Efektif
Pengertian Kalimat Efektif
Efektif secara kajian bahasa diartikan sebagai istilah untuk mengatakan suatu pekerjaan dapat
berdampak sangat signifikan. Lebih khususnya, efektif melibatkan semua sumber daya yang ada secara
maksimal, sehingga tidak menyisakan satu sumber daya pun yang mengganggur. Ciri kalimat efektif
adalah tegas, sedikit, minimalis, jelas, namun berdampak besar.
Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa baik ejaan maupun tanda bacanya
sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau pendengarnya.
Dengan kata lain, kalimat efektif mampu menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pendengar atau
pembacanya seperti apa yang dimaksudkan oleh penulis.
Suatu kalimat dapat dikatakan sebagai kalimat efektif
jika memiliki beberapa syarat sebagai berikut:
Contoh:
Kesepadanan dalam kalimat ini diperlihatkan dengan adanya kesatuan gagasan dan kesatuan pikiran. Ciri-ciri kalimat yang memiliki kesepadanan strukt
yaitu:
Contoh:
Bagi semua siswa kelas 2 harus mengikuti kegiatan study tour. (Tidak efektif)
Untuk menghindari ketidak jelasan subjek, hindarilah pemakaian kata depan (Preposisi) di depan Subjek.
Contoh:
Pembangunan Jalan itu kami dibantu oleh semua warga desa. (Tidak Efekti)
Dalam membangun jembatan itu, kami dibantu oleh semua warga desa. (Efektif)
4. Kelogisan
Ide kalimat dalam kalimat efektif dapat diterima atau
dimengerti oleh akal dan sesuai dengan kaidah EYD.
Contoh:
Namun, jika kata pertama berbentuk nomina, maka kata selanjutnya berbentuk
nomina.
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Pertemuan itu dihadiri oleh menteri pendidikan, gubernur dan presiden. (Tidak efektif)
Pertemuan itu dihadiri oleh presiden, menteri pendidikan dan gubernur. (Efektif)
7. Kepaduan
Contoh:
4. Tidak Multitafsir
Unsur Kalimat Efektif
Selain berfungsi untuk tindakan atau perbuatan subjek (S), P dapat pula menyatakan sifat, situasi, status, ciri, atau jatidiri S. termasuk
juga sebagai P dalam kalimat adalah pernyataan tentang jumlah sesuatu yang dimiliki oleh S.
Predikat dapat juga berupa kata atau frasa, sebagian besar berkelas verba atau adjektiva, tetapi dapat juga numeralia, nomina, atau frasa
nominal. Perhatikan contoh berikut:
Sementara Objek (O) adalah bagian kalimat yang melengkapi P. Nomina, frasa nominal atau klusal biasanya
yang menjadi bagian objek. Letak O selalu di belakang P yang berupa verba transitif, yaitu verba yang
menuntut wajib hadirnya O, seperti pada contoh di bawah ini.
Intan menimang …
Dokter memeriksa …
Verba transitif menimang, merancang, dan menggoreng pada contoh tersebut adalah P yang menuntut untuk
dilengkapi. Unsur yang akan melengkapi P pada ketiga kalimat itulah yang dinamakan objek.
4. Pelengkap (P)
Unsur pelengkap pada kalimat efektif merupakan bagian kalimat yang
melengkapi predikat. Biasanya berada di belakang predikat yang berupa
verba.
Namun posisi seperti itu juga ditempati oleh objek, dan jenis kata yang
mengisi pelengkap dan objek juga sama, yaitu dapat berupa nomina, frasa
nominal, atau klausa. Perhatikan contoh di bawah ini.
S P Pel