Anda di halaman 1dari 18

Kalimat

Efektif
Pengertian Kalimat Efektif

Efektif secara kajian bahasa diartikan sebagai istilah untuk mengatakan suatu pekerjaan dapat
berdampak sangat signifikan. Lebih khususnya, efektif melibatkan semua sumber daya yang ada secara
maksimal, sehingga tidak menyisakan satu sumber daya pun yang mengganggur. Ciri kalimat efektif
adalah tegas, sedikit, minimalis, jelas, namun berdampak besar.

Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa baik ejaan maupun tanda bacanya
sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau pendengarnya.

Dengan kata lain, kalimat efektif mampu menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pendengar atau
pembacanya seperti apa yang dimaksudkan oleh penulis.
Suatu kalimat dapat dikatakan sebagai kalimat efektif
jika memiliki beberapa syarat sebagai berikut:

Mudah dipahami oleh pendengar atau pembacanya.


Tidak menimbulkan kesalahan dalam menafsirkan
maksud sang penulis.
Menyampaikan pemikiran penulis kepada pembaca atau
pendengarnya dengan tepat.
Sistematis dan tidak bertele-tele.
Karakteristik dan Prinsip Kalimat
1. Kehematan KataEfektif

Kalimat efektif tidak menggunakan kata-kata


atau frasa yang tidak perlu digunakan. Untuk
menghindari pemborosan kata di dalam
kalimat, hal yang harus diperhatikan adalah:

a. Menghindari unsur yang sama pada kalimat


majemuk

Contoh:

Saya tidak suka buah apel dan saya tidak suka


duren. (Tidak efektif)

Saya tidak suka buah apel dan duren.


(Efektif)
b. Menghindari kesinoniman dalam kalimat
Contoh:

Saya hanya memiliki 3 buah buku saja.


(Tidak efektif)

Saya hanya memiliki 3 buah buku.


(Efektif)

c. Menghindari penjamakan kata pada kata jamak

Para mahasiswa-mahasiswa berunjuk rasa di


depan gedung rektorat. (Tidak efektif)

Para mahasiswa berunjuk rasa di depan gedung


rektorat. (Efektif)
3. Kesepadanan Struktur
Kesepadanan adalah keseimbangan antara gagasan atau pemikiran dengan struktur bahasa yang dipakai dalam kalimat.

Kesepadanan dalam kalimat ini diperlihatkan dengan adanya kesatuan gagasan dan kesatuan pikiran. Ciri-ciri kalimat yang memiliki kesepadanan strukt
yaitu:

a. Memiliki subjek dan predikat yang jelas

Contoh:

Bagi semua siswa kelas 2 harus mengikuti kegiatan study tour. (Tidak efektif)

Semua siswa kelas 2 harus mengikuti kegiatan study tour. (Efektif)

Untuk menghindari ketidak jelasan subjek, hindarilah pemakaian kata depan (Preposisi) di depan Subjek.

b. Tidak memiliki subjek yang ganda di dalam kalimat tunggal.

Contoh:

Pembangunan Jalan itu kami dibantu oleh semua warga desa. (Tidak Efekti)

Dalam membangun jembatan itu, kami dibantu oleh semua warga desa. (Efektif)
4. Kelogisan
Ide kalimat dalam kalimat efektif dapat diterima atau
dimengerti oleh akal dan sesuai dengan kaidah EYD.

Contoh:

Waktu dan tempat kami persilakan! (Tidak


efektif)

Bapak kepala sekolah kami persilahkan! (Efekti)


5. Kepararelan Bentuk
Kalimat efektif memiliki kesamaan bentuk kata yang digunakan di dalam kalimat.
Yang dimaksud dengan kesamaan bentuk kata adalah jika kata pertama berbentuk
verba, maka kata selanjutnya berbentuk verba.

Namun, jika kata pertama berbentuk nomina, maka kata selanjutnya berbentuk
nomina.

Contoh:

Langkah-langkah dalam menulis kalimat adalah memahami, mengetahui, dan


pengaplikasian definisi kalimat. (Tidak efektif)

Langkah-langkah dalam menulis kalimat adalah memahami, mengetahui, dan


mengaplikasikan definisi kalimat. (Efektif)
6. Ketegasan
Kalimat efektif memberikan penegasan kepada ide pokoknya sehingga ide pokoknya menonjol di dalam
kalimat tersebut. Berikut cara memberikan penegasan pada kalimat efektif.

a. Meletakan kata kunci di awal kalimat

Contoh:

Sudah saya baca buku itu. (Tidak efektif)

Buku itu sudah saya baca. (Efektif)

b. Mengurutkan kata secara bertahap.

Contoh:

Pertemuan itu dihadiri oleh menteri pendidikan, gubernur dan presiden. (Tidak efektif)

Pertemuan itu dihadiri oleh presiden, menteri pendidikan dan gubernur. (Efektif)
7. Kepaduan

Kalimat efektif memiliki kepaduan pernyataan sehingga informasi yang disampaikan


tidak terpecah-pecah.

Contoh:

Andi membicarakan tentang pengalaman liburannya. (Tidak efektif)

Andi membicarakan pengalaman liburannya. (Efekti)


Syarat-Syarat
Kalimat Efektif
1. Sesuai ejaan yang disempurnakan

2. Mempunyai Subjek dan Predikat

3. Tidak Bertele Tele

4. Tidak Multitafsir
Unsur Kalimat Efektif

Di dalam kalimat efektif memiliki unsur-unsur yang harus


dipenuhi. Unsur tersebut terdiri atas Subjek (S), Predikat
(P), Objek (O), Pelengkap (Pel) dan Keterangan (ket).
Dalam kalimat baku sekurang-kurangnya terdiri atas dua
unsur yakni subjek dan predikat. Sementara pelengkap
lainnya bisa wajib hadir, tidak wajib hadir, atau wajib tidak
hadir.
1. Subjek (S)

Subjek (S) adalah bagian kalimat menunjukkan pelaku, tokoh,


sosok (benda), sesuatu hal, suatu masalah yang menjadi
pangkal/pokok pembicaraan. Subjek biasanya diisi oleh jenis
kata/frasa benda (nominal), klausa, atau frasa verbal.

Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh sebagai berikut ini:

Ibuku sedang menyapu.


Kursi pegawai
Yang berbaju batik dosen saya.
Berjalan kaki menyehatkan badan.
Membuat roti tawar sangat mudah.
2. Predikat (P)
Unsur kalimat selanjutnya adalah predikat (P) yakni bagian kalimat yang memberitahu melakukan (tindakan) apa atau dalam keadaan
bagaimana subjek (pelaku/tokoh atau benda di dalam suatu kalimat).

Selain berfungsi untuk tindakan atau perbuatan subjek (S), P dapat pula menyatakan sifat, situasi, status, ciri, atau jatidiri S. termasuk
juga sebagai P dalam kalimat adalah pernyataan tentang jumlah sesuatu yang dimiliki oleh S.

Predikat dapat juga berupa kata atau frasa, sebagian besar berkelas verba atau adjektiva, tetapi dapat juga numeralia, nomina, atau frasa
nominal. Perhatikan contoh berikut:

Adik sedang tidur siang.

Putrinya cantik jelita.

Kota Jakarta dalam keadaan aman.

Kucingku belang tiga.

Robby mahasiswa baru.

Rumah Pak Hartawan


3. Objek (O)

Sementara Objek (O) adalah bagian kalimat yang melengkapi P. Nomina, frasa nominal atau klusal biasanya
yang menjadi bagian objek. Letak O selalu di belakang P yang berupa verba transitif, yaitu verba yang
menuntut wajib hadirnya O, seperti pada contoh di bawah ini.

Intan menimang …

Dokter memeriksa …

Juru masak menggoreng …

Verba transitif menimang, merancang, dan menggoreng pada contoh tersebut adalah P yang menuntut untuk
dilengkapi. Unsur yang akan melengkapi P pada ketiga kalimat itulah yang dinamakan objek.
4. Pelengkap (P)
Unsur pelengkap pada kalimat efektif merupakan bagian kalimat yang
melengkapi predikat. Biasanya berada di belakang predikat yang berupa
verba.

Namun posisi seperti itu juga ditempati oleh objek, dan jenis kata yang
mengisi pelengkap dan objek juga sama, yaitu dapat berupa nomina, frasa
nominal, atau klausa. Perhatikan contoh di bawah ini.

Banyak parpol berlandaskan Pancasila.

S P Pel

Pada kalimat kedua berlandaskan ia melengkapi objek “Pancasila”.


5. Keterangan

Unsur keterangan berarti menerangkan


bagian kalimat lainnya. Unsur
keterangan bisa berfungsi menerangkan
subjek, predikat, objek, dan pelengkap.
Posisinya bersifat bebas, dapat di awal,
di tengah, atau di akhir kalimat.
Keterangan dapat diisi oleh frasa
nominal, frasa preporsisional, adverbia,
atau klausa.
Contoh Kalimat Efektif
Ada banyak contoh dari kalimat efektif. Berikut adalah beberapa di
antaranya dan perbandingan dengan kalimat yang tidak efektif.

1. Novia membeli kue untuk adiknya. Bentuk tidak efektifnya adalah:


Diana membelikan kue untuk adiknya Novia.

2. Anak-anak harus berhati-hati jika melewati lorong. Bentuk tidak


efektifnya adalah: Para anak-anak harus berhati-hati jika anak-anak
melewati lorong.

Setiap hari Senin anak-anak upacara bendera. Bentuk tidak efektifnya


adalah: Setiap hari Senin para anak-anak upacara bendera.

Karena tidak tidur semalaman, dia terlambat datang ke sekolah.

Anda mungkin juga menyukai