Dalam menulis kalimat atau paragraf yang panjang, seringkali kita dapat mengulang
suatu kata. Padahal kalau sebuah kata diulang-ulang terus dalam satu kalimat, justru
membuat kalimat menjadi tidak efektif. Pada kasus ini pronomina berperan penting
untuk dapat menjalankan fungsinya.
Sebuah kata dapat disebut pronomina apabila memiliki ciri sebagai berikut:
1. Umumnya kata ganti ini terletak pada posisi fungsi dari subjek (S) serta
Objek (O) pada sebuah kalimat, namun sering juga pada kalimat tertentu itu
terletak di posisi predikat (P) dalam sebuah kalimat.
2. Posisi Kata ganti dapat berubah-ubah, dengan kata lain ini tidak tetap.
3. Tidak hanya mengacu pada satu konteks saja. Namun kata ganti dapat
menyesuaikan dengan konteks kalimat yang lainnya. Sebab acuannya itu
dapat berubah-ubah serta berpindah-pindah dengan menyesuaikan konteks
dari sebuah kalimat.
4. Kata ganti ini umumnya mengikuti siapa yang menjadi pembicara dan juga
siapa yang menjadi pembaca atau juga siapa yang di bicarakan.
Jenis-Jenis Pronomina
Pronomina dibagi menjadi 6 macam, diantaranya pronomina personal, petunjuk, dan
penanya. Penjelasannya sebagai berikut:
Pronomina Persona
Pronomina persona adalah pronomina yang merujuk kata ganti orang. Kata ganti
jenis ini dibagi menjadi tiga macam yakni:
Pronomina kata ganti orang pertama kata yang menggantikan orang yang berbicara.
Kata ganti orang pertama terbagi menjadi 2 macam yaitu:
1. Kata ganti orang I tunggal. Seperti : saya, aku, hamba, daku, beta
Contohnya:
Contohnya:
Kata ganti yang dimaksud seperti -ku (pengganti aku), -mu (pengganti
kamu/engkau) dan -nya (pengganti ia, dia, mereka).
Contohnya:
Contohnya:
Contohnya:
1. Penunjuk hal/ikhwal
Contohnya:
Jika kamu rajin belajar begini, kamu akan mendapatkan nilai bagus
Contohnya:
Contohnya:
1. Kata ganti Kata ganti tanya tempat. Seperti: dimana, kemana, dari mana
Contohnya :
Contohnya :
Contohnya:
Berapa banyak uang yang telah kau habiskan untuk membeli mainan itu?
Berapa hari kamu tidak berangkat sekolah?
Contoh:
Contoh:
Selain itu terdapat tiga bentuk pronomina persona dalam bahasa Minangkabau.
Ketiga, ditemukan dua sifat rujukan pronomina persona, yaitu (1) intratekstual dan
(2) ekstra tekstual.
Contoh :
Tunggal : ku → bukuku
Jamak: kami → rumah kami
Contoh :
Kata ganti penunjuk dibagi menjadi dua. Pembagian kata ganti penunjuk didasarkan
pada letak / tempat benda.
Contoh:
Sana disana kesana
Sini disini kesini
Situ disitu kesitu
Contoh kalimat:
Aden ka sinan pulang patang ko den pangkeh rambuik e ma, den mandian.
‘Saya pulang ke sana kemarin dulu, saya pangkas rambutnya, saya mandikan.’
Beberapa data di bawah ini memperlihatkan posisi penunjuk (i)ko ‘ini’ yang lain.
‘Itu karena dia memiliki, coba seperti saya ini, tidak memiliki apa-apa.’
Pronomina penunjuk ko ‘ini’ berada pada awal kalimat. Dalam hal ini pronomina
penunjuk tersebut berfungsi sebagai subjek. Di bawah ini memperlihatkan bahwa
pronomina penunjuk ko ‘ini’ terletak pada akhir kalimat tanya.
Contoh:
‘Bagaimana kenanya?’
‘Mengapa kamu?’
Contoh :
Jadi kata ganti penghubungnya yang dan tempat. Fungsi kata ganti penghubung
yang:
1. Menanyakan alat
1. Menanyakan asal
Contoh: Dari mana kalian? (Dari Kota Padang)
Kata ganti tak tentu ialah kata-kata yang menggantikan atau menunjukkan tempat
suatu benda / orang dalam keadaan tidak tentu atau umum.
Contoh :