi untuk menjelaskan suatu
tindakan ataupun perbuatan disebut “dynamic verb”, seperti write, eat, run, punish, dan
speak. Sementara kata kerja yang dan menyatakan perihal sesuatu disebut “stative
verb” dan umumnya tidak digunakan dalam tensis continuous. Contoh dari kata kerja
tersebut termasuk kata kerja bantu adalah are , be, impress, please, surprise, belong to,
consist of, resemble, seem. Selain kata-kata kerja bantu tersebut ada juga beberapa kata
kerja yang bisa digunakan sebagai dynamic verb sekaligus sebagai stative verb.
Perhatikan dalam contoh berikut ini untuk penggunaan masing-masing kata kerja
tersebut:
 He works at Legal Aid Organisation (action)
I study at faculty of law. (action)
 She looks very beautiful. (look as stative verb)
She looked at black board. (look as dynamic verb)
Kata kerja utama yang dipakai dalam klausa atau dalam sebuah kalimat
berdasarkan penggunaan jenis tensis dapat dibedakan dalam tiga yaitu:
a. Present Verb (Base form)

Present verb adalah kerja utama yang merupakan kata kerja utama yang biasanya
dipakai dalam kalimat dalam bentuk tensis ‘”simple tense” (simple present tense).
Adapun kata kerja utama dalam bentuk present verb dalam simple present tense
memiliki makna suatu tindakan atau suatu kegiatan yang sudah menjadi rutinitas,
fakta, ataupun jenis pernyataaan sederhana. Kata kerja utama bentuk present verb ini
dipakai untuk tensis simple present pada model kalimat verbal. Perhatikan contoh-
contoh kalimat dibawah dalam bentuk simple present tense:
6
 He works at Legal Aid Organisation ( as main verb/ general
information/statement)
We study at faculty of law. (as main verb/ general information/statement)
 She looks very beautiful. (look as main verb/)
She looks at black board. (look as main verb/)
 They usually drink coffee in the morning (routine activities)
 The sun does not rise from the west (fact)
Selain dipakai dalam kalimat verbal simple present tense, kata kerja utama
present verb juga dipakai dalam kalimat verbal tensis ”past tense” pada kalimat positif
dan negatif (untuk lebih jelas lihat di Appendix). Perhatikan contoh beberapa kalimat
berikut ini yang memakai kata kerja present verb:
 Did you call Daniel ? (call = present verb)
 You did not call Daniel.(call = present verb)
 The students did not come to campus yesterday (come = past verb)
 Did the student come to campus yesterday? (come = present verb)
b. Past Verb
Kata kerja utama past verb merupakan bentuk kata kerja utama yang
mengungkapkan tindakan atau suatu pekerjaan yang sudah terjadi (dalam bentuk
lampau). Kata kerja utama past verb ini biasanya dipakai dalam kalimat yang memiliki
tensis “past tense” (simple past tense) dimana kata kerja bentuk past verb tersebut sudah
mengalami perubahan dari bentuk pertamanya (present verb) menjadi kata kerja past
verb (lampau) seperti kata kerja present verb–go – menjadi past verb-went yang
dipakai dalam jenis tensis past tense pada bentuk kalimat verbal bentuk positif (untuk
lebih jelas lihat di Appendix). Perhatikan beberapa contoh kalimat yang menggunakan
kata kerja utamanya past verb dalam kalimat verbal bentuk positif berikut ini:
 You called Daniel (called = past verb)

 The student came to campus yesterday (came = past verb)
 Khadijah looked very beautiful last week. (looked = past verb)
7
c. Past participle
Kata kerja utama past participle adalah bentuk kata kerja utama yang dipakai
dalam kalimat bentuk pasif (pasif voice) dan tensis perfect (present perfect tense atau
past perfect). Kata kerja utama ini sudah mengalami perubahan dari bentuk present verb
menjadi past participle. Makna kalimat dari pemakaian kata kerja past participle adalah
untuk menyatakan suatu tindakan ataupun kegiatan yang terjadi pada masa lampau.
Adapun pemakaian kata kerja utama bentuk past participle pada kalimat pasif sebagai
penanda makna kalimat bentuk pasif (untuk lebih jelas lihat appendix). Perhatikan
contoh pemakaian dalam kalimat-kalimat dibawah ini:
 The judge has sentenced the defendant two years in jail (sentenced = past
participle)
 The policemen have arrested the escaping prisoners (arrested = past participle).
 The escaping prisoners was arrested by the policement (kalimat pasif: arrested =
past participle).
 The defendant is sentenced two years in jail (kalimat pasif: sentenced = past
participle).
Berdasarkan pemakaian dan penggunannnya baik dalam tensis ataupun dalam

bentuk kalimat pasif, kata kerja utama (main verb) mengalami perubahan perubahannya
yang disesuaikan dengan pemakaiannya. Oleh karena itu, perubahan-perubahan kata
kerja utama tersebut dapat di bagi dalam dua bentuk yaitu regular verb dan irregular
verb.
a. Regular verb
Kata kerja utama yang mengalami perubahan secara teratur dari bentuk
present verb ke past verb ataupun past participle dinamakan dengan regular verb. Kata
kerja utama tersebut pada umumnya hanya ditambah akhiran –ed pada bentuk past verb
dan past participle sehingga kata tersebut tidak mengalami perubahan yang berarti pada
kata dasarnya. Perhatikan contoh-contoh kata-kata kerja utama regular verb dalam tabel
dibawah ini:
8
Present verb Past Verb Past participle
Accuse Accused Accused
Allege Alleged Alleged
Enjoy Enjoyed Enjoyed
Prosecute Prosecuted Prosecuted
Smile Smiled Smiled
b. Irregular verb
Sebaliknya kata kerja utama yang mengalami perubahan dari bentuk present
verb menjadi past verb atupun past participle secara tidak beraturan dinamakan irregular
verb. Kata kerja utama tersebut mengalami perubahan dari bentuk kata dasarnya. Kata-
kata kerja utama tersebut berubah menjadi past simple dan past participle dengan
penambahan bentuk-bentuk yang berbeda-beda pada kata tersebut. Perhatikan contoh-
contoh kata-kata kerja utama irregular verb dalam tabel dibawah ini:
Present verb Past simple Past participle
Know Knew Known

Go Went Gone
Drink Drank Drunk
Hold Held Held
Write Wrote Written
Sedang kata kerja utama dibawah ini adalah bentuk kata kerja irregular verb
yang tidak mengalami perubahan apapun dari bentuk present verb menjadi past verb
9
dan past participle. Perhatikan contoh-contoh kata-kata kerja utama irregular verb dalam
tabel dibawah ini:
Present verb Past simple Past participle
Cut Cut Cut

Shut Shut Shut
Spread Spread Spread
Put Put Put
Read Read Read
1.2.2. Transitive and intransitive verbs

a. Transitive Verbs
Kata kerja transitif adalah jenis kata kerja yang memerlukan objek dalam
kalimat karena jika kata kerja tersebut tidak diikuti oleh objek maka makna lengkapnya
tidak akan tersampaikan. Perhatikan contoh kalimat dibawah ini:
Contoh: He ate ______
Contoh kalimat diatas membutuhkan objek dari kata kerja “ate” yang merupakan
bentuk lampau dari kata kerja “eat”. Tanpa objek maka kata kerja utama tersebut tidak
bisa memberikan informasi lengkap pada sebuah klausa ataupun kalimat. Perhatikan
kembali kalimat dibawah ini dengan penambahan objek.
 He ate apple.
 He ate mango.
Contoh lainnya:
 John is eating a mango.
(kata kerja dasar utama eat dengan tensis present continuous)
10
 He has completed his work.
(kata kerja utama completed dengan tensis present perfect tense)
 I caught a bird in bushes.
(kata kerja utama coughtdengan tensis simple past)
 She wrote a story
(kata kerja utama wrote dengan tensis simple past)
b. Intransitive Verbs
Sebaliknya kata kerja utama intransitive verb adalah kata kerja utama yang tidak
membutuhkan objek dalam sebuah klausa atapun kalimat karena kata kerja tersebut
dapat memberikan informasi lengkap tanpa kehadiran objek. Perhatikan contoh pada
kalimat-kalimat dibawah ini:
 He slept.
 She is laughing.
 It has rained.
 He is running.
 They arrived.
1.2.3. Kata kerja bantu (Helping verb)
Kata kerja bantu adalah jenis kata kerja yang berfungsi memberikan infomasi
waktu pada sebuah klausa ataupun kalimat. Oleh karena itu, kata kerja bantu
menentukan jenis tensis dari sebuah klausa atau kalimat. Adapun kata kerja bantu
tersebut terdiri dari Be, Have, Do, dan kata kerja modal (Auxiliaries Verb).
a. Kata kerja bantu Be
11
Kata kerja bantu be terdiri dari tiga macam yaitu am, is, are. Kata kerja
tersebut biasanya dipakai pada kalimat dalam tensis progressive dan simple present
tense untuk jenis kalimat non-verbal (nominal). Sedankang bentuk lampau dari kata
kerja bantu tersebut adalah was, were dipakai pada kalimat dalam tensis past (simple
past) untuk jenis kalimat nominal (non-verbal). Perhatikan pemakaianny pada contoh
kalimat-kalimat dibawah ini:
 She is laughing. (Present Continuous tense).

 She was laughing. (Past Continuous tense).
 You are very beautiful (present tense (nominal)
 She was the best student.
b. Kata kerja bantu Have

Sedangkan kata kerja bantu Have (have, has, had) dipakai untuk tensis perfect
tense baik itu present perfect tense maupun past perfect tense. Perhatikan contoh
pemakaiannya dalm kalimat-kalimat dibawah ini:
 He has completed his work. (Present prefect tense)
 He had bought a car. (Past perfect tense)
c. Kata bantu Do
Kata kerja bantu Do (do, does, did) adalah kata kerja bantu yang dipakai pada
tensis simple tense (present tense) dan past tense (past tense) pada bentuk kalimat
negatif dan introgrative. Kata kerja bantu Do juga dipakai pada jenis kalimat verbal baik
itu dalam kalimat simple present ataupun past tense.
 They do not play chess. (Present simple tense)

 I did not see him. (Past simple)
Perhatikan kembali contoh-contoh kalimat berikut ini:

 She is eating an apple (“eat” = main verb, “is” = helping verb)
 She was eating an apple. (“eat” = main verb, “was” = helping verb)
12
Kata kerja utama atau main verb “eat” dalam kalimat diatas menyampaikan
informasi tentang tindakan yang dilakukan terhadap buah apel. Sedangkan kata kerja
bantu "is” dan “was" menyampaikan informasi waktu dari tindakan yang didasarkan
pada jenis tensis. Kata kerja bantu pada kalimat pertama "is" menjelaskan waktu
tindakan (eating an apple) yang sedang dilakukan sekarang atau pada saat ini.
Sedangkan contoh kalimat kedua, kata bantu "was" menjelaskan waktu tindakan (eating
an apple) yang sedang dilakukan ataupun terjadi pada masa lalu (lebih jelasnya tentang
tensis lihat appendix).
d. Modal Verbs (Modal auxiliaries)

Kata kerja bantu modal digunakan pada sebuah klausa atau kalimat untuk
mengungkapkan suatu gagasan tentang ability, possibility, intention atau necessity.
Berikut kata-kata yang termasuk modal verb:
 Can- Could (ability)
 May-might (Possibility)
 Will
 Shall
 Would (intention)
 Should
 Must (necessity)
 Ought to
Kata kerja bantu modal digunakan sebagai sebelum kata kerja utama. Perhatikan
struktur pemakaian modal verb dalam contoh-contoh kalimat berikut:
 Ina can play violin.
(subjek – modal verb – verb1 – objek)
 Roni can not play violin.
(subjek – modal verb – not – verb1 – objek)
 It may rain today.
 You must learn the TOEFL test-taking strategies.
13
 Imran dan Ahmat will call you tomorrow.
(subjek – modal verb – verb 1 – objek – keterangan waktu)
Adapun penjelasan dari kalimat-kalimat diatas adalah sebagai berikut:

a. Pada kalimat 1) Ina can play violin menjelaskan pemakaian modal can yang
memberikan makna kemampuan dari Ina (sebagai subjek kalimat) mampu
memainkan alat musik violin.
b. Sedangkan pada kalimat 1) Roni can not play violin menjelaskan makna dari
modal can bentuk negatif bahwa Roni (sebagai subjek kalimat) tidak memiliki
kemampuaan untuk memainkan alat music violin. Kesimpulannya adalah Ina
punya kemampuan bermain alat music violin sedangkan Roni tidak. Jadi tidak
semua orang bisa memainkan alat music violin.
c. Adapun penjelasan pada kalimat 3) It may rain today menjelaskan makna dari
modal may bahwa It (sebagai subjek kalimat merujuk ke hari ini) tentang suatu
kemungkinan yang mungkin bisa terjadi ataupun tidak, dalam kalimat ini adalah
kemungkinan turun hujan atapun tidak turun hujan (prediksi 50% benar atau
50% salah).
d. Pada kalimat 4) Budi must learn the TOEFL test-taking strategies menjelaskan
pemakaian modal must yang memberikan makna keharusan dari Budi (sebagai
subjek kalimat) untuk mempelajari kiat-kiat mengikuti tes TOEFL. Dengan
salah satu kepastian bahwa kondisi Budi yang belum pernah mengikuti tes
tersebut sebelumnya.
e. Sedangkan pada kalimat 4) Imran and Ahmad will call their teacher tomorrow
menjelaskan pemakaian modal will yang memberikan makna rencana dari
Imran dan Ahmad (sebagai subjek kalimat) menelpon guru mereka besok.
1.2.4 Kesimpulan
14
Kata kerja utama atau Main verb mempunyai arti yang sebenarnya dan
menjelaskan lebih banyak kegiatan atau perbuatan sedangkan kata kerja bantu tidak
memiliki arti dari suatu tindakan saat digunakan sekaligus dengan kata kerja utama.
Akan tetapi kata kerja bantu memberikan informasi lebih tentang suatu tindakan atau
kegiatan untuk merujuk jenis tensis yang digunakan akan tetapi kata kerja bantu tidak
memiliki arti jika berdiri sendiri.
Main verb menjelaskan suatu tindakan atau kegiatan yang hanya memiliki
sedikit informasi tentang waktu dari tindakan tersebut sedangkan kata bantu modal atau
helping verb (disebut auxilliary verb) menjelaskan lebih banyak tentang informasi
waktu dari suatu tindakan ataupun kegiatan. Bersama-sama kedua kata tersebut
membentuk struktur kalimat dalam bentuk tensis tertentu (aksi waktunya).

Exercise 1
Task A
1. Apa yang dimaksud dengan kata kerja utama? Jelaskan.

2. Ada berapa jenis kata kerja utama berdasarkan penggunaan pada tensis?
Jelaskan.
3. Apa yang dimaksud dengan kata relugar verb dan irregular verb? Jelaskan.
4. Apa yang dimaksud dengan kata kerja transitif dan intransiti? Jelaskan dan
beserta contoh lima kalimat yang menggunakan kata kerja transitif dan lima kata
kerja intransitive
5. Apa yang dimaksud dengan kata kerja bantu? Jelaskan beserta 10 buah contoh
kalimat.
6. Ada berapa jenis kata kerja bantu? Jelaskan.
7. Apa yang membedakan antara kata kerja utama dan kata kerja bantu? Jelaskan.
8. Apakah setiap kalimat membutuhkan main verb dan helping verb secara
bersamaan?
9. Berilah contoh-contoh pemakaian kata kerja utama dan kata kerja bantu masing-
masing dalam 5 buah kalimat.
15
10. Sebutkan perbedaan kata kerja bantu tobe (is, am, are) dan kata kerja bantu
modal atau auxiliaries?
11. Buatlah kalimat dengan mamakai kedua jenis kata kerja bantu tobe dan kata
kerja bantu modal (auxiliaries) tersebut masing-masing 5 kalimat.
12. Kapankah kata kerja bantu do digunakan? Berilah contohnya dalam 5 buah
kalimat yang meliputi bentuk positif, negative, dan introgative.
Task B
1. Buatlah sepuluh kalimat dengan memakai kata modal verb dengan memakai kata
kerja berikut dengan memberikan keterangan pada setiap kalimat tersebut:
Cut Hit Cook Study Meet
Call Live Go Read Drink
2. Perhatikan contoh-contoh kalimat dibawah ini:
1. They are good students

2. We are very happy to be here
3. She looks very sad
4. Is he tired?
5. Ira & Dewi are new students. They may buy new book.
6. Her parents just passed away yesterday. She must cry this morning.
7. My new car is red.
8. I bought very good book yesterday.
9. The rabbits are very funny.
10. They discuss vey interesting topic.
11. They can speak Arabic very fluently.
12. Ana and Budi are reciting Al – Quran.
13. I have bought a very good bag.
14. They are sitting on new chairs
15. You don’t like her
16. Why do you live here?
17. Does she do her assignments?
18. He does his bed every morning.
16
19. She will go to Jakarta tonight.
20. She was very angry.
a. Tentukan kata kerja bantu dan kata kerja utama dalam setiap kalimat diatas
b. Tentukanlah kalimat yang memakai kata kerja bantu modal (auxiliary) dalam
kalimat diatas
c. Bentuk kata kerja utama keberapakah yang harus dipakai pada kalimat-kalimat
tersebut?
d. Jelaskan makna pemakaian kata kerja bantu (be, modal, dan do) dalam setiap
kalimat diatas.
1.3 Kata Sifat (Adjectiva)

Kata sifat (adjective) atau ajektiva adalah kata yang memberikan keterangan
lebih pada kata benda (noun) atau kata ganti benda (pronoun). Adapun contoh-contoh
kata adjektiva adalah tall – tall man, old – old house, red –red car. Kata“tall, old, red”
adalah adjectives yang memberikan keterangan lebih pada kata-kata “man, house, dan
car”. Kata adjektive bisa digunakan lebih dari satu pada kata benda tunggal (single
noun) atau kata benda jamak (plural noun) dalam sebuah klausa atau kalimat. Sebuah
kata sifat memberikan informasi tentang colour, size, characteristic, quality, quantity,
atau personal traits dari noun atau pronoun. Perhatikan contoh kalimat berikut ini:
a) The beautiful girl entered into the room.
b) The tall, beautiful girl entered into the room.
c) The tall, thin, beautiful girl entered into the room.
d) The tall, thin, beautiful and intelligent girl entered into the room.
Kata-kata white, red, black, green, purple, yellow, orange, brown, dan black
adalah kata-kata adjektiva karena menerangkan warna dari noun atau pronoun.
Beautiful, pretty, ugly, thin, slim, fat, tall, dan short adalah juga kata adjektiv karena
kata-kata tersebut menjelaskan karakter-karakter fisik dari sebuah noun ataupun
pronoun. Intelligent, brave, courageous, determined, exuberant dan diligent juga
merupakan kata-kata sifat yang menjelaskan sifat-sifat dari suatu benda noun atau
17
pronoun Kata adjektiv digunakan dalam dua bentuk yaitu sebelum noun dan sesudah
kata kerja jenis stative verbs (seperti seem, look, taste, feel, be). Untuk lebih jelas,
perhatikan pemakaian kata adjektiva dalam kalimat-kalimat dibawah ini:
a. Penggunaan sebelum Noun
 He ate a delicious mango.
 She bought a red car.
 A fat man was running in the street.
 I saw a cute baby.
 I don’t like hot tea.
 They live in a small home.
 Poor people can’t afford expensive clothes.
 Severe headache and fever are symptoms of malaria.
 He is facing a difficult problem.
Contoh-contoh yang terdapat dalam kalimat diatas pada kata-kata yang bercetak
tebal adalah kata sifat yang menjelaskan kata benda (kata yang dimiringkan).
b. Penggunaan kata sifat setelah kata kerja bantu

Kata adjektiv bisa digunakan juga setelah kata kata kerja bantu be yang
bertindak sebagai statitive verb. Perhatikan contoh kalimat dibawah ini:
 Iron is hot
Kata “Hot” dalam kalimat diatas adalah kata sifat yang muncul setelah kata
bantu “is” dan kata bantu “is” berperan sama sebagai kata stative verb. Kata sifat “Hot”
yang muncul setelah kata bantu “is” menjelaskan tentang noun-(subject) “iron.”
Bandingkan penggunaan kata sifat (kata yang dicetak tebal) dalam contoh-
contoh kalimat dibawah ini berfungsi sama sebagai kata kerja statis (stative verb) dalam
menjelaskan kata benda (kata yang digarisbawahi) sebagai subjek dari sebuah kalimat
18
dimana semua dalam kalimat tersebut, kata sifat menjelaskan kata benda sebagai subjek
dari kalimat:
 Your problem seems difficult.
 That book was good.
 This pizza tastes delicious.
 The story sounds interesting.
 He is stupid.
 The man became angry.
 She looks attractive.
 I feel hungry.
1.3.1 Tingkatan kata sifat dan penggunaannya

Terdapat tiga jenis tingkatan kata adjectiva yaitu:
1. Positive Adjective
2. Comparative Adjective
3. Superlative Adjective
Untuk lebih jelasnya perhatikan kata-kata sifat dan perubahannya sesuai dengan
jenis tingkatannya dalam tabel dibawah ini:
Positive Comparative Superlative

Big Bigger Biggest
Great Greater Greatest
Short Shorter Shortest
Old Older Oldest
Large Larger Largest
Happy Happier Happiest
Lucky Luckier Luckiest
Heavy Heavier Heaviest
Beautiful More beautiful Most beautiful
Horrible More horrible Most horrible
19
Good Better Best
Bad Worse Worst
Little Less Least
Many More Most
Perhatikan pemakaian kata sifat dalam kalimat-kalimat dibawah ini:

 Ana is tall; Budi is taller than Ana; Joko is the tallest students in the class.
 My book is big; his book is bigger than mine; her book is the biggest of all
books.
 The bag on the table is not big.
 The bag in car is not bigger than the bag on the table.
 The bag in the class is not the biggest bag all of those bag.
Kalimat 1,2, dan 3 adalah kalimat positif yang menjelaskan tentang pemakaian
kata sifat secara bertingkat sedangkan dalam kalimat nomor 4,5, dan 6 adalah contoh
kalimat yang memakai kata sifat secara bertingkat dalam bentuk menidakkan/negatif.
Tujuan dari pemakaian tingkatan kata sifat dalam kalimat adalah untuk menunjukkan
makna perbandingan (lebih jelas lihat appendix.
Exercise 2
Task A
1. Apa yang dimaksud dengan kata sifat?
2. Apa fungsi dari kata sifat?
3. Buatlah kalimat bentuk positif dan kalimat bentuk negatif dengan menggunakan
tiga jenis tingkatan kata sifat dibawah ini:
Far – Further – Furtherest

Bad – Worse – Worst
Good – Better – Best
20
Many – More – Most
Little – Less – Least
Handsome – More Handsome – Most Handsome
Large – Larger – Largest
Task B. Perhatikan kalimat- kalimat dibawah ini:

a. They are good students
b. We are very happy to be here
c. She was very angry
d. She look very sad
e. Is he tired?
f. My new car is red
g. I bought very good book yesterday
h. The rabbits are very funny
i. She is a teacher
j. They discuss vey interesting topic.
Jawablah pertanyaan – pertanyaan berikut ini:

1. Garisbawahilah setiap kata sifat dan kata benda yang ada dalam kalimat tersebut.
2. Tentukan kata kerja bantu dan kata kerja utama dalam setiap kalimat diatas.
1.4 Noun (kata benda)

Kata benda atau noun adalah kata yang merujuk kepada orang, tempat, ataupun
benda atau sesuatu hal contohnya seperti chair, table, book, New York, computer, cup,
boy, John, hospital, Newton, garden, room, man, Paris, doctor, dan pen. Kata-kata
tersebut merujuk pada orang, tempat, benda, dan suatu hal. Kata benda juga dapat
dibentuk. Perhatikan kelompok kata benda berikut ini:
 Chair, table, book, cup, computer, picture (merujuk ke jenis-jenis benda mati
(unanimated things)
21
 New York, Paris, Canada, Toronto, school, hospital, cinema, garden (kata-kata
benda yang merujuk ke nama-nama-tempat).
 John, Newton, R.H Stephen, Einstein, man, boy, doctor (kata-kata benda yang
merujuk ke nama-nama orang (animated noun)
1.4.1 Countable Noun

Countable Nouns adalah kata benda ataupun noun yang dapat dihitung.
Contohnya adalah kata benda "book" karena kata tersebut dapat kita hitung satu persatu
dan kita bisa mengatakan one book, two books, three books dan
seterusnya. Selamjutnya kata-kata seperti pen, chair, cup, room, man, baby, bottle, dog,
cat adalah contoh-contoh lainnya dari kata countable nouns. Countable noun bisa dalam
bentuk singular (tunggal) maupun plural (jamak). Article “a”atau “an” digunakan
sebelum kata singular. Jika singular noun tersebut dimulai oleh huruf konsonan maka
“a” harus digunakan yang artinya sebuah buku seperti a book, a cat, a pen. Jika
singular noun dimulai dengan huruf vokal atau berbunyi vokal maka harus
mengguanakan “an” seperti an apple, an umbrella, an onion, an hour.
Plural noun (kata benda jamak) adalah kata benda jyang mempunyai arti lebih
dari satu contohnya kata “chair” adalah singular noun tetapi “chairs” adalah plural
noun karena ada penambahan morfem s pada kata “chair – chairs”. Adapun ketentuan-
ketentuan kata benda tunggal menjadi kata benda jamak adalah sebagai berikut:
1. Kata benda Plural biasanya terbek dengan adanya penambahan –s atau –es pada

kata benda tunggal atau singular noun contohnya book–books, cat–cats, box–boxes,
tax–taxes. Jika kata benda tersebut diakhiri oleh huruf “y”, huruf “y” di ubah
menjadi huruf “I” kemudian ditambah dengan –es is contohnya baby–babies, lady–
ladies walaupun ada beberapa pengecualiaan.
2. Beberapa bentuk kata jamak juga terbentuk dengan cara lain seperti man–men,
child–children, leaf–leaves, wife–wives, foot–feet, toot–teeth, datum–data, basis–
bases. Kata-kata benda jamak tersebut dinamakan irregular plural forms.
3. Beberapa kata benda lainnya memiliki persamaan dalam bentuk singular dan plural
and contohnya seperti sheep–sheep, deer–deer, swine–swine.
22
1.4.2 Uncountable Noun
Uncountable noun merupakan kata kerja yang tidak dapat dihitung seperti water.
Kita tidak dapat mengatakan one water atau two water contoh lainnya adalah milk,
bread, honey, rain, furniture, news, information, pleasure, honesty, courage, weather,
music, preparation, warmth, wheat.
a. Penggunaan Uncountable Noun
Uncountable nouns biasanya dianggap sebagai singular noun untuk penggunaan

kata bantu auxiliary dalam sebuah kalimat akan tetapi artikel “a or an” tidak dipakai
sebelum kata uncountable noun. Lebih lanjut, perhatikan contoh-contoh kalimat berikut
ini:
 Water maintains its level.
 Necessity is the mother of invention
 His preparation was not good.
 The Weather is very pleasant today.
 This information is very helpful in solving the problem.
 The warmth of sun causes evaporation of water.
Uncountable nouns juga bisa dipakai sebagai countable noun untuk merujuk
kepada ‘sesuatu-tunggal’ contohnya kata life adalah uncountable noun tetapi bisa
dipakai sebagai countable noun jika merujuk pada individu atau hidup seperti pada
contoh kalimat dibawah ini:
It was feared that two lives had been lost.
Kata-kata “some, any, no, little, more” dan lain-lain bisa ditambah dalam
kalimatsebelum kata uncountable nouns jika memang diperlukan. Perhatikan contoh-
contoh kalimat berikut ini:
 They have no information about the accusation.
 There is little milk in the glass.
23
Uncountable noun dapat diubah menjadi countable noun jika bertujuan untuk
mengkhusukan satuan atau standarisasi jumlah contohnya kata “water” sebagai
uncountable noun yang dapat diubah dengan menambahkan ‘one’ glass of water’ atau
‘two glass of water’ dan seterusnya. Selain one glass kita juga bisa menambahkan
satuan jumlah lainnya seperti ‘one litre of water’ atau ‘one cup of water’ dan
seterusnya (lebih jelas lihat appendix). Perhatikan contoh-contoh kalimat dibawah ini
dari kata Uncountable menjadi countable :
 Bread – a piece of bread Wheat – a grain of wheat.
 Milk – a glass of milk
 Information – a piece of information
Exercise 3
1. Apa yang dimaksud dengan kata benda?
2. Apa yang dimaksud dengan kata benda tunggal(singular Noun)? Berikan
contohnya
3. Apa yang dimaksud dengan kata benda jamak (Plural Noun)? Berikan contohnya
4. Sebutkan 3 bentuk ketentuan pembentukan kata benda tunggl menjadi kata
benda jamak
5. Apa yang membedakan kata benda tunggal dari kata benda jamak?
6. Apa yang membedakan pemakaian antara partikel a dan an?
7. Kapankah partikel a atau an dipakai pada suatu kata benda?
8. Jelaskan perbedaan antara kata benda yang dapat dihitung (Countable Noun) dan
kata benda yang tidak dapat dihitung (Uncountable Noun).
9. Berilah contoh kata benda yang dapat dihitung dan tidak dapat dihitung masing-
masing 5 buah.
10. Perhatikan kalimat-kalimat berikut ini dan garisbawahilah setiap kata benda
pada kalimat tersebut:
a. They are good students.

b. We are very happy to be here.
c. She was very angry.
24
d. She looks very sad.
e. Is he tired?
f. My new car is red.
g. I bought very good book yesterday.
h. The rabbits are very funny.
i. She is a teacher.
j. They discuss vey interesting topic.
1.4.3 Pronoun
Pronoun adalah pengganti dari kata benda (orang) yang terdiri dari. he, she, it,
they, his, her, him, its dan seterusnya. Contoh pada kalimat ‘John is an intelligent
student. Kata ganti ‘John’ berubah menjadi He dan kalimat tersebut menjadi ‘He goes to
school daily, He studies a lot, He is making preparation for examination, He will get
high marks examination. Lebih lengkat kata-kat benda pronoun adalah sebagai berikut:
He, she, it, they, you, I, we, who, him, her, them, me, us, whom, his, its, their, your,
mine, our and whose, myself, himself, herself , yourself, which, this, that these, those
(semuanya adalah pronoun. Pronoun dibagi dalam beberapa kelompok berikut ini:
1) Personal Pronouns: I, you, He, she, it, they, who, me, him, her, them, whom
2) Possessive Pronouns: yours, mine, his, hers, ours, theirs.
3) Reflexive Pronouns: myself, himself, herself, itself, yourself, ourselves,
themselves.
4) Reciprocal Pronoun: each other, one another
5) Relative Pronouns: who, whom, whose, which, that.
6) Demonstrative Pronoun: this, these, that, those
1.5 Adverb (kata keteranngan)

Adverb adalah kata yang memberikan informasi tambahan pada kata kerja, kata
adjektiva atau pada kata adverb lainnya. Perhatikan contoh kalimat dibawah ini:
 He replied.
 He replied quickly.
25
Kata “quickly” adalah adverb yang memberikan informasi tambahan pada kata
kerja “reply”. Selain itu, adverb juga bisa digunakan untuk memberikan keterangan
tambahan pada kata adjective atau jenis-jenis kata lainnya kecuali untuk kata benda.
Perhatikan penggunaan adverb pada kata kerja pada kalimat dibawah ini (adverbs
modifying verbs):
 He was driving carelessly.
 John can speak French fluently.
 They live happily.
 Marry is laughing loudly.
 He goes to school daily.
 We sometimes get confused.
 He met me yesterday.
 Guests will come here.
Kalimat dibawah ini adalah contoh pemakaian adverb untuk kata sifat (adverbs
modifying adjectives). Kata-kata yang dicetak tebal (pada contoh dibawah ini) adalah
adverb dan kata-kata yang digarisbawahi adalah kata adjektiva.
 It is a very difficult problem.
 He is seriously ill.
 This book is really nice.
 The story of “crazy man” was truly funny.
 You are too weak to walk.
1.6 Preposition
Preposition adalah kata yang menunjukkan hubungan antara kata benda atau
pronoun dengan kata lainnya dalam kalimat contohnya in, on, at, to, with, under,
above, into, by, of etc. Preposition selalu digunakan sebelum kata noun atau pronoun
yang menunjukkan hubungan dari dari kata-kata tersebut dengan kata-kata lain dalam
kalimat. Perhatikanlah contoh-contoh berikut ini:
26
Subject + Verb Preposition Noun
The cat was sleeping On Table
He lives In Paris
She looked At Stranger.
He will come In January.
Wedding ceremony will be held On 20th December.
I was waiting For You
Someone is knocking At The door.
She came By bus.
Prepositions dapat dibagi dalam beberapa katagori sebagai berikut:

 Preposition untuk time e.g. in, on, at, etc.
 Preposition untuk place e.g. in, on, at, etc
 Preposition untuk direction e.g. to, towards, into, through etc.
 Preposition untuk agent e.g. by
 Preposition untuk device, instrument atau machines. e.g. on, by, with, etc
 Prepositions yang digunakan setelah kata verba berfungsi untuk
membentuk prepositional verb seperti look at, look after, laugh at.
 Prepositions untuk waktu (in, on, at)
Perhatikan contoh kalimat berikut ini:

 He was born in 1945.
 She will go to New York on 25th of March.
 The concert will begin at 7 O’clock.
 He gets up early in the morning.
 We enjoyed a lot in the summer.
 The president will deliver speech to public on Independence Day.
 She received a lot gifts on her birthday.
 Where were you at the lunchtime?
27
 I will call you at 12 A.M
Prepositions “in, on, at” biasanya digunakan untuk tempat yang berbeda-beda.
preposisi“In” selalu digunakan untu tempat yang memiliki batasan baik itu secara fisik
ataupun maya. Sedangkan kata preposition “On” digunakan untuk menunjukkan tempat
diatas permukaan (lebih jelas lihat appendix). Perhatikan pemakaian preposisi dalam
kalimat-kalimat berikut ini:
 She lives in New York.
 Students study in library.
 The wedding ceremony will be held in the hall.
 There are some books on the table.
 The teacher wrote a sentence on blackboard.
 He was flying kite on the roof.
 Her parents were waiting for her at the entrance of school
 There was a huge gathering at bus stop.
 His house is at the end of street.
28
BAB II
KALIMAT (SENTENCE)
STANDAR KOMPETENSI
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami dan
memperdalam tentang ragam dan bentuk-bentuk klausa atau kalimat. Mahasiswa juga
akam mampu membedakan pemakaian klausa dan kalimat berdasarkan konteksnya serta
meningkatkan kemampuan receptive skill (writing) mahasiswa
INDIKATOR
1. Mampu menambah pengetahuan mahasiswa tentang jenis – jenis klausa atapun
kalimat berdasarkan berbagai macam pemakaiannya sesuai dengan konteks yang
ada.
2. Mampu memahami pengertian dasar sebuah kalimat.
3. Mampu memahami tentang unsur-unsur klausa ataupun kalimat seperti posisi
subjek dan prediket dari sebuah klausa ataupun kalimat.
4. Mampu memahami tentang kalimat yang benar dan baku dan meningkatkan
kemampuan sintaksis mahasiswa.
5. Meningkatkan kemampuan menulis mahasiswa.
URAIAN MATERI
2.1 Pengertian Kalimat
Kalimat adalah kumpulan kata-kata yang mengungkapkan gagasan penuh.
Suatu kalimat minimal terdiri dari unsur subjek dan predikat. Pada kalimat “book a
read him” bukanlah sebuah kalimat lengkap dan masuk akal sehingga tidak dapat
dikatakan sebuah kalimat. Jadi sebuah kalimat atau sentence adalah kombinasi kata-kata
yang terdiri dari subjek dan predikat (seperti kata kerja) yang mengungkapkan topik
pikiran secara penuh. Sebuah kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan
tanda titik, tanda tanya, ataupun tanda seru. Perhatikan contoh-contoh berikut ini:
29
1. He bought a car
2. He goes to school.
3. She is eating an apple.
4. My name is John.
5. What are you doing?
6. Who are you?
2.2 Unsur-Unsur Kalimat

Setiap kalimat harus memiliki minimal unsur-unsur utama sebagai sebuah
kalimat ataupun sebuah klausea. Adapun unsur-unsur utama dari sebuah kalimat
tersebut adalah minimal terdiri dari subjek dan predikat. Berikut unsur-unsur dari
kalimat:
a. Subjek
Bagian dari sebuah kalimat yang melakukan suatu tindakan dinamakan subjek.
Sebuah subjek bisa terdiri dari noun, pronoun, noun clause atau noun phrase. Selain itu
bentuk noun sebagai subjek bisa berbentuk abstrak, konsep, ataupun benda konkrit.
Perhatikan subjek-subjek kalimat dalam contoh-contoh berikut ini:
1. He is flying a kite.
2. John is driving a car.
3. She ate an apple
4. I wrote him a letter.
Semua huruf yang bercetak tebal diatas adalah subjek dari kalimat yang terdiri
dari kata benda dan pronoun.
b. Predikat
Predikat adalah bagian dari kalimat yang menjelaskan subjek dari kalimat.
Perhatikan contoh-contoh berikut ini:
3. She ate an apple.
30
Semua huruf yang bercetak tebal diatas adalah prediket dari kalimat yang terdiri
dari kata kerja utama dan kata kerja bantu.
c. Objek
Objek adalah unsur kalimat yang melengkapi kata kerja utama aktif (transitif)
sebagai hasil perbuatan, yang menerima perbuatan, ataupun yang berdampak dari
perbuatan oleh predikat. Perhatikan kata yang bercetak tebal pada kalimat dibawah ini
sebagai objek dari kalimat:
3. She ate an apple.
d. Pelengkap (Keterangan)
Pelengkap adalah kata keterangan tambahan pada sebuah kalimat. Perhatikan
contoh pelengkap pada kalimat berikut ini:
1. He goes to school.
2. John sat on my chair.
3. She sleeps on new bed.
4. I live in Aceh.
2.2.1 Appositive
Yang dimaksud dengan appositive adalah keterangan tambahan terhadap subjek
dari sebuah klausa ataupun kalimat. Appositve adalah sebuah kata benda atau phrasa
benda yang terdapat baik sebelum kata benda lain ataupun sesudah ada kata benda lain
akan tetapi appositive bukanlah subjek dari klausa ataupun kalimat. Untuk lebih
jelasnya perhatikan contoh appositive dalam kalimat-kalimat dibawah ini:
1. Amir, the best student in my class, always got A on the exam.
2. Goerge, my best friend, is visiting me.
31
3. An excellent soccer player, Bambang usually misses his game.
4. A really good boy, Qaustsar is having lunch in the kitchen.
5. Qautsar, a really good boy, is reciting the Quran.
Exercise 4
1. Apa yang dimaksud dengan kalimat?
2. Unsur-unsur apa saja yang harus terdapat dalam suatu kalimat? Jelaskan!
3. Berdasarkan penyampaian informasinya, kalimat dapat dibedakan menjadi
empat kalimat. Sebutkan dan jelaskan ke empat jenis kalimat tersebut.
4. Perhatikan contoh-contoh kalimat berikut:
a. My sister bought a new car

b. Her mother goes to market.
c. Their children are eating apple.
d. His name is John.
e. What are they doing?
f. Who are you?
g. We can not speak Spanish
h. Will she sleep in your room?
Berikan keterangan dari setiap kalimat-kalimat diatas (subjek, kata kerja, kata
kerja bantu, adverb, dan objek).
2.3 Jenis-Jenis Kalimat

Berdasarkan jumlah klausa, kalimat bias dibedakan kedalam tiga jenis: 1)
kalimat yang hanya terdiri dari satu klausa saja. Kalimat ini merupakan kalimat
sederhana yang biasanya dikenal dengan nama simple sentence; 2) kalimat yang terdiri
dari dua klausa utama atau setara yang dihubungkan oleh kata penghubung
(conjungsion connector) and,but, so, or, dan yet. Kalimat ini disebut (compound
sentence); 3) kalimat yang terdiri dari dua klausa atau lebih yaitu terdiri dari clausa
32
utama (induk kalimat) dan klausa bukan klausa utama (anak kalimat. Kalimat ini
dinamakan complex sentences.
2.3.1 Simple Sentence

Kalimat sederhana atau simple sentence adalah kalimat yang hanya terdiri dari
satu klausa saja. Kalimat sederhana yang paling pendek adalah terdiri dari subjek dan
prediket. Perhatikan contoh-contoh kalimat berikut ini:
 Jojo steals my wallet
 He was accused for blasphemy
2.3.2 Compund Sentence

Compound sentences adalah kalimat yang terdiri dari dua klausa utama (klausa
induk) yang dihubungkan oleh conjunction connector. Oleh karena itu, setiap klausa
tersebut tidak membutuhkan klausa yang lain agar makna dari klausa tersebut benar.
Perhatikan contoh-contoh compound sentence berikut ini:
 Arif is singing and Eli is dancing
 Upi is tall but Uli is short.
 Ana must get rest or she will be sick
Contoh-contoh kalimat diatas adalah kalimat compound sentence yang terdiri

lebih dari satu klausa dan dihubungkan dengan conjunction connector. Selain kata-kata
penghubung tersebut, kalimat sederhana tersebut juga bisa dihubungkan oleh adverb
connector (adverb of time dan cause connectors) seperti after, as long as, before,
because dan lain-lain. Perhatikan contoh-contohnya dalam kalimat-kalimat berikut ini:
1. Aldi have gone inside because it was raining.
2. We will leave tomorrow after I finish cooking.
3. You can have your breakfast before we leave.
Contoh-contoh kalimat diatas adalah kalimat compound sentence yang terdiri

lebih dari satu klausa utama yang dihubungkan dengan conjunction connector because,
after, dan before.
33
2.3.3 Complex Sentence
Kalimat yang terdiri dua klausa atau lebih yang tidak setara dinamakan complex
sentence. Dalam kalimat complex sentences biasa dikenal dalam bentuk yaitu adjective
clause, dan adverb clausa, appositve clause, dan noun clause. Pada dasarnya sebuah
kalimat yang terdiri dua klausa ataupun lebih merupakan gabungan dari dua kalimat
tunggal ataupun lebih menjadi satu kalimat. Perhatikan contoh-contoh berikut ini:
 We know a lot of good lawyers. They live in Texas.
We know a lot of good lawyers who live in Texas.
 Where is the cake? It was in the kitchen.
Where is the cake that was in the kitchen?
 The mother was sick. She is hospitalized
The mother who was sick is hospitalized
 A man was answering the phone. He is a docter.
A man who was answering the phone is a docter.
 The waitress served us. She is very polite and patient.
The waitress who served us is very polite and patient.
Exercise 5
Gabungkanlah klausa dibawah ini menjadi satu kalimat complex sentence
1. The student lives next door. He is very friendly.
2. Barbara works in company. It makes rice cooker.
3. Alexander Bell was the man. He invented the phone.
4. A dictionary is a book. It gives you the meaning of words.
5. Some people were arrested. They have been released.
6. A bus goes to the airport. It runs every half hour.
7. The machine was broken. It has been repaired
8. She does not like people. They are never on time.
9. The novel is about beautiful girl. She runs away from home.
34
10. Have you found the key? You lost it yesterday.
2.3.3.1 Noun Clause

Noun clause adalah klausa yang berfungsi sebagai sebuah kata benda (a noun).
Oleh karena itu noun clause dianggap sebagai kata benda yang digunakan dalam sebuah
kalimat baik itu sebagai objek dari kata kerja utama dalam sebuah kalimat, objek dari
preposisi, ataupun sebagai subjek dari sebuah kalimat. Perhatikan contoh noun clause
berikut ini:
 Noun clause sebagai subject dari verb
1. That she is sick needs the prescription from the doctor.
2. What I have done is not of your business.
3. The effect of the franction on her bone is still examined.
4. What you have to do is just waiting
5. Wherever you go you have to bring your ID
6. Whoever steels the car has planned it in advance
7. How the car will be fixed is still questioned by her.
 Noun clause sebagai objek dari verb
1. Arif knows when she will go home
2. I think about what he will do next Thursday.
3. What you will read is very important for your writing.
Adapun penjelasan untuk kalimat diatas adalah pada kalimat pertama terdiri dari
dua klausa: Arif knows, dan when she will go home. Kedua klausa tersebut dihubungkan
oleh adverb connector when. Kata when menjadikan klausa she will go home sebagai
noun clause yang menjadi objek dari kata kerja know.
Pada contoh kalimat kedua juga terdiri dari dua klausa: I think about dan he will
do next thursday yang dihubugkan oleh what. Kata penghubung what menjadikan
klausa he will do next Thursday sebagai objek dari preposisi about.
Pada contoh kalimat ketiga yang juga terdiri dari dua klausa akan tetapi berbeda
dengan dua kalimat sebelummnya dimana pada kalimat ini you will read adalah klausa,
35
dan what sebagai connector sekaligus dengan klausa menjadi bagian dari kata noun
yang menjadi subjek dari kata kalimat tersebut.
Bandingkan perbedaannya dengan kalimat – kalimat dibawah ini:
1. She knows what is in the box
2. We knew what had happened in your city
3. I am concerned about who will pick him up.
4. Whoever is coming can take a book.
Adapun penjelasan untuk kalimat diatas adalah pada kalimat tersebut kata
penghubung atau connector menjadi penghubung dan subjek dari kalimat sekaligus.
Beberapa ahli linguistik juga menamainya sebagai ‘object clauses’ karena

frekuensi pemakaiannya sebagai objek dari kta kerja. Adapun kata-kata kerja yang
sering dipakai adalah:
Realize notice see remember understand explain Say tell decide

determine inform belive think answer ask complain remark question
inquire know wonder mention state
Perhatikan pemakaiannya dalam contoh-contoh kaliamt berikut ini:

1. The old man told me that he and his wife were out on eating strike.
2. He said that he was students of faculty of law.
3. I asked why they do not go home on time.
4. We explained that they had not done they work appropriately.
5. You do not know how many men has join the strike.
6. Some hours ago, I knew that the thief was arrested.
7. I just learnt that writing a book is difficult.
8. I realize that it was crime to strike and persuade others not to work.
9. She told me that in a pancasila democracy, labor dispute can be settled by
consultation and consensus
10. They question who have submitted the assignment.
36
 Noun clause sebagai appositive
1. The fact, that he could not prove his alibi, was strong evidence against him.
2. The question, whether or not he will be defendant, is still undecided.
3. The problem, that she tried to deal with, is still unsolved.
 Noun clause sebagai objek dari preposisi

1. My mother talks about who must do the dish.
2. He always thinks of what he has done for his future.
3. We are looking at what he is showing off.
4. The book is different from what is expected
5. They were listening to where they will meet their mother next week.
Exercise 6
Kalimat berikut ini terdiri lebih dari satu klausa.
a. Garis bawahilah satu kali untuk subjek dan garis bawahilah dua kali untuk kata
kerja.
b. Lingkarilah kata yang menjadi connector dalam kaliamt tersebut.
c. Berilah keterangan A untuk noun clause sebagai appositive, berilah keterangan OP
sebagai objek dari preposisi, Noun clause SV sebagai subject dari verb, dan OV
sebagi object dari verb.
d. Perbaikilah serta berikan tanda silang pada kalimat tersebut jika kalimat tersebut
salah.
1. When the event starts is decided by the committee.

2. The techer asks if you will come tomorrow
3. I saw what you had done last week
4. The file will be delivered is still questioned on next meeting.
5. She does not know in the roof.
6. What you have to do to pass the examination is by stuying hard.
37
7. Whoever wants to be able to write the abstract must know about grammatical
structure.
8. The students should chooce whether they will have holiday or take the
examination for next week.
9. He is looking forward to what the members of jury will decide.
10. She is worried about whether or not the insurance company will pay for her
damaged car.
11. We decide to look at where we stopped
12. She believes in what you had decided for her.
13. I usually listen to what the pious people explain about purpose of life.
14. The doctor said that the emotional problems can lead to the violent action.
15. He is committed that he is the quilty for the bulglary.
16. You told me that you were at home all night.
17. I forget where I have put my bag.
18. We have not decided yet whether or not we will go to the court tomorrow.
19. The students think that they have done the assignments better.
20. What you have done is extremely wrong.
2.3.3.2 Adjective Clause
Klausa yang menjelaskan tentang kata benda dinamakan adjective clause. Oleh
karena itu, penempatan adjective clause langsung setelah kata benda yang dijelaskan
oleh klausa tersebut. Perhatikan contoh-contoh adjective clause berikut ini:
1. The lady is standing in front of the gate that she will enter.
2. The wall that she leans against is broken down.
3. The wallet that you found yesterday is her wallet.
4. The movie which you recommended to watch was very good.
Penjelasan dari kalimat diatas adalah kalimat pertama terdiri dari dua klausa: The
lady adalah subjek dari kata kerja is standing, dan she adalah subject dari kata kerja will
enter. Sedangkan that adalah connector yang menghubungkan antara dua klausa, dan
adjective clause that she will enter menjelaskan tentang kata noun wall.
38
Kalimat kedua terdiri dari dua klausa: the wall menjadi subjek dari kata kerja is
broken, dan she adalah subjek dari kata kerja utama leans. Sedangkan that adalah
penghubung antar dua klausa, dan that she leans against adalah adjective clause yang
menjelaskan kata noun the wall. Begitupun penjelasan untuk kalimat ketiga dan
keempat.
Exercise 7
A. Apa yang dimaksud dengan adjective clause?
B. Perbaikilah kalimat-kalimat dibawah ini menjadi kalimat yang benar.
C. Garis bawahilah kata penghubung (connector), subject, dan predikat dari setiap
kalimat dibawah ini.
D. Garisbawahilah dua kali pada klausa yang menjadi adjective clause pada kalimat
dibawah ini
1. The gift that is given to the winner expensive
2. You can give your money for whoever you.
3. They must buy whatever affordable.
4. She is not happy about what decided last night
5. The teacher is unhappy about what happing with their students.
6. Where is the cheese that you bought last night?
7. You are eating the watermelon that I have put in my box
8. The teacher who is standing in front of school is my sister.
9. The women who was injured in the accident is now the hospital.
10. The building that was burnt last year is under construction.
2.3.3.3 Reduced clauses

Reduced clauses adalah bentuk klausa yang bagian tertentu bisa ditulis
ataupun dihilangkan tanpa merubah dan mengurangi makna dari klausa tersebut. Hanya
adverb of clause dan adjective clause dari sebuah kalimat yang bisa dihilangkan.
Perhatikan contoh pengurangan atau penghilangan klausa pada masing-masing contoh
kalimat berikut ini:
39
1) Reduced adjective clause
 The man who is wearing red cloth is a student.
 The book that is on the table is English book
 The book that was given by her yesterday is interesting book.
 The cat that is crying outside is brown colour.
Yang harus diingat adalah tidak semua adjective clause dapat dilakukan
penghilangan atau pengurangan bagian klausanya. Hanya untuk adjective clause yang
memiliki penghubung (connector) yang berfungsi sekaligus sebagai subjek dari clausa
yang dapat dilakukan pengurangan.
2) Reduced adverb clause
Adverb clause dapat dihilangkan bagian dari kalimatnya yang tidak akan
mengurangi makna dari kalimat. Dalam pengurangan adverb clause ini, adverb
connectornya tidak ikut dihilangkan, hanya subject dan be-verb yang bisa dihilangkan.
Perhatikan contoh berikut ini:
 Although he is sick, the teacher will teach English for tomorrow class.
 When you are tired, you should take a rest.
Jika adverb clause tidak memiliki kata kerja bantu be, maka masih bisa
dilakukan pengurangan pada bagian klausa dengan tetap menghilangkan subjeknya dan
mengubah kata kerja utamanya menjadi bentuk –ing. Perhatikan contoh berikut ini:
 When you write academic writing, you have to write it succinctly.
(When writing academic writing, you have to write it succinctly)
 Althoung you feel sick, you must gotomorrow. (Although feeling sick, you
must come tomorrow)
Exercise 8
1. Apa yang dimaksud dengan reduced clause?
40
2. Jelaskan syarat suatu klausa dari sebuah kalimat untuk dapat menjadi reduced
clause.
3. Perhatikan klausa-klausa dalam kalimat-kalimat berikut ini dan jadikan kedalam
bentuk reduced clausa:
a. The dictionary that you put on the table is very old.
b. The robber who was caught yesterday is sick
c. The police who has arrested the robber is my father.
d. The people who are sitting in the library are new students
e. The bag which is in my car is very cheap.
41
BAB III
PASSIVE VOICE
STANDAR KOMPETENSI
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan tatabahasa bahasa Inggris mereka tentang perbedaan antara kalimat aktif
dan pasif dalam sebuah klausa ataupun kalimat. Disamping itu mahasiswa juga
diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mereka tentang berbagai jenis klausa
ataupun kalimat dalam bentuk pasif yang disering digunakan dalam penulisan karya
ilmiah.
INDIKATOR
1. Mampu meningkatkan kemampuan menulis mahasiswa.
2. Meningkatkan pengetahuan tentang klausa atau kalimat dalam bentuk pasif.
ujuran dan ucapan dalam bahasa Inggris.
3. Mampu membedakan bentuk klausa atapun kalimat dalam bentuk aktif ataupun
pasif dalam tata bahasa Inggris.
MATERI URAIAN
Bentuk klausa atau kalimat passive voice adalah bentuk bentuk pasif yang sering
dipakai dalam penulisan karya ilmiah. Adapun struktur dari klausa ataupun kalimat
pasif tersebut sama dengan struktur-struktur dari kalimat-kalimat lainnya yaitu harus
memiliki paling tidak subjek dan predikat. Hanya saja dalam struktur kalimat pasif
predikatnya harus terdiri dari tobe dan kata kerja bentuk past participle. Perhatikan
rumus passive voices dibawah in:
Subject + tobe+ past participle + by (agent)

Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh-contoh passive voice dalam berbagai
tensisi dibawah ini:
42
Tabel A
Tensis subjek Verb objek
Simple present Aktif He tells a story
Pasif A story is told by him
Simple past Aktif He told a story
Pasif a story was told by him
Future Aktif He will tell a story
Pasif a story will be told by him
Past future Aktif He would tell a story
Pasif a story would be told by him
Present Aktif He is telling a story

continuous
Pasif a story is being told by him
Past continuous Aktif He was telling a story
Pasif a story was being told by him
Present perfect Aktif He has told a story
Pasif a story has been told by him
Past perfect Aktif He had told a story
Pasif a story had been told by him
Perhatikan tabel kedua dengan menggunakan subjek dan kata kerja yang berbeda
Tabel B
Tensis subjek Verb Objek
Simple present Aktif They study English
Pasif English is studied by them
43
Simple past Aktif They study English
Pasif English was studied by them
Future Aktif They will study English
Pasif English will be studied by them
Past future Aktif They would study English
Pasif English would be studied by them
Present Aktif They is studying English

continuous
Pasif English is being studied by them
Past continuous Aktif They was studying English
Pasif English was being studied by them
Present perfect Aktif They has studied English
Pasif English has been studied by them
Past perfect Aktif They had studied English
Pasif English had been studied by them
Exercise 9
Buatlah contoh passive voice yang lain seperti tabel diatas dalam bentuk positif, negatif,
dan introgatif dengan menggunakan kata – kata berikut ini:
a. Subjek : I, Rony and Ira, Budi, Wati, cats

b. Verb : steal, cry, buy, drink, watch, cook, fast, fry, sing, recite.
BAB IV
44
PRACTICING DIALOGUE
STANDAR KOMPETENSI
kemampuan Producktif Skill mereka (Speaking) dalam bahasa Inggris. Disamping itu
mahasiswa juga dapat meningkatkan kosa kata serta penerapan jenis-jenis tensis dalam
percakapan mengenai topik-topik umum dalam kehidupan sehari-hari .
INDIKATOR
2. Meningkatkan ketepatanujuran dan ucapan dalam bahasa Inggris.
3. Mampu menambah kosa kata mahasiswa dalam bahasa Inggris hukum.
4. Mampu meningkatkan / melatih kemampuan Speaking (Produktif Skill)
mahasiswa dalam bahasa Inggris hukum.
MATERI URAIAN
4.1 Conversation 1
Situasi: Lucy tells Andrew about being on a jury.
Andrew: Hi. How are you? I haven’t seen you for a few days.
Lucy: Hi. I’m fine. I’ve been busy.
Andrew: What have you been doing?
Lucy: I was called to do jury duty.
Andrew: Wow. What was it like?
Lucy: It was good. It did not take too long and was fun.
Andrew: What happened? I have never been on a jury.
Lucy: I got a letter telling me to go to the court house, and I was then taken to a court
room.
Andrew: What was the case about?
Lucy: It was about a teenager who had done a lot of robberies?
Andrew: You found him to be guilty?
Lucy: Yes. It was easy. There was so much evidence that there was no doubt he did the
45
crime.
Andrew: Why did it take so long then?
Lucy: There was just so much evidence. The evidence took three days to present and
then we only needed fifteen minutes to reach our decision.
Andrew: Ok good.
4.2 Conversation 2
Situasi: Jane and Patrick witness a crime
Police officer: Good afternoon. I need to take a statement from each of you about what
you saw.
Jane: Ok.
Police officer: Please first tell me your names.
Jane: I am Jane Major.
Patrick: I am Patrick Luck.
Police officer: Ok, now please tell me everything you saw.
Patrick: We were walking along the street when we saw the car driving down the road
quite fast.
Jane: It was not going in a straight line. It was weaving all over the road.
Patrick: It then hit another car that was parked at the side of the road.
Jane: Then it hit the lamppost.
Police office: Ok thank you. Is there anything else?
Jane: Yes, we went to try to help the driver and saw several open beer cans in the car.
Police office: Good. Yes the woman has been charged with drink driving. You might
have to come to court to be witnesses and give evidence.
Patrick: Ok.
Jane: Yes, we will be able to do that.
Exercise 10
46
1. Carilah kata kerja bantu dan kata kerja utama dari setiap kalimat dalam dialog
diatas.
2. Berikan keterangan tentang klause yang ada dalam setiap kalimat dalam dialog
tersebut.
3. Buatlah kesimpulan dari bercakapan diatas (10 kalimat)
4. Isilah bagian kosong dibawah ini dengan memilih jawaban yang paling benar
(A-D) untuk melengkapi percakapan dalam dialogue dibawah ini:
Situation: Lucy, Jane and Bob discuss a report on the Internet about a court case.
Lucy: Have you read about this court case?

Bob: Which case?
Lucy: It’s about a ___________1___________.
Jane: Yes I heard about it a few days ago. It seems like the
___________2___________.
Bob: Who is he alleged to have killed? Did he do it?
Jane: His mother to get her money as he owed a lot of money to other people.
Lucy: The trial is still happening. There is still more ___________3___________ to
take the stand.
Bob: So they don’t know if he did it yet?
Jane: It seems likely that he did it. Most of the evidence is very strong.
Lucy: ___________4___________ convict him.
Jane: Yes I expect that he will be found guilty of the murder.
Bob: If he did it I hope the judge gives him a very long prison sentence.
Jane: Yes, so do I.
Lucy: We should still ___________5___________ who commit crimes like this.
Bob: I’m not sure the death penalty is a good idea, but he defiantly should never be
paroled out of prison. He should die there.
Exercise 11
47
A. Carilah kata kerja bantu dan kata kerja utama dari setiap kalimat dalam dialog
diatas.
B. Berikan keterangan tentang klausa yang ada dalam setiap kalimat dalam dialog
tersebut.
C. Buatlah kesimpulan dari bercakapan diatas (10 kalimat)
D. Pilihlah jawaban yang paling benar (A-D) pada pertanyaan – pertanyaan berikut
ini berdasarkan percakapan diatas following five questions to fill in the blanks in
the legal conversation given above.
1) Which option is the best to fill in the first blank?
A) robbery that happened last week
B) murder that happened last year
C) fraud that will happen next year
D) trespass that happened last year
2) Which option is the best to fill in the second blank?
A) defendant is a very nasty man
B) lawyer is a very nasty man
C) bailiff is a very nasty man
D) defendant is a very nice man
48
3) Which option is the best to fill in the third blank?
A) witnesses to present and evidence
B) evidence to present and witnesses
C) juries to present and witnesses
D) lawyers to present and barristers
4) Which option is the best to fill in the fourth blank?
A) I think the judge will
B) I think the police office will
C) I think the lawyers will
D) I think the jury will
5) Which option is the best to fill in the fifth blank?
A) have fines for people
B) have parole for people
49
C) have capital punishment for people
D) have prisons for people
E. Jawablah pertanyaan – pertanyaan berikut ini:

1. Have you ever been to a court?
2. Do you know anyone who has needed to give evidence in a court case?
3. Would you like to be a lawyer?
4. Do you think it is difficult to be a lawyer?
5. Do you think juries ever make mistakes?
6. Do you know anyone who has been a member of a jury?
7. Do you think the police do their job well?
8. Should there be capital punishment?
9. Do you think judges ever make mistakes?
10. What sorts of crimes are committed most often where you live?
50
READING
51
BAB V
READING COMPREHENSION
STANDAR KOMPETENSI
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
Producktif dan Receptive Skill mereka (Speaking, Reading dan Listening) dalam bahasa
Inggris tentang hal-hal dan topik yang berkaitan dengan permasalahan hukum yang sering
terjadi di lingkungan sekitar masyarakat. Disamping itu mahasiswa juga dapat meningkatkan
kosa kata tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah hukum serta penerapan jenis-jenis
kata, dan pemakaian jenis-jenis kalimat dalam topik tersebut.
INDIKATOR
2. Mampu meningkatkan kemampuan Reading dan Listening mahasiswa.
3. Mampu meningkatkan pengetahuan tentang istilah-istilah hukum dalam bahasa Inggris.
4. Mampu menambah kosa kata mahasiswa dalam bahasa Inggris.
5. Meningkatkan pengetahun tentang jenis-jenis profesi dibidang hukum dalam istilah
bahasa Inggris
6. Mampu memperbaiki pengucapan (pronunciation) mahasiswa dalam bahasa Inggris.
URAIAN MATERI
READING I
THE PROFESSION ON LEGAL SYSTEM
In many countries the legal systems are very complex. This is because they have
been developed over very long times. Every time that a new case is decided it can have an
affect on future cases. This means that the people who work in legal situations have to be
clever. They have to know and understand all the rules and precedents. A precedent is
when a previous decision will have an effect on future cases as it was related to an important
point.
There are many people who work with the law, such as solicitors or judges. A
solicitor is a lawyer who spends most of their time advising their clients and preparing legal
documents, such as wills or contracts for buying and selling houses. They need to be very
52
careful and make sure that all the details are correct, otherwise their clients might lose a lot
of money.
A barrister is a type of lawyer who works in court rooms. They will either work for
the prosecution or defense sides. If they are a prosecution lawyer they are trying to prove
that the defendant (the person on trial) committed a crime. They have to present evidence to
show that the defendant is guilty. If they are a defense lawyer then they work for the
defendant and have to show that the evidence presented is not enough to prove that their
client is guilty and he should be judged to be not guilty.
Then there are judges and magistrates. A magistrate will hear trials about less
serious crimes, while a judge’s will be about more serious crimes. These are the people who
have to decide what punishment will be given to someone who is guilty. The punishments
could range from a small fine up to a long prison sentence, and even a death sentence in
some countries. The trial happens in the judge’s courtroom, so the judge is responsible for
making sure the trial is run fairly and follows the law.
If a lawyer believes that a trial was not fair or there was a mistake in the law, they can
ask for a new trial that will generally be heared by an appeal court where an appeal judge
will be in charge. Often appeal judges will be the most experienced judges in a country, so
they know a lot about the law and how to apply it.
(SOURCE: http://www.excellentesl4u.com/esl-legal-reading.html)
Vocabulary Focus
1. Magistrate 11. Prosecution

2. Trial 12. Proof
3. Punishment 13. Evidence
4. Court 14. Prison
5. Courtroom 15. Crime
6. Responsible 16. Commit
7. Mistake 17. Appeal
8. Barrister 18. Judge
9. Guilty 19. Defence
10. Affect 20. lawyer
53
Exercise 12
A. Reading discussion
1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jelas dan benar:
a. What is the barrister?
b. What is solicitor?
c. What is a lawyer?
d. Who will decide the punishment to dependent?
e. Where does the trial happen?
B. Sentence analysis
2. Tentukan jenis-jenis kata yang bercetak tebal dalam bacaan diatas.
3. Tulislah kesimpulan dari bacaan diataas minimal dalam sepuluh kalimat.
4. Tulislah kembali jenis-jenis kalimat compound sentences dari paragraph diatas.
5. Tentukan jenis-jenis klausa dan garisbawahilah setiap subjek dari setiap klausa,
garisbawahilah dua kali prediket dari setiap klausa, dan lingkarilah setiap klausa dalam
setiap kalimat kalimat dibawah ini:
a. Every time that a new case is decided it can have an affect on future cases.
b. This means that the people who work in legal situations have to be clever.
c. A precedent is when a previous decision will have an effect on future cases as it was
related to an important point.
d. A solicitor is a lawyer who spends most of their time advising their clients and
preparing legal documents, such as wills or contracts for buying and selling houses.
e. A barrister is a type of lawyer who works in court rooms.
f. They have to present evidence to show that the defendant is guilty.
g. These are the people who have to decide what punishment will be given to someone
who is guilty.
54
h. If a lawyer believes that a trial was not fair or there was a mistake in the law, they
can ask for a new trial that will generally be hear by an appeal court where an appeal
judge will be in charge.
6. Tuliskan NC untuk setiap kalimat yang memiliki noun clause, AC untuk adjective clause,
APC untuk appositive clause, dan AD untuk adverb clause yang terdapat dalam kalimat –
kalimat dibawah ini:
a. Every time that a new case is decided it can have an affect on future cases.
b. This means that the people who work in legal situations have to be clever.
c. A precedent is when a previous decision will have an effect on future cases as it was
related to an important point.
d. A solicitor is a lawyer who spends most of their time advising their clients and
preparing legal documents, such as wills or contracts for buying and selling houses.
e. A barrister is a type of lawyer who works in court rooms.
f. They have to present evidence to show that the defendant is guilty.
g. These are the people who have to decide what punishment will be given to someone
who is guilty.
h. If a lawyer believes that a trial was not fair or there was a mistake in the law, they
can ask for a new trial that will generally be hear by an appeal court where an appeal
judge will be in charge.
READING II
WHAT IS IT LIKE TO BE ON A JURY?
Juries are a very important part of the legal system. They are the people who decide if
a defendant is guilty or not guilty of the crime they have been accused of. The jury listens to
55
all the evidence that the prosecution and defense lawyers present. They use the information
from the evidence to make their decision.
In most countries the jury will be made up of twelve people. Sometimes there can also
be alternate or spare jurors if the trial will be very long or complex. These extra jurors will
listen to the evidence and be ready to replace one of the main jurors if they become ill or
cannot continue for any reason. This means there will always be twelve people to decide if
the prosecution proved their case or not.
While the trial is happening the jury is not meant to speak to anybody about what they
have heard or what they think of the evidence. During the day when they are not needed in
the courtroom, for example, when it is lunch time, they have a special room called a jury
room where they can go. This room is also used at the end of the trial when they have heard
all the evidence and have to make their decision.
When the jury needs to decide if the case has been proven or not they go to the jury
room and all sit down round a table to discuss and talk about what they think of the evidence.
They will consider each piece of evidence and then move onto the next, until the end. Then
when they are ready they will vote to decide whether the defendant is guilty or innocent.
Usually a unanimous verdict is needed.
SOURCE: http://www.excellentesl4u.com/esl-legal-reading.html)
Vocabulary Focus
1. Jury 9. Crime
2. Case 10. Accuse
3. Evidence 11. Prosecution
4. Vote 12. Trial
5. Defendant 13. Juror
6. Guilty 14. Decide
7. Innocent 15. Discuss
8. Verdict 16. Trial
56
Exercise 13
1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini denga jelas dan benar:
a. Who si the jury?
b. How many juries are on the trial?
c. What will the jurors consider when when they want to decide the case on the trial?
d. Where do the jurors usually go when they are not need in the courtroom?

a. They are the people who decide if a defendant is guilty or not guilty of the crime they
have been accused of.
b. The jury listens to all the evidence that the prosecution and defense lawyers present.
They use the information from the evidence to make their decision.
c. This means there will always be twelve people to decide if the prosecution proved
their case or not.
d. This means there will always be twelve people to decide if the prosecution proved
their case or not.
57
e. While the trial is happening the jury is not meant to speak to anybody about what they
have heard or what they think of the evidence.
Reading III
HIGH INSTITUTIONS OF STATE
The supreme advisory council (Dewan Pertimbangan Agung) is the least articulated of
institutions prescribed by the 1945 constitution. It is expressly mentioned in only two articles
and discussed in only one. It is to be established ‘by state’ for the purpose of ‘answering’
questions put to it by the president. It may also submit proposals on its own initiative, but its
function is purely advisory.
On the other hand, the high court (pengadilan tinggi) is a court of appeal with
appellate jurisdiction in both civil and criminal cases. All cases decided by the district court
may be appealed to the high court and the latter has power to review questions of fact as well
as questions of law. More specifically, the hight court has the authority to decide appeals
from all district courts located whitin its territorial jurisdiction, and to resolve all
jurisdictional disputes between those district courts. It should be noted that in criminal case,
the prosecutor as well as the defendant may appeal any decision of the lower court including
a judgement of innoncence. In addition to its appellate responsibilities, the high court is
supposed to supervise the administration of districts courts in its region. Like the district
court, the hight court is composed of a chairman, a vice chairman and several additional
judges, who are assisted by a clerk and alternate clerks. High courts must be established by
separate statute. The law authorizes up to one high court for each first level region, but not all
first level regions have their own hight court as yet.
The supreme court consists of a chairman, a vice chairman, several deputy justices,
and a number of additional judges. All justices are nominated by the Partliement and
appointed by the president. The president also has power to dismiss justices. The court is
theoretically devided into four sessions: general, military, religious and administrative, but in
practice, ther is one one general session. The supreme court also has broad power of cassation
(kasasi), e.g. appellate jurisdiction to annual or squash decision of the high court. Petition for
58
cassation may be made by eiter party in civil case, and in a criminal case either by the
accused, his prosecutor, or the chief prosecutor (Jaksa Agung) of the country.
Vocabulary Focus
1. Institution 17. Appeal
2. Prescribe 18. District
3. Military 19. Case
4. Appellate 20. Law
5. Jurisdiction 21. Authority
6. Sguash 22. Decision
7. Decision 23. Judgment
8. Petition 24. Innocent
9. Cassassion 25. Defendant
10. Court 26. Dispute
11. Civil case 27. Supervise
12. Criminal case 28. Jurisdiction
13. Prosecutor 29. Dispute
14. Chief prosecutor 30. Chairman
15. Accused 31. Clerk
16. Establish 32. Appellate
59
Exercise 14
1. What is supreme advisory council and what is its function?
2. What is hight court and what is its auhority?
3. What are the functions of the the high court beside its appellate activities?
4. How many sessions are supreme court can be devided?
5. What power does the supreme court have with regard to appellate jurisdiction?
6. Who has the right to make petition for cassasion?
7. Please rewrite the summary of the paragraph.
8. Please rewrite the complex sentences that you found from the passage.
a. All cases decided by the district court may be appealed to the high court and the
latter has power to review questions of fact as well as questions of law.
60
b. More specifically, the hight court has the authority to decide appeals from all district
courts located whitin its territorial jurisdiction, and to resolve all jurisdictional
disputes between those district courts.
c. It should be noted that in criminal case, the prosecutor as well as the defendant may
appeal any decision of the lower court including a judgement of innoncence.
d. In addition to its appellate responsibilities, the high court is supposed to supervise

the administration of districts courts in its region.
e. Like the district court, the hight court is composed of a chairman, a vice chairman
and several additional judges, who are assisted by a clerk and alternate clerks.
f. High courts must be established by separate statute. The law authorizes up to one
high court for each first level region, but not all first level regions have their own
hight court as yet.
g. The supreme court consists of a chairman, a vice chairman, several deputy justices,
and a number of additional judges.
h. All justices are nominated by the Partliement and appointed by the president.
i. The president also has power to dismiss justices.
j. The court is theoretically devided into four sessions: general, military, religious and
administrative, but in practice, ther is one one general session.
k. The supreme court also has broad power of cassation (kasasi), e.g. appellate
jurisdiction to annual or squash decision of the high court.
l. Petition for cassasion may be made by eiter party in civil case, and in a criminal case
either by the accused, his prosecutor, or the chief prosecutor (Jaksa Agung) of the
country.
Reading IV
ISLAMIC LAW
61
The heart of Islamic religious concern is the law. Islam is an eminently practical way
of life. What muslims most expect from their religion are guidance for all specific situations
of life so that they may know how to please God in this world and achieve blessedness
hereafter. The Islamic law is the attempt by Muslims to derive a series of specific rules of
conduct from the basic sources of guidance, and it comprises a comprehensive set of
prescriptions and proscriptions. These basic sources are the Qur’an and the Hadith
(Traditions).
The common word for the law is shariah, which originaly meant a pathway. It may
roughly be stranslated as “the path in which God wishes men to walk”. The prescription of
shariah is ordained by God and His eternal will. It is thus, the standard of right and wrong in
human affairs. And it provides an-all inclusive scale of religious valuation for conduct.
Every human deed falls under the perspective of the law, without exception. Actions are
classified as; indifferent, that is bringing neither reward nor punishment (mubah);
reprenhensible that is not punishable but dispapproved (makruh); and forbidden (haram).
There has been no more far-reaching effort to lay out a complete of human conduct that the
Islamic shariah.
The assumption underlying the shariah is that men are incapable of discriminating
right and wrong by their own unaided powers. It was for this reason that guidance was sent to
them through prophets and the Holy Book. God, who is all-powerful and perfectly free, has
decreed a pathway for men as prescribed or laid down in theQur’an.
In this content, the shariah is much more than law in the modern sense. Not only does
it deal with matters of religious ritual, but it regulates every aspect of political, social and
private life. Religious belief, or creed, is part of shariah in the broades sense, though ‘kalam’
became a specialized science in its own right. At the other extreme the shariah prescribes
permissible and forbidden types of good, the manner of a muslims’s dress, and acceptable
manners. Mush is included that today is thought to be outside the realm of law. It is binding
primarily upon individuals, who stand in face to face responsibility with God, and is not
enforced by the state.
During the lifetime of the Prohet (peace be upon him), all the legal rulimg of the
shariah, inclusive of all of its calssifications, such as principle and derived rulings, teachings
62
on the fundaments of the faith, and regulations regarding personal practice and legalities were
derived from these two sources, the Qur’an and the Sunnah.
Vocabulary Focus
1. Eminently 15. Inclusive

2. Guidance 16. human
3. Hereafter 17. Ordain
4. Attempt 18. Conduct
5. derive 19. Assumption
6. Prescription 20. Incapable
7. Proscription 21. Discriminate
8. Hadith 22. Power
9. shariah 23. Regulate
10. Pathway 24. Faith
11. Ordain 25. Practice
12. Eternal 26. Legity
13. Inclusive 27. Enforce
14. Evaluation 28. Principle
Exercise 15
A. Reading discussion: jawablah pertanyaan- pertanyaan berikut ini:
1. What is shariah law?
2. What is the basic sources of Islamic law?
3. What is the common word for law in Islam?
4. What does mean for Shariah?
5. Please explain four actions classified neither reward nor punishment in shariah law
63
6. What is the assumption that underlines the shariah law?
7. Please mention the life aspects it are regulated in shariah law?
8. What do you think of shariah law?
B. Sentence Analysis
a. What Muslims most expect from their religion is guidance for all specific
situations of life so that they may know how to please God in this world and
achieve blessedness hereafter.
b. The common word for the law is shariah, which originaly meant a pathway. There
has been no more far-reaching effort to lay out a complete of huan conduct that the
Islamic shariah.
c. The assumption underlying the shariah is that men are incapable of discriminating
right and wrong by their own unaided powers.
d. It was for this reason that guidance was sent to them through prophets and the Holy
Book.
e. During the lifetime of the Prohet (peace be upon him), all the legal ruling of the
shariah, inclusive of all of its calssifications, such as principal and derived rulings,
teachings on the fundaments of the faith, and regulations regarding personal
practice and legalities were derived from these two sources, the Qur’an and the
Sunnah.
64
ESL Legal Terms: English= English
Accuse: To claim someone did something, often something illegal. (verb)

Accused: A person that is alleged to have done something. (noun)
Acquit: To say a person is not guilty and did not perform a crime. (verb)
Advocate: A lawyer who argues for a particular side of a case in court. (noun)
Allege: To say that someone might have done something, but it has not been proven to be
true. (verb)
Appeal: To try to reverse the judgment of a court. (verb)
Appeal-court: A special court where appeals are heard. (noun)
Arrest: When a police officer takes away someone who has committed a crime. (noun)
Arson: To illegally set fire to something. (noun)
Assault: To physically attack another person. (verb)
Bailiff: A court worker who enforces the judge’s orders. (noun)
Ban: To prevent someone from doing something for a certain amount of time. (noun)
Barrister: A senior lawyer that works in higher or more important courts. (noun)
Bench (1): Where the judge sits in a court. (noun)
Bench (2): A collective name for all the judges within a court. (noun)
Break-the-law: To do something that is not allowed under the law of that country. (verb)
Bribery: To give something (normally money) to get an advantage. (noun)
Burglary: To steal something from within a building or vehicle. (noun)
Capital punishment: The use of the death penalty for some crimes. (noun)
Case: A single item happening within a court. (noun)
Charge: To officially claim that a person broke the law. (verb)
Civil law: The rules related to the running of a country or state. (noun)
Commit a crime: To do something illegal. (verb)
Compensate: To give something (often money) to offset criminal damage. (verb)
Convict: To state that someone is guilty of a crime. (noun)
Court clerk: The person who ensures a court runs smoothly, the person who keeps the court
records. (noun)
Courtroom: The place where cases are heard by a judge. (noun)
Criminal law: The rules related to crime and the punishment of crimes. (noun)
Criminal: A person who has been convicted by a court. (noun)
65
Death penalty: To kill someone as a form of punishment for committing a crime. (noun)
Defence attorney: A lawyer who explains why a person did not do the crime or why they are
innocent. (noun)
Defence: The argument as to why someone is innocent. (noun)
Defendant: The person who has been accused of committing a crime. (noun)
Dock: The place where the defendant sits during the trial. (noun)
Drink-driving: The crime of driving a vehicle after drinking alcohol. (noun)
Drug dealing: The crime of selling illegal drugs. (noun)
Embezzlement: The crime of stealing money owned by someone else but which you were in
charge of. (noun)
Evidence: The material and information that is used in a court case to show innocence or
guilt. (noun)
Expert witness: Someone who knows a lot about a topic and is called to give
evidence. (noun)
Felony: A serious crime (American English). (noun)
Fine: To be required to give away money as a punishment for committing a crime. (noun)
Foreperson: The leader of a jury and the person who speaks for them. (noun)
Forgery: The crime of making something and claiming it is something else. (noun)
Fraud: The crime of using false information to get something. (noun)
Guilty: To be found to have committed a crime. (adjective)
High-court: The most important court in a country (British English). (noun)
Hijack: The crime of taking a vehicle with people in it and forcing it to go
somewhere. (noun)
Homicide: The crime of intentionally killing someone (same as murder) (American
English). (noun)
Illegal: Something that is not allowed by the laws of a country. (adjective)
Imprison: To put someone in prison as a punishment for committing a crime. (verb)
Indict: To officially accuse someone of committing a crime. (verb)
Innocent: To be proven to be not guilty, to have not committed the crime. (adjective)
Judge: The person who decides what sentence to give to someone found guilty of
committing a crime. (noun)
Jury: A group of 12 people who listen to the evidence in a case and then decide if the
accused is guilty. (noun)
Jury room: The room where the jury goes to consider the evidence and decide a
66
verdict. (noun)
Justice: A situation where a guilty person has been punished. (noun)
Juvenile: A person who is not an adult and is often dealt with in special courts. (noun)
Kidnapping: The crime of taking a person away and demanding money to return
them. (noun)
Law: The rule or rules that govern how people should behave. (noun)
Lawsuit: A court case brought by an individual person rather than officials. (noun)
Lawyer: A person who studies and practices law. (noun)
Legal: Related to and governed by the law. (adjective)
Magistrate: A judge with lower qualifications who deals with minor offences. (noun)
Manslaughter: The crime of accidentally killing someone. (noun)
Misdemeanour: A less serious crime (American English). (noun)
Murder: The crime of intentionally killing someone (same as homicide) (British
English). (noun)
Negligence: To act without proper care for the consequences. (noun)
Not-guilty: To have not committed a crime. (adjective)
Offence: The specific law that a person has broken. (noun)
Parole: To be released from prison early but with restrictions on the person’s actions. (noun)
Perjury: The crime of lying while promising not to lie. (noun)
Pick-pocketing: The crime of stealing something from a person’s pocket or bag. (noun)
Plaintiff: The person who starts an action in a court. (noun)
Plea: The response to whether a person did or did not commit a crime: guilty or
innocent. (noun)
Police officer: A person who catches criminals and stops crimes being committed. (noun)
Precedent: Where previous judgments are used as the base of new laws. (noun)
Prison sentence: The time that a criminal has to spend in prison. (noun)
Prison: A place where criminals are sent and locked up as a punishment for their
crimes. (noun)
Probation: A period of time where a criminal's behaviour is looked at closely and if they do
anything wrong they can go back to prison. (noun)
Prosecution: The lawyers who are trying to prove a person is guilty. (noun)
Public gallery: The area in a court room where people can sit and watch. (noun)
Robbery: The crime of taking something that does not belong to you. (noun)
Shoplifting: The crime of taking something from a shop without paying. (noun)
67
Smuggling: The crime of bringing something into a country that is illegal or not paying taxes
related to the items. (noun)
Solicitor: A lawyer who can be consulted for advice and who prepares documents. (noun)
Stand trial: To be prosecuted in front of a jury. (noun)
Statement: A formal description of what happened or was observed. (noun)
Stenographer: The person who records every word spoken in a court. (noun)
Sue: To start a legal claim against a person or entity. (verb)
Suspect: A person who is believed to have committed a crime. (noun)
Take the stand: To go to the front of the court room (the stand) and give evidence. (verb)
Terrorism: The crime of using violence against people to achieve a specific goal. (noun)
Testify: To give evidence in a court. (verb)
The accused: The person who is standing trial for committing a crime. (noun)
The stand: The place at the front of the court room where witnesses stand to give
evidence. (noun)
Theft: The crime of taking something that is not yours. (noun)
Trespass: The crime of entering an area or building without permission. (noun)
Trial: The process of a jury listening to evidence and then giving a verdict. (noun)
Unanimous: When everyone agrees with the same answer. (adjective)
Vandalism: The crime of damaging property. (noun)
Verdict: The final decision reached by a jury, normally ‘guilty’ or ‘not guilty’. (noun)
Victim: The person who has had a crime committed against them and who has
suffered. (noun)
Violate: To not follow rules that are specifically set. (verb)
Witness: A person who has information about a crime. (noun)
ESL Legal terms: English = Indonesia

A code of ethics : kode Etik
Accusation : tuduhan/ Dakwaan
Administer justice : mengadili
Administer court : PTUN
Advocacy : pembelaan
Advocate : Pengacara, advokat
Appeal to the high
68
court level : naik banding ke pengadilan tinggi
Appeal to supreme court : Kasasi/naik banding ke MA
Appealant : Orang yang naik banding
Appellant court : pengadilan banding
Appellee : terdakwa, tertuduh
A sentence to hang : hukuman gantung
Attorney general : jaksa agung
Attorney general office : kejaksaan agung (kejagung)
Bailiff : juru sita (pengadilan)
Break the law : melanggar hokum
Bring a case to court : memperkarakan ke pengadilan
Capital punishment : hukuman mati
Case spot : tempat kejadian perkara
Crime scene : tempat kejadian perkara
Chief justice : hakim Agung
Chief of public prosecutor : jaksa agung
Chief witness : saksi utama
Citizenship law : Hukum kewarganegaraan
Civil action : pengaduan (perkara) sipil
Civil case : perkara perdata
Civil code : undang-undang perdata
Civil law : hokum perdata
Civil process : perkara gugatan
Claim : tuntutan
Claimant : penuntut
Clerk : panitera
Client’s protection : perlindungan saksi
Commercial law : hokum dagang
Condemned person : narapidana
Constitutional court : mahkamah konstitusi
Contempt of the court : Penghinaan terhadapt pengadilan
Corporal punishment : hukuman badan
Court house : gedung pengadilan
Court of appeal : pengadilan Tinggi
69
Criminal case : perkara pidana
Criminal law : hokum pidana
Cross examination : pemeriksaan, penyidikan
Imprisonment : hukuman kurungan
Customary law : hukum adat
Death sentence
(dead penalty) : hukuman mati
Death verdict : hukuman mati
Deed : akte notaris
Defendant/accused : terdakwa, tertuduh, tersangka
Defense lawyer : Pembela
Deputy justice : wakil hakim agung
District court : pengadilan daerah
Expert witness : saksi ahli
Eye witness : saksi mata
Fine : denda
Free legal aid : badan bantuan hukum
Guilty : bersalah
High court : mahkamah tinggi
Home arrest : tahanan rumah
Inheritance law : hukum waris
Intermediate decision : keputusan sela
International law : hukum internasional
Investigating officer : petugas penyelidik
Islamic law : hukum syariah
Judge advocate : oditur militer (jaksa tentara)
Judgeship : jabatan hakim
Judicable : dapat diadili
Judicial commission : komisi judisial
Judicial practices : praktek-praktek hukum
Judicial review : menguji peraturan undang-undang (uji materi)
Judicial right : hak-hak hukum
Jurisdiction : daerah hukum
Juvenile court : pengadilan anak-anak
70
Labour law : hukum perburuhan
Law codification : penyusunan undang-undang
Law enforcement : penegakan hukum
Law firm : kantor pengacara
Law of criminal procedure : hukum acara pidana
Law of evidence : pembuktian hukum
Law of procedure : hukum acara
Law supremacy : supremasi hukum
Lawful : sah menurut hukum
Lawsuit : perkara hukum
Law upholders : penegak hukum
Legal action : penegak hukum
Legal advisor : penasehat hukum
Legal aid institution : lembaga bantuan hukum
Legal conditions : syarat-syarat hukum
Legal documents : dokumen yang sah
Legal entity : badan hukum
Legal proceeding : tindakan hukum
Legal profession : jabatan pengacara
Legal service : pelayanan hukum
Legal status : hak hukum
Litigable : dapat diperkarakan
Litigant : penggugat, penuntut, pihak yang berpekara
Litigation : proses pengadilan
Martial law : hukum militer dalam keadaan darurat
Martial tribunal : mahkamah militer
Medical jurisprudence : hukum yang berkenaan dengan ilmu kedokteran
Military court : mahkamah militer
Monetary law : hukum keuangan
Notarize : mensahkan secara hukum
Notary act : akte notaris
Offence : delik
Official report,
official record : berita acara
71
On trial : sedang diadili
On a charge of : atas tuduhan
Ordinance : peraturan/ perundang-undangan
Out of court : diluar pengadilan
Permanent judicial
decision : keputusan berkekuatan hukum
Permanent verdict : keputusan berkekuatan tetap
Power of attorney : surat kuasa
Presiding judge` : para hakim yang memimpin siding
Presumption of innocent : asas praduga tak bersalah
Principle of justice : asas hukum
Probationary (sentence) : hukum percobaan
Prosecution : tuntutan
Public prosecutor : jaksa penuntut umum (JPU)
Religious court : mahkamah syariah/ pengadilan agama
Request civil : peninjauan kembali
Rule of court : tata tertib pengadilan
Statutory law : hukum menurut undang-undang
Summoning (of accused) : penyidangan
Supreme advisory council : dewan pertimbangan agung (DPA)
Supreme court : mahkamah agung (MA)
Suspended sentence : hukuman bersyarat
Suspension : penangguhan
The Indonesian legal
aid body : LBHI
The long arms of the law : aparat penegak hukum
To appeal the case : naik banding
To bring a case to a trial : membawa perkara kesidang pengadilan
To file a claim : mendaftarkan tuntutan/ajuan
To stand trial : diadili di pengadilan
Trial : pemeriksaan pengadilan
Trial by jury : pemeriksaan oleh hakim
Trial court : pengadilan tingkat utama
Trial lawyer (solicitor) : pengacara
72
Tribunal : pengadilan
Under penalty of law : dengan ancaman hukum
Verdict : keputusan hukum
With the option of : subside
Witness box : ruang duduk untuk para saksi di pengadilan
Witness : saksi
Witness for the defense : saksi pembelaan
Witness for prosecution : saksi untuk pengusutan (yang memberatkan terdakwa)
73
WRITING
74
BAB VI
WRITING ABOUT LAW
STANDAR KOMPETENSI
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
Producktif dan Receptive Skill mereka (Speaking, Reading dan writing) dalam bahasa Inggris
tentang hal-hal dan topik yang berkaitan dengan permasalahan hukum yang sering terjadi di
lingkungan sekitar masyarakat. Disamping itu mahasiswa juga dapat meningkatkan kosa kata
tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah hukum serta penerapan jenis-jenis kata, dan
pemakaian jenis-jenis klausa dalam suatu kalimat disetiap topik tersebut.
INDIKATOR
2. Mampu meningkatka kemampuan Speaking dan Reading mahasiswa dalam bahasa
Inggris dibidang hukum.
3. Mampu meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang aplikasi jenis-jenis klausa
dalam suatu kalimat dengan ungkapan bahasa Inggris hukum.
5. Mampu memperbaiki pengucapan (pronunciation) mahasiswa terutama dalam bahasa
Inggris hukum.
URAIAN MATERI
6.1 Writing
WRITING I: Describing the Pictures
a. Tulislah jenis kata sebanyak-banyak. Jadikan gambar dibawah ini sebagai inspirasi
jenis-jenis kata yang akan ditulis:
75
b. Jelaskanlah dan tulislah apa yang sedang terjadi dalam gambar berikut ini. Jelaskan dan
tuliskan juga kejadian yang mungkin sudah terjadi sebelumnya yang berkaitan dengan
gambar tersebut. Alasan terjadinya tindakan yang terjadi di gambar tersebut, dan
kemungkinan perkara dan tindakan yang akan terjadi kedepannya. Tulislah dan berikan
keterangan dengan serinci-rincinya dari kejadian di gambar tersebut.
WRITING II: Writing Role-Play
Tulislah sebuah drama yang terdiri dari 3-4 orang satu tim. Adapun elemen-elemen
dari drama yang perlu kalian sebutkan adalah: tempat kejadian perkara; situasi ( perkara yang
terjadi); dan peserta (orang-orang yang terlibat dalam perkara tersebut). Pikirkanlah apa yang
mesti dibicarakan atau didiskusikan bersama dan tulislah dengan menggunakan kalimat yang
efektif. Selanjutnya peragakan drama tersebut di depan kelas dengan anggota tim masing-
masing. Berikut dua bentuk drama (role plays) yang harus kalian kerjakan:
Role-play 1
 Location: Outside some court rooms.

 Situation: Waiting to go into the courts.
 Participants: 2 (or more) witnesses for different trials.
Role-play 2
 Location: In court.
 Situation: A witness is giving evidence.
 Participants: Witness, lawyers and others if needed.
(SOURCE: http://www.excellentesl4u.com/esl-legal-reading.html)
76
6.2 Langkah-Langkah Penulisan Abstract
6.2.1 Apa yang dimaksud dengan abstrak?
Abstrak merupakan ikhtisar yang memuat permasalahan, tujuan, metode penelitian,
hasil, dan kesimpulan dari sebuah tulisan. Abstrak dibuat untuk memudahkan pembaca
mengerti secara cepat isi suatu tulisan ilmiah. Abstrak mencakup beberapa hal yang harus ada
dalam semua jenis tulisan akademis (artikel ilmiah, skripsi, tesis, dan disertasi). Setiap
tulisan ilmiah harus memiliki abstrak karena abstrak memuat ringkasan dari seluruh isi
tulisan dari sebuah karya ilmiah.
6.2.2 Langkah- langkah dalam menulis abstrak
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis sebuah abstrak adalah sebagai
berikut:
1) Latar belakang. Di bagian ini, Anda perlu memberikan rangkuman informasi mengenai
latar belakang atau lebih spesifiknya pokok masalah yang akan ditulis dan dibahas
dalam karya ilmiah Anda.
2) Tujuan. Di bagian ini Anda perlu mengemukakan tujuan penulisan karya ilmiah Anda.
3) Implikasi. Di bagian ini Anda mengemukakan implikasi praktis dari hasil riset Anda
(jika ada).
4) Metode. Di bagian ini Anda perlu mengemukakan metode riset yang Anda gunakan.
5) Hasil. Di bagian ini Anda mengemukakan temuan-temuan yang Anda hasilkan dalam
riset Anda.
6) Kesimpulan. Kemukakan kesimpulan akhir dari hasil riset Anda di sini.
Mengenai panjangnya, bergantung jenis karya ilmiah yang Anda tulis, termasuk juga
bergantung teknis penulisan yang diacu di sebuah perguruan tinggi atau di sebuah jurnal.
Untuk artikel jurnal, biasanya sebuah abstrak tidak boleh lebih dari 150 kata. Untuk skripsi,
tesis, dan disertasi, kisaran jumlah katanya antara 300-500 kata. Mengenai bentuk
penyajiannya, Anda dapat memilih bentuk terstruktur dengan menyebut elemen-elemen di
atas. Biasanya ini digunakan dalam penulisan artikel-artikel ilmiah (lih. contoh capture di
bagian akhir artikel ini). Dalam penulisan skripsi, tesis, dan disertasi, umumnya abstrak
ditulis dalam bentuk paragraf-paragraf naratif. Entah dalam bentuk terstruktur maupun
dalam bentuk naratif, semua elemen di atas harus terkandung di dalam sebuah abstrak.
Pelajarilah contoh abstrak berikut ini:
77
Abstract
Many people, including many lawyers and judges, disparage law reviews (and the
books that sometimes result from them) on the ground that they often deal with abstruse
topics, of little interest to the bar, and are sometimes full of jargon-filled, excessively
academic, and sometimes impenetrable writing. Some of the objections are warranted, but at
their best, law reviews show a high level of rigor, discipline, and care; they have a kind of
internal morality. What might seem to be jargon is often a product of specialization, similar
to what is observed in other fields (such as economics, psychology, and philosophy). Much
academic writing in law is not intended for the bar, at least not in the short-term, but that is
not a problem: Such writing is meant to add to the stock of knowledge. If it succeeds, it can
have significant long-term effects, potentially affecting what everyone takes to be “common
sense.”
Keywords: law reviews, jargon, obscurantism
Exercise 16
A. Apa yang dimaksud dengan abstrak dan kenapa harus menulis abstrak?
B. Hal-hal apa saja yang harus dipertimbangkan dalam penulisan abstrak? Jelaskan!
C. Buatlah rangkuman atau summary dari paragraph abstrak diatas (lebih kurang 10
kalimat)
D. Perhatikan contoh abstrak berikut ini kemudian ubahlah kedalam bahasa Inggris
ENGLISH FOR SPECIFIC PURPOSE:
“LAW”
(LEGAL TERMS)
(BAHASA INGGRIS HUKUM)
ABSTRAK
Sebagai salah satu bahasa internasional yang paling popular, bahasa Inggris di Era
Globalisasi tampaknya semakin dibutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan seperti dalam
hubungan internasional, pariwisata, dunia pendidikan dan lain-lain termasuk dibidang
hukum. Di Indonesia saat ini istilah-istilah hukum (legal terms) mulai dipelajari serta popular
78
dikalangan praktisi maupun akademisi hukum. Oleh karena itu Mata Kuliah Bahasa Inggris
Hukum dalam hal ini “Legal Term” harus dikuasai oleh mereka yang berkecimpung di
bidang hukum.
Kata Kunci: Legal Terms
E. Buatlah contoh abstract dari salah satu topic dibawah ini:

1. Hukuman mati untuk pelaku kejahatan seksual.
2. Hukuman kebiri untuk pelaku kejahatan seksual
3. Pelaksanaan Olahraga tingkat dunia hanya untuk Negara maju
4. Pasar modern dapat mengancam usaha kecil
79
BAB VII
REFERENCING STYLE
STANDAR KOMPETENSI
pengetahuannya tentang jenis-jenis referensi yang biasanya dipakai dalam sistem penulisan
karya ilmiah dalam bahasa Inggris. Bab ini juga diharapakan dapat meningkatkan
kemampuan Receptive Skill mereka (writing) tentang sistem dan kaidah-kaidah penulisan
karya ilmiah dalam bahasa Inggris tentang hal-hal dan topik yang berkaitan dengan
permasalahan hukum. Disamping itu mahasiswa juga dapat meningkatkan kosa kata tentang
hal-hal yang berkaitan dengan masalah hukum serta penerapan jenis-jenis kata, dan
pemakaian jenis-jenis klausa dalam suatu kalimat disetiap topik tersebut.
INDIKATOR
2. Mampu meningkatkan pengetahuan jenis-jenis referensi dalam bahasa Inggris.
3. Mampu meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang kaidah-kaidah penulisan karya
ilmiah dalam bahasa Inggris.
URAIAN MATERI
7.1 Pengertian Referencing Style
Referencing style adalah jenis-jenis penulisan sumber kutipan dari referensi-referensi

yang kita gunakan dalam suatu karya tulis ilmiah baik itu berupa kutipan langsung ataupun
tidak langsung. Adapun jenis-jenis penulisan referensi tersebut biasanya tergantung dari
tuntutan pihak tujuan yang akan kita tulis. Jenis-jenis referensi tersebut juga disesuaikan
berdasarkan disiplin ilmu dari karya tulis ilmiah yang akan ditulis. Adapun alas an-alasan lain
80
perlunya kita mempelajari tentang jenis-jenis referensi dalam pengutipan karya ilmiah adalah
untuk menghindari tindakan plagiat, untuk menunjukkan sumber-sumber bacaan yang sudah
anda baca, untuk menunjukkan sumber-sumber apa saja yang anda baca, dan untuk
memberitahu pembaca tentang sumber-sumber referensi lebih mendetil yang digunakan
dalam tulisan ilmiah Anda. Adapun jenis pengutipan referensi dalam suatu tulisan karya
ilmiah terdiri dari:
1. in-text citations (kutipan) – penulisan sumber referensi yang dikutip didalam tulisan
ilmiah;
2. a reference list - penulisan sumber referensi dengan detil dari referensi yang sudah ditulis
didalam tulisan ilmiah ( in-textcitations).
Adapun jenis-jens referensi tersebut antara lain: The author–date (Harvard) style, The
APA (American Psychological Association) style, The documentary-note (Oxford) style,
Law style, Numbered citation style , dan Vancouver style.
Sumber referensi-referensi yang bisa dipakai dalam setiap penulisan karya ilmiah
yang sering digunakan baik itu dalam bentuk kutipan ataupun didalam setiap referensi
bersumberkan dari bahan bacaan-bacaan yang berbeda-beda seperti studi kasus, undang-
undang, buku, jurnal, encyclopedias, program computer dan software, informasi dari internet,
laporan, Koran, hasil interview, radio dan telivisi.
7.1.1. Law style footnotes (Catatan Kaki)
Adapun bentuk system referensi law style yang akan dibahas adalah sistem referensi
yang dipakai dalam the Australian Guide to Legal Citation (3rd ed, 2010) (AGLC).
Perhatikan contoh penggunanaan catatan kaki dalam penulisan karya ilmiah dibidang ilmu
hukum dibawah ini:
a. Catatan kaki sebagai sumber referensi dalam bentuk kutipan (in-text citation)
Catatan kaki atau footnotes yang dipakai sebagai sumber referensi ias berupa kutipan
langsung ataupun tidak langsung yang berupa kesimpulan atau sintaksis dari suatu sumber
bacaan. Setiap kutipan didalam suatu tulisan ilmiah diharuskan menulis penomoran sesuai
dengan kutipan yang dicantum dalam tulisan tersebut. Kemudian, tulislah kembali nomor-
nomor rujukan dari setiap kutipan tersebut dibagian paling bawah tulisan anda pada setiap
halamannya.
81
Perhatikan contoh kutipan tidak langsung (summary/paraphrase) dengan system
footnotes pada contoh berikuti ini:
If the clause creates an equitable charge, it is unregistered and unenforceable against

prior and later created registered floating charges.1
Selanjut contoh dibawah ini adalah bentuk kutipan langsung tidak panjang:
Note the broad definition of security arrangements by the Australian Law Reform
Commission: ‘an interest in property which is held by one person to ensure the
performance of an obligation by another’.1
Jika bentuk kutipan langsung tersebut terdiri lebih dari tiga baris, maka harus ditulis
terpisah dari tulisan sebagai berikut:
Hoffmann J concluded that:
The public interest requires a balancing of the advantages to the economy of

facilitating the borrowing of money against the possibility of injustice to
unsecured creditors. These arguments for and against the floating of charges are
matters for Parliament rather than the courts and have been the subject of public
debate in and out of Parliament for more than a century.1
b. Catatan kaki sebagai informasi tambahan.
Catatan kaki (Footnotes) juga dapat digunakan sebagai informasi tambahan yang tidak
seharusnya dijelaskan didalam tulisan ilmiah. Biasanya informasi tambahan tersebut untuk
mendukung argmumen dari tulisan dan juga sebagai sumber pengetahuan yang berhunbugnan
dengan suatu argument didalam tulisan tersebut. Adapun system penulisan footnotes sebagai
sumber informasi tidak berbeda dengan footnotes yang berfungsi sebagai sumber referensi
yang dipakai dalam kutipan langsung ataupun tidak langsung.
7.1.2. Tata cara penulisan bibliography atau daftar pustaka
Tuliskan daftar pustaka di halaman terakhir dari tulisan ilmiah, dan berikan
keterangan lengkap pada setiap sumber atau rujukan yang disebutkan didalam tulisan ilmiah
tersebut, termasuk sumber-sumber bacaan lainnya yang menjadi inspirasi dari tulisan ilmiah
tersebut. Adapaun sumber rujukan yang biasanya digunakan untuk tulisan ilmiah dibidang
hukum mencakup studi kasus, buku, jurnal, laporan, Koran, hasil interview, radio, televise,
dan sumber informasi dari internet. Susunan catatan kaki dari setiap sumber referensi ditulis
82
dihalaman bagian paling bawah setiap halaman untuk semua kutipan yang terdapat didalam
tulisan.
1. Pengutipan berulang
Jika suatu kutipan digunakan lebih dari satukali maka harus digunakan istilah ‘ibid’
dan ‘above n’ sebagai rujukan untuk kutipan sebelumnya. Istilah ‘Ibid’ merupakan singkatan
yang berasal dari bahasa Latin ‘ibidem’, yang berarti ‘pada tempat yang sama’. Istilah ‘ibid’
digunakan jika merujuk pada suatu sumber kutipan yang belum diselang oleh sumber
rujukan lainnya. Sedangkan istilah ‘above n’ dipaka apabila merujuk kepada kutipan yang
sudah diselangi oleh sumber kutipan yang lain akan tetapi istilah ‘above n’ tidak dipakai
untuk referensi yang berasal dari studi kasus, dan undang-undang. Perahatikan contoh-contoh
pengutipan berulang dibawah ini:
1. Victoria Park Racing and Recreation Grounds Co Ltd v Taylor (1937) 58 CLR 479.
2. Joycey Tooher and Bryan Dwyer, Introduction to Property Law (LexisNexis
Butterworths, 5th ed, 2008).
3. Ibid.
4. Ibid 52–3.
5. Victoria Park Racing and Recreation Grounds Co Ltd v Taylor (1937) 58 CLR 479.
6. Ibid.
7. Banking Act 1959 (Cth).
8. Ibid.
9. Tooher and Dwyer, above n 2, 15.
10. Ibid 20.
11. The Financial Ombudsman Service, ‘Insurance Policy Excesses and Financial Difficulty’
(2010), Circular Edition 3 <http://fos.org.au/circular3/Excesses.html>.
12. Ibid.
13. Banking Act 1959 (Cth) s 5.
14. The Financial Ombudsman Service, above n 11.
83
 Buku
Pengarang pertama dan pengarang kedua, Judul buku (penerbit, nomor edisi, tahun
penerbitan) referensi pinpoint.
1. W S Weerasooria, Bank Lending and Securities in Australia (Butterworths, 1998)

230.
2. Alan L Tyree, Australian Law of Cheques and Payment Orders (Butterworths, 1988).
3. Edward I Sykes and Sally Walker, The Law of Securities (Lawbook, 5th ed, 1993) 39.
4. E L G Tyler, P W Young and Clyde Croft, Fisher and Lightwood’s Law of Mortgage
(LexisNexis Butterworths, 2nd Australian ed, 2005).
5. Robert Baxt, Keith Fletcher and Saul Fridman, Corporations and Associations: Cases
and Materials (LexisNexis Butterworths, 10th ed, 2009).
 Studi kasus
Nama kasus (tahun) volume singkatan dari seri laporan halaman pertama dari studi
kasus, referensi pinpoint.
6. Uniting Church in Australia Property Trust (NSW) v Mimer (Ion 145) Pty Ltd (1991)
24 NSWLR 510.
7. Breen v Williams (1995) 186 CLR 71, 113.
 Chapter atau artikel dalam buku editan.
Pengarang pertama dan pengarang kedua, Judul bab dari editan pertama dan kedua
(eds) , judul bukuv(penerbit, nomor edisi, tahun penerbitan) halaman pertama bab atau
artikel, referensi pinpoint.
8. William Gough, ‘Securities over Debts’ in Gregory Burton (ed), Directions in

Finance Law (Butterworths, 1990) 220, 223.
 Grup pengarang
Nama pengarang, judul buku (penerbit, nomor edisi, tahun penerbitan) referensi pinpoint.
9. Mallesons Stephen Jaques, Australian Finance Law (Lawbook, 6th ed, 2008) 21.
84
 Dokumen dari internet
Sumber dokumentasi dari internet hanya diperbolehkan jika tidak tersedia dalam
bentuk dokumen yang sudah dipublikasi. Jika berasal dari internet, tanggal dan update
terakhir dari web page harus ikut ditulis. Jika tanggal update terbaru tidak tersedia, tuliskan
tanggal yang tersedia pada website tersebut. Akan tetapi tanggal tersebut tidak boleh di tulis
didalam kutipan tulisan.
Nama pengarang pertama dan kedua, judul dokumen (tanggal lengkap) nama website jika
berbeda dari nama pengarang, referensi pinpoint <URL>.
10. International Whaling Commission, IWC Information (4 August 2010)

<http://www.iwcoffice.org/commission.iwcmain.htm>.
 Journal article
Nama pengarang pertama dan kedua, ‘judul artikel’ (tahun) volume (tahun terbitan jika jurnal
punya volume yang berkesinambungan) halaman pertama dari artikel jurnal, referensi
pinpoint
11. Greg Rooney, ‘Mediation and the Rise of Relationship Contracting: A Decade of
Change for Lawyers’ (2002) 76(10) Law Institute Journal 40.
12. Sharon Rodrick, ‘Forgeries, False Attestations and Impostors: Torrens Systems
Mortgages and the Fraud Exception to Indefeasibility’ (2002) 7 Deakin Law Review
97, 106.
 Artikel terbitan jurnal elektronik
Artikel dari jurnal elektronik hanya boleh dikutip jika tidak tersedia dalam edisi
printing. Jika artikel dari jurnal hanya tersedia secara daring, harus dikutip sama dengan cara
mengutip artikel dalam jurnal yang tersedia dalam bentuk cetakan. Akan tetapi, nomor
volume, nomor terbitan dan halaman pertama boleh tidak ditulis jika tidak tersedia. Tanggal
diperoleh data tersebut tidak boleh ditulis dalam kutipan. Jika artikel tersebut tersedia dalam
bentuk daring dan cetakan, maka yang edisi cetakan yang harus digunakan untuk kutipan.
85
Nama pengarang pertama dan kedua, ‘judul artikel (tahun) volume (terbitan jika jurnal tidak
memiliki volume yang berkesinambungan) judul jurnal halama pertama dari jurnal artikel,
referensi pinpoint <URL>.
13. Kate Lewins, ‘What’s the Trade Practices Act Got to Do with It? Section 74 and
Towage Contracts in Australia’ (2006) 13(1) eLaw Journal: Murdoch University
Electronic Journal of Law 58, 59
<https://elaw.murdoch.edu.au/archives/issues/2006/1/
eLaw_Lewins13_2006_05.pdf>.
 Undang undang
Nama undang-undang tahun (singkatan dari jurisdiksi) referensi pinpoint.
14. Transfer of Land Act 1958 (Vic) s 74.

15. 15 Chattel Securities Act 1987 (Vic) s 7(5).
 Artikel dari surat kabar (disertai pengarang)
Nama pengarang pertama dan kedua, ‘judul dari artikel’, surat kabar (tempat penerbitan),
tanggal lengkap, referensi pinpoint.
16. Ellen Whinnett, ‘Industry Poll Reverses Greens’ Survey Forestry Offensive’, The
Mercury (Hobart), 25 September 2004, 3.
Note: jika artikel yang muncul menjadi bagian nama dari surat kabar dan surat kabar tersebut
tidak memiliki halaman yang berkesinambungan, nama bagian dari surat kabar tersebut harus
ditulis terlebih dahulu sebelum nama dari surat kabar.
 Artikel surat kabar (tanpa pengarang)
‘Judul artikel’, Surat kabar (tempat penerbitan) tanggal lengkap, referensi pinpoint.
17. ‘Little Corporate Appeal in Green Bottom Line’, Business, The Age (Melbourne), 6
June 2005, 4.
 Artikel surat kabar (elekronik)
86
Surat kabar elektronik ditulis jika tidak tersedia dalam bentuk cetakan dan tanggal
diterima data tidak boleh dicantum dalam kutipan.
Nama pengarang pertama dan kedua,’ judul artikel’, surat kabar (daring), tanggal penuh,
referensi pinpoint <URL>.
18. Farrah Tomazin, ‘Kinder Wages Breakthrough’, The Age (online), 19 May 2009
<http:// www.theage.com/au/national/education/kinder-wages-breakthough-
20090519.bcwh. html>.
2. Susunan daftar pustaka

Penulisan daftar pustaka ditulis secara sistematis mengikuti aturan penulisan sesuai
dengan sumber kutipan sebagai berikut:
A. Articles/Books/Reports
B. Cases
C. Legislation
D. Treaties
E. Lain-lain:
 government documents like parliamentary debates, parliamentary committee
reports, royal commission reports and the like
 artikel surat kabar
 televise dan transkrip
 siaran pers
 encyclopedia hukum
 loose-leaf services
 thesis
 makalah kerja
 makalah konferensi
 pidato
 interview
 surat
 email
 material dari internet.
87
3. Beberapa contoh daftar pustaka dengan system footnote untuk ilmu hukum
BIBLIOGRAPHY
A. Article/Buku/laporan
Boros, Elizabeth, ‘Virtual Shareholder Meetings: Who Decides How Companies Make
Decisions’ (2004) 28 Melbourne University Law Review 265.
Rooney, Greg, ‘Mediation and the Rise of Relationship Contracting: A Decade of Change for
Lawyers’ (2002), 76(10) Law Institute Journal 40.
Tooher, Joycey, and Bryan Dwyer, Introduction to Property Law (LexisNexis Butterworths,
5th ed, 2008) Weerasooria, W S, Bank Lending and Securities in Australia
(Butterworths, 1998.)
B. Cases
Breen v Williams (1995) 186 CLR 71.
Hospital Products Ltd v United States Surgical Corporation (1984) 156 CLR 41.
Uniting Church in Australia Property Trust (NSW) v Mimer (Ion 145) Pty Ltd (1991) 24
NSWLR 510.
Victoria Park Racing and Recreation Grounds Co Ltd v Taylor (1937) 58 CLR 479.
C. Undang -undang
Banking Act 1959 (Cth)
88
Supreme Court Act 1986 (Vic)
BIBLIOGRAPHY (cont’d)
D. Perjanjian (Treaties)
Treaty on the Non-Proliferation of Nuclear Weapons, opened for signature 1 July 1968, 729
UNTS161 (entered into force 5 March 1970).
E. Lain-lain
The Financial Ombudsman Service, ‘Insurance Policy Excesses and Financial Difficulty’
(2010), Circular Edition 3 <http://fos.org.au/circular3/Excesses.html>
‘Little Corporate Appeal in Green Bottom Line’, Business, The Age (Melbourne), 6 June
2005, 4.
Whinnett, Ellen, ‘Industry Poll Reverses Greens’ Survey Forestry Offensive’, The Mercury
(Hobart) 25 September 2004, 3.
89
Daftar Pustaka
Hasibuan, Sofia, R. (1992). English for Specific Purpose: Law. Gramedia Pustaka Utama:
Jakarta.
Idaryani, Idaryani. (2015). Bahasa Inggris Untuk Perguruan Tinggi. Unimal Press:
Lhokseumawe.
Nur, Anwarsyah. (2005). English for Specific Purpose:”law”. Citapustaka: Bandung.
McGregor, W. B. (2009). Linguistics: an Introduction (chap.5). Continuum International
publishing Group: London.
Murphy, R. (1994). English Grammar in Use . Cambridge University Press: Cambridge.
http://www.excellentesl4u.com/esl-legal-reading.html (reading II)
http://www.kompasiana.com/nararya1979/menulis-abstrak-pada-karya-tulis-
akademis_54f35b437455139d2b6c72a7
Sunstein, Cass R., In Praise of Law Reviews (And Jargon-Filled, Academic Writing) (August
30, 2015). Michigan Law Review, Forthcoming. Available at
SSRN: https://ssrn.com/abstract=2653321.
www.deakin.edu.au/study-skills
http://languagelearningbase.com/
http://www.eslcafe.com/
90
www.engVid.com
http://www.belajaringgris.net/simple-past-tense-800.html
http://www.wordsmile.com
http://www.caramudahbelajarbahasainggris.net/2014/05/10-contoh-soal-bahasa-inggris-
tentang-future-tense-dan-jawaban.html
http://www.studyandexam.com
http://www.talkenglish.com/lessonpractice.aspx?ALID=555
APPEN
DIX
91
APPENDIX
1. WORD ENDING
Tabel A: Noun Endings untuk barang /benda (Thing)

Noun (thing) Endings Examples Verb words
(Kata dasarnya)
-ism - socialism social
- nce - excellence excel
- ness - Sadness Sad
- ion - information Inform
- ship - friendship Friend
-ty - beauty -
-age - marriage Marry
-ment -development Develop
Tabel B: Noun Endings untuk orang (person)

Noun (person) Examples Verb words (Kata dasarnya)
Endings
-er - employer employ
- or - actor act
- ist - artist art
- cian - musician music
Tabel C: Adjective Endings

Adjective Endings Examples
-ent - excellent
- ant - important
- ful - careful
92
- ic - economic
- less -careless
-al -natural
-ous - dangerous
- ive - expensive
-able - capable
-ible -impossible
Tabel D: Verb ending

Verb Endings Examples words (Kata
dasarnya)
-en - soften soft
- ate - populate
- ize - memorize memory
- ify - justify justice
Kerjakanlah soal-soal dalam table berikut ini dengan menggunakan akhiran

(endings) yang tepat pada setiap kata yang tersedia dalam tabel dibawah.
Akhiran Noun (thing)
1. Member 9. Alcohol
2. Kind 10. Pemanent
3. Real 11. Mile
4. Move 12. Confusion
5. Human 13. Leader
6. Elect 14. Sudden
7. Break 15. Improve
8. Intellengence 16. Equal
Akhiran Noun (person)
1. Teach 9. perfection
2. Type 10. Program
3. Beauty 11. electricity
4. Ideal 12. Confusion
5. Invent 13. Investor
6. Clinic 14. builder
7. Special 15. natural
8. Ranch 16. mathematics
Adjective endings
93
1. Heart 9. Courage
2. Nature 10. Use
3. Athlete 11. Enthusiasm
4. Mystery 12. Tradition
5. Help 13. Change
6. Impress 14. Permanent
7. Intellengence 15. Natural
8. Comfort 16. Motion
Akhiran Verb ending

1. Dark 9. Different
2. Final 10. identify
3. Just 11. Light
4. Investigation 12. Glamour
5. Separation 13. Person
6. Short 14. Sweet
7. Intense 15. Liberal
8. Industrial 16. Demonstration
Gabungan Akhiran
Kelompokkan kata-kata dibawah ini sesuai akhiran yang tepat sebagai kata
benda untuk benda/barang (Noun-Thing (NT) atau kata benda untuk orang (Noun-
person (NP), kata kerja (Verb (Verb), dan kata sifat (Adjective (ADJ).
1. Heighten 11. Statistician
2. Forgetful 12. Desertification
3. Imprealism 13. Submissive
4. Effusive 14. Noctural
5. Cashier 15. Establishment
6. Colunmist 16. Impertinent
7. Aggrevate 17. Togetherness
8. Vintage 18. typist
9. Glamourous 19. Craftmanship
10. Violation 20. Personify
Gabungan Akhiran
Kerjakanlah soal-soal dibawah ini dengan memilih salah satu jawaban yang benar.
1. The ______ of the news could not be stressed enough.
a. Important
94
b. Importance
c. Importantly
2. The detective ______ that the maid committed the robbery.

a. Theorized
b. Theoritician
c. Theory
3. The patient responded ______ to the medication.

a. Weaken
b. Weakness
c. Weakly
4. The psychologist explained his ideo on ______ interaction.

a. Social
b. Society
c. Socialize
5. Not everyone wants a job as ______ .

a. Mortal
b. Mortally
c. Mortician
6. You should not ______ the problem.

a. Minimal
b. Minimize
c. Minimally
7. Because of the traffic ______ , he had to appear in court.

a. Violate
b. Violator
c. Violation
8. The children ran ______ toward the entrance of the part.

a. Excitely
b. Excited
c. Excitement
9. The company was unable to ______ enought profit to stay in business.

a. Generator
b. Generate
c. Generation
10. She picked up a piece of ______ rock.

a. Volcano
b. Volcanize
c. Volcanic
95
11. He responded ______ to the rude question.
a. Explosively
b. Explotion
c. Explosively
12. Because your medical problem is serious, you need to see a ______ .
a. Specialize
b. Special
c. Specialist
13. The coach was able to ______ the athletes to perform better.
a. Motivate
b. Motivator
c. Motivation
14. He was not concerned about the ______ of his actions.

a. Careless
b. Carelessness
c. Carelessly
15. This portion of the report should be completed ______ of the other part.
a. Independence
b. Independent
c. Independently
16. The view of the mountains was ______ .

a. Magnify
b. Magnificent
c. Magnification
17. It was necessary for the speaker to ______ her message.
a. Clarify
b. Clarity
c. Clarification
18. The ______ of the village was the soldiers’privmary goal.

a. Liberate
b. Liberation
c. Liberal
19. They try to ______ about the news

a. Clarification
b. Clarify
c. Clarificate
20. He gave an ______ incorrect anwser to the question.

a. Obvious
b. Obviously
c. Obviate
2. REVIEW of TENSES
96
Simple present tense
Perhatikan contoh pemakaiannya dalam tabel dibawah ini:
Kalimat Verbal
 Positif: S + DO/DOES + NOT + V1.
Subject Verb1
You Write (object )

They
We Go
I
Subject Verb (s/es)

She Writes (object )
He Goes
It

 Negatif: S + DO/DOES + NOT + V1.
Subject Modal (Auxiliary) Verb
You Write (object)

They Do not / Don't
We Go
I
Subject Modal (Auxiliary) Verb
She Doesnot / Doesn't Write (object)

He
It Go
 Tanya: DO/DOES + S + V1 (?)
Modal Subject Verb

(Auxiliary)
Do You Write (object) ?
They
We Go ?
I
Modal Subject Verb
(Auxiliary)
Does She Write (object) ?

97
He
It Go ?
Kalimat Nominal
 Positif (+)
Subject To be Nominal/non-Verb
You
They Are
We Happy
I Am
She
Is Clever
He
It
 Negatif (-)
Subject To be + Not Nominal/non-Verb
You Teacher
They Are not/ aren’t
We Sad
I Am not/ ‘m not
She Happy
He Is not/ isn’t
It Clever
To be Subject Nominal/non-Verb/ Adjective

+?
You A teacher ?
Are They
We
Am I Happy ?
She
Is
He
It Clever ?
Berikut beberapa contoh percakapan dengan menggunakan tensis present. Cobalah
98
A: Where do you live? A: Does this bus go to Daly City?
B: In San Francisco. B: No, it doesn’t.
A: Do you live on Mission Street? A: Where does it go?
B: Yes, I do. I live at 1234 Mission. B: It goes downtown.
A: Do you like San Francisco? A: How do I get to Daly City?
B: Yes, I do. B: Cross the street and wait for the
next Number 14.
2..
A: Do you live in San Francisco? 7.
B: Yes, I do. A: I don’t want to go to Daly City.
A: What street do you live on? B: Where do you want to go?
B: I live on Valencia Street. A: Downtown.
A: Do you study English? B: Oh, you’re on the wrong bus.
B: Yes, I do. A: What do I do?
B: Wait at the bus stop on the other
3. side of the street.
A: Do you work evenings?
B: No, I work days. 8.
A: When is your day off? A: Maria really likes her kids.
B: Thursday. B: Yes, I know them. They’re nice.
A: Do you go to school at night? A: She doesn’t have much time.
B: Yes, Monday to Thursday. B: They keep her busy at home.
A: Does her husband work?
4. B: Yes, he does.
A: Does Maria have kids?
B: Yes. She has two. 9.
A: Does she work? A: When do you eat breakfast?
B: No, she doesn’t. B: At 7:30.
A: She stays home and takes care of A: Do you eat breakfast at home?
her kids. B: No, I don’t. I’m too lazy to cook.
B: That’s right. A: Where do you eat breakfast?
B: At a coffee shop.
5.
A: I have to go downtown. 10.
B: Why? A: Do you get up early?
A: I want to apply for a job. B: Yes, very early.
B: You do? Where? A: What time?
A: At Macy’s Department Store. B: 6:30.
B: Good luck. A: That’s early.
B: I go to bed early.
6.
99
11. 13.
A: Does the bus come often? A: When do you have lunch?
B: Yes, every fifteen minutes. B: Between 12:00 and 12:30.
A: Do you ride the bus every day? A: That’s not much time.
B: Every day. B: No. I have to eat fast.
A: Is it always so slow? A: Do you eat at a deli?
B: No. It’s usually on time. B: No, I bring a sandwich.
12. 14.
A: Do you walk to work? A: Do you eat fruit for lunch?
B: Yes, when it’s sunny. B: Yes, I eat an apple or a banana.
A: When do you take the bus? A: When do you make your
B: When it rains. sandwich?
A: You don’t have an umbrella? B: Before I leave for work.
B: An umbrella doesn’t protect my A: Do you use whole wheat bread?
shoes. B: Yes. How did you know?
15. B: Yes, she does.

A: Do you finish work at 5:00? A: When does she finish work?
B: Yes, I do. B: She finishes at 5:00 too.
A: Does your wife work too?
Perhatikanlah kalimat –kalimat berikut ini:

1. He works in a factory.
2. Do they go to the movie every Sunday?
3. Sue is not hungry.
4. My mother and I are very happy.
5. Budi does not eat mango.
6. I bought a computer.
7. Did Mary break the glass last night?
8. The film was not very good.
9. She is eating an apple.
10. were they at home.
11. He had bought a car.
12. I can play violin.
13. It may rain today.
14. Will you borrow me your pen?
15. She was eating an apple.
16. Are they living in Lhokseumawe?
Berikan keterangan dari setiap kalimat-kalimat diatas (subjek, kata kerja, kata kerja bantu,
adverb, dan objek).
100
E. Berikan keterangan dari kalimat-kalimat diatas V untuk kalimat Verbal dan NV untuk
kalimat nominal.
F. Berilah keterangan makna dari setiap kalimat diatas; F untuk menyatakan Fakta, K untuk
menyatakan kebiasaan, atau J untuk peristiwa atau kejadian sekarang.
G. Tuliskan MV untuk kalimat yang terdapat kata kerja utama (main verb) dan tuliskan
KKB untuk kalimat yang terdapat kata kerja bantu.
H. Tuliskan kembali kalimat yang menggunakan kata kerja utama dan kata kerja bantu
secara bersamaan.
Past Tense
 Positif (+)
Subject Past Verb (Verb 2)
You
Wrote (object )
They
We
I
Went
She
He
It
 Negatif (-)
Modal Verb
Subject (Auxiliary)
You Write (object )
They
We
I Did not / Didn't Go
She
He
It
 Introgrative (?)
Modal Subject Verb

(Auxiliary)
You Write (object )
Did They
We Go ?
101
I
She
He
It
Non Verb
 Positif (+)
Subject To be 2 Nominal/non-Verb
You
They Were
We Happy
I
She
Was Clever
He
It
 Negatif (-)
Subject To be 2 Nominal / non-

Verb
You
They Were not
We Happy
I
She
Was not Clever
He
It
 Introgative (+)
To be 2 Subject Nominal/non-
Verb?
You
Were not They
We Happy ?
I
She
Was not Clever ?
He
It
Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh-contoh lebih lanjut pada kalimat –

kalimat yang
CATATAN:
 VERB 2 hanya digunakan pada kalimat positif saja.
102
 DID digunakan pada kalimat tanya.
 DID NOT (DIDN'T) digunakan pada kalimat negatif.
 TO BE 2 (Was & Were) digunakan ketika suatu kalimat tidak ada unsur kata kerja
(NON VERB)
A. Berikut beberapa contoh percakapan dengan menggunakan tensis past.
1
A: "What did you do last night?"
B: "I met some friends and we had some drinks at a bar."
A: "Did you drink a lot?"
B: "I got so drunk that I don't remember how I got home."
A: "Why did you drink so much?"
B: "I was so depressed. I just wanted to forget about everything."
2
A: "How was the airplane ride?"
B: "It was a twelve hour flight. It was so boring. I tried to sleep but it was too uncomfortable
on the plane."
A: "How about the movies they play on international flights?"
B: "I saw both movies they played. I was just unlucky?"
A: "Did you take a book with you?"
B: "I accidentally packed it with my luggage that I checked in."
3
A: "What did you do last weekend?"
B: "I went to a party."
A: "How was the party?"
B: "It was way too crowded and the food was gone before I got there."
A: "What time did you get home?"
B: "It was pretty boring so I left at ten and got home before eleven."
Garis bawahilah subjek dan kata kerja dalam cerita singkat berikut ini :
Wolfgang Amadeuz Mozart was an Austrian musician and composer. He
lived from 1756 to 1791. He started composing at the age of five and wrote
more than 500 pieces of music. He was only 35 years old when he died.
Present Continuous Tense

Subject To be Verb + Ing
You
They Are
We Eating (Eat + Ing)
I Am + Objek
She
Is
He Singing (Sing +
103
It Ing) + Objek
 Negatif (-)
Subject To be + Not Verb + Ing
You
They Are not/ Eating (Eat +
We aren’t Ing) + Objek
I Am not
She
Is not/ isn’t Singing (Sing +
He
Ing) + Objek
It
To be Subject Verb + Ing +?
You Eating (Eat + Ing) +

Are They Objek
We
Am I
She Singing (Sing + Ing) +
Is Objek
He
It
1. Am I playing cricket? 11. She is not riding on a horse.
2. Is he driving a car? 12. They are not playing football.
3. Are they reading their lessons? 13. It is not raining.
4. I am listening to the news 14. Am I listening to the news?
5. You are washing your clothes 15. Are you washing your clothes?
6. She is riding on horse 16. Is she riding on a horse?
7. They are playing football. 17. Are they playing football?
8. It is raining 18. Is it raining?
9. I am not listening to the news. 19. He is not driving a car
10. You are not washing your clothes. 20. They are not reading their lessons.
Past Continuous Tense

 Positif (+)
Subject To be Verb + Ing
You
They were  Negatif (-)
We Eating (Eat + Ing)
I was
She 104
Singing (Sing +
He Ing)
It
Subject To be + Not Verb + Ing
You
They were not/ Eating (Eat +
We weren’t Ing)
I was not /
She wasn’t
Singing (Sing +
He
Ing)
It
To be Subject Verb + Ing +?
You Eating (Eat +

Were They Ing) ?
We
Was I
She Singing (Sing +
Ing) ?
He
It
Garisbawahilah subjek, tobe, gerund (v. Ing) objek dan adverb of time (k. Ket.
Waktu) dari kalimat dibawah ini:
1. Was she crying yesterday? 11. She was not working in a factory.
2. Were they climbing on a hill? 12. It was not raining yesterday.
3. They were laughing at the joker. 13. Were they laughing at the joker?
4. He was taking exam last month 14. Was he taking exam last month?
5. You waiting for him yesterday 15. Were you waiting for him yesterday?
6. She was working in a factory. 16. Was she working in a factory?
7. It was raining yesterday. 17. Was it raining yesterday?
8. They were not laughing at the joker. 18. She was not crying yesterday.
9. He was not taking exam last month 19. They were not climbing on a hill.
10. You were not waiting for him 20. I was not driving BMW two weeks
yesterday. ago
Present Perpect Tense

Tensis present perfect menggunakan kata kerja bantu Auxiliary “has” or
have” dan bentuk kata kerja ke tiga (V3).
Positive Sentence
• Subject + kata kerja bantu Auxiliary + kata kerja utama (main verb /past participle/V3) +
105
Subject
• Subject + has/have + 3rd form of verb or past participle + subject
Contoh
 I have eaten meal
 She has learnt a lesson
Negative Sentence
• Subject + Helping verb Auxiliary (Have/Has) + NOT + main verb (past
participle/Verb 3) + Objcet
• Subject + has/have + NOT + 3rd form of verb or past participle + subject
Contoh:
 I have not eaten meal.
 She has not learnt a lesson.

Interrogative Sentences
• Helping verb Auxiliary (Have/Has) + Subject + main verb (past participle /Verb 3)) +
Object
Kalimat interrogative dimulai dengan kata kerja bantu auxiliary. Jika

subjeknya He, She, It, (singular atau proper name) maka dimulai dengan kata kerja
auxiliary “has”. Jika subjek kalimat “You, They,We atau plural” maka dimulai
dengan kata kerja “have”.
Garisbawahilah subjek, kata kerja bantu, main verb dan objek dan adverb of time (k.
ket. Waktu) dari kalimat dibawah ini.
1. Have I eaten meal ? 12. I have not started a job.
2. Has she learnt a lesson? 13. It has not rained.
3. They have gone to school. 14. The guests have not arrived.
4. They have bought a new car. 15. John has not left for home.
5. I have started a job. 16. You have not told a lie.
6. It has rained. 17. Have they gone to school?
7. The guests have arrived. 18. Have they bought a new car?
8. John has left for home. 19. Have I started a job?
9. You have told a lie. 20. Has it rained?
10. They have not gone to school.
11. They have not bought a new car.
Past Perpect Tense
106
Tensis past perfect tense digunakan untuk mengungkapkan suatu kegiatan atau
pekerjaan yang sudah terjadi pada masa lampau ( Kejadian ataupun kegiatan yang sudah lama
dlakukukan pada masa lampau) yang terjadi sebelum kegiatan-kegiatan ataupun pekerjaan
yang lain dikerjkana.
 Contoh:
I had lived in America.
(Waktu kejadian dari kalimat contoh diatas merujuk pada tindakan di masa lampau yang
sudah lama terjadi)
 The students had gone before the teacher came.
Pada kalimat pertama “The student has gone” merupakan kalimat past perfect tense
karena kalimat tersebut manyatakan suatu tindakan yang terjadi sebelum kalimat yang kedua
terjadi “the teacher came” pada masa lampau tersebut. Kalimat kedua tersebut dalam bentuk
past simple tense. Kalimat ini merupakan kalimat yang menyatakan tindakan yang terjadi
sama-sama pada masa lampau yang menjelaskan tindakan lainnya sudah terjadi sebelum
tindakan pada kalimat kedua tersebut terjadi (past perfect tense).
Memakai kata bantu Auxiliary “had” dan bentuk kata kerja ke-3 (V3/ past participle)
sebagai kata kerja utama.
Structure of Sentence.
Positive Sentence
• Subject + auxiliary verb + main verb (past participle) + object
• Subject + had + 3rd form of verb or past participle + object
Contoh:
He had taken the exam last year
A thief had stolen my watch.
Negative sentence
• Subject + auxiliary verb + NOT + main verb (past participle) + object
•Subject + had + not + 3rd form of verb or past participle + object
“Not” ditulis setelah kata auxiliary verb pada kalimat negatif.

Contoh
He had not taken the exam last year
A thief had not stolen my watch.
Interrogative sentence
• Auxiliary verb + subject + main verb (past participle) + object
• Had + subject + 3rd form of verb or past participle + object
Interrogative sentence starts with auxiliary verb “had”
Contoh:
Had he taken the exam last year
Had a thief stolen my watch?
Contoh lainnya
107
Positive sentences
They had visited a doctor.
He had slept.
I had finished my work last year.
It had rained heavily last month.
The film had started before we reached cinema.
Negative sentences
They had not visited a doctor.
He had not slept.
I had not finished my work last year.
It had not rained heavily last month.
The film had not started before we reached cinema.
Interrogative sentences
Had they visited a doctor?
Had he slept?
Had I finished my work last year?
Had it rained heavily last month?
Had the film started before we reached cinema.
Garisbawahilah subjek, kata kerja bantu, main verb dan objek dan adverb of time (k.
Ket. waktu) dari kalimat dibawah ini.
2. Have I eaten meal ?
3. Has she learnt a lesson?
4. They have gone to school.
5. They have bought a new car.
6. I have started a job.
7. It has rained.
8. The guests have arrived.
9. John has left for home.
10. You have told a lie.
11. They have not gone to school.
12. I have not started a job.
13. It has not rained.
14. The guests have not arrived.
15. John has not left for home.
16. They have not lived in Lhokseumawe
17. You have not told a lie.
18. Have they gone to school?
19. Have I started a job?
108
20. Have they bought a new house?
21. Has it rained?
Future Tense
 positif (+)
Subject Modal Verb

(Auxiliary)
Will
You Write (object )
They
We Go
I Will
She Drink (object )
He
It
 Negatif
Subject Modal Verb

(Auxiliary)
Will + Not
You Write (object )
They
We Go
I will not / won't
She Drink (object )
He
It
 Introgative
Modal Subject Verb

(Auxiliary)
You Write (object) ?
They
Will Go ?
We
Drink (object ) ?
I
She
He
It
109
Ubahlah kalimat-kalimat dibawah ini menjadi kalimat dalam bentuk Tensis future
(dengan pemakaian kata bantu auxiliary)
1. It is raining
2. I am not listening to the news.
3. You are not washing your clothes.
4. She is not riding on a horse.
5. They are not playing football.
6. It is not raining.
7. Am I listening to the news?
8. Am I playing cricket?
9. Is he driving a car?
10. Are they reading their lessons?
11. I am listening to the news
12. You are washing your clothes
13. She is riding on horse
14. They are playing football.
15. Are you washing your clothes?
16. Is she riding on a horse?
17. Are they playing football?
18. Is it raining?
19. He is not driving a car
20. They are not reading their lessons.
110

Bhasa Inggris Hukum

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Bhasa Inggris Hukum

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

BAHASA INGGRIS

IDARYANI, S.S., M. Tesol

Lhokseumawe, Mei 2017

Idaryani, S.S., M. Tesol

1.2 Verb (Kata Kerja)

1.2.1 Kata kerja Utama

a. Present Verb (Base form)

 You called Daniel (called = past verb)

Berdasarkan pemakaian dan penggunannnya baik dalam tensis ataupun dalam

Accuse Accused Accused

Allege Alleged Alleged

Enjoy Enjoyed Enjoyed

Prosecute Prosecuted Prosecuted

Smile Smiled Smiled

Present verb Past simple Past participle

Know Knew Known

Present verb Past simple Past participle

Cut Cut Cut

1.2.2. Transitive and intransitive verbs

1.2.3. Kata kerja bantu (Helping verb)

a. Kata kerja bantu Be

 She is laughing. (Present Continuous tense).

b. Kata kerja bantu Have

 They do not play chess. (Present simple tense)

Perhatikan kembali contoh-contoh kalimat berikut ini:

d. Modal Verbs (Modal auxiliaries)

Adapun penjelasan dari kalimat-kalimat diatas adalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan kata kerja utama? Jelaskan.

1. They are good students

1.3 Kata Sifat (Adjectiva)

b. Penggunaan kata sifat setelah kata kerja bantu

1.3.1 Tingkatan kata sifat dan penggunaannya

Positive Comparative Superlative

Perhatikan pemakaian kata sifat dalam kalimat-kalimat dibawah ini:

Far – Further – Furtherest

Task B. Perhatikan kalimat- kalimat dibawah ini:

Jawablah pertanyaan – pertanyaan berikut ini:

1.4 Noun (kata benda)

1.4.1 Countable Noun

1. Kata benda Plural biasanya terbek dengan adanya penambahan –s atau –es pada

a. Penggunaan Uncountable Noun

Uncountable nouns biasanya dianggap sebagai singular noun untuk penggunaan

It was feared that two lives had been lost.

a. They are good students.

1.5 Adverb (kata keteranngan)

Prepositions dapat dibagi dalam beberapa katagori sebagai berikut:

Perhatikan contoh kalimat berikut ini:

2.2 Unsur-Unsur Kalimat

a. My sister bought a new car

2.3 Jenis-Jenis Kalimat

2.3.1 Simple Sentence

2.3.2 Compund Sentence

Contoh-contoh kalimat diatas adalah kalimat compound sentence yang terdiri

Contoh-contoh kalimat diatas adalah kalimat compound sentence yang terdiri

2.3.3.1 Noun Clause

Beberapa ahli linguistik juga menamainya sebagai ‘object clauses’ karena

Realize notice see remember understand explain Say tell decide

Perhatikan pemakaiannya dalam contoh-contoh kaliamt berikut ini:

 Noun clause sebagai objek dari preposisi

1. When the event starts is decided by the committee.

2.3.3.2 Adjective Clause

2.3.3.3 Reduced clauses

2) Reduced adverb clause

Subject + tobe+ past participle + by (agent)